bgn tahan gempa sederhana

6
MEMBANGUN RUMAH SEDERHANA TAHAN GEMPA PADA KONSTRUKSI BANGUNAN RUMAH TEMBOK ½ Bata Oleh : Arief Sabaruddin Peneliti Madya Bidang Perumahan dan Permukiman Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia setelah sandang dan pangan. Sebagaimana pangan yang memiliki kaidah-kaidah kelayakan pangan yang meliputi empat sehat lima sempurna, begitu juga dengan papan atau rumah memiliki kaidah-kaidah layak huni, agar bangunan memiliki kehandalan, bangunan tersebut harus memenuhi; keselamatan, kesehatan, kenyamanan, serta kemudahan sebagaimana diatur dalam Undang-undang Bangunan Gedung N0. 28/2002. Keselamatan bangunan meliputi persyaratan kemampuan bangunan gedung untuk mendukung beban muatan, yang meliputi beban sendiri dan beban yang ditimbulkan oleh fenomena alam seperti angin dan gempa, serta kemampuan bangunan gedung dalam mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan bahaya petir. Persyaratan kesehatan meliputi sistem penghawaan, pencahayaan, sanitasi, dan penggunaan bahan bangunan gedung. Sistem penghawaan meliputi pengaturan ventilasi dan pencahayaan alami atau buatan dimana setiap ruangan harus terjadi pergantian udara dan mendapatkan pencahayaan yang cukup. Persyaratan kenyamanan meliputi kenyamanan ruang gerak dan hubungan antar ruang, kondisi udara dalam ruang, pandangan, serta tingkat getaran dan tingkat kebisingan. Kenyamanan ruang gerak ditentukan oleh dimensi dan tata letak ruang. Persyaratan kemudahan hubungan ke, dari, dan di dalam bangunan gedung, serta kelengkapan prasarana dan sarana dalam pemanfaatan bangunan gedung. Kemudahan meliputi tersedianya fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman termasuk bagi penyandang cacat dan lanjut usia. Teknologi konstruksi bangunan rumah tinggal menurut Kepmen Kimpraswil No. 403/2002 meliputi konstuksi pasangan dengan rangka beton bertulang, konstruksi ½ tembok, dan kontsruksi kayu panggung maupun tidak panggung. Selain itu juga dikenal konstruksi rumah bambu dan konstruksi baja untuk rumah tinggal. Bahwa sebagian besar perumahan diperkotaan maupun perdesaan saat ini telah bergeser pada bangunan tembok. Susenas 2000 menunjukkan sebanyak 86,03% perumahan perkotaan dan 71,28% perumahan perdesaan di Yogya menggunakan bangunan tembok. Tingginya animo masyarakat terhadap rumah tembok ini, maka diperlukan informasi khusus yang menyangkut kaidah-kaidah membangunan rumah tembok yang tahan gempa, mengingat hampir seluruh wilayah Indonesia memiliki resiko gempa yang sangat tinggi. Prinsip dasar bangunan tahan gempa adalah setiap komponen-komponen bangunan harus terikat dengan kuat satu dengan yang lainnya, ikatan tersebut mulai dari pondasi dengan sloof, sloof dengan kolom praktis, kolom praktis dengan ring balok, dan ring balok dengan rangka kuda-kuda. Demikian juga pada bagian pengisi bahwa dinding pasangan bata/bataco harus terikat dengan rangka kolom praktis, kusen pintu dan jendela harus terikat dengan dinding. Selain konstruksi yang benar faktor kualitas bahan juga harus mendukung, karena pemilihan bahan yang kurang baik, akan mengurangi kekuatan bangunan, terutama pada ikatan-ikatan. Banyak bangunan yang roboh bukan karena konstruksi akan tetapi kualitas bahan bangunannya yang sangat rendah. Saat ini, di Jawa Barat jumlah banguna rumah tinggal dengan pasangan bata sangat tinggi, hal ini dipengaruhi oleh pergeseran persepsi, yang dikaitkan dengan status sosial, dimana bangunan tembok dianggap lebih baik. Namun disamping itu keterbatasan bahan kayu juga semangkin mendorong masyarakat membangunan rumah berbasisi tembok, khususnya di Jawa Barat, karena sulitnya mencari kayu yang berkualitas harga rumah kayu menjadi sangat mahal dibandingkan rumah tembok. (ars.)

