berbagai aspek penting dalam perancangan bangunan …
TRANSCRIPT
BERBAGAI
ASPEK PENTING
DALAM
PERANCANGAN
BANGUNAN
GEDUNG SUPER
TINGGI
(IMPORTANT FEATURES IN
THE DESIGN OF SUPERTALL
BUILDINGS)
Prof. Dr. Ir. Suprapto, MSc. FPE
Puslitbang Permukiman, PU
SEMINAR GEDUNG TINGGI
Jakarta, Mei 2015
SASARAN
TERORIST ?
MASALAH
LIFT
BAGIAN ATAS BANGUNAN SUPER TINGGI
Pokok Pembicaraan
◼ Arti bangunan super tinggi
◼ Daftar bangunan supertall
◼ Risiko kebakaran pada
bangunan super tinggi
◼ Persyaratan aman keba-
karan bangunan supertall
◼ Elemen-elemen pokok dalam
fire safety design supertall
◼ Peraturan & standar yg ada
◼ Kesimpulan dan saran
ARTI BANGUNAN SUPER TINGGI
◼ Bangunan super tinggi
atau mega high-rise atau
ultra high-rise adalah
bangunan dengan keting-
gian lebih dari 300m
◼ Beberapa contoh bangu-
nan supertall adalah se-
bagaimana terlihat pada
gambar berikut.
Akan disalib oleh
Menara Jedah
Burj Khalifa di Dubai
Beberapa contoh bangunan supertall
Nama
gedung
Lokasi Jml
lantai
Tinggi
(m)
Shard London,
UK
87 310
Shanghai
Tower
China 123 632
Burj Kalifa Dubai 160 827
Sky City,
Changsa
China 162 838
Kingdom
Tower
Jeddah 200 1000
KOTA DENGAN BANGUNAN SUPER
TINGGI
RISIKO KEBAKARAN PADA BANGUNAN
SUPER TINGGI
◼ Runtuhnya sistem rangka baja
dan kaca.
◼ Kombinasi sistem sprinkler dan
kaca yang non fire rated
memperparah kondisi.
◼ Penerapan kompartemenisasi
sering tidak memenuhi syarat.
◼ Waktu evakuasi lama (2 jam
pada bangunan Petronas Tower)
PERMASALAHAN KEBAKARAN PADA
BANGUNAN SUPER TINGGI
◼ Waktu evakuasi yang lama
◼ Penyelamatan langsung dari
luar bangunan tidak mungkin
◼ Penyemprotan air langsung dari
luar bangunan sulit dilakukan
◼ Rute evakuasi normal adalah
kebawah lewat tangga atau lift
◼ Akses pemadam untuk rescue
adalah ke atas lewat tangga /lift
◼ Upaya pemadaman sering tidak
cukup efektif
Masalah tambahan lainnya
◼ Sering menjadi sasaran
potensial serangan terorist
◼ Pertimbangan jarak aman
dari bangunan-bangunan
bersebelahan untuk
menghindari keruntuhan
bangunan lainnya (domino
effect)
◼ Pendekatan basis kinerja
(performance-based) sudah
harus mulai diterapkan.
BATASAN UKURAN LUAS LANTAI
FITUR PENTING DALAM
BANGUNAN SUPER TINGGI
◼ Evacuation elevator
◼ Area pengungsian
◼ Sistem kompartemenisasi
◼ Sistem kontrol asap
◼ Suplai air untuk
pemadaman kebakaran
◼ Sistem pemadaman dari
luar bangunan
◼ Codes & standards
PEMAKAIAN LIFT UNTUK EVAKUASI
Penyebab lift tidak aman
digunakan saat emergency
◼ Lift tidak me-respon sehingga
mengurangi waktu evakuasi
◼ Lift me-respon tetapi berhenti di
lantai tempat kebakaran karena
ada asap masuk
◼ Terlalu banyak orang berdesa-
kan sehingga menutup pintu lift.
