bincang keuangan keluarga

24
Keuangan Keluarga Muhammad Zen, MA 1 Khusus untuk karyawan: PT TOYOTA ASTRA FINANCE SERVISE, 09 Maret 2011 Muhammad Zen, MA (DOSEN BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN STEI SEBI DAN FSH UIN JAKARTA) Mengelola Keuangan Keluarga

Upload: muhammad-zen

Post on 06-Dec-2014

2.025 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Perencanaan keuangan keluarga sangat penting dilakukan agar memperoleh profit dunia dan akhirat

TRANSCRIPT

Page 1: Bincang keuangan keluarga

Keuangan Keluarga Muhammad Zen, MA 1

Khusus untuk karyawan:

PT TOYOTA ASTRA FINANCE SERVISE,

09 Maret 2011

Muhammad Zen, MA(DOSEN BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN

STEI SEBI DAN FSH UIN JAKARTA)

Mengelola Keuangan Keluarga

Page 2: Bincang keuangan keluarga

Muhammad Zen, S.Ag, Lc, MA

Bekasi, 12 Januari 1978S-1 Manajemen IAIN Jakarta 2001

S-1 Hight Institute for Hadith Science “Darus-Sunnah” 2002S-2 Pascasarjana UIN Jakarta Konsentrasi Ekonomi Islam 2006

S-3 Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta Konsentrasi Ekonomi Islam 2007-kini

Hp: 08129563750Email: [email protected].

AKTIVITAS:KONSULTAN ZAKAT DI MAJALAH SHARING & WEBSITE ERA

MUSLIMKONSULTAN ZAKAT DI LAZIS AMALIAH ASTRA DAN RUMAH

ZAKATKONSULTAN SYARIAH IMZ DD REPUBLIKA (2009)

PUKET III STAI BINAMADANI (2009)TRAINING MANAGER CIRTIE (2007-2008)

DOSEN BISNIS DAN WIRAUSAHA STEI SEBIDOSEN FDK & FSH UIN JAKARTA SEJAK 2001

PENULIS BUKU : 1. “ZAKAT & WIRAUSAHA” , 2. 24 HOUR OF CONTEMPORARY ZAKAT

DIREKTUR SYAHID COMPUTER UIN JAKARTA (2001-2007)PENGISI SEMINAR NASIONAL, WORKSHOP, TRAINING DAN KHUTBAHKeuangan

Keluarga2Muhammad Zen, MA

Page 3: Bincang keuangan keluarga

SIMPAN PROTEKSI

INVESTASIBELANJA

HARTA

Keuangan Keluarga 3Muhammad Zen, MA

Page 4: Bincang keuangan keluarga

Perencanaan Keuangan

FINISH

STARTKeuangan Keluarga 4Muhammad Zen, MA

Page 5: Bincang keuangan keluarga

5

Kenali siklus finansial keluarga Kelompok Satu, adalah kelompok umur antara 20 hingga 30-an tahun. Kelompok orang yang baru mulai bekerja, serta memerlukan pembiayaan untuk persiapan pernikahan, mendapatkan rumah pertama, kelengkapan rumah, kendaraan pertama, dan persiapan finansial untuk anak pertama. Sehingga sebagian besar pendapatan diperuntukkan untuk membayar cicilan atau angsuran rumah dan kendaraan, serta memenuhi perabotan rumah tangga dan persiapan persalinan, juga perlengkapan bayi

Kelompok Dua, kelompok umur awal 30 hingga 45 tahun; memiliki beberapa anak. sebagian besar pendapatan diperuntukkan bagi pendidikan anak (pendidikan formil maupun non formil), sarana penunjang pendidikan. Renovasi rumah karena bertambahnya anggota keluarga, Mengganti kendaraan karena bertambahnya anggota keluarga. Serta Persiapan berangkat haji.

Kelompok Tiga, adalah kelompok umur 45 – 55 tahun. Kelompok ini memerlukan pembiayaan anak-anak di perguruan tinggi, pernikahan anak, pembiayaan untuk pengobatan diri (dan pasangannya), dan sudah lebih terkonsentrasi untuk mempersiapkan dana pensiun.

Kelompok Empat, adalah kelompok umur 55 tahun ke atas. Porsi pembiayaan untuk usia ini sudah lebih besar diperuntukkan bagi masa pensiun, yang meliputi biaya hidup dan tentunya biaya kesehatan/pengobatan dirinya.

