birokrat muda harusharus kepo kepo · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 tak semestinya e-govt bebani...

60
EDISI LXI | 2018 www.menpan.go.id BIROKRAT MUDA HARUS KEPO BIROKRAT MUDA HARUS KEPO

Upload: others

Post on 04-Mar-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

EDISI LXI | 2018www.menpan.go.id

BIROKRAT MUDA HARUS KEPO

BIROKRAT MUDA HARUS KEPO

Page 2: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

Menteri PANRB Asman Abnur menerima penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) dari Ketua MURI Jaya Suprana atas harmoni memainkan musik 5.000

angklung oleh Presiden Joko Widodo dan CPNS.

Page 3: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

DARI REDAKSI

Alamat Redaksi: BIRO HUKUM, KOMUNIKASI & INFORMASI PUBLIK Kementerian PAN dan Reformasi BirokrasiJl. Jend. Sudirman Kav. 69 Telp. dan Fax. (021)-7398372 Jakarta 12190;email: [email protected]

PELINDUNG : Menteri PANRB, PENANGGUNG JAWAB: Sekretaris   Kementerian PANRB, DEWAN REDAKSI: Para Deputi, Staf Ahli dan Staf Khusus, PEMIMPIN UMUM: Mudzakir, PEMIMPIN REDAKSI: Wasito, SEKRETARIS REDAKSI: Suwardi, REDAKTUR: Wasito, Taufiq Rahman, Ananta Antasari, Reisha Ryanurti, T.P. Agus Santoso, REPORTER: Adityo Minarto, Bayu Erlangga, Bartanius Dony, Aldi Prima Putra, KONTRIBUTOR: (wakil masing-masing Kedeputian), FOTOGRAFER: Reisha Ryanurti, Bayu Erlangga, Bartanius Dony, Adityo Minarto, DESAINER GRAFIS: Nadia Citra Utami, PENGELOLA DATA: Sabar Wibowo, Dwitya Bharata Nandiwardana, DISTRIBUSI, PROMOSI, PEMASARAN: Ahmad Antonia, Ahmad Yani, Sri Utami, Prayogo Mukti, KONSULTAN: Spora Comm (www.spora.co.id).

@kementerianPANRB @kempanrb @kemenpanrb kementerian panrb

Pertama kali dalam sejarah Republik Indonesia, Presiden

memberikan pengarahan kepada lebih dari 5.000 Calon

Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari berbagai kementerian

dan lembaga. Dengan bahasa anak muda, Presiden Joko

Widodo memberikan motivasi. “CPNS zaman now harus kepo,”

ujarnya. Kata-kata itu begitu lekat dengan keseharian anak muda,

yang bermakna bahwa birokrat muda harus selalu ingin tahu.

Betapa tidak, di pundak merekalah nantinya pemerintahan ini

bergantung. Birokrasi yang merupakan mesin pemerintahan ini

harus kuat dan memahami semua hal.

Inilah saatnya birokrat muda harus banyak bertanya. Tidak

saja kepada atasannya, tetapi juga membuka mata terhadap

berbagai perubahan zaman. Seperti dikatakan Menteri Keuangan

Sri Mulyani Indrawati, jangan sampai ketika menjadi bagian dari

birokrasi, anak-anak muda ini menjadi bodoh. Tetapi sebaliknya,

CPNS yang merupakan orang-orang pilihan ini harus menjadi agen-

agen perubahan di setiap instansi tempat mereka ditempatkan.

Acara Presidential Lecture juga diisi pembekalan oleh CEO

Gojek Nadiem Makarim, orang muda yang berhasil ‘mendobrak’

hal-hal yang bersifat rutinitas. Kehadirannya diharapkan bisa

membuka mata kepada CPNS, bahwa zaman telah berubah, dan

pegawai negeri pun harus mampu berubah, serta memiliki jiwa

entrepreneurship, selain tentunya harus melayani.

Suasana menjadi meriah dengan hadirnya 6.000 angklung

yang dimainkan oleh seluruh hadirin. Bahkan Presiden dan para

menteri serta segenap pejabat yang hadir, ikut larut dalam harmoni

yang dipandu oleh seorang dirigen. Alunan sejumlah lagu pun

berkumandang begitu indah, meskipun berasal dari berbagai nada

yang berbeda. Hal itu menggambarkan bahwa melalui reformasi

birokrasi, akan menghasilkan tata kelola pemerintahan yang baik

bila semuanya mengikuti arahan dari sang dirigen.

REDAKSI

Presidential Lecture 2018

Page 4: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

daftar isi

14

28

Tak

Sem

esti

nya

E-G

ovt

Beb

ani B

irok

rasi

Berebut Kursi Sekolah Kedinasan

12182627364052

06 Apa Kabar Reformasi Birokrasi?

Empat Polda Naik Kelas

Kolaborasi ASN-Korporasi untuk Negeri

Model Pelayanan Publik Asimetris untuk Tanah Papua

Perkuat APIP Daerah Cegah Korupsi

Harmoni Birokrasi Hadapi Industri 4.0

Sri Mulyani :CPNS Jangan Makin Bodoh

Janji Setia Opik, Guru Rantau Culamega

HARMONISASI ALAM LEMBAH GALUNGGUNG

48

Page 5: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

42

26 22

10

Ber

sih-

Ber

sih

di

Tub

uh

Tri

brat

a

MP

P b

uka

n S

ekad

ar

Ku

mpu

lan

Pel

ayan

an

Mod

el P

elay

anan

Pub

lik

Asi

met

ris u

ntu

k Ta

nah

Pa

pua

40

56Ir

. Su

tam

i“T

uka

ng In

siny

ur”

ya

ng O

gah

Kor

ups

i

Aga

r Tak

Jadi

C

ost C

ente

r

Ant

ara

Joko

wi,

Ang

klu

ng d

an

Rek

or M

uri

Page 6: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

06 | Edisi LXI | 2018 |

DINAMIKA

Empat program besar yang dijalan kan dalam

memperbaiki tata kelola pemerintahan.

Keempat program tersebut, peningkatan

efisiensi anggaran dan pelaksanaan

reformasi birokrasi, penataan kelembagaan dan

penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik,

pengembangan SMART ASN menuju terwujudnya

world class government, serta peningkatan kualitas

pelayanan publik.

“Dengan program ini, saya yakin reformasi

birokrasi akan berjalan akseleratif dan tata kelola

pemerintahan yang baik akan terwujud,” ujar Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi (PANRB) Asman Abnur, pada Leader’s Talk

Seri Pertama: Apa Kabar Reformasi Birokrasi di

Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/05).

Menteri Asman menyampaikan, program

penguatan reformasi birokrasi mengalami banyak

kemajuan. Di antaranya kenaikan nilai rata-rata

reformasi birokrasi kementerian/lembaga hingga

level kota dan kabupaten.

Apa Kabar Reformasi Birokrasi?

Pada level kementerian/lembaga, nilai reformasi

birokrasi menunjukkan peningkatan dari tahun 2015

sampai tahun 2017. Nilai reformasi birokrasi ini

adalah tingkat perkembangan instansi pemerintah

dalam penerapan budaya anti korupsi, pelaksanaan

anggaran secara efektif dan efisien, serta

kualitas pelayanan publik yang diberikan kepada

masyarakat. (lihat grafik)

Kementerian PANRB juga terus memacu

pene rapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Peme rintah (SAKIP), agar instansi dapat memper-

tanggungjawabkan hasil penggunaan anggaran,

menetapkan ukuran dan target kinerja yang jelas,

serta menghemat anggaran melalui kegiatan yang

berdampak langsung pada pencapaian sasaran

pembangunan.

“Dengan penerapan SAKIP, di beberapa

Kementerian/Lembaga, Pemerintah Kabu paten/

Kota dan Provinsi, telah terjadi efisiensi anggaran

yang luar biasa, yakni mencapai Rp41,15 triliun,” jelas

Menteri Asman.

KABAR BAIK DATANG DARI BERBAGAI PROGRAM PEMERINTAHAN JOKO WIDODO - JUSUF KALLA. SALAH SATUNYA SOAL REFORMASI BIRO KRASI. SEJUMLAH CAPAIAN REFORMASI BIRO KRASI MENUNJUKKAN PENINGKATAN DAN MEMILIKI PERKEMBANGAN YANG JELAS.

Page 7: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 07

Di sisi lain, untuk mendorong akunta bilitas kinerja, pada

2017 dilakukan  penye larasan sistem perencanaan, peng­

ang garan dan informasi kinerja di seluruh Kementerian/

Lembaga dengan memanfaatkan “Aplikasi Krisna”. Hal ini

terwujud berkat kolaborasi Kementerian PANRB, Bappenas,

dan Kementerian Keuangan. Sedangkan, untuk pemerintah

daerah sedang dilakukan pendampingan penerapan

“Aplikasi SEPAK@T” kepada sekitar 21 Pemerintah

Provinsi/ Kabupaten/Kota dan akan bertambah lagi sekitar

370 Pemerintah Daerah. 

Peningkatan budaya antikorupsi juga terlihat. Saat ini

terdapat 109 unit kerja Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)

dan 18 unit kerja Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani

(WBBM). Melalui pembangunan zona intergitas ini, unit

kerja pelayanan percontohan (WBK/WBBM) akan menjadi

role model bagi unit kerja lainnya dalam upaya peningkatan

kualitas pelayanan publik dan budaya anti-korupsi.

Menteri Asman juga menjelaskan jika pihaknya

melakukan penataan kelembagaan pemerintah. Dari 2014

sampai saat ini, terdapat  23 Lembaga NonStruktural

(LNS) yang telah disederhanakan dengan melakukan

penggabungan dan penghapusan.

Selain itu, juga dilakukan penataan organisasi pada

bidang politik, hukum, dan keamanan. Untuk mewu-

judkan peningkatan efektivitas dan jangkauan pelayan an

kepolisian di pusat dan wilayah, telah dilakukan pening-

katan efektivitas dan jangkauan pelayanan kepolisian di

pusat maupun wilayah. 

Penataan juga diterapkan pada Kejagung, Kejati, dan

Kejari, revitalisasi kelembagaan Badan Intelijen Negara

dan Badan Intelijen Negara Daerah, revitalisasi organisasi

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, pembentukan

satu Badan Narkotika Nasional Provinsi dan 28 Badan

Narkotika Nasional Kabupaten, revitalisasi Unit Kerja

Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila menjadi Badan

Pembinaan Ideologi Pancasila, peningkatan efektivitas dan

Page 8: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

08 | Edisi LXI | 2018 |

DINAMIKA

efisiensi kerja Setjen MPR, serta percepatan pelayanan

program penerbitan sertifikat dan layanan pertanahan di

Kementerian ATR/BPN.

Untuk mewujudkan percepatan pelayanan hukum

pada masyarakat, dilakukan penataan kelembagaan

Mahkamah Agung. Selain itu, penataan organisasi

Sekretariat Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan

Umum (DKPP), revitalisasi tugas dan fungsi Sekretariat

Kompolnas, penataan organisasi Setjen Bawaslu,

penataan organisasi Setjen KPU, penataan pendidikan

kepamongprajaan, revitalisasi tugas dan fungsi UPT Balai

Harta Peninggalan, penataan organisasi dan tata kerja

UPT Kantor Imigrasi, serta penataan organisasi dan tata

kerja UPT Pemasyarakatan.

Pada bidang perekonomian, penataan kelembagaan

dilakukan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan,

Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan,

Kementerian Perindustrian, pembentukan Badan

Sandi dan Siber Nasional, revitalisasi BSN, BATAN,

BPS, dan Kementerian PUPR. Kemudian Kementerian

Perdagangan, dan Kementerian Ketenagakerjaan.

Pada bidang pembangunan kemanusiaan,

Kementerian PANRB bekerja sama dengan Kementerian

Agama dan Kementerian Ristek Dikti untuk meningkatkan

kualitas pendidikan tinggi keagamaan, akses pelayanan

keagamaan, peningkatan mutu penyelenggaraan

pendidikan tinggi, peningkatan pembinaan dan pelayanan

perguruan tinggi swasta yang ada di daerah, dan

peningkatan kualitas pendidikan vokasi di bidang Iptek

dan era globalisasi. Selain itu, penataan kelembagaan

juga dilakukan terhadap BPOM, Kemenpora dan Badan

Otoritas Borobudur.

Dalam program penerapan Sistem Pemerintahan

Berbasis Elektronik (SPBE), Kementerian PANRB

terus mendorong lahirnya rancangan Perpres tentang

Penyelenggaraan Pemerintahan Berbasis Elektronik.

Saat ini telah selesai dilakukan harmonisasi dan telah

disampaikan kepada Presiden untuk ditetapkan.

Dalam program SMART ASN menuju terwujudnya

world class government, Kementerian PANRB telah

melaksanakan rekrutmen CPNS tahun 2017. (lihat grafik)

Pada 2016-2017 juga telah diselesaikan

pengangkatan tenaga non-PNS untuk memenuhi tenaga

di daerah terpencil, tertinggal dan terluar. Di antaranya

6.296 Guru Garis Depan (GGD) Kemendikbud, 6.058

Tenaga Harian Lepas (THL) Pertanian, serta 39.090

Pegawai Tidak Tetap (PTT) Dokter, Dokter Gigi dan

Bidan. Pasca terbitnya PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang

Manajemen PNS, Kementerian PANRB terus mendorong

penerapan sistem merit terutama dalam promosi jabatan

pimpinan tinggi (JPT) secara terbuka. Jumlah Instansi

Pemerintah (IP) yang menerapkan kebijakan promosi

Page 9: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 09

Perjalanan reformasi birokrasi ibarat

operasi dalam sunyi. Tidak banyak yang

tahu. Namun belakangan mulai dirasakan

hasilnya. Bahkan banyak daerah yang bisa

menjadi contoh.

Wakil Ketua Tim Independen Reformasi

Birokrasi Nasional (TIRBN) Rhenald Kasali

menyebut, sekitar 30-40% instansi pemerintah

bisa menjadi role model. “Perubahan birokrasi

sudah dapat dirasakan serta telah berhasil

menciptakan contoh,” ujarnya dalam acara

Leader’s Talk Seri Pertama. Hal ini patut menjadi

kebanggaan. Karena 40% di antaranya berada

di daerah terisolasi dari perubahan atau karena

kehilangan kaum muda.

Rhenald menyebutkan, orang Indonesia

sangat senang melakukan sesuatu jika diberikan

contoh. Beberapa daerah yang menjadi role

model, telah melalui trial and error dalam

membuat perubahan.

Hal ini diakui Gubernur DIY Sri Sultan

Hamengkubowono X, menurutnya ada langkah-

langkah yang dilalui dan beberapa kegagalan

hingga berujung keberhasilan. “Memang

leadership matters,” jelasnya.

Sebagai pembanding, Rhenald

mencontohkan kota kecil di Cina yakni

Shenzhen, yang mengalami hal serupa. Namun,

masing-masing daerah memiliki kondisi dan

karakter yang khas. “Indonesia uniqueness

banyak sekali,” ujarnya.

Hal senada dikatakan Anggota TIRBN

Tjipta Lesmana. Ia menilai sudah cukup banyak

keberhasilan dalam reformasi birokrasi.

Namun ia mencatat, salah satu kekurangan

dalam pelaksanaan reformasi birokrasi adalah

pengawasan yang masih lemah.

Menanggapi hal itu, Menteri PANRB Asman

Abnur mengatakan, pihaknya bersama BPKP

terus memperkuat sistem pengawasan melalui

Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP).

“Pemerintah masih membahas mengenai RUU

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP),”

ujarnya.

Reformasi Birokrasi di Mata Pakar

terbuka dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

Pada  2014 ada 40 IP, tahun 2015 ada 128 IP, tahun

2016 ada 333 IP, serta tahun 2017 mencapai 493 IP. “Saat ini

seluruh K/L/Pemda telah melaksanakan seleksi terbuka dalam

pengisian JPT,” jelasnya.

Untuk program peningkatan kualitas pelayanan publik

pihaknya melakukan terobosan melalui pembentukan Mal

Pelayanan Publik (MPP). Hingga tahun 2018, telah terbentuk

MPP, yakni Kota Surabaya, Provinsi DKI Jakarta, Kabupaten

Banyuwangi, Kota Denpasar, Kota Tomohon, Kota Bekasi,

Kota Batam, Kabupaten Karangasem, dan Kota Bitung.

MPP ini mengintegrasikan seluruh pelayanan yang menjadi

kewenangan Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota,

BUMN/BUMD, serta Swasta. “Dengan Mal Pelayanan Publik,

pelayanan publik menjadi lebih cepat, mudah dan terintegrasi,”

ungkap Asman.

Tren peserta Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP)

dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada 2018,

tercatat sebanyak 2.824 inovasi telah melakukan pendaftaran

untuk mengikuti kompetisi melalui Sistem Informasi Inovasi

Pelayanan Publik (SiNovik). Dilihat dari proposal yang

disampaikan, kualitas inovasi tahun ini mengalami peningkatan.

Sejak 2015, Indonesia telah mengikuti kompetisi pelayanan

publik tingkat dunia, yakni United Nation Public Service Awards (UNPSA). “Hasilnya cukup membanggakan, bahkan tahun ini

untuk pertama kalinya Indonesia menjadi juara 1, yaitu inovasi

dari Kabupaten Teluk Bintuni ‘Pengendalian Malaria Melalui

Sistem EDAT’,” ucap Asman.

Selain itu, Kementerian PANRB juga mendorong

pembangunan Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan

Publik Nasional (SP4N) – LAPOR!. Saat ini sudah ada 34

Kementerian, 97 Lembaga, 305 Pemerintah Daerah, 116

BUMN, 130 PTN/PTS/Kopertis, serta 130 Perwakilan Luar

Negeri yang terhubung dengan LAPOR!.

“Semakin banyaknya instansi yang terhubung dengan

LAPOR! menandakan meningkatnya kesadaran terhadap

pentingnya pengelolaan pengaduan pelayanan publik,”.

Page 10: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

010 | Edisi LXI | 2018 |

DINAMIKA

Bersih-Bersih di Tubuh Tribrata

Menteri PANRB

Asman Abnur dan Kapolri

Jenderal Tito Karnavian

usai penan­datanganan

keputusan bersama tentang

Tata Cara Pembangunan

Zona Integritas, di Mapolda Jawa Barat

REFORMASI BIROKRASI DI TUBUH KORPS TRIBRATA MENUNJUKKAN KEMAJUAN YANG SIGNIFIKAN. HAL ITU DITUNJANG SEMAKIN BANYAKNYA POLRES YANG MERAIH PREDIKAT WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM).

Polres yang telah mendapatkan predikat

WBK, akan mendapatkan penghargaan

berupa kenaikan tunjangan kinerja satu

tingkat di atas Polres lainnya, sementara

Polres yang mendapatkan predikat WBBM akan

diberikan kenaikan tunjangan kinerja dua tingkat di

atas Polres lainnya.

Janji ini diucapkan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB)

Asman Abnur saat penandatanganan keputusan

bersama antara Kapolri dengan Menteri PANRB

tentang Tata Cara Pembangunan Zona Integritas, di

Mapolda Jawa Barat, awal April lalu.

Tercatat sebanyak 12 unit kerja Polri kini telah

menjadi unit kerja percontohan nasional WBK dan

WBBM, empat di antaranya dari Polda Jawa Timur,

yaitu Polrestabes Surabaya, Polresta Sidoarjo, Polres

Gresik, dan Polres Jember. Tahun 2018 ini, semakin

banyak lagi Polres di Jawa Timur yang mengajukan

diri sebagai Polres percontohan.

Menteri menegaskan, berbagai perbaikan dan

adanya Polres percontohan tersebut diharapkan

menggugah semangat reformasi dari Polres-Polres

lain. Menteri Asman menambahkan, Polri dengan

Kementerian PANRB telah menyepakati Pedoman

Pembangunan Zona Integritas di lingkungan

Polri ini dimaksudkan untuk memberikan arahan

mengenai berbagai hal. Mulai dari langkah-langkah

pembangunan Zona Integritas, contoh-contoh

penerapan, dan sekaligus menjadi standar dalam

menerapkan reformasi birokrasi di unit kerja Polri.

