blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lilaana/files/2013/04/ppi-tugas-kelas.docx · web viewcurah hujan yang...
TRANSCRIPT
TUGASPERANCANGAN PROYEK INDUSTRI
PT. FRUITAMIN NAGABONAR MAKMURPerusahaan Minuman Sari Buah Naga Merah
Kelompok 2 :Lila Ana Rusmiani 105100701111014Nurita Herdiyaswati 105100701111008Rida Hapsari 105100701111013Yulia Dian Ningrum 105100701111009
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG
2013
0
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangBuah naga merupakan tanaman keluarga kaktus yang saat ini banyak
dikembangkan di Indonesia. Konon buah ini berasal dari Meksiko, Amerika
Selatan. Tanaman buah naga merupakan tanaman tropis dan sangat
mudah beradaptasi terhadap lingkungan tumbuh dan perubahan cuaca
seperti sinar matahari, angin, dan curah hujan. Curah hujan yang ideal untuk
pertumbuhan tanaman ini adalah sekitar 60 mm/bulan atau 720 mm/tahun.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini akan lebih baik bila hidup
didataran rendah antara 0 – 350 m dpl. Suhu udara yang ideal bagi tanaman
buah naga ini antara 260 – 360 C dan kelembaban antara 70 – 90 %.
Tanaman buah naga memiliki prospek bisnis yang baik di Indonesia. Hal
ini dapat dilihat dengan permintaan buah naga yang berangsur-angsur
meningkat dari tahun ke tahun. Dengan berkembangnya budidaya buah naga di
Indonesia yang semakin pesat membuat ketersediaan buah ini meningkat. Buah
naga memiliki banyak khasiat terutama bagi kesehatan yaitu sebagai
penyeimbang kadar gula darah, pencegah kanker usus, pelindung kesehatan
mulut, menurunkan kolesterol, pencegah pendarahan, dan obat keluhan
keputihan. Kasiatnya yang baik bagi kesehatan membuat buah ini banyak
dikonsumsi oleh masyarakat. Adanya khasiat-khasiat tersebut disebabkan oleh
kandungan nutrisi dalam buahnya yang sangat mendukung kesehatan tubuh
manusia. Kandungan nutrisi buah naga dalam tiap 100 gram adalah 13-18 briks
gula, 90,20 % air, 11,5 g karbohidrat, 0,139g Asam, 0,53g Protein, 0,71g Serat,
134,5mg Kalsium, 8,7mg Fosfor, 60,4mg Magnesium, dan 9,4mg Vitamin c.
Masyarakat Indonesia cenderung memiliki kebiasaan suka
mengkonsumsi minuman ringan seperti sari buah, teh manis, berbagai macam es
dll. Produk minuman ringan di Indonesia memiliki pangsa pasar yang cukup luas.
Salah satu produk minuman yang digemari masyarakat adalah sari buah. Sari
buah merupakan salah satu jenis minuman ringan non alkoholik. Berbagai
macam sari buah banyak ditemui di pasar. Buah naga memiliki potensi untuk
diolah menjadi minuman sari buah karena rasanya yang enak dan sedikit asam.
Pembuatan sari buah naga dapat dijadikan sebagai peluang usaha baru yang
1
memiliki prospek yang baik kerena dilihat dari potensi bahan baku dan fenomena
masyarakat yang menyukai buah naga dan sering mengkonsumsi buah tersebut.
Dalam membuka sebuah industri sari buah naga tentunya harus
mempertimbangkan aspek bahan baku. Bahan baku buah naga tersedia cukup
melimpah karena dalam budidayanya tanaman ini mulai berbuah pada umur 1,5-
2 tahun. Pemanenan buah naga dapat dilakukan dua bulan sekali. Masa
produktif buah naga mencapai 20 tahun. Dalam usia produktif tiap satu pohon
buah naga menghasilkan 8-10 buah dengan berat perbuah antara 400-650 gram
sehingga tiap pohon menghasilkan berat total sekitar 4 kg buah naga. Dalam 1
hektar tanah dapat ditanami 2000 pohon dengan jarak antar tanam 2 meter x 2,5
meter dengan hasil buah 8000 kg per 50 hari. Hal tersebut menunjukkan bahwa
berdasarkan ketersediaan buah naga menunjang didirikannya pabrik sirup buah
naga.
1.2 Ruang LingkupProduk yang dibuat adalah minuman sari buah yang terbuat dari buah
naga. Sari buah naga ini menggunakan bahan-bahan alami yag dikemas dalam
botol 500 ml. Dalam proses pembuatannya tidak ditambahkan perasa sehingga
sari buah ini akan berasa alami yatu rasa buah naga. Kemudian, aspek yang
akan dikaji adalah mengenai aspek pasar, aspek teknis, aspek keuangan, aspek
hukum dan ekonomi negara.
1.3 Tujuan1. Menciptakan industri sari buah naga yang unggul, berkompeten dan
mampu bersaing.
2. Mengembangkan industri yang layak secara ekonomi, finansial, teknologi,
lingkungan dan sosial.
