bhimasena power indonesia

5
BHIMASENA POWER INDONESIA Teman-teman pasti sudah mendengar dan tahu kan mengenai berita akan dibangunnya PLTU batubara berkapasitas 2000 megawatt dan digadang-gadang akan menjadi PLTU terbesar di kawasan Asia Tenggara? Lalu perusahaan manakah yang akhirnya berhasil memenangkan tender pembangunan PLTU ini? Yak jawabannya adalah PT. Bhimasena Power Indonesia. Pemerintah telah menunjuk dan menyepakati pembangunan PLTU ini dengan konsorsium yang terdiri dari tiga perusahaan yaitu satu perusahaan nasional , dan dua lainnya merupakan perusahaan Jepang. Tiga perusahaan tersebut yaitu Adaro Power, J-Power, dan Itochu. Masing-masing diantaranya adalah J-Power atau singkatan dari Electric Power Development, co.ltd , lalu Itochu Corporation, dan PT Adaro Power yang merupakan bagian dari PT Adaro Energy Tbk. Kepemilikan di dalam PT Bhimasena Power ini terdiri dari 34% J-Power , 34% Adaro, dan 32% Itochu. Komisaris utama PT Bhimasena Power Indonesia ini adalah Andre J Mamuaya. Menurut beliau, proyek PLTU Batang ini bernilai 30 Triliun, dan pembiayaan proyek ini sebesar 80 % diperoleh dari pinjaman JBIC, sisanya berasal dari equitas gabungan tiga perusahaan tersebut yakni J-Power, Itochu, dan Adaro Power Dokumen resmi PT Bhimasena Power Indonesia juga menyebutkan bahwa sejak Oktober 2012 telah memulai pembangunan infrasturktur dengan target pada tahun 2016 akan dapat dilaksanakan operasi komersial yang pertama, dan pada

Upload: aulan-putri-anggraini

Post on 20-Jan-2016

195 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tentang perusahaan yang akan membangun PLTU terbesar se Asia Tenggara

TRANSCRIPT

Page 1: Bhimasena Power Indonesia

BHIMASENA POWER INDONESIA

Teman-teman pasti sudah mendengar dan tahu kan mengenai berita akan dibangunnya

PLTU batubara berkapasitas 2000 megawatt dan digadang-gadang akan menjadi PLTU

terbesar di kawasan Asia Tenggara? Lalu perusahaan manakah yang akhirnya berhasil

memenangkan tender pembangunan PLTU ini? Yak jawabannya adalah PT. Bhimasena

Power Indonesia. Pemerintah telah menunjuk dan menyepakati pembangunan PLTU ini

dengan konsorsium yang terdiri dari tiga perusahaan yaitu satu perusahaan nasional , dan dua

lainnya merupakan perusahaan Jepang. Tiga perusahaan tersebut yaitu Adaro Power, J-

Power, dan Itochu. Masing-masing diantaranya adalah J-Power atau singkatan dari Electric

Power Development, co.ltd , lalu Itochu Corporation, dan PT Adaro Power yang merupakan

bagian dari PT Adaro Energy Tbk. Kepemilikan di dalam PT Bhimasena Power ini terdiri

dari 34% J-Power , 34% Adaro, dan 32% Itochu.

Komisaris utama PT Bhimasena Power Indonesia ini adalah Andre J Mamuaya.

Menurut beliau, proyek PLTU Batang ini bernilai 30 Triliun, dan pembiayaan proyek ini

sebesar 80 % diperoleh dari pinjaman JBIC, sisanya berasal dari equitas gabungan tiga

perusahaan tersebut yakni J-Power, Itochu, dan Adaro Power

Dokumen resmi PT Bhimasena Power Indonesia juga menyebutkan bahwa sejak

Oktober 2012 telah memulai pembangunan infrasturktur dengan target pada tahun 2016 akan

dapat dilaksanakan operasi komersial yang pertama, dan pada tahun 2017 dapat dilaksanakan

operasi komersial yang kedua. Kesepakatan harga penjualan listrik antara Bhimasena Power

Indonesia dengan PLN sebesar US$ 5,79 per kWH.

PT Adaro Energy yang merupakan salah satu bagian dari tiga perusahaan dalam PT

Bhimasena ini, PT Adaro Energy akan berperan dala menyediakan pasokan batubara hingga

mencapai 10,3 miliar ton di tahun 2012, selain itu Adaro juga telah melengkapi dengan

pembelian saham di PT Bhakti Energi Persada yang saat ini memiliki cadangan terbesar di

Indonesia. Adaro Tbk, yang saat ini dipimpin oleh pengusaha dari Indonesia, yaitu bapak

Garibaldi Tohir dengan salah satu direkturnya adalah Sandiaga S Uno, sedangkan komisaris

utama Adaro adalah Edward Soeryadjaja, yang legendaris dengan PT Astra Internasionalnya.

