beternak kambing intensifntb.litbang.pertanian.go.id/infotek/it-3.pdf · 2010. 11. 26. · bila...
TRANSCRIPT
BETERNAK KAMBING INTENSIF
Departemen Pertanian
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat
2009
BETERNAK KAMBING INTENSIF
PENYUSUN
Sasongko Wijoseno R.
Luh Gde Sri Astiti
Tanda Panjaitan
Achmad Muzani
Nurul Agustini
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
NUSA TENGGARA BARAT
2009
KATA PENGANTAR
Populasi ternak kambing di Nusa Tenggara Barat setiap tahun mengalami
peningkatan. Usaha beternak kambing sebagian besar masih merupakan
peternakan rakyat dengan sistem pemeliharaan yang sederhana.
Dalam upaya pengembangan peternakan rakyat diperlukan adanya
berbagai pendekatan sehingga teknologi yang diperkenalkan dapat diadopsi dan
dikembangkan secara berkelanjutan. Brosur beternak kambing intensif ini
disusun untuk mendukung pelaksanaan kegiatan anggota FMA (Farmer Managed
Extension Activities) melalui program FEATI (Farmer Empowerment Through
Agricultural Technology and Information).
Informasi yang disajikan diharapkan dapat bermanfaat bagi peternak di
wilayah FEATI sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Kepala Balai,
Dr. Ir. Dwi Praptomo, MS
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Pustaka
Pendahuluan ............................................................... 1
Kambing Kacang .......................................................... 4
Kambing Peranakan Etawah (PE) ................................... 5
Kambing Boer ............................................................. 7
Kambing Manggala dan Kambing Batang ......................... 9
Memilih Bibit ............................................................... 14
Mengatur Perkawinan .................................................. 18
Pendugaan Umur ......................................................... 22
Pakan ........................................................................ 23
Perkandangan .............................................................. 40
Kesehatan ................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA
Ludgate, Patrick J.,dkk.1989. Kumpulan Peragaan Dalam Rangka Penelitian
Ternak Kambing dan Domba di Pedesaan. Balai Penelitian Ternak. Pusat
Penelitian dan Pengembangan PEternakan. Badan Litbang Pertanian. Bogor.
Merkel, R.C., Subandyo. 1997. Sheep and Goat Production Handbook for
Southeast Asia. Third Edition. Small Ruminant-Collaborative Research
Support Program University of California Davis. USA.
Suparyanto, A., Murtiyeni. 2006. Pedoman Penanganan Penyakit Kudis dan
Cacing pada Ternak Kambing. Balai Penelitian Ternak Ciawi. Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor.
Sasongko WR, Y.G. Bulu., A. Hipi dan A. Surahman. 2004. Potensi Kambing
Lokal yang Dipelihara Petani pada Agroekosistem Lahan Kering di Lombok Timur NTB. Prosiding Seminar Nasional. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sosial Ekonomi PErtanian. Badan Litbang Pertanian.
Depertemen Pertanian.
Thedford T. R. Alih bahasa Purnomo Ronohardjo dan Soetedjo. 1994. Penuntun
Kesehatan Ternak Kambing. Balai Penelitian Penyakit Hewan. Badan
Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian, Bogor.
Tomaszewska, M.W. dkk. 1993. Produksi Kambing dan Domba di Indonesia.
Sebelas Maret University Press. Surakarta. 11, 380-382.
Davendra, C. dan Burns. 1994. Produksi Kambing di Daerah Tropis. Terjemahan
dari Goat Production in The Tropics. Penerbit ITB Bandung. 132-145.
1
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Kambing merupakan jenis ternak ruminansia yang sudah
sejak lama dibudidayakan. Memelihara ternak ini relatif tidak
sulit, karena selain jinak makanannya juga cukup beragam.
Berbagai jenis hijauan mau dimakannya bahkan di beberapa
daerah kambing memakan berbagai macam limbah rumah tangga
bahkan mau memakan kertas
koran.
