blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · web viewdi indonesia, ikan...

144
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi penangkapan ikan di Indonesia berkembang pesat terutama pada penggunaan alat bantu cahaya untuk menarik perhatian ikan. Prinsip penangkapan pada alat tangkap ini pada dasarnya memanfaatkan tingkah laku ikan, khususnya respon ikan terhadap cahaya. Mengingat sulitnya melakukan pengamatan secara visual di bawah air, maka dalam penelitian ini pengamatan tingkah laku ikan di sekitar pencahayaan dilakukan melalui pendekatan akustik (Sulaiman dkk, 2006). Tingkah laku ikan adalah adaptasi tubuh ikan terhadap pengaruh lingkungan internal dan eksternal.Yang termasuk pengaruh lingkungan eksternal adalah oksigen, cahaya, salinitas dan faktor linkungan lainnya. Yang termasuk faktor internal adalah kematangan goand, pertumbuhan Manfaat mengetahui tingkah lalu ikan dibidang penangkapa ikan antara lain:Meningkatkan efisiensi alat tangkap. Sebagai gambaran dapat dikemukakan bahwa setiap jenis ikan mempunyai swimming depth (kedalaman renang) yang berbeda- beda.Ikan tembang berbeda swimming depth dengan ikan tongkol.ikan tembang berenang lebih dekat di permukaan air, sedangkan ikan tongkol berenang lebih dalam. Kedua jenis ikan ini dapat di tangkap dengan menggunakan jaring.Supaya 1

Upload: hoangkhanh

Post on 19-Mar-2018

234 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangTeknologi penangkapan ikan di Indonesia berkembang pesat terutama

pada penggunaan alat bantu cahaya untuk menarik perhatian ikan. Prinsip

penangkapan pada alat tangkap ini pada dasarnya memanfaatkan tingkah laku

ikan, khususnya respon ikan terhadap cahaya. Mengingat sulitnya melakukan

pengamatan secara visual di bawah air, maka dalam penelitian ini pengamatan

tingkah laku ikan di sekitar pencahayaan dilakukan melalui pendekatan akustik

(Sulaiman dkk, 2006).

Tingkah laku ikan adalah adaptasi tubuh ikan terhadap pengaruh

lingkungan internal dan eksternal.Yang termasuk pengaruh lingkungan

eksternal adalah oksigen, cahaya, salinitas dan faktor linkungan lainnya. Yang

termasuk faktor internal adalah kematangan goand, pertumbuhan Manfaat

mengetahui tingkah lalu ikan dibidang penangkapa ikan antara

lain:Meningkatkan efisiensi alat tangkap. Sebagai gambaran dapat

dikemukakan bahwa setiap jenis ikan mempunyai swimming depth (kedalaman

renang) yang berbeda-beda.Ikan tembang berbeda swimming depth dengan

ikan tongkol.ikan tembang berenang lebih dekat di permukaan air, sedangkan

ikan tongkol berenang lebih dalam. Kedua jenis ikan ini dapat di tangkap

dengan menggunakan jaring.Supaya efisisensi alat tangkap jaring yang

digunakan untuk menangkap kedua ikan tersebut, maka untuk menangkap ikan

tembang tidak dibutuhkan lebar jaring yang lebih dalam ketimbang jaring yang

digunakan untuk menangkap ikan tongkol.Selain itu, membantu dalam

managemen perikanan,dengan mengetahui kapan suatu jenis ikan melakukan

pemijahan, kapan ikan tersebut telah dewasa maka pengturan penangkapan

ikan brkelanjutan dengan mudah dapat dilakuan.Dalam managemen

penangapan ikan, suatu daerah penangkapan (fishing ground) dapat dilakukan

penutupan jika daerah tersebut merupakan tempat pemijahan (spawnng

1

Page 2: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

ground), kapan ikan tersebut melakukan pemijahan harus diketahui dengan

mengetahui tingkah laku iakn tersebut (Ratna, 2011).

Berkaitan dengan mekanisme alat tangkap dan dengan tinkah laku

ikan, sering di jumpai berbagai kegagalan dikarenakan kurangnya pengetahuan

yang cukup tentang tingkah laku ikan yang menjadi tujuan

penangkapan.Dengan memahami penegtahuan tentang tingkah laku ikan,

diharapkan dapat mengoptimalkan efisiensi suatu alat tangkap.Pengamatan

secara tidak langsung tingkah laku ikan dalam hubungannya dengan alat

tangkap yang dioperasikan pada laut dalam dengan bantuan berbagai peralatan

seperti underwater camera, televisi maupun sonar yang diatur dengan

pengontrol jarak jauh. Pengamatan dan penelitian memberikan andil dalam

pengembangan usaha penangkapan, terutama yang menyangkut berbagai

respon ikan terhadap berbagai rangsangan yang ditimbulkan oleh sesuatu jenis

alat tangkap yang berguna bagi proses penangkapan berbagai jenis ikan.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksuddiadakannyapraktikuml a p a n g Tingkahlakuikanadalah

agarpraktikandapatmengetahuitingkah lakuikanmulai dari awal menetas,

tingkah laku saat pembesaran, dan tingkah laku pada saat pemijahan.

Tujuan dari praktikum lapang Tingkah laku ikan adalah agar praktikan

mengetahui dan mampu menjelaskan tingkah lakuikanmulai dari awal

menetas, tingkah laku saat pembesaran, dan tingkah laku pada saat

pemijahan.

1.3 Waktu dan Tempat

P

raktikumlapangTingkahlakuikandilaksanakanpadahariKamistanggal12

Desember2013pukul07.00WIB–1 2 . 0 0 WIB,di Balai Budidaya Air Payau

Situbondo, Jawa Timur.

2

Page 3: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Kerapu Macan

2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan

Menurut Tarwiyah(2001), Klasifikasi dan morfologi kerapu macan

(Epeniphelus fuscoguttatus) yaitu:

Class : Chondrichthyes

Sub class : Ellasmobranchii

Ordo : Percomorphi

Divisi : Perciformes

Famili : Serranidae

Genus : Epinephelus

Species : Epinepheus sp

Ikan kerapu bentuk tubuhnya agak rendah, moncong panjang memipih dan

menajam, maxillarry lebar diluar mata, gigi pada baian sisi dentary 3 atau 4

baris, terdapat bintik putih coklat pada kepala, badan dan sirip, bintik hitam pada

bagian dorsal dan poterior. Habitat benih ikan kerapu macan adalah pantai yang

banyak ditumbuhi algae jenis reticulata dan Gracilaria sp, setelah dewasa hidup

di perairan yang lebih dalam dengan dasar terdiri dari pasar berlumpur. Ikan

kerapu termasuk jenis karnivora dan cara makannya “mencaplok” satu persatu

makan yang diberikan sebelum makanan sampai ke dasar. Pakan yang paling

disukai jenis krustaceae (rebon,dogol dan krosok), selain itu jenis ikan-ikan

(tembang,teri dan belanak)(Tarwiyah,2001).

Bentuk ujung sirip ekor, sirip dada, dan sirip dubur ikan berupa busur.Kepala

dan badannya berwarna abu-abu pucat kehijauan atau kecokelatan.Badan

3

Page 4: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

dipenuhi dengan bintik-bintik gelap berwarna jingga kemerahan atau coklat

gelap.Bintik-bintik dibagian tengah lebih gelap dibanding yang di pinggir.Ukuran

bintik semakin mengecil ke arah mulut.Adapun punggung dan pangkal sirip

punggung ikan terdapat bercak besar kehitaman. Bentuk badan kerapu macan

memanjang dan cenderung gepeng (compressed) atau agak membulat.

Ketebalan tubuh adalah 2,6 – 2,9 dari panjang standar, dengan skala garis

lateral adalah 53-58. Panjang total tubuh kerapu macan dapat mencapai 80 cm.

Mulut berukuran lebar dengan posisi serong keatas dan bibir bawah menonjol

keatas. Rahang atas dan bawah dilengkapi dengan gigi-gigi geretan berderet

dua baris, lancip dan kuat. Gigi-gigi terbesar terletak dibagian depan. Sirip ekor

berbentuk membulat (rounded). Lobang hidung besar berada diatas mulut

berbentuk bulan sabit(Ana,2011).

2.1.2 Ekologi Ikan

2.1.2.1 Hatchery 

Bak penetasan telur yang sekaligus merupakan bak pemeliharaan

larvadengan penambahan phytoplankton Chlorella, dengan kepadatan 5.103-

104 sel/ml. Phytoplankton akan menggeliminir pembusukan yang ditimbulkan

oleh telur yang tidak menetasa dan sisa cangkang telur yang ditinggalkan.

Pembersihan dasar bak dengan cara penyimpanan dilakukan pada hari

pertama dengan maksud untuk membuang sisa-sisa telur yang tidak

menetas dan cangkang telur. Penggantian air dilaksanakan pertama kali

pada saat larva berumur 6 hari (D6) yaitu sebanyak 5-10%.Penggantian air

dilakukan setiap hari dan dengan bertambahnya larva, maka volume air perlu

diganti juga semakin banyak. Pada saat larva berumur 30 hari (D30)

pengganti air dilakukan sebanyak 20% dan bila larva telah berumur 40 hari

(D40) air yang diganti sebanyak 40%(Tarwiyah,2011).

 Pemeliharaan larva dilakukan umtuk menghasilkan larva yang sehat

dan mempunyai kualitas bagus. Pemeliharaan larva dilaksanakan di

Hatchery ikan kerapu macan yang berjumlah 8 buah berbentuk persegi

panjang dari beton tanpa sudut mati dengan ukuran 4 x 2 x 1,5 m dengan

4

Page 5: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

kapasitas 10 m3 yang di tempatkan diruangan semi outdoor dan dilengkapi

aerasi berjarak 50 cm dan 5 cm diatas dasar bak. Sebelum digunakan bak

tersebut terlebih dahulu dicuci menggunakan larutan kaporit yang disiram

kedinding bak dan kemudian disikat, setelah itu bak disiram menggunakan

air tawar dan dibiarkan kering selama satu hari(Ikbal,2012).

2.1.2.2 Nursery 

Benih yang digunakan bisa berasal dari tangkapan maupun

pembenihan.Umumnya jumlah benih dari tangkapan sangat terbatas, ukuran

tidak seragam, sering terserang penyakit akibat luka saat penangkapan dan

pengangkutan.Dengan alasan tersebut lebih baik benih yang digunakan

berasal da pembenihan.Selain jumlahnya banyak, ukuran relatif seragam

serta kualitas dan kontinuitas terjamin. Benih yang sehat tampak dari

warnanya cerah, geraknya lincah dan aktif, nafsu makannya tinggi serta tidak

ada cacat tubuh(Tipspetani,2011).

Larva kerapu mempunyai kuning telur sebagai cadangan makanan

sampai berumur 2 hari. umur 3 hari kuning telur mempunyai terserap habis,

perlu diberik pakan dari luar berupa Rotifera Branchionus Plicatilis dengan

kepadatan 1-3 ekor/ml dan Phytoplankton chlorella sp dengan kepadatan

104 - 105 sel/ml. pemberian pakan ini sampai larva berumur 16 hari dengan

penambahan secara bertahap rotifera sampai kepadatan 5-10 ekor/ml

phytoplankton(Tarwiyah,2011).

2.1.3 Food and Feeding Habit Ikan

Larva kerapu pada umumnya menghindari permukaan air pada siang

hari, sebaliknya pada malam hari lebih banyak ditemukan pada permukaan

air. Penyebaran vertikal tersebut sesuai dengan sifat kerapu sebagai

organism nocturnal, pada malam hari lebih banyak bersembunyi diliang –

liang karang, sedangkan pada malam hari aktif bergerak dikolom air untuk

mencari makan Ikan kerapu dikenal sebagai predator yaitu pemangsa jenis

5

Page 6: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

ikan – ikan kecil plankton hewani (zooplankton), udang – udangan

invertebrata, rebon dan hewan –hewan kecil lainnya(Nursida, 2011).

Saat ikan kerapu macan mengamati umpan yang ada di depannya

kemudian melesat secara tiba-tiba menyergap umpan/makanan yang ada di

depannya dan menariknya ke tempat persembunyian, merupakan fase

mengidentifikasi dan memakan umpan (uptake and finding balt), ). Pada fase

tersebut, organ yang digunakan adalah mata karena kemampuan mata untuk

mengidentifikasi suatu benda yang masuk ke area pandangnya akibat

intensitas sinar yang mengenai benda tersebut(Mulyono et al., 2011).

2.1.4 Tingkah Laku Pemijahan 

Dalam siklus hidupnya kerapu macan muda hidup di perairan karang

pantai dengan kedalaman 0,5 – 3 m, selanjutnya menginjak masa dewasa

beruaya ke perairan yang lebih dalam antara 7 - 40 m, biasanya perpindahan

ini berlangsung pada siang dan senja hari. Habitat favorit larva ikan kerapu

adalah perairan pantai dekat muara sungai dengan dasar pasir yang

berkarang yang banyak ditumbuhi padang lamun. Telur dan larva bersifat

pelagis (berada di dalam kolam air).Sementara itu, kerapu muda hingga

dewasa bersifat demersal atau berdiam di dasar kolam(Subyakto dan Sri,

2003).

Pada habitat aslinya ikan kerapu macan melakukan pemijahan pada

malam hari yakni dari jam 8 sampai jam 3 pagi, biasanya ikan kerapu jantan

mengelilingi ikan kerapu betina, dan apabila ikan kerapu betina sudah

mengeluarkan telur maka ikan kerapu jantan akan mengeluarkan spermanya,

lalu telur itu akan dibuahi oleh sperma tersebut( Mulyono et al,2011).

2.1.5 Metode penangkapan yang sesuai

lkan kerapu rnerupakan kelornpok ikan pemangsa yang hidup pada

perairan karang. lkan kerapu rnudah tertangkap dengan pancing rawai

atau bubu. Pada umumnya kerapu merupakan ikan yang mempunyai

6

Page 7: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

pertumbuhan yang lambat. Beberapa jenis ikan kerapu misalnya E.

coioides herrnphrodit, ikan muda jenis betina dan setelah berukuran sekitar

60cm berubah menjadi jantan( Nuraini, siti dan Hartati Siti, 2006).

Disamping itu produksinya sangat rendah, kerapu, ikan kakap, dan

ikan dasar lainnya yang memiliki pasar potensial, penangkapan-nya harus

menggunakan kail (baik hand line, long line ataurawai) sehingga produksinya

menjadi terbatas, karena harus dikail satu persatu. Tidak seperti ikan

permukaan misalnya kembung, cakalang, komu, sejenis sardin, dan

sebagainya yang hidupnya bergerombol, sehingga mudah ditangkap dengan

jaring dalam jumlah besar(Reza, 2011).

2.2 Ikan Kerapu Tikus (Kerapu bebek)

2.2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan

klasifikasi ikan kerapu tikus menurut Arta Bahari Jaya (2012) adalah sebagai

berikut :

 Phylum           :           Chordata

Subphylum      :           Vertebrata

 Class              :           Osteichtyes

Sub class         :           Actinopterigi

 Ordo              :           Percomorphi

 Sub ordo        :           Percoidea

Family             :           Serranidae

Genus              :           Cromileptes

Species            :           Cromileptes altivelis

Ikan kerapu tikus mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai berikut :

1. sirip punggung dengan 10 duri keras dan 18 – 19 duri lunak, sirip perut

dengan 3 duri keras dan 10 duri lunak, sirip ekor dengan 1 duri keras dan

70 duri lunak.

2. Panjang total 3,3 – 3,8 kali tingginya, panjang kepala seperempat panjang

total,

3. Leher bagian atas cekung dan semakin tua semakin cekung,

7

Page 8: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

4. Mata seperenam kepala,

5. Sirip punggung semakin kebelakang melebar,

6. Warna putih kadang kecoklatan dengan totol hitam pada badan, kepala dan

sirip.seluruh permukaan tubuh kerapu tikus berwarna putih keabuan,

berbintik bulat hitam dilengkapi sirip renang berbentuk melebar serta

moncong kepala lancip menyerupai bebek atau tikus.

2.2.2 Ekologi Ikan

2.2.2.1 Hatchery

Menurut Tarwiyah (2001) Bak Pemeliharaan Larva sebagai berikut:

a. Bak pemeliharaan, bak beton berbentuk 4 persegi panjang, ukuran 4 x 1 x1 m3

b. Bak pemeliharaan ini juga merupakan bak untuk penetasan telur.

c. Larutan chlorine (Na OCI) 50 ~ 100 ppn, untuk mensuci hamakan bak

pemeliharaan.

d. Larutan Natrium Thiosulfat untuk menetralkan dan menghilangkan bau dari

chlorine.

e. Air laut dimasukkan ke dalam bak satu hari sebelum larva dimasukkan, kadar

garam air laut 30 ~ 32‰ suhu air 27 ~ 280

f. Bak makanan alami.

tingkah laku ikan kerapu tikus pada pemeliharaan di budidaya tidak jauh

berbeda dengan habitat aslinya. Balai Budidaya Air Payau membuat manipulasi

lingkungan yang benar-benar sesuai dengan habitat asli ikan kerapu tikus.Pada

pembenihan, larva bersifat pelagis. Seiring dengan pertumbuhannya, ikan kerapu

tikus hidup di dasar permukaan dimana pada habitat aslinya, daerah terumbu karang

merupakan tempat tinggal bagi ikan sehingga ikan kerapu tikus mencari mangsa

disekitar terumbu karang (Dwi,2013)

8

Page 9: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

2.2.2.2 Nursery

Metode pemeliharaan ikan kerapu hingga kini terus berkembang,

mulai dari pemeliharaan di kolam / tambak hingga system karamba, baik karamba

jarring apung (KJA) maupun karamba tancap.Untuk budidaya ikan kerapu metode

karamba jaring apung merupakan pilihan utama karena dengan metode ini yang

paling menguntungkan. Metode ini juga dapat di katakana metode intensif karena

mempunyai kelebihan-kelebihan berupa : padat penebaran tinggi, kualitas dan

kuantitas air selalu memadai, tidak perlu pengolahan tanah, pemangsa (predator)

mudah di kendalikan dan proses pemanenan sangat mudah (Pirates,2012)

Menurut Tarwitah (2001) Pemeliharaan Larva Ikan Kerapu tikus ,

Larva kerapu mempunyai kuning telur sebagai cadangan makanan sampai

larva berumur 2 hari. Umur 3 hari kuning telur mulai terserap habis, perlu

diberi pakan dari luar berupa:

a. Rotifera Brachionus Plicatilis dengan kepadatan 1 - 3 ekor/ml

b. Phytoplankton chlorella sp dengan kepadatan 104 – 105

Pemberian pakan ini sampai larva berumur 16 hari dengan penambahan

secara bertahap rotifera sampai kepadatan 5 ~ 10 ekor/ml plytoplankton 105 -2.105

sel/ml media. Umur 9 hari mulai diberi pakan naupli artemia yang baru menetas

dengan kepadatan 0,25 ~ 0,75 ekor/ml media, pakan diberikan sampai larva

berumur 25 hari dengan peningkatan kepadatan mencapai 2 ~ 5 ekor/ml media.

Umur 17 hari larva dicoba diberi pakan artemia yang telah berumur 1 hari kemudian

secara bertahap diubah dari artemia berumur 1 hari ke artemia setengah dewasa

dan akhirnya artemia dewasa sampai larva berumur 50 hari. Setelah larva berumur

29 - 31 hari berubah menjadi benih aktif, menyerupai kerapu dewasa.Pada saat ini

mulai dicoba pemberian pakan dengan cincangan daging ikan.

