berita daerah kota bandung tahun : 2010 nomor : 07 … · 2013. 1. 30. · 13. peraturan daerah...
TRANSCRIPT
BERITA DAERAH
KOTA BANDUNG
TAHUN : 2010 NOMOR : 07
PERATURAN WALIKOTA BANDUNG
NOMOR : 121 TAHUN 2010
TENTANG
TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA
PEMBANGUNAN DAERAH SERTA PEDOMAN DAN TATA CARA MUSYAWARAH
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA BANDUNG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah diperlukan
perencanaan pembangunan daerah yang menjadi dasar pelaksanaan
pembangunan tahunan daerah yang tidak terpisahkan dari siklus
pembangunan daerah serta dilaksanakan dalam koridor perencanaan
pembangunan partisipatif melalui musyawarah perencanaan
pembangunan daerah dengan menjadikan Rencana Tata Ruang Wilayah
sebagai bahan pertimbangan utama;
b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 11 ayat (1) dan Pasal 43 ayat (2) dan
Pasal 45 Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Serta Musyawarah
Pembangunan Daerah, Walikota mengatur lebih lanjut mengenai tata
cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan serta
pedoman dan tata cara musyawarah perencanaan pembangunan Daerah;
c. bahwa...
Jalan Wastukencana Nomor 2 Telp. (022) 4232338-4232339-4208571 Bandung, Provinsi Jawa Barat
2
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf b,
perlu menetapkam Peraturan Walikota Bandung tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
serta Pedoman dan Tata Cara Musyawarah Perancanaan Pembangunan
Daerah;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
10. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 10
Tahun 1989 tentang Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II
Bandung;
11. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 02 Tahun 2004 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandung sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun
2006;
12. Peraturan...
3
12. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 8 Tahun 2007 tentang Urusan
Pemerintahan Daerah Kota Bandung;
13. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Serta Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Nomor 05 Tahun 2009;
14. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-
2025;
15. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 09 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Bandung Tahun 2009-2013;
16. Peraturan Walikota Bandung Nomor 1000 Tahun 2009 tentang Tata
Cara Penyusunan Peraturan Walikota, Peraturan Bersama, Keputusan
Walikota, dan Instruksi Walikota;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN
RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH SERTA PEDOMAN DAN
TATA CARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kota Bandung.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Bandung.
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD
adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandung.
4. Walikota adalah Walikota Bandung.
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Bandung.
6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah
Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah.
7. Badan…
4
7. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat
Bappeda adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota
Bandung.
8. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya
disebut Kepala Bappeda adalah Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Bandung.
9. Kepala Satuan Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat Kepala
SKPD adalah Kepala satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan
Pemerintah Daerah.
10. Kecamatan adalah kecamatan di Lingkungan Pemerintah Daerah.
11. Camat adalah Camat di Lingkungan Pemerintah Daerah.
12. Kelurahan adalah kelurahan di Lingkungan Pemerintah Daerah.
13. Lurah adalah Lurah di Lingkungan Pemerintah Daerah Kota Bandung.
14. Masyarakat adalah orang perseorangan, kelompok orang termasuk
masyarakat hukum adat atau badan hukum yang berkepentingan dengan
kegiatan dan hasil pembangunan baik sebagai penanggung biaya, pelaku,
penerima manfaat, maupun penanggung resiko.
15. Pemantauan adalah kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan
rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi
permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul.
16. Pengendalian adalah serangkaian kegiatan manajemen yang
dimaksudkan untuk menjamin agar suatu program/kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
17. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan
(input), keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan
standar.
18. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa
depan yang tepat, melalui urusan pilihan, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia.
19. Rencana Pembangunan Daerah adalah dokumen yang terdiri dari
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah, Rencana Kerja Pemerintah Daerah, dan Rencana Kerja Satuan
Kerja Perangkat Daerah.
20. Rencana...
5
20. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya
disingkat RPJPD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah
untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
21. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya
disingkat RPJMD, adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah
untuk periode 5 (lima) tahun.
22. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD,
adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 1
(satu) tahun.
23. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat
Daerah yang selanjutnya disebut Renstra-SKPD adalah dokumen
perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.
24. Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
selanjutnya disebut Rencana Kerja SKPD atau Renja-SKPD adalah
dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1(satu) tahun.
25. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu kegiatan atau lebih
yang dilaksanakan oleh SKPD untuk mencapai sasaran dan tujuan serta
memperoleh alokasi anggaran.
26. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau
lebih unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran
terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan
pengerahan sumber daya, baik berupa personal, barang modal termasuk
peralatan, dana, teknologi, dan/atau kombinasi dari beberapa atau
kesemua jenis sumber daya sebagai masukan (input) untuk menghasilkan
keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.
27. Kinerja adalah keluaran/hasil dari program/kegiatan yang akan atau telah
dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan
kualitas yang terukur.
28. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya
disingkat Musrenbang adalah forum antar pelaku pembangunan dalam
rangka menyusun rencana pembangunan daerah.
29. Musrenbang Kecamatan adalah musrenbang tahunan Daerah di tingkat
kecamatan.
30. Musrenbang Kelurahan adalah musrenbang tahunan Daerah di tingkat
kelurahan.
31. Forum..
6
31. Forum SKPD dan/atau forum gabungan SKPD adalah wadah bersama
untuk membahas prioritas pembangunan hasil musrenbang tingkat
pemerintahan dibawahnya untuk menyusun rencana kerja SKPD.
32. Pemangku kepentingan adalah pihak-pihak langsung atau tidak langsung
yang mendapatkan manfaat atau dampak perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan Daerah.
33. Efisiensi adalah derajat hubungan antara barang/jasa yang dihasilkan
melalui suatu program/kegiatan dan sumberdaya yang diperlukan untuk
menghasilkan barang/jasa tersebut yang diukur dengan biaya per-unit
keluaran (output).
34. Efektifitas adalah ukuran yang menunjukkan seberapa jauh
program/kegiatan mencapai hasil dan manfaat yang diharapkan.
35. Kemanfaatan adalah kondisi yang diharapkan akan dicapai bila keluaran
dapat diselesaikan tepat waktu, tepat lokasi, dan tepat sasaran serta
berfungsi dengan optimal.
36. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan langsung oleh
kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan
tujuan program dan kebijakan.
37. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.
38. Periode pelaporan akhir triwulan pertama adalah 31 Maret, akhir
triwulan kedua adalah 30 Juni, akhir triwulan ketiga adalah 30
September, dan akhir triwulan keempat adalah 31 Desember.
BAB II
PENGENDALIAN PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN
Pasal 2
(1) Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan Daerah meliputi
pengendalian terhadap :
a. Kebijakan perencanaan pembangunan daerah;
b. Kesesuaian antara perencanaan pembangunan dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah; dan
c. Pelaksanaan rencana pembangunan daerah.
(2) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk di
dalamnya pengendalian terhadap Tugas Pembantuan, Pinjaman dan
Hibah Luar Negeri (PHLN).
Pasal...
7
Pasal 3
(1) Pengendalian terhadap pelaksanaan rencana pembangunan daerah adalah
wewenang Walikota.
(2) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui
kegiatan pemantauan dan pengawasan.
Pasal 4
(1) Pelaksanaan Pengendalian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
dapat didelegasikan kepada Kepala Bappeda untuk keseluruhan
perencanaan pembangunan daerah, dan kepada Kepala SKPD untuk
program dan/atau kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
(2) Pengendalian oleh Kepala Bappeda meliputi pemantauan, supervisi dan
tindak lanjut penyimpangan terhadap pencapaian tujuan agar program
dan kegiatan sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah yang
menjadikan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Provinsi Jawa
Barat, dan Kota Bandung sebagai pertimbangan utama.
(3) Pemantauan pelaksanaan program dan/atau kegiatan oleh Kepala
SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi realisasi
pencapaian target, penyerapan dana, kendala yang dihadapi, dan
pemecahan masalahnya.
(4) Tata cara pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dalam bentuk
kegiatan tugas pembantuan yang dilakukan oleh Kepala SKPD wajib
mengikuti tata cara pengendalian yang ditetapkan oleh lembaga yang
berwenang dalam kegiatan tugas pembantuan tersebut.
Pasal 5
(1) Kepala SKPD melakukan pemantauan pelaksanaan Renja-SKPD yang
meliputi dokumen perencanaan satuan kerja perangkat daerah untuk
periode 1 (satu ) tahun.
(2) Kepala SKPD melakukan pemantauan pelaksanaan tugas pembantuan
yang meliputi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan tugas
dan kewenangannya.
(3) Pemantauan pelaksanaan program dan kegiatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan terhadap perkembangan realisasi
penyerapan dana, realisasi pencapaian target keluaran (output) dan
kendala yang dihadapi.
(4) Hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan
ayat (3) disusun dalam bentuk laporan triwulanan.
(5) Laporan...
8
(5) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disampaikan paling
lambat 5 (lima) hari kerja setelah triwulan yang bersangkutan berakhir
kepada Walikota melalui Kepala Bappeda.
(6) Laporan triwulanan pelaksanaan tugas pembantuan selain disampaikan
kepada Bappenas dan Walikota melalui Kepala Bappeda juga
disampaikan kepada Pimpinan Kementrian/Lembaga yang memberikan
tugas pembantuan melalui Bappeda Provinsi paling lambat 10 (sepuluh)
hari kerja setelah triwulan yang bersangkutan berakhir.
Pasal 6
(1) Bappeda menghimpun dan menganalisis laporan pemantauan triwulanan
SKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (5) untuk menilai
kemajuan pelaksanaan rencana serta mengindentifikasi permasalahan
yang memerlukan tindak lanjut.
(2) Kepala Bappeda menyusun laporan triwulanan dengan menggunakan
laporan triwulanan SKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (5).
(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada
Walikota melalui Sekretaris Daerah paling lambat 15 (lima belas) hari
kerja setelah triwulan yang bersangkutan berakhir.
BAB III
EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN
Pasal 7
Evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan meliputi evaluasi terhadap :
a. kebijakan perencanaan pembangunan daerah;
b. pelaksanaan rencana pembangunan daerah; dan
c. hasil rencana pembangunan daerah.
Pasal 8
(1) Evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan Daerah adalah
wewenang Walikota.
(2) Pelaksanaan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
didelegasikan kepada Kepala Bappeda untuk keseluruhan perencanaan
pembangunan daerah Kota Bandung, dan kepada Kepala SKPD untuk
capaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan SKPD periode
sebelumnya.
(3) Evaluasi...
