best practice google apple
DESCRIPTION
Google Apple Amazon filosofiTRANSCRIPT
BEST PRACTICE
Membincang tentang “best practice” alias pratik-praktik terbaik dalam dunia
bisnis menjadi tak terpisahkan dari kata sukses. Karena pada dasarnya
sukses menjadi salah satu pengukuran paling implementatif untuk
menggambarkan bagaimana praktik bisnis sebuah usaha. Perusahaan yang
berkembang pesat dan mencapai tingkat kesuksesan yang cemerlang sudah
tentu menerapkan suatu praktik bisnis yang baik, dan begitu sebaliknya.
Pada intinya, bagaimana perusahaan dikelola akan berbanding lurus dengan
pencapaian yang kemudian diraih. Yang kemudian seringkali menjadi
pertanyaan adalah bagaimana cara kita untuk sampai pada titik tersebut,
sukses.
Setiap pelaku bisnis tentu saja memiliki cara masing-masing tentang
bagaimana mengusahakan kesuksesan dengan melakukan pratik bisnis
yang terbaik menurut versinya. Seribu jalan menuju Roma! Satu kalimat
sederhana tersebut yang kemudian harus kita tekankan, bahwa begitupula
dengan kesuksesan, ada ribuan cara untuk mencapainya, mau lurus saja,
mau berputar lalu menyeberang, mau menanjak, menikung, naik, turun, pada
akhirnya tujuannya tetap sama, pada satu titik yang orang menyebutnya
sukses.
Ambil contoh Amazon.com, Jeff Bezos, pencipta sekaligus CEO-nya
membangun bisnis Amazon.com dengan perencaanaan yang sangat
matang. Mulai dari pemilihan lokasi yang mendukung ketersediaan sumber
daya yang kemudian menjadi kebutuhan perusahaan, sampai dengan
bagaimana pelayanan prima dapat dihasilkan untuk menarik dan
mempertahankan pelanggan. Jeff Bezos berusaha dan melakukan
eksperimen untuk waktu yang lama agar seluruh proses berbelanja lewat
internet dapat berlangsung secepat dan sesederhana mungkin. Pada
akhirnya, perusahaan yang berawal dari gagasan sederhana, untuk
memberikan kemudahan bagi orang sibuk dalam berbelanja buku, hanya
dalam 4 bulan mencapai rata-rata seratus pesanan per hari dan dalam satu
tahun tingkat pesanan meningkat hingga seratus pesanan per jam. Sebagai
reseller, amazon.com berkembang cukup pesat dalam waktu yang relatif
singkat dengan memanfaatkan strategi pemasaran yang inovatif, unik, dan
jitu.
Dikutip dari “Business The amazon.com Way” karya Rebecca Saunders,
yang menjadi budaya kerja Amazon.com sehingga dapat gagah berkembang
seperti saat ini meliputi beberapa hal sebagai berikut.
1. Understand e-commerce
Jeff Bezos sebagai pendiri amazon.com, jauh-jauh hari sebelum
mendirikan situs amazon.com ini, telah melakukan penelitian dan
mempelajari dengan seksama tentang bagaimana seluk beluk bisnis
dibidang jual beli buku yang nantinya menjadi bisnis utama dari
amazon.com . Jeff Bezos dengan serius mempelajari bagai mana
teknologi internet itu sendiri.
2. Build an entrepreneurial team
Langkah kedua yang dilakukan Jeff Bezos adalah membentuk team
yang kuat yang mempunyai kompetensi yang kuat dibidangnya
masing-masing, karena beliau sangat sadar untuk membangun
sebuah bisnis besar tidak bisa dilakukan sendirian.
3. Focus
Seperti bisnis lainnya, fokus adalah salah satu kunci kesuksesan
sebuah bisnis. Tetap fokus dan konsisten dalam konsep bisnisnya dan
dalam tindakan-tindakan serta kebijakan-kebijakan bisnisnya
membuat Jeff Bezos membawa amazon.com sebagai website yang
menjual buku secara online nomor satu di dunia.
4. Brand the site
Dimulai dari pemilihan nama domain yang cukup gampang diingat tapi
mengandung makna yang luas yaitu amazon.com , dilanjutkan
dengan usaha yang berkesinambungan untuk memperkenalkan situs
ini kepada umum, dan yang terpenting dengan terus menjaga agar
amazon.com tetap mempunyai kesan yang positif di mata
pelanggannya, membuat nama amazon.com terus melambung tinggi
sulit untuk dikalahkan oleh para pesaingnya.
