bo prak ii topik 2 neurotransmitter rasa nyeri dan nyeri alih

5
Neurotransmitter Pada Rasa Nyeri Neuroregulator atau substansi yang mempengaruhi transmisi stimulasi saraf memegang peranan yang penting dalam suatu pengalaman nyeri. Substansi ini ditemukan di lokasi nosiseptor, di terminal saraf didalam kornu dorsalis pada medulla spinalis. Neuroregulator dibagi menjadi dua kelompok, yaitu neurotransmitter dan neuromodulator (Potter & Perry, 2005). Komunikasi antar neuron terjadi melalui penghubung antar neuron atau sinaps. Sebuah sinaps bukan merupakan hubungan langsung, tetapi terdapat celah pemisah (celah sinaps) yang harus dilewati oleh impuls yang dihantarkan. Meskipun dalam beberapa bagian sistem saraf kegiatan elektrik satu neuron dapat langsung merangsang neuron lainnya, namun pada sejumlah besar terdapat senyawa kimia yang berfungsi sebagai agen penghantar. Ketika sebuah impuls saraf mencapai ujung axon, suatu senyawa kimia yang disebut neurotransmitter dilepaskan dan masuk kedalam celah sinaps (Heryati, 2008). Neurotransmitter terikat pada reseptor khusus pada selaput sel penerima dan mengubah daya tembusnya kearah depolarisasi. Jika depolarisasi menjadi cukup besar untuk dapat melampaui titik rangsang, maka sel itu membakar aksi potensial melalui axonnya untuk mempengaruhi neuron lain. Proses ini terjadi pada sinaps excitatory, tetapi ada juga sinaps inhibitory yang bekerja bersamaan tetapi dengan cara berlawanan (Heryati, 2008).

Upload: ardista-rani

Post on 07-Dec-2015

254 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

BO Prak II Topik 2 Neurotransmitter Rasa Nyeri Dan Nyeri Alih

TRANSCRIPT

Page 1: BO Prak II Topik 2 Neurotransmitter Rasa Nyeri Dan Nyeri Alih

Neurotransmitter Pada Rasa Nyeri

Neuroregulator atau substansi yang mempengaruhi transmisi stimulasi saraf memegang

peranan yang penting dalam suatu pengalaman nyeri. Substansi ini ditemukan di lokasi

nosiseptor, di terminal saraf didalam kornu dorsalis pada medulla spinalis. Neuroregulator

dibagi menjadi dua kelompok, yaitu neurotransmitter dan neuromodulator (Potter & Perry,

2005).

Komunikasi antar neuron terjadi melalui penghubung antar neuron atau sinaps. Sebuah

sinaps bukan merupakan hubungan langsung, tetapi terdapat celah pemisah (celah sinaps)

yang harus dilewati oleh impuls yang dihantarkan. Meskipun dalam beberapa bagian sistem

saraf kegiatan elektrik satu neuron dapat langsung merangsang neuron lainnya, namun pada

sejumlah besar terdapat senyawa kimia yang berfungsi sebagai agen penghantar. Ketika

sebuah impuls saraf mencapai ujung axon, suatu senyawa kimia yang disebut

neurotransmitter dilepaskan dan masuk kedalam celah sinaps (Heryati, 2008).

Neurotransmitter terikat pada reseptor khusus pada selaput sel penerima dan mengubah

daya tembusnya kearah depolarisasi. Jika depolarisasi menjadi cukup besar untuk dapat

melampaui titik rangsang, maka sel itu membakar aksi potensial melalui axonnya untuk

mempengaruhi neuron lain. Proses ini terjadi pada sinaps excitatory, tetapi ada juga sinaps

inhibitory yang bekerja bersamaan tetapi dengan cara berlawanan (Heryati, 2008).