Upload: rizka

Post on 25-Oct-2015

45 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tahan gempa

TRANSCRIPT

Page 1: Bgn Tahan Gempa Sederhana

MEMBANGUN RUMAH SEDERHANA TAHAN GEMPAPADA KONSTRUKSI BANGUNAN RUMAH TEMBOK ½ Bata

Oleh : Arief SabaruddinPeneliti Madya Bidang Perumahan dan Permukiman

Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum

Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia setelah sandang dan pangan. Sebagaimana

pangan yang memiliki kaidah-kaidah kelayakan pangan yang meliputi empat sehat lima sempurna,begitu juga dengan papan atau rumah memiliki kaidah-kaidah layak huni, agar bangunan memilikikehandalan, bangunan tersebut harus memenuhi; keselamatan, kesehatan, kenyamanan, sertakemudahan sebagaimana diatur dalam Undang-undang Bangunan Gedung N0. 28/2002.

Keselamatan bangunan meliputi persyaratan kemampuan bangunan gedung untuk mendukung bebanmuatan, yang meliputi beban sendiri dan beban yang ditimbulkan oleh fenomena alam seperti angin dangempa, serta kemampuan bangunan gedung dalam mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran danbahaya petir.

Persyaratan kesehatan meliputi sistem penghawaan, pencahayaan, sanitasi, dan penggunaan bahanbangunan gedung. Sistem penghawaan meliputi pengaturan ventilasi dan pencahayaan alami ataubuatan dimana setiap ruangan harus terjadi pergantian udara dan mendapatkan pencahayaan yangcukup.

Persyaratan kenyamanan meliputi kenyamanan ruang gerak dan hubungan antar ruang, kondisi udaradalam ruang, pandangan, serta tingkat getaran dan tingkat kebisingan. Kenyamanan ruang gerakditentukan oleh dimensi dan tata letak ruang.

Persyaratan kemudahan hubungan ke, dari, dan di dalam bangunan gedung, serta kelengkapan prasaranadan sarana dalam pemanfaatan bangunan gedung. Kemudahan meliputi tersedianya fasilitas danaksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman termasuk bagi penyandang cacat dan lanjut usia.

Teknologi konstruksi bangunan rumah tinggal menurut Kepmen Kimpraswil No. 403/2002 meliputikonstuksi pasangan dengan rangka beton bertulang, konstruksi ½ tembok, dan kontsruksi kayupanggung maupun tidak panggung. Selain itu juga dikenal konstruksi rumah bambu dan konstruksi bajauntuk rumah tinggal.

Bahwa sebagian besar perumahan diperkotaan maupun perdesaan saat ini telah bergeser pada bangunantembok. Susenas 2000 menunjukkan sebanyak 86,03% perumahan perkotaan dan 71,28% perumahanperdesaan di Yogya menggunakan bangunan tembok. Tingginya animo masyarakat terhadap rumahtembok ini, maka diperlukan informasi khusus yang menyangkut kaidah-kaidah membangunan rumahtembok yang tahan gempa, mengingat hampir seluruh wilayah Indonesia memiliki resiko gempa yangsangat tinggi.

Prinsip dasar bangunan tahan gempa adalah setiap komponen-komponen bangunan harus terikat dengankuat satu dengan yang lainnya, ikatan tersebut mulai dari pondasi dengan sloof, sloof dengan kolompraktis, kolom praktis dengan ring balok, dan ring balok dengan rangka kuda-kuda. Demikian juga padabagian pengisi bahwa dinding pasangan bata/bataco harus terikat dengan rangka kolom praktis, kusenpintu dan jendela harus terikat dengan dinding. Selain konstruksi yang benar faktor kualitas bahan jugaharus mendukung, karena pemilihan bahan yang kurang baik, akan mengurangi kekuatan bangunan,terutama pada ikatan-ikatan. Banyak bangunan yang roboh bukan karena konstruksi akan tetapi kualitasbahan bangunannya yang sangat rendah.

Saat ini, di Jawa Barat jumlah banguna rumah tinggal dengan pasangan bata sangat tinggi, hal inidipengaruhi oleh pergeseran persepsi, yang dikaitkan dengan status sosial, dimana bangunan tembokdianggap lebih baik. Namun disamping itu keterbatasan bahan kayu juga semangkin mendorongmasyarakat membangunan rumah berbasisi tembok, khususnya di Jawa Barat, karena sulitnya mencarikayu yang berkualitas harga rumah kayu menjadi sangat mahal dibandingkan rumah tembok. (ars.)

Page 2: Bgn Tahan Gempa Sederhana

Tabel Tata Cara Membangun Rumah Sederhana Tahan GempaPADA KONSTRUKSI BANGUNAN RUMAH TEMBOK ½ Bata

LANGKAH GAMBAR KETERANGANGalian PondasiJenis-jenispondasi untukrumahsederhana,meliputi:1. Pondasi

setempatbatu kali

2. Pondasimenerusbatu kali(umumdigunakan)

3. Pondasipasanganbata merah

4. Pondasi platbetonsetempat

1. Yakinkan, peletakan bangunan akanberada pada posisi yang benar dansetiap sisinya membentuk sudut siku(900) serta bangunan dalam kondisidatar, gunakan waterpas dan pasangpapan bouwplank atau dengan benangsebagai acuan.

