botani praktis ciharus.docx

Upload: rahayu-puspa

Post on 09-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Identifikasi Bootani Praktis di Sekitar Danau CiharusDisusun oleh Panca Wana:(Alief Maulana, Muntaha Habibatu Rahmah, Puji Nurhayat, Rahayu Puspa, Riyan Setiawan)Unsur-unsur identifikasi :A. Identitas tanaman : nama ilmiah, nama daerah, klasifikasiB. Ciri-ciri/deskripsi tumbuhanC. GambarD. Manfaat tumbuhanE. Cara pengolahanF. Tanaman yang berbahayaTANAMAN YANG DAPAT DIMANFAATKAN :1. Poh-pohan (Pilea trinervia)

http://floranegeriku.blogspot.com/2011/06/pohpohan-pilea-trinervia-wight.html

Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: DilleniidaeOrdo: UrticalesFamili: Urticaceae Genus: PileaSpecies : Pilea trinerviaDeskripsi Tumbuhan terna, Tinggi bisa mencapai 5 m Daun lunak berbau harum Bunganya berwarna kuning

Pemanfaatan Daun muda poh-pohan ini sering dikonsumsi masyarakat sebagai lalaban dan biasa digunakan sebagai obat sakit perut. Selain daunnya wangi segar, ternyata daun tanaman berbunga kuning ini kaya akan antioksidan, juga memiliki kalsium tinggi, fosfor, besi, vitamin A, vitamin C, vitamin B1. Hasil penelitian kandungan kimia simplisia menunjukkan adanya golongan senyawa steroid/triterpenoid, alkaloid dan flavonoid yang dikenal sebagai antioksidan yang dapat mencegah kanker. Menurut Bradley Bolling, PD, peneliti dari Tufts University Boston Amerika Serikat, antioksidan bisa mengurangi akumulasi produk radikal bebas, menetralisir racun dalam tubuh, mencegah inflamasi atau peradangan dan melindungi dari penyakit genetik.

2. Waluh /Labu Siam (Sechium edule) http://www.flickr.com/photos/olivierh/5630725631/Nama daerah: labu siem (sumatera), waluh siem (sunda), waluh jipang (jawa tengah), manisah (jawa timur)KlasifikasiKingdom: PlantaeDivisio: MagnoliophytaClass: MagnoliopsidaOrdo: ViolalesFamili: CucurbitaceaeGenus: SechiumSpecies: Sechium eduleDeskripsiWaluh merupakan tumbuhan suku labu-labuan yang dapat dimakan buah dan pucuk mudanya. Tumbuhan ini biasanya merambat di tanah atau agak memanjat. Buah menggantung dari tangkai, bulat, permukaan berlekuk, berwarna hijau keputih-putihan, dan ada beberapa yang memiliki duri pada buah labunya. Daunnya tunggal, bentuk jantung, tepi bertoreh, ujung meruncing, pangkal runcing, panjang 4-25 cm, lebar 3-20 cm, tangkai panjang, pertulangan menjari, berwarna hijau, permukaannya berbulu. Batangnya lunak, beralur, banyak cabang, terdapat sulur pembelit berbentuk spiral, kasap, berwarna hijau. Akarnya tunggang dan putih kecoklatan.Pemanfaatan Buahnya biasa direbus sebentar untuk menghilangkan getahnya lalu dimakan sebagai lalap atau menjadi campuran sayur bening dan sayur bobor. Buahnya dapat juga dirajang dan menjadi campuran untuk melunakkan siomay. Selain itu daun pucuk dan sulur yang masih muda juga dapat dikonsumsi sebagai sayuran dan biasanya dibuat tumis seperti kangkung.1. Diuretik. Kandungan air pada labu siam memiliki efek diuretik yang baik sehingga melancarkan buang air kecil.2. Menurunkan tekanan darah. Melalui urine yang banyak terbuang akibat sifat diuretik dari labu siam, kandungan garam di dalam darah pun ikut berkurang. Berkurangnya kadar garam yang bersifat menyerap atau menahan air ini akan meringankan kerja jantung dalam memompa darah sehingga tekanan darah akan menurun. Kandungan alkoloidnya berfungsi sebagai vasodilator. Oleh sebab itulah, labu siam bisa menurunkan darah tinggi.3. Buah tanaman ini baik untuk menyembuhkan gangguan sariawan, panas dalam, serta menurunkan demam pada anak-anak karena mengandung banyak air.4. Gangguan asam urat.5. Penderita diabetes melitus juga cocok mengonsumsi labu siam yang telah dikukus. Kandungan patinya mengenyangkan sehingga penderita diabetes melitus tak lagi mengonsumsi makanan pokok secara berlebihan.

3. Ajeran/ketul (Biden pilosa)

http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Bidens_pilosa_100301-0212_tdp.jpg http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Bidens_pilosa_100301-0233_tdp.jpgNama daerah : ajeran, hareuga (Sunda), jaringan, ketul (Jawa).Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Ordo: AsteralesFamili: Asteraceae Genus: BidensSpesies: Bidens pilosaDeskripsi Ketul (Bidens pilosa) adalah sejenis tumbuhan anggota suku Asteraceae, berasal dari Amerika Tengah. Tumbuhan terna ini umumnya ditemukan liar sebagai gulma di tepi jalan, di kebun-kebun pekarangan, di perkebunan-perkebunan, atau pada lahan-lahan terlantar, dan umumnya berada di gunung yang ketinggiannya kurang dari 300 meter di atas permukaan laut. Nama-nama lainnya adalah acerang, ajeran, hareuga, ketul, dan lain-lain. (Anonim, 2012).Tumbuhan ini tergolong terna, tinggi dapat mencapai 150 cm. Batang berbentuk segi empat, warna hijau. Daun bertiga-tiga, masing-masing berbentuk bulat telur (meruncing ke atas), pinggir daun bergerigi. Bunga bertangkai panjang, mahkota bunga berwarna putih dengan putik berwarna kuning. Bagian yang digunakan Seluruh bagian tumbuhan yang berada di atas tanah (herba). (Kiki, 2009). Serta terdapat kembang bunga yang mekar dengan ujung runcing berwarna keunguan dan kuning pada bagian ujung.

Manfaat Sifat khas dari tumbuhan ini adalah mendinginkan, rasanya pahit, dan melancarkan peredaran darah. Khasiatnya sebagai antiinflamasi, antipiretik, dan antiseptik. Rebusan dari tanaman ini dapat menyembuhkan demam, pencernaan tidak baik, salesma, usus buntu dan wasir. (Kiki, 2009)a. Selesma dan Demam Herba Ajeran 3 gram,Babakan Pule 200 mg,Daun Sembung 3 gram,Daun Poko 2 gram,Air 130 ml,Dibuat infus atau diseduh,minum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml,ulang sampai sembuh. b. Usus Buntu60-120 gram ajeran + 30-60 gram bawang putih, lalu direbus, kemudian airnya diambil dalam 4 dosis, dan diminum. Cara kedua, herba Ajeran 5 gram,Air 120 ml,buat infus atau pil,minum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml, atau 3 kali sehari 9 pil,ulang selama 20 hari.4. Eceng gondok (Eichhornia crassipes)

http://biojana.com/khasiat-tangkai-daun-tanaman-eceng-gondok/

Nama daerah: eceng gondok, kelipuk (palembang), ringgak (lampung), ilung-ilung (dayak), tumpe (manado)KlasifikasiKingdom: PlantaeDivisio: MagnoliophytaClassis: LiliopsidaOrdo: CommelinalesFamili: PontederiaceaeGenus: EichhorniaSpecies: Eichhornia crassipesDeskripsiEceng gondok atau Eichhernia crassipes merupakan tumbuhan perairan, di alam bebas mungkin ditemukan di daerah sekitar danau. Tumbuhan ini memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi dan dianggap sebagai gulma yang merugikan. Namun, sebenarnya tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai lalaban dengan cara direbus terlebih dahulu.Secara fisiologis eceng gondok dapat berperan secara tidak langsung dalam mengatasi bahan pencemar perairan. Hal ini karena kemampuan eceng gondok yang dapat menyerap logam-logam di lingkungannya. Oleh karena itu, pemanfaatan eceng gondok harus memperhatikan sekeliling atau habitatnya. Apabila kondisi seperti di dekat pabrik dan aliran sungai merupakan aliran limbah sebaiknya tidak memanfaatkan tanaman sebagai makanan. Hal ini dikhawatirkan akan enyebabkan keracunan. (Haryanti, dkk, 2006)Ciri morfologi yang dimiliki Eichhernia crassipes atau eceng gondok, hidup mengapung di air dan kadang-kadang berakar dalam tanah. Tingginya sekitar 0,4 - 0,8 meter. tidak mempunyai batang, daunnya tunggal dan berbentuk oval, ujung dan pangkalnya meruncing, serta pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut.Pemanfaatana. Mengobati panas dalamDaun eceng gondok sebanyak 25-30 gram direbus dengan air secukupnya, setelah matang dinginkan terlebih dahulu, lalu diminum 2-3 kali sehari.b. Mengobati kencing tidak lancarBatang eceng gondok direbus hingga matang, dinginkan, diminum 3 kali sehari sampai kencing lancar.c. Mengobati bengkak atau lebamTangkai daun eceng gondok ditumbuk atau dihaluskan, kemudian ditempelkan di bagian tubuh yang lebam.d. Mengobati bisulDaun atau akar eceng gondok dihaluskan, diberi garam secukupnya, dan diaduk rata, lalu ditempelkan di atas bisul.

5. Buah tebe/Beleketebe (Sloanea sigun ) http://www.flickr.com/photos/31460743@N02/3112496201/ Nama daerah: buah tebe, beleketebe.KlasifikasiKingdom: PlantaeDivisio: MagnoliophytaClassis: MagnoliopsidaOrdo: MalvalesFamili: ElaeocarpaceaeGenus: SloaneaSpecies: Sloanea sigunDeskripsiTanaman pohon ini memiliki tinggi antara 10 sampai 40 m dan berdiameter batang 80 sampai 120 cm. Batangnya lurus, sering bermata kayu. Bentuk daun bundar telur (lonjong), dengan panjang 6 - 25 cm, lebar 10 - 13 cm, daun mahkota berwarna kuning pucat. Buah bulat telur dan bagian kulitnya ditutupi duri tajam yang sangat rapat, berwarna hijau kekuningan atau kuning kecoklatan. Jika buahnya dibuka, maka akan terlihat bagian dalamnya berwarna merah. Biji licin mengkilat, berwarna hitam kecoklatan, panjang kurang dari 1 cm. Tanaman ini tumbuh di hutan tropik basah pada ketinggian 800 - 2100 mdpl.PemanfaatanBuahnya dapat langsung di makan langsung, karena buah ini ternyata juga menjadi makanan kera ekor panjang.

