blitz - ftp.unpad.ac.id · sisi alami dan liar dari seorang wanita akan menjadi prinsip dari tren...

1
SISI alami dan liar dari seorang wanita akan menjadi prinsip dari tren tata rambut yang akan menghiasi tahun 2012. Tengok saja, tren tata rambut L’Oreal Profesionnel 2012 yang diluncurkan pertengahan November lalu. Sisi alami lebih ditonjolkan dan potongan sederhana banyak di- mainkan. Tren cutting bob klasik masih menjadi primadona di tahun menda- tang. Bertajuk Time Master, penata rambut Andy lie meluncurkan gaya bob klasik ikal yang dibuat bergelombang yang can- tik. Adapun sisi liar ditam- pilkannya dengan sedikit melakukan perubahan de- ngan membuat gaya tersebut sedikit mengacak, dengan pemilihan warna mahogany brown. Bagi yang memiliki rambut panjang, tren tetap meng- arah pada gaya alami, seperti rambut ikal dan keriting dengan curling foam dan hot diffuser. Potongan-potongan seperti ini dapat diaplikasi- kan di berbagai kesempatan dan acara.(SN/M-5) Gaya Modern Tenun Sumbar S TY LE | MINGGU, 11 DESEMBER 2011 | HALAMAN 13 MEMANAH EMAS DI USIA MUDA Di SEA Games perdananya. Erwina Safitri langsung menyabet tiga medali emas. Move, Hlm 17 Bukan hanya cocok untuk keseharian, harga pun lebih terjangkau karena inovasi motif. BLITZ ANDA yang suka bergaya dengan aksesori bakal bisa tampil lebih ekspresif tahun depan. Namun bukan lewat anting besar atau kalung bertumpuk, melainkan lewat aksesori kepala gaya India. Paduan gaya India termasuk penggunaan aksesorinya yang eksotis dipilih desainer Karl Lagerfeld untuk koleksi terbaru Chanel, Paris-Bombay Collection, yang diperaga- kan di Paris, Selasa (6/12). Lagerfeld yang kerap melahirkan tren baru membuat gaya aksesori kepala itu menjadi cocok untuk keseharian masa kini dengan memadankannya setelan rok-blazer atau gaun yang bergaya quirky. Sedikit tips untuk Anda yang ingin menjajal, pilih aksesori yang tidak terlalu rumit dan tidak berwarna mencolok untuk pemakaian sehari- hari. Aksesori yang lebih glamor dapat dikenakan untuk pesta dan tampak cocok disematkan baik un- tuk gaya rambut terurai ataupun digelung ke atas.(Big/M-3) Gaya India di Paris Tren Rambut 2012 SISKA NURIFAH BAGAIMANA hasilnya jika cokelat berkolaborasi dengan fesyen? Jawaban- nya ialah glamor sekaligus mengundang selera. Seperti saat lima desainer muda yang disebut Lima Laskar Mode saling unjuk kebolehan menampilkan master- piece mereka dalam acara The Ultimate Chocolate Experience yang berlangsung Rabu (7/12). Desainer Tex Saverio yang pertama berkesempatan menampilkan karya uta- manya berkolaborasi dengan chocolatier asal Belgia Andy Van Den Broeck. Sebuah bustier berbahan dasar lateks berubah menjadi cokelat dengan detail ukiran malaikat kecil bergaya klasik, mengingat- kan pada sosok Xena dalam lm Xena: The Warrior Princes. Ada pula Stella Rissa yang menampil- kan topi bermodel cloche dengan material cokelat dipadu kemeja tanpa lengan dan sebuah rok a line. Kesan feminin, elegan, sekaligus seksi terpancar dari rancangan- nya. Sayang elemen fesyen ini tidak bisa dipakai seterusnya. (Din/M-5) Fusi Cokelat dan Fesyen MI/ADAM DWI ANTARA/M AGUNG RAJASA MI/RAMDANI REUTERS/BENOIT TESSIER menjadi berbagai karakter busana siap pakai (ready to wear), mulai dari busana keseharian hingga busana resmi. Koleksi ini seperti membalik persepsi masyarakat, terutama para generasi muda, bahwa tenun dan songket bahan yang mahal dan tra- disional. “Kapan generasi muda mau pakai songket dan te- nun