2.2.3 Food and Feeding habit

Ikan kerapu tikus merupakan hewan karnivor, sebagaimana jenis-jenis ikan

kerapu lainnya.  Ikan kerapu tikus dewasa adalah pemakan ikan-ikan kecil, kepiting,

dan udang-udangan, sedangkan larvanya pemangsa larva moluska (trokofor), rotifer,

9

Page 10: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

mikro krustasea, kopepoda, dan zooplankton.  Sebagai ikan karnivora, kerapu

cenderung menangkap mangsa yang aktif bergerak di dalam kolom air (Nybakken,

1988dalam Arta Bahari, 2012)

Kebiasan makan ikan kerapu tikus, menurut Iskandar dan Mawardi (1996)

dalam Risamasu (2008) dalam Dwi (2013) ikan kerapu tikus yang termasuk dalam

keluarga serranidae merupakan ikan nokturnal dimana ikan ini mencari makan pada

malam hari. Aktivitas ikan nokturnal mencari makan dimulai saat hari mulai

gelap.Ikan-ikan tersebut digolongkan sebagai ikan soliter di mana aktivitas makan

dilakukan secara individu, gerakannya lambat cenderung diam dan arah gerakannya

tidak begitu luas serta lebih banyak menggunakan indera perasa dan indera

penciuman.

2.2.2.4 Tingkah Laku Pemijahan

Suhu yang sesuai untuk ikan kerapu tikus yaitu 29 oC-32 oC dengan salinitas

33 ppt. Rangsangan dari lingkungan yang dilakukan yaitu dengan menurunkan

ketinggian air pada pagi hari hingga sore dan menaikkan air kembali pada sore hari.

Pada saat pemijahan, juga dibutuhkan suasana yang tidak berisik dan tenang.

Selain itu, saat musim hujan juga mempengaruhi pemijahan ikan, karena seringnya

terjadi hujan yang deras maka pemijahan ikan kerapu tikus yang berlangsung alami

dapat terganggu namun pada umumnya Ikan kerapu tikus akan memijah sepanjang

tahun (Dwi, 2013)

Cirri cirri induk ikan betina yang siap memijah adalah perut gendut dan

lubang genital kemerahan. Sedangkan untuk induk jantan yang matang gonad

mempunyai cirri cirri kulit lebih terang dan agresif selalu mengejar betina dan lubang

genital kemerahan (penyuluh perikanan,2013).

2.2.5 Metode penangkapan yang sesuai

Pemeliharaan kerapu bisa dilakukan di tambak maupun jala

terapung.Pemeliharaan menggunakan jala apung lebih mudah sewaktu

memanen hasil, dengan hanya mengangkat jala.Karamba jarring apung

10

Page 11: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

dipasang pada rakit, 4 karamba berukuran 3x3x3 m diikatkan dalam 1

rakit.Karamba menggunakan jarring polietine (no 380 D/9 dan 380 D/13,

ukuran mata jarring 1 atau 2. Beberapa rakit bisa diganbungkan menjadi satu

dilengkapi dengan rumah jaga dan lantai kerja(Suhrjawanasuria,2001)

Induk-induk ikan kerapu Tikus (C. altivelis) yang baru ditangkap

dialam, biasanya mengalami luka akibat kesalahan dalam penanganan.

Untuk itu maka dilakukan proses karantina terlebih dahulu. Salah satu tujuan

dari proses karantina induk ini adalah selain untuk pengobatan dan

pembersihan organisme parasit yang berasal dari alam tempat ikan tersebut

berasal, juga untuk mempercepat proses adaptasi induk pada lingkungan

yang baru. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, diketahui bahwa

umumnya induk ikan kerapu Tikus (C. altivelis) dari hasil tangkapan di alam

dapat beradaptasi dengan lingkungan bak terkontrol selama ± 1 minggu.Hal

ini diketahui karena induk-induk ikan kerapu Tikus (C. altivelis) dalam selang

waktu tersebut telah mempunyai respon terhadap pakan yangdiberikan

(mengkonsumsi pakan yang diberikan)(Amirudin, 2011).

2.3 Ikan Kerapu Kertang

2.3.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan

Menurut Zipcodezoo(2012) klasifikasi ikan kerapu kertang adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia 

Phylum : Chordata 

Subphylum : Vertebrata

Class : Osteichthyes 

Subclass : Actinopterygii 

Order : Perciformes

Suborder : Percoidei 

11

Page 12: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Family : Serranidae 

Subfamily : Epinephelina

Genus : Epinephelus 

Specific name: lanceolatus

Scientific name: Epinephelus lanceolatus 

Ikan kerapu kertang dikategorikan sebagai ikan konsumsi bila bobot

tubuhnya telah mencapai 0,5-2,0 kg per ekor. Selain dijual sebagai ikan konsumsi,

ikan kerapu bebek juga dapat dijual sebagai ikan hias dengan namagrace kelly. Ikan

kerapu bebek memiliki bentuk sirip yang membulat.Sirip punggung tersusun dari 10

jari-jari keras dan 19 jari-jari lunak.Pada sirip dubur, terdapat 3 jari-jari keras dan 10

jari-jari lunak. Ikan ini bisa mencapai panjang tubuh 70 cm atau lebih, namun yang

dikonsumsi, umumnya berukuran 30-50 cm. kerapu bebek tergolong ikan buas yang

memangsa ikan-ikan dan hewan-hewan kecil lainnya. Ikan kerapu bebek merupakan

salah satu ikan laut komersial yang telah dibudidayakan baik dengan tujuan

pembenihan maupun pembesaran(Ghufran, 2001).

Menurut Warda( 1994),Ciri-ciri morfologi ikan kerapu kertang adalah sebagai

berikut:

Bentuk tubuh pipih, yaitu lebar tubuh lebih kecil dari pada panjang dan tinggi tubuh,

Rahang atas dan bawah dilengkapi dengan gigi yang lancip dan kuat, Mulut lebar,

serong ke atas dengan bibir bawah yang sedikit menonjol melebihi bibir atas. Sirip

ekor berbentuk bundar, sirip punggung tunggal dan memanjang di mana bagian

yang berjari-jari lunak, Posisi sirip perut berada di bawah sirip dada, Badan di tutupi

sirip kecil yang bersisik stenoid.

2.3.2 Ekologi Ikan

2.3.2.1 Hatchery 

Dalam siklus hidupnya, pada umumnya ikan kerapu muda hidup di

perairan karang pantai dengan kedalaman 0,5 – 3 m, selanjutnya menginjak

12

Page 13: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

dewasa beruaya ke perairan yang lebih dalam antara 7 – 40 m. Telur dan

larva ikan kerapu bersifat pelagis, sedangkan kerapu muda dan dewasa

bersifat demersal. Habitat 8 favorit larva dan ikan kerapu macan muda

adalah perairan pantai dengan dasar pasir berkarang yang banyak ditumbuhi

padang lamun. Parameter-parameter ekologis yang cocok untuk

pertumbuhan ikan kerapu macan yaitu temperatur antara 24-31oC, salinitas

antara 30-33 ppt, kandungan oksigen terlarut > 3,5 ppm dan derajat

keasaman (pH) antara 7,8 – 8. Jika terjadi perubahan pH yang tidak terlalu

mendadak, ikan kerapu dapat mentolerir perubahan tersebut dengan batas

maksimal toleransi pH adalah 11 dan batas minimal adalah 4 .Perairan

dengan kondisi seperti ini, pada umumnya terdapat di perairan terumbu

karang(Asmawi 1986).

Pada umumnya, penyebaran ikan kerapu dapat dikatakan identik

dengan penyebaran terumbu karang, daerah tersebut merupakan habitat

utamanya (Murtidjo, 2002). Kerapu muda biasanya hidup di perairan karang

pantai dengan kedalaman 0,5 – 3 meter. Setelah menginjak  dewasa

berpindah ke perairan yang lebih dalam, yakni di kedalaman 7 – 40 meter.

Biasanya perpindahan ini berlangsung pada siang dan sore hari

(Tampubolon dan Mulyadi, 1989 dalam  Subyakto dan Cahyaningsih, 2005).

2.3.2.2 Nursery 

Biota renik yang baru belajar makan ini harus mendapat pakan yang

dapatmasuk ke mulutnya yang mungil. Sedangkan kondisi air harus dibuat

senyamanmungkin bagitubuhnya yang masih lemah. Bila semua persyaratan

tidakterpenuhi, anak ikan yanghabitat aslinya di terumbu karang itu akan

mati.Setiap empat jam, perut bayi kerapu biasanya sudah kosong. Karena

itu, dalam 24 jam sehari ia perlu makan sampai enam kali. Ini berarti jatah

makannya harus selalu tersedia agar ia dapat bertahan hidup. Pemberian

pakan cukup dua kali sehari: pukul tujuh pagidan lima sore. Namun, setiap

kali menebar pakan berupa zooplankton jenisrotifera itu, jatah harus

diberikan dalam jumlah memadai.Setiap larvadiberi masing-masing sebanyak

13

Page 14: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

7-10 individu zooplankton(DjuniPristiyanto, 2003).

Pembesaran ikan kerapu batik dapat dilakukan di karamba jaring

apung, seperti halnya jenis ikan kerapu lainnya. Ukuran rakit dan karamba

yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan target produksi dan ukuran

ikan yang akan dibudidayakan. Adapun kerangka rakit yang digunakan

sebaiknya berukuran 5 m x 5 m dengan ukuran jaring 2 m x 2 m. Pembenihan

ikan kerapu batik sudah bisa dilakukan di hatchery. Adapun pembesarannya di

KJA belum berkembang. Namun demikian, pemeliharaan jenis ikan ini

disarankan untuk menggunakan teknik pembesaran jenis kerapu lain yang kini

sudah diterapkan masyarakat (Penebar Swadaya, 2008).

Menurut Penebar Swadaya (2008), Lokasi pembudidayaan adalah

kunci awal dalam keberhasilan budidaya ikan kerapu jenis ini. Berikut ini hal-

hal yang harus diperhatikan pada pemilihan lokasi budidaya ikan kerapu batik,

yaitu:

1. lokasi atau lahan yang cocok diantaranya salinitas air 30-35 ppt,

2. Suhu air 27-32 derajat Celcius

3. kerapu hidup pada terumbu karang dengan kedalaman 5- 50 m

4. Dapat dibudidayakan pada KJA

2.3.3 Food and Feeding Habit Ikan

 Ikan kerapu bentuk tubuhnya agak rendah, moncong panjang,

memipih dan menajam, maxilarry lebar di luar mata, gigi pada bagian sisi

dentary 3 atau 4 baris, terdapat bintik putih coklat pada kepala, badan dan

sirip, bintik hitam pada bagian dorsal dan poterior.Habitat benih ikan kerapu

macan adalah pantai yang banyak ditumbuhi algae jenis reticulata dan

14

Page 15: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Gracilaria sp, setelah dewasa hidup di perairan yang lebih dalam dengan

dasar terdiri dari pasar berlumpur. Ikan kerapu termasuk jenis karnivora dan

cara makannya "mencaplok" satu persatu makan yang diberikan sebelum

makanan sampai ke dasar. Pakan yang paling disukai kenis krustaceae

(rebon, dogol dan krosok), selain itu jenis ikan-ikan (tembang, teri dan

belanak)(depit, 2011).

Ikan kerapu (Epinephelustauvina) merupakan hewan karnivora yang

memangsa ikan-ikan kecil, kepiting, dan udang-udangan, sedangkan larva

memangsa larva moluska. Ikan kerapu lumpur menangkap/menyergap

mangsa yang aktif bergerak di dalam kolam air (Nybakken, 1988). Ikan kerapu

lumpur juga bersifat kanibal dan hal ini mulai terjadi saat larva kerapu berumur

30 hari, dimana pada saat itu larva cenderung berkumpul di suatu tempat

dengan kepadatan tinggi(Bualazatulo, 2011).

2.3.4 Tingkah Laku Pemijahan 

Sebagaimana diketahui bahwa kegiatan reproduksi dapat dibagi menjadi tiga

fase yaitu pra pemijahan, fase pemijahan, fasepasca pemijahan.Berdasarkan

hal ini maka tingkah laku ikan iudapat pula di bagi menjadi tiga yaitu tingkah laku pada

fase prapemijahan, tingkah laku fase pemijahan, dan tingkah laku

pascapemijahan.Tingkah laku reproduksi ini berhubungan erat dengansifat

ikan itu sendiri.Apakah ikan itu melakukan perlindunganterhadap

keturunannya atau tidak.Tingkah laku ikan yangmenjaga keturunannya dapat

dikataka relatif lebih banyakvariasinya dari pada ikan ovipar. Terutama

tingkah laku pascapemijahan( Horhoruwet. 2004).

Pemijahan ikan kerapu dapat dibagi atas tiga yaitupemijahan alami

(natural spawning), pemijahan buatan ( sttriipingtau ortifical firtilizalin ), dan

penyuntikan atau pijah rangsang (induced spawing ), pada induk ikan kerapu

yang telh dewasakelamin dapat dipijahkan secara alam tanpa rangsangan

hormon( Darwisto, 2002 ).

2.3.5 Metode penangkapan yang sesuai

15

Page 16: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Ikan kerapu merupakan komoditas eksport yang bernilai ekonomis

tinggi di pasar Asia terutama Hongkong dan Singapura. Produksi ikan kerapu

saat ini sebagian besar merupakan hasil dari penangkapan dari alam .

dimana cara penangkapan ikan kerapu kadang-kadang menggunakan racun

potassium sianida yang dapat merusak karang dan biota di sekitarnya.

Beberapa jenis ikan kerapu (Epinephelus spp) telah diujicobakan

pembesarannya di Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Hongkong

mulai tahun 1979 (Sugama, et al., 1986)

Beberapa jenis biota laut tersebut antara lain, gurita, udang barong

(lobster), serta jenis-jenis ikan karang, seperti kerapu lodi, kerapu macan,

kerapu bebek, kerapu kertang, kerapu lumpur, dan lain-lain.  Hal ini terkait

dengan sifat biota tersebut yang tertarik pada tempat-tempat persembunyian

ataupun perlindungan. Sehingga bubu digunakan untuk menangkap ikan

kerapu karena dengan menggunakan bubu kerapu akan tertangkap dalam

keadaan hidup( Himarin, 2007 ).

2.4 Ikan kerapu Batik

2.4.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan

Menurut zipcodezoo (2012), ikan kerapu batik di klasifikasikan

sebagai berikut:

Domain :Eukaryota

Kingdom : Animalia

Subkingdom : Bilateria

Branch : Deuterostomia

Infrakingdom : Chordonia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Infraphylum : Gnathostomata

Superclass : Osteicthyes

Class : Osteicthyes

Subclass : Actinopterygii

Infraclass : Actinopteri

16

Page 17: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Cohort : Clupeocephala

Superorder : Acanthopterygii

Order : Perciformes

Suborder : Percoidei

Family : Serranidae

Subfamily : Epinephelinae

Genus : Epinephelus

Specific name : microdon

Scientific name: Epinephalus microdon

Bagian atas kepala cembung,Kepala, badan, dan sirip berwarna cokelat

pucat dan tertutup bintik-bintik berwarna cokelat gelap.Pada kepala dan badan

terdapat bercak berwarna hitam tumpang tindih dengan bintik-bintik hitam

tersebut.Pada bagian pangkal ekor tampak jelas sebuah bercak hitam.Terdapat

banyak bintik-bintik putih pada sirip dan beberapa di bagian kepala dan

badan.Tinggi badan pada sirip punggung pertama biasanya lebih tinggi dari pada

sirip dubur,Ujung sirip ekor membulat berbentuk busur.Musim pemijahan Mei

sampai September.Ikan kerapu batik betina mencapai matang kelamin pada

ukuran ukuran bobot antara 0,5-1,8 kg dan panjang total antara 32,0-43,0

cm.Jantannya matang gonad pada ukuran bobot lebih dari 1,9 kg dan panjang

total 44 cm.Banyak terdapat di daerah perairan kepulauan, khususnya di wilayah

perairan atol(DJPB - Kementerian Kelautan dan Perikanan,2012).

Mempunyai badan agak memanjang dan pipih.Lengkung kepala bagian

atas agak cembung.mulut besar dengan bibir tebal, ujung belakang maxilla

mencapai jauh belakang mata.Tulang penutup insang bagian atas berlekuk

tajam. Sirip dada tidak panjang dan sirip ekor bundar.Kepala,badan dan sirip

kecoklatan dengan bintik-bintik gelap(Gufronet al, 2012)

2.4.2 Ekologi Ikan

2.4.2.1 Hatchery 

17

Page 18: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Pembenihan ikan kerapu batik sudah bisa dilakukan di hatchery.Adapun

pembesarannya di KJA belum berkembang. Namun demikian, pemeliharaan

jenis ikan ini disarankan untuk menggunakan teknik pembesaran jenis kerapu

lain yang kini sudah diterapkan masyarakat.Benih ikan yang digunakan dapat

yang berasal dari alam ataupun hasil dari pembenihan yang dilakukan oleh

pembenih ikan. Jika ingin mencari benih dari alam perlu diperhatikan musim

pemijahannya. Musim pemijahan umumnya pada ikan kerapu terjadi

atau berlangsung dari bulan april sampai juni dan antara bulan januari sampai

september.Pendugaan puncak musim pemijahan dapat dilakukan dengan cara

membuka dan meneliti perkembangan gonad sampel induk betina secara

periodik selama 1 tahun. Dugaan pemijahan dapat diperoleh sebagai dasar

untuk menentukan pendugaan musim benih alam. Untuk benih ikan kerapu yang

diperoleh dari alam dengan ukuran 2-5 cm dengan umur 2-3 bulan,

menyukai perairan pantai ditandai dengan banyaknya jumlah populasi jenis

crustacea diperairan(DJPB - Kementerian Kelautan dan Perikanan,2012).

Benih berukuran panjang 4 – 10 cm dari hatchery tersedia hampir sepanjang

tahun, benih yang diperlukan dapat diperlukan dapat di peroleh dari alam atau

dari HSRT atau HL di gondol, Sitobondo atau Lampung.Jantan mengalami

matang gonad pada ukuran bobot lebih dari 1,9 kg dan panjang total 44 cm.

Pemilihan Lokasi Budidaya yaitu lokasi atau lahan yang cocok diantaranya

salinitas air 30-35 ppt dan bersuhu 27-32 0C, adapun syarat lainnya kerapu

hidup pada terumbu karang dengan kedalaman 5- 50 m. Dapat dibudidayakan

pada KJA(Rian,2010).

2.4.2.2 Nursery 

Biota renik yang baru belajar makan ini harus mendapat pakan yang

dapatmasuk ke mulutnya yang mungil. Sedangkan kondisi air harus dibuat

senyamanmungkin bagitubuhnya yang masih lemah. Bila semua persyaratan

tidakterpenuhi, anak ikan yanghabitat aslinya di terumbu karang itu akan

mati. Setiap empat jam, perut bayi kerapu biasanya sudah kosong. Karena

itu, dalam 24 jam sehari ia perlu makan sampai enam kali. Ini berarti jatah

18

Page 19: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

makannya harus selalu tersedia agar ia dapat bertahan hidup. Pemberian

pakan cukup dua kali sehari: pukul tujuh pagidan lima sore. Namun, setiap

kali menebar pakan berupa zooplankton jenisrotifera itu, jatah harus

diberikan dalam jumlah memadai.Setiap larvadiberi masing-masing sebanyak

7-10 individu zooplankton(Djuni Pristiyanto, 2003).

Pembesaran ikan kerapu batik dapat dilakukan di karamba jaring

apung, seperti halnya jenis ikan kerapu lainnya. Ukuran rakit dan karamba

yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan target produksi dan ukuran

ikan yang akan dibudidayakan. Adapun kerangka rakit yang digunakan

sebaiknya berukuran 5 m x 5 m dengan ukuran jaring 2 m x 2 m.

Pembenihan ikan kerapu batik sudah bisa dilakukan di hatchery. Adapun

pembesarannya di KJA belum berkembang. Namun demikian, pemeliharaan

jenis ikan ini disarankan untuk menggunakan teknik pembesaran jenis

kerapu lain yang sudah diterapkan masyarakat(Penebar Swadaya, 2008).

