berita acara pengajuan kredit dan take ove1

Download Berita Acara Pengajuan Kredit Dan Take Ove1

If you can't read please download the document

Upload: jurnalmy

Post on 31-Dec-2015

34 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

BERITA ACARA PENGAJUAN KREDIT DAN TAKE OVER

NASABAH AN : DALIJO

PENGAJUAN KREDIT :

Pengajuan kredit an : dalijo dilakukan pada 13 oktober 2012 bertempat di Kantor Grasantara Jl. Ciateul 130. Pengajuan kredit pertama kali dilakukan oleh seseorang yang mengaku sebagai keponakan dalijo, dengan alasan dalijo sedang berada di garut, kedatangan yang bersangkutan bertujuan untuk menanyakan persyaratan pengajuan kredit pension BPR Citradana, adapun kronologis pengajuan kredit bertempat di kantor Grasantara Jl. Ciateul No. 130. Petugas on duty saat itu adalah sdr andi , petugas andi menerangkan persyaratan dalam pengajuan kredit pension BPR Citradana.

Berselang beberapa hari tepatnya pada tanggal 17 oktober 2011 nasabah an : dalijo datang langsung kekantor grasantara untuk mengajukan kredit pension BPR Citradana dengan membawa persyaratan kredit pensiun serta menjelaskan bahwa dalijo ingin men Take Over Pinjaman BTPN dan memindahkan pinjaman ke BPR Citradana. Penyerahkan persyaratan kredit di berikan pada petugas on duty : andi. Adapun kelengkapan aplikasi kredit terlampir sebagai berikut :

FC KTP Ybs dan IstriFC KKFC KaripFC SKFC Kwitansi Pinjaman

Mengacu pada kelengkapan persyaratan kredit maka petugas : andi, meminta dalijo untuk melengkapi kekurangan persyaratan kredit, adapun kekurangan yang belum dilampirkan adalah : Karip Asli, Buku Tabungan Asli BTPN dan FC Surat Nikah.

Berdasarkan informasi yang diberikan oleh dalijo bahwa Karip dan Buku Tabungan sedang dijaminkan di pihak ke 3 (rentenir) dan baru bisa dikembalikan apabila pinjaman di rentenir sudah dilunasi. Petugas : andi tetap meminta dalijo untuk memenuhi persyaratan tersebut. sebagai persyaratan awal petugas : andi menyarankan dalijo untuk meminjam Karip dan Buku Tabungan BTPN dalijo pada pihak rentenir, dan dalijo menyetujui.

Keesokan harinya 18 oktober 2012 berlokasi di tempat yang sama petugas andi menerima persyaratan pendukung berikutnya yaitu FC Karip ,FC Buku Tabungan BTPN dan FC Surat Nikah, dikarnakan berkas asli masih di jaminkan di rentenir. Akan tetapi yang menyerahkan persyaratan pendukung pada hari itu bukan Dalijo melainkan Seseorang yang mengaku sebagai keponakannya yang pernah datang pada tanggal 15 oktober 2012 ybs beralasan bahwa dalijo tidak dapat datang karna sedang di garut dan ybs ditugaskan menyerahkan kekurangan persyaratan kredit tersebut. Persyaratan yang diserahkan dalam bentuk Foto Copy Karip dan Foto Copy Tabungan BTPN an : Dalijo.

Selanjutnya petugas (andi) menerima persyaratan tersebut, dengan menekankan bahwa Karip Asli dan Buku tabungan tetap harus di serahkan.

Keesokan harinya Dalijo kembali datang pada tanggal 19 oktober 2011, selang sehari sebelum proses pencairan kredit / Take Over Krdit BTPN. Dalijo kembali menerangkan bahwa Karip asli dan Buku Tabungan BTPN tidak dapat dipinjam dikarnakan hutang nya di rentenir belum dilunasi. Petugas (andi) tetap mempersyaratkan Karip Asli dan Buku Tabungan BTPN Asli wajib diserahkan apabila Proses Take Over telah dilakukan. Megacu pada kelengkapan aplikasi kredit dan hasil analisi maka yang bersangkutan layak mendapatkan kredit pensiun BPR Citradana dengan pelaksanaan penandatanganan kredit 19 Oktober 2011.

Seteleh pelaksanaan penandatangan kredit petugas (andi) meminta dalijo kembali datang ke kantor Grasantara pada 20 oktober 2011 untuk melakukan Take Over BTPN.

PROSES TAKE OVER

Proses Take Over dilakukan pada tanggal 20 oktober 2011, dimana nasabah an: dalijo datang kekantor Grasantara untuk melakukan Take Over BTPN.

