biarkan bunga itu tumbuh

3
Biarakan Bunga Itu Tumbuh Area taman seringkali di idam-idamkan oleh banyak orang. Taman yang dihiasi oleh bunga-bunga yang bervariasi warnanya, bentuknya bahkan baunya. Apalagi ketika di halaman rumah kita memiliki taman bunga-bunga itu, alangkah segarnya mata ini ketika memandangnya dibalik jendela kamar yang terbasahi oleh embun pagi ataupun oleh gelapnya malam. Biasanya kita memiliki bunga spesial yang selalu kita perhatikan dan selalu ingin dipetik ketika bunga itu mekar. Selalu memberinya air, memberinya pupuk terbaik di nusantara atau bahkan pupuk terbaik di dunia, pandangannya tidak pernah sedikit pun lepas dari bunga yang dispsesialkannya. Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan bahkan tahun demi tahun bunga itu selalu diperhatikan begitu spesial, mungkin mata, hati dan pikirannya sudah di set bahwa memperhatikan pertumbuhannya adalah prioritas utama dalam hidupnya. Ingin sekali bunga itu cepat tumbuh dan mekar, namun hasrat itu seringkali sirna. Karena pemandangan yang diimajinasikan membutuhkaan waktu yang terlalu lama namun ketika ditunggu pun belum tentu akan seindah dengan apa yang kita imajinasikan. Sehingga muncul ambisi untuk membuktikan bahwa bunga itu akan tumbuh dengan cepat. Memberikan air dengan volume yang begitu besar dan pupuk dengan jumlah yang begitu banyak. Maka seluruh pikiran nya pun tertuju pada bunga yang ingin cepat dia tumbuhkan. Setiap saat, saat pagi hari, setelah pulang sekolah bahkan di malam hari keadaan bunga itu selalu dia cek. Apa yang terjadi, apakah bunga itu akan tumbuh dengan cepat ketika volume air dan jumlah pupuk diberikan dalam dosis yang berlebih? Dan apakah ketika seluruh perhatian dan pikiran ditujukan pada bunga itu lalu bunga itu akan tumbuh dengan cepat juga? Kemungkinan besar bunga itu akan tertunduk layu dan lenyap di tanah halaman kita. Memang sedih ketika bunga yang diidam-idamkan ternyata malah meninggalkan kita, tetapi ada satu hal yang menarik di halaman itu.

Upload: fauzi-yusupandi

Post on 07-Apr-2016

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Biarkan bunga itu tumbuh

Biarakan Bunga Itu Tumbuh

Area taman seringkali di idam-idamkan oleh banyak orang. Taman yang dihiasi oleh bunga-bunga yang bervariasi warnanya, bentuknya bahkan baunya. Apalagi ketika di halaman rumah kita memiliki taman bunga-bunga itu, alangkah segarnya mata ini ketika memandangnya dibalik jendela kamar yang terbasahi oleh embun pagi ataupun oleh gelapnya malam. Biasanya kita memiliki bunga spesial yang selalu kita perhatikan dan selalu ingin dipetik ketika bunga itu mekar. Selalu memberinya air, memberinya pupuk terbaik di nusantara atau bahkan pupuk terbaik di dunia, pandangannya tidak pernah sedikit pun lepas dari bunga yang dispsesialkannya. Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan bahkan tahun demi tahun bunga itu selalu diperhatikan begitu spesial, mungkin mata, hati dan pikirannya sudah di set bahwa memperhatikan pertumbuhannya adalah prioritas utama dalam hidupnya. Ingin sekali bunga itu cepat tumbuh dan mekar, namun hasrat itu seringkali sirna. Karena pemandangan yang diimajinasikan membutuhkaan waktu yang terlalu lama namun ketika ditunggu pun belum tentu akan seindah dengan apa yang kita imajinasikan.