Menurut Penebar Swadaya (2008), Lokasi pembudidayaan adalah

kunci awal dalam keberhasilan budidaya ikan kerapu jenis ini. Berikut ini hal-

hal yang harus diperhatikan pada pemilihan lokasi budidaya ikan kerapu

batik, yaitu:

1. lokasi atau lahan yang cocok diantaranya salinitas air 30-35 ppt,

2.Suhu air 27-32 derajat Celcius.

3. kerapu hidup pada terumbu karang dengan kedalaman 5- 50 m

4. Dapat dibudidayakan pada KJA

2.4.3 Food and Feeding Habit Ikan

Ikan kerapu (Epinephelustauvina) merupakan hewan karnivora yang

memangsa ikan-ikan kecil, kepiting, dan udang-udangan, sedangkan larva

memangsa larva moluska. Ikan kerapu lumpur menangkap/menyergap

mangsa yang aktif bergerak di dalam kolam air(Nybakken, 1988). Ikan kerapu

lumpur juga bersifat kanibal dan hal ini mulai terjadi saat larva kerapu berumur

19

Page 20: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

30 hari, dimana pada saat itu larva cenderung berkumpul di suatu tempat

dengan kepadatan tinggi(Bualazatulo, 2011).

Ikan kerapu lumpur mencari makan dengan cara menyergap mangsa

dari tempat persembunyiannya. Pakan buatan yang diberikan akan dimakan

satu per satu sebelum makanan tersebut sampai ke dasar(Bualazatulo, 2011).

Daerah penyebaran kerapu di mulai dari Afrika Timur sampai Pasifik

Barat Daya. Di Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau

Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru, dan Ambon. Salah satu indikator

adanya kerapu adalah perairan karang. Indonesia memiliki perairan karang

yang cukup luas sehingga potensi sumberdaya kerapu sangat besardi perairan

indonesia(Andri Irawan, 2009).

2.4.4 Tingkah Laku Pemijahan 

Kerapu merupakan jenis ikan yang menyendiri (solitary fishes) dan pada

umumnya tinggal dalam jangka waktu yang lama di karang.Tempat tinggal

yang spesifik serta pertumbuhannya yang relatif lambat menyebabkan

mudahnya terjadi tangkap lebih (over fishing).Pada saat pemijahan,

sekumpulan ikan kerapu menyatu (spwning agregation) dan sangat rentan

pada operasi penangkapan(Supratno, 2006).

Pengamatan pemijahan dilakukan setiap hari selama periode bulan gelap,

dengan mengamati keberadaan telur dalam wadah pemeliharaan/ pemijahan

induk.Terjadinya pemijahan dicirikan dengan adanya telur yang melayang

dalam kolom air. Pemanenan telur dilakukan dengan cara menghanyutkan

telur-telur tersebut kedalam hapa kolektor telur yang telah dipasang. Telur

diseser/diambil dari kolektor, ditampung dalam akuarium, kemudian dihitung

jumlahnya dan diamati kualitasnya(Muhammadar, et al. 2011)

2.4.5 Metode penangkapan yang sesuai

Ikan kerapu merupakan komoditas eksport yang bernilai ekonomis tinggi di

pasar Asia terutama Hongkong dan Singapura. Produksi ikan kerapu saat ini

sebagian besar merupakan hasil dari penangkapan dari alam. Cara

penangkapan ikan kerapu kadang-kadang menggunakan racun potassium

20

Page 21: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

sianida yang dapat merusak karang dan biota di sekitarnya. Beberapa jenis

ikan kerapu (Epinephelus spp) telah diujicobakan pembesarannya di

Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Hongkong mulai tahun

1979 ,namun karena keterbatasaan benih sehingga budidaya ikan tersebut

sulit berkembang(wahyu, 2012).

Beberapa alat tangkap yang digunakan dalam penangkapan ikan kerapu

masih tradisional, seperti pancing, jaring insang, jaring kantong, bubu dan

jaring angkat.Alat-alat tangkap ini juga sering digunakan untuk menangkap

bibit ukuran gelondongan.Sedangkan untuk penangkapan nener di tepi

pantai digunakan sero dan pukat kantong. Pengoperasian alat ini, khusus

untuk penangkapan nener kerapu dilakukan pada malam hari terutama di

hari-hari bulan gelap (Zulkifli , et al, 2009 ).

2.5 Udang Vaname

2.5.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan

Menurut Pusluh (2012) Klasifikasi udang vaname adalah sebagai berikut :

Klasifikasi udang vaname adalah sebagai berikut:

Phylum : Arthropoda

Kelas : Crustacea

Sub-kelas : Malacostraca

Order : Decapoda

Sub order : Dendrobranchiata

Famili : Penaeidae

Genus : Penaeus

Sub genus : Litopenaeus

Spesies : Litopenaeus vannamei

Menurut Syafrenal (2001),Litopenaeus vannamei, biasa juga disebut

sebagai udang putih dan masuk ke dalam famili Penaidae.Anggota famili ini

menetaskan telurnya di luar tubuh setelah telur dikeluarkan oleh udang

betina.Udang Penaeid dapat dibedakan dengan jenis lainnya dari bentuk dan

jumlah gigi pada rostrumnya. Penaeid vannamei memiliki 2 gigi pada tepi

21

Page 22: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

rostrum bagian ventral dan 8-9 gigi pada tepi rostrum bagian dorsal Secara

lengkap klasifikasi Udang Vannamei secara taksonomi adalah seagai berikut:

Umumnya, Tubuh udang dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu

bagian kepala dan bagian badan. Bagian kepala menyatu dengan bagian dada

disebut cephalothorax yang terdiri dari 13 ruas, yaitu 5 ruas di bagian kepala dan

8 ruas di bagian dada. Bagian badan dan abdomen terdiri dari 6 ruas, tiap-tiap

ruas (segmen) mempunyai sepasang anggota badan (kaki renang) yang beruas-

ruas pula.Pada ujung ruas keenam terdapat ekor kipas 4 lembar dan satu telson

yang berbentuk runcing.

Karakteristik udang penaeid adalah tubuhnya beruas-ruas dan tiap ruasnya

terdapat sepasang anggota badan yang umumnya bercabang dua atau

biramus.Jumlah keseluruhan ruas badan udang penaeid umumnya sebanyak 20

buah.Ruas pada cephalotorax terdiri dari 3 ruas.Ruas I terdapat mata

bertangkai, sedangkan pada ruas II dan III terdapat antenna dan antennules

yang berguna sebagai alat peraba dan pencium.Selain itu, pada ruas ke III juga

terdapat mandibula, yang berfungsi sebagai alat untuk menghancurkan makanan

sehingga dapat masuk ke dalam mulut. Bagian dada udang penaeid terdapat 8

ruas yang masing-masing ruas terdiri dari anggota badan yang biasa disebut

thoracopoda(Rufiati,2009).

2.5.2 Ekologi Ikan

2.5.2.1 Hatchery 

Menurut Pusluh (2012), lokasi tambak budidaya udang vaname yang

dipilih mempunyai persyaratan antara lain:

Lahan mendapatkan air pasang surut air laut. Tinggi pasang surut yang ideal

adalah 1,5-2,5 meter. Paa lokasi yang pasang surutnya rendah dibawah 1 m,

maka pengelolaan air menggunakan pompa.

Tersedianya air tawar. Pada musim kemarau salinitas dapat naik terus apalgi

jika budidaya udang dilakukan secara intensif dengan system tertutup

sehingga air tawar diperlukan untuk menurunkan salinitas.

Lokasi yang cocok untuk budidaya udang pada pantai dengan tanah yang

22

Page 23: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

mempunyai tanah bertekstur liat atau liat berpasir

Lokasi ideal terdapat jalur hijau (green belt) yang ditumbuhi hutan

mangrove/bakau dengan panjang minimal 100 m dari garis pantai.

Keadaan social ekonomi mendukung untuk kegiatan budidaya udang,

seperti:keamanan kondusif, asset jalan cukup baik, lokasi mudah

mendapatkan sarana produksi seperti pakan, kapur, obat obatan dan lain-

lain.

Menurut Teamean (2009), Hatchery dibangun di luar wilayah padat

penduduk dan industri:

Lokasi Hatchery bukan kawasan hutan suaka alam, hutan wisata, dan hutan

produksi.

Hatchery memiliki sumber air yang memadai, baik kuantitas maupun

kualitasnya.

Hatchery memiliki saluran irigasi yang memenuhi syarat agar air tersedia

secara teratur, memadai, dan terjamin.

Sumber air tawar tidak berasal dari air tanah (sumur bor) karena penggunaan

air tanah dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerugian, yakni

terjadinya instrusi air laut (peresapan air laut ke perairan tawar) yang

menyebabkan terjadinva penurunan permukaan tanah.

2.5.2.2 Nursery

Induk udang Penaeus vannamei dikumpulkan dan dipelihara dalam

kondisi normal untuk maturasi dan kawin secara alami.Setiap sore dilakukan

pemeriksaan untuk melihat induk udang betina yang sudah kawin lalu

dipindah ke tangki peneluran (spawning tank).Induk udang betina yang sudah

kawin akan memperlihatkan adanya spermatophore yang melekat. Saat pagi

hari, betina yang ada di dalam tangki peneluran dipindahkan lagi ke dalam

tangki maturasi (maturation tank). Dalam waktu 12-16 jam, telur-telur dalam

tangki peneluran akan berkembang menjadi larva tidak bersegmen atau

nauplii(Wyban et al., 1991).

23

Page 24: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Menurut Teamean (2009), Setelah telur menetas, larva udang windu

perubahan bentuk beberapa kali seperti berikut ini.

Periode nauplius atau periode pertama larva udang. Periode ini dijalani

selama 46-50 jam dan larva mengalami enam kali pergantian kulit.

Periode Zoea atau periode kedua. Periode ini memerlukan waktu sekitar 96-

120 jam dan pada saat itu larva mengalami tiga kali pergantian kulit.

Periode mysis atau periode ketiga. Periode ini memerlukan waktu 96-120 jam

dan larva mengalami pergantian kulit sebanyak tiga kali.

Periode post larva (PL) atau periode keempat. Udang windu mencapai sub-

stadium post larva sampai 20 tingkatan. Ketika mencapai periode ini, udang

lebih menyukai perairan payau dengan salinitas 25-35 ppt. Pada umumnya

benih udang ditebar ditambak pada umur PL 10-15 sehingga pada masa

inilah udang dipindahkan dari hatchery ke tambak budidaya.

2.5.3 Food and Feeding Habit Ikan

Udang penaeid cenderung omnivorus atau detritus feeder.Dari

studi yang dilakukan isi pencernaan terdiri dari carnivor di alam, jasad

renik / crustacea kecil, amphipoda, dan polychaeta. Pada tambak

intensif dimana tidak ada jasad renik, udang akan memangsa

makanan yang diberikan atau detritus(Motoh, 1981)

Udang vaname tidak makan sepanjang hari tetapi hanya

beberapa waktu saja sepanjang hari. Dengan tingkah laku makan

seperti itu, dapat diaplikasikan pada budidaya bahwa pemberian

pakan dapat berupa pellet yang diberikan beberapa kali dalam satu

hari. Dari penelitian membuktikan bahwa pemberian pakan beberapa

kali sehari memberikan pertumbuhan yang lebih baik dari pada satu

kali sehari( Subaidah, dkk, 2012).

2.5.4 Tingkah Laku Pemijahan 

Sifat-sifat penting udang vannamei (Litopenaeus vannamei)

menurut Haliman dan Adijaya (2005), adalah sebagai berikut :

Aktif pada kondisi gelap (nocturnal).

24

Page 25: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Suka memangsa sesama jenis (kanibal)

Tipe pemakan lambat, tetapi terus menerus ( continous feeder).

Menyukai hidup di dasar (bentik).

Mencari makan lewat sensor (hemoreceptor).

Dapat hidup pada kisaran salinitas lebar (euryhalyne).

Udang vannamei dewasa dan bertelur di laut terbuka, sedangkan

pada stadia postlarva udang vannamei akan bermigrasi ke pantai sampai

pada stadia juvenil. Udang vannamei merupakan bagian dari organisme

laut.Beberapa udang laut menghabiskan siklus hidupnya di muara air payau.

Perkembangan Siklus hidup udang vannamei adalah dari pembuahan telur

berkembang menjadi naupli, mysis, post larva, juvenil, dan terakhir

berkembang menjadi udang dewasa. Udang dewasa memijah secara

seksual di air laut dalam. Udang vannamei melakukan pembuahan dengan

cara memasukan sperma lebih awal ke dalam thelycum udang betina selama

memijah sampai udang jantan melakukan moulting. Masuk ke stadia larva,

dari stadia naupli sampai pada stadia juvenil berpindah ke perairan yang

lebih dangkal dimana terdapat banyak vegetasi yang dapat berfungsi sebagai

tempat pemeliharaan.Setelah mencapai remaja, mereka kembali ke laut

lepas menjadi dewasa dan siklus hidup berlanjut kembali(Tigor, 2011).

2.5.5 Metode penangkapan yang sesuai

Menurut Suyanto dan Mujiman (2002), panen udang dapat dilakukan

dengan dua cara, yaitu panen sebagian dan panen keseluruhan (total).

Panen sebagian dilakukan dengan tujuan untuk menangkap udang yang

besar-besar saja.Alat yang paling umum digunakan untuk panen sebagian

yaitu prayang yang terbuat dari bambu.Prayang dipasang di tepi pematang

tambak pada malam hari dengan bagian prayang terletak tegak lurus pada

pematang dan ujung luarnya tepat berada di mulut prayang.Cara lainnya

adalah dengan menggunakan jala.

Penangkapan Udang dengan menggunakan jaring yang biasa disebut

”Seine Net”. Seine Net lebih tepat dipergunakan untuk penangkapan udang

25

Page 26: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

L. Vannamei. Hal ini disebabkan udang L. Vannamei lebih suka berada di

ruang/volum air, berbeda dengan monodon atau udang windu yang lebih

menyukai dasar tambak( Marsen, 2010)

3. METODOLOGI

3.1 Materi Praktikum Lapang

3.1.1 Penyampaian Dari Pihak BBAP

Manajemen pemeliharaan induk

Pendahuluan :

1. Indonesia terdiri dari Negara kepulauan yang sebagian besar adalah suatu

perairan, oleh karena itu Indonesia memiliki sumberdaya alam yang snagat

melimpah terutama ikan dan organism lainnya.

2. Ikan kerapu termasuk ikan karang sedangkan Indonesia adalah wilayah tropis

yang banyak ditumbuhi karang. Jadi perairan Indonesia merupakan habitat yang

cocok untuk ikan kerapu.

3. Ikan kerapu termasuk ikan ekonomis tinggi, termasuk ikan kerapu kertang dan

kerapu tikus. Harga ikan kerapu kertangdan ikan kerapu tikus 1 kg dihargai 100-

120 ribu.

4. Prospek pengembangan ikan kerapu sangat besar karena banyak diminta oleh

konsumen karena ikan kerapu termasuk jenis ikan yang memiliki protein tinggi.

5. Namun dalam pembudidayaan ikan kerapu kertang dan ikan kerapu tikus juga

banyak menemui kendala, salah satunya yaitu masalah benih, karena induk

kerapu kertang dan ikan kerapu tikus yang baik diperoleh langsung dari alam,

sedangkan benih ikan kerapu hanya bisa didapat pada musim tertentu saja

Elemen dasar dari produksi benih yaitu telur yang berkualitas, sebab telur

yang berkualitas dapat mempengaruhi benih. Jika telur yang dihasilkan tidak

berkualitas, maka benih yang dihasilkan akan cacat, sehingga bisa mempengaruhi

proses pemasaran ke konsumen. Ikan kerapu kertang dan ikan kerapu tikus

26

Page 27: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

termasuk hewan hemaprodit protogini, yakni pemeliharaan dari betina menjadi

jantan.Saat masih juvenile ikan kerapu berjenis kelamin betina, sedangkan saat

menjelang dewasa ikan kerapu berubah menjadi jantan.Kondisi seperti ini bertujuan

untuk mempertahankan kondisi fungsi kelamin, selain itu juga untuk pengendalian

genetik.

Pengelolaan Induk

1. Seleksi Induk

Induk yang dipilih harus memenuhi kriteria, diantaranya yaitu bagus dari alam.

Sehat tidak cacat secara morfologinya, standart ukuran fiks minimal 1,5 kg. untuk

ukuran kerapu kertang dan ikan kerapu tikus minimal 6 kg. selain criteria di atas

juga harus dilakukan pengamatan gonad, agar telur yang dihasilkan berkualitas

sehingga berpengaruh juga terhadap benih yang dihasilkan.

2. Persiapan Bak

Diantara persiapan bak, yaitu:

Pencucian bak

Setting aerasi

Filtrasi air laut

Pengisian air laut

3. Seleksi Penetasan telur

Pemanenan telur

Penampung dalam akuarium

Didiamkan untuk perkembangan telur

Penyimpanan telur yang jelek

Perhitungan telur

4. Transportasi Telur

Jenis pakan untuk ikan kerapu kertang adan ikan kerapu tikus adalah :

Egg yolk (kuning telur)

Makanan ikan pada saat ikan kerapu masih kecil atau setelah menetas dari

telur

Pakan buatan

Contohnya : pellet. dll

Rotifera

27

Page 28: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Untuk ikan kerapu yang masih benih.

Artemia

Rebon

Benih kerapu bersifat kanibal.Fase kritis terjadi pada saat terjadi perubahan

bentuk kelamin.Kandungan protein pakan ikan harus berbeda dengan kandungan

protein pakan udang.Kandungan protein pakan ikan harus lebih tinggi.

Pemeliharaan Induk

Pada kolam pemeliharaan induk dilengkapi inlet dan outlet yangbertujuan untuk

mempermudah mengganti air. Agar air masih terjaga kebersiihannya.

Ikan kerapu kertang dan ikan kerapu tikus diberi makan 1 kali sehari yaitu di pagi

hari.

Pemberian makan sebesar 3 % dari berat tubuh total

Induk ikan kerapu dipelihara di bak bulat besar

Pembersihan bak setiap 10 hari sekali, untuk menjaga kebersihan agar ikan tidak

mudah diserang penyakit dan parasit.

Teknik pemijahan ikan terdiri dari : hormonal, manipulasi lingkungan, gabungan

hormonal dengan manipulasi lingkungan

Metode Kegiatan Produksi

Persiapan bak

Seleksi penetasan telur

Transportasi telur

3.1.2 Data lapang yang Diamati

Ikan kerapu kertang dan ikan kerapu tikus yang indukan ditempatkan pada

kolam bulat yang berukuran sangat besar dan dalam, di dalam kolam diberi pipa

besar. Inlet sebagai media masuknya air yang bervolume besar sehingga

menimbulkan arus dan tambahan oksigen terlarut pada kolam, sehingga semua ikan

kerapu berada di bawah aliran masuknya air dari pipa.

28

Page 29: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Ikan kerapu kertang dan ikan kerapu tikus di BBAP Situbondo diberi makan 1

kali dalam waktu sehari, dengan presentase 3 % dari berat tubuhnya, jika ikan

kerapu kertang dan ikan kerapu tikus diberi makan, air di dalam kolam diturunkan 60

cm dari dorsalnya dengan sirkulasi 200% jadi perbandingannya 1:2. Ikan kerapu

kertang dan ikan kerapu tikus termasuk hermaprodit protogini, pada berat 4 kg ke

atas, ikan kerapu kertang dan ikan kerapu tikus menjadi betina, kemudian pada

berat 8 kg ke atas berubah menjadi jantan. Pada fase inilah ikan kerapu kertang dan

ikan kerapu tikus terjadi masa transisi.