BAB IIKONSEP PRODUK
2.1 Karakteristik ProdukSecara fisik sari buah naga ini tidak jauh berbeda dengan sari buah naga
yang lainnya. Produk sari buah naga memiliki aroma yang khas sesuai dengan
rasa dan aroma buah naga segar yang manis. Sari buah ini dapat langsung
diminum karena dalam prosesnya telah ditambahkan air. Warna minuman sari
2
buah ini alami dari bahan baku yatu buah naga berwarna merah. Dalam tiap
botolnya mengandung 0,05 % asam sitrat, 0,05 % natrium benzoat, dan 33,3%
gula.
Keunikan dari sari buah naga ini antara lain:
Halal, produk dihasilkan dari proses yang sesuai dengan sistem HALAL
dengan menggunakan bahan -bahan yang halal.
Dibuat dari bahan-bahan alami yang berkualitas dan bermutu tinggi.
Diproses dengan menerapkan cara memproduksi minuman yang baik
dan benar (higienis).
Kaya manfaat bagi kesehatan tubuh.
Mudah dibawa karena dikemas dalam botol yang praktis.
2.2 Kemasan Sari buah naga dikemas dengan menggunakan botol plastik. Dengan
ukuran kemasan 500 ml per botolnya. Kemasan botol ini dilengkapi dengan label
tempat produksi dan terdapat label halal dari dinas perindustrian dan
perdagangan setempat. Kemudian sari buah ini akan dijual dalam kemasan
kardus.
Gambar 1.Gambaran Sari buah naga dalam kemasan botol
2.3 Keunggulan dan Kelemahana. Keunggulan
Halal, produk dihasilkan dari proses yang sesuai dengan sistem HALAL
dengan menggunakan bahan -bahan yang halal.
Dibuat dari bahan-bahan alami yang berkualitas dan bermutu tinggi.
Dengan menerapkan cara memproduksi minuman yang baik dan benar
(higienis).
Banyak mengandung vitamin dan zat yang diperlukan tubuh
3
Gambar 1. Kandungan gizi dalam 100 gram buah naga merah (Taiwan
Food Industry Develop & Research Authorities)
Kaya manfaat bagi kesehatan tubuh.
b. KelemahanTantangan dari Industri sari buah naga ini merupakan harga bahan
bakunya yang mahal, sehingga akan berpengaruh terhadap harga jualnya.
BAB IIIPASAR DAN PEMASARAN
3.1 STPSegmentasi pasar produk sari buah naga ini adalah masyarakat di kota
Malang. Kemudian, kami menentukan target pasar yaitu wisatawan yang
berkunjung rata-rata berjumlah 200.000/tahun (Kepala Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan kota Malang). Asumsi wisatawan yang membeli sari buah naga ini
adalah 50%, maka target pasar kami dihitung sebagai berikut:
50% x 200.000 = 100.000 jiwa
Selanjutnya positioning sari buah naga ini yaitu sebagai challenger, maka
pasar potensialnya:
30% x 100.000 = 30.000 jiwa.
Maka, kebutuhan sari buah naga dalam 1 hari diperkirakan sebanyak:
30.000/365 = 83 botol/hari
4
3.2 Potensi PasarBuah naga merupakan buah yang dapat berkembang baik jila ditanam
pada iklim tropis, karena buah naga dihasilkan dari tanaman sejenis kaktus. Akan
tetapi buah naga termasuk dalam jenis buah musiman. Sehingga untuk
mensiasati hal tersebut, pada saat musim buah naga makan akan diproduksi
produk sari buah naga sebanyak-banyaknya. Dengan tujuan untuk menutupi
permintaan konsumen pada saat sudah tidak musim buah. Karena apabila terjadi
keadaan dimana permintaan konsumen meningkat dan sedang tidak ada produk
maka hal ini akan sangat merugikan perusahaan, karena perusahaan akan
kehilangan pangsa pasar.
Produk sari buah naga ini akan diawali dipasarkan di satu kota saja. Dan
apabila pangsa pasar membaik maka akan dilakukan pengembangan dengan
merambah ke kota lain. Akan tetapi untuk ekspor produk, masih dipertimbangkan
karena perusahaan masih ingin melihat pangsa pasar di dalam negeri.
Masyarakat di Indonesia cenderung mempunyai sifat yang mencoba-coba
terhadap produk baru. Hal ini sangat menguntungkan perusahaan karena tidak
sedikit pula masyarakat yang gampang percaya terhadap iklan yang menarik.
Maka hal ini akan dimanfaatkan sebaik-baiknya karena sangat menguntungkan
dalam proses promosi produk sari buah naga.
