biokimia dida

3
PRINSIP KALIBRASI 1.KALIBRASI penyetelan suatu alat, atau suatu proses yang dilakukan untuk mendapatkan besaran nilai seuatu alat (sensor, actuator,dll) sesuai dengan yang dinginkan. Teori Dasar Larutan penyangga atau larutan buffer atau dapar merupakan suatu larutan yang dapat mempertahankan nilai pH tertentu. Adapun sifat yang paling menonjol dari larutan penyangga ini seperti pH larutan penyangga hanya berubah sedikit pada penambahan sedikit asam kuat. Disamping itu larutan penyangga merupakan larutan yang dibentuk oleh reaksi suatu asam lemah dengan basa konjugatnya ataupun oleh basa lemah dengan asam konjugatnya. Reaksi ini disebut sebagai reaksi asam-basa konjugasi. Disamping itu mempunyai sifat berbeda dengan komponen-komponen pembentuknya (Wiro Alexander ,2011). Larutan penyangga atau larutan buffer atau larutan dapar merupakan suatu larutan yang dapat menahan perubahan pH yang besar ketika ion – ion hidrogen atau hidroksida ditambahkan, atau ketika larutan itu diencerkan. Buffer dapat dibagi menjadi 3 jenis sesuai kapasitasnya, yaitu buffer yang kapasitasnya 0, buffer yang kapasitasnya tak hingga, serta buffer yang kapasitasnya dibatasi sebanyak n. Buffer dengan kapasitas terbatas inilah yang disebut sebagai bounded-buffer (Underwood, 2002 ). Sifat dari larutan buffer yaitu pH larutan tidak berubah jika diencerkan dan tidak berubah pula jika ditambahkan kedalamnya sedikit asam atau basa (Padmono, 2007).

Upload: dida-anugrah

Post on 25-Apr-2015

57 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

biokim

TRANSCRIPT

Page 1: Biokimia Dida

PRINSIP KALIBRASI

1. KALIBRASIpenyetelan suatu alat, atau suatu proses yang dilakukan untuk mendapatkan besaran nilai seuatu alat (sensor, actuator,dll) sesuai dengan yang dinginkan.

Teori Dasar

Larutan penyangga atau larutan buffer atau dapar merupakan suatu

larutan yang dapat mempertahankan nilai pH tertentu. Adapun sifat yang paling

menonjol dari larutan penyangga ini seperti pH larutan penyangga hanya

berubah sedikit pada penambahan sedikit asam kuat. Disamping itu larutan

penyangga merupakan larutan yang dibentuk oleh reaksi suatu asam lemah

dengan basa konjugatnya ataupun oleh basa lemah dengan asam konjugatnya.

Reaksi ini disebut sebagai reaksi asam-basa konjugasi. Disamping itu

mempunyai sifat berbeda dengan komponen-komponen pembentuknya (Wiro

Alexander ,2011).

       Larutan penyangga atau larutan buffer atau larutan dapar merupakan suatu

larutan yang dapat menahan perubahan pH yang besar ketika ion – ion hidrogen

atau hidroksida ditambahkan, atau ketika larutan itu diencerkan. Buffer dapat

dibagi menjadi 3 jenis sesuai kapasitasnya, yaitu buffer yang kapasitasnya 0,

buffer yang kapasitasnya tak hingga, serta buffer yang kapasitasnya dibatasi

sebanyak n. Buffer dengan kapasitas terbatas inilah yang disebut sebagai

bounded-buffer (Underwood, 2002 ).

Sifat dari larutan buffer yaitu pH larutan tidak berubah jika diencerkan dan

tidak berubah pula jika ditambahkan kedalamnya sedikit asam atau basa

(Padmono, 2007).

Larutan buffer sering digunakan dalam bidang kimia analisis seperti pada

pembuatan fase gerak pada KCKT dan ekstraksi obat dari larutan berair. Jenis

buffer yang paling sederhana tersusun atas asam/basa lemah yang

dikombinasikan dengan asam/basa kuat. Sistem buffer yang umum adalah

sistem natrium asetat atau asam asetat. Cara langsung yang digunakan untuk

membuat buffer adalah dengan menambahkan natrium hidroksida pada asam

asetat sampai pH yang dikehendaki tercapai. Kisaran pH yang paling efektif

untuk membuat buffer adalah satu unit pH disekitar nilai pKa asam atau basa

lemah yang digunakan untuk membuat buffer. Sebagai contoh, nilai pKa asam

Page 2: Biokimia Dida

asetat adalah 4,76 karenanya kisaran pH buffer yang paling efektif adalah 3,76

hingga 5,76 (Golib, 2007).

Kebutuhan buffer kadang menyulitkan karena hampir setiap analisa

membutuhkan kondisi pH tertentu yang relatif stabil. Karena banyaknya macam

dan jenis buffer, pemilihan buffer yang akan digunakan menjadi masalah

tersendiri. Dalam memilih buffer, yang harus diperhatikan adalah pH optimum

serta sifat-sifat biologisnya. Banyak jenis buffer yang mempunyai impak

terhadap sistem biologis, aktivitas enzim, substrat, atau kofaktor (Riyadi, 2008).

Daftar Pustaka

Gholib,I.G. 2007. Kimia Analisis Farmasi. Pustaka Belajar: Yogyakarta.

Clark,J. 1988. Ringkasan Kimia. Ganeca Exact Bandung: Bandung.

Padmono, 2007, Buffer dan Kapasitasnya, Dari http://www.padmono.blogspot.com. Diakses tanggal 10 April 2012.

Underwood, 2002 , Kimia Farmasi, Dari http://www.wahyuriadi.blogspot.com/. Diakses tanggal 9 April 2012.

Wiro Alexander, 2011, Buffer dan Kapsitas Buffer, Dari http://wiropharmacy.blogspot.com/2011/03/kuliah-buffer-dan-kapasitas-buffer.html, Diakses tanggal 9 April 2012.