Neurotransmitter yang bekerja pada transmisi rasa nyeri adalah : (Kalat, 2011)

a. Glutamat

Glutamat merupakan neurotransmitter excitatory utama pada otak dimana hampir tiap

area otak berisi glutamat. Glutamat memiliki konsentrasi tinggi di corticostriatal dan

didalam sel cellebellar. Gangguan pada neurotransmitter ini akan mengakibatkan

gangguan atau penyakit bipolar afektif dan epilepsi. Fungsi utama glutamat adalah

pengaturan kemmapuan memori dan memelihara fungsi automatic.

b. GABA (Asam gamma-Aminobutirat)

Ditemukan pada seluruh sistem saraf pusat, berlokasi di hipotalamus, hipocampus,

korteks, serebelum, basal ganglia, medula spinalis, dan retina. GABA penting didalam

otak karena menjaga penembakan banyak neuron. GABA membantu ketepatan sinyal

yang dibawa dari satu neuron ke neuron lainnya.

Page 2: BO Prak II Topik 2 Neurotransmitter Rasa Nyeri Dan Nyeri Alih

c. Nor-Epineprin

Memiliki konsentrasi tinggi didalam locus ceruleus serta dalam konsentrasi sekunder

dalam hipocampus, amygdala, dan korteks cerebral. Dipindahkan dari celah synaptic

dan kembali ke penyimpanan melalui proses reuptake aktif. Menghambat penembakan

neuron dalam sistem saraf pusat, tetapi membangkitkan otot jantung, jantung, usus, dan

alat urogenitalia. Nor-epineprin juga membantu mengendlikan kewaspadaan serta

berfungsi dalam proses pembelajaran dan memory.

d. Serotonin

Disekresikan oleh nucleus yang berasal dari batang otak dan berproyeksi di sebagian

besar area otak. Serotonin dapat bekerja sebagai penghambat rasa nyeri dalam medulla

spinalis. Serotonin yang menurun berhubungan dengan gejala depresi, dimana terdapat

penurunan jumlah reseptor postsinaps 5-HT1A dan 5-HT2a pada pasien dengan depresi

berat.

Referred Pain (Nyeri Alihan)

Nyeri alih adalah nyeri yang timbul akibat adanya nyeri viseral yang menjalar ke organ lain,

sehingga dirasakan nyeri pada beberapa tempat atau lokasi. Nyeri jenis ini dapat timbul

karena masuknya neuron sensori dari organ yang mengalami nyeri kedalam medulla spinalis

dan mengalami sinapsis dengan serabut saraf yang berada pada bagian tubuh lainnya. Nyeri

timbul biasanya pada beberapa tempat yang kadang jauh dari lokasi asal nyeri (Tamsuri,

2007).

Mekanisme terjadinya reffered pain terdiri dari dua macam, yaitu : (Tamsuri, 2007).

1. Teori Konvergensi

Traktus spinotalamikus lateralis adalah tempat berkumpulnya serat-serat sensori nyeri,

baik dari somatik maupun dari viseral, yang akan berakhir di thalamus, dan kemudian

di relay oleh thalamus ke korteks somatosensorik. Karena impuls nyeri somatik lebih

sering terjadi daripada impuls nyeri viseral, makan korteks somatosensorik seolah lebih

mengenal nyeri somatik daripada nyeri viseral. Karena itu nyeri viseral sering

diinterpretasikan sebagai nyeri oleh korteks.

Page 3: BO Prak II Topik 2 Neurotransmitter Rasa Nyeri Dan Nyeri Alih

2. Teori Fasilitasi

Impuls nyeri viseral dikatakan merendahkan ambang rangsang neurotraktus

spinothalamikus, yang menerima sinaps dari serat aferensomatik. Fasilitas tersebut

dengan adanya cabang serat aferen visera yang bersinap di neuron traktus

spinothalamikus tersebut dan menimbulkan excitatory post synaptic potential (EPSP).

Dengan demikian neuron-neuron traktus spinothalamikus lateralis yang menerima

sinaps ganda tersebut sangat mudah untuk terbangkit oleh impuls lemah dari aferen

nyeri somatik, pada keadaan biasa tidak terbangkit oleh impuls lemah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Kalat, J.W. 2011. Biopsikologi. Jakarta: Salemba Humanika.

Potter, Perry. 2005. Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar. Edisi 5. Jakarta:

EGC.

Heryati, E., Nur Faizah. 2008. Psikologi Faal. Bandung: Universitas Pendidikan

Indonesia.

Tamsuri, A. (2007). Konsep dan penatalaksanaan nyeri. Jakarta : EGC.