berita acara

2
BERITA ACARA 1. Presentasi kelompok radio link di mulai pukul 10.30 WITA bertempat di classroom Fakultas Teknik Gowa Universitas Hasanuddin. 2. Presentasi di buka oleh Mujahidah Achiruh selaku moderator dan memperkenalkan masing-masing anggota kelompok radio link, di antaranya Christian Dwi Harry, Maharani Ayu Lestari, Moh.Syaiful Lutfi, Bayu Sukarta, Frezy Susanto dan Muzzayar Mahbub. 3. Kemudian masing-masing anggota radio link secara bergantian memaparkan materi presentasi radio link kurang lebih selama 30 menit. 4. Setelah pemaparan materi radio link selesai, Mujahidah Achiru selaku moderator memberikan kesempatan kepada audience untuk mengajukan pertanyaan. Sesi Tanya Jawab: Ali Djamalilleil: “Apa bedanya land base sama ground wave. Apakah sama frekuensi komumikasi teresterial dengan frekuensi wi-fi krna wifi itu sudah masuk UHF?” Jawaban: ”Land base artinya perangkatnya berada di permukaan tanah seperti yang dijelaskan pada slide bahwa bila dikaitkan dengan sistem telekomunikasi, yaitu sistem teresterial, maka akan berarti sistem telekomunikasi yang menggunakan gelombang frekuensi radio (RF, radio frequency) yang beroperasi di permukaan tanah. Untuk frekuensi wifi dengan frekuensi teresterial, di komunikasi teresterial itu tidak dilihat klasifikasi frekuensi. Kembali lagi ke pengertian komunikasi teresterial, intinya perangkat itu berada di permukaan tanah, land base” Fikri Dermawan: “Jelaskan perbedaan 1st, 2sd dan 3th fresnel zone, yang 60% termasuk fresnel zone berapa, terus jelaskan tentang faktor K pada LOS dan apa hubungannya dengan Fresnel zone?”

Upload: ezysusanto

Post on 22-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

bahasa

TRANSCRIPT

Page 1: BERITA ACARA

BERITA ACARA1. Presentasi kelompok radio link di mulai pukul 10.30 WITA bertempat di classroom Fakultas

Teknik Gowa Universitas Hasanuddin.2. Presentasi di buka oleh Mujahidah Achiruh selaku moderator dan memperkenalkan masing-

masing anggota kelompok radio link, di antaranya Christian Dwi Harry, Maharani Ayu Lestari, Moh.Syaiful Lutfi, Bayu Sukarta, Frezy Susanto dan Muzzayar Mahbub.

3. Kemudian masing-masing anggota radio link secara bergantian memaparkan materi presentasi radio link kurang lebih selama 30 menit.

4. Setelah pemaparan materi radio link selesai, Mujahidah Achiru selaku moderator memberikan kesempatan kepada audience untuk mengajukan pertanyaan.Sesi Tanya Jawab:

Ali Djamalilleil: “Apa bedanya land base sama ground wave. Apakah sama frekuensi komumikasi teresterial dengan frekuensi wi-fi krna wifi itu sudah masuk UHF?”Jawaban:”Land base artinya perangkatnya berada di permukaan tanah seperti yang dijelaskan pada slide bahwa bila dikaitkan dengan sistem telekomunikasi, yaitu sistem teresterial, maka akan berarti sistem telekomunikasi yang menggunakan gelombang frekuensi radio (RF, radio frequency) yang beroperasi di permukaan tanah. Untuk frekuensi wifi dengan frekuensi teresterial, di komunikasi teresterial itu tidak dilihat klasifikasi frekuensi. Kembali lagi ke pengertian komunikasi teresterial, intinya perangkat itu berada di permukaan tanah, land base”

Fikri Dermawan: “Jelaskan perbedaan 1st, 2sd dan 3th fresnel zone, yang 60% termasuk fresnel zone berapa, terus jelaskan tentang faktor K pada LOS dan apa hubungannya dengan Fresnel zone?”

Gilang: “Penurunan rumus okumura-hata. Kapan digunakan rumusnya karena pada contoh soal yg dikerjakan, rumus yg digunakan bukan okumura hata?”Jawaban:“kenapa tidak pakai okumura hata di contoh soal krna kalo soalnya tidak spesifik, kita pakai rumus umum saja. Okumura hata itu digunakan kalau kita tahu lokasi apa kita mau hitung. Anggaplah kita mau rancang jaringan di daerah urban artinya kita pakai rumus urbannya okumura hata. Kalo tidak dijelaskan spesifikasi daerahnya, kita pakai saja rumus umum”

(di selah sesi tanya jawab, audience di perlihatkan beberapa video yang menyangkut pembahasan radio link oleh saudara Maharani Ayu Lestari)

5. Setelah sesi Tanya jawab berakhir, presentasi akhirnya di tutup oleh Mujahidah Achiru selaku moderator dengan memberikan sedikit wejangan kepada audience.