berita nasionalisme

Upload: daniel-togana-junisar

Post on 03-Mar-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nasional

TRANSCRIPT

NASIONALISME YANG MEMUDARRenungan Kemerdekaan IndonesiaOlehPrabu Tarjoko SragenSetiap tahun kita tak pernah lupa merayakan hariKemerdekaannegeri ini. Tepatnya setiap tanggal 17 agustus seluruh lapisan masyarakat di Bumi Indonesia memperingati Hari bersejarah dengan kegiatan yang berkaitan pada perayaankemerdekaan. SebagaiBangsayang menghargai jasa para pahlawan kita memang wajib menanamkanpatriotismedannasionalismepada diri kita dalam kondisi apa pun. Dari masa anak-anak di sekolah, generasi muda dan siapun kita sepakat untuk menanamkan rasapatriotismedannasionalisme.

Jangan jadikan Kemerdekaan sebagai pelarian atau alasan untuk memerdekakan kepentingan perorangan atau golonganMari kita lihat di sekeliling kita, seiring dengan derasnya arus modernisasi dan globalisasi di negeri ini rasapatriotismedannasionalismekita memang sedang di uji. Di mana-mana terjadi kesenjangan, orang semakin tidak peduli pada sekelilingnya. Pergeseran etika dan perilaku sangat kentara di hadapan kita. Sebagai contoh, sekarang masyarakat lebih menyukai memakai busana yang sedang trend di negara lain dari pada produk dalam negeri. Kehidupan mereka pun telah di dominasi oleh budaya barat yang belum tentu sesuai dengan etika dan perilakuBangsaIndonesiayang berbudi luhur. Pernah pada suatu ketika saya mendengar nyanyian seorang anak sekolah dasar menanyi menirukan idola mereka di televisi dengan bahasa asing. Kemudian muncul pertanyaan di benak saya, apakah si anak tersebut hafal lagu kebangsaan Indonesia ?, Pernahkah laguIndonesia Raya,Halo-Halo Bandung,Garuda Pancasiladanlagu wajiblainnya juga mereka nyanyikan dengan bangga?. Pertanyaan ini adalah contoh kecil dorongan bagi kita selaku orang tua untuk mendidik anak-anak agar memiliki rasapatriotismedannasionalismedi jiwa mereka.

Kemana Patriotisme dan Nasionalisme kita bersembunyi?Lagi-lagi kita menghadapi erosi perilaku yang melunturkan rasa nasionalisme kita. Di banyak media cetak maupun elektronik kita sering melihat perilaku para penentu kebijakan, penguasa, juga para wakil rakyat kita ber seturu dengan alasan perbedaan pendapat. Padahal kita semua tahu dibalik perdebatan dan perseteruan itu tidak sepenuhnya mewakili rakyat kita. Perbedaan pendapat yang mereka kedepankan sebagai wujud dari kebebasan hak ada kalanya memang jelas-jelas merujuk pada kepentingan perorangan dan golongan. Sungguh memperihatinkan. Kita terlanjur asyik menerapkanKemerdekaansebagai symbol kebebasan yang kebablasan dan cenderung melunturkan rasanasionalismekita. Celakanya banyak tokoh dan Para wakil rakyat kita yang terhormat menggunakan politik adu domba seperti pada jaman penjajahan dahulu. Mereka pun berdalih atas namakemerdekaanmengeluarkan pendapat. Pertikaian terjadi di mana-mana, kesenjangan sosial menyeruak tiada henti. Akan kah ini menjadi rutinitas dan tirani baru di alamkemerdekaan? Jawabannya ada pada hati kita.

DIRGAHAYU RAKYAT JELATA KULewat tulisan yang seadanya ini saya hanya ingin mengajak pada diri saya sendiri beserta seluruh komponen bangsa untuk sama-sama memupuk kembali semangatpatriotismedannasionalismedi benak, nurani dan jiwa kita. Mari kita makna-ikemerdekaanini dengan memerdekakan seluruhanak bangsadari jajahan kemiskinan, kebodohan, keterbelangan dengan mengedepankan cinta dan kasih sayang. Bukan menandai kemerdekaan dengan kebebasan yang kebablasan, juga bukan men citra-ikemerdekaandenganmemerdekakanpara koruptor, mafia atau para penjahat yang seolah-olah berhati malaikat.

