blog

Upload: elviyananizarsarbini

Post on 01-Mar-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

blog

TRANSCRIPT

MOLUSKUM KONTAGIOSUMA.TINJAUAN PUSTAKAI.Pendahuluan1Moluskum kontagiosum merupakan infeksi virus pada kulit yang umum terjadi pada anak-anak. Infeksi kulit yang terjadi berupa papul (benjolan kecil dan sewarna kulit), tidak nyeri dan dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan dalam waktu setahun.Penyakit ini menular, namun hanya menyerang kulit tidak menyerang organ-organ dalam. Cara penularan yang biasa terjadi adalah lewat kontak langsung maupun kontak dengan benda lain yang terkontaminasi.II.Definisi1,2,3Moluskum Kontagiosum adalah penyakit yang disebabkan oleh virus pox, klinis berupa papul-papul, pada permukaannya terdapat lekukan (delle), berisi massa yang mengandung badan moluskum.III.EpidemiologiMoluskum Kontagiosum dapat ditemukan di seluruh dunia, namun insiden tertinggi terjadi di iklim tropis. Terdapat sekitar 5-8% dari seluruh populasi. Tiga kelompok besar yang terkena antara lain anak-anak, orang dewasa dengan seksual aktif, dan orang dengan system imun yang menurun, hingga 20 % dengan HIV aktif juga terkena moluskum kontagiosum.1Faktor pendukung penyebaran adalah berbagi mandi, kolam renang, dan handuk.Penyakit ini lebih banyak menyerang anak dimana laki-laki lebih banyak dibanding perempuan dan lesi lebih menyebar dari dewasa.5Pasien dengan dermatitis atopi sering disertai dengan terjadinya peningkatan jumlah lesi.1,6Pada orang dewasa, moluskum dapat disebarkan dari aktivitas seksual dan STD yang lain dapat menyertainya.1IV.Etiologi1,6Secara etiologi penyakit ini disebabkan olehMolluscum Contagiosum Virus (MCV), yang merupakan bagian dari virus pox.MCV ini terdiri dari 4 tipe yaitu MCV 1, MCV 2, MCV 3, dan MCV 4. Yang terbayak adalah MCV 1. Pada anak-anak biasanya disebabkan oleh MCV 1, sedangkan pada penderita HIV disebabkan oleh MCV 2. Virus ini masuk ke kulit lewat kelenjar rambut dan mudah menular lewat kontak langsung.Bila papul digaruk, virus ini dapat menyebar ke kulit sekitarnya. Daerah lipatan kulit yang lembab, seperti di ketiak, dapat mempercepat penyebaran virus.V.PatogenesisPatogenesis dari penyakit ini sebenarnya tidak jelas.Molluscum Contagiosum Virus (MCV)yang merupakan bagian dari Pox virus, bereplikasi pada sel keratin dalam sitoplasma. Sel yang terinfeksi mengalami turn over lebih tinggi daripada yang normal. MCV menyebabkan gangguan migrasi sel Langerhans ke lapisan epidermis sehingga pada lapisan spinosum tidak terdapat sel Langerhans.1,5,6VI.Gejala KlinisMasa inkubasi berlangsung satu sampai beberapa minggu. Kelainan kulit dimulai dengan papul berwarna putih seperti mutiara atau merah seperti daging (flesh colored) yang kemudian membesar, diskrit, berbentuk kubah, yang kemudian di tengahnya terdapat lekukan (delle). Jika dipijat akan tampak keluar massa yang berwarna putih seperti nasi, yang merupakan ciri khas untuk moluskum kontagiosum. Ukuran dari papul ini bervariasi, biasanya antara 2-6 mm, kadang bisa mencapai 3 cm (giant molluscum). Biasanya asimptomatis.1,2,6,7Lokalisasi penyakit ini di daerah muka, badan dan ekstremitas, sedangkan pada orang dewasa di daerah pubis dan genitalia eksterna. Kadang-kadang dapat timbul infeksi sekunder sehingga timbul supurasi.2VII.DiagnosisDitegakkan atas dasar gejala klinis yang khas. Sebagai tambahan dapat digunakan metodeShelley, yaitu dengan mengeluarkan inti atau biji dari papul dan melumatkan diantara dua slide mikroskop, dan beri zat pewarna untuk deteksi virus. Pewarna yang dipilih adalah Sedi-Stain (Clay-Adams, Parsippany, NJ 07054:crystal violet, safranin and ammonium oxalate in 10 percent ethanol). Tekanan yang kuat pada slide tersebut akan menghasilkan virion yang dapat dilihat dibawah mikroskop.8Dapat juga dengan menggunakan cat Wright akan terbaca suatu gambarantypical oval molluscum bodies. Biopsi tidaklah selalu merupakan hal yang penting kecuali bentukan papul tertutup oleh infeksi sekunder. Pada histopatologi daerah epidermis didapatkan gambaran badan moluskum dengan partikel virus.2VIII.Diagnosis banding9a.Karsinoma sel basal : pada orang tua sering mengalami ulserasi.b.Veruka vulgaris : vegetasi lentikular, permukaan kasar, kering, warna keabu-abuan, kulit di sekitarnya tidak meradang.c.Keratoakantoma : biasanya nodula-nodula keras, pada bagian tengah didapati sumbatan keratin.Biasanya ditemukan di daerah wajah, telinga, dan punggung tangan.IX.PenatalaksanaanPrinsip pengobatan adalah mengeluarkanmassa yang mengandung badan moluskum. Dapat dipakai alat seperti ekstraktor komedo, jarum suntik, atau kuret. Cara lain dapat digunakan ekskholeasi, elektrokauterisasi atau bedah beku dengan CO2, N2,dan sebagainya.1,2,3Pada orang dewasa harus dilakukan terapi terhadap pasangan seksualnya.1,2Pada anak-anak lebih baik diberikan trichloroacetic acid 50% untuk lesi putih beberapa detik sampai beberapa menit, sedangkan untuk krusta sampai 10 hari. Bisa juga diberikan Duofilm (Lactic acid dan Salicylic acid) untuk lesi putih selama 2-5 hari dan untuk krusta 7-14 hari.1Walaupun penyakit ini biasanya tidak menimbulkan gatal, pada beberapa orang dapat timbul dermatitis di sekitar papul sehingga dapat menimbulkan rasa gatal. Pengobatan untuk gatal karena dermatitis dapat menggunakan krim atau salep hidrokortison (kortikosteroid). Namun krim atau salep ini dioleskan hanya di daerah dermatitis dan tidak pada papul moluskum kontagiosum.1X.PrognosisPrognosis, dengan menghilangkan semua lesi yang ada, penyakit ini tidak atau jarangresidif.1,2