Di Balai Budidaya Air Payau Situbondo, tempat pembudidayaan berupa bak

atau kolam yang bulat besar dan tinggi. Ketinggian bak atau kolam dipengaruhi oleh

suhu.Di daerah Situbondo termasuk daerah bersuhu tinggi, jadi kolam yang dibuat

harus semakin tinggi atau dalam untuk menyesuaikan dengan suhu habitat ikan

kerapu kertang dan ikan kerapu tikus. Saat dilakukan pemijahan, ikan kerapu

kertang dan ikan kerapu tikus indukan dijadikan satu kolam, kolam yang ditempati

ikan kerapu kertang dan ikan kerapu tikus harus sesuai dengan habitat ikan kerapu

kertang dan ikan kerapu tikus, agar ikan kerapu kertang dan ikan kerapu tikus bisa

memijah dengan baik dan kualitas telur yang dihasilkan juga baik, kerana kolam

harus dibersihakan 1 minggu sebelum dan sesudah melakukan pemijahan. Ikan

kerapu kertang dan ikan kerapu tikus maksimal berumur 4 sampai 6 tahun.Ikan

kerapu kertang dan ikan kerapu tikus yang baru umur setahun beratnya sekitar 400-

800 gr. Pada saat sekitar 400 gr biasanya ikan kerapu untuk dikonsumsi.Pemijahan

ikan kerapu ada 2 macam, yaitu secara alami dan dengan bantuan hormone.

Ikan kerapu kertang dan ikan kerapu tikus indukan atau dewasa diberi makan

ikan sedangkan ikan kerapu yang masih benih diberi makan rotifer.Ikan kerapu

kertang dan ikan kerapu tikus yang dibudidayakan kadang cacat pada tutup insang

dan mulut.Cirinya yaitu bibir ikan berwarna merah karena bakteri, insang cacat

apabila insang terbuka dan berwarna merah. Ikan kerapu kertang dan ikan kerapu

tikus termasuk ikan ekonomis tinggi, 1 kg ikan kerapu diberi harga Rp 100.000,-

sampai Rp 120.000,-. Ikan kerapu kertang dan ikan kerapu tikus termasuk ikan

berprotein tinggi.Pada kolam pemeliharaan induk ikan kerapu diberi inlet dan outlet

yang bertujuan untuk mempermudah mengganti air agar air masih terjaga

kebersihannya.

Penngambilan data dibagi menjadi 2, yaitu data lapang dan data kelas :

29

Page 30: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Lapang : 3 x 30 menit

Kelas : 2 jam

3.2 Teknik Pengambilan Data

3.2.1 Observasi

Pada waktu melakukan praktikum lapang di Balai Budidaya Air Payau

Situbondo, menggunakan metode observasi langsung ke lapang BBAP dan

ditambah materi kelas tentang ikan kerapu yang telah kita amati di lapang, yaitu

pada hari kamis, 12 Desember 2013 pukul 08.00-12.00 WIB.

3.2.2 Wawancara

Pada waktu melakukan praktikum lapang di Balai Budidaya Air Payau

Situbondo, menggunakan metode wawancara denga staff pekerja yang ada di

bagian itu. Pada hari kamis, 12 Desember 2013 pukul 08.00-12.00 WIB

3.2.3 Dokumen

Pada waktu melakukan praktikum lapang di Balai Budidaya Air Payau

Situbondo, menggunakan metode dokumen langsung ke lapangan yang bertujuan

untuk mendokumentasi praktikum yang telah dilaksankan. Pada hari kamis, 12

Desember 2013 pukul 08.00-12.00 WIB

30

Page 31: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Hasil dan Pembahasan

Nama Umum Ikan : Ikan Kerapu Macan

Nama Ilmiah : Epinephelus fuscoguttatus

MORFOLOGI IKAN

1 a. Bentuk Tubuh Ikan

b. Bentuk dan Letak

Mulut

c. Bentuk Sirip Ekor

d. Warna Ikan

a. bentuk tubuhnya agak rendah, moncong

panjang memipih dan menajam.

b. maxillary lebar di luar mata, gigi pada

bagian sisi dentary 3 atau 4 baris.

b. c. Sirip ekor ikan kerapu berbentuk bundar.

c. d. Putih dengan totol-totol hitam.

2

Deskripsi singkat morfologi

ikan

Ciri-ciri morfologi ikan kerapu macan antara

lain bentuk tubuh pipih, yaitu lebar tubuh

lebih kecil dari pada panjang dan tinggi

tubuh, rahang atas dan bawah dilengkapi

dengan gigi yang lancip dan kuat, mulut

lebar, serong ke atas dengan bibir bawah

yang sedikit menonjol melebihi bibir atas,

sirip ekor berbentuk bundar, sirip punggung

tunggal dan memanjang dimana bagian yang

berjari-jari keras kurang lebih sama dengan

yang berjari-jari lunak, posisi sirip perut

berada di bawah sirip dada, serta badan

ditutupi sirip kecil yang bersisik stenoid.

KUALITAS AIR YANG BERPENGARUH

31

Page 32: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Diskripsi Singkat Kualitas Air

yang Berpengaruh

salinitas antara 2,5-45,5 ppt dan air yang

digunakan pada budidaya adalah air yang

bersih.

TINGKAH LAKU KEBIASAAN MAKAN

Diskripsi Singkat Tingkah

Laku Kebiasaan Makan

Ikan kerapu macan mencari makan dengan

menyergap mangsa dari tempat

persembunyiannya. Sebagai ikan karnivora,

kerapu bersifat kanibalisme.

TINGKAH LAKU PEMIJAHAN

Diskripsi Singkat Tingkah

Laku Pemijahan

Perkembangan gonad biasanya diamati

dengan metode kanulasi, yakni

dimasukannya selang kanula ke dalam

saluran gonad (lubang genital). Didapatnya

butiran telur pada selang kanula mencirikan

induk betina telah matang gonad, sedangkan

pada induk jantan, kematangan gonad

dicirikan dengan keluarnyanya cairan putih

susu atau sperma saat dilakukan pengurutan

pada bagian perutnya.

TINGKAH LAKU PEMIJAHAN SECARA ALAMI

Diskripsi Singkat Tingkah

Laku Pemijahan Secara

Alami

Ikan kerapu macan hidup di daerah terumbu

karang termasuk ikan demersal.

TINGKAH LAKU KHUSUS

Diskripsi Singkat Tingkah

Laku Khusus Ikan Objek

Ikan kerapu macan bersifat karnivora.

Nama Umum Ikan : Ikan Kerapu Tikus

Nama Ilmiah : Cromileptes altivelis

MORFOLOGI IKAN

1 a. Bentuk Tubuh Ikan a. Panjang, bulat pipih

32

Page 33: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

b. Bentuk dan Letak

Mulut

c. Bentuk Sirip Ekor

d. Warna Ikan

b. Moncong,panjang memipih dan menajam

c. sirip ekor membulat

d. Abu-abu, berbintik

2 Deskripsi singkat morfologi

ikan

Bentuk sisik sikloid, bagian dorsal dari kepala

cekung, tidak mempunyai gigi taring, lubang

hidung besar berbentuk bulan sabit vertical,

sirip ekor membulat. Tubuhnyaberwarna

abuabu berbintik hitam.

KUALITAS AIR YANG BERPENGARUH

Diskripsi Singkat Kualitas Air

yang Berpengaruh

Suhu berkisar 29 C dengan salinitas 30 ppt,⁰

dan air yang digunakan dalam budidaya

harus bersig, jika suatu perairan atau kolam

kotor dan keruh akan mempengaruhi

pertumbuhan ikan kerapu kertang dan ikan

kerapu akan mudah terserang penyakit.

TINGKAH LAKU KEBIASAAN MAKAN

Diskripsi Singkat Tingkah

Laku Kebiasaan Makan

ikan ini mencari makan pada malam hari.

Aktivitas ikan nocturnal mencari makan

dimulai saat hari mulai gelap.

TINGKAH LAKU PEMIJAHAN

Diskripsi Singkat Tingkah

Laku Pemijahan

Ciri induk yang siap memijah yaitu ikan

menjadi lebih sensitive terhadap suara atau

cahaya. Pada induk betina perutnya terlihat

buncit, warna tubuhnya cerah dan

pergerakannya lambat. Sedangkan induk

kerapu tikus jantan pergerakannya lebih

agresif dari pada induk betina.

TINGKAH LAKU PEMIJAHAN SECARA ALAMI

Diskripsi Singkat Tingkah

Laku Pemijahan Secara

Alami

Induk kerapu jantan akan bergerak mengikuti

induk betina dan berenang bersama. Ikan

dapat memijah dengan alami dan

33

Page 34: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

menghasilkan telur dengan kualitas yang

bagus-bagus.

TINGKAH LAKU KHUSUS

Diskripsi Singkat Tingkah

Laku Khusus Ikan Objek

Ikan kerapu memijah pada malam hari

disebabkan ikan tersebut merupakan ikan

demersal dan bersifat fototaksis negative (-)

yaitu cenderung menjauhi cahaya

Nama Umum Ikan : Ikan Kerapu Kertang

Nama Ilmiah : Ephinepelus lonceolatus 

MORFOLOGI IKAN

1 a. Bentuk Tubuh Ikan

b. Bentuk dan Letak

Mulut

c. Bentuk Sirip Ekor

d. Warna Ikan

a. Bentuk tubuh memanjang dan agak gilik.

b. Moncong,panjang memipih dan menajam.

c. Sirip ekor ikan kerapu berbentuk bundar.

d. Warna bisa berubah tergantung kondisi,

merah atau kecoklatan, sehingga disebut

kerapu merah.

2 Deskripsi singkat morfologi

ikan

Ikan kerapu kertang terdapat dari Genus

Ephinephelus, dengan bentuk tubuh

memanhang dan agak gilik, warna tubuhnya

bisa berubah tergantung kondisi suatu

perairan kadang merah atau kecoklatan.

Bentuk sirip ekor bundar. Tubuh ditutupi oleh

bintik-bintik berwarbna coklat atau kuning,

merah atau putih.

KUALITAS AIR YANG BERPENGARUH

Diskripsi Singkat Kualitas Air

yang Berpengaruh

Ikan kerapu merupakan ikan karang dan

menyukai perairan yang bersih jika suatu

perairan atau kolam kotor dan keruh akan

mempengaruhi pertumbuhan ikan kerapu

kertang dan ikan kerapu akan mudah

34

Page 35: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

terserang penyakit.

TINGKAH LAKU KEBIASAAN MAKAN

Diskripsi Singkat Tingkah

Laku Kebiasaan Makan

Pada waktu air pasang mereka bergerak

mencari mangsanya ke daerah yang lebih

dangkal yang banyak dihuni ikan-ikan kecil,

kemudian pada waktu air surut kembali ke

tempat semula.

TINGKAH LAKU PEMIJAHAN

Diskripsi Singkat Tingkah

Laku Pemijahan

Tanda-tanda induk betina sudah siap atau

matang gonad dicirikan dengan perut yang

semakin membesar, pergerakkan lambat dan

cenderung miring, lubang genitial semakin

membengkak dan memerah, warna tubuh

terutama pada bagian insang putih memucat.

TINGKAH LAKU PEMIJAHAN SECARA ALAMI

Diskripsi Singkat Tingkah

Laku Pemijahan Secara

Alami

Secara alami ikan kerapu jantan akan

memikat ikan kerapu betina dengan

mengeluarkan suatu hormon, kemudian ikan

mengajak ikan betina ke tempat pemijahan.

Ikan kerapu jantan mengeluarkan sperma

yang akan diterima oleh ikan kerapu betina,

sehingga meleburlah antara sel sperma dan

sel telur.

TINGKAH LAKU KHUSUS

Diskripsi Singkat Tingkah

Laku Khusus Ikan Objek

Ikan kerapu merupakan ikan karang yang

memiliki sifat karnivor dan kanibalisme.

Nama Umum Ikan : Ikan Kerapu Batik

Nama Ilmiah : Epinephelus microdon

MORFOLOGI IKAN

1 a. Bentuk Tubuh Ikan a. Pipih

35

Page 36: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

b. Bentuk dan Letak

Mulut

c. Bentuk Sirip Ekor

d. Warna Ikan

b. Serong ke atas dengan bibir bawah yang

sedikit menonjol melebihi bibir atas.

c. Bundar

d. Putih dengan totol-totol coklat

2 Deskripsi singkat morfologi

ikan

Bentuk tubuh pipih, yaitu lebar tubuh lebih

kecil dari pada panjang dan tinggi tubuh,

rahang atas dan bawah dilengkapi dengan

gigi yang lancip dan kuat, mulut lebar, serong

ke atas dengan bibir bawah yang sedikit

menonjol melebihi bibir atas, sirip ekor

berbentuk bundar, sirip punggung tunggal

dan memanjang dimana bagian yang berjari-

jari keras kurang lebih sama dengan yang

berjari-jari lunak, posisi sirip perut berada di

bawah sirip dada, badan ditutupi sirip kecil

yang bersisik stenoid.

KUALITAS AIR YANG BERPENGARUH

Diskripsi Singkat Kualitas Air

yang Berpengaruh

Suhu berkisar 29 C dengan salinitas 30⁰

ppt, dan pada suatu perairan atau kolam

tempat ikan kerapu harus bersih, jika suatu

perairan atau kolam kotor dan keruh akan

mempengaruhi pertumbuhan ikan kerapu

kertang dan ikan kerapu akan mudah

terserang penyakit.

TINGKAH LAKU KEBIASAAN MAKAN

Diskripsi Singkat Tingkah

Laku Kebiasaan Makan

Aktivitas ikan nokturnal mencari makan

dimulai saat hari mulai gelap. Ikan-ikan

tersebut digolongkan sebagai ikan soliter di

mana a ktivitas makan dilakukan secara

individu, gerakannya lambat cenderung diam

dan arah gerakannya tidak begitu luas serta

lebih banyak menggunakan indera perasa

36

Page 37: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

dan indera penciuman.

TINGKAH LAKU PEMIJAHAN

Diskripsi Singkat Tingkah

Laku Pemijahan

Pada saat pemijahan, juga dibutuhkan

suasana yang tidak berisik dan tenang.

TINGKAH LAKU PEMIJAHAN SECARA ALAMI

Diskripsi Singkat Tingkah

Laku Pemijahan Secara

Alami

karena seringnya terjadi hujan yang deras

maka pemijahan ikan kerapu tikus yang

berlangsung alami dapat terganggu namun

pada umumnya Ikan kerapu tikus akan

memijah sepanjang tahun

TINGKAH LAKU KHUSUS

Diskripsi Singkat Tingkah

Laku Khusus Ikan Objek

Ikan kerapu merupakan ikan karang yang

memiliki sifat karnivor dan kanibalisme.

Nama Umum Ikan : Udang Vannamei

Nama Ilmiah : Litopenaeus vannamei

MORFOLOGI IKAN

1 a. Bentuk Tubuh Ikan

b. Bentuk dan Letak

Mulut

c. Bentuk Sirip Ekor

d. Warna Ikan

a. Berbuku-buku

b. –

c. –

d. Coklat

2 Deskripsi singkat morfologi

ikan

mempunyai ciri khas yaitu: kaki jalan 1,2, & 3

bercapit dan kulit kitin.Udang penaeid

termasuk crustaceae yang merupakan

binatang air memiliki tubuh beruas-ruas,

pada setiap ruasnya terdapat sepasang kaki.

KUALITAS AIR YANG BERPENGARUH

Diskripsi Singkat Kualitas Air

yang Berpengaruh

suhu 26-28ºC, oksigen terlarut 5-7 mg/l,

salinitas 35 ppt dan pada kolam airnya harus

bersih, jika suatu perairan atau kolam kotor

37

Page 38: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

dan keruh akan mempengaruhi pertumbuhan

ikan kerapu kertang dan ikan kerapu akan

mudah terserang penyakit.

TINGKAH LAKU KEBIASAAN MAKAN

Diskripsi Singkat Tingkah

Laku Kebiasaan Makan

karnivora yang memangsa

berbagaikrustasea renik amphipoda, dan

polychaeta (cacing).

TINGKAH LAKU PEMIJAHAN

Diskripsi Singkat Tingkah

Laku Pemijahan

induk betina berenang secara perlahan

dalam badan air. Pada proses ini biasanya

semua telur matang gonad dikeluarkan

sekaligus. Begitu telur-telur keluar, induk

betina mencampurkan telur-telur dengan

sperma yang sudah menempel di thelycum

dengan cara menghentakkan kaki-kaki

renangnya (pereopoda). Telur-telur

dikeluarkan oleh induk betina melalui lubang

genitalia yang terletak pada coxa dari

pereopoda ke-tiga, dan mengarah ke

depan,sehingga telur-telur terkumpul di

dalam rongga yang berada diantara

coxapada pereopoda ke-3 dan ke-4. Ceruk

(rongga) itu disebut fertilization chamber.

Didalam ceruk ini telur-telur bercampur

sperma dan air, sehingga terjadi fertilisasi.

Setelah fertilisasi, barulah telur keluar

menyebar kedalam air disekitarnya.

TINGKAH LAKU PEMIJAHAN SECARA ALAMI

Diskripsi Singkat Tingkah

Laku Pemijahan Secara

Alami

induk betina berenang secara perlahan

dalam badan air. Pada proses ini biasanya

semua telur matang gonad dikeluarkan

sekaligus. Begitu telur-telur keluar, induk

38

Page 39: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

betina mencampurkan telur-telur dengan

sperma yang sudah menempel di thelycum

dengan cara menghentakkan kaki-kaki

renangnya (pereopoda). Telur-telur

dikeluarkan oleh induk betina melalui lubang

genitalia yang terletak pada coxa dari

pereopoda ke-tiga, dan mengarah ke

depan,sehingga telur-telur terkumpul di

dalam rongga yang berada diantara

coxapada pereopoda ke-3 dan ke-4. Ceruk

(rongga) itu disebut fertilization chamber.

Didalam ceruk ini telur-telur bercampur

sperma dan air, sehingga terjadi fertilisasi.

Setelah fertilisasi, barulah telur keluar

menyebar kedalam air disekitarnya.

TINGKAH LAKU KHUSUS

Diskripsi Singkat Tingkah

Laku Khusus Ikan Objek

Ikan kerapu merupakan ikan karang yang

memiliki sifat karnivor dan kanibalisme.

4.2 Analisa Prosedur

Pertama-tama, menyiapkan alat dan bahan yakni buku dan alat tulis untuk

mencatat.Yang dilakukan dalam praktikum adalah mengamati dan mencatat secara

langsung tingkah laku ikan pada masing-masing kolam. Kemudian mencatat

penjelasan dari pemateri dan melakukan tanya jawab dengan pemateri maupun

asisten praktikum.

Disana ada macam-macam kolam menurut kegunanaannya, seperti kolam

untuk pembenihan udang, kolam untuk pembenihan ikan kerapu, kolam tempat

pembesaran larva udang, kolam tempat pembesaran larva kerapu, kolam tempat

memijah, dan masih ada yang lain.

Pada praktikum TLI kali ini para praktikan, asisten dan dosen menaiki bus

sampai ke Situbondo, sesampainya disana kita istirahat sambil makan setelah itu

diadakan breafing.Kemudian kita langsung masuk ke aula untuk menerima

39

Page 40: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

sambutan dari perwakilan BBAP Situbondo.Seteah itu kita langsung praktikum

lapang mengamati berbagai jenis ikan kerapu yang ada disana.

Setelah kita mengamati di kolam-kolam, kita kembali ke aula untuk menerima

materi agar kita semakin paham akan semua yang telah kita amati tadi. Selain

pemberian materi juga ada waktu untuk diskusi atau Tanya jawab.Kita

mendengarkan dan mencatat di buku catatan.

Setelah dari BBAP Situbondo praktikum selanjutnya yaitu mengamati terumbu

karang yang ada di pantai pasir putih. Banyak terumbu karang yang rusak m,ungkin

akibat dari penangkapan ikan yang tidak mengikuti prosedur atau terkena arus yang

sangta kuat. Setelah selesai semua kita kembali ke malang.

4.3 Analisa Data Hasil Pengamatan

Dari praktikum Tingkah Laku Ikan tentang Natural Behaviour yang telah

dilaksanakan, diperoleh hasil bahwa ikan yang dibudidayakan di BBAP Situbondo

adalah Ikan Kerapu Macan, Ikan Kerapu Tikus, Ikan Kerapu Kertang, Ikan Kerapu

Batik, dan Udang Vannamei.

