berita narkoba

7
NAMA : DELLA OKTAVINOARTI NIM : 1201120106 MATAKULIAH : OPINI PUBLIK Merdeka.com - Tiga mahasiswa fakultas Hukum Universitas Riau mesti berurusan dengan polisi lantaran tertangkap mengedarkan ratusan gram ganja dan 980 butir pil happy five. Mereka beralasan menjual narkotika dan obat-obatan terlarang karena butuh biaya buat menyusun skripsi. "Untuk nambah biaya menyelesaikan skripsi bang," kata tersangka DA kepada wartawan usai jumpa pers digelar Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau, Senin (9/3). DA mengaku mahasiswa semester akhir di fakultas hukum Universitas Riau beralamat di Jalan Pattimura. Dia nekat menjadi kurir 980 butir pil happy five dengan harapan mendapat upah Rp 2,5 juta buat biaya kuliahnya. DA mengaku akan mengantarkan barang itu ke Kota Bandung, Jawa Barat. Dia mengatakan baru dibayar Rp 500 ribu. Sementara

Upload: ashry-ramadhan

Post on 09-Jul-2016

7 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

dsadsadasdasdasdasdasdasdasdasd

TRANSCRIPT

Page 1: berita narkoba

NAMA : DELLA OKTAVINOARTI

NIM : 1201120106

MATAKULIAH : OPINI PUBLIK

Merdeka.com - Tiga mahasiswa fakultas Hukum Universitas Riau mesti berurusan dengan polisi lantaran tertangkap mengedarkan ratusan gram ganja dan 980 butir pil happy five. Mereka beralasan menjual narkotika dan obat-obatan terlarang karena butuh biaya buat menyusun skripsi.

"Untuk nambah biaya menyelesaikan skripsi bang," kata tersangka DA kepada wartawan usai jumpa pers digelar Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau, Senin (9/3).

DA mengaku mahasiswa semester akhir di fakultas hukum Universitas Riau beralamat di Jalan Pattimura. Dia nekat menjadi kurir 980 butir pil happy five dengan harapan mendapat upah Rp 2,5 juta buat biaya kuliahnya.

DA mengaku akan mengantarkan barang itu ke Kota Bandung, Jawa Barat. Dia mengatakan baru dibayar Rp 500 ribu. Sementara sisanya akan diberikan pemilik berinisial R bila sudah tiba. R kini menjadi buronan Polda Riau.

"Saya tak tahu siapa yang menerima barang di Bandung. Kata pemiliknya, nanti saya dihubungi begitu sampai di Bandung. Jika nantinya sukses, maka sisa upah akan dibayar," ujar DA.

DA ditangkap saat berada di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II pada Sabtu (7/3). Dia berencana mengantarkan narkoba itu ke Bandung.

Sementara itu, Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Hermansyah didampingi Kabid Humas AKBP Guntur Aryo Tejo mengatakan, dalam melancarkan aksinya, tersangka DA

Page 2: berita narkoba

membuat sebuah ikat pinggang terbungkus lakban. Lantas narkoba itu diselipkan di pinggang dan ditutup celana.

Begitu berada di ruang tunggu, gerak-gerik tersangka dicurigai petugas Angkasa Pura SSK II. DA pun diperiksa intensif. Setelah petugas menggunakan pemindai sinar x, petugas melihat benda mencurigakan di pinggangnya.

"Setelah diperiksa, dalam ikat pinggang tadi ada ratusan paket pil happy five terbungkus kemasan warna merah. Selanjutnya, tersangka diserahkan ke Polda," kata Kombes Hermansyah.

Menurut Hermansyah, satu pil ekstasi tersebut akan dijual Rp 100 ribu. Barang akan dijual di Bandung dan sudah ada pemesan. Sementara itu Polda Riau sudah mengantongi identitas dan foto R.

"Keberadaannya juga sudah diketahui, tinggal ditangkap," lanjut Hermansyah.

Dijelaskan Hermansyah, DA tadinya akan berangkat ke Bandung menggunakan pesawat AirAsia pada pukul 17.00 WIB. Selain DA, dua mahasiswa kampus itu, RG dan HH, juga berjualan narkoba jenis ganja. Keduanya kedapatan memiliki dan menguasai 643 gram ganja disimpan dalam ember.

Pengakuan keduanya kepada penyidik, ganja itu akan diedarkan di seputar kampus di Jalan HR Soebrantas, Panam, Pekanbaru. Pembelinya adalah mahasiswa seputaran kos-kosan di belakang kampus itu.

"Katanya untuk menambah uang menyelesaikan skripsi," tambah Hermansyah.

Atas perbuatannya, ketiga mahasiswa ini mengaku menyesal. Ketiganya pasrah dengan hukuman yang sudah menantinya.

Page 3: berita narkoba

Analisa tanggapan mengenai berita :

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.

Semua istilah ini, baik narkoba ataupun napza, mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.

Hingga kini penyebaran penyalahgunaan narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.[butuh rujukan] Tentu saja hal ini bisa membuat orang tua, organisasi masyarakat, dan pemerintah khawatir.

Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak adalah pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan untuk mengawasi dan mendidik anaknya agar selalu menjauhi penyalahgunaan Narkoba.