5. Get and keep customers by offering value
Mencari pembeli dalam suatu bisnis memang sulit, tapi
mempertahankan pembeli tersebut sampai menjadi pelanggan setia
dalam bisnis Anda jauh lebih sulit. Salah satu usaha yang dilakukan
amazon.com dalam hal tersebut adalah dengan memberikan nilai
lebih dalam setiap transaksi bisnisnya, contohnya dengan
memberikan diskon-diskon khusus untuk barang-barang tertentu,
memberikan informasi yang sejelas-jelasnya tentang produk yang
dijual sehingga pembeli tidak mereasa tertipu, dan hal-hal lainnya
yang terus dilakukan amazon.com untuk senantiasa selalu
memanjakan para pelanggannya.
6. Set up a distribution network
Karena dalam bisnis toko online pembeli bisa melakukan transaksi
pembelian dari mana saja, maka harus disiapkan layanan khusus
untuk mengantarkan barang yang dibeli sampai ketangan para
pembeli dengan cepat dan tepat. Untuk itu amazon.com membuat
jaringan distibusi yang kuat untuk layanan pengantaran barang ini,
yang hal ini pulalah yang menjadikan amazon.com sulit ditandingi oleh
para pesaingnya.
7. Practise frugality
Jeff Bezos melakukan pengaturan yang ketat dalam masalah
keuangannya, dengan melakukan beberapa efesiensi. Tetapi dilain
pihak beliau tidak segan-segan mengeluarkan dana yang besar untuk
menarik jumlah pengunjung datang ke situs amazon.com.
8. Practise technoleverage
Amazon.com terus mengembangkan teknologi pendukung untuk
mempermudah aktifitas transaksi onlinenya. Salah satunya dengan
membeli perusahaan Junglee yang memiliki teknologi search engine,
dimana memungkinkan pelanggan untuk mencari dan
membandingkan beberapa produk yang ingin dibeli dengan mudah.
9. Constantly reinvent oneself
Dengan adanya kompetitor yang menjadi pesaing bisnisnya,
amazon.com harus terus waspada dan cermat dalam melakukan
persaingan. Hal menarik adalah semakin banyak pesaing semakin
membesarkan nama amazon.com, karena semakin gampang
pengunjung pencari pembanding atas kelebihan-kelebihan servis yang
disediakan oleh amazon.com dibanding para pesaingnya.
10. Grow by strategic alliances as well as acquisitions
Satu tahun setelah amazon.com didirikan, amazon.com melakukan
kerjasama sindikasi dengan lebih dari 60.000 site yang terhubung
dengan amazon.com diantaranya situs-situs terkenal seperti Yahoo,
Netscape, Geocities dan lainnya. Sehingga para pelanggan
amazon.com bisa melakukan transaksi dari situs-situs lainnya yang
menjadi partner sindikasi amazon.com dan sekarang ini jumlah site
yang terhubung dengan amazon.com terus bertambah.
Kalau Benjamin Franklin mengatakan 'If you fail to plan, you are planning to
fail!' Jeff Bezos dengan patuh mengamini pernyataan tersebut. Perencanaan
Jeff yang sangat matang dalam mengeksekusi amazon.com dengan sukses
mengantarkan perusahaan untuk terus berkembang dengan signifikan.
Praktik bisnis yang diterapkan Jeff ini kemudian menjadi salah satu kiblat
yang penting dalam dunia bisnis, bahwa perencanaan adalah setengah dari
keseluruhan kesuksesan usaha. Sekarang siapa yang tidak kenal
amazon.com?
Lain perusahaan, lain pula sejarahnya, Apple, Inc misalnya. Siapa yang tidak
mengenal produk Mac, iPod, dan yang terakhir iPhone. Ketiga produk itu
adalah brand yang sangat terkenal dari perusahaan Apple . Bahkan, Apple
saat ini dianggap sebagai salah satu perusahaan paling berpengaruh dalam
perkembangan teknologi dunia. Yang kemudian menimbulkan pertanyaan
adalah, apa sebenarnya kunci sukses dari Apple dalam menciptakan inovasi
teknologi tersebut?
Steve Jobs, sang pendiri Apple lah yang memiliki visi jauh ke depan
sehingga membuat Apple menjadi perusahaan yang sangat disegani hingga
kini. Bagi yang sudah akrab dengan beberapa produk Apple, pasti segera
tahu betapa produk Apple sangat sederhana dan user friendly. Namun,
meski sederhana, bentuknya sangat elegan. Inilah yang membuat Apple
selalu punya penggemar fanatik.