DIRGAHAYU Yang Terhormat Wakil Rakyat kuDirgahayuBangsaku, Gemilang Negeri ku, JayaIndonesiaku. Saya wargaSragenyang masihkampungandanndesoingin meneriakkan pekikkemerdekaanse keras-kerasnya agar semua mendengar, agar semua peduli, agar semua ikut memberi makna pada katamerdekasebagai simbol kecintaan kepadaBangsadanNegara. Bukan sebagai pelarian dan alasan manakala kita punya kepentingan. Saya bangga dapat hidup bersama rakyatIndonesiadibumi merdeka, tapi saya prihatin koruptor, penjahat klimis, mafia dan seluruh sampah negara ikut di merdeka-kan. Ini perlu kita renungkan dengan hati yang bersih dan bijak, agar negeri yangmerdekaini benar-benar lepas dari segala belenggu. Sebagai wujud kecintaan saya pada anda, saya berikan hadiahlagu kreatifciptaan saya berjudul Lagu Jelata Di Bumi Merdeka silahkan download gratisdi sini.mudah-mudahan bermanfaat. Saya juga memiliki koleksiLagu patriotikdan Wajib Nasional untuk membangkitkan semangatPatriotismedanNasionalismebagi seluruhAnak Bangsa. Anda boleh megunduh gratis Lagu Patriotikdi sini.Dirgahayu Untuk Semua, dariKawula Alit Bumi Sukowati,Prabu Tarjoko SragenSumber :Sragen Merdeka

Diunduh dari https://gemaberita.wordpress.com/opini/nasionalisme-yang-memudar/

Gelombang Nasionalisme Pemuda Indonesiaon 13 Des 2013 at 11:46 WIB Share Comment (0)

Citizen6, Semarang:Balakangan ini, banyak permasalahan yang muncul di bumi pertiwi mulai dari kemiskinan, kesenjangan yang semakin lebar, korupsi yang semakin merajalela, degradasi moral masyarakat hingga maraknya tawuran antar pelajar yang mengundikasi hilangnya rasa nasionalisme pemuda bangsa Indonesia. Padahal, rasa nasionalisme merupakan elemen yang sangat penting untuk kita dapat memajukan bangsa ini.

Rendahnya rasa cinta kepada tanah air atau yang populer dengan sebutan nasionalisme merupakan dampak dari adanya intervensi budaya luar yang masuk di Indonesia dan menjamah pada seluruh bidang kehidupan masyarakat serta ketidakmampuan bangsa kita untuk menyaring budaya yang masuk hingga kita hanya bisa menerimanya bulat-bulat meskipun hal itu jelas-jelas bertentangan dengan ideologi, prinsip dan perilaku masyarakat Indonesia. Hedonisme yang lebih populer dari kerakyatan, individualisme yang melemahkan gotong royong, ideologi barat yang diagungkan melebihi Pancasila, demonstrasi anarki yang mangalahkan demokrasi musyawarah-mufakat, dan asas persamaan yang melupakan Bhinneka Tunggal Ika. Semua hal itu yang sekarang terpatri dalam benak masyarakat Indonesia, yang merupakan pemicu konflik, perpecahan hingga "kehancuran" dalam masyarakat kita. Untuk menghindari hal itu terjadi, memang bukan pekerjaan yang mudah dan bukan hanya pekerjaan dari pemerintah dan jajarannya saja. Ini merupkan pekerjaan besar bagi seluruh elemen masyarakat indonesia terkhusus pemuda-pemuda bangsa yang digadang-gadang sebagai penerus bangsa danagent of change.

