bmkg perubahan iklim di indonesia dan analisis banjir...
TRANSCRIPT
-
1 1
BMKG
PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA DAN ANALISIS BANJIR DALAM PERSPEKTIF PERUBAHAN IKLIM
Pusat Informasi Perubahan Iklim
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
2020
KADARSAH
Kepala Bidang Analisis Perubahan Iklim
Agus Sabana Hadi Ganesha Tri Chandrasa
Siswanto Supari
Donadi S.Permana
-
2
BMKG
PERUBAHAN IKLIM ,BENCANA SERTA DAMPAKNYA
Bencana Geologi
Bencana alam yang terjadi di permukaan bumi :gempa bumi,
gunung meletus, tsunami,
Bencana
Bencana Meteorologi
Bencana alam yang terkait dengan meteorologi/klimatologi : El Nino, La
Nina, Siklon, pemanasan global
Bencana Ektra-Terestrial
Bencana alam akibat pengaruh luar angkasa :badai matahari
Salah satu bencana meteorologi adalah pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim
-
3 3
BMKG
1. PERINGATAN DINI IKLIM
Siap mengawal Indonesia untuk selamat dari bencana terkait iklim dan
perubahan iklim (slow onset)
-
4
BMKG
PERUBAHAN IKLIM
Perubahan iklim yang disebabkan baik secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga mengubah komposisi atmosfer global dan variabilitas iklim alami pada perioda waktu yang dapat diperbandingkan.
Komposisi atmosfer global: komposisi material atmosfer bumi
berupa Gas Rumah Kaca (GRK) yang di antaranya, terdiri dari
Karbon Dioksida, Metana, Nitrogen, dan sebagainya
variabilitas iklim: variasi iklim dalam keadaan rata-rata atau
statistik lain di semua skala temporal/spasial pada satu
periode waktu tertentu (seperti: satu bulan, musim atau
tahun), dibandingkan dengan statistik jangka panjang untuk
periode yang sama.
Perubahan Iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan, langsung atau
tidak langsung, oleh aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan
komposisi atmosfer secara global serta perubahan variabilitas iklim alamiah
yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.
UU no.20 Tahun 2009 tentang MKG
PBB-UNFCCC
-
5
BMKG
variabilitas
Trend/ change
Perubahan Iklim :
1. Kenaikan suhu global
2. Perubahan curah hujan
3. Kenaikan kondisi ekstrim
4. Kenaikan muka air laut
-
6
BMKG
Tahun ke empat terpanas yang tercatat (baseline 1850-
1900), tahun lainnya 2015,2016 dan 2017. Berbeda
dengan tahun lainnya, tahun 2018 diawali dengan La Nina
yang biasanya dikaitkan dengan suhu global yang rendah ( Sumber : UKMO)
Kenaikan tinggi muka air laut global,Januari-
Juli 2018 lebih tinggi 2-3 mm dibanding
periode yang sama tahun 2017
( Sumber : UKMO)
-
7
BMKG
Energi > 90 % terperangkap GRK dan terserap oleh
lautan menjadi Ocean Heat Content ( >700m dan
>2000m).
( Sumber : UKMO)
( Sumber : UKMO)
Pencairan Gletser
-
8
Lautan menyerap 25 % emisi CO2 antrophogenik bereaksi dengan air
laut merubahan pH= Ocean Acidification.
IPCC melaporkan penurunan 0.1 pH sejak revolusi Industri (1750).
Perubahan pH terkait dengan perubahan dalam kimia
karbonat lautan yang memengaruhi kemampuan
organisme laut seperti moluska/karang pembentuk
terumbu, untuk membangun dan memelihara
cangkang.
-
9 9
BMKG
Anomali suhu udara tiap Propinsi Indonesia Tahun 2017 Anomali suhu udara tiap Propinsi Indonesia Tahun 2019
-
10
BMKG
Sampel ketebalan es pengeboran 2016,2015 dan 2010 Pengurangan tutupan es
tahun 2010,2015,2016 dan
2017
Citra satelit :luas tutupan
es berkurang 78% (2002
[(~2 km2 ] 2018 [0,45
km2] ).
.
Permana et al, PNAS, vol. 116 | no. 52, 2019
Ketebalan es berkurang
sekitar 1,05 m/tahun
(2010-2015) dan
berkurang 5,69 meter
(5.4 kali lebih cepat)
pada November 2016
setelah kejadian El Niño
kuat pada 2015/2016.