Ciri-ciri dari ikan Kerapu Tikus adalah, bentuk sisik sikloid, bagian dorsal dari

kepala cekung, tidak mempunyai gigi taring, lubang hidung besar berbentuk bulan

sabit vertical, sirip ekor membulat.Tubuhnya berwarna abu-abu kehijauan terang

dengan bintik-bintik hitam.Kebiasaan makan ikan kerapu tikus, dimana ikan ini

mencari makan pada malam hari.Aktivitas ikan nocturnal mencari makan dimulai

saat hari mulai gelap.Ikan kerapu memijah pada malam hari disebabkan ikan

tersebut merupakan ikan demersal dan bersifat fototaksis negative (-) yaitu

cenderung menjauhi cahaya.Ciri induk yang siap memijah yaitu ikan menjadi lebih

sensitive terhadap suara atau cahaya. Kemudian induk kerapu jantan akan bergerak

mengikuti induk betina dan berenang bersama. Alat tangkap yang biasanya

digunakan pada penangkapan ikan karang salah satunya yaitu ikan kerapu yaitu

dengan bubu(perangkap).

Ciri-ciri morfologi ikan kerapu batik adalah bentuk tubuh pipih, rahang atas

dan bawah dilengkapi dengan gigi yang lancip dan kuat, mulut lebar, sirip ekor

berbentuk bundar, sirip punggung tunggal dan memanjang badan ditutupi sirip kecil

yang bersisik stenoid.Morfologi ikan kerapu macan bentuk tubuhnya agak rendah,

moncong panjang memipih dan menajam, maxillary lebar , gigi pada bagian sisi

40

Page 41: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

dentary 3 atau 4 baris, terdapat bintik putih coklat pada kepala, badan dan sirip,

bintik hitam pada bagian dorsal dan posterior. Hidup pada kualitas air yang bersih

jika dibudidayakan. Habitat aslinya di wilayah terumbu karang.

Udang penaeid termasuk crustaceae yang merupakan binatang air memiliki

tubuh beruas-ruas, pada setiap ruasnya terdapat sepasang kaki.L.vannamei

memendamkan diri dalam lumpur/pasir dasar kolam bila siang hari, dan tidak

mencari makanan. Akan tetapi pada kolam budidaya jika siang hari diberi pakan

maka udang vaname akan bergerak untuk mencarinya. Proses pemijahan hanya

berlangsung kira-kira 2 menit saja pada L.vannamei , dimana proses ini terjadi ketika

induk betina berenang secara perlahan dalam badan air. Pada proses ini biasanya

semua telur matang gonad dikeluarkan sekaligus. Begitu telur-telur keluar, induk

betina mencampurkan telur-telur dengan sperma yang sudah menempel di thelycum

dengan cara menghentakkan kaki-kaki renangnya (pereopoda).

41

Page 42: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pada saat praktikum lapang di Balai Budidaya Air Payau Situbondo

didapatkan hasil bahwa:

Di sana terdapat budidaya ikan kerapu dan udang

Ikan kerapu yang di budidayakan adalah ikan kerapu kertang, kerapu

bebek(tikus), ikan kerapu macan, ikan kerapu batik.

Udang yang di budidayakan adalah udang putih(vanami)

Umpan yang di pakai adalah umpan buatan yaitu untuk umpan ikan

anakan yaitu dari plankton, ikan rucah, dll dan ada yang memakai

umpan buatan.

Cara pembudidayaannya ada yang secara alami dan ada yang

menggunakan bantuan.

5.2 Saran

Penjelasan para narasumber kurang optimal dikarenakan waktu yang sedikit.

dan kurangnya asisten yang memberi tambahan materi.

42

Page 43: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

DAFTAR PUSTAKA

Akbar dansudaryanto. 2002.

Pembenihandanpembesaranikankerapubebek.Penebarswadaya ; Jakarta

Amirudin. 2007.

http://www.perbenihanbudidaya.kkp.go.id/teknologi/manajemen%20induk

%20kerapu%20tikus.pdf

Bualazatulo, 2011.Hubungantemperatur,

oksigendansalinitasdenganprevalensiparasitpadakerapulumpur.http://

temperaturoksigendansalinitas.blogspot.com/.Diaksespadatanggal 1

Desember 2012.

BBAP Situbondo. 2012. http://bbapsitubondo.com/index.php?option=com

_content&view=article&id=66:inovasi-budidaya-

kerapu&catid=40:produksi&Itemid=2.

Darwisto. 2012. STRATEGI REPTODUKSI PADA IKAN

KERAPU(Epinephelussp). IPB

DjuniPristiyanto,

2003.http://www.kompas.com/kompas-cetak/0303/05/daerah/163518.htm l .

Diakses Pada Tanggal 1 Desember 2012.

Hamzah. 2008.

http://www.perbenihanbudidaya.kkp.go.id/teknologi/manajemen%20 induk

%20kerapu%20tikus.pdf

Huda. 2010. http ://www.fkpa.50web.com. Di aksespadatanggal 30

November 2012.

Himarin. 2012. www.docstoc.com/.../POTENSI-DAN-PELUANG-INVESTASI-

IKan -kerapu

43

Page 44: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Horhoruwet, 2004. http://octopus39.blogspot.com/2004/ll/budidaya-ikan-

kerapu-tikus. Html diaksespadatanggal 31 desember 2010 pdapukul

09.30WIB.

IrawanAndri, 2009. FAKTOR – FAKTOR PENTING DALAM PROSES

PEMBESARAN IKANDI FASILITAS NURSERY DAN PEMBESARAN.

http://www.sith.itb.ac.id/d4_akuakultur_kultur_jaringan/bahan-kuliah/

Kelompok_6_Pembesaran_Ikan_Udang.pdf. Diakses Pada Tanggal 1

Desember 2012.

Marsen. 2010.http://ricomarsen.wordpress.com/2010/04/06/proses-

pemanenan-udang-putih/

Mira,

2011

.http://proposalpraktekkerjalapang.blogspot.com/2011_04_01_archive.html

Muhammadar, Junaidi M Affan.2011. TEKNIK PEMBENIHAN INDUK

KERAPU MACAN (EPHINEPHELUSFUSCOGUTAFTUS) DALAM UPAYA

PENGADAAN KEBUTUHAN BENIH KERAPU BAGI

PEMBUDIDAYADINANGGROE

ACEHDARUSSALAM

.JurusanBudidayaPerairan,KoordinatoratKelautandanPerikanan,

UniversitasSyiah Kuala Darussalam-Banda Aceh Indonesia. Program

PengajianSainLaut,

PusatPengajianSainsSekitarandanSumberAlam,FakultiSains&Teknologi,

UniversitiKebangsaan Malaysia, Bangi, Malaysia.

Mulyon

oetal.2011.Tingkahlakuikanhubungannyadenganilmudenganteknologiperikan

antangkap.Lubukagung. Bandung.

Motoh. 1981. Biology of Penaeusmonodon Nuraini, sitidanhartati, siti. 2006. JENlSlKAN KERAPU (SERRANIDAE)

TANGMPAN BUBU DI PERAIRAN

44

Page 45: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Nursida, fajriani, N. 2011. POLIMORFISME IKAN KERAPU MACAN

(Ephinephelusfuscoguttatus FORSSKÅL) YANG TAHAN BAKTERI Vibrio

alginolitycus DAN TOLERAN SALINITAS RENDAH SERTA SALINITAS

TINGGI FPIK UNHAS ; Makassar

Nybakken,J.W.1988. Biologilaut :Suatupendekatanekologi.gramedia, Jakarta.

PenebarSwadaya, 2008. MengenalIkanKerapu

Batik.http://www.djpb.kkp.go.id/berita.php?id=741 . Diaksespadatanggal 1

Desember 2012.

Purwangka. 2002.

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/6719 /Bab%20II

_2002fpu.pdf?sequence=9

Reza, 2011.BUDIDAYA IKAN KERAPU DENGAN KERAMBA JARING

APUNG(PolaPembiayaankonvensional).

Subaidah, dkk. 2012. PERBAIKAN NUTRISI INDUK UDANG VANNAME

(Litopenaeusvannamei ) ENGAN KOMBINASI PAKAN SEGAR DAN PAKAN

BUATAN

Subyakto, S dan Sri, C. 2003.PembenihanKerapuSkalaRumahTangga.

AgromediaPustaka, Depok.

Sugama. 2011.

www.bi.go.id/.../BudidayaIkan Kerapu denganKerambaJaringApungK

Suharjawanasuria.2012.

http://suharjawanasuria.tripod.com/ikan_air_laut_01.htm.

SupratnoTri. 2006.

Evaluasilahantambakwilayahpesisirjeparauntukpemanfaatanbudidayaikanker

apu. Program studi Magister ManajemenSumberdayapantai.Program

pascasarjana.Universitasdiponegoro. Semarang

SuyantodanMujiman. 2002.

http://perikananseruyan.blogspot.com/2011/07/budidaya-udang-

vannamei.html

Tarwiyah.2001.TELUK SALEM, seminar Nasional ; Jatiluhur .

http://bawalbintang.com diaksespadatanggal.

45

Page 46: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Tigor,2011.BudidayaUdangVannamei.http://tigor46.blogspot.com/2011/07/

budidaya-udang-vannamei.html. Diaksespadatanggal 2 Desember 2012.

wahyu, 2012.Aquakultur.http://wtheyuh.blogspot.com/

Widiana. 2009. http://journal.unair.ac.id/filerPDF/Pemberian%20pakan

%20%5D.pdf

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangMenurut Gunarso dan Bahar (1991),jika kita mengetahui tingkah laku

ikan dan faktor-faktornya maka kita dapat mengetahui metode yang dapat

meningkatkan efektivitas efesiensi alat tangkap ikan serta dapat memodifikasi alat

tangakap sesuai tingkah laku ikan.Sehingga proses-proses penangkapan bisa

dilakukan dengan mudah.

Menurut said ,et all. (2005), di duga lingkungan pemeliharaan dengan

intensitas cahaya yang lebih tinggi (terang) menyebabkan peningkatan suhu yang

dapat mempengaruhi metabolisme ikan.Hal ini tak lepas dari tempat dimana ikan itu

tinggal,semisal ikan pelagis yang hidup didekat permukaan dimana suhu disekitar

permukaan mengalami kenaikan yang cukup tinggi sehingga menyebabkan

metabolisme ikan meningkat dan ditandainya tingkah laku seperti mencari

makan,memijah dan migrasi.

1.2 Maksud dan TujuanMaksud dari praktikum tingkah laku ikan ini adalah agar praktikan dapat

mengetahui dan menjelaskan berbagai macam respon ikan terhadap cahaya dan

menghubungkannya dengan proses penangkapan.

Tujuan dari praktikum tingkah laku ikan ini adalah untuk mengetahui

respon ikan terhadap perbedaan warna cahaya yang mempengaruhi dan

berhubungan dengan proses penangkapan ikan.

1.3 Waktu dan Tempat

46

Page 47: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Tempat pelaksanaan praktikum tingkah laku ikan materi respon

pengelihatan ikan terhadap perbedaan waran (optical stimuli) dilaksanakan pada

tanggal 13 November 2013 pukul 13.00-15.00 WIB.

Tempat pelaksanaan praktikum tingkah laku ikan materi respon

pengihatan ikan terhadap warna (optical stimuli) dilaksnakan di laboratorium

penangkapan di gedung D lantai 1 Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan,Universitas Brawijaya,Malang.

47

Page 48: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi dan Morfologi IkanKlasifikasi ikan Podangan (Pomacentrus sp.) menurut scrib (2013)

Kingdom :Animalia

Filum :Chordata

Kelas :Actinopterygii

Ordo :Perciformes

Famili :Pomacentridae (Google image,2013)

Genus :Pomacentrus

Spesies :Pomacentrus sp.

Menurut Fish Base 2013 ikan Podangan hidup di laut berasosiasi

dengan karang,panjang maksimal 10,0 cm (jantan) duri punggung keseluruhan

12,duri punggung lunak 14-15 duri dubur 2,sirip dubur lunak 15-16.

Klasifikasi iIkan Dakocan (Dascyllus frimaculatus) ;

Kingdom :Animalia

Filum :Chordata

Kelas :Actinopterygii

Ordo :Perciformes

Famili :Pomacentridae (Google image,2013)

Genus :Dascyllus

Spesies :Dascyllus frimaculatus (scrib,2013

48

Page 49: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Menurut Riiple 1829 sirip ekor dengan beberapa pasang jari-jari yang

menyerupai duri tajam bagian tepi suboribital dan preoperculum bergerigi halus,tepi

operculum halus badan biasa kehitaman (pada ikan muda dengan beberapa bercak

putih pada bagian punggung).Indo-Pasifik barat.

Menurut fish base (2013) panjang maksimal 11 cm (jantan) memiliki

warna hitam diseluruh tubuh kecuali pada bagian luar sirip dorsal lunak.Ikan ini juga

mempunyai white spot pada bagian dahi dan sisi atas bagian ikan yang dewas

memiliki suborbital dan preoperculum halus dan bergerigi.

2.2 Fototaksis

2.2.1 Pengertian Fototaksis

Fototaksis adalah gerakan taksis yang disebakan adanya rangsangan

berupa cahaya,misalnya klorofil yang bergerak menuju arah datangnya

cahaya(Deswaty et all,2007).

Fototaksis adalah gerakan taksis yang dipengaruhi oleh rangsangan

berupa cahaya(Tim matrix,2006).

2.2.2 Macam-Macam Fototaksis

Fototaksis dibedakan menjadi (Tim Matrix,2006):

a.Fototaksis Positif

Gerakan taksis yang arah gerakannya mendekati cahaya.contohnya

gerak ganggang hijau,gerakan ikan mrndekati lampu.

b.Fototaksis Negatif

gerakan taksis yang arah gerakannya menjauhi cahaya.

Jika gerakan yang timbul menjuahi arah datangnya

rangsangan,dinamakan fototaksis negative.sebaliknya jika mendekati arah

rangsangan dinamakan fototaksis positif(Rose,2008).

2.3 Kaitan Cahaya dengan Proses Penangkapan

49

Page 50: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Menurut Baskoro dan Aritmoto (2001) dalam sulaiman et all

(2006),teknologi penangkapan ikan di Indonesia berkembang pesat terutama pada

penggunaan alat bantu cahaya untuk menarik perhatian ikan.Cahaya sangat

berpengaruh pada proses penangkapan,Misalnya pada alat tangkap bagan

tancap.Alat tangkap ini menggunakan alat bantu cahaya untuk menarik perhatian

ikan.Tingkah Laku ikan yang kaitannya dalam merespon sumber cahaya adalah

kecenderungan ikan yang senang berkumpul disekitar cahaya.Cahya membantu

mengumpulkan ikan didalam cangkupan alat tangkap sehingga memudahkan dalam

proses penangkapan.

Metode akustik melalui penangkapan sonar atau echosounder dapat

digunakan untuk study tingkah laku ikan(migrasi vertical dan horinzontal).Kecepatan

renang respon ikan terhadap stimuli dan lain-lain(Muhammad Sulaiman dalam

Firarosalina,2012).

Pergerakan ikan cenderung memutar mengitari sumber pencahayaan

dan kadang-kadang bergerak menjauhi kemudian mendekati lagi ketika hauling

(hanya lampu focus menyala).Kawanan i8kan sudah memiliki pola yang teratur

sekitar waring mendekati lagi.Badan tepat dibawah rangka bagan.Pola penyebaran

kawanan teri berada dibawah rangka bagan.Ikan kembung dan tembaga berada

disekitar bingkai bagan.Pola distribusi ikan membentuk pola spherical.Pola

pergerakan ikan cenderung mempunyai pergerakan cepat,dan menurun

kecepatannya disekitar pencahyaan akibat padatnya kawanan dan aktivitas

makan(Saleh dalam Firaeosalina,2012).

50

Page 51: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

Alat

1. Akuarium : sebagai wadah atau tempat untuk ikan yang akan

diamati.

2. Aerator : sebagai penyuplai oksigen.

3. Filter ; sebagai penyaring air.

4. Kabel : sebagai penghubung lampu dengan stop kontak.

5. Stop kontak : sebagai media untuk menyalakan dan mematikan

lampu.

6. 3 buah lampu (merah,kuning,biru) : sebagai media atraktan

(pengumpul ikan) dalam pengamatan respon penglihatan ikan

terhadap warna (cahaya).

7. 2 buah triplek : sebagai sekat pada akuarium dalam proses

pengamatan.

8. Stopwatch : untuk menghitung waktu pengamatan.

9. Sterefoam : sebagai sekat antar wilayah.

Bahan

1. Ikan : sebagai media atau objek yang diamati.

2. Air laut : medium hidup individu yang menerima perlakuan.

Nb: Ikan yang digunakan

1. Ikan Podangan (Pomacentrus Sp)

2. Ikan Dakocan (Dasyllus frimaculatus)

51

Page 52: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

3.2 Skema Kerja

Siapkan alat dan bahan

Pasang triplek sebagai penyekatan akuarium sehingga menjadi 3 bagian

Siapkan alat tulis untuk mencatat hasil pengamatan

Tutup aquarium dengan sterofoam

Matikan lampu ruangan

Nyalakan lampu untuk perlakuan (merah,kuninh,biru) dan nyalakan

stopwatch

Hitung ikan yang menerima respon pada setiap ruangan lampu warna

masing-masing pada detik 10 terakhir (dalam menit)

Matikan lampu ruangan dan buka sterofoam yang menutupi akuarium

selama 2 menit

Ulangi perlakuan tersebut sebanyak 5 kali untuk pengamatan pertama

dari 6 pengamatan.

52

Hasil

Podangan Podangan

Page 53: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Siapkan alat dan bahan

Pasang triplek sebagai penyekatan akuarium sehingga menjadi 3 bagian

Siapkan alat tulis untuk mencatat hasil pengamatan

Tutup aquarium dengan sterofoam

Matikan lampu ruangan

Nyalakan lampu untuk perlakuan (merah,kuninh,biru) dan nyalakan

stopwatch

Hitung ikan yang menerima respon pada setiap ruangan lampu warna

masing-masing pada detik 10 terakhir (dalam menit)

Matikan lampu ruangan dan buka sterofoam yang menutupi akuarium

selama 2 menit

Ulangi perlakuan tersebut sebanyak 5 kali untuk pengamatan pertama

dari 6 pengamatan.

53

Hasil

Dakocan

Page 54: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan

Nama Ikan : Ikan Podangan

Nama Ilmiah : Pormacentrus sp

Data jumlah ikan yang mendeteksi cahaya setiap menit

Formasi Lampu Merah Kuning Biru

Pengamatan ke Menit ke/warna lampu Merah BIRU KUNING1 1 - - 10

  2 1 - 9  3 3 - 7  4 3 - 7  5 3 1 6

2 1 - - 2  2 - - 1  3 - - 2  4 - - 1  5 - - 1

Formasi Lampu Biru Merah Kuning

Pengamatan ke Menit ke/warna lampu Merah BIRU KUNING1 1 4 5 1

  2 3 6 1  3 4 5 1  4 4 5 1  5 3 7 -

2 1 - 1 -  2 - 1 -  3 - 1 -  4 - 1 1  5 - 1 1

54

Page 55: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Formasi Lampu Kuning Biru Merah

Nb:

Pengamatan pertama ikan yang dihitung adalah semua ikan yang masuk dalam

kolom/sekat.

Pengamatan kedua,ikan yang dihitung adalah ikan yang masuk dalam

kolom/sekat,tapi hanya melewati batas sekat pada 10 detik terakhir.