Lalu apa alasan Apple dapat memperoleh kesuksesan sedemikian rupa?
1. Para pencipta produk Apple menciptakan produk tersebut bagi diri
mereka sendiri
Beberapa perusahaan lain, menciptakan sebuah project, pertama
berdasarkan teknologi, dan kemudian baru memikirkan, apakah
konsumen mau menggunakannya atau tidak. Para engineer
perusahaan lain biasanya berusaha menciptakan sesuatu dengan
dasar, karena mereka bisa melakukannya. Namun Apple sedikit
berbeda. Para engineer dari Apple awalnya membuat sebuah project
bagi diri mereka sendiri. Saat Steve Jobs masih menjabat sebagai
CEO, beliau bertindak seakan-akan dirinya adalah konsumen, jadi para
engineer Apple dituntut untuk mendesain sebuah produk yang sesuai
dengan keinginan konsumen. Intinya, mereka membuat sebuah produk,
bukan hanya karena mereka mampu melakukannya, namun juga
karena mereka merasa membutuhkan produk mereka sendiri itu.
2. Produk Apple harus mudah untuk digunakan
Sekali lagi, Steve Jobs sangat ketat terkait dengan hal ini. Jika sebuah
produk yang dihasilkan ternyata tidak mudah untuk digunakan, maka
Steve Jobs akan menganggap produk tersebut tidak pantas untuk dirilis
bagi konsumen. Semua produk mereka harus mudah untuk dipahami
dan dipelajari. Seiring perkembangan teknologi, dan semakin
banyaknya fitur yang diminta oleh konsumen, semakin sulit pula untuk
mempertahankan ideologi ini. Namun Apple merupakan salah satu
perusahaan yang berhasil melakukannya. Bahkan Apple satu-satunya
perusahaan yang menganggap bahwa kemudahan untuk
menggunakan product lebih penting daripada product itu sendiri.
3. Simple
Contoh yang paling gampang dilihat adalah salah satu product Apple
yang paling sukses di pasaran, yaitu iPhone. Setiap tahunnya, Apple
hanya merilis satu iPhone, dan hanya satu jenis. Apple tidak
menyediakan iPhone 4Y, iPhone 4 mini, atau iPhone Note. Mungkin
sekilas hal ini terlihat membatasi pilihan bagi konsumen, namun dalam
kenyataan justru sebaliknya. Berdasarkan riset selama 30 tahun oleh
Tim Bajarin terbukti, walaupun konsumen mengatakan bahwa adanya
pilihan itu cukup baik, namun pada kenyataannya, yang mereka
inginkan dari sebuah produk teknologi adalah sesuatu yang simple, dan
bukannya rumit dengan banyaknya pilihan.
Memang ada beberapa pencinta teknologi yang menyukai pilihan dan
bahkan menyukai kerumitan. Namun menurut Tim Bajarin, para
konsumen kebanyakan bukanlah konsumen yang "bertipe" seperti itu.
Hal ini yang membuat konsumen yang membeli product Apple,
khususnya iDevice, merasa simple.
4. Menawarkan customer service serta "in-store experience" yang
menakjubkan
Ketika kita masuk ke Apple Store, satu hal yang langsung kita rasakan,
yaitu aura ekslusif. Dikelilingi product-product Apple, dimana kita dapat
langsung mencobanya. Jarang ada perusahaan lain yang memiliki hal
seperti ini. Dan karena point no 3 yang disebutkan diatas, para staff dari
Apple Store benar-benar menguasai bidangnya. Kita nyaris tidak
mungkin memiliki kesulitan untuk memilih barang di Apple Store,
kecuali kesulitan untuk menahan diri. Demikian juga dengan customer
service. Apple terkenal memiliki salah satu after sale service yang
paling baik.
5. Apple membuat produk, hanya apabila Apple dapat membuatnya
menjadi lebih baik
Apple biasanya tidak meginvestasikan sebuah produk baru dari
kategori tertentu. Contohnya, Apple tidak menciptakan MP3 player,
namun mereka mengembangkannya menjadi lebih baik dengan iPod.
Apple tidak menciptakan smart phone (bahkan Apple mungkin paling
terakhir yang masuk dalam "perang" antara raksasa smart phone -
iPhone baru diperkenalkan pada tahun 2000 yang lalu), namun Apple
menyempurnakannya. Demikian juga dengan tablet melalui iPad.