6. Leunca manuk (Solanum nigrum L) http://swaminirmalanandagirimaharaj.blogspot.com/2011/08/must-know-medicinal-plants.html

Nama daerah: leunca manuk (jawa), rampai (sumatera), bobose (maluku)KlasifikasiKingdom: PlantaeDivisio: MagnoliophytaClassis: MagnoliopsidaOrdo: SolanalesFamili: SolanaceaeGenus: SolanumSpecies: Solanum nigrum LDeskripsiLeunca merupakan tumbuhan semusim, tinggi 30-175 cm. Memiliki akar tunggang dengan warna putih koceklatan. Batang tegak, berbentuk bulat, lunak, dan berwarna hijau. Berdaun tunggal, lonjong, letaknya berseling dan tersebar dengan panjang 5-7,5 cm, lebar 2,5-3,5 cm. Pangkal dan ujung daun meruncing dengan tepi rata. Pertulangan daun menyirip. Daun mempunyai tangkai dengan panjang lebih kurang 1 cm dan berwarna hijau. Bunga berupa bunga majemuk dengan mahkota kecil, bangun bintang, berwarna putih, benang sari berwarna kehijauan dengan jumlah 5 buah. Tangkai bunga berwarna hijau pucat dan berbulu. Buah berbentuk bulat, jika masih muda berwarna hijau, dan berwarna hitam mengkilat jika sudah tua ukurannya kira-kira sebesar kacang kapri. Biji berbentuk bulat pipih, kecil-kecil, dan berwarna putih.PemanfaatanRanti atau leunca (Solanum nigrum L.) adalah tumbuhan anggota suku terung-terungan (Solanaceae) yang buahnya dikenal sebagai sayuran dan juga menjadi bahan pengobatan. Di Indonesia tumbuhan ini dapat dimakan dan dijadikan sebagai lalaban. Warna buahnya hijau, dan bila sudah tua berwarna ungu kehitaman.(Anonim, 2013)Kandungan kimia yang terdapat pada leunca adalah glikoalkaloid solanin, solasonin, solamargin, solasodin, solanidin, diosgenin, tigogenin, atropin, saponin, zat samak, minyak lemak, kalsium, fosfor, zat besi, Vitamin A dan C. Khasiatnya berupa analgesik, antiradang, antibakteri. (Anonim, 2007)a. Infeksi saluran kencingBahan dan cara pakai: luenca, rumput lidah ular, meniran, masing-masing 30 gram, direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum 3 kali sehari, masing-masing 1 gelas.b. Radang KulitBahan dan cara pakai: 60 gram herba segar atau 30 gram herba kering digodok dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum sehari 2 kali.c. DisentriBahan dan cara pakai: 50-60 gram daun segar ditambah 25 gram gula putih direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum 3 kali sehari, masing-masing 1 gelas.d. KeputihanBahan dan cara pakai: daun leunca, bunga putih jengger ayam, masing-masing 30 gram, direbus dengan 3 gelas hingga tersisa 1 gelas. Minum sehari 2 kali.e. BiduranBahan dan cara pakai: seluruh tanaman (tanpa akar) dilumatkan, kemudian digosokkan ke bagian yang tubuh biduran hingga warna kulit menjadi hijau. Lakukan sehari 2-3 kali.f. Mata keringBahan dan cara pakai: 15 buah leunca yang telah masak dicuci, lalu ditelan. Lakukan sehari 3 kali.g. .Selain itu dalam pengobatan tradisional, daun leunca dapat digunakan sebagai obat demam. Cara membuatnya yaitu dengan direbus sampai mendidih selama 15 menit dan diminum 3-4 kali sehari dengan takaran membuatnya yaitu daun leunca 70 g dan air 5 gelas

7. Bunga Korejat/ Kicaang (Isotoma longiflora)

Klasifikasi Kingdom: Plantae Subkingdom: Tracheobionta Superdivisio : SpermatophytaDivisio: Magnoliophyta Kelas: MagnoliopsidaSub-kelas: AsteridaeOrdo: CampanulalesFamilia: CampanulaceaeGenus: IsotomaSpecies : Isotoma longiflora

Nama daerah : Kicaang (Bahasa Sunda), kitolod, bunga korejat.

Klasifikasi

Tanaman bunga korejat atau yang biasa disebut dengan bunga bintang in berasal dari Hindia Barat, tumbuh liar di pinggir saluran air atau sungai, pematang sawah, sekitar pagar dan tempat-tempat lainnya yang lembab dan terbuka. Ki tolod dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.100 m dpl. Terna tegak, tinggi mencapai 60 cm, bercabang dari pangkalnya, bergetah putih yang rasanya tajam dan mengandung racun. Daun tunggal, duduk, bentuknya lanset, permukaan kasar, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi melekuk ke dalam, bergigi sampai melekuk menyirip. Panjang daun 5-17 cm, lebar 2-3 cm, warnanya hijau. Bunganya tegak, tunggal, keluar dari ketiak daun, bertangkai panjang, mahkota berbentuk bintang berwarna putih. Buahnya berupa buah kotak berbentuk lonceng, merunduk, merekah menjadi dua ruang, berbiji banyak. Perbanyakan dengan biji, stek batang atau anakan. (Ligundy, 2012)

Manfaat

Meskipun getah dari batang korejat ini beracun dan berbahaya, namun tanaman ini merupakan obat alami yang sangat cocok untuk obat tetes mata. Bermanfaat pula untuk pengobatan karena memiliki kandungan anti radang, anti neoplastik, anti inflamasi (anti peradangan), analgesik (penghilang nyeri) dan hemostatik (menghentikan perdarahan), bahkan untuk perawatan atau pencegahan sakit mata bunga korejat ini sangat baik khasiatnya untuk mata. Bagian tanaman yang dapat digunakan daun, bunga, dan seluruh bagian tanaman. (Sutrisno, 2011). Cara Menggunakannya:Untuk obat tetes mata: Ambil 3 bunga korejat cuci bersih lalu celupkan pada segelas air bersih, dan air sudah siap untuk dijadikan obat tetes mata alami. Cara lainnya yaitu dengan mengambil 3 helai daun cuci bersih kedua ujung daun di potong, Setelah itu ambil air minum putih yang biasa (bukan panas dan dingin) celupkan daun kitolod dan teteskan pada mata rasanya sangat pedih tetesin terus sampai rasa pedih itu berkurang. (Sutrisno, 2011)Selain untuk obat tetes mata tanaman ini juga berkhasiat untuk : Sakit Gigi : Dua lembar daun dicuci bersih lalu ditumbuk halus, taruh pada lubang gigi yang sakit. Asma, Bronchitis, Radang Tenggorokan : Tiga lembar daun dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin di saring lalu di minum. Lakukan 2 kali sehari, pagi dan sore Luka : Daun secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus, tempelkan pada luka lalu di balut dengan kain bersih. Ganti 23 kali sehari. Kanker : Daun 3 lembar berikut batangnya, di rebus dengan 5 gelas air hingga menjadi 1-2 gelas dengan api kecil. Air rebusan di minum beberapa kali hingga habis dalam sehari Penyakit Mata (Termasuk Mata Berair, Katarak, Glukoma 30 Ke Bawah) :Daun 1-3 lembar direndam dengan air yang matang (dingin). Tekan urat- urat daunnya memakai sendok. Kemudian diamkan sekitar lima menit. Airnya 3-5 tetes diteteskan pada mata yang sakit, kototan mata dibuang kemudian mata dicuci dengan air rebusan daun sirih.1 lembar daun yang sudah bersih ditambah 5 sendok makan air bersihkemudian tulang daun ditekan tekan dengan sendok. Daunnya dibuang, airnya 3-5 tetes diteteskan kemata, didiamkan sejenak, kototan mata dibuang kemudian mata dicuci dengan air rebusan daun sirih.CATATAN : Tanaman ini beracun untuk pemakaian tertentu. Untuk sekali minum, tidak boleh lebih dari 3 lembar daun. Serta ketika hendak menggunakan daun korejat ini, ambilah dari habitat/tempat yang bersih.8. Salada air (Nasturtium officinale L) http://andywrx.wordpress.com/tag/survival/

Klasifikasi Kingdom: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Sub Kelas: DilleniidaeOrdo: CapparalesFamili: Brassicaceae Genus: NasturtiumSpesies: Nasturtium officinale L. R. Br.

Deskripsi Berdaun hijau kecil batang berongga tangkai panjang tanpa dahan Daerah asalnya adalah dari wilayah timur mediterania dan wilayah yang berbatasan dengan asia. di Indonesia Selada air banyak dijumpai pada lahan pertanian yang airnya cukup menggenang.

PemanfaatanSelada air dapat dikonsumsi langsung pada bagian daun dan tangkainya seperti sayuran pada umumnya. Banyak khasiat yang didapat dari selada air ini, diantaranya dapat menurunkan demam, mencegah sariawan, antiseptik, meningkatkan gairah seksual, meluruhkan kencing (diuretika), menghilangkan dahak. Untuk kecantikan bisa digunakan sebagai masker wajah , untuk mengatasi jerawat, bintik-bintik, atau noda hitam.Selain itu selada air juga merupakan salah satu pencuci darah yang baik disamping tonic terhadap penyembuhan gangguan liver dan ginjal. Untuk membuat Tonik: Adukkan Jus di dalam air dengan perbandingan 1:4 (satu bagian jus terhadap 4 bagian air) dan minumlah dua sendok teh penuh delapan kali sehari selama dua minggu. Penelitian baru yang dilakukan peneliti dari Universitas Southampton, Inggris mengungkapkan bahwa komponen dalam selada air mungkin memiliki kemampuan untuk menekan perkembangan sel kanker.

