Berita Acara

Pertanyaan:

1. Bu Rica: Jelaskan syarat pelarut yang digunakan untuk menenan laju

reaksi?

2. Bu Anisa: Apa hubungan orde reaksi dalam dunia farmasi?

3. Bu Wiwit: Apakah berpengaruh goyangan pada saatb pelarutan Mg

dengan goyangan yang cepat atau lambat terhadap laju reaksi:

4. Dwi: Apakah pita Mg yang tidak di ampelas bisa bereaksi dengan

HCL dan apakah berpengaruh terhadap nilai orde reaksinya?

5. Budi: Apakah ada sampel lain selain pita Mg? Kotoran apa yang

menempel pada pita Mg?

Jawaban:

1. Kepolaran yang tinggi : Contoh HCL kepolarannya bisa dilihat dari beda

keelektronegatifannya.

Pelarut harus dapat melarutkan semua zat terlarut

Harus memiliki titik didih rendah.

2. Hubungan penentuan dalam bidang farmasi dapat dilihat dari cara kerja

obat antasida dalam lambung yang terdapat MgOH yang dapat larut dalam

HCL. Contoh lain adalah logam Fe pada abat anemia yang berfungsi

meningkatkan sel darah merah.

3. Berpengaruh, karena kocokan yang cepat akan mempercepat laju reaksi

dan orde reaksi besar.

4. Pita Mg yang tidak dihampelas masih bisa bereaksi dengan HCL, namun

terdapat logam-logam lain yang menempel pada pita Mg, sehingga

mempengaruhi laju reaksi menjadi lebih lama.Pita Mg yang tidak

diampelas dapat mempengaruhi nilai orde reaksi karena waktu yang

dibutuhkan larut dalam HCL sangat lama.

Reaksi redoks penggantian tunggal

Mg(s) +2 HCL (aq) →MgCl2(aq)+H2(g)

0 +1-1 +2-1 0

0 0 1 0

Mg dapat larut, karena dalam deret volta Mg terletak sebelah kiri H2O

5. Ada sampel lain selain Mg yaitu Zn dengan HCL , karena logam Zn

terletak disebelah kiri H2O.