Sehingga muncul ambisi untuk membuktikan bahwa bunga itu akan tumbuh dengan cepat. Memberikan air dengan volume yang begitu besar dan pupuk dengan jumlah yang begitu banyak. Maka seluruh pikiran nya pun tertuju pada bunga yang ingin cepat dia tumbuhkan. Setiap saat, saat pagi hari, setelah pulang sekolah bahkan di malam hari keadaan bunga itu selalu dia cek. Apa yang terjadi, apakah bunga itu akan tumbuh dengan cepat ketika volume air dan jumlah pupuk diberikan dalam dosis yang berlebih? Dan apakah ketika seluruh perhatian dan pikiran ditujukan pada bunga itu lalu bunga itu akan tumbuh dengan cepat juga? Kemungkinan besar bunga itu akan tertunduk layu dan lenyap di tanah halaman kita. Memang sedih ketika bunga yang diidam-idamkan ternyata malah meninggalkan kita, tetapi ada satu hal yang menarik di halaman itu.

Esok hari, ketika hati masih diselimuti perasaan sedih tiba-tiba tanah mulai bergetar seperti akan mengeluarkan sesuatu. Ternyata muncul bibit bunga baru yang perlahan tumbuh di halaman kita, bentuknya masih kecil dan perasaan kita menganggap bunga itu tidak menarik dibandingkan bunga spesialnya yang sudah mati. Seiring berjalannya waktu, bunga itu tumbuh dengan perlahan, membesar tanpa adanya perhatian. Ketika mentapnya di pagi hari rasanya sangat nyaman, padahal bunga itu sama sekali tidak diharapkan keberadaannya. Tapi mengapa setiap menatapnya, hati ini terasa tentram? Pikiran ini terasa jernih? Dan rasanya ingin sekali menikmati hari-hari dengan duduk bersama bunga itu. Padahal dia tidak pernah memberikannya air dengan volume yang begitu besar dan jumlah pupuk yang begitu banyak. Hanya cahaya matahari yang sedikit dan tetesan hujan yang menemani hari-hari bunga yang tidak diharapkan itu.

Aku mengerti sekarang, mencintai dalam diam adalah sesuatu hal yang indah. Sama halnya seperti kisah Ali dan Fatimah. Ketika mencoba memberikan segala yang dimiliki itu belum tentu akan menjadikan dia sebagai teman hidup. Memberikan perhatian yang ekstra dan terus membayangi hidupnya itupun belum tentu berujung pada kursi pelaminan. Biarkan bunga itu tumbuh dengan kemampuannya, ketika seluruh yang kita miliki kita berikan dan

Page 2: Biarkan bunga itu tumbuh

ternyata pada akhirnya bunga itu bukan untuk kita. Apa perasaan kita? Sedih? Senang? Bahagia? Mungkin jawabannya sudah terlihat dari wajah yang mengkerut dan mata yang meneteskan air mata. Terkadang jodoh itu seperti bunga yang tidak diharapkan, dia akan tumbuh dengan sendirinya meskipun aku tidak pernah memperdulikannya. Bunga itu akan hadir memberikan kesejukan pada mata yang memandangnya. Karena cinta bukan seberapa lama keakraban yang dibangun, bukan karena kedekatan yang tekun melainkan ada kecocokan jiwa di dalamnya.

Mulai saat ini, aku akan membiarkan bunga ku tumbuh dengan kemampuannya. Aku tidak mau memberikan perhatian yang begitu ekstra dan membayangi selalu kehidupanmu. Karena aku takut kamu muak denganku, aku takut menghalangi kebebasanmu. Aku akan memberikanmu kesempatan untuk menjelajahi seluk beluk kehidupan ini dengan sekemampuanmu, dengan segala tenaga yang kamu miliki. Biarkan tali persahabatan ini yang mengikat kita saat ini agar kita bisa bersama-sama bercerita dengan leluasa, berbagi tawa dan makan di tempat yang bernuansa sunda ataupun eropa. Karena bunga yang indah adalah bunga yang selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah, meskipun cahaya matahari yang sedikit, tetesan hujan dan sedikit pupuk yang diberikan. Semoga kita dipertemukan dalam taman yang begitu indah dan kamu adalah bunga yang tumbuh dengan baik tanpa aku harapkan sebelumnya.

-Untuk bunga yang sedang tidak aku harapkan-

(Bandung, 13 Maret 2014)