Jonathan Ive, desainer dari Apple mengatakan, bahwa tujuan mereka
sangat simple, yaitu mendesain dan membuat product yang lebih baik.
Jika Apple tidak dapat membuat sesuatu yang lebih baik dari
sebelumnya, maka Apple tidak akan membuatnya sama sekali.
6. Apple selalu, paling tidak dua tahun, lebih depan dari para
pesaingnya
Hal yang paling gampang terlihat. Produk-produk Apple selalu menjadi
trend setter. Dimana para pesaing dari Apple hanya dapat berusaha
untuk menyamainya. Contohnya, ketika para pesaing Apple berusaha
menciptakan produk untuk menyamai product Apple saat ini, Apple
sendiri sudah mengembangkan product bagi 2 tahun ke depan. iPhone
5 yang rencananya akan dirilis bulan Juni atau Oktober mendatang,
sudah mulai dikembangkan sejak 2 tahun yang lalu.
Selain itu terdapat beberapa tips motivasi bisnis yang mengangkat 5 kunci
sukses ala Steve Jobs yang merupakan penemu sekaligus pendiri Apple
yang meliputi beberapa hal berikut.
1. Mulailah dengan apa yang kita cintai
Poin ini mungkin sudah sering kita dengar dalam artikel-artikel
motivasi sebelumnya, namun tak bisa kita pungkiri bila modal passion
menjadi kunci utama kesuksesan para pelaku usaha, termasuk juga
Steve Jobs yang begitu mencintai dunia kerjanya. Meskipun Ia pernah
dipecat oleh eksekutif yang Ia angkat di Apple, namun Ia
menerimanya dengan lapang dada, dan bahkan tidak merasa malu
untuk bergabung kembali ke Apple ketika mendapatkan kesempatan
keduanya. Langkah yang dipilih Steve Jobs tentunya memberikan
gambaran pada kita semua, bahwa walaupun Ia pernah mengalami
penolakan, namun Ia tetap rela memulainya kembali dari nol karena Ia
benar-benar menyukai pekerjaannya (Apple).
2. Stay hungry stay foolish (tetaplah lapar, tetaplah bodoh).
Istilah ringan ini ternyata berhasil memotivasi banyak orang untuk
terus lapar akan ilmu pengetahuan, dan terus belajar untuk
meningkatkan kemampuannya. Modal inilah yang membuat Steve
Jobs tak pernah berhenti untuk berkreasi dan berinovasi, hingga
akhirnya Ia berhasil menciptakan ide-ide besar dan mengutak-atik
perangkat elektronik sederhana menjadi pencetus sejarah
komputerisasi yang mendunia.
3. Menciptakan kesederhanaan untuk melahirkan impian konsumen.
Terkadang sederhana itu lebih susah daripada rumit. Bahkan Steve
Jobs pun harus bekerja lebih keras untuk bisa berpikir optimal dan
membuat produk Apple yang dikenal canggih menjadi lebih
sederhana. Sederhana yang dimaksud disini tentu bukan berarti
mengurangi fitur-fitur di dalamnya, namun memikirkan cara
mengoperasikan yang lebih gampang (sederhana) sehingga para
konsumen bisa langsung memikirkan apa yang akan mereka lakukan
ketika memiliki produk Apple. Terbukti, belakangan ini produk Apple
lebih simpel dan memahami ;kebutuhan para konsumen.
4. Mengesampingkan ego dan mengedepankan inovasi.
Meskipun saat itu Steve Jobs telah menjadi pengusaha sukses,
namun Ia rela mengesampingkan ego dalam dirinya dan
menggandeng rival terberatnya (Microsoft) agar bisa menciptakan
inovasi baru yakni iMac dengan profit sebesar US$ 601 juta pada
tahun 1999. Strategi bisnis inilah yang perlu dipraktekan para
pengusaha di negara kita, karena pada dasarnya setiap pengusaha
memiliki visi yang sama yaitu bisa membantu para konsumen untuk
mewujudkan impiannya.
5. Mengingat datangnya kematian.
Sebagai manusia biasa, tentunya kita tak bisa memprediksikan kapan
maut menghampiri kita. Hal inilah yang selalu diingat Steve Jobs
dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga setiap kali bercermin
dipagi hari, Ia selalu mengupayakan apa yang dilakukannya bisa jauh
lebih bermakna dibandingkan hari-hari sebelumnya dan mulai
merencanakan pilihan-pilihan besar dalam hidupnya.
