besaran satuan dan pengukuran

18
BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN

Upload: yogi-slamet-maulana

Post on 29-Jun-2015

646 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Besaran Satuan dan Pengukuran

BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN

Page 2: Besaran Satuan dan Pengukuran

MACAM-MACAM BESARAN

Besaran

Besaran PokokBesaran Turunan

Besaran :

Sesuatu yang dapat diukur, dinyatakan dengan angka (kuantitatif) Contoh : panjang, massa, waktu, suhu, dll.

Page 3: Besaran Satuan dan Pengukuran

SATUAN

Satuan

Baku

Sistem Inggrisdikenal sebagai: foot,

pound dan second (disingkat FPS)

A. Pengertian Satuan Ukuran dari suatu besaran ditetapkan sebagai satuan.Contoh :a. meter, kilometer satuan panjangb. detik, menit, jam satuan waktuc. gram, kilogram satuan massad. dll

B. Sistem satuan : ada 2 macam 1. Sistem Metrik : a. mks (meter, kilogram, sekon)

b. cgs (centimeter, gram, sekon)2. Sistem Non metrik (sistem British)3. Sistem Internasional : Sistem satuan mks yang telah disempurnakan yang paling banyak dipakai sekarang ini.

Dalam SI :Ada 7 besaran pokok berdimensi

dan 2 besaran pokok tak berdimensi

Page 4: Besaran Satuan dan Pengukuran

BESARAN POKOK DAN SATUANNYA

Besaran pokok adalah besaran yang satuannya ditetapkan lebih dulu atau besaran yang satuannya didefinisikan sendiri berdasarkan hasil konferensi internasional mengenai berat dan ukuran.

Contoh Besaran Pokok dan Satuannya :

Besaran Pokok Satuan Dalam SI Lambang

Panjang meter M

Massa kilogram Kg

Waktu sekon S

Suhu kelvin K

Kuat arus listrik ampere A

Jumlah zat mol mol

Intensitas cahaya kandela cd

Page 5: Besaran Satuan dan Pengukuran

BESARAN TURUNAN & SATUANNYA

Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan atau diperoleh dari besaran-besaran pokok.

Contoh Besaran Turunan yang tidak mempunyai nama khusus dan Satuannya :

Besaran Turunan Satuan Dalam SI Lambang

Luas

Meter persegi

Volum Meter kubik

Massa Jenis

Kecepatan

Page 6: Besaran Satuan dan Pengukuran

Contoh Besaran Turunan yang mempunyai nama khusus dan Satuannya :

Besaran Satuan Dalam SI Lambang

Gaya Newton N

Daya Watt W

Frekuensi Hertz Hz

Energi Joule J

Page 7: Besaran Satuan dan Pengukuran

DIMENSI

Dimensi adalah cara besaran itu tersusun oleh besaran pokok.

Guna Dimensi :1.Untuk menurunkan satuan dari suatu besaran2.Untuk meneliti kebenaran suatu rumus atau persamaan

Page 8: Besaran Satuan dan Pengukuran

CONTOH BESARAN TURUNAN DAN DIMENSI

Besaran turunan Rumus Dimensi

Luas Panjang x lebar

Volume Panjang x lebar x tinggi

Massa jenis [M]

Percepatan [L]

Gaya Massa x percepatan

[M] [L]

Usaha dan energi Gaya x perpindahan

[M] [L]2

Kecepatan [L]

Impuls dan momentum Gaya x momentum [M] [L]

Page 9: Besaran Satuan dan Pengukuran

FAKTOR PENGGALI DALAM SI

No Faktor  Nama   Simbol

1 10 -18 atto a 

2 10 -15 femto f 

3 10 -12 piko p

4 10 -9 nano n

5 10 -6 mikro μ

6 10 -3 mili m 

7 10 3 kilo K

8 10 6 mega M

9 10 9 giga G

10 10 12 tera T

Page 10: Besaran Satuan dan Pengukuran

MELAPORKAN HASIL PENGUKURAN

Katidakpastian pengukuran tunggal :∆ x = ½ x skala terkecil

Ketidakpastian pengukuran berulang :

Ketidakpastian ∆ x dapat dinyatakan oleh simpangan baku • nilai rata-rata sampel :

N

XX i

1

1 22

N

xXN

Ns iix

Ketidakpastian relatif dihitung dengan persamaan :%100x

x

xftianrelatiketidakpas

Page 11: Besaran Satuan dan Pengukuran

MENGHITUNG KESALAHAN SISTEMATIS

1. Menghitung besar kesalahan pada pengukuran tunggal

a. Kesalahan Mutlak

X = x + ∆x satuan

X = hasil pengukuran

x = hasil pembacaan pada alat ukur

∆x = nilai penyimpangan

b. Kesalahan relatif

= ∆x/x . 100%

Page 12: Besaran Satuan dan Pengukuran

ASPEK PENTING DALAM PENGUKURAN

1. Ketelitian (Akurasi)

adalah persesuaian antara hasil pengukuran dengan harga sebenarnya (ukuran sebenarnya benda yang diukur)

Kesalahan sistematis :

Perbedaan antara harga yang diukur dengan harga yang dianggap benar.