Reformasi Birokrasi Polri di Jawa Timur

Kementerian PANRB mengunjungi sejumlah

polres di lingkup Polda Jawa Timur. Kunjungan itu

untuk memantau penerapan reformasi birokrasi.

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas

Aparatur dan Pengawasan Kementerian PANRB, M.

Page 11: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 011

Yusuf Ateh mendatangi Polresta Sidoarjo. Polresta

yang kini dipimpin oleh Kombes Himawan sudah

mendapat predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK)

dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).

Himawan menjelaskan, untuk mewujudkan

birokrasi yang bersih dan melayani masyarakat

secara optimal, Polresta Sidoarjo menekankan empat

poin utama yaitu komitmen, konsistensi, inovasi, dan

menjadi role model bagi polres lainnya. “Siapapun

Kapolresnya, semua inovasi yang telah kita lakukan

harus berkelanjutan,” ujarnya.

Ada beberapa program yang menjadi andalan

Polresta Sidoarjo. Untuk internal, ada sistem

e-kinerja yang bertujuan untuk sarana komunikasi

internal secara digital. Selain itu, e-kinerja untuk

meningkatkan akuntabilitas absensi personel melalui

finger print dan scanner wajah. “E­kinerja ini juga

menjadi dasar untuk menghitung tunjangan kinerja

para personel,” jelas Himawan.

Polresta Sidoarjo pun menjalankan sejumlah

inovasi yang bersentuhan dengan masyarakat,

misalnya SIM GOR. Program ini untuk ajang latihan

warga dalam uji praktik pembuatan SIM. Inovasi ini

juga untuk menjawab keluhan warga dan menambah

pengetahuan warga tentang pembuatan SIM.

Setiap Minggu, Polresta Sidoarjo mengadakan

kegiatan yang dinamakan Minggu Melayani Polresta

Sidoarjo. “Program ini merupakan budaya kerja kami

dalam melayani masyarakat, “ jelas Himawan.

Program itu memiliki sejumlah pelayanan, yakni

pembuatan dan perpanjangan SIM, pelayanan

Samsat Corner, serta pelayanan SKCK keliling. “Kami

juga melakukan tanya jawab kepada masyarakat

untuk memberikan edukasi,” tambah Himawan.

Inovasi yang dijelaskan Himawan itu

mendapat apresiasi dari Ketua Tim Independen

Reformasi Birokrasi Nasional (TIRBN) Eko Prasojo.

“Tantangannya adalah apakah inovasi ini bisa

memberikan impact, apakah bisa direplikasi, dan

apakah sustainable,” kata Eko setelah mendengar

paparan Himawan.

Eko juga mendatangi Polrestabes Surabaya.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Rudi Setiawan

mengajaknya mengunjungi ruang Command Center

yang memiliki 40 monitor untuk memantau berbagai

sudut di Kota Surabaya. CCTV di sini terkoneksi

dengan Pemkot Surabaya dan beberapa dinas seperti

Dinas Perhubungan, Dinas Pemadam Kebakaran dan

lain-lain.

Di Polrestabes Surabaya juga ada Mobil SIM

keliling, yang melayani perpanjangan SIM. Untuk

memperpajnang SIM dalam mobil tersebut hanya

memakan waktu lima menit. Para anggota harus datang

30 menit sebelum layanan masyarakat dibuka. “Jam 7.30

sudah ada anggota,” tegasnya.

Rudi juga memupuk rasa kebanggaan sebagai anggota

kepolisian dengan menekankan kejujuran. Dengan

bertindak jujur, perlahan akan menghilangkan sikap

koruptif. Sebagai pelayan masyarakat, Rudi mengatakan

polisi tidak bisa bekerja sendiri. Ia dan pasukannya harus

bekerja sama dengan masyarakat.

Tidak hanya itu, Polrestabes Surabaya bekerjasama

dengan PT Pelita Mulya Surabaya juga menciptakan

smart card yang dinamakan Point of Sales (POS) System.

“Ini merupakan sistem pengambilan BBM dengan smart

card yang secara otomatis terintegrasi online untuk

mempermudah pengawasan penggunaan BBM kendaraan

dinas,” jelas Rudi.

Saat ini, Polrestabes Surabaya sudah mendapat

predikat WBK. Namun, Rudi ingin meningkatkan

akuntabi li tas kinerja dan memperoleh predikat WBBM.

“Ke depan, kita akan monitoring dan evaluasi penyerapan

anggaran secara digital berbasis android dan website,”

kata dia.

Baik Polresta Sidoarjo maupun Polrestabes Surabaya

akan menjadi polres percontohan bagi polres lainnya

untuk mereformasi birokrasi. “Mereka harus mengajarkan

polres yang belum mendapat predikat WBK,” ujar Ateh.

Ateh juga mengatakan saat ini wajah Polres sudah

berubah dari kesan sangar ke kesan ramah. “Targetnya

semua Polres bebas korupsi dan responsif terhadap

keluhan masyarakat,” tandas Ateh.

Page 12: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

012 | Edisi LXI | 2018 |

DINAMIKA

Setelah melewati studi kelayakan, Polda Jambi,

Polda Kalimantan Selatan, Polda Kalimantan

Tengah, dan Polda NTB yang diajukan

untuk menjadi tipe A dinyatakan memenuhi

persyaratan yang telah ditetapkan.

Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini

menyebutkan, aspek terpenting dalam memberikan

persetujuan peningkatan Polda menjadi Tipe A bukan

hanya faktor meningkatnya ancaman gangguan

keamanan dan ketertiban saja, melainkan seberapa

besar penyelesaian gangguan keamanan dan

ketertiban masyarakat.

Awal 2018 Kapolri telah mengajukan usulan

kepada Menteri PANRB untuk peningkatan tipologi

4 Polda. Sebagai kementerian yang mengurusi dan

berwenang terhadap kelembagaan, kenaikan tipe

Polda juga harus dilihat dari sektor perbaikan tata

kelola dan penerapan transparansi serta akuntabilitas.

Penerapan transparansi dan akuntabilitas tersebut

dinilai dari capaian keberhasilan unit kerja dalam

mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah

Birokrasi Bersih Melayani (WBK/WBBM).

Dijelaskan, Kementerian PANRB bersama Mabes

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS MENJADI INDIKATOR TERPENTING DAN MENENTUKAN PENINGKATAN TIPOLOGI POLDA.

Polri saat ini telah menyempurnakan pedoman dan

kriteria pembentukan dan perubahan tipe kesatuan

tersebut. Selama ini pedoman pembentukan dan

perubahan tipe Polda masih mengacu pada Perkap

No. 7/ 2014 tentang Pembentukan dan Peningkatan

Status Kesatuan Kewilayahan.

Indikator penilaian pada Perkap tersebut

cenderung kualitatif dan sulit dilakukan pengukuran

secara objektif serta lebih menekankan aspek

beban kerja. Pedoman tersebut disempurnakan

agar metode penghitungan juga memperhitungkan

capaian kinerja atau kemampuan Polda dalam

menyelesaikan beban kerja tersebut.

Terdapat tiga indikator penilaian dalam

menentukan kenaikan tipologi Polda yaitu

indikator umum, utama, dan penunjang. Indikator

faktor umum yang dinilai adalah kondisi umum

kewilayahan, geografi, demografi, luas wilayah, serta

jumlah penduduk. Adapun indikator utama meliputi

tugas pokok dari kepolisian, seperti pemeliharaan

keamanan dan ketertiban masyarakat. Sementara

indikator penunjang berasal dari kesiapan sarana

dan prasarana, ketersedian personel, tata kelola,

akuntabilitas, serta pelayanan publik.

Dengan kenaikan status tersebut, maka empat

Empat Polda Naik Kelas

Page 13: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 013

polda tersebut selanjutnya dipimpin seorang Kapolda

dengan pangkat Inspektur Jenderal (Irjen), sementara

Wakapolda dipimpin seorang polisi berpangkat

Brigadir Jenderal.

Menteri Asman menegaskan, ada beberapa poin

kunci dalam menentukan kenaikan tipologi Polda.

Di antaranya, capaian penyelesaian kerja, perbaikan

kualitas pelayanan publik serta penerapan Sistem

Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan WBK/

WBBM di Polda tersebut.

“Tidak hanya berdasarkan peningkatan beban

kerja.Sudah saatnya kita mulai menerapkan organisasi

yang berbasis kinerja,” ujarnya.

Asisten Kapolri bidang Perencanaan dan Pengang-

garan (ASRENA) Irjen Bambang Sunarwibowo

menekankan, kenaikan tipologi itu jangan dimaknai

sekadar naik pangkat, tapi seluruh jajaran polda juga

wajib berkomitmen untuk meningkatkan kinerja dan

layanan kepada masyarakat. “Jangan sekadar naik

pangkat. Lebih dari itu, komitmen harus diwujudkan

dan jaga kontinyuitas,” tegas Bambang

Bambang mengingatkan, Kementerian PANRB

juga bisa menurunkan tipe Polda dari A ke B. “Kalau

nanti sudah naik menjadi tipe A, jangan sampai

diturunkan. Kalau turun yang malu bukan hanya

Polda, tapi juga masyarakat dan seluruh jajaran Polri,”

tegasnya.

Peningkatan tipe Polda, selain berdampak pada

penguatan organisasi, sumber daya, personel, dan

anggaran, tetapi juga berdampak pada penambahan

beban anggaran APBN. Untuk itu peningkatan tipe

tersebut harus membawa manfaat yang jauh lebih

besar dibandingkan biaya yang dikeluarkan oleh

negara.

“Perlu kami tegaskan bahwa peningkatan tipe

tersebut harus membawa manfaat yang jauh lebih

besar dibandingkan biaya yang dikeluarkan oleh

negara,” ujar Asman.

Menurutnya, apabila benefit yang dihasilkan lebih

kecil dibandingkan biaya yang harus dikeluarkan,

maka peningkatan tipe Polda dapat dikatakan tidak

memberikan konstribusi positif.

Tanggungjawab Besar

Dalam konteks kekinian, Polri menghadapi

banyak tantangan dalam penyelenggaraan tugas dan

fungsi. Secara eksternal Polri saat ini masih berupaya

meningkatkan kepercayaan masyarakat. Polri juga

menghadapi peningkatan gangguan keamanan yang

ditandai dengan meningkatnya intensitas dan kualitas

kejahatan konvensional, kejahatan trans nasional,

separatisme dan terorisme.

Secara internal Polri terus berupaya melakukan

reformasi birokrasi agar kinerja Polri dapat

meningkat. Salah satu pembenahan internal dalam

jangka pendek adalah mereviu kembali organisasi

agar struktur yang dibangun dapat membantu

menjawab tantangan tersebut.

Di era perkembangan teknologi informasi yang

menuntut Pemerintah untuk mengembangkan

sistem e-government dalam melakukan

penyelenggaraan pemerintahan maka Pemerintah

beserta jajaran instansinya harus mulai mengubah

paradigma pelayanan publik yang konservatif

menuju kepada paradigma pelayanan publik berbasis

elektronik dalam rangka percepatan dan transparansi

pelayanan kepada masyarakat.

Polda selaku instansi pelayanan juga diharapkan

meningkatkan penerapan sistem pelayanan berbasis

elektronik. Tingkat keberhasilan penerapan SPBE

ini ke depan akan menjadi salah satu indikator

dalam menentukan prestasi dan kinerja Polda yang

kemudian dijadikan sebagai bahan penilaian dalam

meningkatkan tipe Polda. Semakin tinggi indeks

SPBE maka semakin besar pula peluang Polda

tersebut mendapat reward berupa kenaikan tipe.

Page 14: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

014 | Edisi LXI | 2018 |

DINAMIKADINAMIKA

Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik

(SPBE) atau yang dikenal dengan e-government (e-govt)

difokuskan untuk memaksimalkan sumber daya yang ada

pada instansi pemerintah, sehingga pelayanan kepada

masyarakat lebih efektif dan efisien. Namun dalam prakteknya,

penyelenggaraan SPBE masih menemui setidaknya tiga kendala.

Pertama, proses bisnis yang belum terintegrasi, masih

rendahnya budaya berbagai data dan informasi antar instansi

pemerintah. Kedua, infrastruktur TIK belum menjangkau seluruh

instansi pemerintah, dan yang ketiga, lemahnya pengelolaan

keamanan informasi di hampir seluruh instansi pemerintah.

Permasalahan tersebut, menurut Deputi Bidang Kelembagaan

dan Tatalaksana Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini, harus segera

ditanggulangi dengan baik agar tidak menimbulkan pemborosan

anggaran yang cukup besar. “Penerapan e-government diharapkan

Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) HARUS SESUAI KEBUTUHAN RAKYAT, ANTARA LAIN MENGHA SIL KAN APLIKASI UNTUK MENGATASI MASALAH BANGSA DAN MENYEJAHTERAKAN RAKYAT. KEMENTERIAN PANRB TERUS BERUPAYA MENDORONG PELAKSANAANNYA.

Foto

: ist

Page 15: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 015

menjadi sarana meningkatkan kinerja birokrasi,

bukan malah sebaliknya, membebani birokrasi,”

ujarnya saat membuka Sosialisasi Evaluasi SPBE di

Jakarta.

Dikatakan, saat ini pemerintah tengah

menyiapkan Rancangan Peraturan Presiden tentang

SPBE. Kebijakan itu menekankan pada tata kelola

SPBE terpadu, manajemen SPBE yang efektif dan

efisien dan berkesinambungan, serta memberikan

layanan SPBE yang berkualitas antar kementerian,

lembaga dan pemda.

Rini menambahkan, pihaknya akan terus

melakukan koordinasi dengan Kementerian

Komunikasi dan Informatika, Kementerian PPN/

Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, serta

kementerian /lembaga lain untuk mewujudkan

keterpaduan penyelenggaraan SPBE. Keterpaduan

ini dapat dicapai apabila setiap instansi pemerintah

dapat melakukan integrasi proses bisnisnya, integrasi

aplikasi, dan berbagi pakai data antar instansi

pemerintah.

“Karena itu, diperlukan komitmen bersama dari

seluruh instansi pemerintah untuk menerapkan

strategi dan kebijakan tersebut. Dengan demikian,

penerapan SPBE dapat berdampak pada efisiensi

penggunaan anggaran dalam belanja TIK,” imbuhnya.

Evaluasi Penerapan E-Government

Kementerian PANRB melakukan evaluasi

penerapan e-government di seluruh instansi

pemerintah untuk memperoleh indeks

yang menggambarkan tingkat kematangan

pelaksanaannya.

Evaluasi penerapan SPBE tahun 2018 ini

dilakukan di 640 instansi pemerintah, baik

kementerian, lembaga maupun pemerintah daerah.

Hal itu dilakukan untuk memperoleh nilai indeks

SPBE yang menggambarkan tingkat kematangan

(maturity level) dari pelaksanaan SPBE di setiap

instansi.

“Evaluasi ini untuk meningkatkan kinerja

pemerintah yang efisien, efektif, transparan, dan

akuntabel serta meningkatkan kualitas pelayanan

publik,” ujar Asdep Perumusan Kebijakan dan

Koordinasi Pelaksanaan Sistem Administrasi

Pemerintahan dan Penerapan Sistem Pemerintahan

Berbasis Elektronik, Imam Machdi, di Kantor

Kementerian PANRB, Jakarta.

Page 16: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

016 | Edisi LXI | 2018 |

Rakor pelaksanaan evaluasi SPBE yang dipimpin

Asdep Perumusan Kebijakan dan

Koordinasi Penerapan SPBE

Kementerian PANRB Imam Machdi di

Jakarta

DINAMIKA

Imam menerangkan, berdasarkan

Peraturan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor

5 tahun 2018 tentang Pedoman

Evaluasi Sistem Pemerintahan

Berbasis Elektronik, ruang lingkup

penyelenggaraan SPBE di instansi pusat

dan daerah yang dievaluasi mencakup

tiga hal, yakni domain kebijakan internal,

tata kelola, dan layanan SPBE.

Untuk kebijakan internal dibagi

menjadi dua aspek, yaitu tata kelola

dan layanan. Sedangkan domain

tata kelola, ada tiga aspek yang akan

dinilai, yaitu kelembagaan, strategi dan

perencanaan, serta teknologi informasi

dan komunikasi. Kemudian, domain

layanan SPBE terdapat dua aspek yang

akan dievaluasi, yakni administrasi

pemerintahan dan pelayanan publik.

“Masing-masing aspek memiliki

indikator penilaian yang berbeda yang

jumlahnya ada 35 indikator,” kata Imam.

Dijelaskan, tingkat kematangan

SPBE merupakan kerangka kerja yang

mengukur derajat pengembangan SPBE

ditinjau dari tahapan kapabilitas proses

dan kapabilitas fungsi teknis SPBE.

Tingkatan kematangan mengarahkan

pengembangan SPBE pada keluaran

dan dampak yang lebih baik. Tingkat

kematangan yang rendah menunjukkan

kapabilitas dan keberhasilan yang

rendah, sedangkan tingkat kematangan

yang tinggi menunjukkan kapabilitas dan

keberhasilan yang lebih tinggi.

Tingkat kematangan pada kapabilitas

proses terdiri dari lima tingkat yaitu

rintisan, terkelola, terstandardisasi,

terintegrasi dan terukur, optimum.

Sedangkan tingkat kematangan pada

kapabilitas fungsi teknis terdiri lima

tingkat yaitu informasi, interaksi,

transaksi, kolaborasi, dan optimalisasi.

Setiap tingkat (level) memiliki

karakteristik masing-masing yang

dapat secara jelas membedakan antara

tingkat satu dengan tingkat yang lain.

Karakteristik pada tingkat (level) yang

lebih tinggi mencakup karakteristik pada

tingkat (level) yang lebih rendah.

Evaluasi SPBE ini dibagi menjadi

lima kelompok, masing-masing

TINGKAT KEMATANGAN SPBE MERUPAKAN KERANGKA KERJA YANG MENGUKUR DERAJAT PENGEM-BANGAN SPBE DITINJAU DARI TAHAPAN KAPABILITAS PROSES DAN FUNGSI TEKNIS SPBE.

Page 17: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 017

Asman Abnur saat menerima Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang­beom, di kantor Kementerian PANRB.

kelompok terdiri dari 128 instansi pemerintah.

Pelaksanaannya dibagi ke dalam beberapa tahapan,

dimulai tanggal 19 Maret 2018. Selanjutnya

disusul dengan tahapan evaluasi mandiri, evaluasi

dokumen, wawancara, dan terakhir adalah

observasi lapangan.

Setiap instansi pemerintah diwajibkan

mengikuti tahapan satu sampai empat. Sedangkan

tahap kelima hanya akan dilakukan terhadap

instansi pemerintah pusat maupun daerah yang

dipilih secara acak. Jadwal tahapan-tahapan

evaluasi untuk masing-masing kelompok pun

berbeda. Seluruh tahapan eva luasi ini akan berakhir

pada akhir September 2018.

Indonesia - Korsel Perkuat Kerja Sama bidang

E-Government

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi memperkuat kerja sama

dengan pemerintah Korea Selatan.

Bukan hanya soal penerapan e-government,

kerja sama antara Kementerian PANRB dan Korea

Selatan juga merambah sektor lain yang berkaitan

dengan tugas dan fungsi Kementerian PANRB.

“Saya berharap hubungan ini dapat lebih baik

lagi dan tidak hanya dalam penerapan e-Govt saja,

tapi juga SDM, akuntabilitas, dan juga pelayanan

publiknya,” ujar Menteri PANRB Asman Abnur

saat menerima Duta Besar Korea Selatan untuk

Indonesia Kim Chang-beom, di kantor Kementerian

PANRB.

Menteri Asman mengatakan, saat ini Korea

Selatan telah banyak menggunakan sistem berbasis

teknologi dalam menjalankan roda pemerintahan,

salah satunya penyelenggaraan pelayanan publik.