PENDAHULUAN
Jenis daun-daunan cukup digemari oleh kambing diantaranya daun turi, lamtoro dan daun tanaman tahunan lainnya (mangga, nangka dll)
2
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Beberapa jenis kambing di Indonesia tersebar di daerah yang
tergolong kering dan berbukit atau daerah pegunungan karena
hewan ini menyukai daerah seperti itu, kambing adalah hewan
takut pada air.
Sementara ini kambing digolongkan dalam 2 tipe yaitu
a. kambing potong (penghasil daging)
b. kambing dwi-guna (penghasil daging dan susu).
Berdasarkan tujuan pemeliharaan :
a. Untuk pembibitan
b. Untuk penggemukan
3
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Beberapa jenis kambing telah dikenal oleh masyarakat umum
adalah :
a. kambing Kacang
b. kambing Peranakan Etawah.
Kedua jenis kambing ini sudah beradaptasi dengan baik dengan
kondisi tropis basah di Indonesia.
Kambing Kacang mempunyai keistimewaan dalam hal prolifikasi
(beranak kembar) dan interval (jarak) beranak yang pendek di
bandingkan kambing PE.
Sedangkan jenis kambing yang belum lama ini dikembangkan dan
dibudidayakan adalah kambing Boer yang merupakan tipe kambing
potong.
4
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Merupakan kambing asli Indonesia, tidak jelas asal usulnya.
Tanda-tanda kambing kacang :
1. Badan kecil, pendek
2. Telinga pendek tegak
3. Leher pendek
4. Punggung meninggi
5. Jantan dan betina bertanduk
6. Tinggi badan jantan dewasa
rata-rata 60 – 65 cm
7. Betina dewasa 56 cm
8. Bobot dewasa untuk betina
rata-rata 20 kg dan jantan 25 kg
KAMBING KACANG
Kambing Kacang
5
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Kambing Peranakan Etawah
(PE) merupakan persilangan
antara kambing Kacang
dengan Kambing Etawah,
yang telah terjadi puluhan
tahun yang lalu. Hasil silangan
tersebut telah mampu
beradaptasi dengan kondisi
Indonesia.
Kambing PE jantan
KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE)
6
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Ciri-ciri Kambing PE :
1. Telinganya panjang dan terkulai sampai dengan 18 – 30 cm
2. Warna bulu bervariasi dari coklat muda sampai hitam.
3. Bulu Kambing PE jantan bagian atas leher,
pundak lebih tebal dan agak panjang,
sedang yang betina bulu panjangnya
hanya terdapat pada bagian paha.
4. Bobot badan jantan dewasa 40 kg
dan betina 35 kg. tinggi pundaknya
76-100 cm.
Anak Kambing PE
7
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Berasal dari Hottentot yaitu daerah iklim semi arid di negara Cape
Peninsula. Merupakan kambing pedaging
Memiliki ciri-ciri : 1. Bulu agak panjang,
2. Bertanduk,
3. Warna bulu coklat pada
bagian leher dan kepala,
pada bagian badan dan
kaki berwarna putih.
4. Telinganya panjang dan
terkulai.
5. Berat badan betina dewasa
60–75 kg.
KAMBING BOER
Kambing Boer
8
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Peranakan kambing Boer dengan kambing Kacang Kambing Boer betina
9
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Merupakan hasil perkawinan antara kambing Kacang dengan
kambing Peranakan Etawah yang menyebabkan terjadinya turunan
baru dengan ciri-ciri menyerupai keduanya.
Sering dijumpai di daerah pedesaan terdapat jenis kambing
yang secara fisik mirip kambing PE tetapi ukuran tubuhnya lebih
kecil dari kambing PE dan lebih besar dari kambing Kacang. Karena
sudah terbentuk sekian lama dan telah beradaptasi dengan baik
dilingkungannya sehingga masyarakat menyebutnya sebagai
KAMBING MANGGALA DAN KAMBING BATANG
10
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
kambing lokal yang diberi sebutan kambing Menggala dan kambing
Batang, khususnya di wilayah Lombok Timur.
