analisis tren teknologi

17
1.1. Tren Teknologi Pada bagian ini akan dibahas beberapa tren teknologi yang berpotensi untuk relevan digunakan atau diterapkan di lingkungan KSEI, baik dari aplikasi dan infrastruktur. 1.1.1. Tren Teknologi Aplikasi Java Jawa, pertama kali diluncurkan di Sun Microsystems pada tahun 1995, sampai saat ini tetap menjadi bagian penting dari teknologi informasi. Hal ini dibuktikan pada chart bulanan Tiobe (www.tiobe.com) bahwa bahasa JAVA merupakan bahasa pemrograman yang paling populer, mengalahkan C dan semua bahasa pemrograman yang lain. Dua tahun lalu, Oracle mengakuisisi Sun dan dengan demikian menjadi vendor yang bertanggung jawab atas perkembangan JAVA, meskipun JAVA pada dasarnya merupakan community-driven development. Oracle memiliki rencana ambisius untuk JAVA dalam dua tahun ke depan, dengan niat untuk meningkatkan JAVA Standar, Mikro, dan versi Enterprise dengan kemampuan mulai dari Mac OS X sampai pada kemampuan komputasi cloud. Bagian dari rencana itu menutup support terhadap Java Standard Enterprise versi 6, dan dalam bahasan berikutnya akan mencakup roadmap dari Oracle. Secara commercial Oracle sebagai vendor pengembang JAVA sudah melakukan publikasi terhadap versi JAVA yang mereka support. Adapun roadmapnya dapat dilihat dari gambar tabel diatas. Yang menarik adalah pada saat ini secara umum KSEI menggunakan versi java 1.4 dan 1.6. Untuk itu mungkin perlu dipertimbangkan untuk melakukan upgrade ke JAVA SE 7, karena premier support JAVA SE 7 sampai dengan Juli 2016.

Upload: hari-wibowo-brontokusumo

Post on 03-Aug-2015

111 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Tren Teknologi

1.1. Tren Teknologi

Pada bagian ini akan dibahas beberapa tren teknologi yang berpotensi untuk relevan digunakan atau

diterapkan di lingkungan KSEI, baik dari aplikasi dan infrastruktur.

1.1.1. Tren Teknologi Aplikasi

Java

Jawa, pertama kali diluncurkan di Sun Microsystems pada tahun 1995, sampai saat ini tetap menjadi bagian penting dari teknologi informasi. Hal ini dibuktikan pada chart bulanan Tiobe (www.tiobe.com) bahwa bahasa JAVA merupakan bahasa pemrograman yang paling populer, mengalahkan C dan semua bahasa pemrograman yang lain. Dua tahun lalu, Oracle mengakuisisi Sun dan dengan demikian menjadi vendor yang bertanggung jawab atas perkembangan JAVA, meskipun JAVA pada dasarnya merupakan community-driven development.

Oracle memiliki rencana ambisius untuk JAVA dalam dua tahun ke depan, dengan niat untuk meningkatkan JAVA Standar, Mikro, dan versi Enterprise dengan kemampuan mulai dari Mac OS X sampai pada kemampuan komputasi cloud. Bagian dari rencana itu menutup support terhadap Java Standard Enterprise versi 6, dan dalam bahasan berikutnya akan mencakup roadmap dari Oracle.

Secara commercial Oracle sebagai vendor pengembang JAVA sudah melakukan publikasi terhadap versi JAVA yang mereka support. Adapun roadmapnya dapat dilihat dari gambar tabel diatas. Yang menarik adalah pada saat ini secara umum KSEI menggunakan versi java 1.4 dan 1.6. Untuk itu mungkin perlu dipertimbangkan untuk melakukan upgrade ke JAVA SE 7, karena premier support JAVA SE 7 sampai dengan Juli 2016.

Sebagai tambahan pada pertengahan Juni 2012, Oracle akan mengembangkan JAVA EE yang dari versi 7 menjadi versi 8. Adapun enhancement akan lebih kepada kemampuan cloud, modularity, dan HTML 5. Pada Juni 2013, Oracle juga menargetkan peningkatan fitur di JDK 8 dengan meningkatkan operatibility antara javascript, JVM convergence, JavaFX 3.0, dan Java closures. Masing-masing proyeknya berkode proyek Jigsaw dan proyek lambda.