9. Kingkilaban (Mussaenda frondosa/ erythrophylla L)

http://www.flickr.com/photos/helenajansen/6548379043/Nama daerah : Kingkilaban (Sunda), Bunga Nusa Indah

KlasifikasiKingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: AsteridaeOrdo: RubialesFamili: Rubiaceae (suku kopi-kopian)Genus: MussaendaSpesies: Mussaenda frondosa/ erythrophyllaDeskripsi Jenis perdu dengan tinggi 2-8 meter Batang menggantung atau tumbuh antara tanaman-tanaman lainnya yang memanjat Batang berkayu, tegak Tumbuh dari dataran rendah hingga ketinggian 1.700 m dpl. Kelopak bunga yang tampak seperti daun ada yang berwarna merah dan ada yang berwarna putihTanaman nusa indah (Mussaenda Erythrophylla) berasal dari Kongo dan termasuk famili Rubiaceae yang tergolong tanaman perdu. Tinggi batangnya mencapai 2 - 3 meter dengan banyak ranting, berdaun tunggal namun rimbun, duduk daun berhadapan, bertangkai, dengan bentuk daun bulat telur hingga lanset dan ujungnya runcing. Bunga nusa indah betina steril, bertangkai putih panjang, dan sedikit menonjol di luar leher mahkota bunga. Sedangkan bunga jantannya bercabang, dengan panjang 3-5 mm. Bunga ini makin lama menjadi buah yang berbentuk bulat memanjang dan ujungnya berparuh.Jika diamati, yang tampak seolah-olah seperti bunga warna putih, merah jambu dan orange, dan merah terang sebenarnya adalah kelopak daun. Bunga yang sesungguhnya muncul di balik kelopak daun, berwarna putih dengan benang sari kuning. Namun, sering orang salah kaprah, kelopak daun itulah yang telanjur disebut-sebut sebagai bunganya. Ada bunga berwarna merah mencolok, orange, putih yang nantinya direkayasa akan tumbuh mekar dalam satu batang nusa indah.

Pemanfaatan Daun Mussaenda phylippica berkhasiat sebagai obat demam dan obat batuk. Untuk obat demam dipakai 15 gram daun segar Mussaenda phylippica,dicuci,direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus. Selain itu juga untuk obat penyakit usus. Mencegah Kanker Payudara. Caranya : Rebus 60 g batang nusa indah putih dan 30 herba tapak dara dengan 600 cc air hingga tersisa setengahnya. Setelah dingin saring dan minum 1 kali sehari. Mengobati Head Stroke ( Demam akibat udara panas ). Caranya : Seduh 12 g batang nusa indah putih kering, 5 g terong ungu dan 5 g daun mint dengan 1 gelas air panas. Selagi hangat minum seduhan tersebut. Mengobati Bronkhitis. Caranya : Rebus 15 g akar dan batang nusa indah putih segar, 75 g lidah buaya, 10 g kulit jeruk mandarin/keprok dan 10 g kencur dengan 500 cc air hingga tersisa setengahnya. Setelah dingin saring dan minum sekaligus. Mengatasi Kencing Tidak Lancar. Caranya : Rebus 30 g batang nusa indah putih, 30 g meniran dan 30 g daun sendok ( plantago mayor ) dengan 3 gelas air hingga tersisa sekitar 1 gelas. Setelah dingin saring dan minum 2 kali sehari masing - masing 1/2 gelas. Mengobati Keracunan Makanan. Caranya : Tumbuk 30 g daun nusa indah putih, kemudian peras dan saring lalu minum air perasannya. Mengobati Diare. Caranya : Rebus 45 g batang nusa indah putih dengan 600 cc air hingga tersisa sekitar 1/3 nya, setelah dingin saring dan minum 2 kali sehari masing - masing 100 cc.

10. Pacar air (Impatiens balsamina L) http://www.sariabdussalam.com/manfaat-tanaman-pacar-air-impatiens-balsamina-linn.htmlKlasifikasiKingdom: PlantaeDivision: Magnoliophyta Class: Magnoliopsida Ordo: GeranialesFamili: Balsaminaceae Genus: ImpatiensSpesies: Impatiens balsamina LDeskripsiImpatiens balsamina (Bunga Pacar air) adalah tanaman yang berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara. Tinggi tanaman ini bisa mencapai satu meter dengan batangnya yang tebal. Terna berbatang basah dan tegak ini mempunyai tinggi 30-80 cm dan bercabang. Daun tunggal, bertangkai pendek. Helaian daun bentuk lanset memanjang, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi, pertulangan menyirip, dan warnanya hijau muda. Bunga keluar dari ketiak daun, warnanya bermacam-macam, seperti merah, oranye ungu, dan putih. Bunganya ada yang engkel dan ada yang dobel. Buahnya buah kendaga, jika masak akan membuka menjadi lima bagian yang terpirih.PemanfaatanAkar berkhasiat antiradang, peluruh haid (emenagog). Daun berkhasiat penghilang nyeri (analgesic), antiradan. Bunga berkhasiat peluruh haid, abortivum, dan membuyarkan bekuan darah, dan anti-inflamasi. Keputihan (leukorea)Rebusan daun pacar cina segar (30-60g) dengan dua gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum dua kali, masing-masing setengah gelas. Terlambat haid. Cuci bersih akar pacar air segar sebanyak 4-5 bongol, potong-potong tipis. Rebus dengan empat gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sehari tida kali, masing-masing setengah gelas.Siapkan bunga paar air segar dan rimpang temu putih (Curcuma zedoaria) (masing-masing 6 g), herba ginjean (Leonurus sibiricus) (30 g), dan daun iler (Coleus scutellarioides) segar (10 lembar). Cuci semua bahan, lalu iris tipis ripang temu putih. Masukkan ke dalam panci email, rebus dengantiga gelas air sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring dan minum sehari tiga kali, masing-masing setengah segelas. Bengkak akibat gumpalan bekuan darah (hematoma) Cuci bunga pacar air segar (5-8 kuntum), lalu giling sampai halus . tambahkan arak putih secukupnya, lalu turapkan ke bagian yang bengkak. Balut, ganti 2-3 kali sehari sampai bengkaknya mengempis. Tertusuk tulang di kerongkonganCuci akar pacar air yang segar, lalu potong-potong seperlunya. Selanjutnya, kunyah dan telan dengan air hangat. Rematik, radang kulit (dermatitis), dan bengkak. Bunga pacar air segar yang telah dihaluskan ditempelkan pada bagian yang sakit. Tulang patah atau retak dan antiradang (antiinflamasi). Daun pacar air segar dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit. Bisul (furunculus) dan radang kulit (dermatitis). 15 gram daun pacar air segar, 5 lembar daun cocor bebek segar, dihaluskan lalu ditempelkan pada bisul. Radang kuku. Seluruh herba pacar air secukupnya dihaluskan lalu ditempelkan pada kuku dan dibungkus dengan kain kasa. Lakukan 7-14 hari secara rutin. Tekanan darah tinggi (hipertensi). 10 gr bunga pacar 100 gr seledri kecil, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu diminum airnya. Sakit pinggang (lumbago), kaku leher, kaku pinggang, rematik. 15 gr akar pacar air, 30 gr akar sawi langit, 15 gr jahe merah, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, lalu diminum airnya. Lakukan 2-3 kali sehari secara teratur.Catatan Jika digunakan lebih dari satu minggu, bisa menimbulkan rasa kering di mulut, mual, dan tidak nafsu makan.Gangguan tersebut akan hilang dengan menurunkan dosis atau menghentikan pengobatan selama 2-3 hari. Untuk menghindari keguguran, ibu hamil dilarang minum rebusan herba ini Bunga segar yang dicampur dengan sedikit tawas dapat digunakan untuk mewarnai kuku. Caranya, giling bunga dan tawas sampai halus, lalu turapkan pada kuku dab balut. Buka keesokan harinya dan kuku sudah berwarna. Tawas bisa diganti dengan air kapur atau perasan jeruk sitrun.11. Parijotho (Medinilla speciosa) http://osaka-midori.jp/fululu/04midokorogenzai/04midokoro111001.html

KlasifikasiKingdom : PlantaeDivision : MagnoliophytaClass : MagnoliopsidaOrder : MyrtalesFamily : MelastomataceaeGenus: MedinillaSpecies : Medinilla Speciosa

Deskripsi Parijotho termasuk dalam kelompok medinilla speciosa , tanaman berkeping dua ini tumbuh baik didaerah lereng-lereng pegunungan dengan ketinggian sekitar 810 m sampai 2.300 m dpl. Berbatang kayu dan bercabang banyak, dan adapula batangnya yang berwarna merah muda pada bagian yang memunculkan bunga dan buah. Daun lonjong, permukaan daun kasar dengan tulang daun melengkung dan menonjol. Berbunga sekitar bulan Nopember sampai Januari dan berbuah sekitar bulan Maret Mei. Buahnya berwarna merah muda dan berwarna ungu ketika matangPemanfaatanBuah dari perijotho ini bisa dimakan langsung, rasanya asam. Selain itu juga dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit, diantaranya :1. Obat sariawan : buah segar sebanyak 5 gram, tumbuk halus larutkan dengan air matang, digunakan untuk berkumur , sisanya diminum.2. Obat diare : daun segar 20 gram , cuci rebus dengan 400 ml air biarkan sampai mendidih , saring ,diminum pagi dan sore.12. Konyal KlasifikasiKingdom: PlantaeDivision: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Class : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Order: ViolalesFamily: Passifloraceae Genus: PassifloraSpecies: Passiflora ligularisDeskripsiHabitus : Terna, merambat atau memanjat, panjang mencapai 10m.Biji : Bentuk bulat pipih, berselaput, keras, hitamAkar : Serabut, kuning kecoklatan.Batang : Bulat, dengan sulur pembelit, licin, hijau.Daun : Tunggal, berseling, tangkai silindris, panjang 10-15 cm, hijau, helaian daun bentuk jaotung, ujung runcing, pangkal bertoreh membulat, panjang 10-25 cm, lebar 8-15 cm, pertulangan menyirip, permukaan licin, warna hijau.Bunga Tunggal, di ketiak daun, merupakan bunga sempurna, berhelaian ganda, kelopak lonjong, berlepasan, ujung membulat, panjang 2-3 cm, hijau, benangsari jumlah banyak, ungu, mahkota berlepasan, bentuk oval, ujung membulat, panjang 2-3 cm, ungu.Buah Buni, bulat, diameter 5-8 cm, permukaan licin, sewaktu muda ungu, setelah tua kuning oranye.PemanfaatanBuah konyal merupakan makanan yang cukup lezat untuk dimakan sebagai buah yang berasa asam manis. Menurut penelitian buah konyal ini baik untuk melawan sel-sel kanker. Adapula pemanfaatan dalam keadaan darurat :

1. demam: buah konyal yang telah masak sebanyak 100 gram, ambil dagingbuahnya, peras dan saring untuk diminum sekaligus. Lakukan pengobatan sebanyak 2-3 kali sehari.2. Obat cacing; daun buah negeri segar sebanyak 60 gram, dicuci direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama 10 menit, disaring, selelah dingin diminum 2 kali sehari pagi dan sore.