55

Pengamatan keMenit ke/warna

lampu Merah BIRU KUNING

1 1 3 5 2  2 5 4 1  3 4 5 1  4 5 4 1  5 3 6 1

2 1 - 1 -  2 1 1 -  3 - 2 -  4 2 1 -  5 - 1 -

Page 56: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Nama Ikan : Ikan Dakocan

Nama Ilmiah : Dasyllus trimaculatus

Data jumlah ikan yang mendeteksi cahaya setiap menit

Formasi lampu Merah Kuning Hijau

Pengamatan ke Menit ke/warna lampu MERAH BIRU KUNING1 1 2 - 4

  2 2 - 3  3 2 - 4  4 2 - 3  5 3 - 4

2 1 2 1 3  2 1 1 5  3 1 1 5  4 1 1 3  5 2 1 3

Formasi lampu Biru Merah Kuning

56

Pengamatan ke Menit ke/warna lampu MERAH BIRU KUNING

1 1 3 2 1  2 2 2 1  3 3 1 1  4 3 - 1  5 3 1 1

2 1 3 1 2  2 4 1 1  3 2 1 1  4 5 1 2  5 6 - 1

Page 57: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Formasi Lampu Biru Merah Kuning

Pengamatan ke Menit ke/warna lampu MERAH BIRU KUNING1 1 - 4 -

  2 - 3 -  3 - 5 -  4 - 3 -  5 - 3 -

2 1 - 3 -  2 - 3 -  3 - 2 1  4 - 2 1  5 1 3 -

57

Page 58: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

4.2 Analisis Prosedur

Dalam praktikum tingkah laku ikan tentang Respon Penglihatan Ikan

terhadap perbedaan warna (Optical Stimuli) menggunakan 10 ikan Dakocan.Alat-

alat yang digunakan adalah Aquarium sebagai tempat percobaan dan wadah

pengabdasian ikan setelah pemindahan,3 buah lampu dengan daya 5 watt masing-

masing berwarna merah,biru,kuning untuk membandingkan respon ikan pada

masing-masing cahaya tersebut,adapun kenapa kita memakai lampu merah kuning

dan biru adalah karena menurut peneliti terdahulu ikan lebih cenderung tertarik pada

3 warna tersebut,stop kontak yang digunakan untuk mematikan dan menghidupkan

lampu pada saat perlakuan,sterofoam untuk menutupi sekeliling Aquarium saat

perlakuan dan terakhir stopwatch untuk menghitung waktu yang digunakan.

Hal pertama yang dilakukan saat pengamatan adalah menyalakan lampu

merah,kuning,biru dan taruh diatas aquarium,tutup sekeliling aquarium dengan

sterofoam,lalu matikan lampu dalam ruangan,nyalakan stopwatch,amati dan catat

jumlah ikan yang mendekati masing-masing lampu setiap menit,padamkan lampu

selama 10 menit secara bersama untuk menetralkan mata ikan.

4.2 Analisis Data Hasil Pengamatan

Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa ikan podangan lebih

menyukai cahaya/warna lampu kuning dengan jumlah ikan 67 ekor.karena warna

kuning lebih terang dari pada warna-warna lampu yang lain.

Ikan peka terhadap cahaya gelap disebut ikan nocturnal karena ikan ini

aktif bergerak di malam hari.Ikan yang peka terhadap cahaya terang cenderung aktif

bergerak disiang hari disebut ikan diurnal(Fujaya,2004 dalam Anggi,2003).

Dari hasil pengamatan,menunjukan bahwa ikan Dakocan lebih menyukai

warna lampu/cahaya merah.

58

Page 59: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Optical stimuli merupakan rangsangan yang diberikan atau ditimbulkan untuk

merangsang penglihatan sebagai akibat dari gerak,bentuk dan warna.

Rangsangan yang dapat diterima oleh mata ikan dapat berupa bentuk,warna

dan gerak.

Cahaya/warna digunakan sebagai atraktor/alat bantu pengumpul ikan.

Pada praktikum kali ini menggunakan lampu warna merah,biru dan kuning

karena ikan lebih cenderungtertarik pada 3 warna tersebut,dan dari hasil

pengamatan kelompok kami sebagai berikut :

Ikan Podangan

Jumlah ikan yang berkumpul dilampu warna merah adalah 46 ekor

Jumlah ikan yang berkumpul dilampu warna biru adalah 51 ekor

Jumlah ikan yang berkumpul dilampu warna kuning adalah 67 ekor

Jadi dapat disimpulkan bahwa ikan Podangan lebih tertarik dengan warna

kuning,karena warna kuning lebih terang di bandingkan warna biru dan

warna merah.

Ikan Dakocan

Jumlah ikan yang berkumpul dilampu warna merah adalah 53 ekor

Jumlah ikan yang berkumpul dilampu warna biru adalah 54 ekor

Jumlah ikan yang berkumpul dilampu warna kuning adalah 52 ekor

Jadi dapat disimpulkan bahwa ikan Dakocan lebih tertarik dengan warna biru

dan merah.

Ikan Dakocan = F hitung < F table, maka perbedaan tidak berpengaruh

nyata.

Ikan Dakocan F hitung = 0,371 ,F table = 3,68.

59

Page 60: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Ikan Podangan = F hitung < F table, maka perbedaan tidak berpengaruh

nyata.

Ikan Podangan F hitung = 0,029 ,F table =3,68.

5.2 Saran

Pada saat praktikum Optical Stimuli Tingkah Laku Ikan,diharapkan

praktikan benar-benar memperhatikan semua prosedur kerja yang diberikan oleh

asisten,agar dapat dilaksanakan praktikum dengan baik dan mendapatkan hasil

yang akurat.

60

Page 61: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

DAFTAR PUSTAKA

Anggi.2013.Pengaruh Cahaya Terhadap Tingkah Laku

Ikan.anggikurniasih.blogspot.com.diakses pada tanggal 14

November 2013

Deswaty et all.2007.Seri IPA Biologi SMP kelas VIII.Yudistira.Yogyakarta

Firarosali.2013.Respon Penglihatan Ikan Terhadap Perbedaan Warna

(Optcal Stimuli).firarosalina.blogspot.com/2012/03/respon-

penglihatan-ikan-terhadap-perbedaan-warna.html.diakses pada

tanggal 14 November 2013

Fish Base.2013.www.fishbase.org.diakses pada tanggal 14 November

2013

Gunarso,Bahar.1991.http://gadispemalumau.blogspot.com/2011/07/dakoa

n.html.diakses pada tanggal 14 November 2013

Ripple.1829.http://research.kahaku.go.ip/zoology/fishes_of_bitung/data/p

135_03b.html.diakses pada tanggal 14 November 2013

Rose.2008.Intisari IPA Biologi SMP.Kawan Pustaka.Jakarta

Said et all.2005.Pengaruh Jenis Pakan dan Kondisi Cahaya Terhadap

Penampilan Warna Ikan Pelangi Merah Glossolepis Incisus

Jantan.Fakultas Biologi.Universitas Nasional Jakarta

Scribd.2013.www.scrib.com.diakses pada tanggal 14 November 2013

Sulaiman.2006.Study tingkah laku Ikan pada Proses Penangkapan

dengan Alat Bantu Cahaya:suatu Pendekatan Akustik.Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan.Universitas Brawijaya

Tim Matrix.2006.Biologi SMP Kelas VIII.Gasindo

61

Page 62: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

LAMPIRAN

TABEL HASIL PENGAMATAN

Hasil Analisis Anova

62

Ulangan Merah Biru Kuning

1 7.6 0.2 6.8

2 0 0 6.2

3 4.8 3.6 0.8

4 1 0.4 0

5 1.2 4.8 4

6 0 1.2 0.6

Page 63: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Tabel Hasil Pengamatan

Ulangan Merah Biru Kuning

1 2.2 0 3.6

2 1.4 1 3.8

3 3 2.4 1.2

4 3.6 1.8 1.2

5 0 3.6 0

6 0.4 2.6 0.4

Hasil Analisis Anova

63

Page 64: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

DOKUMENTASI

64

Page 65: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangMenurut shiobara et all (1998) dalam Aristi (2008) penelitian tentang

organ penciuman merupakan fenomena yang menarik untuk dikaji. Telah cukup

banyak peneliti pada kedua organ tersebut, namun penelitian-penelitian tersebut

umumnya terfokus dari fisiologi penciuman.

Menurut Subani dan Badrus (1989) dalam Aristi (2008) efektivitas alat

tangkap pasif akan lebih baik apabila dalam pengoperasiannya menggunakan

umpan efektivitas umpan ditentukan oleh sifat fisik dan kimiawi yang dimiliki agar

dapat memberikan respons terhadap ikan-ikan tertentu dalam tujuan penangkapan

ikan ( Reiliza 1997; Mawardi 2001; Purbayanto et al 2006 dalam Rianto 2008 ).

Rspon penciuman (chemical stimuli) adalah suatu rangsangan yang

dapat merangsang ikan dipenciuman (olfactory) dan perasa (gustaktori)

Rangsangan kimia pada umpan yang mampu direspon ikan oleh indra penciuman

adlah asam amino dan asam lemak sinyal kimia pada ikan ada yaitu feromon dan

allomon. Respon penciuman ikan terhadap rangsangan kimia dapat dibedakan

menjadi empat fase,yaitu : Arousal/Detect (menerima rangsangan), Searching/React

(mencari), Finding (menemukan), Uptake (memakan).

Menurut Brown (1957) dalam Hariadi (2008) mengungkapkan bahwa

selama ikan berenang terutama pada saat bernafas, air tersebut akan keluar melalui

masing-masing lubang organ penciuman.

Penciuman ikan juga sangat sesnsitive terhadap bahan organic maupun

anorganik. Ikan dapat mengenal bau mangsa,predator,dan spesies sejenisnya. Bau-

bau tersebut larut dalam air dan merangsang reseptor pada organ olfaktoris ikan

sehingga menimbulkan reaksi terhadap ikan tersebut ( Hariadi, 2008 ).

1.2 Maksud dan TujuanAdapun maksud dari praktikum Tingkah Laku ikan tentang chemical

stimuli adalah agar praktikan dapat mengetahui respon ikan terhadap rangsangan

bau dari objek yang berbeda.

65

Page 66: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Sedangkan tujuan dari praktikum ini,agar praktikan mampu menjelaskan

bagaimana respon ikan terhadap rangsangan bau yang ditimbulkan oleh

objek/umpan yang berbeda.

1.3 Waktu dan TempatPraktikum Tingkah Laku ikan tentang materi chemical stimuli dilakukan

pada hari senin tanggal 19 November 2013 pukul 15:00-17:00 WIB di laboratorium

penangkapan , Gedung D lantai 1 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ,

Universitas Brawijaya, Malang.

66

Page 67: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi dan Morfologi IkanMenurut Fish Base (2011) dalam Ana (2011), klasifikasi ikan piranha

adalah sebagai berikut :

Kingdom : Annimalia

Fylum : Chordate

Class : Actinopterygii

Ordo : Characidae

Genus : Pygocentrus (Google Image,2013)

Species : Pygocentrus nattereri

Menurut Duponchelle. F et all (2007) dalam Ana (2011) kehidupan dari :

Pygocentrus nattereri adalah bercirikan mereka hidup pada dua populasi pada

bagian sungai atas yang menghubungkan sungai Madera, yaitu antara air putih

sungai Mamore dan air bening sungai itenez.Ikan piranha ,irip dengan ikan bawal

yang hidup di air tawar. Piranha memiliki ciri-ciri tersendiri, diantaranya mempunyai

sifat yang agresif dengan mata yang besar bulat merah, dilengkapi gigi-gigi segitiga

yang runcing dan tajam dan ujung-ujung mulutnya yang monyong maju ke depan.

Rata-rata ikan ini mempunyai berat antara 600 gram sampai 700 gram, walaupun

ada beberapa species di Amerika selatan ada yang beratnya mencapai 4 kilogram.

Seperti pada jenis piranha perut merah dan piranha hitam mata merah yang memiliki

tubuh lebih besar dan jenis tersebut sangat berbahaya bagi manusia (Anggi,2011)

2.2 Tingkah Laku Ikan dan Tingkah Laku Ikan Khusus

Menurut Ferno dan Olsen (1994) dalam Hariadi (2008) ada fase tingkah

laku ikan terhadap umpan,fasetersebut antara lain :

1. Timbul Selera

67

Page 68: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Fase ini dimulai pada saat ikan mulai bereaksi terhadap

rangsangan ,bau,menggunakan organ oldfactorinya untuk mendeteksi

jarak dan keberadaan umpan.

2. Menemukan Lokasi

Ikan akan berorientasi untuk menemukan lokasi umpan dengan

menggunakan organ chemereceptor.

3. Fase Masuknya Makanan Kedalam Mulut Ikan

Fase ini berhasil menemukan dan memasukan umpan kedalam mulut.

4. Memakan Umpan

Fase ini ikan memakan umpan pada fase uptake jika merasa cocok.

a.) Tingkah Laku Umum Ikan Piranha

Menurut Uplix (2007) dalam Firarosalina (2012) ikan piranha termasuk

jenis agresif dan ganas biasanya bergelombolan banyak dan apabilasudah

mendapatkan mangsa semakin banyak berkumpul tampak seperti gumpalan ikan

sarden atau ikan teri menghitam.

b.) Tingkah Laku Khusus Ikan Piranha

Menurut Julian (2011) dalam Firarosalina (2012) ada beberapa yang

sebenarnya menyebabkan kebuasan pada piranha, diantaranya fluktuasi

temperature air, keadaan sidat kimia air. Masa perkawinan dan ketersediaan

makanan yang cukup adalah hal yang merupakan hal yang penting bagi ikan

piranha. Agar ia tenang sebaiknya yang tersedia jangan ada yang mengganggu.

Apabila dalam perairan ada binatang yang terluka.

Menurut Gudang Materi (2010) dalam Firarosalina (2012) piranha

memiliki indera penciuman yang baik, indera penciumannya mirip hiuyang dapat

mencium darah dari jarak jauh. Namun ada ahli yang berpendapat bahwa piranha

dapat menemukan mangsa berdasarkan “keripak” dari mangsa yang berada di air.

2.3. Organ Penciuman Pada Ikan

68

Page 69: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Secara umum Olfactory yang terdapat pada ikan serupa pada organ

nasal atau penciuman yang terdapat pada manusia. Namun lubang atau cuping

hidung jarang terbuka. Dasar bentuk hidung dibentuk oleh epithelium penciuman

atau mukiosa berupa lipatan ilamella bebentuk bunga rose (Syam 2013)

Otak ikan bagian Telechephalon adalah bagian otak depan yang

merupakan pusat dari hal-hal yang berhubungan dengan pembau, syaratutama yang

keluar dari daerah ini adalah syarat olfactory yang berhubungan dengan hidung

sebagai penerima rangsangan. Pada ikan-ikan yang menggunakan hidung sebagai

pembauan mencari mangsanya, otak bagian depan menjadi lebih berkembang

(Syaifudin 2010 dalam Hilda 2013).

Ikan mempunyai indera pencium yang berkembang biak, beberapa jenis

ikan memiliki antenna misalnya ikan lele. Telinganya tidak berkembang.

Keistimewaan ikan adalah mempunyai gurat sisi yang terletak di sisi kiri dan kanan

tubuhnya. Biasanya warna gurat sisi berbeda dengan warna sisik. Didalam gurat sisi

terdapat urat Marzuki (2011) dalam Firarosalina (2012).

2.4. Fungsi Feromon dan Allomon

Feromon merupakan alat yang disekresikan oleh organism dan berguna

untuk berkomunikasi secara kimia dengan sesame berdasarkan fungsinya ada 2

kelompok feromon yaitu : Feromon Reteaser dan feromor primer (Elda 2009 dalam

Hilda 2013) .

Allomon adalah suatu senyawa kimia atau campuran senyawa kimia

yang dilepas oleh suatu organism dan menimbulkan respon pada individu spesies

lain, organisme pelepas memperoleh keuntungan sedangkan penerimanya dirugikan

(Chemistry 2011 dalam Ferarosalina 2012).

2.5. Umpan

2.5.1 Umpan Ikan Rucah

69

Page 70: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Berdasarkan penelitian Prayitno (1986) dalam Fitri Aristi (2011) dari

pengamatan secara menyeluruh mengenai reaksi ikan karang terhadap

beberapa jenis umpan di Karimun Jawa menyebabkan bahwa ikan jenis rucah

dan Crustasea memberikan respon yang sangat baik dibandingkan dengan jenis

umpan bulu babi tau dan multi krikil. Penggunaan udang dan ikan rucah banyak

digunakan sebagai umpan dengan pertimbangan bahwa kedua jenis umpan

tersebut memiliki bau yang tajam dan banyak didapatkan dan sering digunakan

sebagai umpan dalam operasi penangkapan umpan.

Penggunaan umpan pikatan (atractor) dalam penangkapan pada

umumnya dikaitkan dengan jenis dan lama waktu perendaman umpan.Jenis

perendaman umpan dengan kurung waktu tertentu menemukan kelayakan

terhadap ikan sasaran tangakapan,yaitu apabila dapat merangsang secara

kimiawi dan apabila tekstur umpan tidak pudar sehingga penangkapan menjadi

lebih efektif dan efisien(Dian dalam Wiguna 2013)

(Google Image,2013)

Ada beberapa jenis umpan yang digunakan dalam aktivitas

penangkapan ikan,diantaranya adalah umpan alami untuk menangkap rajungan

biasanya menggunakan umpan alami atau ikan rucah.Ikan rucah banyak dipakai

karena harganya yang murah.mudah diperoleh dan masih memiliki kesegaran

yang baik(Putra,2012).

2.5.2 Umpan Udang

70

Page 71: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Menurut Aristi (2008),bahwa kandungan protein tertinggi terdapat pada

umpan ikan,kandungan lemak tertinggi terdapat pada umpan gonad bulu

babi,dan kandungan air teringgi terdapat pada umpan udang (777,95 mg/g).

Menurut Gunarso (1985),bahwa efektifitas tertinggi yang dimiliki oleh

antara umpan udang,ikan rucah,dan bulu babi yang paling tinggi adalah

terdapat pada umpan udang dengan prosentase 71,46%.

(Google Image,2013)

Kelebihan dari udang adalah udang adalah udang merupakan hidup

yang masih segar sehingga sangat menarik perhatian ikan,mudah dipasang

dalam mata pancing tidak larut didalam air dan tentunya yang paling penting

adalah sangat fleksibel karena beraneka ragam ikan sangat gemar menyantap

jenis umpan ini terutama ikan(kios tips,2012).

2.5.3 Umpan Cumi-cum

Umpan merupakan salah satu bentuk rangsang berupa bentuk fisik

maupun kimiawi yang dapat member respon ikan tertentu dalam tujuan

penangkapan ikan(Hendrotono 1989 dalam Riyanto 2008).

Berdasarkan hasil pengamatan jenis umpan cumi-cumi akan efektif

dibandingkan akan menghasilkan tangkapan terbanyak pada ikan kerapu

bebek(Titaly,2009 dam Aristi 2008).Disaat inilah diyakini umpan cumi-cumi akan

efektif dibandingkan saat mulai menggunakan sinar lampu daya listrik.

71

Page 72: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

(Google Image,2013)

Rangsangan yang berupa umpan dapat menarik perhatian ikan melalui

penglihatan dan penciuman.Keberhasilan usaha penangkapan dapat

ditingkatkan salah stunya dengan mengetahui respon mkan ikan yang

diindikasikan dengan ketertarikannya terhadap umpan yang digunakan untuk

menarik perhatian ikan target(Fitri 2011 dalam wiguna 2013).

2.6 Kaitan Respon Penciuman dengan Penangkapan

Prinsip tingkah laku ikan yang menjadi sasran tangkapan harus didukung

oleh pemahaman terhadap indra utama dari ikan (Sensory Organ) khususnya indera

penglihatan,pendengarn,penciuman,peraba,linea lateralis dan lain sebagainya

indera tersebut merupakan indera penting ikan berhubunga dengan tingkah laku

alam (Natural behavior).Keberhasilan usaha penangkapan ikan dapat ditingkatkan

salah satunya dengan mengetahui tingkah ikan yang menjadi sasaran

tangkapan(Dian 2007 dalam Firarosalina 2012).