Middleware

Untuk menunjang integrasi informasi dan aplikasi, salah satu solusi yang menjadi best practices saat ini

adalah implementasi Service Oriented Architecture (SOA). Pembuatan Service Oriented Architecture

Page 2: Analisis Tren Teknologi

sebagai basis integrasi antar system. Solusi SOA ini akan memisahkan business logic dari sistem. Solusi

yang ditawarkan tersebut akan memiliki berbagai keuntungan baik dari sisi bisnis maupun IT. Adapun

keuntungan dari sisi bisnis antara lain:

Efficiency: memaksimalkan business process dengan mentransformasikan business process yang

berdiri sendiri-sendiri yang didalamnya mengandung proses-proses yang sama yang diulang-

ulang, menjadi layanan-layanan yang dipakai bersama. Dengan begini sistem menjadi lebih

efisien dan biaya pemeliharaan menjadi lebih ringan.

Agility: kecepatan dalam pemenuhan layanan-layanan bisnis utama, dan peningkatan layanan

ke konsumen, mitra dan karyawan.

Adaptability: kemudahan dalam melakukan perubahan sistem

Optimization: sistem yang lebih mudah dimengerti memungkinkan kerja sama yang lebih baik

antara bagian business dan IT.

Sementara dari sisi IT, keuntungan mengimplementasikan SOA adalah antara lain:

Responsiveness: IT menjadi lebih responsif dan fleksibel dalam memenuhi kebutuhan-

kebutuhan bisnis.

Reduced complexity: dengan mengganti sistem integrasi titik ke titik dengan sistem yang

berdasarkan layanan dengan kompatibilitas yang berdasarkan standard akan mengurangi

kerumitan sistem dan biaya.

Increased IT Efficiency:

o Peningkatan kerja-sama antar modul

o Otomatisasi proses dari awal sampai selesai, dengan tahapan-tahapan yang lebih jelas

o Memaksimalkan aset-aset yang sudah ada dengan mekanisme “reuse”

o Memungkinkan migrasi dari sistem lama secara bertahap

Reduced redundancy: pengurangan data dan sistem (proses) yang tidak diperlukan dengan

pemakaian layanan yang digunakan secara bersama.

Memaksimalkan investasi IT yang sudah ada:

o Memaksimalkan aplikasi-aplikasi lama sebagai “re-usable services”.

o Mengurangi integrasi, pemeliharaan dan biaya operasional.

o Mengurangi tingkat resiko dan mempermudah pengembangan.

Page 3: Analisis Tren Teknologi

Modularity: memungkinkan pengembangan yang bertahap, mempermudah dan mempercepat

proses pengembangan.

Standard-based: mengurangi ketergantungan pada platform, protokol, adapter atau teknologi

tertentu saja.

Berikut ini adalah ilustrasi sederhana konsep arsitektur berbasis Service (SOA), dengan pemisahan layer

proses bisnis, interface, aplikasi, dan data.

Gambar 1. Ilustrasi Service Oriented Architecture (SOA)

Business Process Management (BPM)

Proses bisnis sangat krusial di semua industri dan yang membedakan satu bisnis dengan yang lainnya.

Sayangnya, bisnis proses saat ini masih belum dilaksanakan secara efisien. SOA memiliki Business

Process Management (BPM) yang mengikuti standarisasi BPMN 2.0 and BPEL, dimana bisnis proses yang

dilakukan secara manual, akan digantikan dengan proses automasi atau aplikasi untuk modeling,

automasi, dan optimisasi proses bisnis di sistem TI. Proses bisnis akan dikelompokkan dengan conteks

BPM, dan mempermudah kegunaannya dari proses bisnis yang sederhana sampai yang kompleks.

Keuntungan yang didapatkan dari BPM adalah:

Efisiensi dari bisnis proses manual

Transparansi dalam proses bisnis

Adaptasi dalam perubahan situasi bisnis

Gambar 2 berikut memperlihatkan ilustrasi kolaborasi dalam Business Process Management (BPM).

Page 4: Analisis Tren Teknologi

Gambar 2. Ilustrasi Kolaborasi Dalam Business Process Management

Business Activity Monitoring (BAM)

Selain menciptakan ruang komunikasi antar aplikasi, SOA juga memiliki fitur Monitoring, Business

Activity Monitoring (BAM). Melalui BAM, proses bisnis, transaksi dan services dapat di monitor apabila

timbul event atau kejadian, Business Risk, Problem Root Cause, atau bila terjadi keterlambatan atau

kegagalan dalam aktivitas yang dijalankan di atas SOA.