3.3 Strategi Pemasarana. Product
Produk yang ditawarkan adalah sari dari buah naga yang dipasarkan
dengan brand “Sari Buah Naga”. Minuman ini merupakan jenis minuman sehat
yang mempunyai nilai kandungan gizi yang tinggi yang mempunyai bahan dasar
buah naga. Berikut profil produk lengkap dari sari buah naga:
Jenis produk : Minuman sari buah siap minum
Bahan dasar : Buah naga merah
Merk : Fruitamin Nagabonar
Spesifikasi produk :
- Kemasan : botol plastik
- Komposisi : sari buah naga merah, gula, asam sitrat, natrium benzoat
- Harga : Rp 138.000,00/karton, 1 karton (12 pcs)
5
- Manfaat : dapat memberikan tambahan gizi pada tubuh dan
mempunyai sejuta manfaat lain bagi kesehatan tubuh.
b. PriceHarga jual produk sari buah naga ini akan disesuaikan dengan besar
biaya produksi yang dikeluarkan, besar keuntungan yang diinginkan oleh
perusahaan, dan mempertimbangkan harga para kompetitor. Harga yang
bersaing merupakan salah satu selling point produk kami. Berikut daftar harga
kompetitor:
- Minaga 730 ml : Rp 40.000,00
c. PlaceDari produk sari buah naga ini mempunyai pasar untuk wisatawan yang
berkunjung ke Malang dan sekitarnya. Pada tahap awal Pembukaan yaitu hanya
membuka outlet yang terfokus pada kota dan kabupaten malang serta kota Batu.
Lokasi pemasaran berada di jalan Hasanuddin 27 yang merupakan pusat oleh-
oleh kota Batu. Selain itu untuk mencapai target pemasaran di masyarakat maka
dilakukan promosi dengan penyebaran pamflet dan pemasangan banner di
sepanjang jalan di sekitar daerah wisata. Apabila produk ini sudah bersaing di
pasaran dan mempunyai animo massa yang cukup baik maka target pasar akan
diperluas dengan membuka cabang di kota lain.
d. PromotionPromosi yang dilakukan pada produk sari buah naga ini untuk mencapai
positioning yang akan mendasari dalam pembentukan brand image produk sari
buah naga ini yaitu dengan menonjolkan keunggulan dan manfaat dari produk
sari buah naga sendiri. Kegiatan promosi dilakukan di outlet Jl. Hasanudin 27
dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan daerah pusat oleh-oleh
dan dekat dengan daerah wisata. Oleh karena itu, pemilihan lokasi promosi ini
sangat tepat dikarenakan Jl. Hasanudin 27 merupakan daerah pusat oleh-oleh
dan dekat dengan tempat wisata sehingga dapat mendatangkan konsumen
untuk membeli sari buah naga. Selain itu promosi produk sari buah naga ini juga
dilakukan dengan pembagian pamflet dan pemasangan banner iklan di
sepanjang jalan di daerah-daerah yang dianggap ramai dan strategis serta di
sepanjang jalan di kota wisata Malang dan Batu.
6
BAB IVASPEK TEKNIS-TEKNOLOGIS
4.1 Penentuan Lokasi IndustriPabrik minuman sari buah naga ini akan didirikan di Bululawang, Malang,
Jawa timur. Secara astronomis terletak 112,06° – 112,07° Bujur Timur dan 7,06°
– 8,02° Lintang Selatan, dengan batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Singosari dan Kec. Karangploso Kabupaten
Malang
Sebelah Timur : Kecamatan Pakis dan Kecamatan Tumpang Kabupaten
Malang
Sebelah Selatan : Kecamatan Tajinan dan Kecamatan Pakisaji
Kabupaten Malang
Sebelah Barat : Kecamatan Wagir dan Kecamatan Dau Kabupaten
Malang
Lokasi pabrik ini dipilih karena adanya beberapa faktor yang melandasi
pertimbangan, yaitu sebagai berikut:
1. Sumber bahan baku, yaitu penempatan pabrik di dekat dengan daerah
bahan baku. Dasar pertimbangan yang diambil adalah apabila bahan
baku yang dipakai mengalami penyusutan berat dan volume, bahan
baku mudah rasak dan berubah kualitas, resiko kekurangan bahan baku
tinggi. Di Bululawang terdapat produsen buah naga yaitu Keboen Nogo.
2. Letak konsumen atau pasar, yaitu penempatan pabrik dekat
dengan konsumen. Alasan yang mendasari pemilihan lokasi dekat
dengan konsumen adalah adanya kemudahan untuk mengetahui
perubahan selera konsumen, mengurangi resiko kerusakan dalam
pengangkutan, dll. Target pasar dari sari buah naga ini yaitu adalah
warga Malang dan sekitarnya serta wisatawan.
3. Tenaga kerja dapat diperoleh dengan mudah dari kabupaten atau kota
Malang.
4. Sarana infrastruktur (jalan, jembatan, fasilitas umum dll) serta listrik dan
air cukup memadai.
5. Transportasi, berupa angkutan udara, laut, sungai, kereta api, dan
angkutan jalan raya.
7
6. Lingkungan, masyarakat, dan sikap yang muncul apabila didirikan
pabrik di dekat tempat tinggal mereka, apakah menerima atau tidak.
7. Peraturan Pemerintah, Undang-undang dan sistem pajak. Aspek umum
yang diatur undang-undang adalah jam kerja maksimum, upah minimum,
usia kerja minimum, dan kondisi lingkungan kerja.
