berita daerah provinsi kalimantan barat nomor 144 tahun … · indonesiatahun 2007 nomor 22,...
TRANSCRIPT
1 No. 144, 2016
BERITA DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 144 TAHUN 2016
NOMOR 144 TAHUN 2016
T E N T A N G
PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA
TEKNIS KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN WILAYAH
SANGGAU BARAT PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,
Menimbang : a. bahwa ketentuan Pasal 5 ayat (1) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Barat,
pada Dinas Daerah dan Badan Daerah dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis;
b. bahwa untuk melaksanakan kegiatan
teknis operasional dan teknis penunjang Dinas Kehutanan, dipandang perlu untuk membentuk
Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah Sanggau
Barat Provinsi Kalimantan Barat;
S A L I N A N
2 No. 144, 2016
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan huruf b, maka perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang
Pembentukan,Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan
Hutan Wilayah Sanggau Barat Provinsi Kalimantan Barat;
Mengingat : 1. Undang- Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah – Daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1106);
2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4112);
3 No. 144, 2016
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
4. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan
Hutan, serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2007 Nomor 22,
tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4696) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008
4 No. 144, 2016
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007
tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta
Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4814);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
8. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor
P.6/Menhut-II/2009 tentang Pembentukan Wilayah Kesatuan
Pengelolaan Hutan;
9. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.6/Menhut-II/2010 tentang Norma,
Standar, Prosedur dan Kriteria Pengelolaan Hutan pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan
Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP);
10. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.74/Menlhk/Setjen/
Kum.1/8/2016 tentang Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota Yang
Melaksanakan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup Dan Urusan
Pemerintahan Bidang Kehutanan;
5 No. 144, 2016
11. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Barat (Lembaran Daerah Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2016 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 6);
12. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.67/Menhut-II/2010 tanggal 28 Januari 2010 tentang Penetapan
Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung dan Kesatuan Pengelolaan Hutan
Produksi;
13. Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 117 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja
Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016 Nomor
117).
M E M U T U S K A N
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN
ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KESATUAN
PENGELOLAAN HUTAN WILAYAH SANGGAU BARAT PROVINSI
KALIMANTAN BARAT.
6 No. 144, 2016
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:
(1) Daerah adalah Provinsi Kalimantan Barat.
(2) Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
(3) Pemerintah Daerah adalah Gubernur sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
(4) Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Barat.
(5) Dinas adalah Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat.
(6) Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat.
(7) Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan
yang selanjutnya disingkat UPT - KPH merupakan unsur pelaksana kegiatan teknis operasional dan atau
kegiatan teknis penunjang pada Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat.
(8) Kepala UPT adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis
Kesatuan Pengelolaan Hutan.
(9) Kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkut paut dengan hutan, kawasan hutan dan
hasil hutan yang diselenggarakan secara terpadu.
7 No. 144, 2016
(10) Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang
didominasi oleh pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan yang lainnya tidak
dapat dipisahkan.
(11) Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk dipertahankan
keberadaan sebagai hutan tetap.
(12) Kelompok Jabatan Fungsional adalah sejemlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional pada UPT Kesatuan
Pengelolaan Hutan.
BAB II
PEMBENTUKAN DAN WILAYAH KERJA
Pasal 2
(1) Dengan peraturan ini, dibentuk UPT-KPH Wilayah Sanggau Barat Provinsi Kalimantan Barat.
(2) UPT - KPH sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan yang berkedudukan di Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau dengan wilayah kerja KPHP Unit III, Unit V
seluas 230.346 Ha. (Dua ratus tiga puluh ribu tiga ratus empatpuluh enam hektar).
BAB III
KEDUDUKAN
Pasal 3
UPT- KPH dipimpin oleh seorang Kepala Unit yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat.
8 No. 144, 2016
BAB IV TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI
Bagian Pertama
Tugas dan Fungsi
Pasal 4
UPT - KPH mempunyai tugas melaksanakan kegiatan operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang pengelolaan hutan dalam wilayah kerja KPH yang
telah ditetapkan.