Jenis kambing ini memang memiliki karateristik yang khas dengan
ukuran tubuh :
1. pada umur antara 1 – 3 tahun bobot badannya jantan 35-40
kg & betina 24-25 kg
2. tinggi badan 66 cm
3. lingkar dada 65 cm dan panjang badan 45 cm.
Bila dilihat dari ciri-ciri yang terdapat pada bentuk fisiknya maka
terdapat dua jenis yang memiliki kekhasan yaitu :
1. Kambing manggala mirip kambing PE
2. Kambing batang mirip kambing kacang
11
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Kambing Manggala mirip kambing PE
12
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Kambing manggala memiliki ciri-ciri mirip dengan kambing PE
yaitu :
1. Telinganya relatif lebih panjang dan terkulai,
2. Bulu-bulu yang terdapat di bagian tertentu dari tubuhnya
lebih panjang (pada punggung dan belakang paha),
3. Kepala besar.
4. Warna bulu umumnya lebih terang coklat, putih belang
coklat atau belang hitam.
Kambing Batang memiliki ciri-ciri mirip dengan kambing kacang:
1. Telinga tidak terlalu panjang, tegak
2. Berbulu pendek di sekujur tubuhnya,
3. Kepala kecil.
13
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
4. Warna bulu umumnya lebih gelap, hitam, coklat tua.
Walaupun ada beberapa yang berwarna terang.
Kambing Batang mirip kambing Kacang
14
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
TANDA-TANDA PEJANTAN CALON BIBIT
Sehat, tubuh besar (sesuai umur)
Bulu bersih dan mengkilap
Badan panjang, kaki lurus, tidak cacat
Tumit tinggi, penampilan gagah
Aktif dan nafsu kawinnya besar, mudah ereksi
Buah zakarnya normal (2 buah, sama besar dan kenyal);
Sebaiknya dari keturunan kembar
MEMILIH BIBIT
15
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Penampilan kambing Pejantan Calon Bibit
16
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
TANDA-TANDA BETINA CALON BIBIT
Sehat, tidak terlalu gemuk dan tidak cacat
Bulu bersih dan mengkilap
Alat kelaminnya normal
Mempunyai sifat keibuan (mengasuh anak dengan baik)
Ambing (buah susu) normal (halus kenyal tidak terinfeksi atau
terjadi pembengkakan)
Sebaiknya berasal dari keturunan kembar
17
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Penampilan kambing Betina Calon Bibit
18
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Apabila seekor kambing telah memasuki masa dewasa kelamin
maka ternak tersebut dapat dikawinkan.
Tanda-tanda dewasa kelamin :
Kambing berumur 6-8 bulan biasanya telah dewasa kelamin
(sudah mulai birahi). Umur dapat diketahui dengan catatan
kelahiran atau dapat dilihat dari giginya
Umur pertama kali dikawinkan 10 – 12 bulan (untuk betina),
sedangkan yang jantan mulai dipakai sebagai pemacek
berumur lebih dari 1 tahun.
MENGATUR PERKAWINAN
19
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
TANDA BIRAHI PADA TERNAK BETINA
1. Alat kelamin bagian luar membengkak, basah, merah dan
hangat
2. Ekor digerak-gerakan,
3. Diam bila dinaiki oleh pejantan
WAKTU MENGAWINKAN
Waktu yang tepat adalah 12-18 jam setelah terlihat tanda-tanda
birahi.
Untuk memudahkan proses kawin dan mengurangi resiko
kegagalan maka kambing betina dan pejantan dikandangkan
dalam satu kandang.
20
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Hindarkan terjadinya perkawinan antar saudaranya atau anak
dengan bapaknya, atau induk dengan anaknya.