9
(3) Evaluasi oleh Kepala Bappeda meliputi :
a. penilaian terhadap pelaksanaan proses perumusan dokumen rencana
pembangunan daerah, pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan daerah; dan
b. menghimpun, menganalisis dan menyusun hasil evaluasi Kepala
SKPD dalam rangka pencapaian rencana pembangunan daerah.
(4) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) menjadi
bahan bagi penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban,
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Laporan Informasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah serta rencana pembangunan
daerah untuk periode berikutnya.
Pasal 9
Untuk membantu mengembangkan sistem pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan daerah, dapat dibentuk Tim.
Pasal 10
Walikota dapat memberikan informasi mengenai hasil evaluasi pelaksanaan
perencanaan pembangunan daerah kepada masyarakat.
Pasal 11
(1) Masyarakat dapat melaporkan program dan kegiatan yang dianggap
tidak sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan kepada Walikota
melalui Kepala Bappeda dengan tembusan kepada Inspektorat Kota
Bandung.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disertai dengan data
dan informasi yang akurat, proporsional, serta dengan mengutamakan
keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggara pemerintahan.
(3) Pemerintah Daerah menindaklanjuti laporan dari masyarakat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan pertimbangan Kepala
Bappeda dan Kepala SKPD terkait.
Pasal 12
(1) Penyampaian laporan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
ayat (1) dapat dilakukan secara langsung dan/atau tidak langsung baik
secara perorangan maupun kelompok atau perwakilan.
(2) Pelaporan…
10
(2) Pelaporan oleh masyarakat dalam pengendalian dan evalusi pelaksanaan
rencana pembangunan, dapat berupa :
a. mencari, memperoleh, dan memberikan informasi yang berkaitan
dengan pelaksanaan rencana pembangunan;
b. menyampaikan saran dan pertimbangan secara bertanggung jawab.
(3) Kepala SKPD yang membawahi pelaksanaan rencana yang dilaporkan
masyarakat, wajib melakukan tindakan yang diperlukan dalam rangka
tindak lanjut atas laporan dari masyarakat.
Pasal 13
(1) Evaluasi terhadap pelaksanaan Renja-SKPD dan RKPD dimaksudkan
untuk menilai keberhasilan pelaksanaan dari suatu program/kegiatan
berdasar indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam Renstra-
SKPD, RPJMD, dan RPJPD.
(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan
sumber daya yang digunakan serta :
a. indikator dan sasaran kinerja keluaran (output) untuk kegiatan;
dan/atau
b. indikator dan sasaran kinerja hasil untuk program.
(3) Evaluasi pelaksanaan RPJMD dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dan
dilaksanakan paling lambat 1 (satu) tahun sebelum berakhirnya periode
rencana.
(4) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan berdasarkan
sasaran program dan capaian target kinerja.
(5) Evaluasi pelaksanaan RPJPD dilakukan paling sedikit 2 (dua) kali dan
dilaksanakan pada pertengahan periode rencana dan akhir periode
rencana.
(6) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilakukan terhadap
sasaran/tujuan, misi dan indikator capaian target 5 (lima) tahun.
(7) Evaluasi dilaksanakan secara sistematis, obyektif, dan transparan.
Pasal 14
(1) Kepala SKPD melakukan evaluasi pelaksanaan Renja-SKPD periode
sebelumnya.
(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap
pencapaian sasaran sumberdaya yang digunakan, indikator dan sasaran
kinerja keluaran (output) untuk masing-masing kegiatan.
(3) Hasil...
11
(3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan untuk
menilai pencapaian indikator dan sasaran hasil (outcome).
(4) Kepala SKPD menyampaikan laporan hasil evaluasi pelaksanaan Renja-
SKPD kepada Kepala Bappeda paling lambat 1 (satu) bulan setelah
tahun anggaran berakhir.
Pasal 15
(1) Kepala Bappeda melakukan evaluasi pelaksanaan RKPD periode
sebelumnya berdasarkan laporan hasil evaluasi pelaksanaan Renja-
SKPD sebagaimana dimaksud pada Pasal 14 ayat (4).
(2) Kepala Bappeda menggunakan hasil evaluasi RKPD sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) guna penyusunan rancangan RKPD untuk
periode 2 (dua) tahun berikutnya.
Pasal 16
(1) Kepala SKPD melakukan evaluasi pelaksanaan Renstra-SKPD.
(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap
pelaksanaan program-program dalam Renstra-SKPD.
(3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan ke
Bappeda paling lambat 15 (lima belas) bulan sebelum RPJMD berakhir.
(4) Kepala SKPD melakukan evaluasi RPJMD menggunakan hasil evaluasi
Renstra-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan hasil evaluasi
pelaksanaan RKPD periode RPJ MD yang berjalan.
(5) Evaluasi pelaksanaan RPJMD dilakukan untuk menilai pencapaian
pelaksanaan strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program
dan kegiatan pokok, kerangka ekonomi makro sebagaimana ditetapkan
dalam dokumen RPJMD periode berjalan.
Pasal 17
Berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (3),
Kepala SKPD dapat mengajukan usulan perubahan program kepada Walikota
melalui Kepala Bappeda.
Pasal 18
(1) Apabila pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses
pelaksanaan rencana pembangunan daerah belum sesuai dengan
mekanisme yang diatur dalam peraturan perundang-undangan, maka
dimungkinkan proses perubahan rencana.
(2) Proses..
12
(2) Proses perubahan rencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat
dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut, yaitu :
a. adanya kebutuhan mendesak yang disebabkan antara lain bencana
alam, wabah penyakit dan masalah daerah yang penting; dan/atau
b. perubahan yang mendasar karena suatu pekerjaan yang tidak dapat
dikerjakan, terjadi bencana alam, atau perubahan kebijakan nasional.
(3) Perubahan rencana pembangunan daerah mengikuti ketentuan peraturan
perundang-undangan.
BAB IV
INFORMASI PENGENDALIAN DAN
EVALUASI RENCANA PEMBANGUNAN
Pasal 19
SKPD wajib menyediakan semua informasi Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan yang diperlukan oleh pelaku
pembangunan mengenai perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan
Daerah.
Pasal 20
(1) Data dan informasi dari pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan daerah, diolah melalui proses :
a. analisis daerah;
b. identifikasi kebijakan daerah;
c. perumusan masalah pembangunan daerah;
d. penyusunan program, kegiatan, alokasi dana indikatif, dan sumber
pendanaan; dan
e. penyusunan rancangan kebijakan pembangunan daerah.
(2) Proses pengolahan data dan informasi pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan melalui koordinasi dengan pemangku kepentingan.
BAB...
13
BAB V
PEDOMAN DAN TATA CARA MUSYAWARAH
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Bagian Kesatu
Mekanisme Musrenbang
Pasal 21
Tujuan perencanaan pembangunan daerah adalah untuk :
1. mewujudkan pencapaian Visi dan Misi Daerah;
2. mewujudkan integrasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan baik
antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintahan
maupun antar tingkat pemerintahan;
3. mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan;
4. mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan dunia usaha; serta
5. pemanfaatan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan.
Pasal 22
(1) Musrenbang merupakan forum antar pelaku dalam rangka menyusun
rencana pembangunan partisipatif yang terpadu dan berkelanjutan untuk
menjaring kebutuhan pembangunan dari berbagai tingkat dan lingkup
perencanaan.
(2) Tingkat sebagaimana dimaksud ayat (1), yaitu :
a. Musrenbang tingkat Kelurahan;
b. Musrenbang tingkat Kecamatan;
c. Forum SKPD dan Forum Gabungan SKPD;
d. Musrenbang tingkat Kota.
(3) Lingkup perencanaan sebagaimana dimaksud ayat (1), yaitu:
a. Lingkup Perencanaan Jangka Panjang Daerah (RPJPD);
b. Lingkup Perencanaan Jangka Menengah Daerah (RPJMD);
c. Lingkup Perencanaan Tahunan (RKPD).
Pasal 23
Pendekatan perencanaan pembangunan daerah mencakup :
a. pendekatan politik, yaitu merupakan penjabaran agenda-agenda
pembangunan yang berdasarkan kebijakan Walikota maupun aspirasi
masyarakat melalui DPRD;
b. pendekatan…
14
b. pendekatan teknokratik, yaitu pendekatan yang menggunakan metoda
dan kerangka ilmiah yang dilaksanakan secara fungsional, kewilayahan,
lintas sektor, dan lintas pelaku;
c. pendekatan partisipatif, yaitu pendekatan yang melibatkan semua pihak
yang berkepentingan terhadap pembangunan;
d. pendekatan atas-bawah (top-down), dan bawah-atas (bottom-up) yaitu
dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan melalui musyawarah.
Pasal 24
Pelaksanaan Musrenbang harus dilandasi dengan asas-asas yang merupakan
satu kesatuan yang terpadu, yaitu sebagai berikut :
1. asas Solidaritas;
2. asas Partisipasi;
3. asas Keterbukaan;
4. asas Keterwakilan;
5. asas Keadilan;
6. asas Kesederhanaan;
7. asas Pemberdayaan;
8. asas Pemerataan.
Pasal 25
(1) Musrenbang dalam lingkup perencanaan jangka panjang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 22 ayat (3) huruf a, diadakan sebagai langkah
awal untuk menghasilkan kesepakatan antar pelaku pembangunan guna
mendapatkan masukan bagi penyempurnaan rancangan awal RPJPD.
(2) Musrenbang dalam lingkup perencanaan menengah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 22 ayat (3) huruf b, diadakan sebagai langkah
awal untuk menghasilkan kesepakatan antar pelaku pembangunan guna
mendapatkan masukan bagi penyempurnaan rancangan awal RPJMD.
(3) Musrenbang dalam lingkup perencanaan tahunan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 22 ayat (3) huruf c, diadakan sebagai langkah awal untuk
menghasilkan kesepakatan antar pelaku pembangunan guna
mendapatkan masukan bagi penyempurnaan rancangan awal RKPD.
Bagian...
15
Bagian Kedua
Peserta Musrenbang dan Forum SKPD
Pasal 26
(1) Partisipasi masyarakat dalam Musrenbang bersifat mutlak.
(2) Peserta Musrenbang di setiap tingkatan, dan lingkup perencanaan harus
memenuhi asas keterwakilan, sehingga para pelaku pembangunan
memiliki hak yang sama untuk hadir tanpa pengecualian.
(3) Pelibatan para pelaku pembangunan baik secara langsung maupun
melalui perwakilan atau melalui penjaringan aspirasi oleh institusi atau
sub-komunitas.
Bagian Ketiga
Forum SKPD dan Forum Gabungan SKPD
Pasal 27
(1) Forum SKPD dan Forum Gabungan SKPD dilaksanakan setelah
Musrenbang Kecamatan sebagai koordinasi dan sinkronisasi usulan
rencana pembangunan tingkat Kecamatan dengan SKPD Teknis terkait.