Pasal 5
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4, UPT - KPH Wilayah Sanggau Barat mempunyai fungsi:
a. penyusunan program kerja dilingkungan UPT;
b. perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan aparatur dan umum, pengelolaan keuangan dan aset
dilingkungan UPT;
c. pengkoordinasian pelaksanaan tugas dan fungsi dibidang pengelolaan hutan;
d. penyelenggaraan urusan penelolaan hutan sesuai ketentuan peraturan perundangan;
e. pelaksanaan pengawasan pengelolaan hutan;
f. pelaksanaan tata hutan pada wilayah kesatuan penelolaan hutan;
g. pelaksanaan kegiatan pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan di wilayah kesatuan pengelolaan hutan;
9 No. 144, 2016
h. pelaksanaan rehabilitasi dan reklamasi di wilayah kesatuan pengelolaan hutan;
i. pelaksanaan perlindungan dan konservasi sumber daya alam di wilayah kesatuan pengelolaan hutan;
j. pelaksanaan kegiatan pengelolaan hutan mulaidari perencanaan, engorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan serta pengendalian diwilayah kesatuan
pengelolaan hutan;
k. pelaksanaan pemantauan dan penilaian atas pelaksanaan kegiatan pengelolaan hutan diwilayah
kesatuan pengelolaan hutan;
l. pelaksanaan pemungutan dan pengolahan hasil
hhutan kayu dan bukan kayu:
m. pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan tugas dan fungsi dibidang
pengelolaan hutan;
n. pelaksanaan tugas lain di bidang kesatuan
pengelolaan hutan yang diserahkan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 6
(1) Susunan Organisasi UPT-KPH Wilayah Sanggau Barat
Provinsi Kalimantan Barat terdiri dari :
a. Kepala UPT
b. Sub Bagian Tata Usaha
c. Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan
d. Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat
e. Kelompok Jabatan Fungsional
f. Resort Pengelolaan Hutan
10 No. 144, 2016
(2) Bagan susunan organisasi UPT – KPH Wilayah
Sanggau Barat sebagaimana tercantum pada lampiran peraturan ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Bagian Ketiga Kepala Unit
Pasal 7
Kepala Unit sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1)
huruf a, adalah unsur pimpinan yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis operational dan teknis penunjang di bidang kesatuan pengelolaan hutan dengan
luas wilayah kerja 230.346 Ha. (Dua ratus tiga puluh ribu tiga ratus empatpuluh enam hektar), sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan-undangan.
Pasal 8
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 7, Kepala UPT-KPH Wilayah Sanggau Barat
mempunyai fungsi:
a. memimpin UPT-KPH Wilayah Sanggau Barat;
b. membina administrasi kepegawaian dan organisasi di lingkungan UPT-KPH Wilayah Sanggau Barat;
c. mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan di UPT-
KPH Wilayah Sanggau Barat;
d. menyelenggarakan kegiatan kesatuanpengelolaan hutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
11 No. 144, 2016
e. mengawasi pelaksanaan kegiatan dilingkkunan UPT-KPH Wilayah Sanggau Barat;
f. mengendalikan kegiatan di lingkungan UPT-KPH Wilayah Sanggau Barat;
g. mengevaluasi dan pelaporan kegiatan di lingkungan UPT-KPH Wilayah Sanggau Barat;
h. melaksanakan fungsi lain di bidang pengelolaan hutan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Bagian Keempat Sub Bagian Tata Usaha
Pasal 9
Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam
pasal 6 ayat (1) huruf b, mempunyai tugas melaksanakan tugas penyusunan rencana kerja, monitoring, evaluasi,
administrasi kepegawaian dan umum, serta pengelolaan keuangan dan asset.