Inti es dari gletser
Papua menyimpan
rekaman iklim sejak
1964 dan menunjukkan
pengaruh kenaikan suhu
udara di wilayah tropis
Pasifik yang diperkuat
oleh El Niño.
Gletser tropis Puncak Jaya
kemungkinan akan menghilang
dalam satu dekade, terutama
jika peristiwa El Niño yang kuat
terjadi
-
11
BMKG
Perubahan total gletser
di dekat Puncak Jaya
(2002-2018).
2002-2018
1850-2018
2018
2016
2015
2002
Perubahan total gletser
di dekat Puncak Jaya
(1850-2018).
Permana et al, PNAS, vol. 116 | no. 52, 2019
-
12 12
BMKG
Perubahan anomali curah hujan tropis yang diinduksi oleh El Niño menunjukkan bahwa, di bawah pemanasan global, El Nino meluruh lebih cepat setelah fase puncaknya, sehingga memperpendek durasinya.
Yan et al., Sci. Adv. 2019; 6 : eaax4177
Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap EL Nino
-
13
BMKG
Berdasarkan data ,33 El Niño (1901-2017), perubahan iklim telah menggeser lokasi permulaan El Niño dari Pasifik timur ke Pasifik barat dan menyebabkan El Niño ekstrem yang lebih sering terjadi sejak tahun 1970-an.
Pemanasan global akibat perubahan iklim khususnya antropogenik di laut Pasifik barat akan memicu lebih banyak kejadian ekstrem di masa depan.
-
14
BMKG
TREND SUHU 130 TAHUN
Suhu Jakarta
vs
Suhu Global Benua
Jakarta 1866 - 2010 Tmax : 2.0 C / 100 yrs
Tmean : 1.6 C / 100 yrs
Tmin : 1.5 C / 100 yrs
-
15
BMKG
PENGARUH PERUBAHAN IKLIM TERHADAP POLA CURAH HUJAN
Perubahan normal curah hujan perubahan/ deviasi terhadap normal curah hujan 30 tahun di
Indonesia. Data yang digunakan adalah data curah hujan rata-rata bulanan dari periode tahun 1980-
2010. di Indonesia. Gafik CH menunjukkan perubahan/penyimpangan pola curah hujan dari normalnya
pada 10 tahun terakhir di Indonesia.
Pola CH Ekuatorial
Pola CH Monsunal
Pola CH Lokal
-
16
BMKG
Perubahan iklim menyebabkan menguatnya elnino ekstrem
-
17
BMKG Perubahan iklim menyebabkan
meningkatnya peluang terjadinya
curah hujan tinggi/lebat
-
18
BMKG
Perubahan iklim secara umum akan meningkatkan trend positif hari hujan (1981-2018) di
Indonesia.
-
19
BMKG
Perubahan iklim secara umum akan meningkatkan trend positif fraksi curah hujan (1981-2018) di
Indonesia.
-
20
BMKG
ANOMALI INDEKS EKSTRIM TEMPERATUR DI INDONESIA (43 TAHUN, 1970-2012)
Anomali indeks ekstrim di Indonesia menunjukkan
bahwa Indeks Ekstrim TX90P dan TN90P mengalami
kenaikan sedangkan TX10p dam TN10p mengalami
penurunan.
Indonesia mengalami kenaikan jumlah hari panas
pada siang hari dan penurunan jumlah hari dingin
pada malam hari. Artinya, di Indonesia telah terjadi
kenaikan temperatur global.
Supari et al. 2016 Int. Journal of Climatology
-
21
BMKG
PERUBAHAN RATA-RATA TEMPERATUR TAHUNAN TAMX DAN TNMEAN (43 TAHUN, 1970-2012)
Perubahan TXmean tahunan yang mengalami kenaikan sebesar 0.3 C/decade, TNmean tahunan mengalami penurunan lebih dari 0.6 C/dekade.
Perubahan tahunan TX90p (warm days) dan TN90p (warm night) mengalami kenaikan 4 % hari dalam setahun /dekade. Artinya, selama 43 tahun
pengamatan, misalnya, Kupang mengalami kenaikan temperatur dan makin banyak jumlah hari panas yang terjadi saat siang dan malam hari.
Rata-rata Temperatur Tahunan Maksimum Percentage of days when TX>90th percentile
Percentage of days when TN>90th percentile Rata-rata Temperatur Tahunan Minimum
Supari et al. 2016 Int. Journal of Climatology
-
22
BMKG
PERUBAHAN CURAH HUJAN
Supari et al. 2016 Int. Journal of Climatology
Siswanto & Supari 2015 Jour. of Env. and Earth Sci.