Vice President Product Marketting Apple,Gred Joswiak,yang bertanggung
jawab untuk produk iPhone,iPod, dan iOS Apple ketika berbicara di
Cambridge University juga memaparkan ada 4 kunci sukses Apple yang
menjadi filosofi perusahaan dan tetap dipertahankan sampai sekarang.
1. Fokus
Tidak seperti kompetitornya yang memiliki produk yang
beragam.Apple hanya mengeluarkan sedikit produk.Apple hanya
mengeluarkan satu produk untuk satu lini bisnis.lihat saja iPhone
untuk smartphone,iPad untuk tablet,Mac untuk komputer atau
laptop,iPod untuk pemutar musik digital.Apple biasanya hanya
mengeluarkan satu produk saja. Namun justru itulah kelebihan
Apple.Sebab dengan hanya mengeluarkan satu produk mereka bisa
fokus menggarap teknologi dan fitur,serta ekosistem pendukung
produknya.
"Kami cuma mengerjakan beberapa hal di Apple. Namun dari
beberapa produk tersebut, revenue kami bisa sampai USD 100 miliar.
Jika Anda terlalu banyak membagi perhatian terhadap banyak hal,
tidak akan ada satupun dari mereka yang bakal menjadi fenomenal,"
tukas Joswiak, dikutip GeloraSriwijaya dari Detikinet.
2. Simplicity
Menurut Joswiak, Apple mencoba untuk fokus terhadap 'gambaran
besar' bagaimana membuat pengalaman yang mengesankan kepada
pengguna. Mereka justru mengenyampingkan bagaimana spesifikasi
teknis produk tersebut nantinya.
Sensasi pengalaman kepada pengguna tersebut pun coba dikemas
dengan sederhana, alias dibuat praktis namun memiliki daya magis.
"Ketika Anda memulai untuk membangun sesuatu, maka dia akan
cepat menjadi kompleks. Namun jika Anda telah mengenal produk
Anda dan apa masalahnya, maka Anda dapat membuat hal yang
rumit itu menjadi sederhana," tukasnya.
3. Berani
Jangan 'terpenjara' dengan apa yang sudah ada. Itulah kira-kira pesan
yang ingin disampaikan Joswiak. Hal ini terkait bagaimana sebuah
vendor dituntut untuk terus berinovasi menerobos batas-batas yang
dipikirkan orang.
Menurut Joswiak, faktor keberanian sangat berpengaruh dalam
pengambilan keputusan di dunia bisnis. "Jangan bergantung pada ide-
ide dari masa lalu, termasuk jika mereka telah terbukti sukses. Anda
jangan membuat produk hanya karena orang lain telah memilikinya,"
ia menambahkan.
4. Terbaik
Sifat perfeksionis pendiri Apple yang sudah tiada, Steve Jobs,
sepertinya telah sukses diturunkan kepada budaya kerja di pembuat
gadget fenomenal iPod, iPhone, dan iPad tersebut. Pasalnya, Apple
berpikir tidak akan masuk ke suatu lini bisnis tertentu jika mereka tidak
bisa menjadi yang terbaik di dalamnya. Tentu saja, usaha ekstra
dibutuhkan dalam perburuan untuk menjadi yang terbaik tersebut. "Di
Apple, jika kami tidak bisa menjadi terbaik di segmen itu, maka kami
tidak tertarik untuk memasukinya," pungkas Joswiak.
Hingga kini, Apple tidak pernah berhenti melakukan inovasi dan
penelitian agar bisa terus membuat produk baru yang dapat bersaing
di pasar teknologi, hal ini memang seharusnya menjadi bagian dari
strategi bagi perusahaan manapun yang sudah mulai memiliki
cakupan konsumen luas.
Sekarang mari kita tengok Google Inc. Siapa yang tidak mengenal Google?
Hampir seluruh orang di dunia menggunakan produk yang dikeluarkan oleh
Google. Tapi kenapa Google bisa begitu sukses? Let’s take a look.
Mari kita lihat filosofi dari Google Inc sendiri, filososi ini pertama kali dibuat
oleh pendirinya saat Google masih berumur beberapa tahun. Dan dalan
menjalankan bisnisnya, mereka berpegang erat pada filosofi itu sampai
sekarang.