Beberapa sumber kesalahan sistematis :

1) Kesalahan kalibrasi (kesalahan matematis)

yaitu pemberian atau pembagian skala alat ukur yang tidak tepat.

2) Kesalahan titik nol (zero error)

Bila alat ukur saat sebelum dipakai atau saat setelah dipakai tidak menunjukkan angka nol.

Page 13: Besaran Satuan dan Pengukuran

3) Kesalahan mutlak dari alat ukur

Setiap alat ukur mempunyai kepekaan (sensitivitas) tertentu.

4) Kesalahan paralaks

Kesalahan pembacaan si pengukur akibat pengamatannya yang tidak tepat.

5) Kesalahan kosinus dan sinus

Garis pengukuran harus berimpit atau sejajar dengan garis ukuran benda yang diukur.

6) Kesalahan karena benda yang diukur

Benda yang diukur dapat saja mengalami perubahan bentuk (deformasi) sewaktu diukur.

7) Kesalahan karena ada gesekan

Bila pada alat ukur ada bagian-bagian yang bergesekan ketika alat ukur dipakai, lama-kelamaan bagian itu akan aus, sehingga menimbulkan kesalahan pada hasil pengukuran.

8) Kesalahan fatigue pada pegas

Fatigue pegas berarti melembeknya pegas karena usia (kelelahan zat).

Page 14: Besaran Satuan dan Pengukuran

2. Ketepatan (Presisi)

adalah kemampuan proses pengukuran untuk menunjukkan hasil yang sama dari pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dan identik (sama)

Kesalahan acak (random error) :

Penyimpangan yang berkaitan dengan ketepatan pengukuran.

Beberapa sumber kesalahan acak :

1) Gerak brown molekul

Jarum alat ukur yang halus dapat terganggu penunjukannya oleh adanya gerak yang sangat tidak teratur (gerak brown)

2) Fluktuasi tegangan listrik

Tegangan mengalami perubahan kecil yang tidak teratur dan berlalu sangan cepat, sehingga hasil pengukuran menjadi tidak tepat.

3) Alas benda yang diukur bergetar

Alat ukur yang sangat peka dapat terganggu oleh bergetarnya alas (meja) tempat penyimpanan benda yang diukur.

Page 15: Besaran Satuan dan Pengukuran

4) Nois

Gangguan yang sering kita temui pada alat elektronik.

5) Radiasi latar belakang

Alat pengukur radioaktif selalu terganggu oleh adanya radiasi kosmik (radiasi yang datang dari angkasa luar)

Page 16: Besaran Satuan dan Pengukuran

ANGKA PENTING (SIGNIFICANT DIGITS)

Angka penting adalah semua angka yang digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran, yang terdiri dari angka pasti maupun angka taksiran.

Aturan angka penting : 1. Semua angka bukan nol merupakan angka penting 2. Angka nol diantara dua angka bukan nol merupakan angka penting 3. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol termasuk angka penting 4. Angka nol di sebelah kiri angka bukan nol, baik sebelum / sesudah tanda koma desimal tidak termasuk angka penting 5. Bilangan asli yang berakhir dengan angka nol harus ditulis dengan notasi ilmiah/ bilangan sepuluh berpangkat

Page 17: Besaran Satuan dan Pengukuran

ATURAN-ATURAN

Aturan pembulatan :

1. Angka kurang dari 5 dibulatkan ke bawah

2. Angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas

3. Jika angka persis 5 maka dibulatkan keatas jika angka

sebelum 5 ganjil, sebaliknya dibulatkan ke bawah jika

angka sebelum 5 genap

Aturan penjumlahan & pengurangan :

Hasil dari penjumlahan / pengurangan dengan menggunakan

angka penting hanya boleh mengandung 1 saja angka taksiran

atau angka yang diragukan

Page 18: Besaran Satuan dan Pengukuran

Aturan perkalian & pembagian :

Hasil dari perkalian / pembagian dengan menggunakan angka

penting mengikuti jumlah angka penting yang paling sedikit

Disusun oleh :Andre Irfan MAri Azhar MX Multimedia 3