Yanto et al. 2016 Clim Dyn
Siswanto et al. 2015 Int. Journal of Climatol
Hamada et al. 2002 JMSJ
Tidak ditemukan perubahan curah hujan signifikan pada akumulasi hujan tahunan di
sebagian besar wilayah Indonesia dari data yang panjang (Siswanto et al, 2015, 2016;
Hamada et al 2002; Yanto et al, 2016)
Trend peningkatan hujan tahunan ditemukan signifikan pada kurun 30 tahun terakhir untuk
wilayah bertipe hujan ekuatorial / semi monsunal (Supari et al, 2016)
-
23
BMKG
CURAH HUJAN DIURNAL DAN PERUBAHAN KARAKTERISTIK
Hujan maksima sore/malam hari di sebagian besar wilayah Maritime-Continent
Siswanto et al. 2016 Hujan maksima di pagi hari di sepanjang daerah pantai
Di Jakarta, pada data 130 tahun, ditemukan
perubahan signifikan meningkatnya intensitas hujan
maksima pagi hari, dan bergesernya hujan maksima
waktu sore malam hari (Siswanto et al, 2016)
-
24
BMKG
STATISTIK ABNORMALITAS KEJADIAN EKSTREME DAN PENINGKATAN RISIKO
2014 2015
Kejadian Ekstrem:
- Akumulasi curah hujan ekstrem berkontribusi
~30% total curah hujan bulanan (Siswanto et al, 2015, 2017)
- Terjadi peningkatan risiko perulangan
intensitas curah hujan ekstrem seperti kasus
2014, 2015 dengan peluang 2-3 kali lipat
dibanding kondisi iklim 100 tahun lalu (Siswanto et al, 2017)
-
25
BMKG
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
jan feb mar apr mei jun jul agts sep oct nov des
Cu
rah
Hu
jan
(m
m)
Stasiun Meteorologi Mau Hau Waingapu
81-90
91-2000
2001-2010
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
jan feb mar apr mei jun jul agts sep oct nov des
Cu
rah
Hu
jan
(m
m)
Stasiun Meteorologi El Tari Kupang
81-90
91-2000
2001-2010
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
jan feb mar apr mei jun jul agts sep oct nov des
Cu
rah
Hu
jan
(m
m)
Stasiun Meteorologi Geyawantana Larantuka
81-90
91-2000
2001-2010
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
jan feb mar apr mei jun jul agts sep oct nov des
Cu
rah
Hu
jan
(m
m)
Stasiun Meteorologi Wai Oti Maumere
81-90
91-2000
2001-2010
Rata - Rata Curah Hujan per Dekade
-
26 26
BMKG
PERUBAHAN IKLIM : BANJIR JAKARTA 1 JANUARI 2020 DALAM PERSPEKTIF
PERUBAHAN IKLIM
-
27
BMKG
BANJIR JAKARTA 1 JAN 2020
1. Disebabkan oleh sebaran curah hujan ekstrem (>150 mm/hari) yang cukup merata di
Jabodetabek
Sebaran curah hujan ekstrem
lebih tinggi dan lebih luas
[meliputi: sebagian besar
Bekasi dan DKI]
daripada kejadian banjir
banjir sebelumnya
Hujan maximum: Halim PK: 377 mm/hari; TMII: 335 mm/hari; Jatiasih: 260 mm/hari
377 mm/hari rekor baru curah hujan
tertinggi dalam sejarah hujan di Jakarta
-
28
BMKG
2020 VS. 2015
PETA SEBARAN HUJAN JABODETABEK 9-Feb-2015 Pukul 07.00 WIB s/d 10-Feb-2015 Pukul 07.00 WIB
Sebaran curah hujan ekstrem kejadian banjir 2020 lebih luas
dan lebih kuat dibanding kejadian banjir 2015
-
29
BMKG
BANJIR TIDAK HANYA DI JAKARTA
SEBARAN ESTIMASI HUJAN DARI PANTAUAN RADAR 1 JAN 2020 PAGI HARI
2. Beberapa wilayah di
Bekasi, Kota dan Kab.
Bogor, serta Kab. Lebak
(Cipanas) juga terlanda
banjir bandang
Pantauan radar cuaca
menunjukkan awan potensi
hujan cukup tebal di sebagian
wilayah Banten, Jawa Barat,
dan DKI Jakarta.