(2) Peserta Forum SKPD dan Forum Gabungan SKPD adalah pelaku
pembangunan tingkat kota yang terpilih dari delegasi kecamatan dan
yang terkait dengan tupoksi SKPD.
Bagian Keempat
Penyelenggaraan Musrenbang
Pasal 28
(1) Ruang lingkup Musrenbang disetiap tingkatan meliputi :
a. evaluasi kinerja pelaksanaan hasil musrenbang periode sebelumnya;
b. mengidentifikasi permasalahan strategis;
c. menetapkan prioritas program pembangunan;
d. menyusun usulan kegiatan.
(2) Hasil penyelenggaraan Musrenbang disetiap tingkatan dituangkan dalam
Formulir sebagaimana diatur dalam Peraturan Walikota ini, untuk
diunggah/up load ke dalam Sistem Informasi Musrenbang Daerah.
(3) Paling lambat dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja sebelum
pelaksanaan Musrenbang, Bappeda telah menyebarkan Edaran Kerangka
Draft Awal RKPD yang memuat Arah Kebijakan, Prioritas
Pembangunan, Indikator Kinerja, dan Kriteria Usulan Program/Kegiatan
Tahun Rencana sebagai pedoman pelaksanaan Musrenbang kepada
Kelurahan dan Kecamatan.
Pasal…
16
Pasal 29
Sebelum Musrenbang dilaksanakan Penanggungjawab Musrenbang (Lurah,
Camat, dan Walikota melalui Kepala Bappeda) menyampaikan Formulir
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan periode sebelumnya kepada
calon peserta Musrenbang.
Pasal 30
Pembiayaan penyelenggaraan Musrenbang dibebankan kepada APBD Kota
Bandung.
Bagian Kelima
Hasil dan Dokumen Musrenbang
Pasal 31
Uraian lebih lanjut mengenai tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
perencanaan pembangunan daerah dan tata cara Musrenbang tercantum
dalam Lampiran I, Lampiran II, Lampiran III, Lampiran IV, Lampiran V,
Lampiran VI, Lampiran VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Walikota ini.
Bagian Keenam
Pasca Musrenbang
Pasal 32
Setelah pelaksanaan Musrenbang, Bappeda melakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan Musrenbang untuk memastikan hal-hal sebagai berikut :
a. usulan Musrenbang diakomodasi dalam Renja-SKPD;
b. pengakomodasian 30% (tiga puluh persen) usulan Musrenbang dan hasil
reses DPRD dari Belanja Langsung APBD.
Pasal 33
Hasil musrenbang dapat dipantau dan dievaluasi hingga tahap penyusunan
APBD oleh para pemangku kepentingan.
BAB…
17
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 34
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota
Bandung.
Ditetapkan di Bandung
pada tanggal 2 Maret 2010
WALIKOTA BANDUNG,
TTD
DADA ROSADA
Diundangkan di Bandung
pada tanggal 2 Maret 2010
SEKRETARIS DAERAH KOTA BANDUNG,
Dr. H. EDI SISWADI, M.Si
Pembina Utama Muda
NIP. 19631221 198503 1 007
BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2010 NOMOR 07
LAMPIRAN I : PERATURAN WALIKOTA BANDUNG
NOMOR : 121 TAHUN 2010
TANGGAL : 2 Maret 2010
TATA CARA PENYUSUNAN EVALUASI KINERJA
PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
A. Pendahuluan
Evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan daerah adalah kegiatan penilaian
kinerja yang diukur dengan efisiensi, efektivitas, dan kemanfaatan program serta
keberlanjutan pembangunan. Evaluasi dilaksanakan terhadap keluaran (output) dan hasil
(outcome) program dan kegiatan pembangunan dengan memperhatikan dokumen
perencanaan yang telah disusun dan isu-isu strategis yang berkembang di masyarakat.
Kepala SKPD melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan SKPD
periode sebelumnya, selanjutnya Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana
pembangunan daerah berdasarkan hasil evaluasi SKPD. Hasil evaluasi tersebut menjadi
bahan bagi penyusunan Renja-SKPD dan RKPD untuk periode berikutnya serta dapat
digunakan sebagai bahan penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota,
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, dan Rencana Pembangunan Daerah pada
tahun berikutnya.
Evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan daerah memuat :
1) indikator-indikator kinerja yang telah disepakati;
2) gambaran pelaksanaan rencana pembangunan periode sebelumnya;
3) analisis efisiensi yang menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan suatu
institusi dengan memberikan data nilai output per-unit yang dihasilkan oleh suatu
input tertentu;
4) analisis efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan
hasil; dan
5) penilaian terhadap setiap perbedaan kinerja yang terjadi, baik terhadap penyebab
terjadinya kesenjangan tersebut maupun strategi pemecahan masalah yang telah
dan akan dilaksanakan.
B. Sistematika Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Renja-SKPD
Evaluasi kinerja pelaksanaan Renja-SKPD disusun dengan sistematika sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
1.1.1. Visi...
2
1.1.1. Visi dan Misi Jangka Menengah Daerah.
Mendeskripsikan visi dan misi jangka menengah daerah.
1.1.2. Visi dan Misi SKPD.
Menjelaskan pernyataan visi dan misi jangka menengah SKPD dan
kaitannya dengan visi dan misi jangka menengah daerah serta tugas
pokok, fungsi dan kewenangan SKPD.
1.1.3. Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan SKPD.
Menjelaskan tugas pokok, fungsi dan kewenangan SKPD, sesuai
dengan perundangan-undangan yang berlaku.
1.2. Ruang Lingkup.
Menjelaskan batasan tingkat kinerja yang akan dievaluasi.
1.3. Metode Evaluasi.
Mendeskripsikan metode yang digunakan dalam melaksanakan
evaluasi.
BAB II Kebijakan SKPD
Menjelaskan kedudukan SKPD dalam Renstrada/RPJMD dan RKPD serta
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada tahun sebelumnya.
2.1 . Permasalahan yang dihadapi pada tahun sebelumnya.
Menjelaskan isu-isu strategis lingkup tugas SKPD yang dihadapi
pada tahun sebelumnya.
2.2 . Arah Kebijakan SKPD.
Menjelaskan kebijakan SKPD tahun sebelumnya dalam menjalankan
tugas dan fungsi untuk mencapai visi sesuai Renstra-SKPD.
2.3 . Program dan Kegiatan SKPD.
Menjelaskan kedudukan program dan kegiatan SKPD pada tahun
sebelumnya.
BAB III Implementasi Kebijakan
3.1 Pencapaian Output/Outcome Program dan Kegiatan SKPD.
Menjelaskan rincian pencapaian output dan/atau outcome sesuai
ruang lingkup dalam BAB I menurut kegiatan tahun sebelumnya.
3.2 . Permasalahan
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian
output/outcome di Sub Bab 3.1.
BAB...
3
BAB IV Penilaian Kinerja
4.1 . Analisis Efisiensi.
Menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan suatu institusi
dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh
suatu input tertentu.
4.2 . Analisis Efektivitas.
Menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dan sasaran dalam
Renja SKPD dengan hasil kegiatan tahunan.
4.3 . Evaluasi Permasalahan.
Menjelaskan dan menilai terhadap permasalahan yang berkembang
pada tataran teknis.
BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi
5.1. Kesimpulan
Memuat rangkuman hasil penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan.
5.2. Rekomendasi
Memuat saran dan/atau masukan untuk kegiatan periode berikutnya
dalam pencapaian visi dan misi RPJMD.
C. Sistematika Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tahunan Daerah
Evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan tahunan disusun dengan
sistematika sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang.
1.1.1. Visi dan Misi Jangka Menengah Daerah.
Mendeskripsikan visi dan misi jangka menengah daerah dan
kaitannya dengan rencana kerja pada tahun sebelumnya.
1.1.2. Gambaran Umum.
Mendeskripsikan secara umum hasil evaluasi indikator makro
pencapaian visi dan misi jangka menengah daerah.
1.2. Maksud dan Tujuan.
Menjelaskan kedudukan evaluasi pada proses perencanaan sesuai
dengan peraturan perundangan-undangan.
1.3. Ruang Lingkup
Menjelaskan batasan tingkat kinerja yang akan dievaluasi.
1.4. Metode...
4
1.4. Metode Evaluasi.
Mendeskripsikan metode evaluasi yang digunakan dalam
melaksanakan evaluasi termasuk di dalamnya proses pengumpulan
hasil evaluasi dari SKPD.
1.5. Sistematika.
Menjelaskan kedudukan bahasan tiap bab dalam evaluasi ini.
BAB II Kebijakan Pembangunan Daerah
Menjelaskan kedudukan kebijakan pembangunan tahunan daerah dalam
kaitannya dengan kebijakan pembangunan jangka menengah.
2.1 Kebijakan Pembangunan Tahunan.
Menjelaskan isu strategis dan prioritas pembangunan serta kebijakan
pembiayaan pada periode tahun sebelumnya.
2.2 Program dan Kegiatan.
Menjelaskan rincian program dan kegiatan yang dilaksanakan sesuai
kebijakan pembangunan tahunan periode tahun sebelumnya.
BAB III Karakteristik Makro Pembangunan Daerah
Menggambarkan perkembangan indikator makro beserta komponen-
komponen yang mempengaruhinya.
BAB IV Analisis Penilaian
4.1. Analisis Efisiensi.
Menggambarkan tingkat efisiensi program dan kegiatan dengan
memberikan nilai output per-unit yang dihasilkan oleh suatu input
tertentu.
4.2 Analisis Efektivitas.
Menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dan sasaran dalam
RKPD dengan hasil pelaksanaan program.
4.3 Evaluasi Permasalahan.
Menjelaskan dan menilai terhadap permasalahan yang berkembang
pada tataran daerah.
BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi
5.1 Kesimpulan.
Memuat rangkuman hasil penilaian terhadap pelaksanaan program.
5.2 Rekomendasi.
Memuat saran dan/atau masukan untuk pelaksanaan program periode
berikutnya dalam lingkup pencapaian visi dan misi Renstra /RPJMD.
D. Tata…
5
D. Tata Cara Penyusunan
Evaluasi kinerja pelaksanaan Renja-SKPD dan rencana pembangunan tahunan daerah
dilaksanakan dengan tahapan dan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Evaluasi kinerja pelaksanaan Renja-SKPD.