TANDA TERNAK MELAHIRKAN
Pinggul mengendur
Ambing tampak besar dan putting susu terisi penuh
Alat kelamin bengkak kemerah-merahan dan lembab
Gelisah
Nafsu makan menurun
21
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
PERAWATAN ANAK KAMBING BARU LAHIR
1. Perhatikan ikatan anak dan induk setelah melahirkan apakah
induk aktif menjilati dan menyusui anaknya?
2. Bila induk tidak mau menyusui anaknya,
Pegang induk dan dekatkan kepada anaknya sehingga
anak dapat menyusu kepada induknya
Bila tetap tidak mau menyusui selama lebih dari 4 jam
berikan susu bubuk putih + gula 1 sendok teh + 1 butir
telur ayam + 1 cangkir air matang aduk dan minumkan
dengan bantuan dot, berikan dua kali sehari sampai
induk mau menyusui sendiri
22
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Umur kambing dapat diperkirakan dari jumlah gigi kambing yang
tumbuh seperti gambar dibawah ini
PENDUGAAN UMUR
1. Gambar 1 Umur kurang dari 1 tahun, semua gigi belum permenen ( gigi seri)
2. Gambar 2 Umur 1-2 tahun satu pasang gigi permanen
3. Gambar 3 Umur 2-3 tahun dua pasang gigi permanen
4. Gambar 4 Umur 3-4 tahun tiga pasang gigi permanen
5. Gambar 5 Umur 4-5 tahun seluruh gigi permenen
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4 Gambar 5
23
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
SUMBER PAKAN
Manfaat rumput adalah sebagai sumber tenaga atau energi
dengan sedikit kandungan protein
Jenis rumput yang umum di gunakan peternak adalah rumput
alam (rumput lapangan)
Jenis rumput yang dibudidayakan (ditanam) antara lain :
Rumput Setaria
Rumput Brachiaria
Clitoria ternatea dan lain-lain
PAKAN
24
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Selain rumput sisa hasil pertanian juga dapat digunakan sebagai
sumber Tenaga atau energi antara lain :
Kulit dan daun
singkong
Daun papaya
Batang
Kangkung
Daun Jagung
Jerami Padi
Srikandi, contoh varietas jagung untuk pakan ternak
25
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Pakan sebagai sumber protein yang baik untuk pertumbuhan
kambing antara lain :
Daun Kacang
tanah
Daun Kacang
panjang
Daun Kedelai
Daun Gamal
Daun Turi
Daun Lamtoro
Daun Kaliandra
Pohon Gamal sebagai sumber protein
26
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Pakan yang bersumber dari hasil olahan pertanian antara lain:
Dedak padi
Ampas tahu dan lain-lain
KEBUTUHAN PAKAN
1. Kambing Dewasa
1 bagian daun + 3 bagian rumput
2. Kambing yang akan dikawinkan
2 bagian daun berprotein + 3 bagian rumput
3. Kambing bunting
3 bagian daun + 3 bagian rumput
27
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
KEBUTUHAN MINERAL dan AIR MINUM
Mineral dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan menjaga
kondisi kambing
Sumber mineral dapat diperoleh dari garam dapur atau dapat dibeli
di toko-toko pertanian dan peternakan
Cara pemberian
1. Siapkan ruas bambu yang panjangnya 40-50 cm kemudian
kupas kulit luarnya
2. Lubangi kecil-kecil pada bagian bawahnya
3. Masukan garam dapur atau mineral jadi ke dalam ruas
bambu sampai penuh
28
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
4. Masukkan air kurang lebih setengah gelas ke dalam ruas
bambu yang sudah diisi garam
atau mineral
5. Gantungkan bambu tersebut di
dinding kandang.