Pasal 10
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
pasal 9, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :
a. penyusunan dan penyelarasan program kerja serta
pelaksanaan monitoring dan evaluasi;
b. pelaksanaan administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana;
c. pelaksanaan urusan umum, kehumasan dan rumah tangga UPT;
d. pelaksanaan pengelolaan keuangan dan asset
dilingkungan UPT;
12 No. 144, 2016
e. pelaksanaan pelaporan kegiatan di lingkungan UPT;
f. pelaksanaan tugas lain di bidang tata usaha yang
diserahkan oleh Kepala UPT.
Bagian Kelima
Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan
Pasal 11
Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) huruf c, mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan pemanfaatan hutan yang
meliputi wilayah Sanggau Barat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 11, Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan;
b. pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
staf di Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan;
c. pelaksanaan koordinasi sesuai dengan tugas dan
fungsinya;
d. pelaksanaan kegiatan teknis operasional di bidang perencanaan dan pemanfaatan hutan yang meliputi
wilayah Sanggau Barat sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
13 No. 144, 2016
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas Seksi Perencanaan dan
Pemanfaatan Hutan;
f. penyusunan konsep saran dan pertimbangan kepada
Kepala UPT berkenaan dengan pelaksanaan tugasdan fungsi Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan;
g. pelaksanaan tugas lain dibidang perencanaan dan
pemanfaatan hutan yang diserahkan oleh Kepala UPT.
Bagian Keenam Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat
Pasal 13
Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat
sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) huruf d, mempunyai tugas melaksanakan perlindungan hutan dan
pemberdayaan masyarakat yang meliputi wilayah Sanggau Barat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 14
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 13, Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan
Masyarakat mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat;
b. pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi staf di Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat;
c. pelaksanaan koordinasi sesuai dengan tugas dan fungsinya;
14 No. 144, 2016
d. pelaksanaan kegiatan teknis operasional di bidang perlindungan dan pemberdayaan masyarakat yang
meliputi wilayah Sanggau Barat sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat;
f. penyusunan konsep saran dan pertimbangan kepada Kepala UPT berkenaan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan
Masyarakat;
g. pelaksanaan tugas lain dibidang perlindungan dan
pemberdayaan masyarakat yang diserahkan oleh Kepala UPT.
Bagian Ketujuh
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 15
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) huruf e, terdiri dari sejumlah Pegawai Negeri Sipil dalam jenjang jabatan fungsional
berdasarkan keahlian dan ketrampilan di bidang tertentu;
(2) Jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam melaksanakan tugasnya secara operasional berada di bawah Kepala Seksi dan secara administrasi
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala UPT;
(3) Jenis Jabatan Fungsional dan jumlah pemegang
jabatan fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1), ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
15 No. 144, 2016
Pasal 16
Pejabat Fungsional yang ditempatkan pada UPT-KPH
Wilayah Sanggau Barat Provinsi Kalimantan Barat mempunyai tugas melaksanakan kegiatan berdasarkan
keahlian dan ketrampilan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian Kedelapan
Resort Pengelolaan Hutan
Pasal 17
(1) Resort Pengelolaan Hutan sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1) huruf f dibentuk berdasarkan fungsi kawasan hutan dalam wilayah kerja UPT - KPH untuk
melaksanakan kegiatan teknis operasional dan kegiatan teknis penunjang unit.
(2) Resort Pengelolaan Hutan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Resort Pengelolaan Hutan yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Unit.
(3) Pembentukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Resort Pengelolaan Hutan ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Dinas.