8. Pembuangan limbah industri, kaitannya dengan tingkat pencemaran,
sistem pembuangan limbah untuk perlindungan terhadap lingkungan.
Dalam menentukan letak pabrik PT. Fruitamin Nagabonar Makmur ini,
pihak perusahaan mempertimbangkan 3 alternatif lokasi yang potensial yaitu
sebagai berikut:
No.
Faktor-faktor Relevan
Bobot (faktor)
Batu Lawang Bululawang
Skor
Bobot Skor Skor Bobot
Skor Skor Bobot Skor
1 Sumber bahan baku 0,3 80 24 75 22,5 75 22,5
2Letak
konsumen atau pasar
0,2 80 16 75 15 80 16
3Kemudahan mendapat
tenaga kerja0,06 70 4,2 65 3,9 65 3,9
4 Sarana infrastruktur 0,1 65 6,5 70 7 70 7
5 Transportasi 0,1 70 7 70 7 70 7
6Lingkungan
dan masyarakat
0,1 55 5,5 60 6 65 6,5
7
Peraturan Pemerintah,
Undang-undang dan sistem pajak
0,04 40 1,6 50 2 50 2
8Pembuanga
n limbah industri
0,1 50 5 60 6 55 5,5
8
Jumlah 1,00 69,8 69,4 70,4Tabel. 1 Analisa Faktor Kualitatif
4.2 Perencanaan Kapasitas Produksi Perencanaan kapasitas produksi minuman sari buah naga dalam bisa
memproduksi sebanyak 86 botol (7 dos lebih 2 botol) perharinya, atau setara
dengan 43.000 ml (asumsi 1 ml setara dengan 1 gram). Perhitungan kapasitas
produksi ini didasarkan pada segmentasi pasar. Target pasar utama yang dituju
adalah dalam wilayah kota Malang yang tentunya sebagai kota wisata banyak
dikunjungi oleh wisatawan. Sehingga dapat dijadikan oleh-oleh atau buah tangan
setelah berwisata dari kota Malang. Kemudian juga akan dipasarkan ke berbagai
kota besar di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat apabila permintaan
meningkat.
Kecukupan Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, bahan
pendukung juga telah dapat dijangkau. Karena pasokan buah naga diperoleh
dari produsen buah naga “KEBOEN NOGO” yang berlokasi cukup strategis,
akses jalan raya, dan 10 menit dari kota Malang. Tenaga kerja yang bekerja di
pabrik ini diperoleh dari kota Malang dan sekitarnya. Sedangkan dari sumber
daya financialnya, pabrik ini memperoleh dana pinjaman dari bank. Tingkat
produksi minuman sari buah naga ini sangat dipengaruhi oleh mutu bahan baku
yang ada, efektifitas pemakaian mesin dan peralatan sesuai kapasitas yang
terpasang, dan juga keterampilan tenaga kerja. Kemudian, pabrik ini akan
beroperasi 6 hari dalam 1 minggu sehingga rata-rata 26 hari jam kerja dalam 1
bulan.
4.3 Bahan baku 4.3.1 Analisis kebutuhan dan supply bahan bakua. Buah Naga
Buah naga atau yang juga disebut sebagai pitaya, atau thanh long (naga
hijau, dalam bahasa Vietnam) ini juga memiliki berbagai kandungan nutrisi.
Dragon fruit membantu mengontrol kadar gula glukosa darah pada pengidap
diabetes tipe 2. Selain menjadi sumber serat dan antioksidan, buah ini juga
rendah kalori sehingga Anda tidak perlu khawatir akan menjadi gemuk. Vitamin
A, B1, B2, B3, C, kalsium, zat besi, dan fosfor, adalah beberapa kandungan
vitamin dan mineralnya.
9
Waktu panen terbaik buah naga adalah setelah tanaman umur 1,5 – 2
tahun, mulai berbunga dan berbuah. Pemanenan pada tanaman
buah naga dilakukan pada buah yang memiliki ciri–ciri warna kulit merah,
mengkilap, jumbai atau sisik berubah warna dari hijau menjadi kernerahan.
Pemanenan dilakukan dengan menggunakan gunting, buah dapat dipanen saat
buah mencapai umur 50 hari terhitung sejak bunga mekar. Dalam 2 tahun
pertama. setiap tiang penyangga mampu menghasilkan buah 8 s/d 10 buah naga
dengan bobot sekitar antara 400 – 650 gram. Musim panen terbesar buah naga
terjadi pada bulan September hingga Maret. Umur produktif tanaman buah naga
ini berkisar antara 15 – 20 tahun.
b. Gula pasir
Gula Pasir adalah gula hasil kristalisasi cairan tebu. Biasanya berwarna
putih namun ada pula yang berwarna coklat (raw sugar). Disebut gula pasir
karena bentuknya yang seperti pasir. Biasanya gula pasir digunakan untuk
pemanis dalam minuman, kue, makanan, dll.