Oleh karena itu,Asman ingin adanya kerjasama

dalam hal pelayanan publik di kemudian hari. Hal

ini sejalan mengingat Pemerintah Indonesia tengah

berupaya memperbaiki kualitas pelayanan publik.

Disampaikan juga bahwa Pemerintah Indonesia

akan terus berupaya menyatukan segala jenis

penerapan teknologi informasi yang sudah dimiliki

oleh pemerintah daerah maupun pemerintah

pusat. Pasalnya, saat ini sebagian besar instansi

pemerintah masih berdiri sendiri-sendiri (silo-silo)

dalam penerapan. “Dengan integrasi, diharapkan

dapat mewujudkan efisiensi,” imbuhnya.

Lebih lanjut dirinya berharap agar hubungan

Kementerian PANRB dengan Dubes Korea Selatan

dapat semakin baik dan kerjasama dapat terus

ditingkatkan. Dirinya pun mengapresiasi serta

berterima kasih terhadap langkah Korsel dalam

memberi dukungan penerapan e-government.

Sementara itu Duta Besar Korea Selatan untuk

Indonesia Kim Chang-beom menyatakan support dan dukungannya terhadap Indonesia dalam

hal ini Kementerian PANRB dalam penerapan

sistem e-government. Disampaikan bahwa sistem

e-government dirasa sangat penting untuk

meningkatkan produktivitas, transparansi dan

efisiensi.

Selain itu pun penerapan e-government dalam

sektor pelayanan publik tidak kalah pentingnya,

karena dengan begitu masyarakat mengetahui

apa yang tengah dilakukan oleh pemerintah, serta

mendorong masyarakat itu sendiri untuk mendukung

perumusan kebijakan pemerintah. “Kami siap

mendukung program apa yang saat ini dijalankan

oleh Kementerian PANRB. Saya harap apa yang kami

support dapat membawa perubahan di negara ini,”

ujarnya.

Lebih lanjut dirinya berharap agar kedepan

pihaknya bersama Kementerian PANRB dapat lebih

banyak membahas sejumlah program yang dirasa

membutuhkan bantuan, sehingga Korsel dapat ikut

berkontribusi dalam implementasi e-government di

Indonesia.

Page 18: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

018 | Edisi LXI | 2018 |

DINAMIKA

Memasuki era industri 4.0 ASN sebagai

penggerak utama tata kelola birokrasi

harus dipersiapkan menghadapi

berbagai tantangan. Kementerian

PANRB bergerak cepat melakukan kerja sama

dengan banyak pihak. Salah satunya dengan

Kementerian BUMN.

Menteri PANRB Asman Abnur mengatakan, kerja

sama saling menguntungkan dan berkelanjutan ini

dilakukan dalam rangka mengakselerasi reformasi

birokrasi, khususnya dalam pengembangan

manajemen ASN.

“Kami membutuhkan dukungan dan bantuan

dari semua stakeholders, termasuk dari jajaran

BUMN yang pembinaannya ada di bawah

koordinasi Kementerian BUMN,” ujar Menteri

Asman usai menandatangani Nota Kesepahaman

dengan Menteri BUMN Rini Soemarno di Kantor

Kementerian BUMN.

Melalui Nota Kesepahaman ini, ada beberapa

hal yang ingin ditransformasi dalam pemerintahan.

Antara lain pengembangan Human Capital Management, pengembangan entrepreneurship di birokrasi pemerintahan, penerapan teknologi

informasi dalam tata kelola birokrasi pemerintahan,

dan pendayagunaan Chief Executive Officer (CEO)

BUMN dalam pendidikan dan pelatihan ASN.

Kolaborasi ASN-Korporasi untuk Negeri

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI (PANRB) BERKOLA-BORASI DENGAN KORPORASI DI BAWAH KEMENTERIAN BUMN UNTUK MEMACU KUALIFIKASI, KOMPETENSI DAN KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA AGAR PROFESIONAL, BERINTEGRITAS, BERDISIPLIN, BERJIWA ENTREPRENEURSHIP, SERTA MEMILIKI SEMANGAT HOSPITALITY.

Penandatanganan kerja sama Menteri

PANRB Asman Abnur, Menteri

BUMN Rini Soemarno, dan

Menteri Ristek dan Dikti Mohamad

Nasir usai menandatangani

MoU di Kantor Kementerian

BUMN, Senin (16/04).

Page 19: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 019

Dukungan jajaran BUMN diperlukan untuk

memacu penerapan sistem merit dalam manajemen

ASN yang berbasis kualifikasi, kompetensi dan

kinerja, mulai dari perencanaan ASN, rekrutmen

dan orientasi CPNS, pengembangan kapasitas ASN,

penilaian kinerja dan reward, promosi, rotasi dan

karir, serta sistem pensiun.

Soal peningkatan kapasitas ASN, Kementerian

PANRB bersama Lembaga Administrasi Negara

(LAN) tengah melakukan penyempurnaan sistem

Pendidikan dan Pelatihan (diklat). “Saat ini kami

sedang mendorong transformasi diklat konvensional

menjadi diklat berbasis Human Capital Management melalui pengembangan ASN Corporate University,”

jelasnya.

Skema diklat ini memfungsikan seluruh instansi

pemerintah sebagai lembaga pembelajaran dengan

mengkombinasikan berbagai sistem pelatihan

yang progresif edukatif, seperti e-learning, coaching, mentoring, dan on the job training.

Melalui sistem ini, porsi pembelajaran di kelas

akan semakin sedikit dibandingkan pembelajaran

di lapangan, sehingga lebih kontekstual dan memacu

peningkatan profesionalisme ASN.

Cara Kerja Korporasi

Kerja sama dengan korporasi merupakan salah

satu jalan mengubah cara kerja ASN. Saat ini pegawai

korporasi memiliki dua hal patut diterapkan oleh para

ASN dalam memberikan pelayanan pada masyarakat,

yaitu hospitality atau melayani dan entrepreneurship.

Menurut Asman, pegawai BUMN umumnya telah

memiliki dua hal tersebut. Oleh karena itu sebagai

pembuat kebijakan terkait ASN, Kementerian PANRB

berkolaborasi dengan BUMN untuk meningkatkan

kapasitas dan kemampuan para ASN.

“Tidak apa-apa mencontek BUMN, yang penting

pelayanan yang diberikan ASN tidak kalah dengan

para pegawai korporasi. Kalau ini tercapai, saya yakin

negeri ini akan lebih baik lagi ke depannya,” ujarnya.

Menteri BUMN Rini Soemarno menyambut

langkah Menteri PANRB tengah berupaya mendorong

lahirnya ASN dengan pemikiran melayani serta sikap

enterpreunership. Pihaknya memberi kesempatan

Kementerian PANRB untuk mengambil hal-hal

baik dan bermanfaat yang ada dalam korporasi di

bawah pimpinan BUMN. Melalui penandatanganan

nota kesepahaman, Kementerian BUMN akan

berkoordinasi dan mendorong BUMN terlibat

serta berpartisipsi aktif dalam upaya akselerasi

Reformasi Birokrasi dan peningkatan kinerja birokrasi

pemerintahan.

Kolaborasi dengan BRI

Kolaborasi Kementerian PANRB dengan korporasi

salah satunya diwujudkan melalui Corporate Card

“Tidak apa-apa mencontek BUMN, yang penting pelayanan yang diberikan ASN tidak kalah dengan para pegawai korporasi. Kalau ini tercapai, saya yakin negeri ini akan lebih baik lagi ke depannya,”ASMAN ABNURMENTERI PANRB

Kementerian PANRB mengadakan Coaching and Mentoring Skill bersama Bank Mandiri, di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (09/04).

Page 20: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

020 | Edisi LXI | 2018 |

DINAMIKA

atau BRI Card. Layanan ini merupakan salah satu

jenis kartu kredit yang diterbitkan oleh BRI bekerja

sama dengan Kementerian PANRB yang berfungsi

mendukung pekerjaan yang dilaksanakan baik oleh

pejabat maupun pegawai.

Corporate Card akan mempermudah satuan kerja

di lingkungan Kementerian PANRB dalam hal belanja

barang operasional, belanja barang non-operasional,

belanja barang persediaan, belanja sewa, belanja

pemeliharaan, dan/atau belanja barang perjalanan

dinas seperti pembelian tiket pesawat.

Selama ini untuk membeli tiket seorang pegawai

harus nombok dulu, dan baru cair beberapa

minggu kemudian. Dengan hadirnya Corporate Card, persoalan itu bisa teratasi. Kartu tersebut

akan dipegang oleh perwakilan di setiap unit kerja

Kementerian PANRB yang telah ditentukan oleh

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), yakni Sekretaris

Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji. Saat ini ada

12 orang yang direkomendasikan sebagai pemegang

Corporate Card.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan

perjanjian kerjasama antara kedua belah pihak yang

dilakukan oleh Sekretaris Kementerian PANRB,

Dwi Wahyu Atmaji, dengan Direktur Hubungan

Kelembagaan Bank BRI, Sis Apik Wijayanto, di

Kantor Kementerian PANRB, Selasa (22/05).

Penandatanganan kerja sama disaksikan oleh

Menteri PANRB Asman Abnur dan Direktur Utama

Bank BRI Suprajarto. Hadir dalam acara tersebut

para Deputi Kementerian PANRB, para Pejabat

dari KASN, LAN, ANRI, BKN, BPKP, Ombudsman,

Kemenkeu, Bappenas, serta jajaran pimpinan Bank

BRI.

Penandatangan kerja sama ini, menjadi jalan bagi

kedua belah pihak untuk bisa lebih bersinergi, serta

mendapatkan banyak manfaat dan berkah. “Zaman

telah berubah, paradigma dalam menyelesaikan

berbagai persoalan masa kini harus mengedepankan

kolaborasi,” ujarnya.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Suprajarto menjelaskan, peluncuran

Corporate Card akan memberi kemudahan dalam

bertansaksi online. Corporate Card memiliki

keunggulan seperti data online, menekan transaksi

tunai, keamanan transaksi terjamin, serta

mengurangi kepadatan transaksi.

Coaching & Mentoring Skill

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi (PANRB) juga berkolaborasi

dengan Bank Mandiri dalam melaksanakan Coaching & Mentoring Skill.

Melalui kolaborasi yang diikuti oleh pejabat

pimpinan tinggi madya dan pratama (eselon I dan

eselon II) Kementerian PANRB ini, Menteri ingin ASN

beradaptasi terhadap kemajuan teknologi. Selain

pengembangan SDM, hal lain yang bisa dipelajari dari

Penandatanganan kerja sama Kementerian PANRB dengan Bank Rakyat Indonesia di Kantor Kementerian PANRB, Selasa (22/05). Penandatangan dilakukan oleh Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji dengan Direktur Hubungan Kelembagaan Bank BRI Sis Apik Wijayanto, disaksikan Menteri PANRB Asman Abnur dan Dirut BRI Suprajarto.

Page 21: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 021

manajemen perbankan, yaitu mengatur keuangan

dalam sistem birokrasi.

Menurut Asman, ilmu yang diperoleh dari

bank BUMN ini bukan hanya untuk pegawai

di Kementerian PANRB, melainkan juga harus

ditularkan ke instansi pemerintah lainnya, termasuk

pemerintah daerah. “Berpikirnya bagaimana

memperbaiki ASN yang jumlahnya sangat banyak ini,”

jelas Asman.

Dikatakan, hal-hal dasar yang harus diubah dan

dipelajari dari korporasi adalah sistem rekrutmen,

pelatihan dan pendidikan, penempatan individu di

jabatan tertentu, budaya kerja, serta kedisiplinan

pegawai. “Perubahan itu tidak mudah. Kita berikan

nuansa baru bagi ASN,” imbuh.

Keterbukaan terhadap metodologi baru ini juga

akan menjadi penunjang bagi kualitas pelayanan

publik. Masyarakat tentu berharap kehadiran

pemerintah dalam pelayanan publik semakin baik

dan tidak berbelit.

“Kalau kontribusinya bermanfaat bagi

masyarakat, outcome terakhirnya adalah pelayanan

publik yang bisa kita sajikan pada masyarakat

Indonesia yang dilakukan oleh ASN,” tegasnya.

Sekretaris Kementerian PANRB Dwi

Wahyu Atmaji mengatakan, salah satu tugas

strategis Kementerian PANRB adalah sebagai

pembina seluruh instansi pemerintah. Untuk itu,

profesionalisme menjadi kunci utama bagi seluruh

ASN di Kementerian PANRB.

“Kami belajar dari mana saja, termasuk dari

BUMN yang tidak kalah dengan negara lain, salah

satunya dari Bank Mandiri ini,” ujar Atmaji seusai

acara tersebut.

Menurut Atmaji, Bank Mandiri adalah salah satu

bank BUMN terbesar yang berhasil membangun

budaya kerja yang baik dan terintegrasi. Dikatakan,

pegawai Kementerian PANRB bisa belajar transformasi

organisasi dari Bank Mandiri. Bank Mandiri tentu telah

menunjukkan pengelolaan SDM yang baik menjadi satu

budaya kerja baru.

“Kita ingin masalah kualitas SDM ini juga menjadi

hal yang kita pelajari dari Bank Mandiri,” ujarnya.

Selain pengembangan SDM, lanjut Atmaji, hal lain

yang perlu dipelajari dari Bank Mandiri adalah soal

penggunaan teknologi informasi modern. Dengan

kerja sama ini, diharapkan para pimpinan Kementerian

PANRB dapat menciptakan dan membina ASN agar

lebih profesional di bidangnya.

“Kami berharap seluruh unsur pimpinan PANRB ini

mampu menjadi pembina SDM di unit kerjanya masing-

masing supaya mereka makin profesional, makin adaptif

dalam mengikuti perkembangan zaman,” jelas Atmaji.

Sementara ini, acara tersebut hanya diikuti oleh

pejabat eselon I dan II. Namun kedepannya, menurut

Atmaji, coaching and training ini juga dapat diikuti oleh

eselon III, IV, hingga staf. “Nanti semua akan merasakan

dan mengalami berbagai program pengembangan yang

disusun,” tandasnya.

Kementerian PANRB mengadakan Coaching and Mentoring Skill bersama Bank Mandiri, di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (09/04).

“Kami berharap seluruh unsur pimpinan PANRB ini mampu menjadi pembina SDM di unit kerjanya masing-masing supaya mereka makin profesional, makin adaptif dalam mengikuti perkembangan zaman,”ASMAN ABNURMENTERI PANRB

Page 22: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

022 | Edisi LXI | 2018 |

DINAMIKA

“Kebun raya bukan hanya sekadar tempat

konservasi, melainkan harus menjadi

destinasi wisata. Tapi dengan catatan,

fungsi utama tidak hilang, seperti

yang juga dilakukan negara-negara lain,” ujar Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi (PANRB) Asman Abnur dalam Rapat Kerja

(Raker) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di

Bogor.

Menurutnya dengan segala potensi yang dimiliki

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI) DIMINTA UNTUK MENGEMBANGKAN FUNGSI KEBUN RAYA DI TANAH AIR. SELAIN MENJADI TEMPAT PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN KONSERVASI, KEBUN RAYA HARUS MENJADI SEBUAH DAYA TARIK MASYARAKAT DAN DESTINASI WISATA, SEHINGGA BISA MEMBERIKAN BENEFIT DAN TIDAK HANYA COST CENTER.

Agar Tak Jadi Cost CenterRevitalisasi Kebun Raya

Page 23: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 023

kebun raya, seharusnya tempat tersebut harus

memiliki profit bukan justru mengeluarkan cost.

Banyaknya tanaman yang ada di kebun raya dapat

dijadikan sebuah objek wisata edukasi bagi para

pelajar, agar dapat memperkaya pengetahuan dalam

hal flora.

Selain itu, lanjut Asman, kebun raya juga harus

memiliki sesuatu yang dapat diunggulkan. Ia

memberi contoh di Malaysia, kebun raya di negara

tersebut menghasilkan buah durian yang besar dan

menjadi pengekspor durian ke beberapa negara.

Selain itu kebun raya milik Thailand memiliki

tanaman kurma yang berbuah. Hal-hal tersebut,

menurutnya bisa terjadi karena peran dari para

peneliti.

“Untuk itu penguatan peran LIPI sangat

diperlukan agar dapat berdaya saing. Kebun raya

juga harus memiliki unggulan yang bisa menjadi daya

tarik bagi wisatawan,” ujarnya.

Menteri mengaku, belum lama ini ia

menyempatkan diri untuk berkunjung ke Kebun

Raya Bogor dan Kebun Raya Bedugul Bali. Selain

untuk jogging dengan menghirup udara segar,

kedatangannya pun untuk melihat seberapa besar

potensi yang dimiliki kebun raya.

Kelola Secara Profesional

Di Kebun Raya Cibodas, Menteri PANRB kembali

menegaskan perihal revitalisasi kebun raya. Ia

mendorong agar kebun raya kebanggaan masyarakat

Cianjur ini dapat berubah menjadi seperti Botanical

Garden seperti yang ada di luar negeri.

Ketika berbicara botanical garden, kata dia,

profesionalitas yang dikedepankan. Untuk itu potensi

yang dimiliki harus terus digali. LIPI yang merupakan

induk dari kebun raya diharapkan tidak hanya berkutat

pada penelitian, namun juga mempunyai inovasi untuk

mengembangkan kebun raya.

Menteri berharap Pemerintah Kabupaten Cianjur

dan pihak pengelola Kebun Raya Cibodas dapat duduk

bersama memajukan Kebun Raya Cibodas. “Bagaimana

caranya agar lebih menarik dari sisi pariwisata, bisa

mendorong sektor pertanian dan lain-lain,” ujarnya.

Menteri juga mendorong pegawai ASN agar

dapat bekerja lebih bermanfaat sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai dan tidak hanya mengerjakan

“DENGAN SEGALA POTENSI YANG DIMILIKI KEBUN RAYA, SEHARUSNYA TEMPAT TERSEBUT HARUS MEMILIKI PROFIT BUKAN JUSTRU MENGELUARKAN COST.”

Page 24: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

024 | Edisi LXI | 2018 |

pekerjaan rutin. Untuk itu, penelitian yang dilakukan

diharapkan tidak hanya untuk pemerintah sendiri

namun juga dapat memberikan manfaat untuk

masyarakat.

Saat ini, Kementerian PANRB sedang merancang

model struktur organisasi yang tepat untuk

mendukung hal tersebut. Bukan mustahil, kebun raya

diarahkan ke Badan Layanan Umum (BLU) sehingga

terdapat fleksibilitas dalam pengelolaan anggaran

dan SDM tidak hanya dari birokrat.

Hal ini juga akan diterapkan pada kebun

raya lainnya yakni Kebun Raya Bali, Kebun Raya

Purwodadi, Kebun Raya Bogor, dan Kebun Raya

Cibinong. Ia menilai bahwa Kebun Raya Cibodas

memiliki daya tarik sendiri dan menyajikan

pemandangan yang indah. Namun, perlu didorong

untuk mempercantik dan mempublikasikannya.

“Sudah bagus, cuma kemasannya saja perlu

diperbaiki,” ujar Menteri.

Pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala LIPI

Bambang Subiyanto mengatakan bahwa kedatangan

dan keinginan Menteri Asman tersebut dapat

memberikan nilai tambah untuk kebun raya. Ia

menyambut baik masukan yang diberikan Menteri

Asman.

Optimalkan Peran Peneliti

LIPI sebagai special agency yang mempunyai

tugas di bidang ilmu pengetahuan, dimana rumpun

ilmu pengetahuan yang diwadahi dalam struktur

organisasi LIPI terbagi atas ilmu kebumian, ilmu

hayati, ilmu teknik, dan ilmu sosial dan kemanusiaan.

Rumpun ilmu dimaksud didasarkan pada

kebutuhan hasil penelitian kementerian. Sebagai

contoh, untuk penelitian ilmu hayati digunakan

oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang pertanian, kelautan dan

perikanan, lingkungan hidup dan kehutanan serta

DINAMIKA

“LIPI YANG MERUPAKAN INDUK DARI KEBUN RAYA DIHARAPKAN TIDAK HANYA BERKUTAT PADA PENELITIAN, NAMUN JUGA MEMPUNYAI INOVASI UNTUK MENGEMBANGKAN KEBUN RAYA.”