BAB V
KEPEGAWAIAN
Pasal 18
(1) Kepala UPT, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala
Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan dan pegawai yang diangkat dalam jabatan fungsional
diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur dari
16 No. 144, 2016
Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat dengan memperhatikan usulan Kepala Dinas sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
(2) Pengangkatan dalam jabatan struktural dan jabatan
fungsional harus memperhatikan syarat jabatan sesuaidenan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier pegawai, masa jabatan bagi pegawai negari sipil dalam suatu jabatan strukturalsesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
(4) Formasi Pegawai Negeri Sipil pada UPT-KPH disusun
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(5) Uraian jabatan untuk setiap jabatan struktural dan jabatan fungsional ditetapkan dengan oleh Gubernur
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB VI
TATA KERJA DAN PELAPORAN
Bagian Pertama
Tata Kerja
Pasal 19
(1) Dalam melaksanakan tugasnya, seluruh pemegang jabatan struktural, jabatan non struktural dan jabatan fungsional wajib melaksanakan koordinasi, integrasi
dan singkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(2) Setiap pimpinan baik struktural maupun fungsional dilingkungan UPT-KPH wajib melaksanakan tugas
17 No. 144, 2016
memimpin dan memberikan petunjuk kerja kepada bawahannya.
(3) Kepala UPT, pejabat struktural dan fungsional pada UPT-KPH wajib melaksanakan fungsi pengawasan
melekat (WASKAT) dalam satuan kerja masing-masing dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk penyelesaian masalah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Bagian Kedua Pelaporan
Pasal 20
(1) Kepala UPT wajib menyampaikan laporan pelaksanaan
tugasnya secara periodik maupun sewaktu-waktu dan tepat waktu kepada Kepala Dinas maupun kepada
unitkerja lainnya.
(2) Kepala UPT wajib menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah kepada
Kepala Dinas secara tepat waktu yang disusun berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku dengan tembusan kepada unit kerja terkait.
(3) Setiap pimpinan satuan kerja di lingkungan UPT-KPH wajib mematuhi petunjuk kerja yang telah ditetapkan
dan menyampaikan laporan pelaksanaannya baik secara periodik maupun sewaktu-waktu kepada atasan masing-masing sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
(4) Dalam rangka evaluasi organisasi, Kepala UPT, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi sertapejabat fungsional
wajib menyampaikan laporan hasil kegiatan masing-masing berdasarkan pedoman yang ditetapkan.
18 No. 144, 2016
BAB VII PEMBIAYAAN
Pasal 21
(1) Pelaksanaan program kerja berdasarkan tugas desentralisasi dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi.
(2) Pelaksanaan program kerja berdasarkan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan menjadi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 22
Kepala Unit wajib memberikan dukungan dan kerjasama
yang baik dalam kegiatan pemantauan dan evaluasi serta penataan organisasi yang dilaksanakan oleh unit kerja yang bertanggungjawab dibidang organisasi.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23
(1) Dengan berlakunya Peraturan Gubernur ini, maka segala ketentuan yang mengatur hal yang sama dan
bertentangan dengan Peraturan Gubernur ini dinyatakan tidak berlaku.
(2) Hal-hal lain yang belum diatur atau belum cukup
diatur dalam Peraturan Gubernur ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih
lanjut oleh Kepala Dinas.
19 No. 144, 2016
Pasal 24
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan
pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam berita daerah Provinsi Kalimantan Barat.
Ditetapkan di Pontianak Pada tanggal 30 Desember 2016 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,
T.T.D
CORNELIS
Diundangkan di Pontianak
Pada tanggal 30 Desember 2016
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
T.T.D
M. ZEET HAMDY ASSOVIE
BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016 NOMOR
20 No. 144, 2016
Lampiran : Peraturan Gubernur Kalimantan Barat
Nomor : 144 Tahun 2016 Tanggal : 30 Desember 2016
SUSUNAN ORGANISASI UNIT PELAKSANAN TEKNIS
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN WILAYAH SANGGAU BARAT PROVINSI KALIMANTAN BARAT
GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,
CORNELIS
KEPALA UPT
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAGIAN TATAUSAHA
SEKSI Perencanaan dan
Pemanfaatan Hutan
SEKSI Perlindungan Hutan dan Pemberdayaan
Masyarakat
Resort Pengelolaan Hutan
21 No. 144, 2016