Air minum dapat diberikan kepada kambing dengan wadah
ember atau tempat yang bersih dan diberikan sepanjang hari
Bambu yang
kulit luarnya
sudah dibuang
Lubangi kecil-kecil
diseputar bambu ini
29
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
MMEENNGGEELLOOLLAA HHMMTT
Bila kita memelihara ternak ruminansia umumnya seperti
Sapi, Kerbau, kambing dan domba maka bagian yang terpenting
adalah menyediakan pakan. Pakan utama dari ternak ruminansia
yang biasa disebut hewan memamah-biak adalah hijauan bisa
berupa rerumputan atau dedaunan pohon. Namun untuk
memperoleh makanan ternak sekarang ini cukup sulit kalau kita
tidak menyediakannya sendiri.
Cara menanam HMT
Dengan stek
Dengan biji
30
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
T U R I
Turi adalah jenis legum
pohon yang umum ditanam
oleh petani di pedesaan
bertujuan untuk pakan
ternak dan kepentingan
lainnya contohnya tempat
merambat jenis tanaman
sayuran atau kacang-
kacangan seperti komak atau
kecipir. Umumnya ditanam di pematang sawah.
31
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Sebagai tanaman pakan ternak, turi memiliki kandungan gizi
yang cukup baik terutama bagi induk menyusui. Produktivitasnya
juga cukup tinggi tidak mengenal musim, bahkan di beberapa
daerah turi dimanfaatkan sebagai pakan utama untuk ternak
ruminansia seperti kambing,
sapi pada saat musim
kemarau. Turi mudah
ditanam bisa dengan biji
maupun dengan stek.
Penanaman dilakukan saat
musim hujan.
Pematang sawah untuk menanam turi
32
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
LAMTORO KX2
Lamtoro merupakan salah satu jenis legume pohon yang memiliki
beberapa manfaat lainnya seperti
tanaman pagar, sekaligus pelindung,
pencegah erosi pada daerah
perbukitan. Sangat tahan terhadap
kekeringan, sehingga dapat menjadi
sumber pakan di musim kemarau
dengan produksi tetap tinggi.
33
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Lamtoro hibrida KX 2 merupakan hasil persilangan Leucaena
leuchocephala dengan Leucaena pallida.
Keunggulannya :
Kemampuan produksi hijauan yang tinggi dan stabil karena
perakarannya yang dalam
Tahan terhadap serangan kutu loncat
KX2 juga dikenal tahan terhadap pemangkasan sedang
sampai berat
Produksi biji rendah sehingga potensi menjadi gulma relatif
kecil.
34
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Mempunyai kandungan protein kasar 31%
Tingkat kecernaan invitro 61%
Kandungan tannin yang dapat diekstrak 4.1%.
Benih komersial KX2 belum banyak tersedia dan harganya cukup
tinggi. Salah satu cara untuk perbanyakan adalah dengan
menggunakan stek .
Persiapan
Sediakan alat-alat yang berupa :
- Pisau yang tajam
- Gunting stek
- Polybag
35
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Bahan yang digunakan berupa :
- Tanah
- Pupuk kandang
- Potongan (stek) cabang KX2
Cara melakukan
1. Gunakan : Gunting dan Pisau
a. untuk memotong cabang-cabang terseleksi dari pohon
indukan. Proses pemilihan dan pemotongan cabang harus
dilakukan secepatnya agar tidak mempengaruhi daya
tumbuh dari stek.
36
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
b. diusahakan menggunakan pisau yang tajam, agar pada
waktu pembuatan stek dapat dilakukan pemotongan tanpa
merusak jaringan batang maupun kulit.
2. Kantong polybag sudah harus diisi dengan tanah sebelum semua
proses perbanyakan dimulai. Media tanah segera disiram dengan
air sampai jenuh sebelum stek ditancapkan.
3. Media tanam merupakan campuran tanah dengan pupuk kandang
yang sudah masak dengan perbandingan 1: 1.
37
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
4. Pembuatan stek harus dilakukan dengan cepat, jangan
membiarkan cabang yang telah dipotong dari pohon induk terlalu
lama karena berpengaruh pada tingkat keberhasilan tumbuh.