Page 25: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 025

kesehatan.

Di zaman milenial, penguatan daya saing bangsa

salah satunya dilakukan melalui penguasaan dan

pemanfaatan Iptek, rekrutmen SDM penelitian

dan pengembangan yang berkualitas, inovasi

berkelanjutan, perbaikan tata laksana hasil litbang,

dan pembangunan infrastruktur litbang.

Dalam rangka mendukung penguatan daya

saing tersebut, LIPI perlu mengoptimalkan peran

peneliti dari seluruh rumpun ilmu yang ada saat ini.

Penguatan dalam bidang penelitian perlu dilakukan

terutama dalam hal kelembagaan penelitian dan

pengembangan, hal yang perlu dilakukan adalah

pemanfaatan hasil litbang digunakan sebagai evidence based policy khususnya dalam pengambilan putusan.

Selain itu, pemanfaatan hasil litbang merupakan

bagian integral bagi pembangunan sosial dan ekonomi

termasuk untuk industri.

Litbang pada masing-masing kementerian/

lembaga diharapkan dapat sinergis dan terpadu

sehingga hasil litbang menjadi optimal. Oleh karena

itu, perlu dilakukan pengembangan bisnis proses

sekaligus mendorong kualitas penelitian dan

pengembangan sehingga diakui oleh berbagai negara.

“Penganekaragaman hasil litbang diperlukan

sebagai upaya pengembangan penelitian dan

Kebun Raya Cianjur, Jawa Barat.

pengembangan,” imbuh Asman.

Menurut Asman, hal yang perlu dilakukan untuk

penguatan dalam bidang penelitian ialah peningkatan

kompetensi dan kapasitas sumber daya manusia di

bidang litbang. Hal tersebut merupakan pengungkit

utama (leverage) agar hasil litbang semakin optimal.

“Sehubungan dengan hal-hal tersebut, maka

diperlukan penguatan peran LIPI sebagai research and development single agency agar peningkatan kualitas

litbang dapat optimal,” ujarnya.

Page 26: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

026 | Edisi LXI | 2018 |

KHUSUS PAPUA DAN PAPUA BARAT, PELAYANAN PUBLIK DIBERIKAN MELALUI PENDEKATAN VALUE, BUKAN PROSEDURAL.

Untuk mempercepat pembangunan di

Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat,

Kementerian PANRB mengembangkan

model pelayanan publik asimetris di Papua

dan Papua Barat. Hal ini didasari fakta, di daerah

ini tidak bisa menggunakan pendekatan prosedural

tapi lebih kepada value bersama yang sangat

membutuhkan peran masyarakat.

Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9

Tahun 2017 tentang Percepatan Pembangunan

Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua

Barat, Menteri PANRB mendapat tugas memastikan

peningkatan kapasitas kelembagaan provinsi,

kabupaten/kota, dan distrik untuk memberikan

pelayanan dasar publik.

Model Pelayanan Publik Asimetris untuk Tanah Papua

DINAMIKA

“Menindaklanjuti arahan Presiden, kami

mengembangkan suatu model pelayanan

publik asimetris di Papua dan Papua Barat,”

ujar Deputi Pelayanan Publik Diah Natalisa.

Papua Barat merupakan daerah yang

memiliki kekhasan karakter masyarakat

baik dari segi pranata sosial, budaya, dan

adat istiadat. Dengan sistem otonomi

khusus yang berlaku di wilayah itu,

pemerintah pusat perlu bersinergi dengan

pemerintah daerah agar dapat membangun

penyelenggaraan pelayanan publik yang

berkualitas bagi masyarakat.

Diah juga mengatakan, sistem

pelayanan harus mampu menjamin

kesamaan akses semua warga negara

terhadap pelayanan publik. Selain

itu, sistem pelayanan publik harus

membuat daerah mampu merespons

keanekaragaman dan diversivitas

kebutuhan barang dan jasa sebagai akibat

adanya keragaman daerah.

“Karakter masyarakat pengguna layanan dan

kepentingan pihak-pihak terkait yang sangat

beragam harus dipahami dengan baik oleh penyedia

layanan publik,” ungkapnya.

Deputi Bidang Kajian Kebijakan Lembaga

Administarsi Negara Muhammad Taufiq mengatakan,

peran masyarakat dalam percepatan peningkatan

pelayanan publik di Papua dan Papua Barat sangat

dibutuhkan karena masyarakat menjadi aktor aktif

dalam satu pelayanan. “Di Papua pendekatannya

bukan prosedural, tapi lebih kepada value bersama

yang mau kita capai. Peran masyarakat sangat

dibutuhkan,” tambahnya.

Taufiq juga mengatakan, peran Organisasi

Perangkat Daerah (OPD) di wilayah Papua dan

Papua Barat sangat penting guna meningkatkan

pelayanan publik di Papua dan Papua Barat. “Seluruh

OPD ini harus bersatu membuat kader, misalnya

kader kesehatan, kader pendidikan sehingga akan

ada akses ke daerah-daerah yang tidak terjangkau,”

ungkapnya.

Page 27: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 027

BANYAKNYA KASUS KORUPSI YANG DILAKUKAN OLEH KEPALA DAERAH MENDORONG PEMERINTAH MEMPERKUAT APARATUR PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (APIP)

Perkuat APIP Daerah Cegah Korupsi

Hasil rapat Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB)

dengan Sekjen Kementerian Dalam Negeri

dan Wakil Ketua KPK sepakat APIP akan

diperkuat dari segi anggaran, struktur, dan sistem

rekrutmennya.

Ketiganya sependapat, tumpulnya Aparatur

Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), khususnya

di kabupaten/kota disebabkan kedudukan APIP di

bawah Kepala Daerah, sehingga lembaga ini hanya

sebagai pelengkap. Fungsi dan peran APIP, kata

Asman, harus diperkuat.

“APIP di daerah tumpul. Tidak pernah ada laporan

pungli dan gratifikasi, karena kewenangannya di

bawah sekretaris daerah,” ujar Sekretaris Jenderal

Kemendagri Hadi Prabowo.

Akibatnya, pengawasan tidak optimal karena

adanya intervensi dari pejabat daerah. “Tidak sedikit

APIP yang enggan melakukan pengawasan karena

tidak ingin dipindahtugaskan bahkan anggaran yang

dipotong,” imbuhnya.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mendorong

penguatan APIP segera dilakukan. Menurutnya, tidak

sedikit kepala daerah yang terjerat kasus korupsi

karena APIP tidak menjalankan fungsinya dengan

baik dalam melakukan pengawasan.

Ada tiga poin yang direkomendasikan untuk

penguatan APIP, yakni penataan manajemen

pertanggungjawaban, penguatan peran, kapasitas,

dan kuantitas APIP, serta peningkatan anggaran

pengawasan. “Kita lebih berorientasi pada

pembinaan. Baik itu mekanisme, wewenang

rekrutmen, kriteria, dan jenjang karir berikutnya,”

jelas Hadi.

Banyaknya Operasi Tangkap tangan di daerah

karena APIP yang kurang berfungsi dengan

optimal. Alexander berharap, agar kepala daerah

memberdayakan APIP dengan maksimal untuk

mengurangi praktik korupsi. “Ketika kepala daerah

itu memiliki komitmen yang baik, pasti APIP-nya

akan diberdaya gunakan,” tegas Alexander.

Ia berharap ada perhatian pemerintah pusat

untuk menambah jumlah auditor di seluruh daerah.

“Dari kebutuhan 48 ribu auditor, sekarang baru

tersedia 16 ribu. Masih ada kebutuhan sekitar 30-an

ribu,” jelasnya.

Page 28: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

028 | Edisi LXI | 2018 |

DINAMIKA

Pendaftaran sekolah kedinasan resmi ditutup.

Sebanyak 323.669 sudah mendaftar secara

online. Tahun ini jumlah pendaftar meningkat

dibandingkan tahun 2017 yang 284.697

orang. Artinya, dibanding tahun lalu, pendaftar yang

sudah registrasi mengalami kenaikan sebesar 38.927

orang.

Sekretaris Deputi SDM Aparatur Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi (PANRB) Herman Suryatman mengatakan,

naiknya minat generasi milenium untuk menjadi

Aparatur Sipil Negara (ASN) ini karena tingkat

kepercayaan publik yang juga meningkat.

“Peningkatan itu menunjukkan kepercayaan publik

yang semakin baik terhadap proses rekrutmen yang

saat ini bersih dari segala praktik KKN,” jelasnya, di

Jakarta.

Pendaftaran serentak yang dilakukan secara

online juga mereduksi adanya pihak yang melakukan

pendaftaran di luar ketentuan yang diatur

pemerintah. Tes yang berbasis Computer Asissted Test

(CAT) juga turut mendongkrak kepercayaan publik.

“Hasil dari setiap tes tergantung dari kemampuan diri

sendiri. Tidak ada pihak yang bisa membantu,” tegas

Herman.

Berdasarkan data dari Panitia Seleksi Nasional

(Panselnas), Politeknik Keuangan Negara (PKN)

STAN masih menjadi favorit dengan jumlah pendaftar

sebanyak 147.702 yang memperebutkan 7.301 kursi.

Berebut Kursi Sekolah KedinasanMINAT GENERASI MILENIAL UNTUK MENJADI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) MENINGKAT TAJAM. SALAH SATU JALAN MASUK YANG DIPILIH ADALAH MELALUI SEKOLAH KEDINASAN. BUKTI KEPERCAYAAN PUBLIK MENINGKAT.

Foto

: ist

Page 29: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 029

Jumlah pendaftar ini menurun dari tahun lalu, yakni

sebanyak 166.315 yang merebutkan 6.961 formasi.

Sekolah kedinasan favorit urutan kedua ditempati

oleh Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

yang tahun ini mencapai 46.062 pelamar. Instansi

pendidikan di bawah Kementerian Dalam Negeri ini

membuka formasi untuk 2000 calon taruna. Sama

seperti PKN STAN, jumlah ini juga sedikit menurun

dari tahun lalu yang mencapai 48.657 pendaftar untuk

memperebutkan 1.689 formasi.

Peningkatan terjadi di Sekolah Tinggi Transportasi

Darat (STTD) Bekasi yang tahun ini mencapai 11.584

pelamar untuk memperebutkan 912 formasi. Tahun

lalu, pelamar sekolah di bawah naungan Kementerian

Perhubungan ini sebanyak 8.441 orang.

Tidak hanya STTD, Politeknik Pemasyarakatan

(Poltekip) dan Politeknik Imigrasi (Poltekim) yang

bernaung di bawah Kementerian Hukum dan HAM

juga mengalami peningkatan pelamar. Jika tahun lalu

jumlah di dua sekolah itu mencapai 13.707 pelamar,

tahun ini meningkat menjadi 18.571 pelamar.

Sekolah Tinggi Sandi Negara yang bernaung di

bawah Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) tahun

ini membuka 100 formasi, dengan jumlah pelamar

sebanyak 2.483. Jumlah ini meningkat dari pelamar

tahun lalu yakni 2.280 orang.

Sekolah kedinasan lain yang cukup banyak diminati

adalah Politeknik Statistika STIS milik Badan Pusat

Statistik (BPS) dengan jumlah 17.886 pelamar. Sekolah

Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

(STMKG) juga diminati para lulusan SMA dengan

jumlah 7.804 pelamar. Padahal sekolah yang dikelola

oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika itu

hanya membuka 250 kursi.

Kemudian Akademi Perkeretaapian Indonesia

(API) Madiun, sebanyak 4.339 pelamar yang

merebutkan 96 formasi. Disusul Sekolah Tinggi

Intelijen Negara (STIN) milik Badan Intelijen Negara

(BIN) yang mendapat jumlah pelamar sebanyak 2.438.

Sementara itu, sekolah kedinasan yang tidak

terlalu banyak pelamar adalah Politeknik Pelayaran

Surabaya yang hanya membuka 192 formasi. Tahun

ini jumlah pelamar di sekolah itu sebanyak 899 orang.

Sedangkan di Akademi Teknik dan Keselamatan

Pener bangan (ATKP) Medan yang hanya membuka

24 for masi mendapat jumlah pelamar sebanyak 1.110

orang.

Peningkatan jumlah pelamar tahun ini juga

dikarenakan Kementerian Perhubungan membuka

formasi untuk 11 sekolah kedinasan miliknya.

Sementara tahun 2017 kemarin, Kementerian

Perhubungan hanya membuka formasi untuk STTD

Bekasi.

Tes Masuk Para pelamar sekolah kedinasan harus mengikuti

sejumlah tahapan tes. Berdasarkan Peraturan

MENINGKATNYA MINAT GENERASI MILENIAL MENJADI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) MENUNJUKKAN KEPERCAYAAN PUBLIK YANG SEMAKIN BAIK TERHADAP PROSES REKRUTMEN YANG SAAT INI BERSIH DARI SEGALA PRAKTIK KKN Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB

Setiawan Wangsaatmaja (tengah).

Foto

: ist

Page 30: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

030 | Edisi LXI | 2018 |

DINAMIKA

Menteri PANRB No. 22/2018, tes itu adalah seleksi

administrasi, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD),

dan seleksi lanjutan. Dalam tahap SKD, soal terdiri

dari Test Intelijensi Umum (TIU), Test Wawasan

Kebangsaan (TWK), dan Test Karaktersitik Pribadi

(TKP). Seleksi lanjutan disesuaikan dengan

kebutuhan masing-masing instansi.

Semua pelamar diharapkan mempersiapkan diri

dengan baik untuk mengikuti rangkaian tes tersebut.

“Persiapkan diri, baik fisik, mental, maupun wawasan.

Tidak ada yang bisa menjamin kelulusan selain diri

masing-masing peserta,” imbau Herman.

Persaingan Ketat

Selain harus melakukan persiapan dengan

belajar, pelamar juga perlu menghitung seberapa

ketat persaingan utuk masuk ke sekolah yang

diminatinya.

Berdasarkan catatan Pansel, ada 323.669

pelamar yang mendaftar di 19 sekolah kedinasan.

Namun, hanya 277.402 pelamar yang berhak

melanjutkan perjuangan untuk memperebutkan

13.677 kursi. Pasalnya, sebanyak 46.267 pelamar

di SSCN dianggap gugur karena belum menentukan

sekolah kedinasan hingga batas penutupan

pendaftaran.

Meskipun jumlah pelamar tidak banyak, karena

formasinya hanya sedikit, maka persaingan paling

ketat terjadi di Akademi Teknik dan Keselamatan

Penerbangan (ATKP) Medan, dimana satu orang

memperebutkan 46 kursi (1:46). Berdasarkan data

terakhir, ATKP Medan mendapat 1,110 pelamar yang

memperebutkan 46 formasi yang dibuka.

Posisi kedua ditempati oleh Akademi

Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun dengan

tingkat persaingan 1:45, dimana 96 formasi akan

diperebutkan oleh 4.339 pelamar. Selanjutnya di

posisi ketiga, ada Politeknik Imigrasi dengan 10.080

pelamar, sementara formasi yang tersedia hanya 300

kursi. Artinya satu orang pelamar memperebutkan 34

kursi (1:34).

Posisi keempat di duduki oleh Sekolah Tinggi

Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) yang

mendapat pelamar sebanyak 7.804 orang. Sekolah

dibawah naungan BKMG tersebut membuka formasi

sebanyak 250 kursi. Artinya tingkat persaingan para

pelamar di STMKG berada di titik 1:31. Kemudian

posisi lima teratas ditempati oleh Politeknik

Statistika STIS yang memiliki pelamar sebesar

17.886 dengan formasi 600. Satu orang pelamar STIS

Statistik Pelamar Sekolah Kedinasan Per 27 April 2018

No. Instansi Jumlah Pelamar di SSCN Formasi 1 Kemendagri (IPDN) 36.079 2.0002 Kemenkeu (Politeknik Keuangan Negara STAN) 115.155 7.3013 Kemenhub      STTD Bekasi 9.000 912  Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan Tegal 1.394 150  Akademi Perkeretaapian Indonesia Madiun 3.367 96  STIP Jakarta 2.130 390  Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar 1.110 168  Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang 1.549 120  ATKP Makassar 977 48  ATKP Medan 777 48  PTKJ Tegal 1.394 150  Politeknik Ilmu Pelayaran Surabaya 712 192  Politeknik Ilmu penerbangan Surabaya 1.829 120  STPI Curug 2.812 456       4 BIN (STIN) 3.112 1505 BSSN (STSN) 1.949 1006 BPS (Politeknik Statistika STIS 14.141 6007 BKMG (STMKG) 5.720 2508 Kemenkumham    

  Poltekip 6.664 300  Poltekim 7.888 300Jumlah Pelamar yang Sudah Tentukan Sekolah 216.386  Jumlah Pelamar yang Belum Tentukan Sekolah 70.872  Total Jumlah Pelamar di SSCN 287.258  

Page 31: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 031

Lembaga Pendidikan Kedinasan yang Membuka Pendaftaran:

No Instansi (Lembaga Pendidikan Kedinasan) Jumlah diterima Waktu Pendaftaran

1 Kementerian Keuangan (PKN STAN) 6.961 orang 9 – 31 Maret 2017

2 Kementerian Dalam Negeri (IPDN) 1.689 orang 9 – 31 Maret 2017

3 Kementerian Perhubungan (STTD) 165 orang 9 – 31 Maret 2017

4 Kemenkum HAM (Poltekip dan Poltekim) 500 orang 9 – 31 Maret 2017

5 Badan Intelejen Negara (STIN) 124 orang 9 – 31 Maret 2017

6 Badan Pusat Statistik (STIS) 600 orang 9 – 31 Maret 2017

7 Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (STMKG) 250 orang 9 – 31 Maret 2017

8 Lembaga Sandi Negara (STSN) 100 orang 9 – 31 Maret 2017

  Jumlah 10.389  orang  

memperebutkan 30 kursi.

Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN yang

selama ini menjadi favorit pelamar, memiliki tingkat

persaingan 1:20. Sekolah kedinasan yang dikelola

oleh Kementerian Keuangan itu, mendapat sebanyak

147.702 pelamar memperebutkan 7.301 formasi.

Sekolah favorit kedua, yakni Institut Pemerintahan

Dalam Negeri (IPDN) yang membuka formasi sebanyak

2.000 kursi, memperoleh 46.062 pelamar dengan

tingkat persaingan 1:23.

Sementara itu, tingkat persaingan terendah

ditempati oleh Politeknik Pelayaran Surabaya yang

membuka 192 formasi dengan 899 pelamar. Artinya,

para pelamar di sekolah kedinasan milik Kementerian

Perhubungan itu memiliki tingkat persaingan 1:5.

Tingkat persaingan rendah kedua ditempati oleh

Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, yang

berada di angka 1:7. Sekolah yang juga di bawah

naungan Kementerian Perhubungan itu membuka 390

formasi dan mendapat pelamar sebanyak 2.630.

Kemudian menyusul PIP Makassar (1:9), STPI

Curug (1:8), dan PTKJ Tegal (1:12). Jumlah pelamar di

PIP Makassar adalah 1.504 dengan 168 formasi, STPI

Curug dengan 3.628 pelamar dan 456 formasi, dan

PTKJ Tegal dengan 1.770 pelamar dan 150 pelamar.

Selanjutnya, para pelamar sekolah kedinasan ini

akan mengikuti sejumlah rangkaian tes pada bulan

Mei-Agustus 2018 sebelum dinyatakan sebagai calon

mahasiswa sah dari tiap sekolah kedinasan.

Berdasarkan Peraturan Menteri PANRB No. 22

Tahun 2018, tes yang wajib diikuti adalah seleksi

administrasi, seleksi kompetensi dasar (SKD), dan

seleksi lanjutan. Seleksi SKD sendiri meliputi Tes

Intelejensi Umum (TIU), Tes Wawasan Kebangsaan

(TWK), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Seleksi

lanjutan akan dilaksanakan oleh masing-masing

sekolah kedinasan yang disesuaikan dengan

kebutuhan masing-masing instansi.

Siswa Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS).