1. Focus on the user and all else will follow.
Sejak dari awal, Google berfokus pada menyediakan user experience
yang terbaik yang bisa mereka berikan. Jika Google mendesain
sesuatu, entah itu hal besar seperti browser sampai hal kecil seperti
tampilan hompage Google, Google sangat memperhatikan setiap
detilnya sehingga apa yang mereka lakukan benar-benar melayani
para konsumennya, bukan sekedar memuaskan tujuan internal Google.
Homepage Google dibuat sejelas dan sesedarhana mungkin sehingga
mudah untuk dibuka secara cepat. Hasil pencarian di Google juga tidak
pernah dijual kepada siapapun, dan iklannya tidak pernah melenceng
dari apa yang kita cari, sehingga apa yang kita car, Google akan
memberikan hasilnya.
2. It’s best to do one thing really, really well.
Google juga melakukan penelitian. Dengan salah satu dari tim pnenliti
terbesar di dunia, Google berfokus pada menyelesaikan masalah yang
ada, Google paham mereka melakukan semanya dengan baik, tapi
Google ingin menjadi lebih baik lagi. Dengan penelitian yang dilakukan,
Google bisa memecahkan permasalahan yang rumit dan juga terus
memberikan kemajuan dalam pelayanan mereka bagi kepentingan
konsumennya. Google berharap mereka bisa membawa “the power of
searvh” ke area yang masih belum terjamah dan membantu konsumen
dalam mengakses dan menggunakan informasi yang tidak terbatas
bagi kehidupan mereka.
3. Fast is better than slow.
Google mengerti kalau waktu para konsumen itu sangat berharga,
sehingga Google selalu ingin memberikan layanan yang cepat dalam
memberikan hasil pencarian dan juga saat konsumen mencoba
membuka web Google. Dan lucunya, Google mengatakan kalau
mereka mungkin satu-satunya orang yang menginginkan konsumen
meninggalkan web mereka secepat mungkin. Karena mereka berusaha
bagaimana membuat web, mobile application dan browser yang bisa
diakses secara cepat oleh koneksi internet konsumen, sehingga
konsumen bisa mendapatkan informasi secara cepat dan segera
meninggalkan web Google untuk melakukan hal lain..
4. Democracy on the web works.
Cara kerja Google search itu seeprti ini, jutaan individu mempostingkan
link di website yang membantu memilah page mana yang memberikan
konten yang sesuai. Google measses kepentingan setiap halaman
web dengan menggunakan lebih dari 200 sinyal dan teknik yang
bervariasi, termasuk alogaritma PageRank™ yang Gogle patenkan,
dan nantinya dianalisis page mana yang paling banyak “dipilih” sebagai
sumber paling baik oleh page lain di seluruh dunia. Dengan
berkembangnya internet, pendekatan ini semakin berkembang,
semakin banyak page baru bermunculan dan semakin banyak “pilihan”
yang harus dihitung, Google aktif dalam perekruitan di bagian Sofware
development, karena bagi Google, di sana lah inovasi terjadi melalui
usaha bersama para progammer.
5. You don’t need to be at your desk to need an answer.
Dunia kini semakin “mobile”, orang menghendaki akses ke informasi di
mana saja, kapan saja saat mereka membutuhkannya. Google
memelopori teknologi baru dan menawarkan solusi layanan seluler
baru yang membantu orang di seluruh dunia melakukan banyak hal
melalui ponsel, mulai dari memeriksa email dan kalender hingga
menonton video, belum lagi sejumlah cara berbeda untuk mengakses
Google Search melalui ponsel. Selain itu, Google berharap dapat
mendorong inovasi yang lebih besar bagi para pengguna seluler di
mana saja dengan Android, sebuah platform seluler sumber terbuka
dan gratis. Android tidak hanya menguntungkan konsumen, yang
mempunyai lebih banyak pilihan dan pengalaman seluler baru yang
inovatif, namun juga membuka peluang penghasilan bagi penyedia
seluler, pabrikan dan developers
6. You can make money without doing evil.
Google adalah bisnis. Pendapatan Google berasal dari penyediaan
teknologi penelusuran bagi perusahaan dan penjualan iklan yang
dipajang di situs Google dan situs-situs lain di seluruh web. Ratusan
ribu pengiklan di seluruh dunia menggunakan AdWords untuk promosi
produk mereka; ratusan ribu penerbit memanfaatkan program AdSense
untuk mengirim iklan yang relevan dengan konten situs mereka. Untuk
menjamin bahwa Google benar-benar melayani semua pengguna
(pengiklan maupun bukan), Goole memiliki seperangkat prinsip
pemandu untuk praktik dan program periklanannya:
a. Google tidak ingin iklan muncul di laman hasil penelusuran
kecuali jika iklan itu relevan di tempat ditampilkannya. Dan
Google amat yakin bahwa iklan dapat menyediakan informasi
berguna jika, dan hanya jika, iklan tersebut relevan dengan
apa yang ingin konsumen temukan – jadi, bisa saja
penelusuran tertentu tidak akan mengarah ke iklan apa pun.
b. Google percaya iklan dapat efektif tanpa harus menyolok.