◼ Lift menjadi perangkap akibat
listrik mati
MAKANYA ADA ATURAN : TDK BOLEH PAKAI LIFT SAAT KEBAKARAN
Persyaratan untuk menjamin operasi
lift yang aman saat kebakaran
❑ Pemasangan sistem sprinkler secara lengkap
❑ Saf lift yang diberi bertekanan (positive pressure)
❑ Lobi lift dilindungi pada setiap lantai dan diberi bertekanan
❑ Udara masuk untuk presurisasi terletak di area bebas asap
❑ Detektor asap dipasang di lobi lift
❑ Lift recall saat listrik padam
❑ Sumber daya darurat untuk semua elevator /lift
❑ Tangga bertekanan untuk semua lobi lift
❑ Komunikasi 2 jalur antara sangkar lift dgn ruang komando
❑ Suatu program respons prioritas untuk lift saat emergency
ATURAN HARUS DIRUBAH
PERSYARATAN BANGUNAN SUPERTALL
A. Passive systemsKonstruksi tahan api (fire resistance)
Akses ke bangunan gedung
Sarana jalan ke luar
B. Active fire protectionSistem deteksi & alarm
Sistem pemadam api (basis air & kimia)
Sistem manajemen asap
C. Fire safety management (FSM)
Pemeriksaan & pemeliharaan berkala
Tim emergency internal
Latihan kebakaran & evakuasi
Firesafety audit
Firesafe housekeeping, dll
PRINSIP FIRE SAFETY
Tujuan fire safety
◼ Keselamatan jiwa
◼ Keselamatan harta benda
◼ Keselamatan lingkungan
◼ Keselamatan proses
Segitiga proteksi kebakaran
Sistem proteksi total
Sistem
Proteksi
aktif
Sistem
Proteksi
pasif
Fire safety
management
Ketiga sub sistem ber sinergi
Sistem Proteksi Aktif dan Pasif
Sistem proteksi aktif
◼ Sistem deteksi & alarm.
◼ Alat pemadam api ringan
◼ Sistem hidran/hose reel
◼ Sistem sprinkler otomatis
◼ Sarana pendukung (pompa
kebakaran, genset, water
supply systems)
◼ Sistem pemadam khusus
(alt.halon, inergen dll)
◼ CO2 system, foam system
◼ Water spray systems
Sistem proteksi pasif
◼ Batasi pemakaian bahan
mudah terbakar
◼ Jarak aman antar bangunan
◼ Struktur tahan api
◼ Sistem kompartemenisasi
◼ Perlindungan bukaan (fire
stop, shutter, damper)
◼ Sarana jalan ke luar
◼ Penandaan/penunjuk arah
◼ Site planning for firesafety
◼ Akses petugas pemadam
Instalasi, mesin dll bisa memicu kebakaran
PERATURAN & STANDAR
◼ Peraturan mengenai sistem proteksi kebakaran
pada bangunan sudah ada (Permen PU, Perda
dsb), namun mengenai supertall yang spesifik
belum ada
◼ Standar (SNIs) proteksi kebakaran sudah ada,
tetapi masih perlu dilengkapi dan di update.
◼ Perlu pemahaman mengenai metoda basis
kinerja pada desain menyangkut aspek safety
◼ Perlu peraturan mengenai pengadaan area
pengungsian (area of refugee) pada bangunan
tinggi
Contoh Peraturan mengenai Area
Pengungsian di Gedung Tinggi
◼ According to the
Hongkong Fire
Safety Code, refuge
floors are mandatory
for non industrial
buildings higher than
25 stories, industrial
buildings higher than
20 stories and
residential building
exceeding 40 stories.
Kesimpulan dan saran
◼ Masih perlu kajian mengenai pembangunan
gedung super tinggi di Indonesia
◼ Perlu kajian mengenai pemakaian lift yang aman
untuk evakuasi pada saat terjadi kebakaran di
bangunan super tinggi
◼ Penerapan metoda basis kinerja seperti peng-
gunaan Fire Dynamic Simulator (FDS) perlu
dikembangkan dalam desain bangunan supertall
◼ Perhitungan mengenai luasan area pengungsian
di gedung tinggi masih perlu dikaji.
FINAL WORDS
“ In peace prepare for war
In war prepare for peace “(Sun Tsu, Art of War, 506 BC)