Kepala SKPD menyusun evaluasi kinerja pelaksanaan Renja-SKPD dengan
memperhatikan Renstrada/RPJMD periode berjalan, RKPD tahun
sebelumnya, Renstra SKPD, Renja SKPD, dan laporan tahunan SKPD tahun
sebelumnya.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah :
a. Persiapan :
1) menetapkan metode evaluasi;
2) menetapkan indikator-indikator penilaian kinerja;
3) menyusun instrumen penilaian.
b. Pelaksanaan :
1) sosialisasi metode dan instrumen evaluasi;
2) penyempurnaan metode dan instrumen evaluasi;
3) pengumpulan dan validasi data;
4) penyusunan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan
tahunan daerah.
2. Evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan tahunan daerah.
Kepala Bappeda Kota Bandung menyusun evaluasi kinerja pelaksanaan
rencana pembangunan daerah dengan memperhatikan RPJMD periode
berjalan, RKPD tahun sebelumnya, evaluasi kinerja pelaksanaan Renja
SKPD, dan capaian kinerja indikator makro tahun sebelumnya.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah :
a. Persiapan :
1) menetapkan metode evaluasi;
2) menetapkan indikator penilaian kinerja;
3) menyusun instrumen penilaian.
b. Pelaksanaan :
1) sosialisasi metode dan instrumen evaluasi;
2) penyempurnaan metode dan instrumen evaluasi;
3) pengumpulan dan validasi data;
4) penyusunan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan
tahunan daerah.
E. Waktu...
6
D. WAKTU PELAKSANAAN
Evaluasi kinerja pelaksanaan Renja SKPD tahun sebelumnya dilaksanakan pada bulan
Januari dan diterima oleh kepala Bappeda Kota Bandung pada akhir bulan Januari.
Evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan tahunan daerah tahun sebelumnya
selesai pada akhir bulan Februari.
WALIKOTA BANDUNG,
TTD
DADA ROSADA
SEKRETARIS DAERAH KOTA BANDUNG,
Dr. H. EDI SISWADI , M.Si
Pembina Utama Muda
NIP. 19631221 198503 1 007
LAMPIRAN II : PERATURAN WALIKOTA BANDUNG
NOMOR : 121 TAHUN 2010
TANGGAL : 2 Maret 2010
TATA CARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
(MUSRENBANG) KELURAHAN DI KOTA BANDUNG
A. Pengertian
Musrenbang Kelurahan adalah forum musyawarah perencanaan pembangunan tahunan
Kelurahan yang melibatkan para pelaku pembangunan Kelurahan.
B. Tujuan
Musrenbang Kelurahan memiliki tujuan :
a. Menampung dan menetapkan prioritas kebutuhan masyarakat yang diperoleh dari
musyawarah perencanaan pada tingkat bawahnya;
b. Menetapkan prioritas kegiatan Kelurahan yang akan dibiayai melalui alokasi dana
Kelurahan yang berasal dari APBD Kota Bandung maupun sumber dana lainnya;
c. Menetapkan prioritas kegiatan yang akan diajukan untuk dibahas pada Musrenbang
Kecamatan.
C. Masukan (Bahan Musrenbang)
a. Dokumen rencana pembangunan jangka menengah Kelurahan;
b. Hasil evaluasi pembangunan Kelurahan pada tahun sebelumnya;
c. Daftar prioritas masalah Kelurahan dan kelompok-kelompok masyarakat yang
dituangkan dalam formulir II- A;
d. Hasil evaluasi Kecamatan dan/atau masyarakat terhadap pemanfaatan dana alokasi
Kelurahan;
e. Informasi dari Pemerintah Kota Bandung tentang indikasi jumlah alokasi dana
Kelurahan yang akan diberikan untuk tahun anggaran berikutnya;
f. Prioritas kegiatan pembangunan daerah untuk tahun mendatang yang dirinci
berdasarkan SKPD pelaksananya beserta rencana pendanaannya tempat Kelurahan
berada.
D. Mekanisme...
2
D. Mekanisme (Tahapan Musrenbang)
Pelaksanaan musrenbang tahunan Kelurahan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
a. Tahap Persiapan, dengan kegiatan sebagai berikut :
1) Masyarakat di tingkat RT/RW dan kelompok masyarakat melaksanakan
musyawarah;
2) Lurah menetapkan tim penyelenggara;
3) Tim penyelenggara menyusun jadwal, mengumumkan jadwal, agenda dan tempat
pelaksanaan secara terbuka paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan;
4) Tim penyelenggara membuka pendaftaran peserta atau mengundang peserta;
5) Tim penyelenggara mempersiapkan sarana dan prasarana penunjang termasuk
materi yang akan dibahas.
b. Tahap Pelaksanaan, dengan kegiatan sebagai berikut :
1) Pemaparan Camat mengenai evaluasi pembangunan tahun sebelumnya serta
prioritas kegiatan tahun yang akan datang;
2) Pemaparan Lurah mengenai prioritas kegiatan tahun yang akan datang serta
informasi tentang perkiraan jumlah alokasi dana Kelurahan;
3) Pemaparan masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat Kelurahan oleh
perwakilan dari masyarakat, misalnya Ketua LPM, komite sekolah, dan lain-lain;
4) Pembahasan oleh para peserta;
5) Perumusan prioritas kegiatan;
6) Penetapan daftar nama delegasi yang akan dikirim pada musrenbang kecamatan
(antara 3 sampai 5 orang di luar perangkat Kelurahan) dengan memperhatikan
unsur keterwakilan perempuan.
E. Kelurahan (Hasil Musrenbang)
a. Daftar prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan dengan sumber dana APBD
Kelurahan, swadaya yang dituangkan dalam formulir II-B serta kegiatan yang akan
diusulkan ke Kecamatan untuk dibiayai dari APBD Kota Bandung/Provinsi, APBN
dan sumber dana lainnya yang dituangkan dalam formulir II-C.1;
b. Daftar nama delegasi yang akan membahas hasil musrenbang Kelurahan pada
musrenbang Kecamatan memperhatikan unsur keterwakilan perempuan yang
dituangkan dalam formulir II-D;
c. Berita Acara yang dituangkan dalam formulir II-E.1.
F. Peserta...
3
F. Peserta dan Nara Sumber
a. Peserta
Peserta adalah komponen masyarakat (individu maupun kelompok) yang berada di
Kelurahan seperti: ketua RW, ketua RT, lembaga pemberdayaan masyarakat, tokoh
agama, kelompok perempuan, kelompok pemuda, organisasi masyarakat, pengusaha,
Komite sekolah, dan lain – lain;
b. Narasumber
Nara sumber adalah Lurah, ketua dan para anggota Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat, camat dan aparat kecamatan, kepala sekolah, kepala puskesmas,
pejabat/petugas yang ada di Kelurahan, dan LSM yang bekerja di Kelurahan.
G. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan diadakan pada bulan Januari.
WALIKOTA BANDUNG,
TTD
DADA ROSADA
SEKRETARIS DAERAH KOTA BANDUNG,
Dr. H. EDI SISWADI, M.Si
Pembina Utama Muda
NIP. 19631221 198503 1 007
LAMPIRAN III : PERATURAN WALIKOTA BANDUNG
NOMOR : 121 TAHUN 2010
TANGGAL : 2 Maret 2010
TATA CARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
(MUSRENBANG) KECAMATAN DI KOTA BANDUNG
A. Pengertian
Musrenbang Kecamatan adalah forum musyawarah perencanaan pembangunan tahunan
kecamatan yang melibatkan para pelaku pembangunan di kecamatan.
B. Tujuan
Musrenbang Kecamatan diselenggarakan untuk:
a. Membahas dan menyepakati hasil-hasil musrenbang Kelurahan serta kegiatan lintas
Kelurahan yang akan menjadi prioritas kegiatan pembangunan di wilayah kecamatan
yang bersangkutan;
b. Membahas dan menetapkan prioritas kegiatan pembangunan di tingkat kecamatan
yang belum tercakup dalam prioritas kegiatan pembangunan Kelurahan;
c. Melakukan klasifikasi atas prioritas kegiatan pembangunan kecamatan sesuai dengan
fungsi SKPD Kota Bandung.
C. Masukan (Bahan Musrenbang)
Berbagai hal yang perlu disiapkan untuk penyelenggaraan antara lain adalah:
a. Dari Kelurahan :
1) Dokumen prioritas program dan kegiatan pembangunan tahunan hasil
musrenbang Kelurahan;
2) Daftar nama anggota delegasi dari Kelurahan untuk mengikuti musrenbang
kecamatan;
3) Berita acara musrenbang Kelurahan.
b. Dari kecamatan :
1) Hasil evaluasi pembangunan kecamatan pada tahun sebelumnya;
2) Rancangan awal rencana kerja kecamatan.
c. Dari Pemerintah Kota Bandung:
1) Hasil evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan Kota Bandung pada
tahun sebelumnya;
2) Rancangan awal RKPD Kota Bandung.
D. Mekanisme...
2
D. Mekanisme (Tahapan Musrenbang)
Pelaksanaan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
a. Tahap Persiapan, dengan kegiatan :
1) Camat menetapkan tim penyelenggara;
2) Tim penyelenggara melakukan hal-hal sebagai berikut :
a) Menyusun jadwal dan agenda musrenbang kecamatan;
b) Mengumumkan secara terbuka tentang jadwal, agenda, dan tempat
musrenbang kecamatan minimal7 hari sebelum kegiatan dilakukan, agar
peserta bisa menyiapkan diri dan segera melakukan pendaftaran dan/atau
diundang;
c) Membuka pendaftaran dan atau mengundang calon peserta musrenbang
kecamatan baik wakil dari Kelurahan maupun dari kelompok- kelompok
masyarakat;
d) Menyiapkan peralatan dan bahan/materi serta notulen untuk musrenbang
kecamatan;
e) Mengkompilasi prioritas program dan kegiatan pembangunan dari
musrenbang Kelurahan berdasarkan masing-masing fungsi SKPD.
b. Tahap Pelaksanaan, dengan agenda sebagai berikut :
1) Verifikasi oleh delegasi Kelurahan untuk memastikan semua prioritas program
dan kegiatan yang diusulkan oleh Kelurahannya sudah tercantum menurut
masing-masing SKPD;
2) Pemaparan rancangan awal RKPD Kota Bandung oleh Bappeda Kota Bandung;
3) Pemaparan Camat mengenai rancangan Renja kecamatan;
4) Pemaparan mengenai rancangan Renja SKPD di tingkat kecamatan yang
bersangkutan beserta strategi, besaran alokasi anggaran indikatif oleh UPT
SKPD atau pejabat SKPD dari Kota Bandung;
5) Pemaparan masalah dan prioritas program dan kegiatan pembangunan dari
masing-masing Kelurahan;
Pembagian peserta musrenbang ke dalam kelompok pembahasan berdasarkan
jumlah SKPD atau gabungan SKPD;
6) Kesepakatan kriteria untuk menentukan prioritas program dan kegiatan
pembangunan kecamatan untuk masing-masing SKPD atau gabungan SKPD;
7) Kesepakatan prioritas program dan kegiatan pembangunan kecamatan yang
dianggap perlu oleh peserta musrenbang namun belum diusulkan oleh
Kelurahan, seperti program dan kegiatan pembangunan lintas Kelurahan yang
belum diusulkan;
8) Kesepakatan…
3
8) Kesepakatan prioritas program dan kegiatan pembangunan kecamatan
berdasarkan masing-masing SKPD atau gabungan SKPD;
9) Penetapan daftar nama delegasi kecamatan (3-5 orang) untuk mengikuti forum
SKPD dan musrenbang Kota Bandung. Dalam komposisi delegasi tersebut
terdapat perwakilan perempuan.
