biopori

2
BIOPORI, KECIL LUBANGNYA BESAR MANFAATNYA Kita semua pasti pernah merasakan suasana selepas hujan yang menyenangkan. Udara segar, hawa sejuk, titik-titik air yang masih menggantung di ujung daun, dan aroma tanah setelah hujan yang menenangkan. Tapi lain lagi cerita jika setelah hujan yang kita temui banjir dimana mana, bahkan tak jarang rumah ataupun kostan kita terendam, genangan dijalan-jalan, sangat mengganggu bukan? Banjir bisa terjadi terjadi saat volume air yang mengalir di permukaan cukup besar. Volume air yang besar ini bisa disebabkan karena hujan deras atau tidak adanya lahan resapan sehingga semua air mengalir di permukaan. Laju pembangunan infrastruktur yang sangat masif dan rencana tata ruang wilayah di era modern ini terutama di kota-kota besar seringkali tidak memperhatikan kebutuhan akan lahan resapan air hujan sehingga walaupun hujan ringan bisa menyebabkan banjir di beberapa daerah. Untuk mengatasi kurangnya lahan resapan terutama di wilayah hutan beton, Tim Peneliti dari Fakultas Ilmu Tanah IPB mengembangkan teknologi tepat guna yang diharapkan mampu mengurangi resiko banjir dan meningkatkan efektifitas penyerapan tanah agar air hujan meresap menjadi air tanah sehingga bisa lebih bermanfaat. Diberi nama Lubang Resapan Biopori atau biasa disebut LRB, teknologi yang relatif sederhana ini mengadopsi ekosistem alami hutan yang memiliki kemampuan yang baik dalam meresapkan air hujan. Serasah hutan yang basah dan banyak terdapat material organik diatasnya memungkinkan adanya aktifitas oranisme tanah yang memanfaatkan material organik tersebut menjadi sumber energi. Aktifitas pergerakan organisme dalam mencari sumber energi inilah yang menciptakan saluran-saluran kecil di dalam tanah,yang disebut sebagai biopori (bio :hidup, pori:lubang). Lubang-lubang ini berukuran kecil sehingga sulit dilihat dengan mata telanjang, walaupun kecil namun jika dalam jumlah banyak kemampuan sebidang tanah untuk

Upload: aprilia-nur-vita

Post on 17-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BIOPORI, KECIL LUBANGNYA BESAR MANFAATNYAKita semua pasti pernah merasakan suasana selepas hujan yang menyenangkan. Udara segar, hawa sejuk, titik-titik air yang masih menggantung di ujung daun, dan aroma tanah setelah hujan yang menenangkan. Tapi lain lagi cerita jika setelah hujan yang kita temui banjir dimana mana, bahkan tak jarang rumah ataupun kostan kita terendam, genangan dijalan-jalan, sangat mengganggu bukan?Banjir bisa terjadi terjadi saat volume air yang mengalir di permukaan cukup besar. Volume air yang besar ini bisa disebabkan karena hujan deras atau tidak adanya lahan resapan sehingga semua air mengalir di permukaan. Laju pembangunan infrastruktur yang sangat masif dan rencana tata ruang wilayah di era modern ini terutama di kota-kota besar seringkali tidak memperhatikan kebutuhan akan lahan resapan air hujan sehingga walaupun hujan ringan bisa menyebabkan banjir di beberapa daerah.Untuk mengatasi kurangnya lahan resapan terutama di wilayah hutan beton, Tim Peneliti dari Fakultas Ilmu Tanah IPB mengembangkan teknologi tepat guna yang diharapkan mampu mengurangi resiko banjir dan meningkatkan efektifitas penyerapan tanah agar air hujan meresap menjadi air tanah sehingga bisa lebih bermanfaat.Diberi nama Lubang Resapan Biopori atau biasa disebut LRB, teknologi yang relatif sederhana ini mengadopsi ekosistem alami hutan yang memiliki kemampuan yang baik dalam meresapkan air hujan. Serasah hutan yang basah dan banyak terdapat material organik diatasnya memungkinkan adanya aktifitas oranisme tanah yang memanfaatkan material organik tersebut menjadi sumber energi. Aktifitas pergerakan organisme dalam mencari sumber energi inilah yang menciptakan saluran-saluran kecil di dalam tanah,yang disebut sebagai biopori (bio :hidup, pori:lubang). Lubang-lubang ini berukuran kecil sehingga sulit dilihat dengan mata telanjang, walaupun kecil namun jika dalam jumlah banyak kemampuan sebidang tanah untuk meresapkanair akan meningkat dan peluang aliran air di permukaan akan mengecil dengan kata lain memperkecil peluang terjadinya banjir.Ekosistem alami hutan tersebut bisa kita tiru dengan membuat lubang vertikal pada tanah dan kemudian diisi dengan bahan-bahan organik seperti sampah sisa makanan dan daun kering yang akan menjadi sumber energi bagi organisme tanah, aktifitas pembentukan biopori akan terjadi di sekitar lubang vertikal tersebut.Sampah organik dalam LRB akan mengalami proses pengomposan dan bisa dimanfaatkan sebagai pupuk bagi tanaman. Hal ini tentunya menjadi manfaat lain dari LRB selain meningkatkan daya resapan air,mengatasi banjir, dan menghindarkan dari penyakit yang timbul karena genangan air seperti demam berdarah dan malaria. Dengan biaya yang murah meriah serta begitu banyak manfaat yang kita peroleh dari LRB ini, tentunya akan sangat berguna jika kita menerapkan teknologi ini di lingkungan sekitar kita.