Adapun kronologis Proses Take Over BTPN adapun sebagai berikut :

Nasabah an : Dalijo memenuhi perintah datang ke kantor Grasatara untuk melakukan Take Over BTPN pada jam 8.00. Dengan petugas pelaksana sdr : andiSdr andi dan Dalijo melakukan pengambilan uang di BPR Citradana untuk melakukan Take Over, dengan petugas pelayanan BPR On Duty Ibu Rita dan Ibu Eli. Pengambilan Uang dilakukan sekitar Jam 9.30 sebesar +- Rp. 32 jt an. uang yang di ambil saat itu hanya uang pelunaan saja. Sisa uang 30 % dan 70% dari sisa pelunasan belum diambil oleh Dalijo.Setelah melakukan pengambilan uang dari BPR Citradana Petugas andi Bersama Dalijo Menuju BTPN KCP Cikapundung untuk Melakukan Take Over.Petugas andi bersama Dalijo bersama-sama masuk kedalam Bank BTPN KCP Cikapundung untuk malekukan Take Over kira-kira jam 10.30. Selang Beberapa Menit Satpam BTPN KCP Cikapundung Menyuruh Paksa Petugas andi untuk meninggalkan ruang tunggu nasabah dengan alasan etika Perbankan. Untuk menghindari konflik petugas andi memilih keluar dan menunggu dibalik kaca luar Ruang Security , sebelum meninggalkan ruangan petugas andi memberikan uang pelusan BTPN pada Dalijo. Pada saat diluar ruangan petugas andi bertemu dengan soudara Lia dan Saoudara Yuda , yang saat itu sedang menunggu proses pelunasan nasabah.Kurang lebih 40 menit menunggu, Dalijo pun keluar dengan membawa kwitasnsi pelunasan. dan Dalijo memberitahukan bahwa pengambilan SK pensiun dilaksanan pada tanggal 25 oktober 2011.Selanjutnya petugas andi membawa Dalijo kembali ke BPR Citradana untuk mengambil sisa uang sebesar 30 % dari sisa pinjaman setelah Take Over BTPN. Setelah itu petugas andi kembali membawa Dalijo kembali ke kantor Grasantara yang selanjutnya mempersilahkan Dalijo pulang dan kembali pada tanggal 25 oktober 2011 untuk pengambilan SK.Pada tanggal 25 oktober 2011 petugas andi dan Dalijo kembali ke BTPN cikapundung untuk mengambil SK dengan membawa kwitansi pelunasan sebagai syarat pengambilan SK. Petugas andi menunggu di ruang security BTPN dan dalijo masuk kedalam. Selang 30 menit Dalijo kembali membawa SK, dan selanjutnya petugas andi membawa kembali Dalijo ke BPR Citradana untuk mengambil 70% uang sisa pinjaman. Selanjutnya petugas andi membawa kembali Dalijo ke Grasantara, setelah proses pengambilan SK selesai petugas andi meminta dalijo untuk datang kembali pada bulan Desember 2011 untuk mengambil Karip Mutasi. Dan proses pencairan dan Take Over Dikatakan Berhasil dan Dalijo dipersilahkan Pulang.Setelah itu petugas andi melakukan pengecekan SK dan pemutasian Kantor bayar dengan memberikan SK Asli dan Karip Asli Pada Bagian Mutasi Yaitu Sodara NS, yang selanjutnya untuk dimutasikan..Selang 1 Bulan Proses Mutasi Berhasil. Terbukti dengan turunnya gaji Dalijo di POS Margahayu pada bulan Desember 2011 dan januari 2012.Pada akhir Desember 2011 soudara andi mendapat laporan bahwa Dalijo tidak melunasi hutang, nya di BTPN, dan BTPN kembali memutasikan Dalijo Dari POS masgahayu Ke KCP BTPN Cikapundung, terbukti pada bulan Februari 2012 gaji Dalijo Telah dipindahkan ke KCP BTPN Cikapundung.