13. Karinyuh/kirinyuh/ daun tanah (Eupatorium inulifolium/odoratum) http://www.fobi.web.id/v/angiospermae/f-ast/eup-odo/Eupatorium-odoratum_Jimbaran_02.jpg.html

KlasifikasiKingdom: PlantaeDivision: MagnoliophytaClass : Magnoliopsida Order: AsteralesFamily: Asteraceae Genus: EupatoriumSpecies: Eupatorium inulifoliumDeskripsiSebagai tumbuhan "Perennial menyebarkan semak berebut 1 sampai 5 m. Batang silinder, ditutupi dengan rambut pendek padat. Daun sebaliknya, tombak berbentuk, 7 to18 cm, 2,5-8 cm lebar, puber, hijau pucat di bawah, tiba-tiba menyempit dengan tangkai daun berbentuk baji 0,5 sampai 3 cm Floral kepala 2 sampai 3 mm diameter, 5 sampai 6 mm, disusun dalam corymbs terminal besar;.. kepala masing-masing terdiri 3 atau 4 seri bracts involucral melampirkan putih krem sampai 15 10 kuntum dengan Corolla 4 sampai 5 mm; bunga harum lonjong, sudut, sampai 1,5 mm, dengan 4 mm keputihan pappus lama "(Waterhouse & Mitchell 1998, PIER 2008). Habitat di Sabana, rawa, batas hutan, daerah terganggu, dan banyak dtemukan di pegunungan rendah di Jawa Barat. Memiliki bunga tipe majemuk, yang merupakan bunga-bunga tabung yang dari dalamnya keluar tangaki putik yang berwarna putihPemanfaatan

Dalam keadaan darurat daun tumbuhan ini dapat dijadikan obat luka dengan cara menumbuknya dan ditempelkan pada bagian yang luka, sebagai pembersih, serta kayu dan rantingnya yang ringan dapat digunakan untuk perapian awal

14. Sintrong (Erechtites valerinaefolia /Crassocephalum crepidioides ) http://blog.livedoor.jp/kawakamimura/archives/51967031.html

KlasifikasiKingdom: Plantae Division: Magnoliophyta Class: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Order: AsteralesFamily: Asteraceae Genus: CrassocephalumSpecies: Crassocephalum crepidioidesDeskripsiTerna tegak, tinggi hingga 1 m, berbau harum aromatis apabila diremas. Batang lunak beralur-alur dangkal. Daun-daun terletak tersebar, dengan tangkai yang sering bertelinga. Helaian daun jorong memanjang atau bundar telur terbalik, 820 36 cm, dengan pangkal menyempit berangsur sepanjang tangkai daun dan ujung runcing, bertepi rata atau berlekuk hingga berbagi menyirip, bergigi bergerigi kasar dan runcing. Daun yang paling atas lebih kecil dan sering duduk. Bunga majemuk berupa bongkol-bongkol yang tersusun dalam malai rata terminal. Bongkol hijau dengan ujung jingga coklat hingga merah bata, silindris, 1316 56 mm, mengangguk; tegak setelah menjadi buah. Mahkota kuning, dengan ujung merah kecoklatan, bertaju-5. Buah keras (achene) ramping memanjang, seperti gelendong berusuk 10, sekitar 2,5 mm panjangnya; dengan banyak rambut sikat (pappus) berwarna putih, 912 mm.

PemanfaatanDaun sintrong bisa dikonsumsi sebagai lalapan atau dibuat sayur/tumis, beberapa bagian tanaman sintrong bisa digunakan sebagai bahan obat tradisional; di antaranya untuk mengatasi gangguan perut, sakit kepala, luka, dan lain-lain.15. Antanan/papagan (Centella asiatica)

http://herbalandhealthy.wordpress.com/2012/05/10/gotu-kola-centella-asiatica/Klasifikasi Kingdom:Plantae Division: Angiospermae. Class: Dicotiledoneae. Order: Umbelliferae. Family: Apiaceae. Genus: Centella. Species: asiaticaNama daerah : Antanan, Daun Kaki Kuda, Daun Aga, Pegagan, Pegago Ambun, Pegago (Sumatera), Antanan Gede, Gagan-gagan, Ganggagan, Pante Gowang, Calingan, Rambat, Pacul Gowang (Jawa/Sunda), Kos-kosan (Madura), Daun Tungke-tungke, Kisu-kisu (Sulawesi), dan lain-lain.Deskripsi Pegagan merupakan tumbuhan Kosmopolit atau memiliki daerah penyebaran yang sangat luas, terutama di daerah tropis dan sub tropis. Tanaman ini menyebar liar dan dapat tumbuh subur di atas tanah dengan ketinggian 1-1250 m dari permukaan laut. Tumbuhan ini berasal dari Asia tropis dan sering ditemui tumbuh melimpah di tempat-tempat terbuka, seperti tegalan, dan tempat yang agak terlindung. Pegagan menyukai lingkungan yang basah, seperti selokan, areal persawahan, tepi-tepi jalan, padang rumput, dan bahkan tepi-tepi tembok atau pagar.Tanaman ini, tumbuh merayap menutupi tanah, tidak berbatang, tinggi tanaman antara 10 15 cm, memiliki daun satu helaian yang tersusun dalam roset akar dan terdiri dari 2 10 daun. Umumnya daun berwarna hijau, berbentuk seperti kipas, buah pinggang atau ginjal, permukaan dan punggungnya licin, bagian tepinya agak melengkung ke atas, bergerigi dan kadang-kadang berambut, tulangnya berpusat di pangkal dan tersebar ke ujung, berdiameter 2 7 cm.Tangkai daun berbentuk seperti pelepah, agak panjang berukuran 5 15 cm. Sepanjang tangkai daun beralur dan di pangkalnya terdapat daun sisik yang sangat pendek, licin, tidak berbulu dan berpadu dengan pangkal tangkai daun. Pegagan memiliki tangkai bunga yang sangat pendek, keluar dari ketia daun, tersusun dalam karangan seperti paying, berwarna putih atau merah muda, agak kemerah-merahan, berbentuk bundar, lonjong, cekung dan runcing ke ujung dengan ukuran sangat kecil. Kelopak bunga tidak bercuping, bertajuk bunga berbentuk bulat telur dan meruncing ke ujung.Buah Pegagan berukuran kecil, panjang antara 2 2,5 mm, lebar 7 cm, berbentuk lonjong atau pipih, menggantung, baunya wangi, pahit rasanya, berdinding agak tebal, berkulit keras berbentuk dua, berusuk jelas, dan berwarna kuning. Akar Pegagan berbentuk rimpang dengan banyak stolon (akar berbentuk rumpun), berkelompok dan lama-kelamaan meluas hingga menutupi tanah, merayap dan berbuku-buku. Akar ke luar dari buku-buku tersebut dan tumbuh menjurus ke bawah atau ke dalam tanah.PemanfaatanDaun antanan bisa dijadikan lalaban untuk makan, yang mengandung banyak khasiat, seperti membersihkan darah, terutama pada bisul, tukak berdarah, memperbanyak empedu, sehingga memperbaiki gangguan pencernaan. Walter H. Lewis menyatakan dalam penelitiannya, antanan termasuk kelompok tanaman yang menghasilkan zat seperti antiinflamasi, antibiotika, asiaticoside, antidiuretik dan keratolitik.Masalah kesehatan lain yang bisa diatasi oleh antanan ialah :1. meningkatkan daya ingat2. menjaga stamina3. melancarkan peredaran darah4. menurunkan demam/panas dalam5. mencegah varises6. mengobati penyakit kulit seperti eksim7. bronchitis,asma8. radang hati/hepatitis9. radang usus10. menurunkan tekanan darah11. lepra12. penambah nafsu makan dll.Beberapa cara penggunaan antanan : Demam: Segenggam daun pegagan segar ditumbuk, kemudian ditambah sedikit air dan garam, saring. Diminum pagi-pagi sebelum makan. Lepra : 3/4 genggam pegagan dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air, sampai menjadi 3/4 -nya. Saring, diminum setelah dingin, sehari 3 x 3/4 gelas. Penambah nafsu makan : 1 genggam daun pegagan segar direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas. Minum sehari 1 gelas. Teh daun pegagan segar berkhasiat : Pembangkit nafsu makan, menyegarkan badan, menenangkan, menurunkan panas, batuk kering, mengeluarkan cacing di perut, mimisan. Infeksi batu saluran kencing/kencing keruh : rebus 30 gr daun segar dgn air beras bilasan Susah kencing : Lumatkan 30 gr pegagan segar, tempel dipusar. Pembengkakan hati : rebus 240-600 gr pegagan segar dan minum secara rutin Campak : Rebus 60 -120 gr pegagan segar, minum secara rutin. Bisul : pegagan segar 30-60 gr, direbus, diminum, pegagan segar dilumatkan dan ditempel ke bisul Mata merah, bengkak : pegagan, cuci bersih, lumatkan dan saring, airnya diteteskan ke mata 3-4 x sehari Batuk darah, muntah darah, mimisan : Rebus 60-90 gr daun segar dan diminum Batuk kering : segenggaman segar dilumatkan, peras dan ditambah air serta gula batu secukupnya lalu minum Darah Tinggi : Daun 20 lb, direbus dengan 3 gls air menjadi 2.25 gls, minum 3 x 1/4 gelas Wasir : rebus 3-4 pohon pegagan dengan 2 gelas air selama 5 menit lalu diminum. Keracunan gelsemium, elegans, arsenic : rebus 15-30 gr segar lalu minum