BAM memberikan data service dan transaksi untuk memungkinkan para user dan pengambil keputusan

di level corporate untuk mengawasi aktifitas service dan transaksi terkait proses bisnis. BAM

memberikan data secara real-time untuk indikator performa bisnis dengan mengintegrasikan lingkungan

IT dengan mekanisme yang standard, seperti Web Services, messaging (JMS, Oracle AQ, IBM MQ, Sonic

MQ, Tipco), database, XML data sources, flat files dan JCA adapters. Berikut ilustrasi BAM dalam bentuk

diagram.

Page 5: Analisis Tren Teknologi

Gambar 3. Ilustrasi Business Activity Monitoring (BAM)

Informasi dan aktifitas yang di olah oleh BAM ini juga memungkinkan dan bermanfaat dalam

perusahaan melayani internal dan juga eksternal, yang akan memberikan business value bagi

perusahaan. Adapun diantara keuntungan dari BAM adalah:

Percepatan pembuatan produk atau jasa baru ke pasar/pelanggan

Meningkatkan pelayanan pelanggan dan dapat mengimplementasi layanan self-service

Mengintegrasikan services dan data serta sistem yang transparan

Memodernisasi infrastruktur untuk meningkatkan hubungan antara aspek bisnis perusahaan

dengan aspek teknologi informasi.

1.1.2. Tren Teknologi Infrastruktur SoftwareTren teknologi yang dibahas pada bagian ini adalah tren infrastruktur cloud dan tren infrastruktur

virtualisasi.

Cloud Computing

Cloud Computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis

Internet. Cloud adalah metafora dari internet, sebagaimana cloud yang sering digambarkan di diagram

jaringan komputer, cloud dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks

yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi

informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat

Internet tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya.

Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud Computing

adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan

Page 6: Analisis Tren Teknologi

tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop,

komputer tablet, notebook, desktop, handheld dan lain-lain. "Cloud Computing adalah suatu konsep

umum yang mencakup Software as a Service (SaaS), Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang

dikenal luas, dengan tujuan umum berupa memanfaatkan akses Internet untuk memberikan kebutuhan

bagi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum yang dapat diakses

melalui internet dimana aplikasi dan data tersimpan di server milik Google. Cloud Computing saat ini

merupakan trend teknologi terbaru, dan contoh bentuk pengembangan dari teknologi Cloud Computing

ini adalah iCloud

Saat ini ada banyak alasan mengapa Cloud Computing infrastruktur sedang menjadi tren teknologi saat

ini, adapun beberapa alasan tersebut adalah:

Biaya

Cloud Computing secara signifikan menurunkan biaya investasi. Menggunakan Cloud Computing,

terutama di Windows platform, dapat dimulai dari invest minimum dan berkembang sesuai dengan

kebutuhan ditambah lagi user hanya membayar sesuai dengan apa yang dipergunakan.

Efektif

Mengapa Cloud paling efektif? hal ini dimungkinkan karena user benar-benar mengakses ke server

yang berkualitas tinggi sesuai dengan kebutuhannya sehingga mengurangi pemborosan resources

yang biasanya sering terjadi.

Memiliki scalability yang luas.

Cloud Computing menyediakan solusi kepada pelanggan melalui infrastruktur komersial serbaguna,

handal, dan juga sangat mudah ditangani. Hal ini memungkinkan pelanggan untuk mengontrol

resources dari cloud computing yang digunakan sesuai dengan kebutuhan mereka sendiri. Ini terdiri

dari hal-hal seperti kapasitas space hard drive, memori, processor dan lain-lain. User dapat dengan

mudah untuk mengurangi atau meningkatkan kebutuhannya terhadap resource tersebut tanpa

perlu melakukan install ulang di system yang baru.

Keandalan

Dalam sisi keandalan cloud computing memiliki sifat keandalan yang tinggi antara lain seperti

otomatis fail-over, cluster teknologi, Network Load Balance Teknologi dan lain-lain.

Mudah Setup dan Aksesibilitas

Cloud Computing sangatlah udah untuk di implementasikan. Sehingga memungkinkan user untuk

mengakses resources secara on-line dengan cepat. Mesin akan siap untuk digunakan hanya dalam

Page 7: Analisis Tren Teknologi

beberapa saat setelah perjanjian kerjasama dikonfirmasi dari perusahaan penyedia jasa Cloud

Computing. Pembatasan serta hak istimewa dapat dengan mudah diterapkan dan dihapus sesuai

dengan kebutuhan user.