-
30
BMKG
FAKTOR PENYEBAB CURAH HUJAN TINGGI
Aspek meteorologis yang biasanya menyebabkan hujan
tinggi di Jakarta (dapat sebagai penyebab individual /
kombinasi) : - ITCZ, - MJO, - Suhu Muka Laut
- Penguatan aliran monsun lintas ekuator,
- La Nina, - Seruakan dingin Asia (cold surge).
3. Analisis sirkulasi atmosfer 01 Januari 2020
pagi hari menunjukkan penguatan aliran
monsun Asia dan indikasi ITCZ tepat berada di
atas wilayah Jawa.
ITCZ memicu pertumbuhan awan yang sangat
cepat, tebal, dan masif
Pias pumpun antar tropis /
daerah konvergensi massa
udara / pertemuan angin
monsun intertropis
-
31
BMKG
BANJIR JAKARTA
PENYEBAB BANJIR TIDAK HANYA
MASALAH CURAH HUJAN, BANYAK
FAKTOR LAIN TAPI HUJAN
EKSTREM PALING DOMINAN
SEBAGAI PENYEBAB
BANJIR/LONGSOR
-
32
BMKG Statistik Banjir dan Curah Hujan Maximum Tahunan
SEJARAH CURAH HUJAN EKSTREM DAN BANJIR JAKARTA
Kejadian Banjir Besar CH di BMKG Kemayoran
CH tertinggi
20 Februari 1918 125.2 mm/hari
19 Januari 1979 198 mm/hari Kwitang: 198 mm/hari
10 Februari 1996 216.2 mm/hari Kwitang: 216.2 mm/hari
2 Februari 2002 168.5 mm/hari Kwitang: 168.5 mm/hari
2 Februari 2007 234.7 mm/hari Pd. Betung: 340 mm/hari
17 Januari 2013 174 mm/hari Kemayoran: 174 mm/hari
17 Januari 2014 147.9 mm/hari Rorotan: 178 mm/hari
11 Februari 2015 277.5 mm/hari Sunter Kodamar: 367 mm/hari
1 Januari 2020 145 mm/hari Halim PK: 377 mm/hari
Terdapat kesesuaian tren antara semakin seringnya kejadian banjir
signifikan dengan meningkatnya intensitas curah hujan maksimum per
tahunnya
-
33
BMKG
SEJARAH CURAH HUJAN EKSTREM DAN BANJIR JAKARTA
Kejadian Banjir Besar CH di BMKG Pusat CH tertinggi di Jabodetabek Fenomena Meteorologis
20 Februari 1918 125.2 mm/hari - Cold Surge
19 Januari 1979 198 mm/hari Kwitang: 198 mm/hari -
10 Februari 1996 216.2 mm/hari Tj. Priok: 231 mm/hari MJO
2 Februari 2002 168.5 mm/hari Kwitang: 168.5 mm/hari Cold Surge, ITCZ, MJO
2 Februari 2007 234.7 mm/hari Pd. Betung: 340 mm/hari Borneo Vortex, Cold Surge, MJO
2 Februari 2008 192.7 mm/hari Cengkareng: 317 mm/hari MJO, Cold Surge
17 Januari 2013 174 mm/hari Kemayoran: 174 mm/hari MJO
17 Januari 2014 147.9 mm/hari Rorotan: 178 mm/hari Borneo Vortex,
11 Februari 2015 277.5 mm/hari Sunter Kodamar: 367 mm/hari Cold Surge
1 Januari 2020 145 mm/hari Halim PK: 377 mm/hari ITCZ, SSTA
-
34
BMKG
TREN CURAH HUJAN EKSTREM TERKAIT BANJIR JAKARTA
2014
2015
Akumulasi curah hujan ekstrem sehari / 2 hari dapat berkontribusi ~ 30%
dari total curah hujan sebulan (Siswanto et al, 2015, 2017)
Siswanto et al, 2015. BAMS
Curah hujan harian tertinggi per tahun mengindikasikan
tren kenaikan intensitas 10 - 20 mm per-10 tahun
(data 43 tahun terakhir)
Source: SACA&D BMKG
-
35
BMKG
PERUBAHAN IKLIM DAN MENINGKATNYA RISIKO PELUANG CURAH HUJAN EKSTREM PENYEBAB BANJIR JAKARTA
Risiko meningkat:
Meningkatnya 2-3% risiko kejadian banjir
dengan perulangan sebagaimana periode
ulang banjir 2014, 2015; bila dibandingnkan
dengan kondisi iklim 100 tahun lalu.
hujan-hujan besar yang dulu jarang, kini lebih berpeluang kerap hadir.