Patok dengan balok kayu 4/6atau 5/7, atau kayu dolken dia 7cm.Bouwplank dengan papan 2/20,diserut rata pada bagian atasnyaBenang sebagai patokan ukuransiku dan datar dari As bangunan.

2. Gali tanah untuk pondasi sampaidengan tanah keras, hindaripenempatan bangunan pada lahanekspansif atau lahan lunak lainnya.

3. Pada galian tanah, hamparkan uruganpasir kurang lebih 5 cm, denganmenggunakan pasir urug

Pondasi :1. Lantai

Kerja/urugan pasir tebal5 cm

2. PasanganBatuKosong,tebal 10 –15 cm

3. PasanganPondasiBatu Kali,kedalaman45 – 60 cmpada tanahkeras, lebarpenampangbawah 45 –60 cm

1. Susun diatas permukaan pasir urugpasangan batu tanpa adukan denganketinggian antara 10 – 15 cm

2. Pondasi menerus dari batu belahdengan diameter lebih besar dari 15cm

3. Pondasi Batu Kali menerus dipasangdi atas pasangan batu kosong, denganlebar permukaan bawah 60 cm danpermukaan atas 30 cm denganketinggian sekitar 60 cm tergantungkedalaman tanah keras, rekatkanantara batu pondasi dengan speci 1 pc: 5 psr.

4. Setiap jarak 80 cm pasang angkerberbentuk L dari baja tulangan dengandiameter 8 mm dengan kedalamansekitar 20 cm kedalam pondasi dan 15cm kedalam sloof

DETAIL A

DETAIL AAngker dia. 12 mmsetiap 1.50 meter

PASANGAN BATU KOSONG

PASANGAN BATU KALI

GALIAN PONDASI

PENGUKURAN

PONDASI

Page 3: Bgn Tahan Gempa Sederhana

Sloof, betonbertulangukuran 15/20

1. Sloof merupakan balok pengikatpondasi, untuk menyempurnakansistem ikatan antara pondasi dan sloofdipasang angker diameter 12 denganjarak 1,50 meter

2. Sloof dari beton bertulang, sloof dibuat menerus keliling bangunan tidakterputus

PENULANGAN1. Setiap ujung dari tulangan harus

ditekuk kebagian dalam

2. Tulangan pada sambungan sudutditekuk 900 sepanjang 40 D (diamatertulangan)

Kolom/BalokPraktis betonbertulangukuran 15/15

1. Pastikan rangka bangunan salingterikat, sloof terikat dengan kolompraktis, kolom praktis terikat denganring balok, ring balok terikat dengankuda-kuda.

2. Setiap sudut sambungan antaratulangan sloof, kolom praktis dan ringbalok harus diberi stek panjang 40 D(diamater tulangan) atau tulangankolom dibengkokkan sejajar ringbalok sepanjang 40 D

3. Diameter tulangan sloof minimum 12mm, sedangkan tulangan kolom danring balok minimum 10 mm dengantulangan pembagi/sengkang minimumdiameter 8 mm

4. Gunakan bahan-bahan beton yangbaik; pasir kadar lumpur kurang dari5%, semen tidak berumur lebih dari 3bulan, gunakan air bersih, yaitu airyang dapat dimasak untuk diminum .Campuran beton 1 semen : 2 pasir : 3kerikil

5. Bahan beton tidak boleh tercampurdengan bahan-bahan organik, untukitu tepat pengadukan harus diberi alas

Kolom Praktis 15 x 15

Ring Balok 15 x 15

Sloof 15 x 20

Angker dipasang setiap10 lais bata atau setiapjarak 50 cm

DETAIL B

DETAIL C

DETAIL C

Sloof

Tulangan pokokminimum dia. 10 mm

Tulangan pembagi

Angker

DETAIL B

Page 4: Bgn Tahan Gempa Sederhana

Dinding,pasangan batamerah ataubataco rakyat,bataco conblock

1. Setiap luas maksimum 12 m2 dindingharus diberi rangka kolom/balokpraktis

2. luas bukaan pintu dan jendela padasatu dinding tidak melebihi panjang1/3 dinding tersebut

3. Bila lebar bukaan melebihi 1/3 luasdinding maka pada bukaan tersebutharus terikat oleh rangka dari betonbertulang atau dengan penebalanpasangan bata

4. Kusen pintu dan jendela harus terikatdengan dinding, gunakan angker padakusen dengan baja diameter 6 mmkedalam rangka kusen, atau gunkanpaku 12 cm