16. Cecendet / Ciplukan (physalis minina) KlasifikasiKingdom: Plantae Divisi: Magnoliophyta Class: Magnoliopsida Ordo: SolanalesFamili: Solanaceae Genus: PhysalisSpesies: Physalis minima LinnNama Daerah : Ciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa); Cecendet (Sunda), Yor-yoran (Madura), Lapinonat (Seram); Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan (Bali), Dedes (Sasak); Leletokan (Minahasa).DeskripsiHerba berumur setahun, tegak, tinggi sampai dengan 1 m. Batang berusuk (angulata) bersegi tajam dan berongga. Daun berbentuk bundar telur memanjang berujung runcing, dengan tepi rata atau tidak, 2,5-10,5 5-15 cm dan permukaannya halus.Bunga berada di ketiak daun, dengan tangkai yang tegak, warna keunguan, dan dengan ujung yang mengangguk. Kelopak berbagi lima, dengan taju yang bersudut tiga dan meruncing, warna hijau dengan rusuk keunguan. Mahkota serupa lonceng, berlekuk lima dangkal, kuning muda dengan sedikit warna kuning tua dan kecoklatan di leher bagian dalam, 7-9 mm tingginya. Tangkai sari berwarna kuning pucat dengan kepala sari biru muda.Pada tangkai buah terdapat bulu halus. Buah dibungkus di dalam kelopak yang menggelembung berbentuk telur berujung meruncing, hijau muda kekuningan, dengan rusuk keunguan, 2-4 cm panjangnya. Buah buni di dalamnya bulat memanjang, 1,5-2 cm, berwarna hijau saat belum matang dan rasanya asam-pahit, tapi ketika matang warnanya kuning dan rasanya cukup manis.PemanfaatanBuahnya dapat dimakan langsung. Mengandung zat-zat yang bermanfaat seperti asam malat, saponin, flavonoid, polifenol, asam klorogenat, zat gula, elaic acid, fisalin, alkaloid, tanin, kriptoxanin, vitamin C dan gula, dan bersifat detoksifikasi dan analgetik. Untuk pengobatan beberapa penyakit seperti batuk rejan (pertusis), bronchitis (radang saluran napas), gondongan (paroritis), pembengkakan buah pelir (orchitis) : Tumbuhan Ciplukan (semua bagian) yang sudah dipotong-potong seukuran 3-4 cm dijemur, lalu dibungkus agar tidak lembab lagi. Kemudian ambil kira-kira sebanyak 9-15 gram direbus, airnya diminum. Lakukan sebanyak 3 kali sehari, atau sesuai kebutuhan dan atau petunjuk resep. Kencing manis (Diabetes mellitus). Sama dengan nomor satu. Tetapi pada saat merebus, rebuslah dengan 2 gelas air, hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus pada pagi hari. Ampasnya bisa direbus sekali lagi, guna diminum pada sore harinya. Sakit paru-paru. Sama dengan nomor satu. Saat merebus, gunakan 3-5 gelas air. Setelah mendidih, dinginkan dan saring, minum airnya 3 kali sehari. Ayan. Buah Ciplukan 8 10 butir dimakan setiap hari.Selain untuk penyakit dalam, Ciplukan juga bisa digunakan sebagai obat luar. Cara pemakaiannya: Bisul. Daun Ciplukan sebanyak 1/2 genggam dicuci bersih lalu digiling halus. Turapkan pada bisul, lalu dibalut. Diganti 2 kali sehari Borok atau peradangan kulit : satu genggam cecendet ditambah 2 sendok air kapur sirih ditumbuk sampai halus. Tumbukan tersebut ditempelkan pada bagian yang borok.17. Kucubung (Daura metel)

http://kongsibersamanora.blogspot.com/2011/12/khasiat-dan-racun-pokok-kecubung.htmlKlasifikasiKingdom : Plantae;Divisi : Magnoliophyta; Class : Magnoliopsida; Ordo: Solanales; Famili: Solanaceae; Genus: Datura; Species: Datura metelDeskripsi. Kecubung (Daura Metel) merupakan tumbuhan perdu yang berbatang kayu dan tebal. Tumbuhan ini memiliki banyak cabang yang mengembang ke kanan dan ke kiri. Tinggi tumbuhan Kecubung umumnya kurang dari 2 meter.Daun Kecubung (Angels Trumpet) berwarna hijau, berbentuk bulat telur dan pada bagian tepiannya berlekuk-lekuk tajam dan letaknya berhadap-hadapan. Bagian ujung daun meruncing dengan pertulangan menyirip.Bunga Kecubung menyerupai terompet dengan warna putih atau lembayung, terjuntai terbalik ke bawah. Namun pada Kecubung hias bisa mempunyai warna bunga yang beraneka ragam. Mahkota bunga berwarna ungu. Panjang bunga sekitar 12-18 cm. Bunga Kecubung biasanya mulai mekar pada sore hari menjelang malam.Buah Kecubung bulat dengan salah satu ujungnya bertangkai pendek dan melekat kuat berukuran diameter 4-5 cm. Pada bagian luar buah kecubung, dihiasi duri-duri sedangkan bagian dalamnya berisi biji-biji kecil. Buah Kecubung berwarna hijau. Biji Kecubung berwarna kuning kecoklatan dan berbentuk gepeng.Kecubung biasa hidup di daerah dataran rendah sampai ketinggian tanah 800 meter di atas permukaan laut. Selain tumbuh liar di hutan dan ladang, kecubung juga sering ditanam di kebun atau ditanam sebagai tumbuhan hias di pekarangan. Perbanyakan tanaman ini melalui biji ataupun stek.PemanfaatanKucubung sebenarnya sering dikenal masyarakat sebagai tanaman yang berefek negatif, karena dapat berefek memabukan/ berhalusinasi, terutama pada bagian bijinya. Hal itu terutama karena tanaman ini mengandung metil kristalin yang mempunyai efek relaksasi pada otot lurik. Akan tetapi sejak jaman dulu oleh masyarakat China dan India tanaman kucubung ini sering dimanfaatkan untuk mengobati selesma, ada juga Manfaat lain dari kecubung, selain untuk mengatasi flu dan impotensi, juga baik untuk meredakan asma dan sakit gigi. Namun rata-rata penggunaan kucubung ini hanya untuk obat luar saja, seperti :1. rematik Sediakan 14 lembar daun kecubung segar, lalu rajang dan jemur. Bila sudah kering, tambahkan 10 sendok makan minyak kelapa. Simpan selama 3 hari, selanjutnya peras dan pisahkan minyaknya. Setelah itu, hangatkan. Nah, minyak kecubung ini kemudian gosokkan pada bagian yang terkena rematik.2. BisulAmbil 5 lembar daun kecubung, lalu rajang dan tumbuk halus. Setelah itu, tempelkan bubuk kecubung pada bisul agar segera matang.3. Sakit pinggangAmbil 10 lembar daun kecubung, lalu tumbuk bersama kapur sirih hingga halus. Tempelkan pada pinggang yang sakit. Lakukan rutin 2 - 3 kali sehari hingga pinggang kembali normal.4. Radang anak telingaSediakan 10 lembar daun kecubung dan 2 sendok makan minyak kelapa. Cuci bersih daun kecubung, lantas giling halus. Remas gilingan daun dengan minyak kelapa yang telah dihangatkan. Peras dan saringlah. Selanjutnya, teteskan minyak perasan tersebut pada anak telinga yang sakit. Lakukan 2 kali sehari, masing-masing 5 tetes.5. ketombeSiapkan 7 lembar daun kecubung kering dan 5 sendok makan minyak kelapa. Masukkan daun kecubung dan minyak kelapa ke dalam botol, lalu tutup. Jemurlah di bawah terik matahari selama seminggu. Selanjutnya, oleskan pada kulit kepala sebanyak 2 kali sehari, pagi dan sore hari. Bisa diulangi beberapa hari hingga ketombe amblas.6. Sakit gigi Menggosokkan akar pada gusi gigi yang sakit Akar ditambah jahe, ditumbuk kemudian ditempelkan pada gusi sebagai penghilang rasa sakit Campuran air jeruk nipis (1 sdm), gilingan daun legetan warak (1 sdm), gilingan akar kecubung (1 sdm), kemudian seduh dengan air garam (3/4 cangkir), peras dan saring. Digunakan untuk berkumur-kumur selama beberapa menit. Akar kecbung (50 gr), daun legetan arak (10 lembar), kunyit (10 gr) digiling halus, diseduh dengan air mendidih, disaring, dipakai untuk berkumur kemudian diminum setelah diberi sedikit garam. Daun kecubung, bawang merah, dan jahe ditumbuk dan kemudian dikompreskan pada tempat yang bengkak.CATATAN : kucubung ini pada pemakaian salah dapat beracun, jika mengalami keracunan kecubung digunakan campuran jahe dan air kelapa hijau untuk diminum, dan ada baiknya cukup untuk pengobatan luar saja.18. Ki Urat (Plantago major)

http://daryonosolear.blogspot.com/2012/03/tanaman-herbal.htmlKlasifikasiKingdom: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Ordo: PlantaginalesFamili: Plantaginaceae Genus: PlantagoSpesies: Plantago major L.Nama Lokal = Daun sendok (Jawa), Rumput Urat (Rejang) / Ki Urat (Sunda), sangka-buwah, sangkuwah, Orik Pepah (Dayak Kendayan) DeskripsiTanaman Ki Urat merupakan tanaman herbasius merumput yang habitatnya di lereng gunung. Tanaman ini mudah berkembang biak karena bijinya mudah tumbuh di tanah lembab, dan dari batang merayapnya dapat tumbuh tanaman baru. Daun berbentuk lebar dengan pertulangan daun melengkung. Memiliki bunga yang panjang dan tegak.Pemanfaatan Obat batu ginjal atau kandung kemih: Bagian tanaman ditambah dengan keji beling kemudian direbus, airnya dapat diminum. Disentri; Bijinya digiling halus, dilarutkan dalam anggur kemudian diminum. Obat mata: Tanaman yang masih segar direbus selama lebih kurang seperempat jam, airnya diteteskan pada radang selaput mata. Terkena gigitan serangga/ular: Seluruh bagian tanaman digerus (digilas) dapat dipergunakan sebagai obat kompres. Untuk penurun panas, bagian yang digunakan adalah daun. Daun dapat langsung digunakan dengan ditempelkan di kening, atau untuk hasil yang lebih maksimal daun ditumbuk terlebih dahulu. Untuk gatal-gatal, seperempat genggam daun sendok dan satu genggam daun sambiloto. Semua bahan dicuci hingga bersih, direbus dengan 500 ml air hingga tersisa sekitar 250 ml. Diminum dua kali sehari sebanyak setengah gelas setiap kali minum.