Page 32: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

032 | Edisi LXI | 2018 |

DINAMIKA

BIROKRAT MUDA HARUS KEPO

Page 33: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 033

Saat memberikan kuliah umum bagi ribuan

calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Istora

Senayan, Jakarta, Presiden Joko Widodo

mengaku dirinya menaruh harapan besar akan

munculnya birokrat-birokrat muda yang tangguh dan

mau bekerja keras.

“Kita harus meyakini bahwa Indonesia akan

menjadi negara maju jika memiliki birokrat-birokrat

yang tangguh dan mau bekerja keras, jika birokrat-

birokrat kita selalu berani melakukan inovasi, dan

jika birokrat-birokrat kita selalu mengedepankan

kepentingan rakyat, bangsa, serta negara di atas

kepentingan yang lain,” ujarnya Selasa, 27 Maret 2018.

Kepala Negara kemudian mengingatkan, birokrasi

pada dasarnya merupakan sebuah wadah untuk

melayani segenap kebutuhan masyarakat. Masyarakat

sangat berharap agar para birokrat kita mampu

memberikan pelayanan publik dengan baik dan cepat.

“Masyarakat ingin dilayani cepat. Ingin birokrat

kita kerja cepat. Kalau bisa diselesaikan 3 menit, ya

selesaikan 3 menit. Mengurus izin sekarang ini masih

ada yang berbulan-bulan. Saya mendengar mingguan

saja tidak mau apalagi berbulan-bulan,” ucapnya.

Ia membeberkan pengalamannya ketika masih

menjabat sebagai gubernur dulu. Saat melakukan

sidak untuk memeriksa jalannya proses perizinan, ia

mengaku sangat jengkel dengan apa yang dilihatnya

sendiri.

Bagaimana tidak, proses penerbitan Surat Izin

Usaha Perdagangan (SIUP) yang dalam realitasnya

hanya memerlukan waktu beberapa menit, harus

didapatkan masyarakat dalam waktu berminggu-

minggu.

“SIUP itu hanya satu lembar. Saya mendapat kabar

bahwa untuk mendapatkan izin SIUP ini perlu waktu

dua minggu. Padahal hanya menulis nama perusahaan,

nama pemilik, alamat, modal kerja, dan jenis usaha,”

tuturnya.

Saat sidak itulah dirinya bertanya kepada petugas

mengapa butuh waktu hingga berminggu-minggu

hanya untuk penerbitan perizinan itu. Ia mendapat

jawaban bahwa yang membuat proses perizinan

menjadi lama ialah pada pembubuhan tanda tangan

yang seharusnya juga bisa dilakukan dengan cepat.

“Saya tanya ke petugas, kenapa harus menunggu

dua minggu? Pak, di sini cepat mengerjakannya, tapi

ini perlu tanda tangan yang di lantai tiga. Tanda tangan

itu kan juga tidak ada satu menit? Harusnya tidak

sampai dua minggu. Ternyata yang lama yang di lantai

tiga tadi: kepala kantornya,” ucapnya.

“Saya jengkel sekali karena keluhan-keluhan

itu saya dengar langsung dari dunia usaha, dari

BIROKRAT YANG MAMPU BEKERJA DENGAN CEPAT, RESPONSIF, EFISIEN, DAN MENGIKUTI PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNO LOGI MERUPAKAN SALAH SATU MOTOR KEMAJUAN INDONESIA.

Page 34: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

034 | Edisi LXI | 2018 |

DINAMIKA

masyarakat. Saya naik ke lantai tiga, saya cari kepala kantornya.

Untungnya tidak ada,” sambungnya yang langsung disambut tawa.

Hal-hal dan kebiasaan seperti itulah yang Presiden Joko Widodo

minta untuk dihilangkan dalam birokrasi kita. Saat ini, pemerintah,

sebagaimana birokrat, juga dituntut untuk bekerja lebih cepat,

responsif, dan lebih efisien.

“Sebagai birokrat saudara-saudara harus mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, harus mengikuti

gagasan inovasi yang ada, harus mengikuti dinamika politik dan

ekonomi, dan harus mendengar keinginan masyarakat. Kalau

masyarakat ingin dilayani cepat jangan sampai saudara-saudara

melayaninya dengan lambat,” ujar Kepala Negara.

Presidential Lecture merupakan kuliah umum yang ditujukan bagi

para CPNS Kementerian/Lembaga, dan Pemprov Kaltara tahun

2017. Presidential Lecture bagi CPNS mendapat pembekalan dari

Presiden, acara yang bertajuk ‘Bersatu Dalam Harmoni : Menuju

Birokrasi Berkelas Dunia Tahun 2024’ tersebut, juga diperkaya oleh

sesi inspiring speaker dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati,

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latief, dan

CEO Gojek Nadiem Makarim.

Turut mendampingi Presiden dalam acara ini, Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

(PANRB) Asman Abnur, Menteri Sekretaris Negara Pratikno,

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pendidikan dan

SEBAGAI BIROKRAT MUDA, PARA CPNS DIMINTA MEMILIKI INTEGRITAS DALAM MELAYANI MASYARAKAT SERTA MEMILIKI LOMPATAN BAGI KEMAJUAN BANGSA INDONESIA.

| Edisi LXI | 2018 |

Page 35: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 035

Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri PU dan

Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri

Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Agraria

dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri

Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Sosial Idrus

Marham, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan

Tinggi M Nasir dan Wakil Menteri Luar Negeri AM

Fachir.

ASN harus Kepo

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo

mengajak para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk

selalu kepo. Dirinya menyebutkan bahwa kepo yang

dimaksud adalah memiliki rasa ingin tahu, seperti

ingin tahu dalam sektor teknologi, kemudian rasa

ingin tahu dalam berinovasi, serta rasa ingin tahu

terhadap aspirasi serta keinginan masyarakat.

“Kalian harus memiliki rasa ingin tahu, kalau

anak muda sekarang bilang harus kepo, rasa ingin

tahu, ingin mengerti, harus kepo teknologi, dan kepo

pada keinginan masyarakat. Jangan hanya kepo pada

mantan pacar saja,” ujarnya

Presiden menegaskan, sebagai pelayan

masyarakat, ASN tidak boleh lagi hanya menjalankan

rutinitas semata atau monoton, melainkan harus

memiliki jiwa melayani, serta mampu berinovasi

dalam setiap pekerjaan. Sebagai birokrat muda, para

CPNS diminta memiliki integritas dalam melayani

masyarakat serta memiliki lompatan bagi kemajuan

bangsa Indonesia.

Untuk itu, para CPNS harus mengikuti

perkembangan teknologi, harus berinovasi, harus

mengikuti dinamika politik, sosial dan ekonomi.

Lebih dari itu sebagai ASN harus mengetahui apa

yang diinginkan masyarakat. “Jika menginginkan

pelayanan cepat, harus berikan dengan cepat jangan

diperlambat,” tegasnya.

Jokowi pun mengisahkan saat menjadi Gubernur

DKI Jakarta, begitu gemes dengan pelayanan publik

yang lambat, misalnya pembuatan Surat Ijin Usaha

Perdagangan (SIUP), yang waktu itu memakan waktu

dua minggu. Padahal, lanjutnya, hanya ada lima hal

yang perlu ditulis, nama, alamat, modal perusahaan,

modal kerja. Di front office, hanya butuh waktu dua

menit. Tetapi ternyata perlu tanda tangan Kepala

Kantor di lantai tiga. “Saya pun datang ke lantai tiga.

Untung Kepala Kantornya tidak ada,” sergah Jokowi.

Berkaca dari kejadian seperti itu, Presiden

menaruh harapan besar terhadap CPNS, birokrat

muda yang ke depan akan menjadi motor perubahan

Indonesia. Sebagai ASN harus dapat mendahulukan

kepentingan rakyat, maupun bangsa dan negara di

atas kepentingan pribadi.

Page 36: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

036 | Edisi LXI | 2018 |

Harmoni Birokrasi Hadapi Industri 4.0KEMENTERIAN PANRB BERSAMA LINTAS KEMENTERIAN/LEMBAGA MENYELENGGARAKAN ACARA PRESIDENTIAL LECTURE BAGI CPNS. PERTAMA DALAM SEJARAH, PRESIDEN MEMBERIKAN KULIAH UMUM.

Ribun Calon Pegawai Negeri Sipil hasil seleksi 2017

berkumpul di Istora Senayan. Berkemeja putih dipadu

celana hitam. Dengan bangga mereka menyimak kuliah

umum penuh gizi yang disampaikan para pembicara.

Tak tanggung-tanggung, sang pembicara utama adalah Presiden

RI Joko Widodo. Selain kuliah umum dari Presiden, acara ini

juga diperkaya oleh sesi inspiring lecture dari Menteri Keuangan

Sri Mulyani Indrawati, CEO Gojek Nadiem Makarim, dan Kepala

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latief.

Pada kesempatan itu, para pns juga bersama-sama

memainkan angklung. Permainan ini menjadi simbol bersatunya

berbagai perbedaan menjadi satu harmoni. Persis dengan tajuk

acara yang diusung, “Bersatu dalam Harmoni Menuju Birokrasi

Berkelas Dunia”

Bersatu dalam harmoni menjadi isu penting yang harus

diwujudkan di negeri ini, termasuk di jajaran birokrasi.

Kesadaran untuk bersatu harus dibangun bila bangsa ini ingin

INOVASI

Page 37: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 037

berhasil menaklukkan tantangan era industri 4.0 yang

tengah dihadapi saat ini. Jika ingin selamat, pilihannya

hanya satu: seluruh elemen bangsa harus bersatu.

Birokrat menjadi tulang punggung untuk menegakkan

birokrasi yang berkelas dunia seperti yang ditargetkan

pada 2024.

“Acara ini untuk meningkatkan wawasan dan

pengetahuan serta membuka perspektif Calon

Pegawai Negeri Sipil (CPNS) agar memahami

tantangan tugas di era industri 4.0,” ujar Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi (PANRB) Asman Abnur dalam sambutannya.

Dilaporkan Asman, formasi CPNS yang dibuka

pada 2017 berjumlah 37.138 untuk mengisi formasi di

62 kementerian/lembaga dan 1 provinsi. Berdasarkan

data panselnas, total pelamar mencapai 2,4 juta lebih.

Artinya seluruh CPNS yang berhasil lolos seleksi ini

adalah putra/putri bangsa terbaik dari yang terbaik.

“Dari jumlah formasi tersebut, 34.167 adalah

formasi umum, 2.310 formasi lulusan cumlaude, 168

formasi penyandang disabilitas, serta 493 formasi

putra/putri Papua dan Papua Barat yang akan

ditempatkan di lintas kementerian/lembaga,” ucapnya.

Rekrutmen CPNS merupakan salah satu fokus

pemerintah untuk memperbaiki kualitas Aparatur Sipil

Negara (ASN). Saat ini Indonesia dan dunia sedang

menghadapi perubahan yang cepat di era industri 4.0

yang dicirikan dengan dominannya peran mesin dan

otomatisasi.

Agar dapat menghadapinya, selain kesadaran

untuk bersatu, juga harus secermat mungkin

mempersiapkan modal SDM aparatur yang memiliki

integritas dan profesional, menguasai teknologi

informasi dan bahasa asing. Selain itu ASN “zaman

now” juga wajib memiliki jiwa hospitality dan

entrepreneurship, serta daya networking. “Dengan

modal ASN semacam inilah bangsa ini akan sanggup

menghadapi tantangan dan mengantisipasi perubahan

tersebut. Itulah SMART ASN,” tambah Asman.

Dijelaskan juga, jumlah ASN saat ini mencapai

4,3 juta lebih, dengan komposisi terbanyak selain

guru dan tenaga kesehatan, adalah jabatan pelaksana

yang bersifat administratif, yaitu sebesar 1,6 juta

atau sekitar 26 %. Komposisi ASN yang didominasi

oleh jabatan administrasi umum cukup berat, karena

tantangan era industri 4.0 menghendaki adanya

spesialisasi keahlian. “Untuk itu, rekrutmen ASN

tahun 2017 dan ke depan kami fokuskan pada

jabatan­jabatan spesifik sesuai dengan core business instansi guna membidik berbagai sasaran Nawacita,

serta meningkatkan daya saing bangsa di kancah

internasional,” kata Asman.

Lebih lanjut Asman mengungkapkan bahwa, fokus

perbaikan manajemen ASN untuk menyongsong

era industri 4.0 harus komprehensif, mulai dari

perencanaan, rekrutmen dan orientasi, pengembangan

kapasitas, penilaian kinerja dan reward, promosi dan

rotasi, sampai dengan purnabhakti.

Terkait pelaksanaan seleksi CPNS tahun 2017

yang sepenuhnya menggunakan sistem CAT, dijelaskan

bahwa hal tersebut merupakan jawaban kongkrit

atas tantangan era industri 4.0. Sistem ini menjamin

pelaksanaan seleksi CPNS berlangsung bersih,

transparan, objektif dan bebas dari KKN. Hasilnya pun

dapat dilihat secara realtime. Kelulusan peserta sangat

ditentukan oleh kesiapan dan kemampuan para peserta,

bukan karena titipan atau praktek tidak terpuji lainnya.

Disampaikan juga bahwa, dalam hal peningkatan

kapasitas ASN tersebut, Kementerian PANRB bersama

Lembaga Administrasi Negara (LAN) saat ini tengah

melakukan penyempurnaan sistem Pendidikan dan

Pelatihan (Diklat).

“Kami sedang mendorong transformasi diklat

konvensional menjadi diklat berbasis Human Capital Management melalui pengembangan ASN Corporate University. Skema diklat terobosan ini memfungsikan

seluruh instansi pemerintah sebagai lembaga

pembelajaran dengan mengkombinasikan berbagai

sistem pelatihan yang progresif edukatif, seperti

e-learning, coacing, mentoring dan on the job training

(OJT),” imbuh Asman.

Pada kesempatan tersebut, sebagai media untuk

menegaskan tema ‘Bersatu Dalam Harmoni’, digelar

pula permainan angklung kolosal yang melibatkan

seluruh peserta. Kegiatan tersebut didokumentasikan

di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Penciptaan

Rekor Dunia Memainkan Musik Angklung ASN

Terbanyak Dengan Jumlah Peserta 5.000 ASN.

Page 38: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

038 | Edisi LXI | 2018 |

“Acaranya sangat seru. Dengan hadirnya para CPNS dari

berbagai kementerian, kita bisa saling mengenal . Saya juga senang karena banyak ilmu yang saya ambil dari arahan pak Presiden . Salah satunya sebagai ASN “zaman now” itu harus bersih dan melayani dan menguasai teknologi. Sebagai ASN kita dituntut

untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.“

DINAMIKA

MEREKA BICARA PRESIDENTIAL LECTURE

ANDI ARISTIAWAN,CPNS Kementerian Hukum dan HAM

MEGA DEWI UTAMI

BIMO SAPUTRO,Peserta

“Suprise. Ini bru pertama kali terjadi dalam sejarah Indonesia.

Saya sangat mengapresiasi penyelenggaran event ini. Ini

merupkan lompatan . Dan kalu ini dilakukan terus menerus dalam

lima tahun saja maka akan terlihat hasilnya.”

“Ini (Presidential Lecture) bagus. Banyak yang bisa diambil dari acara ini.

Salah satunya memperteguh komitmen sebagai ASN masa

depan yang menjunjung tinggi kebersamaan demi memajukan bangsa. Saya

bangga bisa lolos seleksi CPNS tahun ini karena sistem

penerimaan ASN sudah sangat transparan dan berhasil

menjaring ASN yang memiliki kemampuan digital , inteligensi yang bagus sehingga di masa depan bukan hal sulit untuk mewujudkan citra ASN yang

mempunyai kemampuan yang baik.”

“Ini pengalaman pertamasaya berkumpul dengan

5000-an CPNS dari seluruh Indonesia. Sangat berkesan

bisa bertemu langsung dengan bapak Presiden . Acara ini keren

karena dihadiri orang-oran hebat. Semoga teman- teman CPNS dapat bekerja maksimal dan sesuai dengan tagline kita

bersih melayani.”

TAUFIK EFFENDY, Menteri PAN(2004-2009)

“Ini sesuatu yang surprise karena ini baru pertama

kali terjadi. CPNS mendapat kuliah umum dari Presiden . Saya berharap peristiwa ini

menjadi pendorong Reformasi Birokrasi khususnya di bidang

SDM Aparatur. “

ELSI FI TRIANINGSIH,CPNS ATR/BPN

“Saya senang dan bangga bisa berkumpul dengan teman-teman ASN

di acara ini. Presidential Lecturemembuat kami semakin cinta dan banggasebagai orang Indonesia. Sebagai ASN kita

dituntut memberikan pengabdian terbaik bagibangsa Indonesia. Kita juga harus bekerjasama, dan harus menjadi ASN yang mauterus belajar, mengembangkan diri serta

mempermudah birokrasi untuk masyarakat.”

AZWAR ABU BAKAR,

Menteri PANRB (2011-2014)

Page 39: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 039

Sri Mulyani :

CPNS Jangan Makin Bodoh

Di hadapan 5.165 CPNS yang memenuhi

Istora Senayan, Menteri Keuangan

Sri Mulyani Indrawati memberi kuliah

umum (inspiring lecture) para CPNS dari

67 Kementerian/Lembaga .Ia mengingatkan CPNS

mengenai pentingnya memberikan perubahan dalam

suatu institusi.

“Kalau kita lihat dalam survei yang sekarang

disebut World Economic Forum maka reputasi

Indonesia belum melayani, belum efisien atau

korupsi. Jadi jangan Anda merasa Anda sudah masuk

di satu institusi dan Anda tidak perlu berkontribusi

sesuatu,” ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan, jangan sampai setelah

lima tahun menjadi bagian birokrasi karena tidak

melakukan perubahan CPNS terpilih menjadi

bodoh. “Anda harus menjadi bagian dari perubahan.

Saya akan sampaikan jangan pernah sesudah Anda

menjadi bagian birokrasi dalam lima tahun Anda

menjadi makin bodoh,” jelasnya.

Sri Mulyani mengatakan, CPNS harus mampu

menambah ilmu dan memperbaiki diri sesuai dengan

perkembangan zaman. Termasuk

melakukan kemudahan kinerja

dengan memanfaatkan teknologi

di institusi di mana ditempatkan.

“Tidak ingin menambah

ilmu maka saya jamin anda akan

menjadi makin bodoh dalam lima

tahun. Makanya kita harus terus

memiliki disiplin memperbaiki

diri. Jangan pernah anda merasa

sudah lulus anda tidak perlu lagi membuktikan apa-

apa dan continues learning menjadi penting,” jelasnya.

Penggunaan Teknologi harus terus dilakukan agar

pekerjaan lebih transparan, cepat dan profesional.

Sehingga, tidak butuh waktu lama menyelesaikan

perizinan-perizinan yang sebenarnya hanya butuh

waktu singkat.

“Indonesia masih dianggap menjadi perubahan

yang dianggap akan dapat lebih baik. Kita

menggunakan teknologi agar kerjanya lebih keras,

cepat dan transparan serta profesional dalam

melayani masyarakat,” tandasnya.

“JANGAN SAMPAI DALAM LIMA TAHUN ANDA MAKIN BODOH,” SRI MULYANIMenteri Keuangan

Page 40: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

040 | Edisi LXI | 2018 |

LAPORAN UTAMA

Pertama dalam sejarah, Indonesia

menyelenggarakan Presidential Lecture 2018

dengan penuh kemeriahan. Sebanyak 5.165

CPNS, Presiden Joko Widodo, para Menteri

kabinet Kerja, Gubernur, Kepala Lembaga Pemerintah

Non Kementerian (LPNK), para pejabat serta dari

berbagai kementerian/lembaga bermain angklung.

Karena alasan inilah, Pendiri Museum Rekor

Indonesia (MURI) Jaya Suprana menganugerahkan

piagam Rekor MURI kepada Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB)

Asman Abnur. Mengingat peristiwa itu baru kali

pertama terjadi di dunia, maka acara tersebut

dicatatkan sebagai rekor dunia.