c. Asam Sitrat
10
Asam sitrat termasuk dalam golongan flavor enhancer atau bahan pemicu
rasa. Bahan pemicu rasa merupakan bahan tambahan yang diberikan pada
suatu produk pangan untuk memberikan nilai lebih pada rasa, sesuai dengan
karateristik produk pangan yang dihasilkan. Biasanya, bahan pemicu rasa hanya
ditambahkan dalam jumlah kecil. Asam sitrat sebagai bahan pemicu rasa,
banyak digunakan dalam industri, terutama industri makanan karena memiliki
tingkat kelarutan yang tinggi, memberikan rasa asam yang enak dan tidak
bersifat racun. Di dalam pembuatan sari buah , asam sitrat digunakan untuk
mengatur pH, terutama yang menggunakan buah-buahan dengan tingkat
keasaman yang rendah sehingga tidak cukup untuk menghasilkan pH seperti
yang diinginkan. Penggunaan asam sitrat juga berfungsi untuk memberikan rasa
dan aroma yang khas sari buah, meningkatkan flavor (mengimbangi rasa manis),
serta memperpanjang umur simpan (mengawetkan) sari buah tersebut.
d. Natrium BenzoatNatrium benzoat adalah salah satu jenis bahan pengawet organik pada
makanan, dimana natrium benzoat merupakan garam atau ester dari asam
benzoat (C6H5COOH) yang secara komersial dibuat dengan sintesis kimia.
Natrium benzoat dikenal juga dengan nama Sodium Benzoat atau Soda Benzoat.
Bahan pengawet ini merupakan garam asam Sodium Benzoic, yaitu lemak tidak
jenuh ganda yang telah disetujui penggunaannya oleh FDA dan telah digunakan
oleh para produsen makanan dan minuman selama lebih dari 80 tahun untuk
menekan pertumbuhan mikroorganisme. Dalam pembuatan sari buah, natrium
benzoat dingunakan dengan dosis antara 0,05 % – 0,1 %. Penggunaan natrium
benzoat pada kadar tersebut relatif tidak mempengaruhi rasa dan aroma sirup.
4.3.2 Rencana dan Strategi Pengadaan Bahan BakuBuah Naga saat ini sudah menjadi salah satu buah favorit, selain sangat
menyehatkan juga mampu menyembuhkan beberapa penyakit. Terutama Buah Naga daging merah memiliki rasa yang sangat lezat dan lebih manis. Kawasan
Jawa Timur memulai panen lebih awal jika dibandingkan dengan daerah lain di
pulau Jawa. Sehingga petani juga merasakan harga jual Buah Naga yang
sangat fantastis. Dengan harga jual Buah Naga di tingkat konsumen mencapai
Rp 20.000/kg, Buah Naga menjadi salah satu primadona bagi petani. Meskipun
invetasi Buah Naga diawal cukup besar, namun dengan harga jual Buah Naga
11
yang tinggi, break event point juga tercapai sangat cepat jika dibandingkan
dengan jenis tanaman buah yang lain yang berumur panjang. Buah Naga mampu belajar berbuah sejak umur 3 bulan sejak tanam dilahan. Dan mimiliki
umur tanaman mencapai puluhan tahun. Hal ini menjadikan Buah Naga sangat
menguntungkan sekali.
Buah naga yang dibudidayakan di “KEBOEN NOGO” yang terletak di
Jalan Koramil no 76 Bululawang , Malang, dalam penanaman buah naga di
kebun ini menggunakan lahan yang minimal namun dengan hasil yang cukup
maksimal. Dengan luas lahan yang terbatas, dimungkinkan untuk budidaya buah
naga dengan jumlah yang banyak. Dengan ukuran lahan cuma 1 ha, bisa
menampung 13.000 pohon buah naga. Bibit dengan kualitas super, mampu
untuk mulai berbunga sejak 2-3 bulan setelah penanaman di lahan. Bahkan
sudah mulai berbuah. Untuk mengantisipasi kekurangan akan bahan baku buah
naga, maka kami juga akan bekerja sama dengan pemasok lain yaitu produsen
buah naga di Lawang dan Kota Jember.
Kualitas sari buah yang diproduksi bergantung dari kualitas bahan baku
yang digunakan. Maka dari itu diperlukan penentuan standar spesifikasi buah
naga yang akan digunakan sebagai bahan baku. Perusahaan menetapkan
spesifikasi bahan baku buah naga dalam pembuatan sari buah naga yaitu:
1. Jenis
Bahan baku yang digunakan adalah buah naga merah. Buah naga
merah (Hylocereus polirhizus) mempunyai manfaat antara lain
menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes dan
menghaluskan kulit.
2. Berat
Spesifikasi berat buah naga yang digunakan berkisar antara 451-600
gram perbuah (grade A). Pengendalian bahan baku dilakukan melalui
proses sortasi. Jika dalam proses sortasi ditemukan bahan baku yang
tidak memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan maka pemasok dikenai
pengurangan harga sebesar 5% dari harga total.