Dari berita tersebut, dikatakan bahwa 3 Mahasiswa Hukum Universitas Riau tersebut termasuk telah mengedarkan narkoba ke Bandung. Mahasiswa tersebut melakukannya karena ingin menambah uang untuk menyelesaikan skripsinya. Ini merupakan salah satu perbuatan yang sangat tidak patut untuk di contoh karena telah melakukan pelanggaran hukum dan mencemarkan nama baik remaja ataupun mahasiswa terutama. Karena tidak semua mahasiswa atau khusunya kalangan remaja memai ataupun mengedar narkoba. Sebaiknya kasus ini berjalan sesuai dengan aturan hukum dan tersangka akan menerima hukuman yang akan dijalaninya.

Narkoba telah menjadi masalah serius bagi bangsa ini. Barang haram ini tanpa pandang bulu menggerogoti siapa saja. Para wakil rakyat, hakim, artis, pilot, mahasiswa, buruh, bahkan ibu rumah tangga tak luput dari jeratan narkoba. Dari sisi usia, narkoba juga tak pernah memilih korbannya, mulai dari anak-anak remaja, dewasa, bahkan sampai dengan lanjut usia.

Page 4: berita narkoba

Dampak narkoba meliputi dampak fisik, psikologis, sosial dan ekonomi. Dampak fisik misalnya gangguan pada sistem saraf (neorologis): kejang-kejang, halusinasi, dan gangguan kesadaran. Dampak psikologis berupa tidak normalnya kemampuan berpikir, berperasaan cemas. ketergantungan/selalu membutuhkan obat. Dampak sosial ekonomi misalnya selalu merugikan masyarakat, baik ekonomi, sosial, kesehatan, maupun hukum.

Dampak-dampak yang disebutkan di atas, jelas jelas menjadi ancaman besar bagi bangsa ini, khususnya Aceh. Bagaimana nasib bangsa ini jika generasi penerusnya adalah generasi-generasi yang bermental narkoba, generasi yang cacat fisik, psikologis, sosial dan ekonomi? Tentulah generasi-generasi ini tidak dapat membangun bangsanya yang juga sedang ‘sakit’.

Telah disebutkan sebelumnya bahwa narkoba tidak pandang bulu, menyerang siapa saja. Meskipun demikian, yang menjadi target empuk narkoba umumnya adalah generasi muda yang berusia 15-30 tahun. Dari rentang usia itu, usia remaja merupakan usia yang sangat rentan terkena pengaruh narkoba.

Mudahnya generasi muda terjerat narkoba tentu saja disebabkan oleh banyak faktor, seperti depresi pekerjaan, masalah keluarga atau orang tua, lingkungan tempat tinggal, dan pengaruh teman sebaya. Khusus kalangan remaja, mereka terjerat narkoba karena faktor coba-coba, teman sebaya, lingkungan yang buruk, orang tua, serta pengaruh media film dan televisi.

Mengetahui kenyataan bahwa kalangan remaja merupakan sasaran empuk terkena pengaruh narkoba, perlu dilakukan tindakan-tindakan preventif oleh berbagai pihak, terutama lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga, dalam hal ini orang tua, merupakan salah satu tempat yang efektif untuk menghalau remaja menggunakan narkoba. Hal ini karena orang tua merupakan ‘sekolah’ pertama anak sebelum terjun ke masyarakat.

Memberikan perhatian Berkaitan dengan hal itu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua untuk menghalau remajanya agar terhindar dari narkoba. Pertama, memberikan perhatian lebih kepada anak. Anak merupakan sosok yang sangat membutuhkan perhatian orang tuanya. Ia masih belum tahu cara menjalani hidup. Ia juga masih belum tahu mana yang baik dan yang tidak baik. Tugas orang tualah menuntun mereka ke jalan yang baik. Orang tua juga tak selayaknya membuat jarak dengan anaknya. Mereka harus menciptakan hubungan harmonis dengan anaknya dan juga antara mereka sendiri, yaitu ayah dan ibu.

Selain itu, mereka juga harus membuka ruang diskusi untuk sianak di dalam lingkungan keluarga. Orang tua harus menjadi tempat curhat bagi anak-anak mereka. Tanyakan pada si anak mengenai segala masalah yang mereka alami. Tanyakan pula kepada mereka mengenai teman-teman mereka. Jelaskan kepada mereka mana yang baik dan tidak baik. Berkaitan dengan narkoba, jelaskan kepada mereka akan bahaya narkoba dan efek yang ditimbulkan. Fasilitasi mereka dengan aktivitas-aktivitas positif untuk mengembangkan bakat mereka.

Page 5: berita narkoba

Kedua, memberikan teladan. Poin ini merupakan point penting bagi orang tua agar terhindar anaknya dari narkoba. Orang tua, selain menasihati, juga perlu memberikan contoh teladan. Jika orang tua mengingatkan anaknya untuk tidak menggunakan narkoba, sudah seharusnyalah orang tua juga memberikan contoh kepada si anak dengan tidak menggunakan narkoba.

Hal ini penting karena banyaknya penggunaan narkoba di kalangan remaja disebabkan oleh orang tua, terutama ayah, yang kurang memberikan contoh teladan kepada anaknya. Sebaiknya orangtua harus lebih perhatian lagi terhadap anaknya agar anak tidak terjaring ke masalah-masalah yang berat.