Usai lantunan lagu ‘We are the Champion’ dengan

musik angklung yang terdengar begitu merdu. Tak

pelak, seluruh wajah pun tersenyum gembira, dan

membuat Gedung Istora Senayan Jakarta yang

biasa dipakai untuk pertandingan olah raga tampak

sumringah. Betapa tidak, ribuan CPNS yang berasal

dari berbagai instansi pemerintah, dari berbagai

daerah, menjadi padu dalam sebuah harmoni. Hal itu

pun telah menjadikan kuliah umum yang disampaikan

Presiden Joko Widodo mengendap dalam sanubari

setiap CPNS.

Bukan Jaya Suprana kalau tidak tampil kocak.

Sebelum menyerahkan piagam kepada Menteri

Asman, ia setengah memprotes, kenapa lagu yang

dilantunkan justeru berbahasa asing. “Kenapa lagunya

asing. Padahal banyak lagi berbahasa Indonesia yang

bagus-bagus,” ujarnya.

Bahkan, Bos Jamu Jago ini sempat membuat

hadirin terhenyak, karena peristiwa ini tidak masuk

rekor MURI untuk Indonesia. Tetapi dengan gaya yang

selalu mengundang tawa, Jaya Suprana meng atakan

bahwa peristiwa ini belum pernah terjadi di dunia.

“Karena itu, Presidential Lecture dengan per-

mainan lima ribu angklung lebih oleh CPNS ini

dicatat kan dalam rekor dunia,” ujarnya yang disambut

dengan tepuk tangan dan suara angklung para hadirin.

Akhirnya, piagam pun diserahkan kepada Men teri

Asman Abnur dan kembali disambut dengan tepuk

tangan yang membuat Istora menjadi gegap gempita.

Antara Jokowi,Angklung dan Rekor MuriHAMPIR 6000 ORANG BERMAIN ANGKLUNG SAAT PRESIDENTIAL LECTURE 2018. ACARA INI PUN DICATAT SEBAGAI REKOR DUNIA.

Page 41: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 041

CEO Go-Jek Nadiem MakarimJangan Terjebak Rutinitas

“Saya suka komplain tugas saya ini sulit,

tapi terus terang, tugas saya mengurus

Go-Jek ternyata nggak ada apa-apanya

dibanding tugas sebagai PNS,” ungkap

Nadiem.

Nadiem Makarim membuat pengakuan ini di

hadapan 5000-an calon pegawai negeri sipil (CPNS)

yang mengikuti acara bertajuk ‘Presidential Lecture,

Unity In Harmony Menuju World Class Bureaucracy 2024’ di Istora Senayan, Jakarta Pusat.

Pengakuan Nadiem ini didasari fakta bahwa

dirinya sebagai CEO Go-Jek hanya melayani 800

ribu driver di seluruh Indonesia. Sedang kan para PNS

harus melayani 250 juta orang di seluruh Indonesia.

Karena alasan ini pula, Nadiem memuji anak-

anak muda cerdas yang memilih untuk menjadi

PNS. “Menjadi PNS adalah pekerjaan yang mulia.

Itu merupakan tanggung jawab yang luar biasa. Saya

salut teman-teman mengambil kesempatan itu,” kata

Nadiem.

Nadiem mengingatkan para birokrat muda ini

untuk turut serta mengikuti perkembangan zaman.

PNS zaman sekarang tidak bisa lagi terjebak oleh

rutinitas di masa lalu dan tidak peka terhadap

kecanggihan teknologi yang terjadi saat ini.

“Kita sekarang sudah 143 juta pengguna

internetnya dalam waktu lima tahun. Apa artinya

itu untuk pemerintahan? Konsumen pemerintah itu

masyarakat. Jadi mulai dari sekarang teman-teman

harus berpikir, apapun yang kalian kerjakan apakah

bisa dilakukan melalui smartphone,” tandasnya.

Dengan tanggung jawab besar yang akan

diemban oleh CPNS ini maka Nadiem menyatakan

kebanggannya bisa memberikan arahan di depan

putra-putri terbaik dan pilihan bangsa tersebut.

“Saya bangga bisa menjadi pembicara dan

membagikan pengalaman kepada para calon

pengabdi negara yang luar biasa hebat ini,” ujarnya.

Di hadapan para CPNS, Nadiem mengatakan,

perusahaan yang dibangunnya, termasuk

sebagai perusahaan besar di Indonesia karena

mempekerjakan 1,5 juta orang. Nadiem juga

memaparkan tiga misi utama perusahaannya, antara

lain mendorong roda pendapatan, memberikan akses

untuk digital ekonomi, dan memastikan transaksi

harus murah dan efisien.

“Ada tiga pilar di Go-Jek yang melandasi kita

untuk menjalankan misi tersebut, apakah ini

mempercepat atau lebih efisien suatu proses?

Apakah ini sesuatu yang benar-benar inovatif? Dan

ini membantu orang gak? Kalau itu nggak masuk ke

tiga ini ya kita nggak kerjain,” jelas Nadiem.

PENDIRI SEKALIGUS CEO GO-JEK NADIEM MAKARIM MENJADI PEMBICARA UNTUK CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) DALAM PRESIDENTIAL LECTURE. MENURUTNYA, MENJADI PNS LEBIH SULIT DIBANDING MENGURUS GO-JEK.

Foto

: deti

kcom

Page 42: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

042 | Edisi LXI | 2018 |

INOVASI

Kehadiran Mal Pelayanan Publik (MPP)

mendapat apresiasi dari berbagai pihak.

Selain memudahkan masyarakat, MPP

juga dinilai bisa menyelesaikan segala

kebutuhan investor, sehingga Batam bisa menjadi

daya tarik investasi.

“Kehadiran pelayanan seperti ini menyatukan

semua. Persoalan-persoalan investor pun

dapat terselesaikan,” ujar Rini Soemarno dalam

kunjungan nya ke MPP Batam, bersama Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi (PANRB) Asman Abnur, dan Jaksa Agung

MPP Bukan Sekadar Kumpulan PelayananMAL PELAYANAN PUBLIK BUKAN SEKADAR MENGUMPULKAN PELAYANAN DI SATU GEDUNG, MELAINKAN INTEGRASI SISTEM BERBAGAI INSTANSI PEMERINTAH BAIK PUSAT MAUPUN DAERAH, BUMN/BUMN DAN SWASTA

HM Prasetyo.

Rini menuturkan, pemerintahan di Batam agak

sedikit berbeda dengan daerah lainnya, karena letak

geografisnya sangat berdekatan dengan Singapura.

Meski sempat ada sedikit persoalan antara Badan

Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan

Pelabuhan Bebas (BP) Batam dengan Pemerintah

Kota Batam, kehadiran MPP ini dapat menyatukan

kembali semua jenis pelayanan.

Rini berharap tingkat kepercayaan investor

yang sempat menurun pun kini mulai meningkat

lagi. “Dengan ini, trust dari investor kepada Batam

akan kembali lagi. Karena beberapa waktu sempat

menurun dengan berbagai persoalan,” jelasnya.

MPP Batam menyediakan 416 jenis pelayanan,

berupa layanan kepolisian, perbankan, pertanahan,

pajak, imigrasi, urusan pernikahan, pelayanan

perijinan, serta berbagai pelayanan dasar.

Terobosan pelayanan publik ini pun nantinya

akan terintegrasi dan berbasis teknologi yang dapat

memangkas waktu. Segala jenis pembayaran di MPP

ini juga dilakukan dengan sistem non-tunai. “Dengan

Page 43: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 043

pembayaran non tunai, pelayanan di sini menjaga

transparansi dan lebih jelas. Perbankan BUMN juga

mendukung sepenuhnya,” tegasnya.

Apresiasi juga datang dari Pimpinan tertinggi

Korps Adhyaksa, HM. Prasetyo. Ia mengatakan,

MPP merupakan bukti nyata keseriusan pemerintah

untuk meningkatkan pelayanan publik. “Ini langkah

yang patut diapresiasi. Kita lihat pemerintah ingin

meningkatkan kualitas pelayanan publik,” ujarnya.

Dengan pelayanan yang transparan dan profe-

sional, Prasetyo berharap tidak ada lagi ketim-

pangan. Sebagai salah satu instansi penegak hukum,

jajarannya akan ikut mengawal segala kegiatan di

MPP. “Semua bisa dilihat, bisa dilakukan dengan baik.

Kita akan kawal dan amankan ini,” tegas Prasetyo.

Apresiasi juga diberikan Siti, warga kota Batam.

Ia mengatakan, kehadiran MPP sangat membantu

dirinya mengurus perizinan. “Ini efisien, sangat

membantu. Dulu saya harus ke dua dinas berbeda

untuk urus perizinan tapi sekarang cukup di sini.

Apalagi pelayanannya ramah,” ujarnya.

Apresiasi serupa datang dari Ardie, warga Kota

Batam. “Saya sangat mengapresiasi adanya layanan

publik satu atap ini karena saya dapat mengurus

perizinan dengan cepat,” ungkapnya.

Ardie juga berharap, pemerintah kota Batam

terus memperbaiki pelayanan publik. Menurutnya,

Investasi di Batam tergantung kepada perizinan

dan birokrasi. “Ini sudah bagus tetapi Pemerintah

Kota Batam harus terus mempermudah perizinan,”

tambahnya.

Hadir di 12 Kota

Menteri PANRB Asman Abnur mengatakan, sejak

2017 pemerintah terus mendorong pengintegrasian

perizinan di daerah hingga pusat. Kementerian

PANRB menargetkan setidaknya ada 12 Kota yang

mendirikan Mal Pelayanan Publik pada tahun ini.

Selain meningkatkan kualitas pelayanan publik

kepada masyarakat, kehadiran MPP ini diharapkan

dapat meningkatkan peringkat kemudahan berusaha

Indonesia. Pada tahun 2017, ranking kemudahan

berusaha di Indonesia mendapat peringkat 72.

“Bapak Presiden, menargetkan rangking EODB kita

naik menjadi peringkat 40,” imbuhnya.

Pemerintah mengapresiasi pimpinan pemerintah

daerah yang telah berkomitmen dan berani

membangun Mal Pelayanan Publik (MPP) di

daerahnya. Untuk itu, Kementerian PANRB terus

mendorong berdirinya MPP di daerah.

Salah satunya yang terus didorong adalah

Pemerintah Kota Bekasi yang telah mengambil

langkah berani dalam mewujudkan MPP, meski

baru ada dua penyelenggara pelayanan publik yang

tergabung, yakni sebagian pelayanan di Pemkot

tersebut dan Polres Metro Bekasi.

Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian

PANRB Diah Natalisa menyebutkan, MPP merupakan

sinergi dari berbagai instansi pemerintah baik pusat

maupun daerah, BUMN/BUMN bahkan mungkin

swasta.

“Mal Pelayanan Publik bukan sekadar

mengumpulkan pelayanan di satu gedung, tetapi

Deputi Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Diah Natalisa melakukan kunjungan kerja ke Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Bekasi.

Suasana Pelayanan di Mal Pelayanan Publik Batam.

Page 44: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

044 | Edisi LXI | 2018 |

INOVASI

Suasana Pelayanan di Mal Pelayanan Publik Karangasem.

harus ada penggunaan data tunggal. Selama masing-

masing instansi menggunakan data-sendiri-sendiri, hal

itu masih akan menyulitkan proses pelayanan di MPP,”

tegasnya.

Ia menambahkan, integrasi itu tidak hanya

mencakup hal-hal teknis, tetapi juga perlu koordinasi

dan komunikasi yang intensif antara pihak-pihak

dan instansi terkait. Hal itu memang tidak mudah,

karena itu, Diah menegaskan bahwa pihaknya akan

menjembatani proses koordinasi tersebut. “Kalau ada

kesulitan dalam koordinasi, kami siap membantu,”

imbuhnya.

Diah menjelaskan, saat ini sudah ada enam

MPP di berbagai daerah, yakni di Jakarta, Surabaya,

Banyuwangi, Denpasar, Batam dan Kota Bekasi.

Normalnya, pembentukan MPP didahului dengan

rapat-rapat koordinasi, seperti yang dilakukan saat

pembentukan MPP DKI Jakarta, Surabaya dan Batam,

serta Denpasar. Berbeda halnya dengan Banyuwangi

dan Kota Bekasi, yang tidak melalui proses seperti itu

sebelumnya.

Tidak ada yang salah dalam hal ini, karena semua

melalui berbagai pertimbangan matang. Namun

yang lebih penting lagi, bagaimana setelah MPP

berdiri, yang pada hakekatnya untuk memberikan

pelayanan terbaik kepada masyarakat, bukan sekadar

ada lalu selesai. “Kami berharap MPP Kota Bekasi

segera mengambil langkah­langkah signifikan, untuk

mengintegrasikan berbagai instansi agar segera

menjadi bagian dari MPP,” ujarnya.

Apalagi, MPP Bekasi ini benar-benar menjadi

diminati warga masyarakat, baik untuk mengurus

perijinan maupun berbagai pelayanan dasar. Sebut

saja pelayanan dari Dinas Kependudukan dan Catat an

Sipil (Dukcapil), pelayanan Surat Keterangan Catat an

Kepolisian (SKCK), serta Surat Ijin Mengemudi (SIM).

Kapolres Metro Kota Bekasi Kombes Pol Indarto

mengatakan banyak warga Kota Bekasi yang memilih

datang ke MPP ketimbang ke Mapolrestro Bekasi.

“Untuk pelayanan perpanjangan SIM dan pembuatan

SKCK, sekitar 95 persen memilih datang ke MPP,”

ujarnya.

Saat berkunjung ke MPP Bekasi, Diah mencermati

segenap ruangan di lantai dasar Mal Junction,atau

yang banyak dikenal di kawasan Pasar Proyek

itu. Ratusan warga tampak memadati ruangan

yang bersebelahan dengan salah satu pusat

perbelanjaan. Pada umumnya mereka mengurus

SKCK, memperpanjang SIM dan e-KTP. Tampak juga

beberapa counter makanan dan minuman yang boleh

jadi membuat pengunjung tidak harus keluar gedung

hanya untuk sekadar minum atau makan.

Di tengah suasana yang masih panas, lantaran

pendingin ruangan belum maksimal, Diah berdialog

dengan para petugas maupun pengunjung, untuk

memastikan pelayanan bisa berjalan dengan baik.

“Sekali lagi saya menyampaikan apresiasi. Tetapi kami

juga minta agar secepatnya dilakukan integrasi dengan

penyelenggara pelayanan lainnya, khususnya dari

instansi vertikal, BUMN dan BUMD,” imbuhnya.

MPP Kulon Progo Beroperasi November

Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogya-

karta siap mengoperasikan MPP. Menyusul penan -

datanganan komitmen pemimpin daerah dengan Men-

teri PANRB Asman Abnur pada 7 Februari 2018 silam.

Wakil Bupati Sutejo yang didampingi para

pimpinan OPD menyatakan pihaknya optimistis

bisa mewujudkan MPP tahun ini. “Tahun ini kami

mem bangun gedung MPP dan diharapkan bisa soft launching November 2018, sementara launching pada

2019,” ujar Sutejo.

Dijelaskan, tahun anggaran 2018, Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT)

akan membangun gedung baru, di Unit 2 DPMPT,

Jln. KH. Dahlan, Wates yang merupakan jalur jalan

nasional. Gedung ini direncanakan menyatukan 2

Gedung DPMPT, yakni unit 1 yang berada di komplek

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dan Unit 2, Jln.

KH. Dahlan, yang merupakan gedung existing.Gedung tersebut diarahkan sebagai Gedung

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), sehingga belum

mengakomodir kebutuhan sebagai Mal Pelayanan

Publik, seperti kebutuhan front office maupun back office untuk OPD Pelayanan Publik. Termasuk di

dalamnya kebutuhan sistem jaringan internet yang

semakin besar, fasilitas publik, dan sebagainya.

Bertepatan dengan rencana pembangunan

Gedung PTSP yang berlokasi di unit 2 DPMPT Kab.

Kulon Progo pada tahun 2018, maka untuk Mal

Pelayanan Publik (MPP) diputuskan menggunakan

Page 45: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 045

gedung unit 2 DPMPT yang memang akan dibangun

dengan mereview DED untuk mengakomodir

kebutuhan Mal Pelayanan Publik Kab. Kulon Progo.

Tahun 2018 ini Kulon Progo mulai membangun

Gedung Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang

mengakomodir dua unit Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) yang selama ini

terpisah. “Namun demikian, mengingat pentingnya

MPP maka Gedung PTSP digunakan sepenuhnya

untuk pelayanan perizinan, sehingga unit di DPMPT

masih tetap terpisah.

Lanjut Sutejo, pada tahun 2019 dapat dilakukan

relokasi terhadap Gedung Olah Raga (GOR) Wates

sehing ga di lokasi tersebut dapat dibangun Gedung

Inves tasi, pengembangan lokasi parkir MPP, dan Food Court.

MPP Kulon Progo akan melayani berbagai

pelayanan yang selama ini dibeirkan oleh Pemerintah

kabupaten paling barat di DIY itu. Antara lain,

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

(Perizinan/Non Perizinan), Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil (KTP, Akta Kelahiran, dll), Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kartu Tanda Pencari

Kerja), Badan Keuangan dan Aset Daerah (Pajak dan

Retribusi Daerah), serta Dinas Pertanahan dan Tata

Ruang (Kesesuaian Tata Ruang).

Sedangkan dari instansi vertikal, Sutejo mengata-

kan bahwa sejumlah unit kerja instansi tersebut

sudah siap masuk ke MPP. Unit kerja dimaksud

antara lain Kantor Pertanahan Kemen terian Agraria

dan Tata Ruang (Administasi Pertanahan), Kantor

Imigrasi (Visa, Pasport, dll), Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial (BPJS), Kepolisian (Perpanjangan SIM,

SKCK, dll), SAMSAT (STNK, dll), Perbankan, PLN,

PDAM dan sebagainya.

Jawa Barat Siap Bangun MPP

Di Bandung, Menteri PANRB Asman Abnur

mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera

mewujudkan MPP. Menurutnya pembentukan

MPP dapat memberi kemudahan pada masyarakat,

terutama dalam mengurus perizinan.

“Konsep MPP itu menyatukan berbagai pelayan-

an, baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah

pusat. Dengan begitu memberi kemudahan masyara-

kat untuk mengurus perizianan karena lokasinya

berada dalam satu gedung,” ujarnya di sela acara

Percepatan Reformasi Birokrasi se-Jawa Barat

Mewujudkan Birokrasi Akuntabel, Efektif dan

Efisien, di Gedung Sate, Bandung.

Disampaikan saat ini penerapan MPP sudah

dilakukan di DKI Jakarta, Surabaya, Banyuwangi,

Denpasar, dan Bekasi, serta terdapat beberapa

daerah yang menyatakan komitmen serta kesiapan-

nya untuk segera membangun MPP di wilayah

masing masing.

Menurut Menteri, perlu ada komitmen kuat dari

pimpinan untuk membangun sebuah MPP. Selain

itu,  dibutuhkan kolaborasi dengan banyak pihak

terutama dengan instansi vertikal,  karena MPP

akan diisi oleh layanan perizinan dan non perizinan

baik dari daerah, instansi pemerintah pusat, BUMN,

maupun BUMD.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ahmad

Heryawan menyampaikan keinginannya untuk

membangun MPP di wilayahnya, karena konsep

MPP memberi kemudahan pada masyarakat. Meski

demikian pihaknya mendapat kendala dalam proses

pembangunan MPP seperti ketersediaan lahan.

“MPP bisa dilakukan kapan saja. Namun, kita harus

mencari gedung yang bisa dimanfaatkan untuk

pelayanan publik lebih dulu,” ujarnya.

Ia menjelaskan, terdapat dua alternatif yang bisa

dilakukan untuk mewujudkan MPP ini. Pertama,

Pemprov Jabar dapat menyewa gedung tertentu

atau membangun gedung sendiri melalui APBD.