12
4.4 Proses produksi a. Diagram Kualitatif
13
Kulit
Ampas
Gula, As. Sitrat, Nat. Benzoat, Air
Botol + Tutup(telah disterilkan
b. Diagram Alir Kuantitatif
14
Kulit (20%)3400 kg
Ampas (25%)3400 kg
Gula (25%) = 2550 kgAs. Sitrat (0,05%) = 5,1 kgNat. Benzoat (0,05%) = 5,1 kgAir (3:1) = 30.600 kg
Botol (500ml) + Tutup(telah disterilkan)
Kegiatan Jumlah Waktu
7 640 menit
1 80 menit
2 120 menit
15
PETA PROSES OPERASI
Nama Obyek : Pembuatan Sari Buah Naga Merah “Fruitamin Nagabonar”Dipetakan Oleh : Lila, Nurita, Rida, YuliaTanggal Pemetaan : 27 Maret 2013No. Peta : 01
1 -
Total 840 menit
Dari diagram alir kuantitatif didapatkan rendemen yang dihasilkan dalam
pembuatan sari buah naga merah ini yaitu:
Rendemen = Output
BahanBaku x 100% = 10.20017.000 x 100% = 60%
Kemudian, dari peta proses operasi dapat diketahui jumlah waktu operasi yang
diperlukan yaitu 840 menit. Jumlah jam kerja/hari = 16 jam, dan jumlah shift = 2,
sehingga tiap shift terdapat 8 jam kerja.
Dengan mempertimbangkan kapasitas mesin yang digunakan yaitu
dengan rata-rata 600 kg, maka proses produksi dibagi menjadi 2 shift. Karena
sistem produksi dilakukan secara continous, maka akan digunakan bahan baku
buah naga sebanyak kurang lebih 1062,5 kg tiap 1 jam selama 16 jam kerja.
16
4.5 Kebutuhan Mesin dan Peralatan
No. Nama Proses Alat / Mesin Fungsi Batch / Continous
Kapasitas Dimensi
1 Pengupasan Mesin Pengupas Mengupas secara otomatis
kulit buah naga sehingga
hanya didapatkan edible
portionnya saja
Continous 600 kg P x l x t = (300 x 200
x 150) cm
2 Pencucian Mesin Pencuci Mencuci daging buah agar
bersih dari kotoran yang
menempel saat pengupasan
Continous 600 kg P x l x t = (300 x 200
x 150) cm
3 Ekstraksi dan
Penyaringan
Mesin Ekstraktor Menghancurkan dan memfilter
hasil ekstraksi
Continous 600 kg P x l x t = (300 x 200
x 150) cm
4 Pemanasan Mesin Pemanas Merebus sari buah Continous 600 kg P x l x t = (300 x 200
x 150) cm
17
5 Pendinginan Juice Dispenser Mendinginkan sari buah
sebelum difilling ke dalam
botol
Continous 600 kg P x l x t = (300 x 200
x 150) cm
6 Pengisian ke dalam
botol
Filling and Sealing
Machine
Sebagai alat pengisi sari buah
naga ke dalam botol dan
penutupan botol. Dengan
adanya mesin ini sari buah
naga terjaga kesterilannya.
Continous 1000
botol/jam
P x l x t = (200 x 200
x 90) cm
7 Pasteurisasi Mesin Pasteurisasi Memanaskan sari buah naga
beserta botolnya dalam suhu
70 C untuk membunuh bakteri
patogen
Continous 600 kg P x l x t = (200 x 200
x 90) cm
8 Sterilisasi Sterilisator Proses sterilisasi dilakukan
pada suhu 100 0C untuk
mensterilkan botol dan tutup
dari bakteri patogen. Botol dan
tutup dicuci dengan air,
kemudian dimasukkan ke
Batch 150
botol/batch
Diameter 160 cm x
tinggi 200 cm
18
dalam retort. Proses dilakukan
dalam keadaan vakum dengan
suhu 100 0C selama 20 menit.
19
4.6 Tata letak a. Tipe Tata Letak dan Aliran Proses
Tipe tata letak fasilitas yang digunakan pabrik sirup buah naga yaitu
product lay out. Dengan ciri sebagai berikut :
Hanya ada satu macam produk yang dibuat yaitu sari buah naga.
Produk dibuat dalam jumlah besar untuk jangka waktu yang relatif lama.
Satu mesin hanya digunakan untuk melaksanakan satu macam operasi
kerja seperti halnya mesin pemasak hanya dapat digunakan untuk proses
pemasakan sirup buah naga.
Peralatan produksi disusun berdasarkan urutan proses produksi.
Pola aliran proses produksi yang digunakan yaitu Straight line. Alasan yang
menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi ini adalah untuk mempermudah
pengawasan dan pemanfaatan fasilitas transportasi. Namun pola aliran ini
memiliki kekurangan yaitu jarak aliran yang panjang sehingga kurang efisien
(Wignjosoebroto, 2003).