19. Kitolod/ Bunga Bintang (Isotoma longiflora/Laurentia longiflora)

KlasifikasiKingdom: Plantae Divisi: MagnoliophytaClass: MagnoliopsidaOrdo: CampanulalesFamili:CampanulaceaeGenus:IsotomaSpesies: Isotoma longifloraDeskripsiKitolod merupakan tanaman semak yang memiliki tangkai bunga yang panjang, sesuai dengan namanya (bunga bintang), mahkota bunga ini berbentuk seperti bintang, berwarna putih bersih, dan sekilas mirip dengan mahkota melati pada teh. Daunnya memanjang dan bergerigi besar dengan jumlah daunnya yang rapat.PemanfaatanDaunnya mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan polifenol. Getah tanaman mengandung racun, tetapi bagian tanaman lain memiliki efek antiradang (antiflamasi), antikanker (antineoplasmik), menghilangkan nyeri dan menghentikan pendarahan. Tanaman Kitolod ini sudah lama digunakan masyarakat pedesaan. Caranya dengan memetik bunganya pada pagi hari, ketika bunga masih berembun. Embun yang menempel pada bunga kemudian diteteskan ke mata sebagai obat gangguan mata. Ada pula cara menggunakannya cukup dengan ambil beberapa putik bunga dari tanaman kitolod ini , lalu diperas dan diambil airnya, air perasan ini bisa disimpan dalam wadah obat tetes mata dan dapat diteteskan langsung ke mata.Pengobatan dengan tetesan kitolod dilakukan dua kali sehari, yakni satu kali pada sore menjelang malam dan satu kali pada pagi harinya. Setelah ditetesi kitolod agar lebih maksimal lagi pengobatannya bisa juga setelahnya mata dikompres dengan seduhan air sirih atau bunga melati untuk kemudian dilakukan pemijatan lembut sekitar mata yang terkena penyakit tersebut.

20. Babadotan/bandotan (Ageratum houstoniaum/ Ageratum conyzoides) http://floranegeriku.blogspot.com/2011/06/bandotan-ageratum-conyzoides-l.htmlKlasifikasiKingdom: Plantae Division: Magnoliophyta Class Magnoliopsida Order: AsteralesFamily: Asteraceae Genus: AgeratumSpecies: Ageratum conyzoidesDeskripsiAgeratum conyzoides Linn. merupakan tumbuhan dari famili Asteraceae. Tumbuhan ini di berbagai daerah di Indonesia memiliki nama yang berbeda antara lain di Jawa disebut babadotan, di Sumatera dikenal daun tombak, dan di Madura disebut wedusan. Tanaman ini berasal dari Amerika. Babadotan biasanya tumbuh di pegunungan (di tanah-tanah yang lembab), ada juga di dataran rendah. Ageratum conyzoides merupakan herba menahun, tegak dengan ketinggian 30 - 80 cm dan mempunyai daya adaptasi yang tinggi, sehingga mudah tumbuh di mana-mana dan sering menjadi gulma yang merugikan para petani. Namun di balik itu Ageratum dapat digunakan sebagai obat, pestisida dan herbisida, bahkan untuk pupuk dapat meningkatkan hasil produksi tanaman. Adapun ciri-ciri tanaman ini adalah : Habitus : Herba, 1 tahun, tinggi 10 120 cm. Batang : Tegak atau terbaring. Daun : Tunggal, bulat telur, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi beringgit, panjang 3 4 cm, lebar 1 2 cm, pertulangan menyirip, tangkai pendek, hijau. Bunga : Majemuk, di ketiak daun, bongkol menyatu menjadi karangan, bentuk malai rata, panjang 6 8 mm, tangkai berambut, kelopak berbulu, hijau, mahkota bentuk lonceng, putih atau ungu. Buah : Padi, bulat panjang, bersegi lima, gundul atau berambut jarang, hitam. Biji : Kecil, hitam. Akar : Tunggang, putih kotor.

PemanfaatanDi India, Ageratum digunakan sebagai bakterisida, antidisentri dan anti-lithik. Sedangkan di Brazil, pera-san/ekstrak tanaman ini sering dipakai untuk menangani kolik, flu dan demam, diare, rheumatik dan efektif mengobati luka bakar. Berikut ini beberapa penggunaan tumbuhan Ageratum :1. Obat Luka ( lecet, terisir pisau misalnya, memar benturan. luka bakar dan gatal-gatal ) , caranya ambil 2-3 helai daun bandotan dan remas-remas pake tangan sehingga keluar airnya, dan airnya diteteskan ke kulit yang luka, kalau untuk yang luka memar benturan selain ditetes airnya juga daunnya ditempelkan ditempat memarnya, dijamin luka akan cepat kering, sering diistilahkan dengan nama obat anti inflamasi.2. Obat Disentri, Diare dan Panas, Menurut Dr. Hembing akar babadotan dapat mengatasi disentri, diare atau panas, dengan cara merebus 30 gram akar Ageratum, dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring dan diminum airnya selagi hangat.3. Herbisida alami, penggunaan daun Ageratum dengan dosis 2 ton/ha dapat menekan sampai 75% pertum-buhan beberapa gulma pada perta-naman padi seperti Aeschynomene indica, Monochoria vaginalis, dan Echinochloa crusgalli var. Formosensis Ohwi. Kemampuan daun Ageratum sebagai allelopathy diidentifikasi karena adanya 3 phenolic acid yaitu gallic acid, coumalic acid dan protocatechuic acid, yang dapat menghambat pertumbuhan beberapa gulma pada tanaman padi.21. seureuh Jawa (Piper betle)

http://ceritakita.hostei.com/wordpress/?p=317Klasifikasi

Kingdom: Plantae Subkingdom: Tracheobionta Super Divisi: Spermatophyta Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Sub Kelas: MagnoliidaeOrdo: PiperalesFamili: Piperaceae Genus: PeperomiaSpesies: Piper betleNama Lokal :Sirih (Indonesia); suruh, sedah (Jawa); seureuh (Sunda)DeskripsiSirih merupakan tanaman terna, tumbuh merambat atau menjalar menyerupai tanaman lada. Tinggi tanaman sirih bisa mencapai 15 meter, tergantung pada kesuburan media tanam dna rendahnya media untuk merambat. Batangnya berwarna cokelat kehijauan, bentuk bulat, berkerut, dan beruas yang merupakan tempat keluarnya akar. Sirih tumbuh subur di daerah tropis dengan ketinggian 300-1000 meter diatas permukaan laut.Daun berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, permukaannya sedikit kasar, dan mengeluarkan bau yang harum (aromatis) jika diremas. Panjang daun 6-17,5cm dan lebar 3,5-10cm. Warna daun hijau, jika semakin dewasa warna hijaunya semakin tua.Sirih berbunga majemuk yang berbentuk bulir dan merunduk. Bunga sirih dilindungi oleh daun pelindung yang berbentuk bulat panjang. Bulir jantan panjangnya sekitar 1,5-3cm dan memiliki dua benang sari yang pendek. Sedangkan bulir betinanya memiliki panjang sekitar 1,5-6cm, memiliki kepala putik tiga sampai lima buah yang berwarna putih dan hijau kekuningan. Buah terletak tersembunyi atau buni, bentuk bulat, berdaging dan berwarna kuning kehijauan hingga hijau keabu-abuan. Tanaman sirih memiliki akar tunggang yang bentuknya bulat dan berwarna cokelat kekuningan.PemanfaatanDaun sirih disamping untuk keperluan ramuan obat-obatan juga masih sering digunakan oleh ibu-ibu generasi tua untuk kelengkapan 'nginang' (Jawa). Biasanya kelengkapan untuk 'nginang' tersebut adalah daun sirih, kapur sirih, pinang, gambir, dan kapulaga.1. Mengurangi produk ASI yang berlebihan Bahan: 4 lembar daun sirih dan minyak kelapa secukupnya. Cara membuat: daun sirih diolesi dengan minyak kelapa, Kemudian dipanggang dengan api. Cara menggunakan: dalam keadaan masih hangat ditempelkan di seputar buah dada.2. Keputihan Bahan: 7 - 10 lembar daun sirih. Cara membuat: direbus dengan 2,5 liter air sampai mendidih. Cara menggunakan: air rebusan daun sirih tersebut dalam keadaan masih hangat dipakai untuk membasuh/membersihkan seputar kemaluan secara berulang-ulang.3. Sakit Jantung Bahan: 3 lembar daun sirih, 7 pasang biji kemukus, 3 siung bawang merah, 1 sendok jintan putih. Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus, ditambah 5 sendok air panas, dibiarkan beberapa menit, kemudian diperas dan disaring. Cara menggunakan: diminum 2 kali 1 hari dan dilakukan secara teratur. 4. Sifilis Bahan : 25 - 30 lembar daun sirih bersama tangkainya; 0,25 kg gula aren dan garam dapur secukupnya. Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 liter air sampai mendidih, kemudian disaring. Cara menggunakan: diminum 3 kali 1 hari secara terus menerus.5. Alergi/biduren Bahan : 6 lembar daun sirih, 1 potong jahe kuning, 1,5 sendok minyak kayu putih. Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk bersama-sama sampai halus. Cara menggunakan : Dioleskan/digosokkan pada bagian badan yang gatal-gatal.6. Diare Bahan: 4 - 6 lembar daun sirih, 6 biji lada, 1 sendok makan minyak kelapa. Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk bersama-sama sampai halus. Cara menggunakan: digosokkan pada bagian perut.7. Menghentikan pendarahan gusi Bahan: 4 lembar daun sirih. Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih Cara menggunakan : setelah dingin dipakai untuk kumur, diulang secara teratur sampai sembuh.8. Menghentikan pendarahan hidung (mimisen = Jawa) Bahan: 1 lembar daun sirih. Cara membuat: daun sirih digulung sambil ditekan-tekan sedikit supaya keluar minyaknya. Cara menggunakan: dipakai untuk menyumbat hidung yang berdarah/mimisen.9. Sakit gigi berlubang a. caranya mengatasi sakit gigi dengan daun sirih bisa dengan cara menguyah langsung daun sirih, atau dengan cara berikut :Bahan: 1 lembar daun sirih. Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih Cara menggunakan: setelah dingin dipakai untuk kumur, diulang secara teratur sampai sembuh. b. Bahan: 2 lembar daun sirih diremas, Garam 0,5 sendok Cara membuat: diseduh dengan air panas 1 gelas, aduk sampai garam larut, biarkan sampai dingin Cara pemakaian: dipakai untuk berkumur-kumur.10. Bronkhitis Bahan: 7 lembar daun sirih dan 1 potong gula batu.Cara membuat: daun sirih dirajang, kemudian direbus bersama gula batu dengan air 2 gelas sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, dan disaring Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 3 sendok makan11. Batuka. Bahan: 4 lembar daun sirih. Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih Cara menggunakan: setelah dingin dipakai untuk kumur, diulang secara teratur sampai sembuh.b. Bahan: 4 lembar daun sirih. Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih Cara menggunakan: setelah dingin dipakai untuk kumur, diulang secara teratur sampai sembuh.c. Bahan: 4 lembar daun sirih, 3 lembar daun widoro upas dan madu secukupnya. Cara membuat: daun sirih diiris-iris, kemudian direbus bersama daun widoro dengan 2 gelas air sampai mendidih Cara menggunakan: setelah dingin dipakai untuk kumur, diulang secara teratur sampai sembuh.d. Bahan: 4 lembar daun sirih. Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih Cara menggunakan: setelah dingin dipakai untuk kumur, diulang secara teratur sampai sembuh.