Virtualisasi

Virtualisasi pertama kali dikembangkan pada tahun 1960-an untuk melakukan partisi hardware

mainframe besar, untuk penggunaan hardware yang lebih baik. Saat ini, komputer yang berjalan

menggunakan arsitektur x86 dihadapkan dengan masalah yang sama dari ‘kekakuan’ dan utilisasi rendah

pada mainframe pada tahun 1960an.

Virtualisasi adalah metode untuk menjalankan beberapa sistem operasi virtual independen pada sebuah

komputer fisik. Ini adalah cara untuk memaksimalkan sumber daya fisik dalam memaksimalkan investasi

pada hardware. Hukum Moore telah secara akurat memprediksi pertumbuhan eksponensial kekuatan

komputasi dan kebutuhan perangkat keras untuk menyelesaikan tugas-tugas komputasi yang sama.

Bahkan saat ini terbukti untuk mengubah server 1U dapat dilakukan dengan sangat murah dari dual-

socket dual-core prosesor menjadi delapan atau bahkan 16 virtual server yang menjalankan 16 sistem

operasi virtual.

Dengan menerapkan virtualisasi pada infrastruktur TI, dapat diperoleh peningkatan efisiensi, utilisasi,

dan fleksibilitas dari aset yang telah dimiliki. Penerapan virtualisasi ini dapat mengurangi sebagian

pekerjaan IT administrator dari tugas-tugas administrasi mengatur server, untuk kemudian dialihkan

pada pekerjaan pengembangan dan inovasi.

Sebuah riset mengungkap bahwa sekitar 70% dari anggaran IT pada infrastruktur yang tidak ter-

virtualisasi dihabiskan untuk pemeliharaan infrastrukturnya dibandingkan untuk pengembangan sumber

daya manusianya.

Adapun empat alasan utama mengapa kita harus memulai menggunakan software virtualisasi, terlepas

dari perlunya pula kajian kelayakan finansial, adalah:

Mendapatkan lebih dari sumber daya yang sekarang sudah ada

Mengumpulkan infrastruktur yang menggunakan sumber daya sejenis dan mematahkan persepsi

model “satu server untuk satu satu aplikasi” dengan mengkonsolidasi server-server yang ada.

Page 8: Analisis Tren Teknologi

Mengurangi biaya data center karena adanya pengurangan infrastruktur fisikal dan meningkatkan

kinerja server sampai ke tingkat administrator

Lebih sedikit server fisik dan menyangkut dengan hardware IT berarti mengurangi biaya sewa data

center dan mengurangi punggunaan listrik dan juga pendingin. Tools manajemen server yang lebih

baik dapat meningkatkan kinerja anggota anda dalam mengelola infrastruktur.

Meningkatkan kehandalan dari hardware dan juga aplikasi untuk meningkatkan kontinuitas bisnis

Dengan aman mem-backup dan dan memindahkan seluruh server tanpa ada interupsi dari sisi

services yang ada di dalam server tersebut. Mengurangi downtime yang sudah terencana, dan juga

server bisa kembali menyala jika terjadi kerusakan yang tidak direncanakan.

Mendapatkan cara pengelolaan yang fleksibel

Memberikan respon lebih baik terhadap perubahan pasar dengan manajemen sumber daya yang

dinamis, pengawasan server yang lebih cepat dan mempercepat pengelolaan aplikasi dan juga

desktop.

Sebuah infrastruktur virtual memungkinkan Anda melakukan sharing terhadap sumber daya fisik Anda

dari beberapa mesin di seluruh infrastruktur Anda. Sebuah virtual machine memungkinkan Anda berbagi

sumber daya dari komputer fisik tunggal di mesin virtual untuk efisiensi maksimum. Sumber daya dibagi

pada beberapa mesin virtual dan aplikasi. Kebutuhan bisnis Anda adalah kekuatan pendorong di

belakang pemetaan dinamis sumber daya fisik infrastruktur Anda sampai aplikasi-bahkan sebagai

kebutuhan tersebut berkembang dan berubah. Dengan melakukan agregasi server x86 Anda bersama

dengan jaringan dan penyimpanan ke dalam pool terpadu dari sumber daya TI yang dapat dimanfaatkan

oleh aplikasi yang kapan dan di mana mereka dibutuhkan. Optimalisasi sumber daya ini mendorong

fleksibilitas yang lebih besar dalam organisasi dan mengakibatkan biaya yang lebih rendah untuk biaya

operasional.