Pemuda Indonesia sejatinya perlu mendapat asupan ahlak dan moral yang kuat hingga bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air. Nasionalisme yang kuat, tak mudah tergoyahkan oleh pemikiran-pemikiran luar, tak dapat dirusak oleh budaya asing yang sejatinya memang tidak cocok bagi masyarakat Indonesia secara umum.

Peran pemuda terhadap nasionlisme Indonesia harus dimulai dari sekarang. Pembelajaran formal di sekolah, membaca buku-buku atau artikel tentang sejarah, mengunjungi museum-museum merupakan sarana bagi para pemuda untuk bisa menumbuhkan rasa nasionalisme terhadap bangsa ini. Seperti yang dikatakan oleh orator ulung sekaligus Presiden pertama Indonesia yakni Ir. Soekarno, salah satu kutipan yang paling terkenal adalah "Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia" ini menandakan bahwa pemuda memiliki kemampuan yang sangat dahsyat jangankan untuk memperbaiki Indonesia, menggunjang dunia pun dapat dilakukan oleh pemuda.

Oleh karena itu, para pemuda Indonesia sejatinya bisa menjadikan bangsa ini kearah yang lebih baik, diawali dengan mencintai tanah air Indonesia karena dengan adanya rasa cinta atau nasionalisme akan menumbuhkan semangat juang dalam diri kita untuk kemudian dapat membangun negeri ini.(bnu)

Diunduh dari http://citizen6.liputan6.com/read/773513/gelombang-nasionalisme-pemuda-indonesia

Generasi muda harus ditanamkan rasa nasionalismeMarieska Harya VirdhaniMinggu, 12 Januari 2014 07:03 WIB

Ilustrasi, (SINDOphoto).A+ A-Sindonews.com - Di tengah arus globalisasi, generasi muda khususnya pelajar dan mahasiswa, diminta meningkatkan rasa nasionalisme. Caranya dengan mengisi pembangunan dengan kreatifitas dan inovasi.

Hal itu dikatakan Wali Kota Depok Idris Abdul Somad. Menurutnya, tak hanya di kalangan pelajar, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengklaim, telah menanamkan rasa nasionalisme di kalangan birokrat secara rutin.

Program pembinaan terhadap birokrat sudah ada tentang nilai nasionalisme. Namun yang namanya manusia, bisa saja kecolongan (lengah), karena itu generasi muda harus ditingkatkan (nasionalismenya), kata Idris Abdul Somad, di Sawangan, Depok, Sabtu 11 Januari 2014.

Pernyataan tersebut diungkapkan Idris usai menghadiri acara seminar kebangsaan yang diselenggarakan oleh Pergerakan Muda Mudi Depok (PMMD). Ia menilai, acara yang digelar PMMD harus dilakukan secara berkelanjutan.

Kegiatan dari PMMD ini harus dilanjut, bisa juga menggandeng dan bekerja sama dengan organisasi kepemudaan lainnya untuk bersinergi membangkitkan rasa nasionalisme, paparnya.

Ulama Depok Ahmad Damanhuri mengungkapkan, rasa nasionalisme harus dibangkitkan di semua lini, tidak sebatas pada kalangan pelajar, melainkan seluruh Warga Negara Indonesia (WNI). Nasionalisme, kata dia, mampu menekan peredaran narkoba dan tawuran pelajar.

Banyak saat ini WNI tak lagi bangga dengan negaranya, hal itu muncul karena adanya budaya baru seperti korupsi, narkoba dan masih adanya aksi terorisme. Tiga komponen inilah yang menyebabkan rasa nasionalisme saat ini pudar, karena itu harus dibangun sedini mungkin, tandasnya.

Lanjutnya, pemerintah harus menjadi ujung tombak membangkitkan rasa nasionalisme kepada masyarakat dengan cara meningkatkan peran generasi muda bersinergi dengan pemerintah. Acara tersebut dihadiri lebih dari 600 pelajar SMA/SMK se-Kota Depok.

source: http://nasional.sindonews.com/read/825731/15/generasi-muda-harus-ditanamkan-rasa-nasionalisme-1389451791