22. Totongoan/Arbei Hutan (Rubus reflexus)

Klasifikasi

Kingdom: Plantae Divisi: Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Ordo: RosalesFamili: Rosaceae Genus: RubusSpesies: Rubus reflexus Ker/ Rubus chrysophyllusDeskripsi Habitus : Terna, memanjat atau merambat, panjang 1-3 m.Batang : Bulat, berkayu, berduri, coklat kehijauan.Daun : Tunggal, lersebar, berseling, tangkai silindris, berduri, panjang 3-8 cm, hijau keunguan, helaian daun bentuk oval, ujung runcing, pangkal bertoreh, tepi berlekuk, panjang 5-15 cm, lebar 4-13 cm, pertulangan menjari, permukaan berbulu kasar, sisi atas berwarna hijau, sisi bawah hijau keputihan.Bunga : Majemuk, di kefiak daun aiau di ujung batang, bentuk malai, kelopak berlepasan, ujung runcing, lima helai, berbulu kasar, panjang 3-8 mm, hijau, benangsari jumlah banyak, putih, bakal buah menumpang, mahkota berlepasan, lima helai, panjang 0,5- 1 cm, halus putih.Buah : Beri, lunak, bentuk bulat telur, panjang 0,5-1 cm, masih muda hijau setelah tua ungu.Biji : Bentuk bulat, keras, kecil, putih kelabu.Akar : Serabut, berwarna kuning kecoklatan.PemanfaatanBagian yang digunakan yaitu daun, buah, atau akar, dalam keadaan segar atau setelah dikeringkan. Kandungan kimia daun dan akar arbei hutan mengandung: saponin, flavonoida dan tanin; sedangkan buahnya mengandung vitamin C. Bermanfaat untuk anti diare, anti ambaien (haemorrhoid), obat sariawan. Khasiat dan pemanfaatan1. Obat diare: daun arben hutan sebanyak 30 gram, dicuci bersih, direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama 15 rnenit, disaring, setelah dingin diminum sehari 3 kali.2. Obat ambein (wasir): akar arben hutan scbanyak 15 gram, dicuci bersih, direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama 15 menit, disaring, setelah dingin diminum 2 kali sehari pagi dan sore.

23. Begonia (Begonia glabra/isoptera)

Buah begoniaKlasifikasiKingdom: Plantae Divisi: Magnoliophyta Celas: Magnoliopsida Ordo: ViolalesFamili: BegoniaceaeGenus: BegoniaSpesies: Begonia glabra / isopteraDeskripsi Pertumbuhan tanaman ini biasanya menyemak maupun menjalar, ada juga yang tumbuh vertikal. Begonia daun tidak menyukai air yang berlebihan dan sinar matahari langsung. Mereka membutuhkan kondisi yang hangat. Begonia kelompok ini hanya mampu bertahan selama 1-2 tahun. Namun tanaman ini sangat mudah dan cepat diperbanyak.Begonia merupakan tumbuhan liar yang tumbuh di hutan-hutan basah atau kadang ditanam sebagai tanaman hias. Begonia bisa tumbuh dengan baik di tempat-tempat lembab, tanah berhumus, dan di tempat yang sedikit ternaungi, mulai dari ketinggian 900 m sampai 2.300 m di atas permukaan laut. Biasanya Begonia akan berbunga pada bulan Juni sampai bulan September. Daunya bebentuk seperti persegi lima dengan ujung meruncing dan bergerigi. Permukaannya kasar. Batangnya menjulang dari akar sampai daunnya (tidak bercabang), dan memiliki bulu halus di permukaan batangnya. Buahnya tumbuh di atas permukaan tanah, berwarna hijau, dan rasanya asam.PemanfaatanBuah begonia dapat langsung dimakan, dan mengandung vitamin C.Daun, batang dan bunga Begonia glabra rnengandung saponin, daunnya juga mengandung tanin, batang dan bunganya rnengandung flavonoida, disamping itu batangnya juga mengandung pohfenol berkhasiat sebagai obat luka baru - Caranya, ambil 15 gram daun segar, dicuci bersih, kemudian ditumbuk sampai lumat dan dibalurkan/diparemkan pada luka. Seluruh bagian tanaman begonia mengandung saponin, flavonoida dan polifenol. berkhasiat sebagai obat demam. 1. Obat turun panas; seluruh bagian tanaman begonia dalam keadaan segar sebanyak 30 gram, dicuci, direbus dengan 200 ml air sampai mendidih dan air rebusan tinggal setengahnya, saring dan setelah dingin diminum sekaligus, dilakukan sehari 2-3 kali.2. Obat sakit haid: seluruh bagian tanaman begonia segar sebanyak 50 gram, dicuci direbus dengan 400 ml air sampai mendidih sclama 15 menit, disaring, setelah dingin diminum 2 kali sehari pagi dan sore. 24. Bonteng Naga/ Bobontengan (Cyclanthera explodens)

KlasifikasiKingdom : plantaeDivisi : MagnoliophytaClass : MagnoliopsidaOrdo : ViolalesFamili : CucurbitaceaeGenus : CyclantheraSpecies : Cyclanthera explodens Naud.

DeskripsiBonteng naga merupakan tanaman sejenis mentimun. Hidupnya menjalar/ merambat. Memiliki sulur cabang. Batang dan tangkainya tidak berkayu. Daun melengkung, dan bergigi. Buahnya berbentuk seperi ginjal, dan memiliki duri pada bagian luarnya. Di dalam buahnya terdapat biji yang berwarna hitam kecil.PemanfaatanBuah bonteng naga dapat langsung dimakan, terutama buah yang masih muda. Rasanya seperti mentimun pada umumnya, dan didalamnya berair.25. Bebesaran/ Murbay (Morus alba)

http://tanamanherba.com/uncategorized/murbei-morus-alba-l.html Klasifikasi Kingdom: Plantae Subkingdom: Tracheobionta Super Divisi: Spermatophyta Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Sub Kelas: DilleniidaeOrdo: UrticalesFamili: Moraceae Genus: MorusSpesies: Morus alba L.DeskripsiMurbei berasal dari Cina, tumbuh baik pada ketinggian lebih dari 100 m dpl. Dan memerlukan cukup sinar matahari. Tumbuhan yang sudah dibudidayakan ini menyukai daerah- daerah yang cukup basah seperti lereng gunung, tetapi pada tanah yang berdrainase baik. Kadang ditemukan tumbuh liar. Pohon, tinggi sekitar 9 m, percabangan banyak, cabang muda berambut halus. Daun tunggal, letak berseling, bertangkai banyak yang panjangnya 1-4 cm. Helai daun bulat telur sampai berbentuk jantung, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, pertulangan menyirip agak menonjol, permukaan atas dan bawah kasar, panjang 2,5-20 cm, lebar 1,5-12 cm, warnanya hijau. Daun murbey sering digunakan untuk makanan ulat sutra.Bunga majemuk bentuk tandan, keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk taju, warnanya putih. Dalam satu pohon terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna yang terpisah. Murbei berbunga sepanjang tahun. Buahnya berupa buah buni, berair dan rasanya enak. Buah muda warnanya hijau, setelah masak menjadi merah dan hitam. Biji kecil, warnanya hitam.Pemanfaatan Buahmurbei dapat dimakan langsung. Rasanya manis dan cocok bagi pendaki gunung untuk menambah energi saat mendaki. Adapula beberapa manfaat dari bagian tumbuhan lainnya :1. Daun murbei mengandung GABA (Gamma Amino asam butirat) menormalkan tekanan darah tinggi. Cara pemanfaatnanyya yaitu daun murbei segar sebanyak 15 gr dicuci bersih kemudian direbus dengan2 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin disaring lalu dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore..2. Bisul, Radang kulit. Daun Murbei segar sebanyak 1 genggam dicuci lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus. Rebusan daun ini berguna untuk membersihkan darah sehingga dapat diminum secara teratur.3. Luka, Borok. Daun Murbei segar setelah di cuci bersih lalu di olesi minyak kelapa. Lakukan di atas api lalu diremas-remas dengan jari tangan sehingga menjadi lemas.Daun tadi kemudian dipakai untuk menutup luka. Namun sebelumnya, luka harus dicuci dahulu dengan rebusan akar trengguli.4. Berkeringat malam. Daun Murbei kering yang dijadikan serbuk sebanyak 6-9 gr, direbus dengan air beras sampai mendidih. Setelah dingin lalu diminum.5. Rematik, tangan dan kaki pegal dan sakit. Ranting Murbei kering sebanyak 15 gr direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring,minum. Sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.6. Gula darah. Murbei mengandung DNJ (Deoxynojirimycin) membantu mengontrol kadar gula darah (Penyakit diabetes mellitus). Caranya Buah murbei segar sebanyak 10 gr ditambah air masak 1 gelas, lalu di blender. Hasilnya lalu diminum sekaligus.7. Jantung lemah. Buah Murbei secukupnya di jus, lalu diminum sekaligus. Napas pendek, bengkak di mata kaki dan rasa nyeri didada akan berkurang dengan minum jus buah murbei ini setiap hari26. Balakaciut (Galinsoga parviflora) KlasifikasiKingdom: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: MagnoliopsidaOrdo: AsteralesFamili: Asteraceae Genus: GalinsogaSpecies: Galinsoga parviflora Cav.DeskripsiTegak lurus, tanaman tahunan, berair banyak, terna bercabang banyak atau kurang, sedikit berbulu halus, tinggi 20-80 cm. Tangkai agak bersegi atau bentuk silinder, bergaris melintang, ujung meroma memencar dengan jarang (terkadang dengan rambut kelenjar), bagian yang lebih rendah cekung dan tangkainya berbulu. Daun berhadapan, hijau kekuning-kuningan, bulat telur hingga bulat telur lonjong, 1-6.5 x 0.8-4.5 cm, dangkal, agak bergerigi kasar; kedua sisi sedikit berambut, berurat 3 dengan jelas pada dasar daunnya, padabagian atasnya dengan urat-urat cekung; dasar tumpul atau lancip; ujung menipis, lancip atau tumpul; tangkai (daun) cekung, panjang 3-15 mm. Bongkol bunga menyebar, kadang berpasangan. Bunga terletak di apeks pucuk ketiak daun.PemanfaatanPucuk daunnya dapat dijadikan sayur

27. Jukut ibun (Drymaria cordata/ Drymaria hirsuta)

KlasifikasiKingdom: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Ordo: CaryophyllalesFamili: Caryophyllaceae Genus: DrymariaSpesies: Drymaria hirsuta BartlDeskripsi Habitus : herba, tahunan, tinggi 10-40 cm. Batang : tegak dan sedikit menjalar, berwarna hijau, beruas-ruas, permukaan sedikit berbulu. Daun : tunggal, saling berhadapan, berbentuk bulat, ujung dan pangkal tumpul, garis tengah/diameter sekitar 4-8 mm, permukaan halus, berbulu dan berwarna hijau pucat. Bunganya majemuk, bentuk karang, berada di ujung batang atau ketiak daun, bertangkai panjang, kelopak bentuk corong bercangap, benang sari dan putik halus, mahkota berbentuk bintang, berwarna putih. Buah : lonjong, tertutup selaput buah, panjang 2-4 mm, warna hijau. Biji : bentuk bulat, kecil, warna hitam. Akar : serabut, warna putih. Hanya tumbuh di tempat-tempat lembab, jika buahnya telah matang, maka tangkai buahnya lepasPemanfaatanJukut ibun mengandung alkaloida dan polifenol, berkhasiat dapat menurunkan demam dan mengobati bisul. Untuk obat demam, gunakan 15 gram daun segar jukut ibun, dicuci, direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih, kurang lebih 15 menit. Setelah mendidih lalu dinginkan dan saring airnya. Kemudian airnya diminum 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore hari.