1.1.3. Tren Teknologi Infrastruktur HardwareTren server dan storage saat ini mengusung konsep service-oriented, di mana kekuatan pemrosesan

komputer dianggap sebagai utilitas yang hanya dibayar oleh klien jika diperlukan atau digunakan.

Penciptaan sebuah versi virtual (dalam arti harafiah ‘bukan sebenarnya’), suatu entitas seperti sistem

operasi, server, perangkat penyimpanan yang dikenal dengan sistem virtualisasi menjadi tren teknologi

informasi saat ini. Virtualisasi sistem operasi adalah penggunaan perangkat lunak untuk memungkinkan

Page 9: Analisis Tren Teknologi

satu perangkat keras untuk menjalankan beberapa sistem operasi pada saat yang sama. Teknologi ini

dimulai pada mainframe beberapa dekade yang lalu agar administrator dapat menghindari pemborosan

daya proses mahal atau dengan kata lain meningkatkan efisiensi. Berikut adalah beberapa bentuk dari

implementasi teknologi virtualisasi.

Konsolidasi, mengandung pengertian sentralisasi dan standardisasi dari semua perangkat yang ada

sehingga menghasilkan suatu jaringan yang cerdas.

Virtualisasi, mengatur sumber daya agar lebih efisien dan menjadi independen dari infrastruktur

fisik.

Otomatisasi, melakukan provisioning yang dinamis dan manajemen informasi untuk mencapai

ketahanan bisnis.

Gambar 4. Ilustrasi Mengenai Virtualisasi

Berikut adalah penjelasan mengenai teknologi visrtualisasi dalam hal storage/penyimpanan dan server:

Virtualisasi penyimpanan adalah penggabungan penyimpanan fisik dari jaringan beberapa

perangkat penyimpanan kedalam apa yang tampaknya menjadi satu perangkat penyimpanan yang

dikelola oleh konsol pusat Penyimpanan virtualisasi yang umumdigunakan di storage area

networks (SAN).

Virtualisasi server (Server virtualization) adalah penyembunyian sumber daya server (termasuk

jumlah dan identitas individu server fisik, prosesor, dan sistem operasi) dari server pengguna.

Tujuannya adalah untuk menghindarkan pengguna dari keharusan untuk memahami dan mengatur

rincian rumit sumber daya server dengan tetap memungkinkan resource sharing untuk

meningkatkan pemanfaatan sumber daya dan memelihara kapasitas untuk expansion.

Page 10: Analisis Tren Teknologi

1.1.4. Tren Teknologi Infrastruktur Network…Dengan menggunakan konsep SONA (Service Oriented Netwok Architecture),yaitu sebuah open Framework untuk sebuah Infrastruktur jaringan yang berbasis pada services. Sebuah Topologi jaringan yang berbasis SONA adalah sebuah jaringan yang menyelaraskan antara bisnis strategi dan investasi IT. Sebagai tulang punggung dari sebuah proses bisnis maka IT Network menjadi sesuatu yang kritikal. SONA (Service Oriented Network Architecture) merupakan sebuah pendekatan di bidang architecture jaringan yang dikeluarkan oleh Cisco System. SONA memberikan panduan, praktik terbaik, dan cetak biru untuk menyelaraskan layanan jaringan dan aplikasi untuk menunjang bisnis.

1.1.5. Tren Best Practice Tata Kelola ITBanyak sekali framework atau standar yang dapat digunakan atau diadopsi untuk mengimplementasikan

IT Governance, baik itu standar atau framework IT maupun non-IT. Berdasarkan hasil penelitian IT

Governance Institute (ITGI), berikut ini adalah daftar framework yang paling banyak diacu (5 besar)

dalam penerapan IT Governance tahun 2011:

IT Infrastructure Library dan ISO 20000

ISO 17799, ISO 27000, Information Security Framework

Six Sigma

Control Objective of Information and related Technology (COBIT)

Project Management Book Of Knowledge (PMBOK)

Gambar 5 berikut memperlihatkan hasil penelitian yang dimaksud.

Gambar 5. IT Governance Framework

Page 11: Analisis Tren Teknologi

Dari framework dan standar di atas, unit fungsional pengelola teknologi informasi dan komunkasi KSEI

telah mengimplementasikan ITIL dan COBIT. ITIL dan COBIT yang diimplementasikan di KSEI, telah

memiliki ukuran kematangan, rekomendasi dan tindak lanjut dalam implementasinya. Oleh karena itu,

kedua framework tersebut dapat dijadikan landasan dalam membangun tata kelola teknologi informasi,

termasuk proses, organisasi, kebijakan dan prosedur di lingkungan KSEI. Sebagai tambahan aspek

keamanan, ISO 27000 menjadi bagian dari acuan untuk memastikan bahwa Information Security juga

termasuk ke dalam ruang lingkup tata kelola teknologi informasi KSEI.