kalau selalu mengang- gap mahal dan mewah. Dengan gebrakan ini, kain tenun dapat menyen- tuh lapisan masyarakat menengah dan dapat dibuat menjadi busana siap pakai yang modern,” ungkap Sammy yang ditemui seusai show. Proses menciptakan gebrakan itu pula yang ternyata membuat Sammy jarang muncul di publik. Desainer berusia 51 tahun ini berkeliling daerah di Indonesia untuk melakukan pembinaan-pembinaan kepada para perajin kain tradisional, seperti di Maluku, Makasar, Lom- bok, dan terakhir di Desa Sijunjung, Sumbar. Bekerja sama dengan Dewan Kera- S ETELAH lama menghilang tanpa gelaran show, peran- cang kenamaan Indonesia Samuel Wattimena muncul dengan gebrakan baru. Sammy, sapaan akrabnya, me- luncurkan koleksi siap pakai yang diambil dari tenun unggan dari Desa Nagari Unggan, Sijunjung, Sumatra Barat (Sumbar). Untuk ukuran desainer sekaliber Sammy, peragaan busana tenun unggan yang digelar di KOI Gal- lery & Cafe, Jakarta, Kamis (8/12), terbilang sederhana. Desainer yang telah berkarier 30 tahun ini hanya menampilkan total 22 busana pria dan wanita. Namun, menariknya, Sammy menghadirkan koleksi tenun ung- gan dengan bahan yang lebih ringan, nyaman, kaya motif baru, dan disulap jinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumbar, Sammy telah memiliki 20 perajin tenun unggan dalam binaan- nya. Perkawinan tenun Tenun unggan merupakan hasil perkawinan baru antara teknik bertenun Pandai Sikek dari daerah Halaban dan daerah Silungkang. Selama ini pera- jin menghasilkan kain tenun balapak (motif penuh) ber- bahan linen, motif benang emas, dan perak serta tembaga. Kini pera- jin juga diperke- nalkan dengan bahan benang lainnya seperti sutra murni, sutra rayon, sutra silk, spunsilk, rayon, dan lainnya. Program pembinaan tersebut juga berhasil melahirkan motif yang diberi nama ‘unggan seribu bukit’. Sammy pun membuat strategi de- ngan mengombinasikan bahan-bahan yang halus. Motif tenun pun dibuat lebih sedikit yakni hanya dibuat di beberapa bagian kain dan bentuknya disederhanakan. Tenun unggan ini pun terbilang jauh lebih murah. Proses produksinya pun cepat. Harga sehelainya hanya di kisaran Rp300 ribu-Rp500 ribu, sedangkan tenun songket biasanya berharga jutaan rupiah. Sammy menjelaskan tenun songket umumnya menjadi mahal karena su- plai benang yang sulit. Perajin yang berada di pelosok barat dan timur Indonesia harus mencari benang jauh ke Jakarta, Sukabumi, dan Surabaya. Dalam pembuatan tenun unggan itu Sammy memang tidak menga- lami kesulitan untuk suplai benang. Dengan bantuan Pemerintah Provinsi Sumbar, pembuatan sehelai tenun hanya memakan waktu selama se- minggu. Padahal, sebelumnya bisa menca- pai waktu bulanan. Namun di banyak daerah lainnya, menurut Sammy, persoalan benang masih mendera. “Seharusnya jika ingin mengang- kat produktivitas kain tradisional di berbagai provinsi, harus dilakukan penyediaan benang yang baik, mana- jemen, strategi bisnis. Ini permasala- han yang sudah disadari bertahun- tahun, dan sayangnya belum berubah hingga kini.” (M-5) [email protected] Samuel Wattimena Desainer FOTO-FOTO : MI / PANCA SYURKANI

Upload: lytu

Post on 09-Aug-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SISI alami dan liar dari seorang wanita akan menjadi prinsip dari tren tata rambut yang akan menghiasi tahun 2012. Tengok saja, tren tata rambut L’Oreal Profesionnel 2012 yang diluncurkan pertengahan November lalu. Sisi alami lebih ditonjolkan dan potongan sederhana banyak di-mainkan.