KRONOLOGIS PEMERIKSAAN APLIKASI KREDIT AN : DALIJO

Petugas andi menerima berkas secara bertahap dan mengacu pada standar operasi prosedur pengajuan kredit pensiun.saodara andi menganalisis keberadaan gaji dan keabsahan data Dalijo pada lembaga Taspen. Tahap pertama andi melakukan pemeriksaan melalui perantara soudara Dedi selaku petugas Mutasi 2 dengan mengirim kan data Dalijo melalui SMS dengan melampirkan data yang sesuai tertera pada FC karip dan FC SK dalijo.Sealanjutnya soudara andi menerima balasan bahwa data dalijo falid dan sah. Selanjutnya soudara andi meminta petugas dedi untuk mencetak biru data pensiun pada Taspen untuk keyakinan Data sebagai pengganti Buku Tabungan Asli, karena saat itu petugas andi hanya memiliki data FC Buku tabungan Saja.Hasil dari cetak biru taspen menunjukan bahwa data-data dalijo benar. Yang selanjutnya kelengkapan data kredit dilanjutkan pada AO dan Checker dan dinyatakan SAH dan LAYAK.Kelengkapan Susulan Berupa Karip Asli dan buku tabungan Diserahkan Pada 22 oktober 2011, sebagai syarat pemutasian dikarnakan pada saat itu Dalijo telah melunasi hutang di rentenir sehingga Karip Asli dan Buku Tabungan Asli BTPN sudah dapat dikembalikan.Pada tgl 25 oktober 2011 karip asli dan sk asli di ajukan ke Taspen Untuk Proses Mutasi. Dan Proses Mutasi Berhasil dilakukan.

KRONOLOGIS PEMERIKSAAN DATA PASCA KLAIM BTPN TIDAK DILUNASI

Pada bulan januari 2012 petugas andi memanggil kembali sodara Dalijo untuk meng-interview dalijo mengenai permasalahan tidak dilunasunya BTPN. Dalijo ber alasan bahwa ada orang yang mengaku sebagai petugas BTPN yg dapat membantu proses pelunasan. atas dasar alasan tersebut petugas andi dan dalijo di damping sodara dedi untuk bersama-sama ke BTPN Cikapundung, dan hasilnya kami menemukan jalan buntu. Dalijo kembali beralibi bahwa dirinya dihipnotis. Berdasarkan analisi petugas andi alasan yang diberikan dalijo tidak masuk akal dan petugas andi berasumsi bahwa dalijo ikut berperan dalam penyimpangan pelunasan ini.Pada bulan yang sama petugas andi bersama bagian mutasi yang saat itu adalah sodara NS bersama Apih engkos untuk melakukan pemeriksaan SK pensiun Dalijo pada lembaga Taspen. Sesampainya di Taspen sodara andi dan NS menuju Kantor Taspen, sedangkan Apih Engkos hanya menunggu di dalam mobil, apih engkos hanya ikut mengantar saja. Akan tetapi sesampainya di pintu kantor Taspen Sodara andi disuruh menunggu didepansaja yang selanjutnya sodara NS masuk kedalam untuk memeriksakan SK dan Bukti Pelunasan BTPN tersebut pada petugas taspen. Taklama berselang, sodara NS kembali keluar dan menyatakan bahwa SK dalijo asli dan memerintahkan sodara andi untuk kembali ke BTPN untuk memastikannya. Pada hari yang sama sodara andi ditemani sodara dedi kembali ke BTPN untuk menayakan keberan SK, dan BTPN tidak memberikan jawaban yang memuaskan dan hanya menjawab bahwa SK Dalijo yang ada pada kami adalah palsu.

ACTION

Atas dasar data dan beberapa kali hasil intervie, sodara andi kembali menginterview sodara Dalijo di temani sodara Asnawi Azis. Dan hasil interview pun tetap sama , bahwa sodara dalijo mengaku sebagai korban hipnotis dan pada saat ini sodara dalijo menunjuk nama seseorang yaitu Yati dan Jajang yang mengaku sebagai petugas BTPN.

Dari pembicaraan tersebut sodara andi menuntut dalijo untuk tetap melakukan pembayaran cicilan BPR Citradana secara Tunai. Dan dalijo pun menyetujuinya.\Sodara andi menahan karip dalijo sebagai jaminan, dan dalijo membayar tunai cicilan. Keberlangsungan pembayaran tunai hanya berjalan 2 bulan dan pada bulan-bulan berikutnya sodara dalijo sulit dihubungi dan sulit ditemui dikediamannya. Sodara dalijo tidak memberikan tanda-tanda itikad baik dan kerjasama.Pada kunjungan terakhir bulan agustus 2012, sodara andi ditemani sodara dedi dan jun berusaha menemui sodara dalijo dikediamannya. Akan teteapi dalijo tidak ada di tempat bahwa dalijo sedang ke garut ujar istri dalijo. Dari hasil pembicaraan kami dengan istri dalijo, petugas andi berasumsi bahwa dalijo memiliki permasalahan yang sama pada pihak lain dan lembaga keuangan lain, dan istri dalijo pun mengatakan bahwa dalijo selama ini memang memiliki banyak permasalahan.Berdasarkan seluruh kronologis kejadian dan hasil interview dari beberapa narasumber. Sodara andi berasumsi bahwa sodara dalijo tidak memiliki itikad baik untuk menyelesaikan masalah ini, dan berusaha menghindar dari petugas. Hal tersebut terbukti dari kunjungan sodara Joko (survey BPR Citradana) tidak berhasil menemui sodara dalijo.