Pada ilustrasi Gambar 6 di bawah ini diilustrasikan ruang lingkup dari best practices dalam penyusunan

Tata Kelola IT. Dapat dilihat bahwa COBIT memiliki cakupan yang luas, sementara detilnya tidak terlalu

dalam. Sementara ISO 9000 dan ISO 27000 secara spesifik mengatur area Quality Management dan

Information Security Management secara mendalam. Di lain pihak, untuk kebutuhan operasional IT,

sebaiknya mengacu ke ITIL yang dapat memberikan referensi mengenai “How To”.

Gambar 6. Ruang Lingkup IT Governance Best Practice Framework / Standard

1.1.6. Tren Teknologi Data CenterPerancangan data center berangkat dari kebutuhan yang ada, untuk kemudian didefinisikan berbagai

perlengkapan IT yang diperlukan beserta pemilihan teknologi bersamaan dengan perencanaan

infrastruktur data center yang lain. Ada 4 tier dalam perancangan data center yang setiap tiernya

menawarkan tingkat availabilitas yang berbeda disesuaikan dengan kebutuhan suatu data center

menurut TIA 942 (Telecommunication Industry Association).

Page 12: Analisis Tren Teknologi

Dalam melakukan perancangan terhadap sebuah data center, seperti yang tercantum dalam TIA harus

diperhatikan kedua hal tersebut dengan tujuan mendapatkan data center sesuai dengan kriteria berikut:

Availability

Data center diciptakan untuk mampu memberikan operasi yang berkelanjutan dan terus-

menerus bagi suatu perusahaan baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan terjadinya

suatu kerusakan yangberarti atau tidak. Data center harus dibuat sebisa mungkin mendekati

zero-failure untuk seluruh komponennya.

Scalability dan flexibility

Data center harus mampu beradaptasi dengan pertumbuhan kebutuhan yang cepat atau ketika

adanya servis baru yang harus disediakan oleh data center tanpa melakukan perubahan yang

cukup berarti bagi data center secara keseluruhan.

Security

Data center menyimpan berbagai aset perusahaan yang berharga, oleh karenanya sistem

keamanan dibuat seketat mungkin baik pengamanan secara fisik maupun pengamanan non-

fisik.

Tabel 1 berikut memperlihatkan spesifikasi setiap tier pada standar TIA 942 mengenai data center.

Tabel 1. Spesifikasi Detil Setiap Tier Pada Standar Data Center

PARAMETER TIER I - BASIC

TIER II - REDUNDANT COMPONENTS

TIER III - CONCURRENTLY MAINTAINABLE

TIER IV - FAULT TOLERANT

Tingkat availabilitas

99671% 99741% 99982% 99995%

Sifat terhadap gangguan (terencana atau tidak)

Rentan Agak Rentan Tidak rentan terhadap gangguan terencana (karena sudah ada skenario penanggulangan), namun masih rentan terhadap gangguan tidak terencana

Tidak Rentan

Keadaan power dan cooling distribution

Single path with no redundancy

Single path with redundant component (N+1)

Multiple power and cooling distribution path tetapi hanya satu path yang aktif, termasuk komponen yang redundant (N+1)

Multiple active power and cooling distribution path termasuk komponen yang redundant 2(N+1)

Page 13: Analisis Tren Teknologi

Ketersediaan raised floor, UPS, generator

Bisa ada maupun tidak

Harus punya raised floor, UPS dan generator

Harus punya raised floor, UPS dan generator

Harus punya raised floor, UPS dan generator

Waktu implementasi

3 bulan 3-6 bulan 15-20 bulan 15-20 bulan

Downtime tahunan

28.8 jam 22.0 jam 1.6 jam 0.4 jam

Cara untuk melakukan maintenance preventif

Harus di shutdown keseluruhan

Hanya untuk power path dan beberapa bagian lain dari infrastruktur yang memerlukan proses shutdown

Memiliki kapasitas tambahan dan distribusi yang cukup untuk menampung beban yang dipunyai sistem utama ketika sistem tersebut di maintenance

Skala data center yang cocok dibangun

Kecil Sedang Besar (skala enterprise) Besar (skala enterprise)