Keuangan Keluarga Muhammad Zen, MA

Page 6: Bincang keuangan keluarga

6

Konsep dasar Perencanaan Keuangan Keluarga

Memperoleh pendapatan yang Halal dan Thoyib ”Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi.” (Al-Qashash, 28: 77)

”Hai sekalian manusia, makanlah (gunakanlah) yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu” (Al-Baqarah, 2:168)

Rasulullah bersabda: “ibadah itu terdiri dari sepuluh bagian, sembilan diantaranya dalam mencari rezeki halal”

Skala prioritas dan Keseimbangan dalam Penggunaan“Mereka itu apabila menafkahkan (membelanjakan) hartanya tidak melampaui batas dan tidak pula kikir, tetapi mengambil jalan tengah diantara keduanya.”(Al-Furqon, 25: 67)

Penyucian harta (Tazkiyat Al-maal) "Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan do'akanlah mereka karena sesungguhnya do'amu dapat memberikan ketenangan bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (At-Taubah, 9:103)

Pendapatan atau harta yang dimiliki harus produktif (berputar) untuk modal usaha atau untuk memberdayakan orang lain.

Keuangan Keluarga Muhammad Zen, MA

Page 7: Bincang keuangan keluarga

INPUT – PROSES - OUTPUT

Tidak memberi hadiah/ komisi dalam lobi bisnis /kerja(uang, wanita, dll.)

Tidak makan riba

Tidak ingkar janji

Input- proses- output bebas dari barang & jasa haram Tida

k suap

Tidak menipu Tidak

korupsi

Tidak zalim

KEUANGAN KELUARGA

Keuangan Keluarga 7Muhammad Zen, MA

Page 8: Bincang keuangan keluarga

Tanggung Jawab Atas Harta

Dari mana diperoleh.

Bagaimana cara mengelolanya.

Kemana & untuk apa.

Keuangan Keluarga 8Muhammad Zen, MA

Page 9: Bincang keuangan keluarga

9

Mengenal Arus Kas

Arus Kas Negatif (Pemasukan tidak stabil, Pengeluaran > pemasukan)

Arus Kas Positif (Pemasukan stabil, pengeluaran sesuai dengan Pemasukan)

Arus Kas Strategis=arus kas ideal (Pemasukan stabil, mampu memenuhi rencana keuangan)

Keuangan Keluarga Muhammad Zen, MA

Page 10: Bincang keuangan keluarga

10Keuangan Keluarga Muhammad Zen, MA

Page 11: Bincang keuangan keluarga

11

Arus Kas Pemasukan

GajiKomisiBonusInsentif (untuk mereka yang bekerja sebagai karyawan)Laba usahaDividenBagi hasil (bagi wiraswastawan/wati)Bunga/ bagi hasil tabungan/depositoHasil investasiDana pensiunNilai tunai polis asuransidll

PengeluaranTabungan/asuransiBiaya hidup sehari-hari (konsumsi) dan Biaya rumah tanggaKontrak rumah, Listrik, Telepon, Gas, Air, Kebersihan, perawatan RT)Hutang/ cicilan Bank Biaya kesehatan (Vitamin, Obat-obatan, Perawatan medis, Olahraga, dll)Biaya transportasi (Bensin, Parkir, Tol, Perawatan kendaraan, dll)Kebutuhan Anak (Pendidikan anak) Rekreasi dan hiburan Gaji Pembantu dan SopirDepresiasi aset

Keuangan Keluarga Muhammad Zen, MA

Page 12: Bincang keuangan keluarga

12

Tentukan Komposisi Keuangan

Pengeluaran Tabungan/premi Asuransi (10%)Pengeluaran Harian (40%)Konsumsi Listrik, Tlp, Air.Cicilan hutang (30 %)Biaya tidak terduga (5%)Biaya Kendaraan (10%)Zakat, sedekah (5%)

Keuangan Keluarga Muhammad Zen, MA

Page 13: Bincang keuangan keluarga

13

PRIORITASKAN TABUNGAN

Cara Tradisional

Cara Kontemporer

Keuangan Keluarga Muhammad Zen, MA

Page 14: Bincang keuangan keluarga

Masalah Keuangan Keluarga:Boros

Defisit

Sulit menabung

Biaya mendesak / tak terduga

Hutang terlalu besar

Investasi tidak optimal

Investasi bodong

….

….