Google tidak suka pop-up advertisement, karena
mengganggu penayangan konten yang diminta. Google
menemukan bahwa iklan teks yang revelan dengan pembaca
mendapatkan rasio klik/tayang (CTR) jauh lebih tinggi
dibanding iklan yang muncul acak. Semua pengiklan, besar
maupun kecil, dapat memanfaatkan media yang sangat
dibidik ini.
c. Iklan di Google selalu ditandai dengan jelas sebagai
"“Sponsored Link” , sehingga tidak merusak integritas hasil
penelusuran. Google tidak pernah memanipulasi peringkat
untuk memprioritaskan mitra dalam hasil penelusuran dan
tak seorang pun dapat membeli PageRank yang lebih baik.
Pengguna mempercayai objektivitas kami dan tidak ada
keuntungan jangka pendek apa pun yang dapat mematahkan
kepercayaan itu.
7. There’s always more information out there.
Google mengindeks lebih banyak page HTML di Internet dibanding
semua search engine lain, para insinyur Google memusatkan perhatian
pada informasi yang belum begitu mudah diakses. Kadang hanya
sekadar upaya memadukan basis data baru ke dalam penelusuran,
seperti menambahkan nomor telepon dan pencarian alamat serta
direktori bisnis. Upaya lainnya memerlukan sedikit lebih banyak
kreativitas, seperti menambahkan kemampuan untuk menelusuri arsip
berita, paten, jurnal akademik, miliaran gambar dan jutaan buku. Dan
para peneliti Google terus mencari cara untuk menyajikan semua
informasi dunia kepada orang-orang yang sedang mencari jawaban.
8. The need for information crosses all borders.
Google didirikan di California, tapi misi Google adalah agar Google
dapat memfasilitasi akses ke informasi bagi semua konsumen di
seluruh dunia, dan dalam semua bahasa. Untuk tujuan tersebut,
Google mempunyai kantor di banyak negara, memelihara lebih dari 150
domain Internet, dan menyajikan lebih dari separuh hasil penelusuran
mereka pada orang-orang yang tinggal di luar Amerika Serikat. Google
Google search interface dalam 110 lebih bahasa, memungkinkan orang
membatasi hasil pencarian pada konten yang ditulis dalam bahasa
mereka sendiri, dan berupaya menyajikan aplikasi dan layanan mereka
yang lain dalam berbagai bahasa. Dengan alat penerjemah milik
Google, orang dapat menemukan konten yang ditulis di belahan dunia
lain dalam bahasa yang tidak mereka mengerti. Dengan alat ini dan
dengan bantuan para penerjemah sukarela, Google mampu
meningkatkan variasi dan kualitas layanan secara signifikan, bahkan di
penjuru bumi yang paling terpencil sekalipun.
9. You can be serious without a suit.
Para pendiri membangun Google di atas gagasan bahwa pekerjaan
haruslah menantang, dan tantangan haruslah menyenangkan. Google
yakin bahwa hal-hal hebat dan kreatif lebih mungkin terwujud dalam
budaya perusahaan yang tepat – dan itu lebih dari sekadar lampu lava
dan bola karet. Ada penekanan pada prestasi tim dan kebanggaan
pada pencapaian perorangan yang berkontribusi bagi keberhasilan
perusahaan secara keseluruhan. Google sangat percaya pada
karyawannya – orang-orang yang energik dan penuh semangat dari
berbagai latar belakang dengan pendekatan kerja yang kreatif, bermain
dan hidup. Atmosfer Goole mungkin santai, tapi ketika ide baru muncul
saat mengantre di kafe, saat rapat tim atau di gym, ide-ide itu dibahas,
diuji dan dipraktikkan dengan kecepatan sangat cepat – dan itu bisa
menjadi landasan luncur bagi proyek baru yang nantinya digunakan di
seluruh dunia.
