blok23-skenario16-a9

Upload: alvivin

Post on 02-Jun-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    1/29

    Penyakit Kongenital RubellaKelompok A9:

    Rendy Aprianus Santoso 102008020

    Adatya S. P. Putuhena 102010253Allysa Desita M. P. 102011105

    Alvivin 102011215

    Rienaldi 102011238

    Krisantus Desiderius Jebada 102011338Novia Chrystina 102011346

    Mohammad Fajar 102011426

    Vaisnvi Muthoovaloo 102011430

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    2/29

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    3/29

    Anamnesis

    Pada anamnesis pasien dilakukan alloanamnesis,meliputi identitas bayi, tanggal lahir, RPD, RPK.Beberapa pertanyaan yang harus ditanya:

    Bagaimana riwayat kehamilan

    Bagaimana imunisasi ibu dan anak

    Bagaimana proses persalinan

    Apakah bayi prematur Apakah terdapat gangguan bernapas

    Apakah denyut jantung cepat

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    4/29

    Pemeriksaan Fisik

    Pemeriksaan fisik yang dilakukan antara lain:

    Pengukuran tumbuh kembang bayi

    Newborn hearing screening Pemeriksaan mata

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    5/29

    Newborn Hearing Screening Test

    Behavioral observational audiometry (lahir-6bulan): Untuk

    mengetahui seluruh sistem auditorik

    Otoacoustic emission: Pemeriksaan OAE merupakan

    pemeriksaan elektrofisiologis untuk menilai koklea

    Auditory brainstem response: Pemeriksaan untuk menilai

    sistem auditorik, bersifat obyektif, tidak invasif.

    Ada 2 macam NST Universal NHS: Gold standart OAE dan AABR

    Trgeted NHS: dipilih sesuai pertimbangan

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    6/29

    Pemeriksaan Penunjang

    CT scan tulang temporal

    MRI bagian dalam telinga

    CT-scan jantung

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    7/29

    Diagnosis

    Untuk diagnosis pada pasien bayi berusia 1 bulan ini,

    tidak dapat ditegakkan karena tidak ada keluhan

    yang diderita bayi, tetapi karena tujuan ibu datang

    untuk memeriksa bayi karena ibu tersebut pernahmenderita rubella pada saat kehamilan, maka

    kemungkinan terbesar adalah penyakit kongenital

    yang disebabkan oleh congenital rubella syndrome.

    Tetapi karena berhubungan dengan kasus THT, makasaya mengambil sensorineural hearing loss sebagai

    diagnosis kerja dalam kasus ini.

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    8/29

    Diagnosis

    Hearing loss: Hearing loss dapat terjadi akibatdari kelainan dari auricula, canalis auditorieksternal, telinga bagian tengah, telinga

    bagian dalam. Hearing loss dapat dibagimenjadi dua, yaitu tuli konduktif dan tulisensorik. Kelainan pada auricula, canalisauditori eksterna, dan telinga bagian tengah

    dapat menyebabkan tuli konduktif, sedangkankelainan pada bagian dalam telinga dapatmenyebabkan tuli sensorik.

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    9/29

    Diagnosis

    Sensorineural hearing loss

    SNHL atau tuli sensorik merupakan tipe dari hearing loss yang

    terjadi di n. vestibulocochlearis (N.VIII), telinga bagian dalam,

    atau pusat pendengaran di otak. Tuli sensorik dapat terjadisecara ringan, sedang, dan parah sampai menyebabkan tuli

    total.

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    10/29

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    11/29

    Patofisiologi

    Complete labirinthine aplasia: sangat jarang hanya 1% dari

    kasus kongenital, ditandai dengan tidak utuhnya struktur

    telinga bagian dalam, bisa unilateral atau bilateral

    Cochlear aplasia: Tidak utuhnya bagian dari koklea karena

    kegagalan perkembangan pada minggu ketiga kehamilan. 3%

    dari seluruh kasus

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    12/29

    Patofisiologi

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    13/29

    Patofisiologi

    Common cavity: kegagalan perkembangan minggu keempat,

    dapat dilihat dari tidak ada pemisah antara vestibula dan

    koklea

    Type 1 incomplete partition: Pada gambaran CT dan MRI

    koklea memiliki gambaran cystic, vestibula biasanya dilatasi

    Cochlear hypoplasia

    Type 2 incomplete partition: Tidak terbentuknya septum

    interscalar, dapat juga ditemukan duktus endolymphe yang

    besar.