E. Kelurahan (Hasil Musrenbang)
Keluaran yang dihasilkan adalah :
a. Daftar prioritas program dan kegiatan pembangunan di wilayah kecamatan menurut
SKPD atau gabungan SKPD yang akan disampaikan pada Musrenbang Kota
Bandung yang dituangkan dalam formulir II-C.2. Selanjutnya, daftar tersebut
diinformasikan kepada masyarakat di masing-masing Kelurahan oleh para delegasi
yang mengikuti Musrenbang Kecamatan;
b. Daftar nama delegasi kecamatan untuk mengikuti forum SKPD dan atau forum
gabungan SKPD sesuai dengan fungsi SKPD dengan memperhatikan unsur
keterwakilan perempuan yang dituangkan dalam formulir II-D;
c. Daftar nama delegasi kecamatan untuk mengikuti musrenbang Kota Bandung dengan
memperhatikan unsur keterwakilan perempuan yang dituangkan dalam formulir II-D;
d. Berita Acara yang dituangkan dalam formulir II-E.2.
F. Peserta dan Nara Sumber
a. Peserta
Peserta adalah delegasi dari Kelurahan yang dihasilkan dari musrenbang Kelurahan
dan wakil dari kelompok-kelompok masyarakat yang berkegiatan dalam skala
kecamatan (misalnya: organisasi petani, organisasi pengrajin, LPM, Ormas tingkat
Kecamatan, dan sebagainya);
b. Nara Sumber
1) Dari Kota Bandung:
Bappeda, perwakilan SKPD, Kepala UPT SKPD di kecamatan yang
bersangkutan, kepala-kepala unit pelayanan di kecamatan, anggota DPRD dari
wilayah pemilihan kecamatan yang bersangkutan;
2) Dari Kecamatan:
Camat, aparat kecamatan, LSM yang bekerja di kecamatan bersangkutan, dan
para ahli/profesional yang dibutuhkan.
Waktu...
4
G. Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan Musrenbang diadakan pada bulan Februari.
WALIKOTA BANDUNG,
TTD
DADA ROSADA
SEKRETARIS DAERAH KOTA BANDUNG,
Dr. H. EDI SISWADI, M.Si
Pembina Utama Muda
NIP. 19631221 198503 1 007
LAMPIRAN IV : PERATURAN WALIKOTA BANDUNG
NOMOR : 121 TAHUN 2010
TANGGAL : 2 Maret 2010
TATA CARA PELAKSANAAN FORUM SKPD
DAN/ATAU FORUM GABUNGAN SKPD
A. Pengertian
Forum SKPD dan atau forum gabungan SKPD adalah wadah bersama antar pelaku
pembangunan untuk membahas prioritas program dan kegiatan pembangunan hasil
musrenbang kecamatan dengan SKPD atau gabungan SKPD, serta menyusun dan
menyempurnakan Renja SKPD, yang tata cara penyelenggaraannya difasilitasi oleh SKPD
terkait.
B. Tujuan
Forum SKPD dan/atau forum gabungan SKPD bertujuan untuk :
a. Mensinergikan prioritas program dan kegiatan pembangunan hasil musrenbang
kecamatan dengan rancangan Renja SKPD;
b. Menetapkan prioritas program dan kegiatan pembangunan dalam Renja SKPD;
c. Menyesuaikan prioritas Renja SKPD dengan alokasi anggaran indikatif SKPD yang
tercantum dalam rancangan awal RKPD;
d. Mengidentifikasi efektivitas regulasi yang berkaitan dengan fungsi SKPD.
C. Masukan (Bahan Forum SKPD dan atau Forum Gabungan SKPD)
Bahan yang disiapkan adalah :
a. Dari kecamatan :
1) Daftar prioritas program dan kegiatan pembangunan di wilayah kecamatan hasil
musrenbang kecamatan;
2) Daftar peserta kecamatan yang diutus untuk mengikuti pembahasan pada forum
SKPD dan atau forum gabungan SKPD.
b. Dari SKPD :
1) Hasil evaluasi kinerja pelaksanaan rencana kerja SKPD pada tahun sebelumnya;
2) Daftar prioritas program dan kegiatan pembangunan berdasarkan rancangan awal
Renja-SKPD;
3) Daftar...
2
3) Daftar prioritas program dan kegiatan pembangunan berdasarkan rancangan awal
RKPD;
4) Rancangan Renja SKPD;
5) Daftar alokasi anggaran indikatif untuk masing-masing SKPD;
6) Daftar peserta dan nara sumber.
c. Dari provinsi dan Pemerintah Pusat :
infomasi kegiatan dan pendanaannya yang bersumber dari APBN/BLN dan APBD
provinsi.
D. Mekanisme (Tahapan Forum SKPD dan/atau Forum Gabungan SKPD)
Pelaksanaan forum SKPD dan atau forum gabungan SKPD Kota Bandung dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut :
a. Tahap Persiapan, dengan kegiatan sebagai berikut :
1) Pembentukan tim penyelenggara oleh kepala SKPD yang beranggotakan unsur
SKPD yang bersangkutan;
2) Tim penyelenggara melakukan hal-hal sebagai berikut :
a) Menentukan jadwal pelaksanaan dan menyusun agenda pembahasan forum
SKPD dan atau forum gabungan SKPD setelah berkoordinasi dengan
Bappeda;
b) Mengumumkan secara terbuka jadwal, agenda pembahasan, dan tempat
penyelenggaraan forum SKPD dan atau forum gabungan SKPD selambat-
lambatnva 7 hari sebelum pelaksanaan;
c) Membuka pendaftaran dan atau mengundang calon peserta forum SKPD dan
atau forum gabungan SKPD yang berasal dari delegasi kecamatan dan
kelompok masyarakat yang terkait dengan fungsi SKPD dalam skala Kota
Bandung;
d) Mempersiapkan bahan/materi, peralatan, notulen dan berita acara untuk forum
SKPD dan atau forum gabungan SKPD;
e) Menyusun rancangan kriteria prioritas program dan kegiatan pembangunan;
f) Menggabungkan daftar prioritas program dan kegiatan pembangunan dari
setiap kecamatan;
g) Mengkompilasi daftar prioritas program dan kegiatan pembangunan yang
berasal dari rancangan Renja SKPD;
h) Menyelaraskan prioritas program dan kegiatan pembangunan dari tiap
kecamatan sesuai dengan prioritas kegiatan pembangunan yang berasal dari
rancangan Renja SKPD.
i) Memperkirakan kebutuhan anggaran tiap prioritas program dan kegiatan
pembangunan.
b. Tahap...
3
b. Tahap Pelaksanaan, dengan agenda sebagai berikut:
1) Verifikasi prioritas program dan kegiatan pembangunan hasil musrenbang
kecamatan oleh delegasi kecamatan untuk memastikan prioritas dari kecamatan
sudah tercantum;
2) Pemaparan tentang rancangan awal RKPD dan informasi tentang alokasi anggaran
indikatif SKPD yang bersumber dari APBD oleh Bappeda;
3) Pemaparan kepala SKPD tentang :
a) kriteria untuk menyeleksi prioritas program dan kegiatan pembangunan;
b) evaluasi kinerja pelaksanaan Renja SKPD pada tahun sebelumnya;
c) prioritas program dan kegiatan pembangunan menurut rancangan Renja SKPD
Kota Bandung;
d) informasi tentang kebutuhan anggaran untuk melaksanakan prioritas program
dan kegiatan SKPD serta sumber pendanaannya;
e) informasi mengenai prioritas program/kegiatan provinsi dan kementerian/
lembaga yang terkait;
f) pemaparan pelaku pembangunan (unsur masyarakat/dunia usaha/lembaga non
pemerintah) untuk mendukung program/kegiatan SKPD terkait.
4) Pembahasan yang dipimpin oleh pejabat SKPD Kota Bandung (pembahasan dapat
dilakukan dengan membagi dalam kelompok) dengan agenda sebagai berikut :
a) pemaparan prioritas program dan kegiatan pembangunan kecamatan oleh
delegasi kecamatan;
b) menyepakati prioritas program dan kegiatan pembangunan lintas kecamatan
dan sumber pendanaannya yang dianggap perlu oleh peserta forum SKPD;
c) menetapkan prioritas program dan kegiatan pembangunan berdasarkan kriteria
yang telah ditetapkan, yang akan dibiayai melalui APBD Kota Bandung,
APBD provinsi, dan APBN/HPLN;
d) menyusun bahan masukan untuk penyempurnaan Renja SKPD.
5) Sidang pleno dipimpin oleh kepala SKPD Kota Bandung dengan agenda :
a) menyepakati hasil pembahasan pada butir 4) mengenai prioritas program dan
kegiatan pembangunan serta masukan penyempurnaan terhadap Renja SKPD;
b) menetapkan daftar nama delegasi forum SKPD dan atau forum gabungan
SKPD untuk mengikuti musrenbang Kota Bandung (1-3 orang untuk setiap
forum SKPD dan atau forum gabungan SKPD), dengan memperhatikan unsur
keterwakilan perempuan;
c) Tahap Pasca Pelaksanaan, dengan agenda sebagai berikut :
1) menyusun berita acara;
2) menyusun...
4
2) menyusun pemutakhiran rancangan Renja SKPD;
3) menyampaikan hasil pemutakhiran rancangan Renja SKPD kepada
Bappeda Kota Bandung yang selanjutnya disampaikan kepada komisi mitra
kerja di DPRD paling lambat 3 (tiga) hari setelah pelaksanaan forum
SKPD dan atau forum gabungan SKPD.
