biolog i

5
1.) Pengaruh faktor social budaya terhadap reproduksi wanita (remaja) ? Faktor sosial budaya (norma budaya) yang berkaitan dengan perbedaan jender dan hubungan seksual ternyata dapat meningkatkan resiko kesehatan reproduksi remaja. contohnya : 1. Di beberapa negara, seperti india , praktik perkawinan yang di atur orang tua pada gadis di bawah usia 14 tahun masih sangat umum. 2. Hubungan seksual terjadi pada gadis 9 – 12 tahun karena banyak pria dewasa mencari gadis muda sebagai pasangan seksual untuk melindungi diri mereka sendiri terhadap penularan PMS terutama AIDS. 3. Di beberapa budaya, pria muda di harapkan untuk memperoleh hubungan seksual pertama kali nya dengan pekerja seks komersial (PSK). 4. Remaja, terutama putri sering kali di paksa untuk berhubungan seks. Di Uganda misalnya, 40% siswi sekolah dasar yang di pilih secara acak melaporkan telah di paksa untuk berhubungan seks. 5. Di subsahara afrika , pengalaman berhubungan seks pertama bagi beberapa remaja putri adalah “om senang ” yang memberikan mereka pakaian, biaya sekolah, dan buku sebagai imbalannya atas jasa seks yang telah di berikan. 6. Di negara berkembang, di antara jutaan anak yang hidup dan bekerja di jalanan banyak yang terlibat dalam survival sex (seks demi bertahan hidup). Mereka menukar seks dengan makanan, uang, jaminan keamanan, ataupun bahkan obat-obat terlarang. contohnya, di Guatemala , di temukan 40% dari 143 anak jalanan yang diteliti melakukan hubungan seks pertama dengan orang tak di kenal, semua hubungan seks itu demi uang, semua pernah di aniaya secara seksual, dan 93% terinfeksi PMS. 7. Di thailand , di perkirakan 800 ribu PSK masih berusia di bawah 20 tahun (200 ribu di antaranya berusia di bawah 14 tahun).

Upload: daryatii-dyastio

Post on 28-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Biolog i

1.) Pengaruh faktor social budaya terhadap reproduksi

wanita (remaja) ?

Faktor sosial budaya (norma budaya) yang berkaitan dengan perbedaan jender dan hubungan seksual ternyata dapat meningkatkan resiko kesehatan reproduksi remaja. contohnya :

1. Di beberapa negara, seperti india, praktik perkawinan yang di atur orang tua pada gadis di bawah usia 14 tahun masih sangat umum.

2. Hubungan seksual terjadi pada gadis 9 – 12 tahun karena banyak pria dewasa mencari gadis muda sebagai pasangan seksual untuk melindungi diri mereka sendiri terhadap penularan PMS terutama AIDS.

3.       Di beberapa budaya, pria muda di harapkan untuk memperoleh hubungan seksual pertama kalinya dengan pekerja seks komersial (PSK).

4.       Remaja, terutama putri sering kali di paksa untuk berhubungan seks. Di Uganda misalnya, 40% siswi sekolah dasar yang di pilih secara acak melaporkan telah di paksa untuk berhubungan seks.

5.       Di subsahara afrika, pengalaman berhubungan seks pertama bagi beberapa remaja putri adalah “om senang” yang memberikan mereka pakaian, biaya sekolah, dan buku sebagai imbalannya atas jasa seks yang telah di berikan.

6.       Di negara berkembang, di antara jutaan anak yang hidup dan bekerja di jalanan banyak yang terlibat dalam survival sex (seks demi bertahan hidup). Mereka menukar seks dengan makanan, uang, jaminan keamanan,  ataupun bahkan obat-obat terlarang. contohnya, di Guatemala, di temukan 40% dari 143 anak jalanan yang diteliti melakukan hubungan seks pertama dengan orang tak di kenal, semua hubungan seks itu demi uang, semua pernah di aniaya secara seksual, dan 93% terinfeksi PMS.