Tren cutting bob klasik masih menjadi primadona di tahun menda-tang. Bertajuk Time Master, penata rambut Andy lie meluncurkan gaya bob klasik ikal yang dibuat bergelombang yang can-tik. Adapun sisi liar ditam-pilkannya dengan sedikit melakukan perubah an de-ngan membuat gaya tersebut sedikit mengacak, dengan pemilihan warna mahogany brown.

Bagi yang memiliki rambut panjang, tren tetap meng-arah pada gaya alami, se perti rambut ikal dan keriting dengan curling foam dan hot diffuser. Potongan-potongan seperti ini dapat diaplikasi-kan di berbagai kesempatan dan acara.(SN/M-5)

Gaya Modern Tenun Sumbar

STYLE| MINGGU, 11 DESEMBER 2011 | HALAMAN 13

MEMANAH EMAS DI USIA MUDA Di SEA Games perdananya.Erwina Safitri langsung menyabet tiga medali emas. Move, Hlm 17

Bukan hanya cocok untuk keseharian, harga pun lebih terjangkau karena inovasi motif.

BLITZ

ANDA yang suka bergaya dengan aksesori bakal bisa tampil lebih ekspresif tahun depan. Namun bukan lewat anting besar atau kalung bertumpuk, melainkan lewat aksesori kepala gaya India.

Paduan gaya India termasuk penggunaan aksesorinya yang eksotis dipilih desainer Karl Lagerfeld untuk koleksi terbaru Chanel, Paris-Bombay Collection, yang diperaga-kan di Paris, Selasa (6/12). Lagerfeld yang kerap melahirkan tren baru membuat gaya aksesori kepala itu menjadi cocok untuk keseharian masa kini dengan memadankannya setelan rok-blazer atau gaun yang bergaya quirky.

Sedikit tips untuk Anda yang ingin menjajal, pilih aksesori yang tidak terlalu rumit dan tidak berwarna mencolok untuk pemakaian sehari-hari. Aksesori yang lebih glamor dapat dikenakan untuk pesta dan tampak cocok disematkan baik un-tuk gaya rambut terurai ataupun digelung ke atas.(Big/M-3)

Gaya India di ParisTren Rambut 2012

SISKA NURIFAH

BAGAIMANA hasilnya jika cokelat berkolaborasi dengan fesyen? Jawaban-nya ialah glamor sekaligus mengundang selera. Seperti saat lima desainer muda yang disebut Lima Laskar Mode saling unjuk kebolehan menampilkan master-piece mereka dalam acara The Ultimate Chocolate Experience yang berlangsung Rabu (7/12).

Desainer Tex Saverio yang pertama berkesempatan menampilkan karya uta-manya berkolaborasi dengan chocolatier asal Belgia Andy Van Den Broeck. Sebuah bustier berbahan dasar lateks berubah menjadi cokelat dengan detail ukiran malaikat kecil bergaya klasik, mengingat-kan pada sosok Xena dalam fi lm Xena: The Warrior Princes.

Ada pula Stella Rissa yang menampil-kan topi bermodel cloche dengan material cokelat dipadu kemeja tanpa lengan dan sebuah rok a line. Kesan feminin, elegan, sekaligus seksi terpancar dari rancangan-nya. Sayang elemen fesyen ini tidak bisa dipakai seterusnya. (Din/M-5)

Fusi Cokelat dan Fesyen

MI/ADAM DWI

ANTARA/M AGUNG RAJASA

MI/RAMDANI REUTERS/BENOIT TESSIER

menjadi berbagai karakter busana siap pakai (ready to wear), mulai dari busana keseharian hingga busana resmi. Koleksi ini seperti membalik persepsi masyarakat, terutama para generasi muda, bahwa tenun dan songket bahan yang mahal dan tra-disional.