10.Great just isn’t good enough.
Dalam pandangan Google, hebat dalam suatu hal adalah awal, bukan
tujuan. Google menetapkan tujuan yang mereka tahu belum dapat
mereka capai, karena mereka sadar bahwa jika mereka berupaya
keras untuk mencapai tujuan itu, maka mereka dapat melampaui
perkiraan mereka semula. Melalui inovasi dan iterasi, Google ingin
mengambil apa yang bekerja dengan baik dan meningkatkanhal itu
dengan cara yang tak terduga. Misalnya, ketika salah seorang insinyur
google mendapati bahwa penelusuran dapat berfungsi dengan baik
untuk kata-kata yang ejaannya benar, dia memikirkan bagaimana
penelusuran menangani salah ketik. Hasilnya, dia berhasil menciptakan
pemeriksa ejaan yang lebih intuitif dan membantu.
Bahkan jika konsumen tidak tahu pasti apa yang dia cari, mendapatkan
jawaban di web adalah masalah Google, bukan masalah konsumen.
Google mencoba mengantisipasi kebutuhan yang belum dikatakan oleh
audiens global mereka, dan memenuhinya dengan produk dan layanan
yang menjadi standar baru. Saat Google meluncurkan Gmail, layanan
ini memiliki ruang penyimpanan lebih besar dibanding layanan email
mana pun. Menilik ke belakang, penawaran ruang penyimpanan yang
lebih besar itu tampak sangat bisa dipahami – tapi itu karena sekarang
semuanya punya standar penyimpanan email baru. Seperti itulah
perubahan yang ingin Google lakukan, dan Google selalu mencari
tempat baru di mana Google bisa membuat perbedaan. Pada akhirnya,
ketidakpuasan Google dengan hal yang telah ada menjadi kekuatan
pendorong dibalik segala yang Google lakukan
Setelah melihat filosofi dari Google sedniri, mari kita bahas apa yang
menjadi kekuatan Google dalam berbisnis yang membuat mereka begitu
kuat di bidangnya
1. Search Engine: Kebutuhan Pokok Pencari Informasi
Sebagai sumber informasi & perpustakaan yang kaya pengetahuan,
pencarian data salah satu tugas utama, Layanan search telah menjadi
kebutuhan pokok para pengguna internet. Meskipun Google bukan
yang pertama hadir di pasar ini, Layanan yang cepat, hasil yang
relevan, dan juga bervariasi.membuat konsumen merasa puas
menggunakan Google search. Kualitas dan akurasi hasil pencarian
Google membuatnya kokoh mendominasi pasar ini.
2. Gmail: Kebutuhan Komunikasi & Penambah Jumlah Pengguna
Coba pikir sejenak. Apa yang anda pakai untuk proses pendaftaran
setiap aplikasi web? Tentunya sebuah email bukan? Email adalah
identitas, sekaligus alat komunikasi yang paling mendasar bagi
pengguna internet.
Langkah Google dengan Gmailnya adalah langkah jitu untuk
menyedot pengguna. Tawaran simpan email tanpa batas membuat
penyedia layanan email lainnya jadi kelabakan dan memutar otak
dengan strategi baru. Yang akhirnya masih belum mampu menyaingi
kesuksesan Gmail.
3. Adsense & Adwords: Tuntutan Tiap Media
Di mana banyak orang berkumpul, sudah jadi jaminan sebagai tempat
paling cocok untuk bisnis. Oleh karena ini semakin banyak mal
berjamuran. Karena bisnis adalah niat utama sebagian orang, tentu
peluang iklan menjadi tuntutan.
Kehadiran AdSense & Adwords telah memenuhi kebutuhan pokok
yang ketiga, yaitu untuk berbisnis (iklan). Sekaligus menjadi sumber
pendapatan utama Google yang kian lama kian meningkat.
Baik Amazon.com, Apple, Inc maupun.Google Inc memiliki strategi dan cara
masing-masing dalam mengelola bisnisnya dan keduanya sama-sama
sukses. Yang kemudian perlu ditekankan adalah bahwa dalam meraih
kesuksesan, yang menjadi kunci adalah bagaimana kita memilih strategi
yang tepat dengan bisnis yang kita jalani. Baik dalam perencanaan maupun
inovasi produk.
Sources:
http://www.sby.dnet.net.id/dnews
http://zonapengusaha.com/
http://amazon.com
http://www.google.com/about/