biologi fungi

10
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel- selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah. Ilmu yang mempelajari fungi disebut mikologi (dari akar kata Yunani μυκες, "lendir", dan λογοσ, "pengetahuan", "lambang"). Posisi fungi dalam taksonomi Fungi dulu dikelompokkan sebagai tumbuhan. Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari tumbuhan karena banyak hal yang berbeda. Fungi bukan autotrof seperti tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih dekat ke hewan. Usaha menyatukan fungi dengan hewan pada golongan yang sama juga gagal karena fungi mencerna makanannya di

Upload: karenina-elka-dennisa

Post on 11-Jul-2016

9 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

BIologi

TRANSCRIPT

Page 1: Biologi Fungi

Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah. Ilmu yang mempelajari fungi disebut mikologi (dari akar kata Yunani μυκες, "lendir", dan λογοσ, "pengetahuan", "lambang").

Posisi fungi dalam taksonomi

Fungi dulu dikelompokkan sebagai tumbuhan. Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari tumbuhan karena banyak hal yang berbeda. Fungi bukan autotrof seperti tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih dekat ke hewan. Usaha menyatukan fungi dengan hewan pada golongan yang sama juga gagal karena fungi mencerna makanannya di luar tubuh (eksternal), tidak seperti hewan yang mencerna secara internal. Selain itu, sel-sel fungi berdinding sel yang tersusun dari kitin, tidak seperti sel hewan.[sunting]Cara hidup

Fungi hidup menyerap zat organik dari lingkunganya. Berdasarkan cara memperoleh makannya, fungi mempunyai sifat sebagai berikut:SaprofitParasit

Page 2: Biologi Fungi

Mutualdan lain - lain

Habitat

Fungi hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur hidup di tempat yang lembab. Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat lembab. Meskipun demikian banyak pula fungi yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau di air tawar. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang asam.

Reproduksi

Fungi melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniselule serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada fungi multiseluler. Reproduksi jamur secara seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan secara singami. Singgami terdiri dari dua tahap, yaitu tahap plasmogami dan tahap kariogami.

Klasifikasi

Fungi diklasifikasikan menjadi 6 klasifilasi:ZygomycotaAcsomycotaBasidiomycotaDeuteromycotaMikorizaLumut Kerak

Page 3: Biologi Fungi

Zygomycota, adalah tumbuhan jamur yang terdiri dari benang-benang hifa yang bersekat, tetapi ada pula yang tidak bersekat. Jamur ini bersifat senositik dan dapat membentuk struktur dorman bersfat sementara yang disebut zigospora.Jamur dalam subdivisi ini dahulunya dimasukkan bersama-sama Mastigomycota ke dalam kelas Phycomicetes, berdasarkan cirri khas berupa hifa yang tak bersekat-sekat (aseptat), tetapi ternyata kedua subdivisi ini menunjukkan banyak ciri yang berlainan, seperti tempat hidup dan jumlah flagel pada zoospore sehingga perlu ditempatkan secara terpisah.[1]

Jamur-jamur dalam kelas ini sebagian besar hidup di darat dan di dalam tanah atau pada

bagian tumbuhandan hewan yang membusuk. [2]Perkembangbiakan jamur dalam kelas ini adalah

perkembangbiakan seksual dengan ‘’gametangiogami’’ dari dua hifa yang saling sesuai dengan

menghasilkan zigospora, sedangkan perkembangbiakan aseksual dilakukan dengan

membentuk spora tak berflagel yang berupa sporangiosporaatau konidia.[3].Zygomycota mempunyai hifa

senositik, yaitu hifa yang mengandung banyak inti dan tidak mempunyai sekat melintang, jadi hifa

berbentuk satu tabung halus yang mengandung protoplast dengan banyak initi.[4]Seperti halnya jamur

lain, zygomycota memproduksi dinding sel yang mengandung zat kitin,mereka tumbuh sebagai miselia

atau benang-benang yang disebut hifa. Jamur dalam kelas ini disebut sebagai jamur paling tinggi

dibandingkan dengan kelas Ascomycota dan Basidiomycota.[5]

Page 4: Biologi Fungi

Ascomycota adalah filum/divisi dari fungi. Anggota filum ini tersebar di seluruh dunia. Ascomycota dapat

bereproduksi secara seksual maupun aseksual.

Reproduksi AseksualDilakukan dengan membentuk kuncup. Kuncup terbentuk pada sel induk yang kemudian lepas. kadang-kadang kuncup tetap melekat pada induk selnya membentuk rantai sel yang disebut hifasemu atau pseudohifa.