(Siswanto et al, 2017)
-
36
BMKG
KOMBINASI FENOMENA CUACA PADA KEJADIAN BANJIR JAKARTA 2007, 2013, 2015
CURAH HUJAN EKSTRIM JABODETABEK SERING DIPICU OLEH
KOMBINASI BERBAGAI FENOMENA CUACA : ITCZ, SST,
COLD SURGE, LA NINA DAN MJO
-
37
BMKG
POLA WAKTU HUJAN MAKSIMUM DAN PERUBAHAN KARAKTERISTIK SIKLUS HARIAN CURAH HUJAN JAKARTA
Siswanto et al. 2016
Di Jakarta, berdasarkan data130-tahun, terdapat
perubahan signifikan yaitu peningkatan intensitas
hujan pada pagi hari dan bergesernya puncak hujan
sore hari menjadi malam hari (Siswanto et al, 2016)
Analisis Citra Radar Kejadian Hujan Ekstrem 31 Des 2019 1 Januari 2020
Perubahan karakteristik Siklus Harian
-
38
BMKG
19% wilayah Jakarta telah ambles
perlahan di bawah permukaan laut
FAKTOR ANTROPOGENIS LAIN: SELAIN CUACA EKSTREM DAN PERUBAHAN IKLIM,
-
39 39
BMKG
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM : PERINGATAN DINI POTENSI DEMAM BERDARAH (DBD) BERBASIS
IKLIM
-
40
-
41
BMKG
Data iklim: -Curah hujan -Suhu -Kelembaban
Data penyakit : -Jumlah kasus -vektor
BMKG -Kemenkes -DinKes
User/stakeholder : -BMKG pusat & daerah -Kementerian kesehatan -Dinas kesehatan propinsi dan daerah -Universitas -Lembaga penelitian
Background: -Assessment kebutuhan informasi iklim untuk
DBD dan ketersediaan data,
-Mengidentifikasi hasil kajian yang sudah
dilakukan terkait model iklim dengan DBD
-Merumuskan sistem peringatan dini DBD
berbasis iklim yang akan dikembangkan BMKG
kerjasama dengan Kemenkes/Dinkes
-Kerjasama instansi melalui MoU/PKS
Pengembangan
model iklim untuk
DBD
Sistem Peringatan Dini DBD berbasis iklim
Verifikasi model & Uji coba
Y
a
NO
BPS, BIG,
Data dukung: -Penduduk -Peta admin
Quality
control, PE
Penentuan
threshold
warning
Forum diskusi rutin
/ pertemuan antar
stakeholder
PRODUK LAYANAN INFORMASI IKLIM TERAPAN UNTUK SEKTOR KESEHATAN
Diseminasi
November 2018
Produk peringatan dini DBD
berbasis iklim dapat diakses di
http://dbd.bmkg.go.id
21 Januari 2019
Dinkes DKI Jakarta mengeluarkan Surat Edaran
tentang Kesiapsiagaan Terhadap Peningkatan
kasus DBD, di dalamnya telah menggunakan
produk peringatan dini DBD sebagai warning
Penandatangangan PKS BMKG
Dinkes DKI Jakarta pada Peringatan
Hari Kesehatan Nasional Prov. DKI
Jakarta di Lapangan Monas
Launching produk peringatan dini DBD
berbasis iklim (DBDKLim) oleh Gubernur
DKI Jakarta di Balaikota bersamaan
dengan produk kesehatan lainnya (e-jiwa
dan Jaktrack)
FGD assessment kebutuhan data & info
iklim & DBD, eksplorasi data,
pengembangan model prediksi, uji coba
model, penyusunan Perjanjian Kerja
Sama (PKS)
Apr 2017 Nov 2018
30 Januari 2019
9 Desember 2018
http://dbd.bmkg.go.id/
-
42 42
BMKG
4. PROYEKSI IKLIM UNTUK PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
Siap mengantarkan Indonesia dalam aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim melalui
pemasyarakatan informasi perubahan iklim iklim untuk perencanaan pembangunan
-
43
BMKG
PROYEKSI PERUBAHAN IKLIM INDONESIA 2020 - 2030
BAGAIMANA MUSIM KEMARAU DI MASA DEPAN?
