biokimia dida
DESCRIPTION
biokimTRANSCRIPT
PRINSIP KALIBRASI
1. KALIBRASIpenyetelan suatu alat, atau suatu proses yang dilakukan untuk mendapatkan besaran nilai seuatu alat (sensor, actuator,dll) sesuai dengan yang dinginkan.
Teori Dasar
Larutan penyangga atau larutan buffer atau dapar merupakan suatu
larutan yang dapat mempertahankan nilai pH tertentu. Adapun sifat yang paling
menonjol dari larutan penyangga ini seperti pH larutan penyangga hanya
berubah sedikit pada penambahan sedikit asam kuat. Disamping itu larutan
penyangga merupakan larutan yang dibentuk oleh reaksi suatu asam lemah
dengan basa konjugatnya ataupun oleh basa lemah dengan asam konjugatnya.
Reaksi ini disebut sebagai reaksi asam-basa konjugasi. Disamping itu
mempunyai sifat berbeda dengan komponen-komponen pembentuknya (Wiro
Alexander ,2011).
Larutan penyangga atau larutan buffer atau larutan dapar merupakan suatu
larutan yang dapat menahan perubahan pH yang besar ketika ion – ion hidrogen
atau hidroksida ditambahkan, atau ketika larutan itu diencerkan. Buffer dapat
dibagi menjadi 3 jenis sesuai kapasitasnya, yaitu buffer yang kapasitasnya 0,
buffer yang kapasitasnya tak hingga, serta buffer yang kapasitasnya dibatasi
sebanyak n. Buffer dengan kapasitas terbatas inilah yang disebut sebagai
bounded-buffer (Underwood, 2002 ).
Sifat dari larutan buffer yaitu pH larutan tidak berubah jika diencerkan dan
tidak berubah pula jika ditambahkan kedalamnya sedikit asam atau basa
(Padmono, 2007).
Larutan buffer sering digunakan dalam bidang kimia analisis seperti pada
pembuatan fase gerak pada KCKT dan ekstraksi obat dari larutan berair. Jenis
buffer yang paling sederhana tersusun atas asam/basa lemah yang
dikombinasikan dengan asam/basa kuat. Sistem buffer yang umum adalah
sistem natrium asetat atau asam asetat. Cara langsung yang digunakan untuk
membuat buffer adalah dengan menambahkan natrium hidroksida pada asam
asetat sampai pH yang dikehendaki tercapai. Kisaran pH yang paling efektif
untuk membuat buffer adalah satu unit pH disekitar nilai pKa asam atau basa
lemah yang digunakan untuk membuat buffer. Sebagai contoh, nilai pKa asam
asetat adalah 4,76 karenanya kisaran pH buffer yang paling efektif adalah 3,76
hingga 5,76 (Golib, 2007).
Kebutuhan buffer kadang menyulitkan karena hampir setiap analisa
membutuhkan kondisi pH tertentu yang relatif stabil. Karena banyaknya macam
dan jenis buffer, pemilihan buffer yang akan digunakan menjadi masalah
tersendiri. Dalam memilih buffer, yang harus diperhatikan adalah pH optimum
serta sifat-sifat biologisnya. Banyak jenis buffer yang mempunyai impak
terhadap sistem biologis, aktivitas enzim, substrat, atau kofaktor (Riyadi, 2008).
Daftar Pustaka
Gholib,I.G. 2007. Kimia Analisis Farmasi. Pustaka Belajar: Yogyakarta.
Clark,J. 1988. Ringkasan Kimia. Ganeca Exact Bandung: Bandung.
Padmono, 2007, Buffer dan Kapasitasnya, Dari http://www.padmono.blogspot.com. Diakses tanggal 10 April 2012.
Underwood, 2002 , Kimia Farmasi, Dari http://www.wahyuriadi.blogspot.com/. Diakses tanggal 9 April 2012.
Wiro Alexander, 2011, Buffer dan Kapsitas Buffer, Dari http://wiropharmacy.blogspot.com/2011/03/kuliah-buffer-dan-kapasitas-buffer.html, Diakses tanggal 9 April 2012.