Reproduksi SeksualMula-mula Hifa berbeda jenis saling berdekatan. 2)Hifa betina akan membentuk Askogonium dan hifa jantan akan membentuk Anteridium, masing-masing berinti haploid. 3)Dari askogonium akan tumbuh Trikogin yaitu saluran yang menghubungkan askogonium dan anteridium. 4)Melalui trikogin anteridium pindah dan masuk ke askogonium sehingga terjadi plasmogami. 5)Askogonium tumbuh membentuk sejumlah hifa askogonium yang dikarion. Pertumbuhan terjadi karena pembelahan mitosis antara inti-inti tetapi tetap berpasangan. 6)Pada ascomycota yang memiliki badan buah, kumpulan hifa askogoniumyang dikariotik ini membentuk jalinan kompak yang disebut Askokarp. Ujung-ujung hifa pada askokarp membentuk askus dengan inti haploid dikariotik. 7)Di dalam askus terjadi kariogami menghasilkan intidiploid. 8)Di dalam askus terdapat 8

Page 5: Biologi Fungi

buah spora. Spora terbentuk di dalam askus sehingga disebut sporaaskus. Spora askus dapat tersebar oleh angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai, spora askus akan tumbuh menjadi benang hifa yang baru.

Catatan: Di dalam askus terdapat 8 buah spora karena 2 inti diploid melakukan pembelahan meiosismenghasilkan 4 inti haploid. Setiap haploid akan membelah secara mitosis sehingga setiap askusterdiri dari 8 buah spora.

Beberapa Ascomycota penting khamir  (ragi roti) Saccharomyces cereviceae, untuk pembuatan roti dan

minuman beralkohol. Aspergillus flavus  hidup pada biji-bijian konsumsi, dapat membahayakan hati

dan karsinogenik. Tuber magnatum  atau Truffle putih digunakan dalam kuliner. ragi anggur  Saccharomyces ellipsoideus, untuk pembuatan minuman anggur. ragi tuak  Saccharomyces tuac, untuk pembuatan tuak dari nira. kapang oncom  Neurospora sitophila, untuk pembuatan oncom Neurospora crassa , kapang yang dipakai sebagai organisme

model dalam biologi. Morchella esculenta  dan Sarcoscypha coccinae, yang tubuh buahnya dapat

dimakan. Venturia inaequalis penyebab penyakit yang merusak buah apel. Clavisceps purpurea penyebab penyakit ergot pada tanaman gandum.

Gandum yang terkena spesies ini akan menimbulkan ergotisme pada hewan atau manusia yang memakannya.

Phaeoacremonium parasitica  menginfeksi kayu beberapa jenis gaharu sehingga terbentuk resin yang berbau harum

Divisi Basidiomycotina adalah takson dengan Kingdom Fungi yang termasuk spesies yang memproduksi spora dalam bentuk kubus yang disebut basidium. Secara esensial grupAscomycota, mempunya 22,300 spesies. Basidiomycotina dibagi menjadi Homobasidimycotina(jamur yang sebenarnya); dan Heterobasidiomycetes. Basidimycotina dapat dibagi lagi menjadi 3

Page 6: Biologi Fungi

kelas, Hymenomycotina (Hymenomycetes), Ustilaginomycotina (Ustilaginomycetes), danTeliomycotina (Urediniomycetes).

Basidimycotina mempunyai bentuk uniseluler dan multiseluler dan dapat bereproduksi secara generatif dan vegetatif. Habitat mereka ada di terrestrial dan akuatik dan bisa dikarakteristikan dengan melihat basidia, mempunyai dikaryon.

Daur hidupBasidiomycetes mempunyai sistem reproduksi yang aneh. Kebanyakan merupakan heterotolik, tapi dengan bipolar atau tetrapolar sistem kawin. Biasanya, somatogami (hyphogami) dilakukan.

Kebanyakan Basidiomycetes hidup sebagai dikariotik, miselium, dengan karyogami danmeiosis terjadi di basidium. Berikut contoh diploid daur hidup: genus Xerula kadang ditemukan memproduksi klon diploid sebagai spora, dan Armillaria, patogen hutan biasa, mempunyai miselium yang diploid, dimana karyogami mengikuti plasmogami.

Spora vegetatif (konidia) juga ditemukan di basidiomycetes.

Page 7: Biologi Fungi

Deuteromycota atau Jamur tak sempurna adalah jamur yang belum di ketahui cara reproduksiseksulanya. Deuteromycota bereproduksi aseksual dengan spora vegetatif.

AnggotaBerikut anggota Deuteromycota:

1. Chladosporium 2. Curvularia 3. Trichophyton 4. Aspergillus oryzae 5. A. wentii 6. A. flavus 7. A. fumigatus 8. Fusarium

Mikoriza merupakan jamur yang hidup secara bersimbiosis dengan sistem perakaran tanaman tingkat tinggi. Walau ada juga yang bersimbiosis dengan rizoid (akar semu) jamur.