Gambar 2. Pola Aliran Bahan “Fruitamin Nagabonar”
b. Penentuan Kebutuhan Luas RuangPT. Fruitamin Nagabonar Makmur ini akan membutuhkan tanah seluas
1615,78 m2, berikut di bawah ini merupakan perhitungannya:
A. Perhitungan Luas LantaiA.1 Luas Storage
A.1.1 Buah Naga Merah Kebutuhan/hari = 17.000 kg
1 kardus berisi 25 kg, ukuran kardus = (50 x 50 x 40) cm
Kebutuhan kardus/hari = 17.000 kg/25 kg = 680 kardus
Luas alas kardus = (50x50) cm2 = 2500 cm2 = 0,25 m2
Asumsi tinggi tumpukan maks. = 1,6 m
Jumlah tumpukan maks. = 160 cm/40 cm = 4 kardus
Banyak tumpukan kardus = 680/4 = 170 tumpukan
Luas lantai = 170 x 0,25 m2 = 42,5 m2
20
A.1.2 Gula Pasir Kebutuhan/bulan = 2550 kg x 26 hari = 66.300 kg
1 karung berisi 25 kg, ukuran karung = (100 x 40 x 20) cm
Kebutuhan karung/bulan = 66.300 kg /25 kg = 2652 karung
Luas alas karung (posisi tidur) = (100x40) cm2 = 4000 cm2 =
0,4 m2
Asumsi tinggi tumpukan maks. = 2 m
Jumlah tumpukan maks. = 200 cm/20 cm = 10 karung
Banyak tumpukan karung = 2652/10 = 266 tumpukan
Luas lantai = 266 x 0,4 m2 = 106,4 m2
A.1.3 Natrium Benzoat Kebutuhan/bulan = 5,1 kg x 26 hari = 132,6 kg
1 karung berisi 25 kg, ukuran karung = (100 x 40 x 20) cm
Kebutuhan karung/bulan = 132,6 kg/25 kg = 5,304 = 6 karung
Luas alas karung (posisi tidur) = (100x40) cm2 = 4000 cm2 =
0,4 m2
Asumsi tinggi tumpukan maks. = 2 m
Jumlah tumpukan maks. = 200 cm/20 cm = 10 karung
Banyak tumpukan karung = 6/10 = 0,6 = 1 tumpukan
Luas lantai = 1 x 0,4 m2 = 0,4 m2
A.1.4 Asam Sitrat Kebutuhan/bulan = 5,1 kg x 26 hari = 132,6 kg
1 karung berisi 25 kg, ukuran karung = (100 x 40 x 20) cm
Kebutuhan karung/bulan = 132,6 kg/25 kg = 5,304 = 6 karung
Luas alas karung (posisi tidur) = (100x40) cm2 = 4000 cm2 =
0,4 m2
Asumsi tinggi tumpukan maks. = 2 m
Jumlah tumpukan maks. = 200 cm/20 cm = 10 karung
Banyak tumpukan karung = 6/10 = 0,6 = 1 tumpukan
Luas lantai = 1 x 0,4 m2 = 0,4 m2
A.1.5 Botol
21
Kebutuhan/bulan = 86 botol x 26 hari = 2236 botol
Diameter botol = 7 cm, tinggi = 20 cm
1 kardus berisi 100 botol (10 botol x 10 botol), ukuran kardus =
(70 x 70 x 20) cm
Kebutuhan kardus/bulan = 2236 botol/100 botol = 22,36 = 23
kardus
Luas alas kardus = (70x70) cm2 = 4900 cm2 = 0,49 m2
Asumsi tinggi tumpukan maks. = 2 m
Jumlah tumpukan maks. = 200 cm/20 cm = 10 kardus
Banyak tumpukan kardus = 23/10 = 2,3 = 3 tumpukan
Luas lantai = 3 x 0,49 m2 = 1,47 m2
A.1.6 Kardus Kebutuhan/bulan = 7 kardus x 26 hari = 182 kardus
Ukuran kardus dalam keadaan terlipat = (90 x 70 x 0,5) cm
Luas alas kardus = (90x70) cm2 = 6300 cm2 = 0,63 m2
Asumsi tinggi tumpukan maks. = 1 m
Jumlah tumpukan maks. = 100 cm/0,5 cm = 200 kardus lipat
Banyak tumpukan kardus lipat = 182/200 = 0,91 = 1 tumpukan
Luas lantai = 1 x 0,63 m2 = 0,63 m2
A.1.7 Selotip Kebutuhan/bulan (1 selotip untuk 20 kardus) = 182 kardus/20
kardus = 9,1 = 10 selotip = 1 kardus
Ukuran kardus (1 kardus berisi 12 selotip) = (30x20x10) cm
Luas alas kardus = (30x20) cm2 = 0,06 m2
Asumsi tinggi tumpukan maks. = 1 m
Jumlah tumpukan maks. = 100 cm/10 cm = 10 kardus