28. Sadagori/sidagori (Sida rhombifolia) http://www.nulisin.com/cara-alami-atasi-asam-urat.html KlasifikasiKingdom: Plantae Divisi: Magnoliophyta Class: Magnoliopsida Ordo: MalvalesFamili: MalvaceaeGenus: SidaSpecies: Sida rhombifolia LDeskripsiSidaguri tumbuh liar di tepi jalan, halaman, rumput, hutan, ladang dan tempat-tempat dengan sinar matahari cerah atau sedikit terlindungi. Tanaman ini tersebar pada daerah tropis di seluruh dunia dari dataran rendah sampai ketinggian 1.450 m,dpl. Merupakan perdu tegak bercabang, tinggi dapat mencapai 2 meter dengan cabang kecilberambut rapat. Daun tunggal, letak berseling, bentuknya bulat telur atau lanset, tepi bergerigi, ujung runcing, pertulangan menyirip, bagian bawah berambut pendek berwarna abu-abu, panjang 1,5-4 cm, lebar 1- 1,5 cm. Bunga tunggal berwarna kuning cerah yang keluar dari ketiak daun, mekar sekitar pukul 12 siang dan layu sekitar tiga jam kemudian. Buah dengan 8-10 biji, diameter 6-7 mm. Akar dan kulit sidaguri kuat, sering dipakai untuk pembuatan tali. Perbanyakan dengan biji atau setek batang.PemanfaatanKandungan kimia yang sudah diketahui adalah alkaloid, kalsium oksalat, tannin, saponin, fenol, asam amino, minyak atsiri, zat phlegmatic untuk ekspektoran, dan lubrikan. Akarnya mengandung alkaloid, steroid dan aphredine. Sidaguri memiliki rasa manis, sedikit panas dan sejuk. Dalam pengobatan, sidaguri digunakan sebagai antiradang, peluruh kencing dan penghilang rasa sakit. Bagian tanaman yang digunakan adalah akarnya.Pada pengobatan tradisional, sadagori digunakan sebagai obat luar dan obat dalam. Misalnya, penyembuhan penyakit reumatik, semua bagian tanaman ini sampai akarnya yang sebelumnya dikeringkan kira-kira 50 gram direbus sampai air mendidih. Lebih lama lebih bagus, dan saring arinya diminum sehari satu gelas saja

Cara Meramu Sidaguri menjadi Obat Asam Urat:Rebus 15-30 gram herba kering atau 3060 gram herba basah sidaguri dengan 3 gelas air sampai tersisa setengahnya, minum 3 kali sehari masing-masing gelas. Jika menggunakan akar, dosisnya 10 15 gram.

TANAMAN YANG BERBAHAYA1. Pulus (Laportea stimulans, syn. Dendrocnide stimulans syn. Urtica stimulans) http://kareumbi.wordpress.com/2009/03/28/info-spesies-pulus-si-daun-penyengat/ KlasifikasiKingdom: Plantae Divisi: Magnoliophyta Class: Magnoliopsida Ordo: UrticalesFamili: UrticaceaeGenus: LaporteaSpesies: Laportea stimulans (Lf) GaudTanaman pulus banyak ditemukan di daerah hutan hujan tropis dataran rendah di sebagian Indonesia. Pulus yang di Bali disebut Lateng ini memiliki daun berwarna hijau terang. Memiliki tulang dan urat daun yang tampak jelas. Pinggir daun mudanya berbentuk gerigi dengan jarak gerigi tidak terlalu rapat. Semakin tua, gerigi semakin menghilang. Bagian atas dan pinggir daun ditumbuhi bulu-bulu halus yang hanya nampak bila dilihat dari jarak sangat dekat.Bila bulu-bulu ini tersentuh bagian kulit kita yang halus dan sensitif seperti punggung tangan, lengan, paha atau betis dapat menimbulkan rasa gatal, perih dan panas yang cukup menyengat. Sengatan pulus pada kulit tubuh biasanya baru akan hilang setelah satu atau dua minggu bila tanpa penanganan.Racun dan PenangkalRacun yang terdapat dalam bulu sengat Pulus ini adalah formic acid dan beberapa jenis asam lainnya. Kandungan yang mirip juga ditemukan pada sengat lebah dan sengat semut sehingga asam formic ini juga disebut asam semut. Dari literatur (8), asam semut ini larut dengan baik dalam air. Namun informasi ini bertolak belakang dengan informasi dari masyarakat yang apabila seseorang terkena sengatan pulus sebaiknya jangan dicuci (1). Penangkal yang biasa dilakukan adalah menggosok daerah sengatan dengan tanah gembur yang kering (1).Literatur lain (5) menyebutkan bahwa gosokan daun Pacing Merah pada daerah sengatan berkhasiat untuk menyembuhan luka sengatan Pulus.Sedangkan yang lain (6) menuliskan bahwa air yang dihasilkan dari remasan tanaman Alocasia macrorrhiza (Talas Gajah) dapat secara instan menghilangkan rasa sakit sengatan Pulus.2. Tereptep

Tanaman tereptep ini memiliki duri yang tajam dan menyengat pada bagian batang dan daunnya.

TANAMAN YANG TIDAK TERIDENTIFIKASI :

1. Paku muda

2. Rarayudan

3. Cangcawuan

4. Akar bau balsem

5. Pir

6. Kisawuh

7. Cereni

8. Talingkup

9. Cehcer monteng (Heterosmylax)

SUMBER :http://ritariata.blogspot.com/2009/12/arben-hutan-rubus-reflexus-ker.html http://www.obatherbalalami.com/2010/08/ajeran-bidens-pilosa-l.html#ixzz2O6LU1wAbhttp://vizuhailinamaya.blogspot.com/2012/09/selada-air-sayuran-super-pembasmi_7.htmlhttp://cozyeslife.blogspot.com/2010/05/nusa-indah-putih-cantik-plus-plus.htmlhttp://indonesiaindonesia.com/f/35100-manfaat-sehat-tanaman-pacar-air/http://ihsand3.wordpress.com/2010/01/12/kingkilaban-mussaenda-frondosa-l/

http://kesehatan.kompasiana.com/alternatif/2010/07/05/3/186027/si-cantik-pink-yang-sarat-manfaat.htmlhttp://floranegeriku.blogspot.com/2011/06/konyal-passiflora-edulis-sims.htmlhttp://floranegeriku.blogspot.com/2011/06/kirinyuh-eupatorium-inulifolium-kunth.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sintronghttp://radarvision.blogspot.com/2012/09/manfaat-tanaman-begonia-sebagai-obat.htmlhttp://rezakahar.wordpress.com/bisniswirausahaperniagaanjualan/jualan-herbal/pegagaantananpegagan/http://www.memobee.com/index.php?do=c.every_body_is_journalist&idej=1472http://etnics.blogspot.com/2012/10/manfaat-kecubung-pada-sakit-gigi.htmlhttp://alamendah.org/2011/03/19/kecubung-punya-khasiat-obat-bisa-jadi-racun/

http://id.shvoong.com/exact-sciences/1803952-tanaman-sendokan-plantago-major/http://id.shvoong.com/exact-sciences/1803952-tanaman-sendokan-plantago-major/#ixzz2OJ5OZ8lRhttp://id.shvoong.com/exact-sciences/1803952-tanaman-sendokan-plantago-major/#ixzz2OJ2ku9BP

http://id.shvoong.com/exact-sciences/1803952-tanaman-sendokan-plantago-major/#ixzz2OJ2xQpMthttp://www.kucoba.com/2011/11/manfaat-khasiat-daun-sendok-atasi-19.htmlhttp://tipspetani.blogspot.com/2012/09/penyakit-rabunkatarakminus-dan-plus.htmlhttp://kmbogor.blogspot.com/2012/07/pengobatan-katarak-dengan-air-perasan.htmlhttp://mipa-farmasi.blogspot.com/2012/03/ageratum-conyzoides-l-babadotan.htmlhttp://floranegeriku.blogspot.com/2011/06/sirih-hias-peperomia-sanderii-nama-umum.htmlhttp://rumputobat.blogspot.com/2013/01/tanaman-obat-sirih.htmlhttp://books.google.co.id/books?id=vjdjnTBp9fsC&pg=PA9&lpg=PA9&dq=deskripsi+daun+sirih+jawa&source=bl&ots=sRUwaQDqQN&sig=OVXdHXNnXEKUgoaqDfdxdbuJraw&hl=en&sa=X&ei=nN9OUZzVBZHKrAeWgYGoAw&redir_esc=y#v=onepage&q=deskripsi%20daun%20sirih%20jawa&f=falsehttp://tanamanherba.com/uncategorized/murbei-morus-alba-l.html http://lareboyolali.blogdetik.com/2012/02/23/manfaat-murbei-si-mungil-yang-kaya/http://biojana.com/khasiat-daun-tanaman-jukut-ibun/http://id.wikipedia.org/wiki/Pulushttp://kareumbi.wordpress.com/2009/03/28/info-spesies-pulus-si-daun-penyengat/