Penggunaan umpan sebagai umpan (atraktor) dalam penangkapan pada

umumnya dikaitkan jenis dan lama waktu perendaman.Umpan sangat ditentukan

oleh kebiasaan mkan ikan.Perendaman umpan dengan waktu tertentu menentukan

kelayakan terhadap ikan sasaran tangkapan,yaitu apabila dapat merangsang secara

kimiawi dan apabila terstruktur umpan balik umpan tidak pudar sehingga lebih efektif

dan efisien(Aristi dian et all 2007 dalam Hilda 2013).

Metode yang dapat digunakan untuk analisis penciuman ikan,yaitu

metode tingkah laku ikan,yaitu metode tingkah laku ikan.scanning

electromicrigrap(SEMI dan fotografi grafimetri).Metode tingkah laku ikan bertujuan

untuk menganalisis respon ikan mendekati umpan dilakukan secar deskripsi dan

hasil rekaman tingkah laku ikan.Metode SEM dilakukan untuk mengetahui bentuk

olfactory lamella ikan tergantung spesiesnya.sedangkan metode fotografi gavimetri

melalui pengamatan rasio berat setiap bagian otak yang mampu mendefinikasi

72

Page 73: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

oragan penciuman ikan sebagai organ dominan atau tidak dalam melakukan

efektivitasnya(Purbayanto 2010 dalam wiguna 2013).

73

Page 74: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

Alat dan Fungsinya

Alat yang digunanakan dalam praktikum tingkah laku ikan materi

chemical stimuli adalah:

Akuarium : Untuk tempat percobaan.

Sekat Perlakuan : Untuk member batasan area ikan.

Kamera : Untuk mengambil dokumentasi.

Tongkat : Untuk menggantung umpan dan benang.

Aerator : Untuk suplai oksigen dan menyebar bau umpan.

Stopwtch : Untuk menghitung waktu.

Bak : Untuk tempat pengabdasian ikan.

Benang : Untuk menggantung benang.

Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum tingkah laku ikan materi

chemical stimuli adalah :

1 ekor ikan piranha (Pygocentrus nattereri) :Sebagai media atau objek yang

diamati.

3 umpan (cumi-cumi,ikan rucah,dan udang) :Sebagai umpan dalam

pengamatan.

Air :Media hidup ikan.

74

Page 75: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

3.2 Skema Kerja

Disiampkan alat dan bahan.

Digiring ikan menuju garis start.

Dipasang sekat pada garis stsrt,selama 5 menit dihitung

menggunakan stopwatch.

Dipasang umpan udang bersamaan dengan dihidupkan stopwatch.

Diamati dan dicatat tingkah laku pada ikan pada fase arosal,searching

dan finding.

Dicatat waktu tiap fase,dihitung menggunakan stopwatch.

Disiampkan alat dan bahan.

Digiring ikan menuju garis start.

Dipasang sekat pada garis stsrt,selama 5 menit dihitung

menggunakan stopwatch.

Dipasang umpan udang bersamaan dengan dihidupkan stopwatch.

Diamati dan dicatat tingkah laku pada ikan pada fase arosal,searching

dan finding.

Dicatat waktu tiap fase,dihitung menggunakan stopwatch.

75

Umpan Udang

Hasil

Umpan Cumi-Cumi

Hasil

Page 76: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Disiampkan alat dan bahan.

Digiring ikan menuju garis start.

Dipasang sekat pada garis stsrt,selama 5 menit dihitung

menggunakan stopwatch.

Dipasang umpan udang bersamaan dengan dihidupkan stopwatch.

Diamati dan dicatat tingkah laku pada ikan pada fase arosal,searching

dan finding.

Dicatat waktu tiap fase,dihitung menggunakan stopwatch.

76

Umpan Ikan Rucah

Hasil

Page 77: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan

Pada praktikum tingkah laku ikan tentang respon penciuman didapat

hasil pengamatan sebagai berikut :

Nama Ikan : Ikan Podangan

Nama Latin: (Phygocentrus Nattereri)

Fase

Waktu(menit) dan Tingkah Laku Ikan

Umpan 1 (Cumi-Cumi) Umpan 2 (Udang) Umpan 3 (Rucah)

Aurosal 5 menit 7 detk 5 menit 7 detik 15 menit

Searching 4 menit 23 detik 35 detik -

Finding - 4 menit 16 detik -

Total 9 menit 30 detik 9 Menit 58 detik -

4.2 Analisis Prosedur

4.2.1 Umpan Cumi-Cumi

Dalam praktikum tingkah laku ikan tentang respon penciuman (chemical

stimuli) menggunakan 1 ekor ikan piranha.Alat-alat yang digunakan adalah

akuarium sebagai wadah percobaan dan media hidup ikan,sekat perlakuan untuk

memberi batas area ikan,serok untuk memindahkan ikan dari bak ke

akuarium,tongkat untuk menggantung umpan dan benang ,aerator untuk suplai

oksigen,kamera untuk dokumentasi saat pengamatan,benang untuk

menggantung umpan cumi-cumi,dan menyebar bau umpan,dan stopwatch untuk

menghitung waktu.Bahan yang digunakan selain ikan piranha adalah umpan

disini kita memakai umpan cumi-cumi.

77

Page 78: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Hal pertama yang dilakukan saat pengamatan adalah menyiapkan alat

dan bahan terlebih dahulu,kemudian dipindahkan ikan dari bak kedalam

akuarium.Setelsh itu dibiarkan ikan selama 5 menit agar ikan

beradaptasi,kemudian digiring ikan keujung akuarium (start area) dan dipasng

sekat.Perlakuan setelah itu dipasang umpan dangan jarak 15 cm dari sekat dan 8

cm dari dasar,setelah prose situ dibuka skat perlakuan,dihitung waktu awal

perlakuan dan dicatat kemudian diamati waktunya tingkah laku ikan dalam 3 fase

aurosal,searching,dan finding.Disini fase uptake tidak diamati karena ukuran

umpan tidak sesuai dengan bukaan mulut.

4.2.1 Umpan Udang

Dalam praktikum tingkah laku ikan tentang respon penciuman (chemical

stimuli) menggunakan 1 ekor ikan piranha.Alat-alat yang digunakan adalah

akuarium sebagai wadah percobaan dan media hidup ikan,sekat perlakuan untuk

memberi batas area ikan,serok untuk memindahkan ikan dari bak ke

akuarium,tongkat untuk menggantung umpan dan benang ,aerator untuk suplai

oksigen,kamera untuk dokumentasi saat pengamatan,benang untuk

menggantung umpan udang,dan menyebar bau umpan,dan stopwatch untuk

menghitung waktu.Bahan yang digunakan selain ikan piranha adalah umpan

disini kita memakai umpan udang.

Hal pertama yang dilakukan saat pengamatan adalah menyiapkan alat

dan bahan terlebih dahulu,kemudian dipindahkan ikan dari bak kedalam

akuarium.Setelsh itu dibiarkan ikan selama 5 menit agar ikan

beradaptasi,kemudian digiring ikan keujung akuarium (start area) dan dipasng

sekat.Perlakuan setelah itu dipasang umpan dangan jarak 15 cm dari sekat dan 8

cm dari dasar,setelah prose situ dibuka skat perlakuan,dihitung waktu awal

perlakuan dan dicatat kemudian diamati waktunya tingkah laku ikan dalam 3 fase

aurosal,searching,dan finding.Disini fase uptake tidak diamati karena ukuran

umpan tidak sesuai dengan bukaan mulut.

4.2.1 Umpan Ikan Rucah

78

Page 79: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Dalam praktikum tingkah laku ikan tentang respon penciuman (chemical

stimuli) menggunakan 1 ekor ikan piranha.Alat-alat yang digunakan adalah

akuarium sebagai wadah percobaan dan media hidup ikan,sekat perlakuan untuk

memberi batas area ikan,serok untuk memindahkan ikan dari bak ke

akuarium,tongkat untuk menggantung umpan dan benang ,aerator untuk suplai

oksigen,kamera untuk dokumentasi saat pengamatan,benang untuk

menggantung umpan ikan Rucah,dan menyebar bau umpan,dan stopwatch untuk

menghitung waktu.Bahan yang digunakan selain ikan piranha adalah umpan

disini kita memakai umpan Ikan Rucah.

Hal pertama yang dilakukan saat pengamatan adalah menyiapkan alat

dan bahan terlebih dahulu,kemudian dipindahkan ikan dari bak kedalam

akuarium.Setelsh itu dibiarkan ikan selama 5 menit agar ikan

beradaptasi,kemudian digiring ikan keujung akuarium (start area) dan dipasng

sekat.Perlakuan setelah itu dipasang umpan dangan jarak 15 cm dari sekat dan 8

cm dari dasar,setelah prose situ dibuka skat perlakuan,dihitung waktu awal

perlakuan dan dicatat kemudian diamati waktunya tingkah laku ikan dalam 3 fase

aurosal,searching,dan finding.Disini fase uptake tidak diamati karena ukuran

umpan tidak sesuai dengan bukaan mulut

4.3 Analisis Data Hasil Pengamatan

Data hasil pengamatan,menunjukan bahwa ikan Piranha lebih menyukai

umpan udang,ini dibuktikan dengan dari ketiga umpan yang diberikan hanya pada

saat pengamatan umpan udang ikan Piranha sampai pada fase finding dengan/pada

waktu 4 menit 32 detik.

Adapun langkah atau tahapan memperoleh umpan yaitu

aurosal,searching,dan finding.Hal ini sesuai dengan pernyataan Baskoro et all(2011)

dalam Hilda (2013) bahwa enam fase tingkah laku dapt diidentifikasi

aurosal(rangsangan/keterkaitan),location(tempat),near field(tingkah laku dekat

bubu),inggrres(masuk,aktivitas didalam bubu),dan escape(melepaskan diri).Tahapan

tersebut disesuaikan dengan alat tangkap yang digunakan.Namun dari praktikum

tersebut tidak sampai mengambil umpan sehingga tidak memperhatikan ukuran

umpan dan bukaan mulut ikan.

79

Page 80: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Dari hasil pengaamatan praktikum yang dilakukan didapatkan hasil pada

umpan cumi-cumi pada fase aurosal durasi 5 menit 7 detik,searching 4 menit 23

detik,pada fase searching tidak ada fase finding.Jadi semua total waktunya 9 menit

30 detik.Pada umpan udang pada fase aurosal durasi 5 menit 7 detik searching 35

detik,finding 4 menit 16 detik,istimewanya pada umpan udang terdapat fase uptake.

80

Page 81: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Respon penciuman (chemical stimuli) adalah rangsangan yang dapat

merangsang ikan dipenciuman(olfactory) dan perasa(gustaktori).

Rangsangan kimiawi memegang peranan yang penting terhadap

penggunaan umpan kandungan kimia pada umpan yang mampu direspon

ikan oleh indera penciuman adalah asam amino dan asam lemak.

Respon penciuman ikan terhadap rangsangan kimiawi dapat dibedakan

menjadi empat fase yaitu aurosal/detect (menerima rangsangan),

searching/react (mencari),finding ( menemukan), uptake (menemukan).

Feromon merupakan alat yang disekresikan oleh organism dan berguna

untuk berkomunikasi secara kimiawi dengan sesame nya dalam spesies

yang sama.

Allomon merupakan alat yang disekresikan oleh organisme dan berguna

untuk berkomunikasi secara kimia dengan beda spesies.

Pada praktikum/pengmatan yang telah dilakukan diperoleh hasil,bahwasanya

umpan dengan udang lebih disukai oleh ikan Piranha,dibuktikan dengan data

yang menunjukan di umpan udang,ikan Piranha sampai dalam fase finding (4

menit 16 detik) dan uptake (4 menit 32 detik).

Kaitan repon penciuman (chemical stimuli ) dengan penangkapan adalah

agar mengetahui respon ikan terhadap umpan dan jenisnya sehingga tau

umpan,juga untuk pengenbangan teknologi alat penangkapan,sebagai

atraktor,contohnya pancing,bubu.

5.2 Saran

Pada saat praktikum respon penciuman(chemical stimuli) diaharapkan

praktikan benar-benar mendengarkan instruksi/pengarahan dari asisten.sehingga

dapat melaksanakan praktikum dengan baik dan mendapatkan hasil yang akurat.

81

Page 82: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

DAFTAR PUSTAKA

Ana.2011.Ikan_Piranha.http://

anashepiethasanatulamriputriabubakar.blogspot.com/2011/12/Ikan-

piranha.html.diakses pada tanggal 22 November 2013

Anggi.2011.Mengenal_Ikan_Piranha.anggistiana.blogspot.com/2011/04/

mengenal-ikan-piranha.html.diakses pada tanggal 22 November 2013

Aristi.2008.Repon Penglihatan dan Penciuman Ikan Kerapu Tehadap Umpan

Terkait dengan Efektifitas Penangkapan.Institut Pertanian Bogor.Bogor

Firarosalia.2012.Penciuman_ikan.http://firarosalina.blogspot.com/2012/03/

penciuman-ikan.html.diakses pada tanggal 22 November 2013

Google Image.2013.www.google_image.com.diakses tanggal 22 Novembe

2013

Gunarso.w.1985.Tingkah Laku Ikan Dalam Hubungan dengan Alat Metode

dan Teknik Penangkapan.Instiut Pertanian Bogor.Bogor

Hariadi.2008.Pengaruh Aroma Ikan Tuna pada Umpan Hasil

Penangkapan.Institut Pertanian Bogor.Bogor

Hilda.2013.Chemical_stimuli.http://hildamariaulfa.blogspot.com/2013/02/

chemical-stimuli.html.diakses pada tanggal 22 November 2013

Kios tips.http://kiostips.blogspot.com/2012/11/9-jenis-ikan-tawar-yang-bisa-

dipancing.html.diakses pada tanggal 25 November 2013

Putra.2012.Piranha.http://

rezaya_dimanakamandalaputra.blogspot.com.diakses pada tanggal 24

November 2013

Riyanto.2008.Respon Penciuman Ikan Kerapu Macan (Epinephelus

fuscoguttatus) Tehadap Umpan Buatan.Institut Pertanian Bogor.Bogor

Syam.2013.Fungsi_feromon_dalam_Insteraksi_sosial.http://

nasriani28.blogspot.com/2013/03/fungsi-feromon-dalam-interaksi-

sosial1503.html.diakses pada tanggal 25 november 2013.

Wiguna.2013.http://iwakdarat.blogspot.com/

2013_11_01.archive.html.diakses pada tanggal 25 November 2013

82

Page 83: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

DOKUMENTASI

83

Page 84: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

84

Page 85: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

85

Page 86: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangMenurut Brotowidjoyo,et all 1995 dalam Rosyid 2010, suhu mudah untuk

dipelajari.Beberapa hasil penelitian menunjukan oseanografi yang paling mudah

dipelajari.Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa ikan sangat peka terhadap

perubahan suhu,walaupun nilainya sangat kecil (<0,10c),sebagai contoh ikan telestoi

melakukan respon dengan perubahan suhu sebesar 0,030c.

Menurut Kautum(2012), parameter suhu dapat digunakan untuk

mengetahui fishing ground.Setiap jenis ikan memiliki penyebaran yang brbeda-beda

dan respon yang berbeda terhadap suhu.

Menurut Hastuti ,et all,.2013), perubahan suhu lingkungan(guncangan

suhu dingin) akan menyebabkan stress yang menginduksi pada tingginya tingkat

glukosa darah,selanjutnya mengganggu pertumbuhan bahkan mematikan.

Stress adalah kondisi dimana pertahanan ikan menurun dan dapat

menyebabkan infeksi.Efek yang disebabkan ada 2 yaitu efek primer dan efek

sekunder.Efek primer biasanya terjadi gangguan metabolic.efek

sekunder,menyebabkan gangguan osmotic pada system neuro endokrin darah.

1.2 Maksud dan TujuanMaksud dari praktikum tingkah laku ikan tentang respon ikan terhadap

suhu yaitu untuk menjelaskan dengan benar respon ikan terhadap perubahan

lingkungan sekelilingnya.

Tujuan dari praktikum tingkah laku ikan tentang respon ikan terhadap

suhu yaitu agar praktikan dapat mengetahui respon ikan terhadap berbagai

lingkungan yang ekstrim.

1.3 Waktu dan Tempat

Praktikum Tingkah Laku Ikan tentang suhu dilaksanakan pada hari Senin

tanggal 2 Desember 2013 pukul 15.00-16.30 WIB,bertempat dilaboratorium

penangkapan gedung D lantai 1,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelauatan,Universitas

Brawijaya,Malang

86

Page 87: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi dan Morfolgi Ikan

Menurut Prihatma (2000) klasifikasi ikan nila sebagai berikut :

Filum : Chordata

Sub Filum : Vertebrata

Kelas : Osteichtyes

Sub-kelas : Acanthoptherigii

Ordo : Percomorphi (Google Image,2013)

Sub ordo : Percoidea

Family : Cichidae

Genus : Oreochromis

Spesies : Oreochromis niloticus

Menurut Amri el all,2008 secara umum,bentuk tubuh ikan Nila panjang

dan ramping,dengan sisik berukuran besar.Matanya besar,menonjol,dan bagian

tepinya berwarna putih.Gurat sisi (linea Lateralis) terputus dibagian tengah badan

dan kemudian berlanjut,tetapi letaknya lebih kebawah dari pada letak garis yang

memanjang diatas sirip dada.jumlah sisik pada gurat sisi jumlahnya 34 buah.Sirip

punggung,sirip perut,dan sirip dubur mempunyai jari-jari lemah tetapi keras dan

tajam seperti duri.Sirip punggungnya berwarna hitam dan sirip dadanya juga tampak

hitam.Bagian pinggir sirip punggung berwarna abu-abu atau hitam.

Menurut Suyanto,2010 ciri ikan Nila adalah garis vertical yang berwarna

gelap disirip ekor sebanyak enam buah (ada yang 7-12 buah).Garis seperti itu juga

87

Page 88: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

terdapat disirip punggung dan sirip dubur,sedangkan ikan mujair tidak memiliki garis-

garis vertical di ekor,sirp punggung dan sirip duburnya,

2.2 Tingkah Laku Ikan Umum dan Khusus

Menurut Ghufran,2010 suhu optimal untuk pertumbuhan optimal Nila

antara 250C-300C.Pada suhu sampai 220C,Nila masih dapat memiajah, begitupula

pada suhu 370C Nila mulai terganggu.Suhu mematikan berada pada 60C dan 420C.

Menurut Suyanto,1993 dalam Israk 2003 ikan Nila adalah ikan yang

tahan terhadap perubahan lingkungan,tahan terhadap serangan penyakit,maupun

toleransi terhadap kualitas air dengan kisaran yang lebar dan mampu mencerana

pakan buatan dengan efektif.Ikan ini juga bersifat mikrophagus dan omnivore.Habitat

dari ikan Nila adalah pada air tawar,air payau dan air laut.Nilai pH tempat hidup ikan

Nila berkisaran antara 6 sampai 8,5 dengan suhu optimum antara 250C sampai

300C.

Menurut Amri et all,2008 secara alami,ikan Nila bisa memijah sepanjang

tahun didaerah tropis.Frekuensi pemijahan yang terbanyak terjadi pada musim

hujan.Didalamya,ikan Nila bisa memijah 6-7 kali dalam satu tahun.Berarti,rata-rata

setiap dua bulan sekali ikan Nila akan memijah.

2.3 Sistem Saraf dan Sistem Endokrin

Menurut Aryulina et all,2004 sistem saraf pada ikan terdiri dari otak.otak

ikan terdiri dari otak besar,otak tengah,otak kecil dan sumsum lanjutan (medulla

oblongata).Pada ikan,otak kecil berkembang lebih baik karena merupakan tempat

berakhirnya saraf keseimbangan dan gurat sisi,oleh karena itu ikan memiliki

keseimbangan tubuh yang baik.Otak tengah dan otak besar tidak mengalami

perkembangan yang baik sehingga pusat penglihatan dan penciuman tidak

berkembang dengan baik pula.

