biologi evolusi
TRANSCRIPT
NAMA : YULIA NOR ANNISA
KELAS : XII IPA 2
A. Pendapat Para Ahli Tentang Evolusi
Jean Baptiste de Lamarck (1744 -1829)
Teori evolusi J.B Lamarck berisi dua gagasan utama. Pertama, gagasan use and
disuse atau digunakan dan tidak digunakan. Bagian tubuh yang digunakan secara
intensif untuk menghadapi suatu lingkungan tertentu akan menjadi lebih besar dan
kuat. Sementara bagian tubuh yang jarang digunakan akan mengalami kemunduran.
Kedua, sifat atau ciri-ciri yang diperoleh dari lingkungan dapat diwariskan kepada
keturunannya. Pada konsep pewarisan sifat ini, modifikasi pada organisme yang
diperoleh selama hidupnya akan diwariskan pada keturunannya. Lamarck memberikan
contoh fenomena jerapah sebagai pendukung teorinya. Menurut Lamarck, awalnya
nenek moyang jerapah berleher pendek. Leher jerapah mengalami pemanjangan untuk
menjangkau daun yang lebih tinggi di pohon. Akibat penjuluran leher yang terus
menerus, leher jerapah menjadi panjang. Jerapah dengan leher panjang diwariskan
pada semua keturunannya.
George Cuvier (1769 -1832)
Seorang ahli anatomi, tetapi sangat perhatian terhadap paleontologi ( ilmu mengenai
fosil ). Cuiver mendukung teori Katastropi yang menyatakan bahwa makhluk hidup setiap
strata tidak ada hubungan kekerabatan karena setiap strata terbentuk akibat terjadinya
bencana alam. Jika strata lenyap oleh bencana, muncul strata baru lengkap dengan
makhluk hidup baru, yang berpindah dari daerah lain.
Dari temuan fosil di lembah Paris, Cuiver menyimpulkan bahwa batuan yang membentuk
bumi ini tersusun berupa lapisan-lapisan ( strata ). Setiap strata dihuni oleh berbagai MH
yang unik, berbeda strukturnya dengan makhluk penghuni strata lainnya.
James Hutton (1726-1797)
Mengemukakan teori gradulisme, yang menyebutkan bahwa bentuk bumi dan lapisan-
lapisannya merupakan hasil perubahan yang berlangsung secara bertahap, terus-
menerus, dan lambat ( dalam waktu yang lama ).
Charles Lyell (1797-1875)
Mengemukakan teori Uniformitarianisme ( keseragaman ). Menurut Lyell, Proses
perubahan lapisan batuan dan bentuk permukaan bumi dari zaman ke zaman selalu
sama atau tidak berubah. Terinspirasi dari teori Lyell dan Hutton, Charles Darwin
membuat sebuah pemikiran bahwa perubahan bumi secara lambat menunjukkan bumi
sudah tua. Kemudian proses yang lambat, tetapi terus-menerus dalam waktu lama pasti
menghasilkan perubahan yang cukup besar.
August Weismann
Berpendapat bahwa perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak
diwariskan pada keturunannya. Evolusi menyangkut pewarisan gen-gen melalui sel-sel
kelamin. Hal ini bermakna bahwa evolusi berkaitan dengan gejala seleksi alam terhadap
faktor - faktor genetik.
Charles Robert Darwin ( 1809-1882)
Darwin banyak mengemukakan gagasan-gagasannya tentang evolusi. Karena
pemikirannya tersebut, Darwin dikenal sebagai Bapak Evolusi. Pokok – pokok pemikiran
yang melandasi ajaran Darwin mengenai evolusi antara lain :
a) Tidak ada individu yang identik, selalu ada variasi meskipun dalam satu keturunan.
b) Setiap populasi cenderung bertambah banyak karena setiap makhluk hidup mampu
berkembang biak.
c) Untuk berkembangbiak diperlukan makanan dan ruang yang cukup.
d) Pertambahan populasi tidak berlangsung secara terus menerus , tetapi dipengaruhi
oleh berbagai macam faktor pembatas antara lain makanan dan predasi.