Konsorsium J-POWER – ADARO – ITOCHU mendirikan perusahaan BPI pada

bulan Juli 2011 untuk membangun, memiliki, dan mengoperasikan (Build, Own, Operate)

pembangkit bertenaga batubara, yang akan menjadi salah satu yang terbesar Asia. Pada

Page 2: Bhimasena Power Indonesia

tanggal 17 Juni 2011, konsorsium menerima Letter of Intent (LOI) setelah memenangkan

proses tender internasional yang kompetitif.

Dibawah ini, mari kita bahas sedikit informasi mengenai masing-masing perusahaan

tersebut, dimulai dari J-Power, ADARO, lalu yang terakhir Itochu. Berikut sedikit

pembahasannya yang dapat penulis simpulkan

J – POWER secara aktif mengembangkan bisnis pembangkit listrik global (sekitar

3.700 MW shared capacity dari 29 proyek yang beroperasi memproduksi sekitar 15.000 MW

gross capacity), memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik bertenaga batubara di

Jepang dengan total kapasitas terpasang sekitar 8.400 MW. Selain pengembangan

pembangkit listrik bertenaga batubara di Asia, J-Power juga sedang mengembangkan 9

proyek di Thailand yang akan memproduksi 4.000 MW, dan akan selalu aktif dalam bisnis

pembangkit listrik global.

ADARO ini adalah perusahaan tambang batubara & energi yang mengoperasikan

tambang batubara tunggal terbesar di belahan bumi bagian Selatan, dan juga menjadi

pemasok batubara terbesar di pasar domestik Indonesia. Tahun 2010, produksi dan penjualan

ADARO masing-masing mencapai 42,2 juta ton dan 43,8 juta ton, jadi bisa dibilang ADARO

ini bukan perusahaan ecek-ecek atau dalam arti ADARO ini termasuk perusahaan adidaya di

bidang batubara. Presiden direktur ADARO, Garibaldi Thohir, mengatakan “Kami bersyukur

mengambil bagian dalam proyek pembangkit listrik 2.000 MW ini untuk membantu

mendorong peningkatan kapasitas listrik di Indonesia dan berkontribusi dalam pembangunan

nasional. Proyek ini merupakan bagian dari rencana strategis jangka panjang dalam

merealisasikan visi kami yaitu menjadi grup perusahaan tambang dan energi Indonesia yang

terkemuka.” Sebagai satu-satunya perusahaan lokal dalam konsorsium, ADARO akan

berkontribusi terutama dalam keahliannya di pasar domestik dan pasokan batubara serta

logistiknya, dan juga pengadaan batubara.

ITOCHU menempatkan bisnis IPP pada pengelolaan jangka waktu menengah, Brand

–new Deal 2012, yang menghasilkan pendapatan yang stabil dalam jangka panjang sebagai

prioritas. Selain Amerika Utara, dimana ITOCHU telah mengakumulasi aset IPP, ITOCHU

akan bekerja secara aktif untuk meningkatkan aset IPP di Indonesia, dimana PPA telah

ditanda – tangani, serta memiliki ketertarikan khusus terhadap Indonesia, Eropa, Timur

Tengah dan wilayah-wilayah lainnya.

Page 3: Bhimasena Power Indonesia

Nah dibawah ini adalah informasi mengenai beberapa perusahaan yang ikut andil

dalam pembangungan PLTU di Batang beserta alamat kantornya:

1. Electric Power Development Co., Ltd berkantor pusat di Chuo-ku, Tokyo; dengan Presiden yang bernama Masayoshi Kitamura (“J-POWER”).

2. PT ADARO POWER yang seluruh saham dimiliki oleh PT ADARO ENERGY Tbk (IDX; ADRO) berkantor pusat di Jakarta, Indonesia dengan Presiden Direktur bernama Garibali Thohir (“ADARO”),

3. ITOCHU Corporation berkantor pusat di Minato-ku, Tokyo dengan Presiden dan CEO bernama Masahiro Okafuji (ITOCHU)

4. Serta PT BHIMASENA POWER INDONESIA berkantor pusat di Jakarta, Indonesia dengan presiden Kenichi Seshimo (“BPI”)

Nah sekian dulu informasi tentang BPI nya ya teman-teman, semoga informasi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan teman-teman yang lain mengenai perusahaan yang memegang kendali dalam rencana pembangunan PLTU di Batang, dan semoga PLTU gagal dibangun, karena ada energi bersih lain yang lebih bermanfaat dibanding batubara.

Sumber:

http://bhimasenapower.wordpress.com/ http://www.greenpeace.org/seasia/id/press/releases/stop-investasi-jahat-jepang-di-pltu-

batang/ http://www.adaro.com/publication/view/%EF%BF%BC20111006-signing-of-power-

purchase-agreement-ipp-jawa-tengah/