E. Kelurahan
Keluaran yang dihasilkan adalah :
a. Rancangan Renja SKPD yang memuat kerangka regulasi dan kerangka anggaran
SKPD;
b. Daftar prioritas program dan kegiatan menurut sumber pendanaan (APBD Kota
Bandung, APBD provinsi, dan APBN/HPLN) yang disusun menurut kecamatan dan
Kelurahan yang dituangkan dalam formulir II-B. Selanjutnya, prioritas program dan
kegiatan tersebut diinformasikan kepada masing-masing kecamatan oleh delegasi
kecamatan;
c. Daftar nama delegasi dari forum SKPD dan atau forum gabungan SKPD yang berasal
dari organisasi kelompok masyarakat skala Kota Bandung untuk mengikuti
musrenbang Kota Bandung yang dituangkan dalam formulir II-D;
d. Berita Acara hasil forum SKPD dan atau forum gabungan SKPD yang dituangkan
dalam formulir II-E.4.
F. Peserta dan Nara Sumber
a. Peserta :
Peserta adalah delegasi kecamatan, delegasi dari kelompok masyarakat di tingkat
Kota Bandung yang berkaitan langsung dengan fungsi SKPD atau gabungan SKPD,
lembaga/badan tingkat Kota Bandung, dan ikatan/asosiasi profesi lainnya.
b. Narasumber
Narasumber adalah kepala SKPD Kota Bandung yang memiliki keterkaitan fungsi,
kepala SKPD yang terkait dengan fungsi SKPD Kota Bandung, kepala
Bappeda/Bappeda Kota Bandung, anggota DPRD dari komisi mitra kerja SKPD Kota
Bandung, LSM yang memiliki bidang kerja sesuai dengan fungsi SKPD, dan
ahli/profesional baik yang berasal dari kalangan praktisi maupun akademisi.
7. Waktu...
5
G. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan adalah pada bulan Maret setelah Musrenbang Kecamatan dan sebelum
Musrenbang Kota Bandung.
WALIKOTA BANDUNG,
TTD
DADA ROSADA
SEKRETARIS DAERAH KOTA BANDUNG,
Dr. H. EDI SISWADI, M.Si
Pembina Utama Muda
NIP. 19631221 198503 1 007
LAMPIRAN V : PERATURAN WALIKOTA BANDUNG
NOMOR : 121 TAHUN 2010
TANGGAL : 2 Maret 2010
TATA CARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
(MUSRENBANG) KOTA BANDUNG
A. Pengertian
Musrenbang Kota adalah forum musyawarah perencanaan pembangunan tahunan kota
yang melibatkan para pelaku pembangunan kota Bandung.
B. Tujuan
a. Penyempurnaan rancangan awal RKPD yang memuat prioritas pembangunan daerah,
alokasi anggaran indikatif berdasarkan program dan fungsi SKPD, serta usulan
kegiatan yang pendanaannya berasal dari APBD provinsi, APBN dan sumber
pendanaan lainnya.
b. Mendapatkan rincian rancangan awal kerangka anggaran yang merupakan rencana
kegiatan pengadaan barang maupun jasa yang perlu dibiayai oleh APBD untuk
mencapai tujuan pembangunan.
c. Mendapatkan rincian rancangan awal kerangka regulasi yang merupakan rencana
kegiatan melalui pengaturan yang mendorong partisipasi masyarakat maupun
lembaga terkait lainnya untuk mencapai tujuan pembangunan.
C. Masukan (Bahan Musrenbang)
Berbagai masukan dalam pelaksanaan musrenbang kota adalah :
a. Dari Kecamatan :
1) Daftar prioritas kegiatan pembangunan yang berasal dari Kecamatan;
2) Daftar nama delegasi kecamatan yang terpilih untuk mengikuti forum SKPD/
gabungan SKPD dan Musrenbang Kota;
3) Berita acara musrenbang kecamatan.
b. Dari Pemerintah Kota Bandung :
1) Evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan daerah tahun sebelumnya;
2) Rancangan awal RKPD;
3) Rancangan Renja SKPD hasil Forum SKPD yang memuat kerangka regulasi dan
kerangka anggaran yang kegiatannya sudah dipilah berdasarkan sumber
pendanaan dari APBD Kota Bandung, APBD provinsi, APBN maupun sumber
pendanaan lainnya;
4) Alokasi…
2
4) Alokasi anggaran indikatif yang disampaikan oleh Walikota Bandung yang terdiri
dari alokasi untuk setiap SKPD dan alokasi Dana Kelurahan;
5) Daftar nama delegasi Forum SKPD yang terpilih untuk mengikuti musrenbang
Kota Bandung.
c. Dari Provinsi
1) Evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan daerah tahun sebelumnya;
2) Rancangan awal RKPD.
D. Mekanisme (Tahapan Musrenbang)
Pelaksanaan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan, dengan kegiatan sebagai berikut:
1) Walikota menetapkan tim penyelenggara;
2) Tim Penyelenggara melakukan hal-hal sebagai berikut:
a) Menyusun jadwal dan agenda musrenbang;
b) Mengumumkan secara terbuka jadwal, agenda, dan tempat musrenbang Kota
minimal 7 hari sebelum acara musrenbang dilakukan, agar peserta bisa segera
melakukan pendaftaran dan atau diundang;
c) Membuka pendaftaran dan atau mengundang calon peserta musrenbang Kota,
baik delegasi dari kecamatan maupun dari forum SKPD;
d) Menyiapkan peralatan dan bahan/materi serta notulen untuk Musrenbang kota;
e) Mengkompilasi prioritas kegiatan pembangunan dari forum SKPD dan
Musrenbang Kecamatan;
b. Tahap Pelaksanaan, dengan agenda sebagai berikut:
1) Verifikasi hasil kompilasi oleh kepala SKPD, delegasi kecamatan, dan delegasi
forum SKPD;
2) Pemaparan rancangan awal RKPD prioritas kegiatan pembangunan serta alokasi
anggaran indikatif oleh Walikota yang disampaikan Kepala Bappeda;
3) Pemaparan kepala SKPD tentang rancangan Renja SKPD yang meliputi :
a) Isu-isu strategis SKPD yang berasal dari Renstra/RPJMD Kota Bandung dan
Renstra SKPD;
b) Tujuan, indikator pencapaian dan prioritas kegiatan pembangunan yang akan
dimuat dalam Renja SKPD;
c) Penyampaian perkiraan kemampuan pendanaan yang berasal dari APBD Kota
Bandung, APBD provinsi, APBN/HPLN dan sumber dana lainnya.
4) Menyusun kriteria untuk menentukan prioritas kegiatan pembangunan tahun
berikutnya;
5) Membagi...
3
5) Membagi peserta ke dalam beberapa kelompok;
6) Menetapkan prioritas kegiatan sesuai dengan besaran alokasi anggaran indikatif
APBD Kota Bandung serta yang akan diusulkan untuk dibiayai dari sumber
APBD provinsi, APBN/BLN maupun sumber dana lainnya;
7) Membahas pemutakhiran Rancangan RKPD Kota Bandung.
E. Kelurahan (Hasil Musrenbang)
Keluaran dari pelaksanaan musrenbang Kota Bandung adalah kesepakatan tentang rumusan
yang menjadi masukan utama untuk memutakhirkan rancangan RKPD dan rancangan
Renja-SKPD, yang meliputi :
a. Daftar prioritas program dan kegiatan pembangunan dan alokasi anggaran indikatif
yang berdasarkan progam dan SKPD serta alokasi dana Kelurahan;
b. Daftar prioritas program dan kegiatan pembangunan yang sudah dipilah berdasarkan
sumber pembiayaan dari APBD Kota Bandung, APBD provinsi, APBN, dan sumber
pendanaan lainnya. yang dituangkan dalam formulir II-C.3;
c. Daftar delegasi yang akan mengikuti forum SKPD/gabungan SKPD Provinsi dan
Musrenbang provinsi dengan memperhatikan unsur keterwakilan perempuan yang
dituangkan dalam formulir II-D;
d. Berita Acara yang dituangkan dalam formulir II-E.3.
F. PESERTA DAN NARA SUMBER
a. Peserta
Peserta adalah delegasi dari musrenbang kecamatan dan delegasi dari Forum SKPD
serta wakil dari kelompok-kelompok masyarakat yang berkegiatan dalam skala Kota
Bandung;
b. Nara Sumber
Nara sumber adalah Kepala SKPD, anggota DPRD Kota Bandung, anggota DPRD
provinsi yang berasal dari daerah pemilihan Kota Bandung, LSM, perguruan tinggi,
perwakilan Bappeda provinsi, tim penyusun RKPD, tim penyusun Renja SKPD, Tim
Anggaran Pemerintah Daerah.
G. Waktu...
4
G. Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan musrenbang diadakan pada bulan Maret.
WALIKOTA BANDUNG,
TTD
DADA ROSADA
SEKRETARIS DAERAH KOTA BANDUNG,
Dr. H. EDI SISWADI, M.Si
Pembina Utama Muda
NIP. 19631221 198503 1 007
LAMPIRAN VI : PERATURAN WALIKOTA BANDUNG
NOMOR : 121 TAHUN 2010
TANGGAL : 2 Maret 2010
JADWAL DAN BAGAN ALIR PERENCANAAN PEMBANGUNAN TAHUNAN
1. Jadwal Kegiatan Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah.
2. Bagan Alir Keterkaitan Antar Tingkat Pemerintahan Dalam Perencanaan
Pembangunan Tahunan.
3. Bagan Alir Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah Kota Bandung.
1. Jadwal...
2
2. BAGAN ALIR KETERKAITAN ANTAR TINGKAT PEMERINTAHAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN TAHUNAN
3
4
LAMPIRAN VII : PERATURAN WALIKOTA BANDUNG
NOMOR : 121 TAHUN 2010
TANGGAL : 2 Maret 2010
FORMULIR KELENGKAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
1. Formulir I-A : Laporan Konsolidasi menurut Program
2. Formulir I-B : Laporan Konsolidasi menurut Fungsi dan Sub Fungsi
3. Formulir I-C : Kendala dan langkah tindak lanjut
4. Formulir I-D : Laporan Pelaksanaan Kegiatan APBD
5. Formulir II-A : Daftar Prioritas Masalah Kelurahan
6. Formulir II-B : Daftar Prioritas Kegiatan
7. Formulir II-C.1 : Daftar Usulan Kegiatan Kelurahan
8. Formulir II-C.2 : Daftar Usulan Kegiatan Kecamatan
9. Formulir II-C.3 : Daftar Usulan Kegiatan Kota Bandung
10. Formulir II-D : Surat Mandat
11. Formulir II-E.1 : Berita Acara Musrenbang Kelurahan
12. Formulir II-E-2 : Berita Acara Musrenbang Kecamatan
13. Formulir II-E.3 : Berita Acara Musrenbang Tahunan Kota Bandung
14. Formulir II-E.4 : Berita Acara Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota
Bandung
Formulir...