Darwin membantah teori Lamarck yang mengungkapkan bahwa perkembangan
makhluk hidup menuju arah kesempurnaan, dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan
diwariskan pada keturunannya. Dalam buku yang berjudul “On The Origin of Species by
Means of Natural Selection “ atau Asal Mula Spesies terjadi Melalui Seleksi Alam, Darwin
menyatakan dua hal penting sebagai Teori Evolusi yaitu:
1) Spesies-spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies nenek moyangnya yang
hidup di masa lalu.
2) Perkembangan spesies dipengaruhi oleh seleksi alam dan variasi antar populasi.
Alfred Russel Wallace ( 1823-1913)
Mengembangkan suatu teori seleksi alam yang pada dasarnya sama dengan yang
dikemukakan oleh Darwin. Teori evolusi Wallace berasal dari ekspedisi ke daerah bekas
jajahan Inggris di Malaysia, kemusian Borneo (kalimantan), Sulawesi dan Maluku. Hasil
pengamatannya menunjukkan bahwa fauna di Indonesia Barat berbeda dengan
Indonesia Timur. Pengamatan yang lain tentang hukum alam yaitu terjadinya persaingan
antara individu intra maupun inter spesies atau survival of fitters.
Pro Dan Kontra
Tentang Berbagai Pendapat Tentang Masalah Evolusi
Teori Evolusi Lamarck Vs Darwin :
Menurut Lamarck : Nenek moyang jerapah berleher pendek. Jerapah berleher pendek
menjulurkan lehernya untuk mencapai daun-daun cabang pohon yang tinggi. Oleh
karena itu, leher jerapah seringkali tertarik akhirnya lehernya menjadi panjang. Sifat
leher panjang tersebut diwariskan kepada keturunannya. Jadi sekarang semua jerapah
berleher panjang.
Menurut Darwin : evolusi terjadi melalui seleksi alam dengan adanya adaptasi
makhluk hidup. Darwin berpendapat nenek moyang jerapah ada yang berleher panjang
dan berleher pendek. Karena makanan jerapah berupa daun-daun di pohon yang tinggi,
maka hanya jerapah berleher panjang yang dapat menjangkaunya. Dalam kompetisi
mendapatkan makanan jerapah berleher panjang tetap bertahan hidup sedangkan
jerapah berleher pendek akan kekurangan makanan dan akhirnya mati ( punah ).
Teori Evolusi Weismann Vs Darwin :
Weismann tidak menentang teori evolusi Darwin, namun justru menjelaskan teori
tersebut. Menurut Weismann, perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak
diwariskan pada keturunannya. Evolusi menyangkut pewarisan gen-gen melalui sel
kelamin. Hal ini bermakna bahwa evolusi berkaitan dengan gejala seleksi alam terhadap
faktor-faktor genetik. Weismann berpendapat bahwa sifat leher panjang dan leher
pendek pada jerapah dikontrol oleh gen. Jerapah berleher panjang merupakan keturunan
yang bersifat homozigot dominan atau heterozigot. Sebaliknya, jerapah berleher pendek
merupakan keturunan yang bersifat homozigot resesif. Jerapah yang berleher pendek
yang homozigot resesif tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya sehingga
punah.
Teori Evolusi Weismann Vs Lamarck :
Lamarck berpendapat bahwa makhluk hidup beradaptasi terhadap lingkungannya
dengan cara menggunakan organ tubuhnya, kemudian sifat atau fungsi organ tersebut
diwariskan kepada keturunannya. Namun Weismann menumbangkan teori Lamarck.
Weismann berpendapat bahwa perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan
tidak diwariskan pada keturunannya. Weismann membuktikan teorinya dengan
mengawinkan tikus. Weismann mengawinkan dua ekor tikus yang masing-masing
ekornya telah dipotong, ternyata keturunannya tetap berekor panjang. Weismann
melakukan percobaan ini hingga 21 generasi tikus dan hasilnya tetap sama.
B.Bukti – Bukti Adanya Evolusi
1. Ditemukan peninggalan berupa fosil
Fosil dapat diartikan sebagai sisa-sisa binatang dan tumbuhan yang telah membantu.