Mikoriza mrupakan simbion yang obligat dan memerlukan akar tanaman untuk melengkapi daur hidupnya

Mikoriza

Page 8: Biologi Fungi

Mikoriza secara umum terbagi atas 2 (dua) golongan, yaitu : ektomikoriza dan endomikoriza. Pembagian ini didasarkan pada tempat mikoriza bersimbiosis pada akar.

Ektomikoriza : merupakan mikoriza yang menginfeksi permukaan luar tanaman dan di antara sel-sel apeks akar.

Endomikoriza : merupakan mikoriza yang menginfeksi bagian dalam akar tanaman di dalam dan di antara sel-sel apeks akar.

Ektomikoriza kebanyakan bersimbiose dengan tanaman tahunan atau tanaman pohon. Beberapa diantaranya yang sempat tercatat adalah: sengon, jati, beberapa tanaman buah seperti mangga, rambutan, jeruk dsb. Bentuk simbiose ini dapat terlihat secara morfologis berupa jalinan miselia pada bagian rambut-rambut akar. Pada pengamatan mikroskopis dengan perbesaran 400 x dengan perlakuan staining menggunakan salah satu stain seperti LTB (Lactophnol Trypan Blue), nampak gambar yang cukup jelas dimana miselia mikoriza menempel dan pada bagian ujungnya menginfeksi permukaan akar tanaman. (Anton Muhibuddin, 2005). Beberapa jenis mikoriza tampak jelas secara mikroskopis tanpa proses pewarnaan pada bagian permukaan rambut akar tanaman.

Endomikoriza banyak ditemukan pada tanaman semusim, seperti tanaman kacang-kacangan, padi, jagung, beberapa jenis sayuran, tanaman hias, dsb. Pengamatan mikroskopis pada perbesaran 100 x dengan perlakuan staining jels menunjukkan adanya vesikel dan kadang tampak pula arbuskula dalam sel tanaman yang terinfeksi oleh mikoriza. Infeksi mikoriza dalam sel tanaman yang ditunjukkan dengan terbentuknya vesikel dan arbuskula sangat penting dalam simbiose antara mikoriza dan tanaman. Dengan terbentuknya vesikel dan arbuskula dalam sel tanaman, berarti simbiose telah terjadi dengan sempurna dan tanaman sudah dapat menikmati hasil kerja mikoriza berupa unsur hara yang diserap dari dalam tanah (Anton Muhibuddin, 2006).

Menurut Anton Muhibuddin(2009)Keberadaan VAM dalam akar tanaman menyebabkan beberapa perubahan pada morfologi akar secara umum seperti perubahan struktur sel akar, kepekatan sitoplasma, dsb., namun tidak mempengaruhi perubahan fisiologi tanaman inang secara signifikan. Misalnya, jaringan konsentrasi senyawa yang mengatur pertumbuhan dan perubahan unsur kimia lain, meningkatkan laju fotosintesis, dan perubahan partisi fotosintetik untuk tunas dan akar. Potensi peningkatan penyerapan mineral dari tanah untuk

Page 9: Biologi Fungi

perubahan dalam status nutrisi jaringan inang, pada gilirannya mengubah aspek struktural dan biokimia dari sel-sel akar. Beberapa hal di atas dapat mengubah permeabilitas membran sehingga kualitas dan kuantitas akar juga akan semakin meningkat. VAM juga mampu menginduksi perubahan komposisi mikroorganisme rhizosphere, sehingga tepat untuk disebut dengan "mycorrhizosphere" (Anton Muhibuddin, 2008). Pengaruh akhir dari proses tersebut adalah tanaman sehat, lebih mampu menahan tekanan lingkungan dan menoleransi atau mengurangi efek penyakit tanaman.

Lumut kerak (atau Lichenes dalam istilah ilmiah) adalah suatu organisme majemuk yang merupakan suatu bentuk simbiosis erat dari fungus (sebagai mycobiont) dengan mitra fotosintetik (photobiont), yang dapat berupa alga hijau (biasanya Trebouxia) atau sianobakteri (biasanya Nostoc). Kerja sama ini demikian eratnya sehingga morfologinya pun berbeda dari komponen simbiotiknya. Pada beberapa kasus bahkan masing-masing komponen akan mengalami kesulitan hidup apabila ditumbuhkan terpisah.

Lumut kerak menyebar sangat luas di muka bumi dan mampu menghuni tempat-tempat ekstrem, seperti tundra, permukaan batu di pegunungan maupun pantai, atau tumpukan sampah beracun. Oleh karenanya, lumut kerak dapat digunakan sebagai pengukur tingkat polusi. Beberapa lumut kerak digunakan sebagai pewarna, bahan parfum, serta bahan pengobatan (contoh: kayu angin Usnea).