5. Ukuran dan panjang stek tergantung dari ruas-ruas stek. Kalau
ruas stek pendek bisa kita pakai 2 – 4 mata, sebaliknya kalau
ruas agak panjang cukup 2 mata saja. Ruas-ruas pendek
biasanya terdapat pada cabang bagian bawah, sedangkan ruas
panjang ada pada cabang tengah dan ujung. Ruas-ruas pendek
cenderung memberikan daya tumbuh yang lebih baik.
38
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Contoh ruas panjang dan ruas pendek pada Lamtoro KX2
Ruas Panjang
Ruas Pendek
39
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Polibag diisi
tanah+pupuk
kandang
4 cm cmc
m
Pemotongan pada ujung stek dibuat miring
sedangkan bagian pangkal membentuk baji atau kampak
untuk membedakan antara ujung dengan pangkal (jangan
salah tanam).
Pemotongan stek dilakukan dengan cepat dan
menggunakan pisau yang sangat tajam sehingga tidak
menimbulkan kerusakan pada jaringan batang dan
kulit.
Pemotongan seperti ini untuk menjaga jangan sampai terjadi penggenangan air di ujung stek pada waktu penyiraman.
40
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Sebaiknya ternak dipelihara dalam kandang agar :
1. Memudahkan pengawasan terhadap ternak yang sakit, atau
yang sedang dalam
masa kebuntingan.
2. Memudahkan dalam
pemberian pakan,
3. Menjaga keamanan
ternak.
PERKANDANGAN
41
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Syarat pembuatan kandang
Sebelum membuat kandang sebaiknya ditentukan dulu lokasi dan
arah menghadap diusahakan menghadap ke timur, agar kandang
yang dibuat memenuhi persyaratan kesehatan ternak yang
dipelihara.
Syarat-syarat tersebut :
1. Kandang dapat dibuat dari bahan yang kuat, murah harganya
dan tersedia di lokasi.
2. Kandang beratap, dinding dengan ventilasi (lubang angin)
agar sirkulasi udara lebih baik, khususnya untuk kambing
42
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
kandangnya berlantai panggung dilengkapi dengan peralatan
lain seperti tempat pakan dan minum.
Bentuk kandang
yang terbuat dari bahan-bahan yang
mudah didapat dan
murah harganya
43
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Haemonchus Tricuris
Penyebab
Penyakit cacing pada kambing umumnya
disebabkan oleh parasit cacing dari
golongan cacing gilig, tetapi ada juga dari
golongan cacing pipih ataupun cacing Pita
KESEHATAN
Cacing gilig
Jenis telur cacing penyebab cacingan pada kambing
Penyakit Cacingan
44
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Gejala
1. Kambing semakin kurus
2. Bulu kambing berdiri
dan kusam
3. Nafsu makan berkurang
4. Kambing terlihat pucat
5. Kotoran lembek sampai
mencret sehingga
kandang cepat menjadi
kotor
Kambing kurus akibat cacingan
45
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Penanganan
1. Obat tradisional
a. Daun nenas yang dekeringkan, dihaluskan, kemudian
ditimbang 300 mg untuk 1 kg bobot badan kambing
dicampur air kemudian diminumkan diulang 10 hari sekali
(jangan diberikan pada ternak bunting)
b. Daun nenas segar dihilangkan durinya ditimbang 600 mg
untuk 1 kg bobot badan kambing kemudian diberikan
kepada kambing diulang 10 hari sekali (jangan diberikan
pada ternak bunting)
2.Obat pabrikan
Biasanya digunakan albendazole, valbanzen atau ivermectin
yang diulang setiap 3 bulan sekali
46
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Pencegahan
1. Jagalah kandang tetap bersih dan kering
2. Buanglah kotoran, sampah dan sisa pakan jauh dari lokasi