Fosil juga dapat berupa jejak atau kotoran suatu jenis binatang. Dengan mempelajari fosil
dapat memperoleh petunjuk adanya evolusi. Dengan membandingkan struktur tubuh
hewan yang menjadi fosil dan hewan sekarang, dapat disimpulkan bahwa keadaan
lingkungan pada masa sekarang berbeda. Leonardo da Vinci (1452-1519) pertama kali
berpendapat bahwa fosil merupakan suatu bukti adanya mahluk hidup pada masa yang
lampau. Charles Robert Darwin (1809-1882) berpendapat bahwa perubahan bentuk
disesuaikan dengan lapisan bumi yang lebih muda. Oleh sebab itu, fosil pada lapisan bumi
yang muda berbeda dengan fosil di lapisan bumi yang lebih tua.
Penemuan fosil sering membuat pusing perunut evolusi. Hal ini karena fosil mahluk hidup
jarang ditemukan dalam keadaan lengkap. Penemuan fosil hanya berupa beberapa bagian
tubuh mahluk hidup. Keadaan fosil yang demikian disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
Terjadinya lipatan batuan bumi.
Pengaruh air, angin, dan bakteri pembusukan.
Hewan pemakan bangkai dan
Jenis organisme ( ada organisme yang tidak bisa menjadi fosil).
Satu-satunya fosil yang paling lengkap ditemukan adalah fosil kuda. Sejarah
perkembangan kuda merupakan contoh yang paling baik untuk menerangkan adanya
perubahan- perubahan bentuk yang berlangsung dari masa ke masa. Hal ini karena fosil-
fosilnya di temukan secara lengkap pada setiap zaman geologi. Fosil kuda tersebut
ditemukan oleh dua orang ilmuan amerika yaitu Mars dan Obsorn. Menurut para ilmuan
Contoh fosil kuda sebagai berikut:
Ukuran tubuh semakin besar, dari yang semula sebesar kucing menjadi sebesar kuda
seperti sekarang.
Kepala semakin besar dan jarak antara mulut dengan mata semakin jauh.
Leher semakin panjang.
Geraham muka dan belakang semakin besar, berlapis email, dan bentuknya semakin
sesuai untuk memakan rerumputan.
Kaki depan dan belakang semakin panjang, gerakan semakin lincah, larinya semakin
cepat, tetapi rotasi tubuh semakin berkurang.
Jari kuku dari lima jari menjadi satu jari, bentuknya semakin pajang, jari kedua dan
keempat mengalami kemunduran sehingga menjadi organ yang tidak berfungsi lagi (
Rudimenter ).
Gambar 1.0 Contoh Fosil Kuda
2. Adanya homologi organ pada berbagai jenis makhluk hidup
Organ-organ dari berbagai mahluk hidup yang mempunyai bentuk asal sama, kemudian
strukturnya berubah sehingga fungsinya menjadi berbeda disebut homolog. Peristiwanya
dinamakan homologi. Contohnya tangan manusia homolog dengan kaki depan kuda, kaki
depan anjing dengan sayap burung, dan kaki depan buaya dengan sirip dada ikan paus.
Homologi organ sangat mendukung teori yang menyatakan bahwa suatu organisme berasal
dari satu nenek moyang yang kemudian mengalami radiasi adaptif, membentuk species-
species ( terjadi perkembangan evolusi dipergensi ). Radiasi adaptif adalah makroevolusi
yang bertanggung jawab terhadap pola utama diversitas evalusioner.
Gambar 1.1 Contoh Homologi
Lawan dari homologi adalah analogi. Analogi yaitu dua organ tubuh yang berfungsinya
sama, tetapi mempunyai asal usul yang berbeda. Contoh: sayap serangga analog dengan
sayap burung camar atau antara sayap kupu-kupu dengan sayap kelelewar.
Terbentuknya analogi menunjukkan
terjadinya evolusi konvergensi terjadi
karena adanya modifikasi dari kutup
gen. Pada evolusi ini tidak pernah
dihasilkan organisme baru, tetapi hanya
menghasilkan variasi sehingga populasi
terakhir dengan jelas memperlihatkan
perbedaan dengan moyangnya.
Gambar 1.2 Contoh Analogi
3. Studi Perbandingan Embriologi
Perkembangan embrio berbagai spesies yang termasuk kelas vertebrata menunjukkan
adanya persamaan pada fase tertentu yakni pada fase morulla, brastula, dan grastula/ awal
embrio. Hal ini menunjukkan adanya hubungan kekerabatan di antara hewan-hewan sesame
vertebrata, yang mungkin pula mereka memiliki satu nenek moyang.