“Kapan generasi muda mau pakai songket dan te-nun kalau selalu mengang-gap mahal dan mewah. Dengan gebrakan ini, kain tenun dapat menyen-tuh lapisan masyarakat menengah dan dapat d i b u a t m e n j a d i busana siap pakai yang modern,” ungkap Sammy y a n g d i t e m u i seusai show.

Proses menciptakan gebrakan itu pula yang ternyata membuat Sammy jarang muncul di publik.

Desainer berusia 51 tahun ini berkeliling daerah di Indonesia untuk melakukan pembinaan-pembinaan kepada para perajin kain tradisional, seperti di Maluku, Makasar, Lom-bok, dan terakhir di Desa Sijunjung, Sumbar.

Bekerja sama dengan Dewan Kera-

SETELAH lama menghilang tanpa gelaran show, peran-cang kenamaan Indonesia Samuel Wattimena muncul

dengan gebrakan baru. Sammy, sapaan akrabnya, me-

luncurkan koleksi siap pakai yang diambil dari tenun unggan dari Desa Nagari Unggan, Sijunjung, Sumatra Barat (Sumbar).

Untuk ukuran desainer sekaliber Sammy, peragaan busana tenun unggan yang digelar di KOI Gal-lery & Cafe, Jakarta, Kamis (8/12), terbilang sederhana. Desainer yang telah berkarier 30 tahun ini hanya menampilkan total 22 busana pria dan wanita.

Namun, menariknya, Sammy menghadirkan koleksi tenun ung-gan dengan bahan yang lebih ringan, nyaman, kaya motif baru, dan disulap

jinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumbar, Sammy telah memiliki 20 perajin tenun unggan dalam binaan-nya.

Perkawinan tenunTenun unggan merupakan hasil

perkawinan baru antara teknik bertenun Pandai Sikek dari

daerah Halaban dan daerah Silungkang. Selama ini pera-jin menghasilkan kain tenun balapak (motif penuh) ber-bahan linen, motif benang

emas, dan perak serta tembaga. Kini pera-

jin juga diperke-nalkan dengan bahan benang lainnya seperti

s u t r a m u r n i , sutra rayon, sutra

silk, spunsilk, rayon, dan lainnya. Program pembinaan tersebut juga

berhasil melahirkan motif yang diberi nama ‘unggan seribu bukit’.

Sammy pun membuat strategi de-ngan mengombinasikan bahan-bahan yang halus. Motif tenun pun dibuat lebih sedikit yakni hanya dibuat di beberapa bagian kain dan bentuknya disederhanakan.

Tenun unggan ini pun terbilang

jauh lebih murah. Proses produksinya pun cepat. Harga sehelainya hanya di kisaran Rp300 ribu-Rp500 ribu, sedangkan tenun songket biasanya berharga jutaan rupiah.

Sammy menjelaskan tenun songket umumnya menjadi mahal karena su-plai benang yang sulit. Perajin yang berada di pelosok barat dan timur Indonesia harus mencari benang jauh ke Jakarta, Sukabumi, dan Surabaya.

Dalam pembuatan tenun unggan itu Sammy memang tidak menga-lami kesulitan untuk suplai benang. Dengan bantuan Pemerintah Provinsi Sumbar, pembuatan sehelai tenun hanya memakan waktu selama se-minggu.

Padahal, sebelumnya bisa menca-pai waktu bulanan. Namun di banyak daerah lainnya, menurut Sammy, persoalan benang masih mendera.

“Seharusnya jika ingin mengang-kat produktivitas kain tradisional di berbagai provinsi, harus dilakukan penyediaan benang yang baik, mana-jemen, strategi bisnis. Ini permasala-han yang sudah disadari bertahun-tahun, dan sayangnya belum berubah hingga kini.” (M-5)

[email protected]

Samuel WattimenaDesainer

FOTO-FOTO : MI / PANCA SYURKANI