kandang atau dibuat kompos
3. Jangan menggembalakan
kambing pada pagi hari dan
pada satu area (usahakan
berpindah-pindah)
4. Jangan berikan rumput yang
masih berembun
5. Aritlah rumput 2-3 cm diatas
permukaan tanah Cara mengarit rumput
47
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Penyakit Kudis (Sacbies/Kurap)
Penyebab
Parasit kulit (Sarcoptes sp)
Gejala
Kulit merah dan menebal
Gatal dan gelisah, sering
menggaruk-garukkan kulit
yang terinfeksi pada dinding
kandang
Kerontokan bulu
Bagian tubuh yang sering diserang muka, telinga, pangkal
ekor dan leher
Kambing menggaruk-garukan kepala karena gatal
48
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Penanganan
1. Obat Tradisional
a. Oli 1 cangkir + cuka 1 sendok makan + belerang yang sudah
dihaluskan 1 sendok makan atau 4 siung bawang merah yang
sudah dihaluskan kemudian semua bahan dicampur dan oleskan
2x sehari pada kulit kambing sampai sembuh
b. Belerang dihaluskan 3 sendok makan + 1 sendok makan minyak
goreng oleskan 2x sehari, sampai sembuh
Belerang Cuka Oli baru Bawang merah
49
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
2. Obat Pabrikan
Suntik dengan Ivermectin secara sub cutan (dibawah kulit)
Pencegahan
a. Jauhkan kambing sakit dengan kambing sehat
b. Bersihkan kandang setiap hari lebih baik lagi menggunakan
sabun atau zat pembersih kandang
c. Jagalah kebersihan kambing dengan memandikan kambing
dengan larutan asumtol 2%
d. Mencuci tangan sebelum dan sesudah bersentuhan dengan
kambing
50
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Diare
Penyebab
Pakan berjamur, terlalu
muda
Bakteri, virus, protozoa
Atau kombinasi keduanya
Gejala
1. Kotoran encer warnanya dari hijau
terang, hijau gelap sampai hijau kekuningan
2. Kambing lemas, bila dibiarkan dapat menyebabkan kematian
3. Bulu-bulu sekitar dubur kotor akibat kotoran
Bulu-
bulu
sekitar
dubur kotor
51
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Penanganan
a. Pisahkan kambing sakit dari kambing sehat
b. Berikan larutan oralit
larutkan 2 sendok makan garam + 2 sendok makan gula
dalam 2,5 liter air dingin yang sudah dimasak
c. Bila keadaannya tidak membaik segera hubungi petugas
kesehatan hewan (dokter hewan)
Pencegahan
1. Jangan membeli kambing sakit atau memasukkan kambing
sakit ke dalam kandang kambing sehat
2. Hindari pemberian pakan yang menyebabkan diare
3. Jagalah kandang tetap bersih
52
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Keracunan
Penyebab
Keracunan akibat tanaman beracun
Memakan tanaman yang tercemar pestisida
Gejala
1. Mulut berbusa
2. Kejang-kejang
3. Kemerahan dan pembengkakan pada muka
4. Diare berdarah
5. Kematian mendadak
53
Beternak Kambing Intensif FEATI - BPTP NTB
Penanganan
a. Bila gejala keracunan sudah lebih dari 3 jam pengobatan
akan menjadi sulit dilakukan
b. Minumkan air kelapa
c. Berikan tablet Norit 2-3 buah
d. Hubungi petugas kesehatan hewan (dokter hewan)
Pencegahan
1. Jangan gembalakan kambing pada tempat yang banyak
tanaman beracun
2. Jauhkan kambing dari sawah atau ladang yang sedang
dilakukan pemupukan atau penyemprotan pestisida/hama
Sumber Dana : FEATI 2009
Oplaag : 600 Eksemplar
Nomor : 01/Brosur/FEATI/2009
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat Jalan Raya Peninjauan Narmada Telp. (0370) 671313 Fax. (0370) 671620 Http///www.ntb.litbang.deptan.go.id Email : [email protected]