Kemung kinan kedua opsi itu juga bisa dilakukan

saat anggaran perubahan. Meski demikian dirinya

meng akui bahwa pelayanan publik di Provinsi Jabar

sudah sangat baik. Hanya saja belum ada integrasi

pelayanan yang diselenggarkan oleh pusat maupun

daerah.

Deputi Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Diah Natalisa melakukan kunjungan kerja ke Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Bekasi (atas). Suasana Pelayanan di Mal Pelayanan Publik Bekasi (bawah).

Page 46: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

046 | Edisi LXI | 2018 |

Keseriusan pemerintah Kabupaten Kulon

Progo Daerah Istimewa Yogyakarta,

menjalankan inovasi ekonomi kerakyatan

berbuah manis. 12 Mei 2018, Bupati Kulon

Progo didaulat untuk memaparkan program ekonomi

pro masyarakat kepada khalayak dunia.

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo diundang

untuk berbicara soal inovasi ekonomi kerakyaratan

dan koperasi dalam forum PBB di New York, Amerika

Serikat (AS).

Ia mewakili Asia untuk berbicara bersama

beberapa walikota lain di dunia dalam forum

International Council for Small Business (ICSB)

yang digelar di Kantor Pusat PBB yang tahun ini

mengangkat tema “Human Entrepreneurship”. “Di

sana saya menyampaikan inovasi ekonomi kerakyatan

dan koperasi di Kulonprogo dengan spirit gotong

KONSEP EKONOMI KERAKYATAN YANG DIKEMBANGKAN KABUPATEN KULON PROGO MENDAPAT PENGAKUAN DUNIA INTERNASIONAL. DINILAI INOVATIF KARENA MENGUSUNG NILAI “HUMAN ENTREPRENEURSHIP”.

Ekonomi Kerakyatan Ala Kulon Progo Mendunia

INOVASI

Page 47: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 047

royong,” kata Hasto Wardoyo.

Bupati Hasto terpilih mewakili Indonesia dan

dipilih oleh ICSB Indonesia karena menjadi Pemenang

Natamukti Awards yang diselengarakan ICSB

Indonesia didukung Kementerian Koperasi dan UKM.

Hasto juga peraih penghargaan Kepala Daerah yang

entrepreneurial dalam ajang yang diselenggarakan

MarkPlus Inc dan Asosiasi Pemerintah Kabupaten

se-Indonesia (Apkasi) tahun 2017.

Hasto tak dapat menyembunyikan rasa bangganya

karena program ekonomi kerakyatan berdikari

yang dikembangkan di kabupaten yang dipimpinnya

mendapat pengakuan dunia.

“Kami bersyukur, membesarkan hati, dan

semangat kami bahwa mengembangkan hal-hal yang

kecil dihargai dunia,” ujarnya.

Dalam pengembangan ekonomi kerakyatan ini,

Kulonprogo menempuh beberapa program strategis

berkelanjutan. Di antaranya Program Bela Beli

Kulonprogo untuk mengangkat produk lokal beserta

pendampingan pemerintah daerah terhadap para

pelaku UMKM hingga pemberdayaan koperasi rakyat

yang mengakuisisi toko modern berjejaring menjadi

toko modern milik rakyat atau biasa disebut Toko

Milik Rakyat (Tomira).

Hasto memaparkan, konsep lama berbisnis, baik

skala kecil maupun medium hanyalah mementingkan

satu nilai saja yakni besaran kapital. Konsep tersebut

kini sudah berubah seiring perkembangan zaman dan

bergeser pada pentingnya pemenuhan nilai-nilai lain.

“Mereka mengatakan, Kulon Progo telah

memberikan nilai-nilai. Nilai itu memperhatikan

pelaku UKM dari sisi kemanusiaan. Itu pergeseran

bisnis dari nilai ke nilai-nilai,” lanjut Hasto.

Human Enterpreneurship ini terdapat pada

koperasi, gotong royong dan bela beli Kulon Progo.

Bagi mereka (forum internasional), lanjut Hasto,

menjadi penting karena nilai humanismenya tinggi.

Dalam konsep ekonomi kerakyatan di Kulonprogo,

kata Hasto, nilai-nilai itu datang dari unsur tepa salira

dan memanusiakan manusia secara kemanusiaan

yang berwujud sikap kegotongroyongan. Konsep

kegotongroyongan terimplementasikan melalui

program Bela Beli Kulonprogo dan pemberdayaan

koperasi untuk mengoperasikan toko modern milik

rakyat (Tomira).

Tomira mengakomodasi penjualan produk-produk

UMKM binaan Pemkab. Saat ini, sudah ada lebih

dari 10 unit Tomira yang berdiri sejak program ini

mulai dikembangkan Pemkab pada sekitar 2014 lalu.

Program itu untuk melindungi pengusaha kecil dari

masifnya penguasan pasar oleh toko berjejaring.

Hasto mengatakan bagi mereka, toko modern

milik rakyat (Tomira) memiliki nilai humanisme

tinggi. Kalau dahulu, bisnis kecil dan bisnis menengah

mementingkan besarnya kapital, akan tetapi sekarang

tidak.

Ia melanjutkan, Program ekonomi kerakyatan

itulah yang membawa nama Kulon Progo di ke

panggung dunia. Program yang dijalankannya itu

dinilai sebagai harapan masa depan usaha mikro,

kecil, dan menengah (UMKM/MSME’s) sekaligus

mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan

(SDGS) dari Persatuan Bangsa-bangsa (PBB).

Hasto mengaku mendapatkan inspirasi besar

ketika banyak para tokoh dan pakar memiliki

perhatian yang besar terhadap “small business”.

Menurut dia, dengan berbasis nilai-nilai yang

diciptakan ekonomi kerakyatan yang kokoh dan

“sustainable” ini terbukti sangat cocok untuk

Indonesia. “Memang perlu keberpihakan para kaum

kapital terhadap rakyat kecil duafa dan proletar,”

katanya.

Sementara itu Staf Khusus Menteri Koperasi

dan UKM yang juga President of ICSB Indonesia

Hermawan Kartajaya mengatakan Humane

Entreprenership adalah konsep kewirausahaan yang

memperlakukan staf sebagai manusia.

“Dalam acara ini banyak pembicara lain membagi

pengalaman korporasi maupun pemerintahan

yang terus maju karena memperlalukan “internal

customer”-nya sebagai manusia,” katanya.

Hermawan mengatakan ISCB Indonesia memilih

Hasto karena yang bersangkutan adalah peraih

penghargaan Natamukti sekaligus Pemenang

Entrepreneurial Award. Ia berharap kesempatan

Bupati Hasto untuk berbicara dalam forum

PBB menjadi bukti pada dunia bahwa Indonesia

punya kepala daerah setingkat Kota/Kabupaten

yang entrepreneurial. “Ini juga diharapkan dapat

menginspirasi kepala daerah lain walikota/bupati

untuk juga bisa mewakili Indonesia/Asia di UN tahun

depan,” katanya.

“HANYA MEMENTINGKAN BESARAN KAPITAL. ADALAH KONSEP BISNIS LAMA. KONSEP SUDAH BERUBAH DAN BERGESER PADA PENTINGNYA PEMENUHAN NILAI-NILAI ”

Page 48: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

048 | Edisi LXI | 2018 |

KAWASAN INI BISA MENJADI TEMPAT YANG SEMPURNA UNTUK MENYEPI. TERSEMBUNYI DI SEBUAH LEMBAH GUNUNG GALUNGGUNG, KAWASAN INI MENAWARKAN HARMONI ALAM YANG MENENANGKAN JIWA. TAK TERJANGKAU SINYAL JUGA LISTRIK.

HARMONISASI ALAM LEMBAH GALUNGGUNG

Page 49: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 049

Bukit dan lembah begitu hijau. Lebih dari

separuhnya ditutupi rumput dan tanaman

pakis. Di pucuk-pucuk pepohonan

sekelompok monyet menjerit-jerit sembari

berebut daun muda. Nyanyian tonggeret melengking

nyaris tak putus-putus.

Bukit dan lembah itu berada di kawasan Gunung

Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Pada siang bolong itu, matahari bekerja keras

menyiramkan sinarnya yang tertahan rimbunnya

pepohonan.

Kawasan hutan milik Perhutani ini sebenarnya

mudah dicapai. Namun, karena lokasinya yang nyaris

tersembunyi membuat kawasan ini tak seramai

kawasan wisata lainnya.

Butuh waktu setidaknya delapan jam perjalanan

dari Jakarta untuk sampai di lokasi ini. Setelah

sampai di Kota Tasikmalaya, perjalanan dilanjutkan

menuju Alun-Alun Singaparna. Dari sini, kemudian

berputar ke arah Sariwangi, lalu melewati Kampung

Malaganti. Jarak dari alun-alun Singaparna ke curug

ini sekita 12 kilometer. Lebih dari separuh jalan

dengan kondisi mulus beraspal, sisanya terkelupas

dan di ujung perjalanan melewati jalan berbatu.

Namun tenang saja, pengorbanan itu terbayar

lunas begitu tiba di lokasi ini. Lelah segera luruh

begitu kita membenamkan kaki di aliran sungai yang

luar biasa jernih atau sekalian nyebur menikmati air

terjun Cimedang.

Curug Cimedang berlokasi di Kampung

Malaganti, Desa Raharja, Kecamatan Sariwangi,

Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat. Nama curug ini

diambil dari nama aliran sungai kecil yang mengalir

ke curug ini. Ketinggian curug Cimedang hanya

sekitar lima meter saja. Karenanya termasuk curug

yang pendek di antara curug-curug yang ada di

Page 50: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

050 | Edisi LXI | 2018 |

daerah Tasikmalaya. Meskipun demikian, Curug

Cimedang ini terasa sangat sejuk dan teduh karena

masih banyak pepohonan.

Curug Cimedang merupakan bagian dari Gunung

Galunggung. Selain airnya sangat jernih, curug ini

juga memiliki kolam cukup besar sekitar 10 meter

dengan ke dalaman sekitar 1,5 meter sehingga aman

untuk bermain air. Selain itu, di sisi sebelah kiri curug

ini memiliki dinding berongga seperti mulut goa

sehingga menambah keunikan tempat ini.

Belajar dari Alam

Panorama Curug Cimedang bukan satu-satunya

daya tarik kawasan ini. Menapaki jalan setapak yang

menanjak sejauh 300 meter, sebuah pintu terbuat

dari bambu menjadi penanda keberadaan komunitas

pendidikan alam bernama Self Learning Institute.

Sesuai namanya, kawasan ini bukan tempat

wisata. Setiap orang yang melewati pintu tersebut

diajak pulang ke rumah sejatinya yang tak lain adalah

alam. Komunitas ini didirikan oleh Moch. Irvan

Efrizal dan timnya.

Beberapa hektar lahan Perhutani, mereka buat

menjadi menjadi zona konservasi dan edukasi.

Melalui Self learning Institute, Rizal dan kawan-

kawannya berkomitmen untuk memberikan

sumbangsih dengan menyediakan pendidikan

nilai dan karakter yang berbasiskan lingkungan,

kebudayaan, dan kearifan lokal.

“Di sini tempat belajar bagi mereka yang

memiliki potensi dan latar belakang berbeda. Ini

bukan pendidikan formal. Kurikulum kita sangat

fleksibel, mulai untuk anak­anak, remaja, dan

dewasa. Ibu-ibu dan bapak-bapaknya pun bisa

belajar di tempat ini,” kata Efrizal.

Menurutnya, ruang ini dibuat untuk memberikan

kesempatan kepada siapapun yang ingin berinteraksi

lebih dalam dengan alam, mengolah kembali jiwa

untuk menemukan kesejatian, mengoneksikan

kembali jasad dengan rohaninya, sehingga terbentuk

generasi hijau sebagai simbol generai yang segar,

fresh yang bisa berbuat lebih baik di lingkungan

sekitarnya.

Ia menjelaskan, Self Learning Institute berusaha

merekontruksi kembali hubungan manusia dengan

alam yang seolah terpisah. Self Learning Institute

didirikan untuk melahirkan generasi andal yang

Page 51: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 051

memiliki keterampilan dan kualitas intelektual.

Mereka bukan hanya berbicara lingkungan

melainkan sejarah dan kebudayaan, kearifan lokal,

serta yang paling penting menghubungkan diri

dengan Tuhan pencipta alam.

Metode pembelajaran yang digunakan Self

Learning Institute adalah metode Adventure

Based Learning / Education yang dikemas dalam

beberapa kegiatan dan program pelatihan di

antaranya: Ecological Learning & Leaderhsip

Training, Nature Education, Spiritual Journey,

Historical and Culture Discussion, Biodiversity

Education, River Education, Mountain

education.

Pada umumnya, beberapa metode didapatkan

dari beberapa sumber ajaran leluhur yang

ditemukan dari naskah-naskah sunda kuno.

Seperti Naskah Amanat Galunggung, Sewaka

Dharma, Carita Parahyangan, Sang Hyang Siksa

Kandang Karesian koleksi perpustakaan nasional.

Selain itu, bersumber langsung dari untaian cerita

folklor kepercayaan masyarakat, serta nilai-nilai

kearifan lokal yang masih berlaku dan masih dapat

ditemukan dalam kehidupan masyarakat adat

maupun masyarakat tradisional.

Dengan sumber-sumber inilah para pemuda

ini meracik sebuah kurikulum, metode, dan

pendekatan yang memadukan keharmonisan antara

ilmu pengetahuan, lingkungan, dan kebudayaan.

Yang mereka sebut “science, nature, culture in harmony”.

Harmonisasi antara komponen-komponen ini

diharapkan menciptakan ruang pembelajaran yang

lebih aktraktif dan mengasyikan, karena setiap

peserta didik akan diajak untuk berpetualang.

Di tempat ini kita bisa membuktikan bagaimana

sebuah kebaikan akan membawa kebaikan lainnya.

Misalnya, ketika merawat sungai dan seisinya,

manusia dapat menikmati segarnya air sungai

yang bersih. Bahkan di sungai ini, ikan begitu

percaya kepada manusia, sehingga mereka justru

mendatangi setiap orang yang masuk ke sungai

tanpa sedikitpun takut.

Self Learning Institute tak lebih dari sebuah

rumah sejati yang siap menampung kerinduan

setiap orang untuk belajar bersama dalam

mematangkan diri, menikmati keheningan,

menghirup oksigen tanpa polusi, dan gemericik

air. Sejenak merefleksikan diri, belajar memaknai

perjalanan hidup, saling berbagi energi dan spirit,

bahkan sesekali mencoba berpetualang bersama ke

masa depan.

Page 52: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

052 | Edisi LXI | 2018 |

Terjungkal dari motor adalah salah satu risiko

yang seringkali dialami Opik setiap kali

berangkat ke tempatnya bertugas. Namun, ia

selalu bersyukur, musibah itu tak membuatnya

cedera parah. Musibah ini biasanya ia alami ketika musim

hujan tiba. Lebih dari separuh jalan yang harus ia lewati

adalah kubangan lumpur. “Karena jalannya tanah merah,

paling-paling memar dan baju kotor,” ungkapnya.

Opik adalah guru SD Negeri 02 Cikuya Desa

Bojongsari, Kecamatan Culamega, Kabupaten

Tasikmalaya. Untuk mengajar, ia harus ulang-alik Garut –

Tasikmalaya, setidaknya satu kali dalam seminggu.

Menjadi pegawai negeri sipil termasuk menjadi guru

SD di Culamega, menurut Opik boleh jadi bukan hal yang

dikehendaki banyak orang, kecuali penduduk asli. Ada

banyak hal yang menjadi penyebab, salah satunya karena

Culamega merupakan kecamatan terisolir di Kabupaten

Tasikmalaya.

Pembangunan insfrastruktur terkesan lamban. Hal ini

OPIK DAN GURU MUDA LAINNYA YANG JUGA BERSTATUS PEGAWAI NEGERI SIPIL MEMILIH BERTAHAN MENGABDI DI SALAH SATU DESA TERPENCIL DI KABUPATEN TASIKMALAYA.

SOSOK

bisa dilihat dari kondisi jalan yang hampir di setiap

desa rusak parah. Bukti lainnya, bisa dilihat dari

banyaknya guru yang ditempatkan di Culamega,

memilih segera pindah setelah menerima SK.

Kondisi ini membuat keberadaan guru PNS di

setiap sekolah termasuk SD sangat sedikit. Perasaan

tidak kerasaan yang berbuntut perasaan ingin

pindah, kerap menghinggapi para pegawai negeri

sipil yang ditugasi di kecamatan terisolir ini.

Kondisi yang memprihatinkan ini mendorong

Opik dan beberapa guru yang berasal dari luar

Culamega (guru rantau) membuat wadah diskusi

untuk memelihara semangat mereka agar tetap

bertahan di Culamega.

“Meski tempat tugas (SD) kami tak sama,

kesamaan nasib menjadi guru yang jauh dari rumah,

menggiring kami membentuk komunitas yang diberi

nama Komunitas Guru Rantau Culamega,” ungkap

Opik, M.Pd.

Janji Setia Opik, Guru Rantau Culamega

Foto

: Dok

. Pri

Page 53: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 053

Melalui proses diskusi, para guru rantau ini

melahirkan ide-ide dan aksi yang menjadi alasan

mereka untuk tetap bertahan. Di antara ide yang

mereka jalankan adalah mendirikan stasiun radio

pendidikan yang mereka namai “Guru Rantau FM”

(GR FM) di 95,60 MHz. Dengan alat seadanya mereka

berhasil melakukan siaran. Selain untuk mengusir sepi,

melalui siaran itu mereka menyebarluaskan berbagai

informasi pendidikan kepada masyarakat sekitar.

Bergantian mereka melakukan siaran.

Kehadiran radio pendidikan ini mendapat respons

bagus dari masyarakat. Buktinya, dukungan berupa

pemasangan iklan mulai masuk. “Jumlahnya tidak

besar, tapi cukup membantu operasional,” ujar Opik.

Selain radio, komunitas ini juga mendirikan Taman

Bacaan (TBM) Pustaka Culamega. Melalui TBM ini

selain menyediakan buku-buku dan sumber bacaan

bagi masyarakat, juga diselenggarakan berbagai

macam kegiatan belajar bagi masyarakat. Mulai usia

sekolah sampai dewasa. Salah satu kegiatan rutin

adalah mengadakan pelajaran tambahan bagi murid.

Kegiatan yang biasa diadakan sehabis shalat Isya ini

diadakan di Saung TBM Pustaka Culamega.

Komunitas ini juga kemudian menjadi mitra dialog

bagi tokoh masyarakat setempat. Persoalan sosial dan

kemasyarakatan kerap dibahas bersama komunitas ini.

Pun aparatur desa setempat, biasa melakukan diskusi

dengan para guru rantau di saung komunitas ini.

Membangun Kampung Halaman

Opik adalah nama yang tertulis di ijazah. Namun,

pemuda asal Kampung Sukawangi Desa Sukawangi

Kecamatan Singajaya Kabupaten Garut ini punya

nama pena Nero Taopik Abdillah. Selain mengajar,

Opik juga aktif membuat tulisan terutama puisi.

Karya-karyanya tersebar di beberapa media massa.

Kecintaan Opik kepada buku juga mendorong Opik

menggiatkan kegiatan literasi di kampung halamannya.

Opik yang prihatin melihat kondisi kampung

halamannya yang tertinggal. Usai menyelesaikan

studinya di Universitas Pendidikan Indonesia

Tasikmalaya, ia memilih pulang untuk membangun

kampung halamannya.

“Saya selalu resah ketika kembali ke kampung

halaman saya. Melihat realitas sosial yang ada, kampung

halaman saya termasuk daerah tertinggal, terutama

pendidikan,” ujar Opik.

Setelah melakukan pengamatan, ia mendapat

satu kesimpulan, penyebab utama ketertinggalan

kampungnya adalah pendidikan yang masih dianggap

sebelah mata. “Orang sini jarang ada yang sekolah

sampai perguruan tinggi. Kalau pun ada, mereka tidak

kembali lagi ke sini,” tuturnya.

Berbekal hasil pengamatannya itu, Opik kemudian

merintis sebuah komunitas untuk menumbuhkan minat

baca masyarakat. Dalam benaknya, satu-satunya cara

jika ingin menggugah kesadaran masyarakat pada

pentingnya pendidikan itu melalui kegiatan membaca.