Masalah“kekurangan” uang

Masalah“kelebihan” uang

Keuangan Keluarga 14Muhammad Zen, MA

Page 15: Bincang keuangan keluarga

Mengelola Sumber Penghasilan

Waktu: RutinWaktu: Rutin

Waktu: Tidak Rutin Waktu: Tidak Rutin

Jumlah: PastiJumlah: Tidak Pasti / Fleksibel

Jumlah: Tidak Pasti / Fleksibel Jumlah: Pasti

• Gaji• Benefit non-kinerja

• Komisi/fee• Benefit kinerja

• Hadiah• Bonus

• THR

Alokasikan untuk pengeluaran rutin

Alokasikan untuk pengeluaran

tidak rutin dan dana cadangan

Alokasikan untuk pengeluaran

khusus

Alokasikan untuk pengeluaran

bebas

Keuangan Keluarga 15Muhammad Zen, MA

Page 16: Bincang keuangan keluarga

Mengelola Alokasi Pengeluaran

• zakat/perpuluhan• cicilan hutang• premi asuransi

• makanan• transport• utilitas• hiburan

• Kesehatan• Maintenance rumah / kendaraan

• Pajak PBB/STNK

Alokasikan dari penghasilan rutin

Alokasi dari saving

Alokasi dariasuransi dan

dana cadangan

Waktu: RutinWaktu: Rutin

Waktu: Tidak Rutin Waktu: Tidak Rutin

Jumlah: PastiJumlah: Tidak Pasti / Fleksibel

Jumlah: Tidak Pasti / Fleksibel Jumlah: Pasti

Keuangan Keluarga 16Muhammad Zen, MA

Page 17: Bincang keuangan keluarga

Prioritas Cashflow1. Kewajiban pada Tuhan

ZIS, perpuluhan, persembahan, dll

2. Kewajiban pada orang lain

cicilan hutang

3. Kebutuhan masa depan

tabungan, investasi, asuransi

4. Kebutuhan & keinginan sekarang

biaya hidup

Keuangan Keluarga 17Muhammad Zen, MA

Page 18: Bincang keuangan keluarga

Manajemen Resiko

RISIKO

HINDARI KURANGI HADAPI ALIHKAN

Keuangan Keluarga 18Muhammad Zen, MA

Page 19: Bincang keuangan keluarga

PROTEKSI

NO JENIS RESIKO PROTEKSI OLEHPEMBERI KERJA

PROTEKSI SENDIRI

1

2

3

4

5

Kematian

Kecelakaan

Sakit

Musibah Pada Harta

PHK

…………..

………….

………….

---

Jamsostek

……………..

……………..

……….….….

………………

………………

Asuransi Jiwa

Asuransi Kecelakaan/Kesehatan

Asuransi Kesehatan

Asuransi Kerugian

Dana Cadangan

Keuangan Keluarga 19Muhammad Zen, MA

Page 20: Bincang keuangan keluarga

Alokasi Biaya KesehatanTANPA ASURANSI ASURANSI KESEHATAN

PRIBADI

ASURANSI KESEHATAN

PERUSAHAAN

Anggaran kesehatan terbatas

Biaya kesehatan bisa sangat mahal & mengganggu kondisi keuangan

Cakupan risiko terbatas (tidak termasuk gigi, kacamata, lab/rontgen, kehamilan, dll)

Lebih mahalTidak praktisFleksibel

Cakupan risiko lebih luas (termasuk gigi, kacamata, lab/rontgen, kehamilan, dll)

Lebih murahLebih praktisTidak fleksibel

Keuangan Keluarga 20Muhammad Zen, MA

Page 21: Bincang keuangan keluarga

Penggunaan HartaTidak boros dan tidak kikir

“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih- lebihan.” (QS 7 : 31)

“Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan (pula) engkau terlalu mengulurkannya (sangat pemurah) nanti kamu menjadi tercela dan menyesal.” (QS 17 : 29)Memberi infaq dan shodaqoh

Perumpamaan orang yang menginfak hartanya dijalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang dia kehendaki, Dan Allah berjanji barang siapa melakukan kebajikan akan dilipatgandakan pahalanya dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui” (QS 2:261

Keuangan Keluarga 21Muhammad Zen, MA

Page 22: Bincang keuangan keluarga

Penggunaan Harta

Membayar zakat sesuai ketentuan ”Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan

menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menumbuhkan) ketentraman jiwa bagi mereka. Allah maha mendengar lagi maha mengetahui.” (QS 9:103)Memberi pinjaman tanpa bunga Meringankan orang yang berhutang

“Dan jika (orang berutang itu) dalam kesulitan, maka berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Dan jika kamu menyedekahkan, itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS 2:280)

Keuangan Keluarga 22Muhammad Zen, MA

Page 23: Bincang keuangan keluarga

Perolehan hartaHarta dikatakan halal dan baik apabila niatnya benar, tujuannya benar dan cara atau sarana untuk memperolehnya juga benar, sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan dalam Al-Quran dan as Sunnah

“Barang siapa mengumpulkan harta dari jalan haram, lalu dia menyedekahkannya, maka dia tidak mendapatkan pahala, bahkan mendapatkan dosa” (HR Huzaimah dan Ibnu Hiban dishahihkan oleh Imam Hakim)

“Sesuatu yang haram tetaplah haram, bagaimanapun baiknya niat pelakunya, mulia tujuannya, dan tepat sasarannya” (Al-Hadits)

Ada konsekwensi jangka panjang dalam memperoleh harta

“Pada hari itu mereka semuanya Dibangkitkan Allah, lalu DiberitakanNYA kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah menghitungnya (semua amal perbuatan itu), meskipun mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu” (QS 58 :6)

Keuangan Keluarga 23Muhammad Zen, MA

Page 24: Bincang keuangan keluarga

Krisis Global Muhammad Zen 24

Thank you!

For further discussion, please contact Muhammad Zen, MA08129563750 [email protected]

Keuangan Keluarga Muhammad Zen, MA 24