Menurut Mikrajuddin et all,1994 dalam Desi 2004 sistem endokrin

merupakan salah satu system yang bertugas menjaga berlangsungnya integrasi

kegiatan organ tubuh.Sistem endokrin terdiri atas kelenjar-kelenjar yang bekerja

sama dengan system syaraf dalam mengendalikan kegiatan organ-organ tubuh

88

Page 89: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

kelenjar endokrin mengeluarkan suatu zat yang disebut hormon.kelenjar endokrin ini

tidak mempunyai saluran pengeluaran khusus.

(Google Image,2013)

(Google Image,2013)

2.4 Kecepatan Renang Ikan

Menurut Firarosalina secara vertical semakin bertambahnya kedalaman

menyebabkan suhu menurun dan salinitas meningkat.sedangkan kecepatan renang

ikan semakin tinggi dengan bertambah kedalaman.Hal ini diduga bahwa

menurunnya suhu dan meingkatnya salinitas juga mempengaruhi tingginya

89

Page 90: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

kecepatan renang ikan yang terdeteksi.Pola sebaran suhu,salinitas,dan arus secara

horizontal tidak terlihat berpengaruh terhadap pola sebaran kecepatan dan arah

renang ikan.Hal ini dikarenakan pola sebaran kecepatan dan arah renang ikan

secara horizontal tidak memiliki pola tertentu,sedangkan suhu cenderung tinggi

didaerah dalam teluk dan salinitas cenderung tinggi diwilayah selatan daerah

survei.Faktor yang mempengaruhi kecepatan renang ikan antara lain :

Pola renang ikan

Amplitude pergerakan sirip atau tubuh

Gerak maju melengkung

Frekuensi kibasan ekor

Ketahanan renang

Menurut Gunarso,1985 kecepatan renang merupakan hal yang

mendasar untuk efesiensi alat tangkap maupun untuk mendapatkan hasil tangkapan

yang efektif terhadap spesies dan ukurannya.Dengan demikian efisiensi dan

efektivitas dalam rancang bangun alat tangkap juga mempertimbangkan ini.

2.5 Stress Ikan

2.5.1 Pengertian stress pada ikan

Menurut Nevid et all ,2002 dalam Gunawati 2005 stres adalah suatu

kondisi adanya tekanan fisik dan psikis akibat adanya tekanan dalam diri dan

lingkungannya.

Menurut Supriyadi et all,2005 stres adalah kondisi dimana ikan tidak

mampu mempertahankan keseimbangan fisiologi akibat berbagai faktor yang

mempengaruhi kondisi normalnya.

2.5.2 Penyebab Stres Ikan

Menurut Afrianto et all,1992 gangguan terhadap ikan dapat disebabkan

oleh organisme lain.Pakan mampu kondisi lingkungan yang kurang menunjang

kehidupan ikan.Dengan demikian timbulnya serangan penyakit ikan dikolam

merupakan hasil interaksi yang tidak serasi antara ikan,kondisi lingkungan dan

90

Page 91: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

organisme penyakit.Interaksi yang tidak serasi ini telah menyebabkan stress pada

ikan.

Menurut Najiyati,1997 penyebab stress pada ikan biasa terjadi akibat

penyakit,ikan tersebut dalam keadaan sakit,suhu terlalu tinggi,pH terlalu rendah

atau faktor-faktor lainnya.

2.5.3 Efek Stress Ikan

Menurut Afrianto et all,1992 stress pada ikan dapat menyebabkan

mekanisme pertahanan diri yang dimiliki ikan menjadi lemah dan akhirnya mudah

diserang penyakit.

Menurut Selamet,1985 stress pada ikan akan menyebabkan

menurunnya metabolism pada tubuh ikan.

2.6 Hubungan Stress Ikan dengan Penangkapan

Menurut Firarosalina,2012 laut yang menghangat membuat

pertumbuhan ikan terlambat.Parahnya hal ini bisa meningkatkan stress bahkan

resiko kematian ikan.Apabila pertumbuhan ikan melambat tentunya dapat

berpengaruh terhadap hasil tangkapan.

Menurut Rosyid,2010 suhu sangat berpengaruh dalam proses pemijahan

pada ikan.Jika pada suhu yang kurang baik akan mempengaruhi juga dari hasil

penangkapan.

91

Page 92: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan saat praktikum Tingkah Laku Ikan respon terhadap

perubahan suhu adalah:

Akuarium kaca :Sebagai tempat media uji coba

Stopwatch :Untuk waktu yang dipakai

Nampan :Untuk tempat alat-alat yang digunakan untuk

pengamatan

Hantally counter :Untuk menghitung jumlah operculum dan sirip

dada/pectoral

Thermometer :Untuk mengukur suhu air dalam akuarium

Termos :Wadah air panas

Kamera :Untuk dokumentasi saat pengamatan.

Bahan yang digunakan saat praktikum tingakah laku ikan respon

terhadap perubahan suhu adalah:

1 ekor ikan Nila (Oreochormis niloticus) :sebagai objek yang diamat

Air tawar :Media hidup ikan

Air panas 360C :Untuk pengondisian suhu

tinggi

Air dingin 150C :Untuk pengondisian suhu

rendah

92

Page 93: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

3.2 Skema Kerja

Proses aklimatisasi

Ikan di aklimatisasi selama 2 hari untuk adaptasi di akuarium

Setelah di akuarium selama 2 hari amati bukaan operculum dan

jumlah kibasan sirip pectoral dengan asumsi dalam keadaan normal

Hitung dengan Handtally counter jumlah bukaan operculum dan

jumlah kibasan sirip pectorsl setiap 1 menit dalam 5 menit sebagai

control.

Pengondisian suhu tinggi

Diukur suhu air yang sudah ditambahkan air panas dengan suhu

(360C) kedalam akuarium yang berisi ikan secara perlahan

Dilihat respon tingkah laku ikan

Dihitung bukaan operculum dan kibsan sirip dada setiap 1 menit

selama 1 menit selama 5 menit

Dicatat jumlah bukaan operculum dan kibasan sirip dada

93

Ikan Nila

Hasil

Ikan Nila yang diakimatisasi

Hasil

Page 94: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Pengondisian Suhu Rendah

Diukur suhu air yang sudah ditambahkan air panas dengan suhu

(360C) kedalam akuarium yang berisi ikan secara perlahan

Dilihat respon tingkah laku ikan

Dihitung bukaan operculum dan kibsan sirip dada setiap 1 menit

selama 1 menit selama 5 menit

Dicatat jumlah bukaan operculum dan kibasan sirip dada

94

Ikan Nila yang diakimatisasi

Hasil

Page 95: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan

Nama Ikan : Ikan Nila

Nama Ilmiah : Oreochormis niloticus

Parameter dan ulangan

Suhu Panas Suhu Dingin(Perlakuan 1) (Perlakuan 2

A.Jumlah bukaan Operculum

sebelum (normal)

Sesudah

Sebelum (normal) sesudah

menit ke-1 146 149 84 32 139 141 127 63 112 90 206 84 149 106 286 105 148 275 372 11

menit ke-1 160 149 88 692 306 269 144 1313 452 424 218 1964 581 585 220 2635 781 728 393 309

4.2 Analisis Prosedur

4.2.1 Pengondisian Suhu Tinggi

Dalam praktikum tingkah laku ikan respon terhadap perubahan suhu

menggunakan alat yaitu akuarium kaca untuk tempat uji percobaan,stopwatch untuk

menghitung waktu yang dipakai,nampan sebagai tempat untuk peralatan,handtally

counter untuk menghitung jumlah bukaan operculum dan sirip dada,thermometer

untuk mengukur suhu air dalam akuarium,termos sebagai wadah air panas,kamera

sebagai alat untuk dokumentasi.Bahan yang digunkan adalah satu ikan Nila sebagai

objek yang diamati,air sebagai media hidup ikan,air panas 360C untuk pengondisian

suhu tinggi.

95

Page 96: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Pertama-tama yang dilakukan saat praktikum adalah ikan Nila

diakimalisasikan,setelah itu ukuran suhu air yang sudah ditambah air panas dengan

suhu (360C) kedalam akuarium yang berisi ikan secara perlahan,dilihat respon

tingkah laku ikan,dihitung setiap 1 menit dalam 5 menit,dicatat jumlah bukaan

operculum dan kibasan sirip dada,lalu yang terakhir catat hasilnya.

4.2.1 Pengondisian Suhu Rendah

Dalam praktikum tingkah laku ikan respon terhadap perubahan suhu

menggunakan alat yaitu akuarium kaca untuk tempat uji percobaan,stopwatch untuk

menghitung waktu yang dipakai,nampan sebagai tempat untuk peralatan,handtally

counter untuk menghitung jumlah bukaan operculum dan sirip dada,thermometer

untuk mengukur suhu air dalam akuarium,kamera sebagai alat untuk

dokumentasi.Bahan yang digunkan adalah satu ikan Nila sebagai objek yang

diamati,air sebagai media hidup ikan,air dingin 150C untuk pengondisian suhu tinggi.

Pertama-tama yang dilakukan saat praktikum adalah ikan Nila

diakimalisasikan,setelah itu ukuran suhu air yang sudah ditambah air panas dengan

suhu (150C) kedalam akuarium yang berisi ikan secara perlahan,dilihat respon

tingkah laku ikan,dihitung setiap 1 menit dalam 5 menit,dicatat jumlah bukaan

operculum dan kibasan sirip dada,lalu yang terakhir catat hasilnya.

4.3 Analisis Data Hasil pengamatan

Dari pengamatan yang telah dilakukan pada pengondisian suhu tinggi

jumlah bukaan operculum dan jumlah kibasan sirip dada permenitnya semakin

cepat.Menurut katum,2012 suhu perairan dapat mempengaruhi kelarutan

oksigen ,oleh sebab itu pergerakan ikan sangat cepat.karena apabila suhu

meningkat maka kelarutan oksigen berkurang.

Dari pengamatan yang telah dilakukan pada pengondisian suhu rendah

jumlah bukaan operculum dan jumlah kibasan sirip dada permenitnya semakin cepat

pula.semakin rendah suhu dan semakin dalam perairan pergerakan ikan semakin

cepat.

96

Page 97: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Suhu merupakan faktor penting yang mempengaruhi distribusi pergerakan

ikan.

Stress adalah kondisi dimana pertahanan tubuh ikan menurun dan akan

dapat menyebabkan infeksi.

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada pengondisian suhu tinggi

jumlah bukaan operculum dan jumlah kibasan sirip dada permenitnya

semakin cepat.

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada pengondisian suhu rendah

jumlah bukaan operculum dan jumlah kibasan sirip dada permenitnya

semakin cepat pula.

Dari data pengondisian suhu tinggi operculum t start ada range t critical H0

diterima H1 ditolak berarti perlakuan tidak berpengaruh.

Dari data pengondisian suhu rendah operculum t start diluar range t critical

H0 ditolak H1 diterima berarti ada pengaruh dalam perlakuan.

Dari data pengondisian suhu tinggi sirip dada t start ada range t critical H0

diterima H1 ditolak berarti perlakuan tidak berpengaruh.

Dari data pengondisian suhu rendah sirip dada t start ada range t critical H0

diterima H1 ditolak berarti perlakuan tidak berpengaruh.

Hubungan stress ikan dengan penangkapan adalah jika ikan mengalami

stress akan mengganggu proses pemijahan dan akan mempengaruhi juga

stok ikan.

2.5 Saran

Pada saat praktikum diharapkan semua praktikan mengamati semua

pengondisian agar praktikan mengerti semua aspek dalam pengamatan saja,dan

tidak hanya terfokus dalam satu pengamaatan.

97

Page 98: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Daftar Pustaka

Afrianto et all,1992.Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan.Kanisius.

Yogyakarta

Amri et all,2008.Budidaya Ikan Nila Secara Intensif.Agromedia

Pustaka.Jakarta

Aryulina,Dian et all,2004.Biologi 2.Erlangga.Yogyakarta

Dessi.2004.Pengaruh Dosis Akriflavin yang Diberikan Secara Oral

Kepada Larva Ikan Nila Merah(oreochormis Sp) Tehadap Nisbah

Kelamin.Institut Pertanian Bogor.Bogor

Firarosalina.2012.Respon Ikan Terhadap Perubahan Suhu.http://firarosa

Lina,blogspot.com.diakses pada tanggal 5 Desember 2013.

Google Image.2013.www.google image.com.diakses 5 Desember 2013

Ghufron et all.2010.Budidaya Ikan Nila Dikolam Terpal.Lily Publisher.

Yogyakarta.

Gunarso.1985.Kecepatan Renang Ikan.Penerba Swadaya.Jakarta

Gunawati.2005.Hubungan Antara Evektivitas Komunikasi Mahasiswa Dos

sen Pembimbing Utama Skripsi dengan Stress dalam Menyusun

Skripsi pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas

Kedokteran.Universitas Diponegoro.Semarang

Hastuti.2003.Respon Glukosa Darah Ikan Gurami(Osphronemus

Gouramy) Terhadap Stress Perubahan Suhu Lingkungan.Universitas

Diponegoro.Semarang

Israk.2003.Tingkah Laku Ikan Nila Ketika Menerobos Maka Jaringan

dengan bentuk dan Ukuran yang Berbeda.Institut Pertanian

Bogor.Bogor

Katum.2012.Suhu dan Tingkah Laku Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus

albacore) Hubungannya dengan Model Pengolalaan.STITEK Balik

Diwa

98

Page 99: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Mikrajuddin et all.2007.IPA Terpadu SMP dan MTS jilid 3A.Erlangga.

Yogyakarta

Najiyati.1997.Memilihara Lele Dumbo Dikolam Taman.Niaga Swadaya

Prihatman.2000.Tentang Budidaya Ikan.Kantor Deputi Menegristek

Bidang Pemberdayagunaan dan Permasyarakatan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi.Jakarta

Rosyid.2010.Distribusi Suhu Permukaan Pada Musim Peralihan

Barat Timur Terkait dengan Fishing Ground Ikan Pelagis Kecil di

Perairan Spermonde.Universitas Hasanudin.Makasar

Selamet.1985.Akumulasi logam Berat Hg dan Cd pada Tubuh Ikan

Bandeng (Chanos Chanos Forskal).Institut Pertanian Bogor.Bogor

Supriyadi et all.2005.Strategi Pengelolaan dan Pengendalian Penyakit

KHV : Suatu Upaya Pemecahan dalam Pembudidayaan Ikan

Air Tawar.Pusat Riset Perikanan Budidaya

Suyanto Rachman.2010.Pembenihan dan Pembesaran Ikan Nila.Penerba

Swadaya.Jakarta

99

Page 100: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

Asisten zone

100

R. Muhammad Riyanto N.

Pesan :

Tetap sabar ya kak dalam menghadapi praktikannya.....

Kesan :

Halus tutur katanya, sabar dan bijaksana

Agustin Capriati

Pesan :

Keep smile mbk ...!!! and don’t forget us

Kesan :

Tegas dan bijaksana

Made Mahendra Jaya

Pesan :

Pokoknya Keep smile...!!!!

Kesan :

Baik dan tegas.

Prisma Anggoro

Pesan :

Tetap jaga kekompakan ya kak..!!

Kesan :

Baik dan Bijaksana

Page 101: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

101

Vita Nurlita

Pesan :

Tetap pancarkan senyumu mbk....

Kesan :

Tegas dan Bijaksana....

Andi Mei Putra

Pesan :

Tetap semangat ya kak dalam membimbing kita. Jangan lupakan kita....

Kesan :

Baik banget, sabar dan ramah...

Rifki Arihafiki

Pesan :

Lebih tegas dan sabar ya kak!!!

Kesan :

Murah senyum dan ramah

Mihrobi Khalwatu Rihmi

Pesan :

Keep smile kak!!! And keep spirit!

Kesan :

Lucu, baik dan bijaksana

Page 102: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

102

Mihrobi Khalwatu Rihmi

Pesan :

Keep smile kak!!! And keep spirit!

Kesan :

Lucu, baik dan bijaksana

Jihan Assyifa

Pesan :

Keep Spirit mbk...!!!

Kesan :

Tegas dan Bijaksana

Ratna Astuti

Pesan :

Keep Smile ya mbk....!!!!

Kesan :

Baik, murah senyum dan ramah

Ratna Trisnaningrum

Pesan :

Tetap Semangat dan sabar mbk....

Kesan :

Baik dan tegas.

Page 103: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

103

Agnes Kusuma Prembayun

Pesan :

Tetap Semangat mbk!!!!

Kesan :

Baik dan bijaksana

Ahmad Teguh Pribadi

Pesan :

Tetap tegas ya kak.... upload...

Kesan :

Baik dan enjoy kalau jelaskan....

Wulan Anggraeni

Pesan :

Tetap tersenyum dan lebih tegas y mbk....

Kesan :

Baik dan murah senyum..

Novita Putri Firman Aji

Pesan :

Tetap Semangat dan sabar ya mbk....

Kesan :

Baik dan jelas suaranya...

Page 104: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

LAMPIRAN

OPERCULUMSUHU PANAS

MenitSEBELUM

SESUDAH

1 146 1492 139 1413 112 904 149 1065 148 275

t-Test: Paired Two Sample for Means

 Variable

1Variable

2Mean 138.8 152.2Variance 239.7 5304.7Observations 5 5Pearson Correlation 0.509966  Hypothesized Mean Difference 0  df 4  t Stat -0.45201  P(T<=t) one-tail 0.337345  t Critical one-tail 2.131847  P(T<=t) two-tail 0.674691  t Critical two-tail 2.776445  

Kesimpulan t stat ada range t critical maka H0 diterima H1 ditolak ditolak perlakuan tidak berpengaruh

OPERCULUM SUHU DINGIN

MENIT sebelumsesudah

1 84 3

104

Page 105: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

2 127 63 206 84 286 105 372 11

t-Test: Paired Two Sample for Means

 Variable

1Variabl

e 2Mean 215 7.6Variance 13669 10.3Observations 5 5Pearson Correlation 0.9621  Hypothesized Mean Difference 0  df 4  

t Stat4.07414

5  

P(T<=t) one-tail0.00758

6  

t Critical one-tail2.13184

7  

P(T<=t) two-tail0.01517

1  

t Critical two-tail2.77644

5  

Kesimpulan t stat diluar range t critical maka H1 diterima H0 ditolak,berarti ada perngaruh dalam perlakuan.

SIRIP KIBASAN DADA SUHU PANAS

MENITSEBELUM

SESUDAH

1 160 1492 306 2693 452 424

105

Page 106: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

4 581 5855 781 728

t-Test: Paired Two Sample for Means

 Variable

1Variable

2Mean 456 431Variance 57845.5 54435.5Observations 5 5

Pearson Correlation0.99606

4  Hypothesized Mean Difference 0  df 4  t Stat 2.51641  

P(T<=t) one-tail0.03280

4  

t Critical one-tail2.13184

7  

P(T<=t) two-tail0.06560

7  

t Critical two-tail2.77644

5  

Kesimpulan t stat ada range t critical maka H0 diterima H1 ditolak perlakuan tidak berpengaruh

SIRIP KIBASAN DADA SUHU DINGIN

MENITSEBELUM

SESUDAH

1 88 692 144 1313 218 1964 220 2635 393 309

106

Page 107: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

t-Test: Paired Two Sample for Means

 Variable

1Variable

2Mean 212.6 193.6Variance 13214.8 9395.8Observations 5 5

Pearson Correlation0.92355

4  Hypothesized Mean Difference 0  df 4  

t Stat0.94330

3  

P(T<=t) one-tail0.19946

9  

t Critical one-tail2.13184

7  

P(T<=t) two-tail0.39893

7  

t Critical two-tail2.77644

5  

Kesimpulan t stat ada range t critical maka H0 diterima H1 ditolak perlakuan tidak berpengaruh

107

Page 108: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/willis/files/2014/01/praktikum-lapang.docx · Web viewDi Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru,

108