Namun apa yang digagasnya tak berjalan mulus. Berkali-

kali komunitas yang ia bangun bersama teman-teman

sebayanya padam. Anggota komunitasnya satu persatu

memilih merantau, sibuk bekerja, dan menikah.

Keadaan itu tak menyurutkan semangat Opik. Ia

terus bergerilya mewujudkan tekadnya. Keadaan mulai

berubah sejak kedatangan kedua adiknya, Ruli Lesmana

dan Budi Iskandar yang baru saja selesai merampungkan

pendidikan tingginya.

Rupanya kedua adiknya ini juga memiliki kegelisahan

yang sama. Pada 2010, mereka sepakat mendirikan

komunitas yang mereka beri nama Komunitas Ngejah.

Beberapa kawan sepermainan Opik juga bergabung.

Mereka sepakat membuka taman bacaan

masyarakat agar masyarakat bisa membaca dan

meminjam buku kapan saja, tanpa membayar sepeser

pun. Pada awalnya, buku-buku yang ada di taman bacaan

merupakan buku koleksi Opik kala kuliah.

Sebagai desa terpencil, Desa Sukawangi, Kecamatan

Singajaya, tempat tinggal Opik, berjarak sekitar 60

kilometer dari pusat kota Kabupaten Garut. Letaknya

yang jauh dari perkotaan, berbatasan dengan Kabupaten

Page 54: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

054 | Edisi LXI | 2018 |

Tasikmalaya, membuat akses masyarakat Desa

Sukawangi terhadap buku sangat sulit. Ini menjadi

salah satu alasan mengapa Opik memilih mendirikan

Taman Bacaan Masyarakat

”Kalau mau baca buku harus ke perpustakaan

daerah di kota Garut, ongkosnya paling sedikit Rp

30.000,” ujar Opik.

Tahun pertama buku masih ditaruh di kamar

Opik. Beberapa tahun kemudian ia membangun

saung di halaman rumahnya. Sebagian buku itu

dipindahkan agar masyarakat mudah mengaksesnya.

Melihat kesungguhan Opik dan kawan-

kawannya, masyarakat mulai member dukungan.

Sumbangan buku kian semakin banyak. Setelah

jumlah buku makin banyak, Opik memperluas

gerakannya.

Ia dan rekan-rekannya mendirikan Pojok Baca

di tempat tempat berkumpulnya warga, seperti

warung, sekolah di Kecamatan Singajaya. Opik

memasang rak buku di tempat-tempat tersebut.

Setiap bulan sekali buku-buku itu diganti dengan

buku-buku baru. Tujuannya agar masyarakat tidak

bosan. Sampai saat ini, sudah ada 26 pojok baca

tersebar di sejumlah desa.

Cara itu ternyata efektif untuk menyebarkan

virus membaca di masyarakat. Dengan adanya

taman bacaan, masyarakat menjadi dekat dengan

buku. Suasana di Desa Sukawangi pun kental dengan

kebiasaan membaca buku.

Saban hari, dari pagi sampai malam, saung baca

selalu ramai oleh pengunjung. Mulai anak sekolah,

guru, dan masyarakat umum. Banyak di antaranya

meminjam buku untuk dibaca di rumah mereka.

Kepedulian Opik ternyata tak sebatas kepada

warga di desanya. Ia ingin minat baca yang telah

terbangun di desanya menular ke desa lain, bahkan

kecamatan lain di Kabupaten Garut. Oleh karena itu,

ia pun kemudian menggulirkan sebuah gerakan yang

ia namai “Gerakan Kampung Membaca”. Bersama

anggota Komunitas Ngéjah, Opik mendatangi

desa-desa di Kabupaten Garut, bahkan Kabupaten

Tasikmalaya, untuk mengajak anak-anak membaca.

Karena kegigihannya menyebarkan virus

membaca, Opik berhasil mewujudkan tekadnya

untuk mengangkat derajat kampung halaman.

Di tahun 2015 ini Opik tiga kali menerima

penghargaan. Pertama penghargaan sebagai

Pelopor Pemberdayaan Masyarakat Jawa Barat

bidang pendidikan dari Gubernur Jawa Barat.

Penghargaan kedua, Nugra Jasa Darma Pustaloka

dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan

terakhir penghargaan TBM Kreatif Rekreatif dari

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia. Salut untuk Nero Taopik Abdillah

Kini, Opik sedang berpikir untuk

mempertahankan “nyawa” komunitas dan kegiatan

yang telah dibentuknya.. Selama ini, biaya

operasional komunitas keluar dari kantong pribadi.

Setelah menikah, gajinya sebagai guru harus dibagi

untuk membiayai keluarga.

”Kita sedang berusaha merintis bisnis kreatif

untuk menghidupi Komunitas Ngéjah, tapi

formulanya belum dapat,” ujar Opik.

SOSOK

Page 55: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 055

Anda termasuk kaum pekerja

kantoran? Waspada! Ada

beragam penyakit yang bisa

menghampiri Anda. Mulai

dari keluhan ringan sampai yang serius.

Tidak ada salahnya bila mulai saat ini

Anda mulai memperhitungkan berbagai

jenis penyakit ini sedari awal.

1. Obesitas

Duduk selama berjam-jam membuat

pembakaran energi dalam tubuh tidak

berjalan baik. Hal ini mengakibatkan

lemak pada bagian tubuh tertentu

menumpuk sehingga risiko kegemukan

semakin besar.

2. Penurunan Kemampuan Otak

Pekerja yang lebih banyak

menghabiskan waktunya di belakang

meja berpotensi kekurangan asupan

oksigen ke otak. Asupan oksigen akan

diterima otak ketika yang bersangkutan

melakukan aktivitas fisik. Jika hanya

duduk seharian, oksigen tidak bisa

disampaikan dalam jumlah yang cukup.

Asupan oksigen dibutuhkan untuk

menunjang kemampuan otak untuk

berpikir.

3. Penyakit Jantung

Lagi-lagi pekerja yang lebih banyak

bekerja dalam posisi duduk, memiliki

risiko terserang penyakit jantung lebih

besar. Rutinitas duduk seperti ini akan

“MAGER” SUMBER PENYAKIT PEKERJA KANTORAN

memperlambat proses peredaran darah

dalam tubuh sehingga mengakibatkan

kurangnya kemampuan otot dalam

membakar lemak. Jika lemak

dalam tubuh tidak dibakar secara

maksimal, mengakibatkan terjadinya

penyumbatan pada jantung.

4. Diabetes

Gula darah yang tinggi adalah

masalah yang sering tak disadari oleh

pekerja kantoran. Kebiasaan duduk

dalam waktu yang panjang akan

mengurangi kemampuan hormon

insulin untuk mengubah glukosa

menjadi energi. Jika glukosa tidak

diproses dengan baik dalam tubuh,

glukosa akan tetap berada di dalam

darah. Kondisi ini akan berisiko

menimbulkan diabetes.

5. Degenerasi Otot dan Kerusakan

Saraf

Dalam kondisi bekerja dan duduk

selama berjam-jam, pekerja kantoran

cenderung hanya melakukan gerak

tubuh yang terbatas sehingga otot

perut dan pinggangnya tak bekerja

optimal. Jika ini berlangsung dalam

kurun waktu yang panjang, otot-otot

tersebut akan melemah dan menjadi

kaku, nyeri, serta berbagai keluhan

lainnya. Jika dibiarkan dalam waktu

yang panjang, kondisi ini bisa saja

merusak saraf dan pergerakan otot

tersebut.

6. Kanker

Mereka yang duduk terlalu

lama ketika bekerja memiliki risiko

yang besar terhadap kanker. Hal ini

disebabkan pankreas bekerja dengan

tidak teratur sehingga membuat

produksi insulin menjadi meningkat

lebih tajam. Minimnya gerakan fisik

selama bekerja membuat penyerapan

dan kinerja antioksidan dalam tubuh

berkurang. Hal ini dapat memicu

pertumbuhan kanker dalam tubuh,

bahkan dalam beberapa jenis sekaligus.

7. Kolesterol tinggi

Ada banyak hal yang memengaruhi

kadar kolesterol dalam tubuh. Selain

asupan makanan, kolesterol juga

dipengaruhi oleh metabolisme tubuh

selama bekerja. Umumnya, kadar

kolesterol orang yang kurang bergerak

akan meningkat.

Berbagai penyakit di atas

merupakan masalah yang cukup serius.

Jika dibiarkan terjadi, bisa saja hal ini

berakibat fatal bagi kesehatan. Sangat

penting untuk melakukan pencegahan

sejak awal agar tubuh tetap sehat dan

bisa prima sepanjang waktu,meskipun

bekerja dalam kantor seharian.

Foto

: ist

Page 56: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

056 | Edisi LXI | 2018 |

INTEGRITAS

Usianya baru 36 tahun saat Presiden

Soekarno mengangkat Sutami sebagai

Menteri Negara untuk Urusan Penilaian

Konstruksi. Kala itu, 1964. Soekarno tak

salah pilih. Dari tangan dingin Sutami, lahir karya-

karya monumental.

Jembatan Semanggi Jakarta yang hingga

kini berdiri kokoh adalah karya Sutami. Para ahli

konstruksi menyebut jembatan ini karya konstruksi

sipil yang fenomenal. Mengapa? Karena struktur

konstruksi jembatan sepanjang 60 meter itu

tanpa penyangga. Inilah kali pertama Indonesia

menerapkan teknologi prestressed concrete. Penerapan teknologi prestressed concrete

saat itu menuai pendapat pro dan kontra,

serta diskursus di tataran akademik. Pasalnya,

kekuatan dan keandalan struktur jembatan

tersebut dipertanyakan. Keraguan pun terjawab.

Sutami adalah contoh pejabat yang memegang teguh kejujuran dan kesederhanaan. Meski memimpin kementerian beranggaran jumbo, namun pekerja keras ini memilih melarat ketimbang korupsi.

Saat peresmian pada 1962. Ir Sutami sebagai

penanggungjawab pembangunan Jembatan

Semanggi mengendarai jeep menuju ke tengah

bentang untuk membuktikan struktur jembatan itu

kuat.

Soekarno pun sangat puas dan bangga dengan

kehebatan Ir Sutami. Sejak itu karya monumental

lahir berkat sentuhan Sutami. Kubah Gedung MPR/

DPR berbentuk kura-kura salah satunya. Kubah itu

bagian penting dari kompleks yang dibangun untuk

menggelar Conference of the New Emerging Force

(Conefo).

Pemancangan tiang pertama pembangunan

kompleks Conefo itu dilakukan pada 19 April 1965.

Padahal konferensi internasional sudah harus digelar

setahun kemudian. Sebagai pelaksana lapangan, Ir

Sutami menyanggupi pembangunan kompleks itu.

Semula atap akan berbentuk kubah murni. Tapi

Ir. Sutami

“TUKANG INSINYUR” YANG OGAH KORUPSI

Page 57: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

| Edisi LXI | 2018 | 057

yang satu ini.

Staf Ahli Menteri PU, Hendropranoto Suselo

menuliskan pengalamanya berkunjung ke rumah

bosnya ini. “Langit-langit rumah Sutami banyak

dihiasi bekas bocor,” tulisnya.

Sutami yang sudah empat kali menjabat

sebagai Menteri Pekerjaan Umum ini sudah lama

tidak merenovasi rumahnya. Dalam satu kisah,

listrik di rumah Sutami juga sempat akan dicabut

PLN karena menunggak. Bahkan ketika jatuh sakit,

ia menolak dirawat karena tak memiliki uang.

Semasa menjabat Sutami memang tak doyan

korupsi. Padahal jika ia mau, sangat mungkin

dia bisa kaya tujuh turunan. Orang yang bekerja

dengannya, selalu menangkap kesan pendiam dan

sederhana. Tak pernah sekali pun ia terlihat hidup

bermewah-mewahan. Bahkan rumahnya di Jalan

Imam Bonjol, Jakarta Pusat dibeli dengan cara

mencicil dan baru lunas menjelang ia pensiun.

Saat pensiun tahun 1978, dia mengembalikan

semua fasilitas negara. Suatu ketika, seorang

pengusaha berniat memberinya mobil. Pengusaha

itu tahu mobil dinas Sutami ikut dikembalikan.

Namun dengan halus Sutami menolak.

Insinyur sipil lulusan ITB ini sangat menyukai

pekerjaan lapangan. Seringkali ia meninjau daerah

terpencil. Ia berjalan kaki puluhan kilometer

selama berjam-jam demi bertemu langsung

dengan masyarakat kecil.

Sutami meninggal 13 November 1980 akibat

sakit lever yang dideritanya. Ia meninggalkan

nama harum sebagai sosok pekerja keras dalam

memajukan negeri tanpa sedikitpun berpikir

memperkaya diri sendiri.

Sutami selaku ahli struktur bangunan mengingatkan

hal itu akan memunculkan masalah serius. Ia

kemudian membuat sketsa dan perhitungan

teknisnya. Hasilnya bisa dilihat saat ini.

Ir Sutami juga memimpin pembangunan Jembatan

Ampera di Sungai Musi. Ia juga membidani lahirnya

Fakultas Teknik Universitas Indonesia, serta muncul

dan beroperasinya jalan tol yang sekarang dikenal

sebagai tol Jagorawi. Sutami juga sukses membangun

Waduk Jatiluhur dan memimpin proyek pembangunan

Bandara Ngurah Rai Bali. Berkat kehebatannya ini, Ia

menjadi menteri kesayangan Soekarno.

Tak Berpolitik

Menteri yang lahir 19 Oktober 1928 ini adalah

menteri termuda yang dipercaya Soekarno. Ia

bergabung pada Kabinet Dwikora I sebagai Menteri

Negara diperbantukan pada Menteri Koordinator

Pekerjaan Umum dan Tenaga untuk urusan penilaian

konstruksi.

Kedekatannya dengan Soekarno tak membuat

Sutami kehilangan kepercayaan dari pemimpin baru.

Terbukti, ketika Soeharto berkuasa, Sutami tetap

dipercaya menjadi menteri Pekerjaan Umum. Ia

menjadi Menteri Pekerjaan Umum terlama di era

Soeharto dengan masa jabatan 12 tahun.

Profesionalisme dan pilihannya untuk tidak

berpolitik menjadi salah satu penyebab mengapa

Sutami mampu menapaki kariernya sebagai menteri

di dua rezim yang berbeda. Sebagai menteri,

Sutami sangat fokus terhadap tanggung jawab

profesionalnya. Alasan lain, loyalitas Sutami kepada

pemimpin.

Sikapnya ini membuatnya dipercaya dan

dihormati atasan. Hal ini bisa dilihat dari perhatian

Presiden Soeharto saat menjenguknya ketika

sakit. Soeharto memerintahkannya agar berobat

ke Amerika. Tak hanya itu, setahun setelah Sutami

wafat, Soeharto mengabadikan namanya untuk

waduk Karangkates di Malang, Jawa Timur.

Perlakuan hangat dari Soekarno dan Soeharto

menjadi penunjuk, Sutami bekerja bukan untuk

golongan tertentu. Bukan untuk satu presiden atau

satu rezim saja. Sutami bekerja untuk bangsa dan

rakyat Indonesia.

Hidup Melarat

Menjabat menteri di kementerian “basah”

ternyata tak membuat Sutami kaya raya. Pada suatu

lebaran, rumah Menteri Pekerjaan Umum dan

Tenaga Listrik, ini kedatangan tamu. Namun, tamu

yang datang terkaget-kaget melihat rumah menteri

Ir Sutami didampingi Gubernur DKI Ali Sadikin meresmikan instalasi air minum Pejompongan II di Pejompongan, Jakarta, 16 Januari 1973. (Foto: dok. Perpustakaan Nasional)

Foto

: ist

Page 58: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

058 | Edisi LXI | 2018 |

INSPIRASI

Oleh:Dr. H. Asman Abnur, SE, MSi,

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB) K

etika saya diamanahi oleh Bapak Presiden sebagai Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk membenahi pelayanan publik,

Nawacita telah memberikan inspirasi untuk mewujudkan kehadiran negara di

tengah masyarakat. Keinginan Bapak Presiden untuk terwujudnya kemudahan

dan kenyamanan bagi masyarakat dalam mendapatkan berbagai jenis layanan di satu

tempat akhirnya dapat terealisasi dalam inovasi pelayanan publik berupa Mal Pelayanan

Publik (MPP).

Konsep mal kami tawarkan sebagai solusi dari pelayanan terpadu yang saat ini

belum terintegrasi antara pelayanan pusat dan daerah sekaligus pelayanan bisnis dalam

satu tempat. Sebagaimana konsep mal dimana kita hanya datang ke satu tempat untuk

memenuhi semua keperluan kita, maka MPP pada prinsipnya adalah mengintegrasikan

semua pelayanan publik yang diperlukan masyarakat di satu tempat, baik yang diberikan

oleh pusat maupun daerah, bahkan menggandeng sektor swasta juga di dalamnya.

MPP merupakan suatu pembaharuan dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang

dahulu dilakukan secara terpisah oleh masing-masing instansi sehingga berjalan tidak

efektif, tidak efisien dan berbiaya tinggi. Dalam upaya perbaikan sempat muncul gagasan

pelayanan terpadu satu atap (PTSA) yang berfungsi sebagai front office, sedangkan proses

teknis masih berlangsung di dinas terkait, seperti model pelayanan Sistem Administrasi

Manunggal Satu Atap (SAMSAT) sampai menjadi pelayanan terpadu satu pintu (PTSP)

namun berjalan kurang optimal.

Upaya pembentukan MPP tersebut juga sekaligus sebagai jawaban dalam rangka

memberikan kemudahan berusaha (Ease of Doing Business - EoDB) di Indonesia. Semangat

yang ditawarkan dari konsep Mal Pelayanan Publik didasarkan atas tradisi rutin yang

terus dilakukan oleh masyarakat Indonesia melalui nilai-nilai kebersamaan tanpa

membedakan status sosial. Nilai ini merupakan modal yang perlu dijunjung tinggi oleh

seluruh ASN dengan menghilangkan ego sektoral, dengan penuh komitmen, fokus pada

kualitas serta kinerja tinggi dalam penyelenggaraan pelayanan publik kepada masyarakat.

Hingga Tahun 2018 telah terbentuk 9 (sembilan) Mal Pelayanan Publik di Indonesia,

yaitu Provinsi DKI Jakarta, Kota Surabaya, Kota Batam, Kabupaten Banyuwangi, Kota

Denpasar, Kota Bekasi, Kota Tomohon, Kota Bitung, dan Kabupaten Karangasem.

Saya melihat bahwa Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Kota di Indonesia mulai

berlomba-lomba untuk membuat Mal Pelayanan Publik di daerahnya masing-masing,

hal ini menunjukkan niat serta usaha yang baik dari pemerintah untuk memberikan

pelayanan publik yang berkualitas kepada masyarakat. Saya berharap niat dan usaha

itu akan menjadi gerakan masif oleh semua pemerintah daerah, sehingga rakyat pada

akhirnya dapat menikmati peningkatan pelayanan publik secara merata di seluruh wilayah

Indonesia.

MPP sebagai Inovasi Pelayanan Publik

Page 59: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur meresmikan Kantin Reformasi Birokrasi di lingkungan Kantor Kementerian PANRB, Jumat (06/04). Peresmian ini diisi dengan senam pagi, fashion show,

pengumuman lomba quotes, dan kuis. Kantin Reformasi dikelola oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian PANRB. Usai Pemotongan pita oleh Penasehat DWP Kementerian PANRB Zas Juniarti Asman Abnur, seluruh pegawai

menikmati suasana kantin baru yang lebih modern dan nyaman.

Page 60: BIROKRAT MUDA HARUSHARUS KEPO KEPO · 2019-11-21 · daftar isi 14 28 Tak Semestinya E-Govt Bebani Birokrasi Berebut Kursi Sekolah Kedinasan 12 18 26 27 36 40 52 06 Apa Kabar Reformasi