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    14/29

    Patofisiologi

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    15/29

    Etiologi

    Congenital rubella syndrome

    Rubella virus:

    Family: togaviridaeGenuss:rubivirus

    RNA single stranded, polaritas +, nucleocapsid

    icosahedral

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    16/29

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    17/29

    Epidemiologi

    Congenital rubella syndrome dapat menyerang fetus yangsedang berkembang pada wanita hamil yang pernah terkenarubella, tergantung kapan wanita tersebut terkena. Jika infeksiterjadi dalam waktu 0-28 hari sebelum konsepsi, ada

    kemungkinan 43% bayi akan terkena CRS. Jika infeksi terjadipada 0-12 minggu setelah konsepsi, ada kemungkinan 51%bayi lahir akan terkena CRS. Jika infeksi terjadi pada 13-26minggu setelah konsepsi, ada kemungkinan 26% bayi akanterkena CRS. Bayi tidak akan terkena CRS jika rubella

    menyerang pada trimester ketiga atau 26-40 minggu setelahkonsepsi. Penyebab tersering dari SNHL adalah type IIincomplete partition. Anak dengan SNHL kemungkinan tidakterdiagnosa sampai mereka sekolah.

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    18/29

    Gejala Klinis

    Bayi yang baru lahir dengan tuli sensori tidak

    dapat menyadari suara yang keras disekitarnya

    Bayi tidak merespon suara, bahkan tidak

    merespon ketika diajak berbicara

    Anak-anak seharusnya bisa mengucapkan satu

    kata pada usia 15 bulan, dan kalimat pada usia

    2 tahun, jika mereka tidak bisa hal tersebut

    kemungkinan menderita tuli sensorik.

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    19/29

    Penatalaksanaan

    Lebih dari 30 negara bagian di Amerika Serikat menganjurkan

    screening pada bayi yang bari lahir, penatalaksanaan dengan

    cepat dapat membuat bayi dengan penyakit ini dapat tumbuh

    normal tanpa adanya hambatan, pada bayi dengan gangguan

    pendengaran pengobatan harus dimulai pada usia enambulan.

    Non medika mentosa:

    Terapi berbicara

    Mengajari bahasa isyarat

    Operasi implant koklea

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    20/29

    Differential Diagnosis

    Katarak kongenital

    PDA

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    21/29

    Katarak Kongenital

    Katarak kongenital adalah suatu penyakit katarak yangterjadi pada bayi yang baru lahir, katarak kongenitaldapat terjadi unilateral atau bilateral. Katarak kongenitalmerupakan 10% penyakit mata yang menyebabkanhilangnya penglihatan pada anak di dunia, denganprevalensi 1-6 kasus per 10.000 kelahiran. Penyakit inidapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, antaralain:

    Genetik: Down syndrome, lowe syndrome, hipoglikemi,

    alport syndrome Infeksi: Toksoplasmosis, rubella, CMV, HSV

    Ototoksik: kortikosteroid, radiasi

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    22/29

    Pada bayi yang baru lahir diharuskan menjalani skrining mata, dengan

    pemeriksaan sebagai berikut:

    Red reflex: Baik dilakukan di ruangan yang gelap dan menggunakan

    ophthalmoskop yang terang pada kedua mata dari jarak 1-2 kaki

    Retinoskopi Test laboratorium: test urin, TORCH, VDRL, serum kalsium

    Untuk penatalaksanaan katarak kongenital dapat melakukan operasi.

    Semakin muda bayi tersebut menderita katarak, semakin urgen operasi

    harus dilakukan karena dapat menyebabkan amblyopia. Katarak kongenital

    unilateral harus dideteksi dan dihilangkan sebelum berumur 6 minggu,sedangkan katarak bilateral harus dihilangkan sebelum 10 minggu.

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    23/29

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    24/29

    PDA

    PDA adalah kelainan kongenital yang terjadi pada jantungdimana duktus arteriosus gagal menutup setelah kelahiran.Manifestasi klinik pada awalnya tidak dapat dibedakan,tetapi pada tahun pertama kelahiran baru terlihat napascepat dan gagal tumbuh.

    Manifestasi klinis dari PDA antara lain:

    Takikardi

    Dyspnea

    Murmur

    Cardiomegaly Pertumbuhan yang buruk

    Cianosis

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    25/29

    PDA

    PDA dapat didiagnosis dengan menggunakan

    EKG dan x-ray. Karena prostaglandin E1 yang

    menyebabkan duktus paten, NSAID seperti

    indometasin atau bentuk spesial ibuprofendapat digunakan untuk menutup duktus

    arteriosus.

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    26/29

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    27/29

    Pencegahan

    Penggunaan vaksin pada wanita usia

    melahirkan dapat mencegah penularan

    rubella, penggunaan vaksin sangat penting

    terutama untuk mencegah terinfeksinyawanita yang sedang hamil dalam trimester

    pertama, karema pada waktu tersebut

    merupakan periode yang sangat vital dalamperkembangan fetus.

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    28/29

  • 8/10/2019 blok23-skenario16-a9

    29/29