5. Pasangan bata harus terikat denganrangka kolom dan balok, denganmenggunakan stek diameter 8 mmsetiap 10 lapis bata atau 50 cm

6. Setiap siar vertikal maupun horizontalharus diisi adukan dengan campuran 1semen : 5 pasir

7. Siar pada daerah basar seperti kamarmandi dan seluruh siar setinggi 50 cmdari permukaan tanah gunakan adukandengan campuran 1 semen : 2 pasir

8. Plester seluruh permukaan pasanganbata dengan adukan 1 semen : 5 pasirpada bagian 50 cm diatas permukaantanah sampai dengan ring balok,sedangkan pada ketinggian diataspermukaan tanah + 0.00 sampaidengan 50 cm berikan adukan kedapair dengan campuran 1 semen : 2 pasir

9. Haluskan semua permukaan dindingyang telah diplester dengan acian

Dinding sofi-sofi/ampig

Rangka betonbertulang sofi-sofi/ampig

Lebar bukaan1/3 lebar dinding

Reng 2/3 atau ¾tergantung jenis penutupatap yang digunakan

Kaso 5/7

Gording 6/12

Stek pada kusendengan paku 12 cm

Angker

Page 5: Bgn Tahan Gempa Sederhana

Rangka Atap 1. Pilihlah bahan-bahan penutup atapyang relatif ringan

2. Rangka kuda-kuda harus terikatdengan ring balok, gunakan angkerbaut diameter 12 mm

3. Atara rangka kuda-kuda pasang balokikat angin, dipasang diagonal salingbersilangan pada kedua sisinya,gunakan balok 6/12

4. Dinding tepi/sofi-sofi harus terikatdengan rangka beton bertulang, padasetiap sambungan rangka harus salingoverlap sebesar 40 D, kurang lebihpanjangnya 50 cm

5. Pasang Gording, Usuk dan Rengdengan paku ukuran 10, 7, dan 5 cm

6. kemiringan atap minimum 300 untukgenteng keramik, 350 untuk gentengbeton, atau sesuaikan denganketentuan kemiringan dari produsengenteng.

7. Pada konstruksi atap dengankemiringan lebih dari 350, gentengharus dipaku ke reng

Finishing

FINISHING Bangunan :1. Meliputi pekerjaan pengecatan untuk

melindungi komponen bangunan dari cuaca,sehingga gunakan bahan cat yang mampumelindungi bangunan dari cuaca dan tidaksekedar estetika saja

2. Perhatikan drainase halaman, karenaair juga dapat merusak bangunanbagian bawah, alirkan air hujandengan baik, sebaiknya bangunandikelilingi oleh drainase

Ketentuan Lain,disarankanuntuk bangunantahan gempa

1. Denah bangunan memilih bentuk-bentuk geometris (persegi panjang, bujur sangkar, segibanyak, atau lingkaran)

2. Bidang dinding membetuk kotak tertutup3. Letak bukaan sebaiknya simetris terhadap sumbu-sumbu bangunan4. Gunakan penutup atap dengan bahan-bahan ringan5. Gunakan bahan-bahan bangunan yang berkualitas baik

Ringkasan Syarat-syarat bangunan tahan gempa:1. bangunan harus berada diatas tanah yang stabil2. denah bangunan sebaiknya sederhana, simetris, atau seragam, pisahkan bagian yang

tidak teratur3. pondasi harus terikat kuat dengan balok pondasi/sloof

Dinding sofi-sofi/ampig

Kuda-kuda kayu6/12

Ikat angin 6/12

Page 6: Bgn Tahan Gempa Sederhana

4. pada setiap luasan dinding 12 m2 harus dipasang kolom praktis, yang diikat kuatdengan sloof

5. kolom diikat kuat dengan balok keliling/ring balok6. seluruh kerangka bangunan harus terikat secara utuh7. gunkan kayu kering sebagai kuda-kuda, pilih bahan atap yang seringan mungkin dan

diikat kuat dengan konstruksi kuda-kuda8. bahan dinding pilih yang seringan mungkin, papan, papan berserat, papan lapis, bilik,

ikat bahan dinding dengan kolom9. bila bahan dinding menggunkan pasangan bataco/bata, perhatikan mutu bataco/bataco,

bahan tidak mudah patah dan berbunyi nyaring ketika diadukan. Pada setiap jarakvertikal 30 cm, pasangan diberi angker yang dijangkarkan ke kolom, panjang angker 50cm diameter 6 mm

10. perhatikan bahan spasi/adukan, setiap jenis tras, pasir, atau semen punya sifat khusus,sebaiknya perbandaingan campuran menggunkan standar yang ada

11. pelaksanaan konstruksi sebaiknya dilakukan oleh yang memiliki keahlian