Baseline 2006-2016: kondisi iklim terkini sebagai titik tolak rencana aksi adaptasi
: lebih hangat ~ 0.5 C : lebih kering ~ 20%
Suhu udara diproyeksikan meningkat 0.5 C pada 10 tahun mendatang (kiri).
Curah hujan pada musim kemarau diproyeksikan semakin berkurang sekitar
20 % (kanan).
Musim kemarau di masa
mendatang akan terasa lebih
panas dan kering
-
44
BMKG
PROYEKSI PERUBAHAN IKLIM INDONESIA 2020 - 2030
BAGAIMANA MUSIM HUJAN DI MASA DEPAN?
Baseline 2006-2016: kondisi iklim terkini sebagai titik tolak rencana aksi adaptasi
Jumlah curah hujan pada periode musim hujan tidak banyak berubah (kiri), tetapi jumlah hari hujan lebat
meningkat (kanan) potensi bencana hidrometeorologi meningkat.
-
45
Atlas iklim mencakup atlas adaptasi yang memvisualisasikan informasi tentang iklim masa lalu, saat ini, dan masa depan yang bertujuan analisis dampak terkait pada pertanian (dan sektor-sektor lain yang terkena dampak) berdasarkan pengamatan historis dan dataset proyeksi iklim di masa depan
-
46
JAMBORE IKLIM
BMKG sebagai lembaga layanan publik di bidang Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sigap bencana iklim bersama masyarakat.
Hasil
Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan pengetahuan iklim dan kesadaran lingkungan sejak usia dini.
Tujuan
-
47
INFORMASI IKLIM DAN KUALITAS UDARA ERA MILENIAL MELALUI MEDIA SOSIAL
-
48
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA
www.bmkg.go.id
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika - BMKG Jl. Angkasa I No.2, Kemayoran Jakarta Pusat
www.bmkg.go.id Info Iklim : 021 4246321 ext. 1707
Info Cuaca : 021 6546315/18 Info Gempabumi : 021 6546316
48
-
49
BMKG
PERINGATAN DINI IKLIM (KEKERINGAN, POTENSI AKUMULASI HUJAN TINGGI & ANOMALI IKLIM)
-
50
BMKG
-
51
BMKG
-
52
BMKG
-
53
BMKG
-
54
BMKG
PRAKIRAAN AKUMULASI CURAH HUJAN DASARIAN JANUARI 2020
PRAKIRAAN CH DASARIAN NORMAL CH DASARIAN
JA
N -
I JA
N -
II
JAN
- II
I
-
55
BMKG
PRAKIRAAN PELUANG CURAH HUJAN DASARIAN JANUARI 2020
PELUANG HUJAN >100mm PELUANG HUJAN >50mm JA
N -
I JA
N -
II
JAN
- II
I
-
56
BMKG PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULANAN 2019/2020
JUNI 2020
JANUARI 2020 FEBRUARI 2020 MARET 2020
MEI 2020 APRIL 2020
-
57
BMKG PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULANAN
JANUARI 2020
Waspadai daerah dengan curah hujan > 300
mm/bulan
FEBRUARI 2020
MARET 2020
-
58
BMKG PRAKIRAAN PUNCAK MUSIM HUJAN 2019/2020
-
59
BMKG PELUANG CURAH HUJAN BULANAN 2019/2020
Peluang hujan melebihi kriteria TINGGI (curah hujan > 300 mm/ bulan)
JUNI 2020
JANUARI 2020 FEBRUARI 2020 MARET 2020
MEI 2020 APRIL 2020
-
60
BMKG PRAKIRAAN CURAH HUJAN INDONESIA JAN-MEI 2020
Puncak Musim Hujan untuk wilayah DKI Jakarta, Banten, Jateng
Bali, NTB, NTT dimana terjadi di bulan Februari 2020, Sedangkan Untuk Wilayah Jabar, DIY, Jatim, Sulawesi, Papua dan Kalimantan pada bulan Maret dan Kepri di Mei 2020 (non ZOM).
-
61
BMKG
PRAKIRAAN HUJAN DASARIAN JABODETABEK
FEB
- I
JAN
- II
JAN
- II
I
Pada Umumnya Curah Hujan pada
Wilayah Jabodetabek di Dasarian II
Januari Dasarian I Februari 2020
berada pada kategori Menengah-Tinggi
(50 200 mm)