2
Formulir I-A
LAPORAN KONSOLIDASI MENURUT PROGRAM
TRIWULAN XX TAHUN ANGGARAN XXXX
Kode
Program
Anggaran (Rp. 000) Penyerapan (%) Indikator Koinerja Instansi Penanggung
Jawab PHLN Rupiah Total T R Narasi Satuan (Unit) T (%) R (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
JUMLAH
3
Formulir I-B
PHLN Rupiah Total T R Naras i Satuan (Unit) T (%) R (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
JUMLAH
Indikator Kinerja Hasil Instansi
Penanggung Jawab
LAPORAN KONSOLIDASI MENURUT FUNGSI, SUB FUNGSI DAN PROGRAM
TRIWULAN XX TAHUN ANGGARAN XXXX
Kode Fungsi/Sub Fungsi/ProgramAnggaran (Rp. 000) Penyerapan (%)
4
Formulir I-C
KENDALA DAN LANGKAH TINDAK LANJUT YANG DIPERLUKAN
No Kode Program/Kegiatan Kendala Tindak Lanjut yang Diperlukan Pihak yang Diharapkan Dapat
Membantu Penyelesaian Masalah
1 2 3 4 5 6
Bandung, .................................20..
Kepala SKPD
TTD
(........................................)
5
Formulir I-D
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD KOTA BANDUNG TA.XXXX SAMPAI DENGAN TRIWULAN XX
SKPD :..................................................................
No
Program dan Kegiatan
Anggaran (Rp)
Output (Kelurahan) Outcome (Hasil)
Realisasi Permasalahan/Keterangan Uraian
(Kualitatif) Target
Kuantitatif) Anggaran
(RP) Target
(Kuantitatif)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah Belanja Non Urusan Jumlah Kegiatan Jumlah Realisasi Belanja Non Urusan
Jumlah Belanja Urusan Wajib Jumlah Realisasi Belanja Urusan Wajib
JumlahBelanja Urusan Pilihan Jumlah Realisasi Belanja Urusan Pilihan
Jumlah Total Belanja Jumlah Total Realisasi Belanja
Bandung,....................20..
Kepala SKPD
TTD
(.......................................)
6
FORMULIR II-A (Bahan Musrenbang Kelurahan)
DAFTAR PRIORITAS MASALAH
NAMA DAN KODE KELURAHAN : ...............................
NAMA DAN KODE KECAMATAN : ...............................
NO MASALAH LOKASI KET
(1) (2) (3) (4)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Keterangan
Kolom 1 : Diisi nomor urut berdasarkan prioritas
Kolom 2 : Diisi masukan berdasarkan urutan prioritas
Kolom 3 : Diisi lokasi dimana masalah tersebut berada
Kolom 4 : Diisi keterangan yang menjelaskan masalah dan lokasi
Bandung, ........................20..
LURAH
_____________________
7
FORMULIR II-B (BahanMusrenbang Kelurahan)
DAFTAR PRIORITAS KEGIATAN TAHUN RENCANA ..............
NAMA DAN KODE KELURAHAN : ……......................
NAMA DAN KODE KECAMATAN : ..........................
NO KEGIATAN SASARAN VOLUME
LOKASI
(Dusun, RW, RT)
BIAYA (Rp.)
KET SWADAYA
APB Kelurahan/
APBD Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
A Bidang Pemerintahan
B Bidang Sosial Budaya
C Bidang ekonomi
D Bidang Fisik
Keterangan Kolom 1 : Diisi nomor urut Kolom 2 : Diisi kegiatan prioritas berdasarkan Bidang Kolom 3 : Diisi sasaran berupa keluaran dan hasil dari kegiatan Kolom 4 : Diisi besaran dari sasaran dan hasil dari kegiatan Kolom 5 : Diisi lokasi tempat kegiatan tersebut berada Kolom 6 : Diisi alokasi anggaran yang berasal dari swadaya masyarakat Kolom 7 : Diisi alokasi anggaran yang berasal dari APB Kelurahan/APBD Kolom 8 : Diisi jumlah total dari kolom (6) dan (7) tiap baris kegiatan Kolom 9 : Diisi keterangan
Bandung, ........................ 20..
LURAH
_____________________
8
FORMULIR II-C.1 (Hasil Musrenbang Kelurahan)
DAFTAR USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN ..............
NAMA DAN KODE KELURAHAN : ..........................
NAMA DAN KODE KECAMATAN : ..........................
NO KEGIATAN SASARAN VOLUME LOKASI
(RW, RT)
BIAYA (Rp.)
KET APBD
Kab/Kota
APBD
Prov APBN/HPLN
Sumber Dana
lain Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
A Bidang Pemerintahan
B Bidang Sosial Budaya
C Bidang Ekonomi
D Bidang Fisik
Keterangan Kolom 1 : Diisi nomor urut Kolom 2 : Diisi kegiatan yang akan diusulkan Kolom 3 : Diisi sasaran kegiatan Kolom 4 : Diisi besaran sasaran dan hasil dari kegiatan Kolom 5 : Diisi lokasi tempat kegiatan yang diusulkan Kolom 6 : Diisi alokasi anggaran yang diusulkan untuk didanai dari APBD Kota Bandung Kolom 7 : Diisi alokasi anggaran yang diusulkan untuk didanai dari APBD provinsi Kolom 8 : Diisi alokasi anggaran yang diusulkan untuk didanai dari APBN/HPLN Kolom 9 : Diisi alokasi anggaran yang diusulkan untuk didanai dari sumber dana lainnya Kolom 10 : Diisi jumlah total dari kolom (6), (7), (8) dan (9) tiap baris kegiatan Kolom 11 : Diisi keterangan
Bandung, ........................
LURAH
_____________________
9
FORMULIR II-C.2 (BahanMusrenbang Kecamatan)
DAFTAR USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN ..............
NAMA DAN KODE KECAMATAN : .............................
NO KEGIATAN SASARAN VOLUME LOKASI
(Kelurahan/Kel)
BIAYA
(Rp.)
KET APBD
Kab/Kota
APBD
Prov APBN/HPLN
Sumber
Dana
lainnya
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
SKPD A
1
2
SKPD B
1
2
SKPD C
1
2
....dst sesuai dengan banyaknya
UPT SKPD di Kecamatan yang
bersangkutan
Keterangan Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut Kolom 2 : Diisi sesuai dengan banyaknya UPT SKPD di kecamatan yang bersangkutan Kegiatan diisi kegiatan yang diusulkan dihubungkan dengan Tupoksi SKPD di kecamatan yang bersangkutan Kolom 3 : Diisi kegiatan yang berhubungan dengan program dalam Renstra Pemerintah Provinsi Kolom 4 : Diisi besaran dari sasaran dan hasil dari kegiatan Kolom 5 : Diisi lokasi tempat kegiatan tersebut berada Kolom 6 : Diisi alokasi anggaran yang berasal dari APBD Kota Bandung Kolom 7 : Diisi alokasi anggaran yang berasal dari APBD Provinsi Kolom 8 : Diisi alokasi anggaran yang berasal dari APBN/HPLN Kolom 9 : Diisi alokasi anggaran yang berasal dari Sumber Dana lainnya Kolom 10 : Diisi jumlah total dari kolom (6), (7) dan (8) tiap baris kegiatan Kolom 11 : Diisi keterangan
Bandung, ........................
CAMAT
_____________________
10
FORMULIR II-C.3 (Bahan Musrenbang Kota Bandung)
DAFTAR USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN ……..
KOTA BANDUNG
NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN VOLUME
LOKASI (Kec,
Kelurahan/Kel)
BIAYA (Rp.)
KET APBD Kab/Kota
APBD Prov
APBN/HPLN Sumber Dana
lainnya Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
PROGRAM 1
1.
2.
3.
PROGRAM 2
1.
2.
3.
.............dst sesuai dengan program yang ada dalam Renstra Kota Bandung
Keterangan Kolom 1 : Diisi nomor urut Kolom 2 : Diisi program yang ada dalam Renstra Pemerintah Provinsi Kolom 3 : Diisi kegiatan yang berhubungan dengan program dalam Renstra Pemerintah Provinsi Kolom 4 : Diisi besaran dari sasaran dan hasil dari kegiatan Kolom 5 : Diisi lokasi tempat kegiatan tersebut berada Kolom 6 : Diisi alokasi anggaran yang berasal dari APBD Kota Bandung Kolom 7 : Diisi alokasi anggaran yang berasal dari APBD provinsi Kolom 8 : Diisi alokasi anggaran yang berasal dari APBN/HPLN Kolom 9 : Diisi alokasi anggaran yang berasal dari sumber dana lainnya Kolom 10 : Diisi jumlah total dari kolom (6), (7), (8) dan (9) tiap baris kegiatan Kolom 11 : Diisi keterangan
Bandung, ……………………..
WALIKOTA BANDUNG,
___________________________
11
FORMULIR II-D
SURAT MANDAT
Nomor :............./............./.........
Pada hari ini .......... Tanggal ...... Bulan ...... Tahun........ telah dilaksanakan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Kelurahan........ / Kecamatan ....... / Forum SKPD........ / Forum
Gabungan SKPD/Kota Bandung.......)*, dan kami, sebagaimana daftar hadir terlampir :
MEMBERIKAN MANDAT
KEPADA :
1. N a m a :.....................................
Tempat, Tgl Lahir :.....................................
Alamat :. ...................................
Pekerjaan :....................................
2. N a m a :.....................................
Tempat, Tgl Lahir :.....................................
Alamat :. ...................................
Pekerjaan :....................................
3. N a m a :.....................................
Tempat, Tgl Lahir :.....................................
Alamat :. ...................................
Pekerjaan :....................................
U N T U K :
Memperjuangkan Hasil Musrenbang (Kelurahan........... /Kecamatan ...................../Forum
SKPD......... /Forum Gab SKPD .........../Kota Bandung.......)* yang telah menjadi skala prioritas
untuk dibahas dan dikaji pada forum yang lebih tinggi sesuai ketentuan perundang undangan yang
berlaku.
Mengetahui,
LURAH/CAMAT/KEPALA SKPD/WALIKOTA......................
Selaku,
Penanggungjawab
Musrenbang (Kel/Kec /Kota)/Forum SKPD
_______________________
(*) coret yang tidak perlu
12
FORMULIR II-E.1
BERITA ACARA HASIL MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
KELURAHAN : ……………..…….
KECAMATAN : ….…………………
Pada hari ini, ........... tanggal …….. Bulan ........ Tahun ........ telah dilaksanakan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Kelurahan .............. bertempat di............ dan berlangsung sesuai dengan
susunan acara pada Lampiran I.