7.       Di thailand, di perkirakan 800 ribu PSK masih berusia di bawah 20 tahun (200 ribu di antaranya berusia di bawah 14 tahun). Beberapa di antara mereka “di jual” sebagai PSK oleh orang tuanya guna menghidupi anggota keluarga yang lain.

2.) Apa itu Kesehatan Reproduksi Remaja?

Page 2: Biolog i

Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural.

3.) Kenapa remaja (wanita) rentan terhadap resiko

kesehatan reproduksi?

karena sistem reproduksi sangat sensitive dan lagi remaja kurang memperhatikan dirinya sendiri akan bahaya terhadap dirinya seperti masuk dan berkembangbiaknya kuman penyebab infeksi kedalam saluran reproduksi. Kuman penyebab infeksi tersebut dapat berupa bakteri, jamur, virus dan parasit.

Perempuan lebih mudah terkena ISR(Infeksi Saluran Reproduksi) dibandingkan laki-laki, karena saluran reproduksi perempuan lebih dekat ke anus dan saluran kencing. ISR(Infeksi Saluran Reproduksi) pada perempuan juga sering tidak diketahui , karena gejalanya kurang jelas dibandingkan laki-laki.

Dan juga remaja perempuan dapat terjangkit kanker dibagian reproduksi ,seperti kanker serviks ,kista dll .itu di sebabkan karena dari keturunan atau genetic .

4.) Apa yang dibutuhkan remaja untuk menjaga kesehatan reproduksinya ?

Lebih memperhatikan kondisi tubuhnya terutama terhadap system reproduksinya ,dengan cara :

o Mencegah infeksi baru dengan memutus jalur penularannya

o ISR(Infeksi Saluran Reproduksi) endogen dapat dicegah melalui peningkatan kebersihan individu, peningkatan akses pada pelayanan kesehatan yang bermutu, mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan

Page 3: Biolog i

o ISR(Infeksi Saluran Reproduksi) iatrogenik dapat dicegah melalui sterilisasi peralatan medis yang digunakan, skrining atau pengobatan terhadap ISR(Infeksi Saluran Reproduksi) sebelum melaksanakan prosedur medis.

o PMS dapat dicegah dengan menghindari hubungan seksual atau dengan melakukan hubungan seksual yang aman (monogami dan penggunaan kondom yang benar dan konsisten

5.) Seberapa besar pengaruh lingkungan atau media elektronik terhadap reproduksi kesehatan remaja ?

Mempunyai pengaruh yang sangat besar .lingkungan :- jika lingkungannya termasuk lingkungan yang tidak bagus atau kotor ,seperti tinggal di pinggiran sungai dan mencuci baju di sungai yang keruh dan baktei menempel di celana ,kemungkinan bakteri akan berkembangbiak di system reproduksi dan akan menggangu kesehatan reproduksi.- jika di lingkunagannya para remaja menggunakan celana yang ketat ,kemungkinan yang lain akan mengikutinya dan itu akan menyebabkan kesehatan terhadap sistem reproduksinya terganggu ,karena system reproduksi akan lembab karena udara dan oksigen tidak dapat masuk dan mudah berkembang kuman, jamur dll .

Media elektronik :- HP dan Laptop ,jika barang elektronik di taruh di bagian dekat kelamin akan menimbulkan efek radiasi dan akan menyebabkan terganggunya kesehatan reproduksi .- Internet ,di internet mempunyai banyak informasi ,jika kita menggunakan dengan salah kita akan melakukannya apa yang ada di internet itu ,seperti sexbebas yang akan menyebabkan penyakit PMS ,dll .

Tugas Biologi

Page 4: Biolog i

Study kasus tentang kesehatan reproduksi (remaja)

Nama : Bayu Arief Hartanto

Kelas : 11 Acceleration

No.absen : 05

MAN PONCOWATI - TERBANGGI BESAR