DAFTAR PUSTAKA1.Abdullah, Benny, dr.Sp.KK. 2009. Kasus-kasus lain : Dermatologi Pengetahuan Dasar dan Kasus di Rumah Sakit. Surabaya : Airlangga Universty Press. Hal 166-168.2.Djuanda, Adhi, et al, editor. 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin,3nded. Jakarta : Balai Penerbit FK UI. Hal 111-112.3.Barakbah, dkk. 2007. Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin. Surabaya : Airlangga Universty Press. Hal21.4.http:// klikdokter.com/Indeks Penyakit/Moluskum kontagiosum. Diakses tanggal 20 Agustus 2010.5.Gonzales E. Molluscum Contangiosum and Other Viruses.In : Moschella SL, Hurley HJ.eds.3nded.Phil : WB Saunders Co.p 807-808.6.Fritzpatric.2003. Dermatology in general medicin, 7thed. New York : Mc Graw Hill Medical. p 1911-1913.7.Epstein, E. 1988. Molluscum Contangiosum. In : Common Skin Disorders 2nded. New Jersey : Medical Economic Book. p 125-126.8.James, W.D, Timothy, G.B, Dirk, M.E. 2006. Molluscum Contangiosum. In : Andrews Disease of the Skin : Clinical Dermatology. 10thed. Canada : Saunders Elsevier. P 394-396.9.Siregar RS. Moluskum kontagiosum, Acne, Milia : Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit edisi 2. Jakarta : EGC. 2005. Hal 79.