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kelurahan termaksud dipimpin oleh............. , serta
dihadiri oleh ........... orang peserta, sebagaimana daftar hadir tersebut pada Lampiran II, yang terdiri
atas unsur-unsur sebagai berikut:
a. Delegasi Masyarakat : ........... Orang
b. Unsur Perangkat Kelurahan : ........... Orang
c. Wakil dari kelompok –kelompok masyarakat yang lingkup kegiatannya dalam skala Kelurahan,
meliputi :
1) Keterwakilan Perempuan : ........... Orang
2) LPM : ........... Orang
3) Organisasi...........(*) : ........... Orang
Setelah memperhatikan dan mengkaji bahan Musrenbang serta paparan dari Nara Sumber, dengan
Notulensi (Catatan) sebagaimana tersebut pada Lampiran III, khususnya tentang :
a. Evaluasi pembangunan tahun sebelumnya dan prioritas kegiatan kecamatan tahun yang akan
datang;
b. Rancangan prioritas kegiatan di Kelurahan serta perkiraan jumlah Alokasi Dana Kelurahan;
c. daftar prioritas kegiatan pembangunan masing-masing Dusun/Kampung/Lingkungan yang
dihasilkan dari Musrenbang Dusun/Kampung/Lingkungan;
telah disepakati beberapa hal sebagai berikut :
a. daftar kegiatan yang akan dilaksanakan melalui APBD Kota Bandung dan swadaya;
b. daftar usulan prioritas kegiatan yang akan dibiayai oleh APBD Kota Bandung, APBD Provinsi,
APBN dan sumber dana lainnya.
c. Mendelegasikan dan memberikan mandat kepada 3 sampai 5 orang anggota masyarakat untuk
memperjuangkan prioritas kegiatan pembangunan pada Musrenbang Kecamatan dengan surat
Mandat sebagaimana terlampir.
Demikian berita acara ini kami buat sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya, untuk diketahui dan
dipergunakan oleh semua pihak yang terkait.
Bandung, ………………..20…
Mengetahui,
LURAH …………….
Selaku PenanggungjawabMusrenbang
Kelurahan,
_______________________
KETUATIM PENYELENGGARA
MUSRENBANG KELURAHAN ................
_______________________
(*) sesuaidengan organisasi yang ada di Kelurahan tersebut.
13
FORMULIR II-E.2
BERITA ACARA HASIL MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
KECAMATAN : ……….......
Pada hari ini, .............. tanggal …….. Bulan .......... Tahun........... telah dilaksanakan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Kecamatan .............. bertempat di............ dan berlangsung sesuai
dengan susunan acara pada Lampiran I.
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan termaksud dipimpin oleh............., serta
dihadiri oleh...........orang peserta, sebagaimana daftar hadir tersebut pada Lampiran II, yang terdiri
atas unsur-unsur sebagai berikut:
a. Delegasi Kelurahan : ............ Orang
b. Unsur Perangkat Kecamatan : ............ Orang
c. Wakil dari kelompok – kelompok masyarakat yang lingkup kegiatannya dalam skala
Kecamatan, meliputi :
1) Keterwakilan Perempuan : ............ Orang
2) Asosiasi LPM : ............ Orang
3) Organisasi....(*) : ............ Orang
Setelah memperhatikan dan mengkaji bahan Musrenbang serta paparan dari Nara Sumber, dengan
Notulensi (Catatan) sebagaimana tersebut pada Lampiran III, khususnya tentang :
a. Evaluasi kinerja pelaksanaan pembangunan daerah dan Rancangan awal Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Bandung;
b. Rancangan Rencana Kerja Kecamatan yang meliputi masalah dan prioritas kegiatan;
c. Rancangan Rencana Kerja SKPD Kota Bandung yang meliputi strategi dan alokasi anggaran
untuk UPT SKPD;
d. daftar prioritas kegiatan pembangunan Kelurahan yang dihasilkan dari Musrenbang Kelurahan
telah disepakati beberapa hal sebagai berikut :
a. daftar usulan kegiatan yang akan dibiayai oleh APBD Kota Bandung, Provinsi dan APBN ;
b. Mendelegasikan dan memberikan mandat kepada 3 orang masyarakat untuk memperjuangkan
prioritas kegiatan pembangunan pada Forum SKPD, Forum Gabungan SKPD dan Musrenbang
Kota Bandung dengan surat Mandat sebagaimana terlampir.
Demikian berita acara ini kami buat sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya, untuk
diketahui dan dipergunakan oleh semua pihak yang terkait.
Bandung, ………………… 20..
Mengetahui,
CAMAT................
Selaku Penanggungjawab Musrenbang
Kecamatan,
________________
KETUA TIM PENYELENGGARA
MUSRENBANG KECAMATAN................
__________________
*) sesuai dengan organisasi yang ada di kecamatan tersebut
14
FORMULIR II-E.3
BERITA ACARA HASIL MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN TAHUNAN
KOTA BANDUNG
Pada hari ini, .............. tanggal ....... Bulan.......... Tahun........... telah dilaksanakan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Tahunan Kota Bandung .............. bertempat di............ dan berlangsung
sesuai dengan susunan acara pada Lampiran I.
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kab/Kota termaksud dipimpin oleh............. , serta dihadiri
oleh...........orang peserta, sebagaimana daftar hadir tersebut pada Lampiran II, yang terdiri atas
unsur-unsur sebagai berikut :
a. Delegasi Kecamatan : .............Orang
b. Unsur Perangkat Daerah : ............ Orang
c. Wakil dari kelompok – kelompok masyarakat yang lingkup kegiatan nya dalam skala Kab/Kota,
meliputi :
1) Keterwakilan Perempuan :.............. Orang
2) Asosiasi LPM : ............ Orang
3) Organisasi....(*) : ............ Orang
Setelah memperhatikan dan mengkaji bahan Musrenbang serta paparan dari Nara Sumber,
dengan Notulensi (Catatan) sebagaimana tersebut pada Lampiran III, khususnya tentang :
a. daftar prioritas kegiatan pembangunan yang berasal dari Kecamatan dan SKPD;
b. Evaluasi kinerja pelaksanaan pembangunan daerah dan Rancangan Awal RKPD Provinsi;
c. Evaluasi kinerja pelaksanaan pembangunan daerah dan Rancangan Awal RKPD Kab/Kota;
d. Rancangan Renja-SKPD hasil Forum SKPD Kota Bandung;
e. Alokasi anggaran indikatif dari APBD Kota Bandung untuk setiap SKPD dan Alokasi Dana
Kelurahan;
telah disepakati beberapa hal sebagai berikut :
a. daftar prioritas kegiatan yang akan dibiayai oleh APBD Kota Bandung, Provinsi dan APBN.
b. Mendelegasikan dan memberikan mandat kepada 3 orang masyarakat untuk memperjuangkan
prioritas kegiatan pembangunan pada Forum SKPD, Forum Gabungan SKPD dan Musrenbang
Provinsi dengan surat Mandat sebagaimana terlampir.
Demikian berita acara ini kami buat sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya, untuk
diketahui dan dipergunakan oleh semua pihak yang terkait.
Bandung, ………………..20..
Mengetahui,
WALIKOTA BANDUNG SELAKU
PENANGGUNGJAWAB MUSRENBANG KOTA
BANDUNG
_____________________
(*) sesuai dengan organisasi yang ada di Kota Bandung tersebut
15
FORMULIR II-E.4
BERITA ACARA HASIL FORUM SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH/
FORUM GABUNGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA BANDUNG
Pada hari ini, .............. tanggal……..Bulan..........Tahun........... telah dilaksanakan Forum Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD)/Forum Gabungan SKPD ...................... Kabupaten/Kota ..............
bertempat di............ dan berlangsung sesuai dengan susunan acara pada Lampiran I.
Forum termaksud dipimpin oleh............. , serta dihadiri oleh...........orang peserta, sebagaimana
daftar hadir tersebut pada Lampiran II, yang terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut :
a. Delegasi Kecamatan : ...................... Orang
b. Wakil dari kelompok – kelompok masyarakat yang lingkup kegiatannya dalam skala Kota,
meliputi :
1) Organisasi.............(*) : ...................... Orang
2) Organisasi.............(*) : ...................... Orang
3) Organisasi.............(*) : ...................... Orang
4) Organisasi.............(*) : ...................... Orang
Setelah memperhatikan dan mengkaji bahan Forum SKPD/Gabungan SKPD serta paparan dari Nara
Sumber, dengan Notulensi (Catatan) sebagaimana tersebut pada Lampiran III, khususnya tentang :
a. daftar prioritas kegiatan pembangunan yang berasal dari Kecamatan;
b. rancangan awal RKPD dan alokasi anggaran indikatif SKPD dari APBD Kota Bandung;
c. kriteria seleksi prioritas program dan kegiatan pembangunan;
d. Evaluasi kinerja pelaksanaan Renja SKPD;
e. prioritas program dan kegiatan pembangunan berdasarkan rancangan awal Renja SKPD;
f. informasi kebutuhan anggaran untuk melaksanakan prioritas program dan kegiatan SKPD serta
sumber pendanaannya;
g. informasi prioritas program dan kegiatan provinsi dan kementerian/lembaga terkait;
h. informasi dari unsur masyarakat/dunia usaha/lembaga non pemerintah yang mendukung program
dan kegiatan terkait;
telah disepakati beberapa hal sebagai berikut :
a. rancangan Renja SKPD yang memuat kerangka regulasi dan kerangka anggaran SKPD;
b. daftar prioritas program dan kegiatan menurut sumber pendanaan (APBD Kota Bandung,
Provinsi dan APBN);
c. Mendelegasikan dan memberikan mandat kepada 3 orang masyarakat untuk memperjuangkan
prioritas kegiatan pembangunan pada musrenbang Kota Bandung dengan Surat Mandat
sebagaimana terlampir.
Demikian berita acara ini kami buat sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya, untuk diketahui dan
dipergunakan oleh semua pihak yang terkait.
Bandung, ………........20…
Mengetahui,
KEPALA SKPD ......................
Selaku,Penanggungjawab Forum SKPD/Gabungan
SKPD
__________________________
KETUA TIM PENYELENGGARA
FORUM SKPD/GABUNGAN SKPD
Kota Bandung
____________________________
(*) sesuai dengan organisasi di Kota Bandung yang berperan aktif dalam bidang yang sama dengan SKPD
WALIKOTA BANDUNG,
TTD
DADA ROSADA
SEKRETARIS DAERAH KOTA BANDUNG,
Dr. H. EDI SISWADI, M.Si
Pembina Utama Muda NIP. 19631221 198503 1 007