Banyak tumpukan kardus = 1/10 = 0,1 = 1 tumpukan
Luas lantai = 1 x 0,06 m2 = 0,06 m2
Luas Storage = (45,2 + 106,4 + 0,4 + 0,4 + 1,47 + 0,63 + 0,06) m2 =
154,56 m2
A.2 Luas Warehouse
22
A.2.1 Kardus Kebutuhan/bulan = 7 kardus x 26 hari = 182 kardus
Diameter botol = 7 cm, tinggi = 20 cm
Ukuran kardus (4 botol x 3 botol) = (30 x 23 x 20) cm
Luas alas kardus = (30x23) cm2 = 690 cm2 = 0,069 m2
Asumsi tinggi tumpukan maks. = 1,6 m
Jumlah tumpukan maks. = 160 cm/20 cm = 8 kardus
Banyak tumpukan kardus lipat = 182/8 = 22,75 = 23 tumpukan
Luas lantai = 23 x 0,069 m2 = 1,587 m2
A.3 Luas ReceivingLuas Receiving = 50% luas storage
= 50% x 154,56 m2
= 77,28 m2
A.4 Luas ShippingLuas Shipping = 50% luas warehouse
= 50% x 1,587 m2
= 0,7935 m2
B. Perencanaan FasilitasB.1 Fasilitas Kantor
No. Nama Fasilitas
Ukuran (m) Luas
(m)
Jumlah Fasilita
s
Jumlah Luas
Lantai (m)p l
23
1 Ruang Presiden Direktur 6 5 30 1 302 Ruang Wakil Presiden Direktur 5 4 20 1 203 Direktur Personalia 5 4 20 1 204 Direktur Pemasaran 5 4 20 1 205 Direktur Produksi 5 4 20 1 206 Direktur Keuangan 5 4 20 1 207 Manajer Ketenagakerjaan 4 4 16 1 16
# Administrasi 6 4 24 1 248 Manajer Penjualan 7 6 42 1 42
# Staf Penjualan 4 4 16 1 169 Manajer Proses Produksi 4 4 16 1 16
# Staf Proses 4 4 16 1 16 # Staf Maintenance 4 4 16 1 16 # Staf Gudang 4 3 12 1 12 # Staf PPIC 4 4 16 1 16 # Staf Packaging 4 3 12 1 12
10 Manajer QC dan R&D 4 4 16 1 16 # Staf R&D 4 4 16 1 16 # Staf QC 4 4 16 1 16
11 Manajer Pembukuan 4 4 16 1 16 # Staf Pembukuan 4 3 12 1 12
Total 392
B.2 Fasilitas Pendukung
No. Nama Fasilitas
Ukuran (m) Luas
(m2)Jumlah Fasilitas
Jumlah Luas Lantai (m2)p l
1 Toilet 2 2 4 10 40
24
2 Cafetaria 8 5 40 1 403 Dapur 2 2 4 2 84 Mushola 8 6 48 1 485 Poliklinik 6 5 30 1 306 Parkir 13 6 78 2 156
7Tempat Pembuangan Limbah 4 3 12 1 12
8 Pos Satpam 2 2 4 2 89 Kasir 2 1 2 2 4
10 Ruang Ganti 4 3 12 2 24
11 Tempat sampah0,4 0,4 0,16 20 3,2
Total 373,2
25
B.3 Fasilitas Produksi
No. Nama Fasilitas
Ukuran (m)Luas (m2)
KelonggaranƩ
Kelonggaran
Ʃ Mesin Aktual
Luas Total (m2)P l Fasilitas
75%Bahan Baku 25%
Tenaga Kerja 50%
1 Ruang Sortasi 5 4 20 15 5 10 30 1 502 Mesin Pengupas 3 2 6 4,5 1,5 3 9 2 303 Mesin Pencuci 3 2 6 4,5 1,5 3 9 2 304 Mesin Ekstraktor 3 2 6 4,5 1,5 3 9 2 305 Mesin Pemanas 3 2 6 4,5 1,5 3 9 2 306 Juice Dispenser 3 2 6 4,5 1,5 3 9 2 30
7Filling and Sealing Machine 2 2 4 3 1 2 6 1 10
8 Mesin Pasteurisasi 2 2 4 3 1 2 6 2 209 Sterilisator r = 0,8 2,01 1,51 0,50 1,01 3,02 1 5,03
10 Ruang Pengemasan 4 3 12 9 3 6 18 1 30Total 265,03
26
B.4 Fasilitas Penggudangan
No. Nama Fasilitas
Ukuran (m)Luas (m)
Kelonggaran Ʃ Kelonggara
n
Luas Total (m)P l
Fasilitas 75%
Bahan Baku 25%
Tenaga Kerja 50%
1 Storage 15,46 10,00 154,56 115,92 38,64 77,28 231,84 386,402 Warehouse 1,59 1,00 1,587 1,19 0,40 0,79 2,38 3,973 Receiving 11,04 7,00 77,28 57,96 19,32 38,64 115,92 193,204 Shipping 1,13 0,70 0,79 0,60 0,20 0,40 1,19 1,98
Total 585,55
Total Luas lantai yang diperlukan adalah = (392 + 373,2 + 265,03 + 585,55) m2 = 1615,78 m2.
27
28