Ernest Haeckel menyatakan dalam hukum rekapitulasi yang dikemukakan bahwa suatu
organisme merupakan rekapitulasi (ulangan singkat) dari filogeni. Ontogeni adalah sejarah
perkembangan individu mulai zigot sampai dewasa. Filogeni adalah sejarah perkembangan
makhluk hidup dari bentuk sederhana sampai dengan bentuk paling sempurna ( evolusi ).
Gambar 1.4
Perkembangan
Embrio
4. Pengaruh
Penyebaran Geografis
Makhluk hidup yang berasal dari satu spesies yang hidup pada suatu tempat setelah
mengalami penyebaran ke tempat lain sifatnya dapat berubah. Perubahan itu terjadi karena
di tempat yang baru makhluk hidup tersebut harus beradaptasi demi kelestariannya.
Selanjutnya, adaptasi bertahun-tahun yang dilakukan akan menyebabkan semakin
banyaknya penyimpangan sifat bila dibandingkan dengan makhluk hidup semula. Dua
tempat yang dipisahkan oleh pegunungan yang tinggi atau samudera yang luas mempunyai
flora dan fauna yang berbeda sama sekali. Perbedaan susunan flora dan fauna di kedua
tempat itu antara lain disebabkan adanya isolasi geografis.
Contohnya adalah mengenai bentuk paruh burung Finch yang ditemukan darwin di
kepulauan Galapagos. Dari pengamatannya tampak burung-burung Finch tersebut memiliki
bentuk paruh dan ukuran yang berbeda, dan menunjukkan mempunyai hubungan dengan
burung Finch yang ada di Amerika Selatan. Mungkin karena sesuatu hal burung itu
bermigrasi ke Galapagos. Mereka menemukan lingkungan yang baru yang berbeda dengan
lingkungan hidup moyangnya.
Burung itu kemudian berkembang biak dan keturunannya yang mempunyai sifat sesuai
dengan lingkungan akan bertahan hidup, sedang yang tidak akan mati. Karena lingkungan
yang berbeda, burung- burung itu menyesuaikan diri dengan jenis makanan yang ada di
Galapagos. Akhirnya terbentuklah 14 spesies burung Finch yang berbeda dalam bentuk dan
ukuran paruhnya.
Gambar 1.5 berbagai Burung Finch
5. Adanya Variasi antar Individu dalam Satu Keturunan
Variasi adalah segala macam perbedaan yang terdapat antar individu dalam satu spesies.
Hal ini dapat terjadi karena pengaruh berbagai faktor seperti suhu, tanah, makanan, dan
habitat. Seleksi yang dilakukan bertahun-tahun terhadap suatu spesies akan menyebabkan
munculnya spesies baru yang berbeda dengan moyangnya. Oleh karena itu, adanya variasi
merupakan bahan dasar terjadinya evolusi yang menuju ke arah terbentuknya spesies baru.
6. Petunjuk-Petunjuk Secara Biokimia
Digunakan uji presipitin yang pada dasarnya reaksi antara antigen-antibodi. Banyaknya
endapan yang terjadi sebagai akibat reaksi tersebut digunakan untuk menentukan jauh
dekatnya hubungan antara organisme yang satu dengan yang lainnya.
7. Petunjuk-pentunjuk Peristiwa Domestikasi
Mengubah tanaman dan hewan liar menjadi tanaman dan hewan yang dapat dikuasai dan
bermanfaat sesuai dengan keinginan manusia akibat dari peristiwa domestikasi. Contohnya :
penyilangan burung-burung merpati, sehingga dijumpai adanya 150 variasi burung, yang di
antaranya begitu berbeda hingga dapat dianggap sebagai spesies yang berbeda.
Sumber :
http://biologimediacentre.com/evolusi-pemahaman-teori-dan-bukti-evolusi/
http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMA/Biologi/Evolusi/materi03.html
http://sikna.wordpress.com/2012/01/15/teori-teori-evolusi-menurut-ahli/
http://zifbio.wordpress.com/2009/11/15/menjelaskan-teori-prinsip-dan-mekanisme-
evolusi-biologi/
http://nurainiajeeng.wordpress.com/2011/03/27/teori-evolusi/
http://sains-biology.blogspot.com/2011/10/bukti-bukti-evolusi.html