beras analog kelompok 10
DESCRIPTION
pangan dan diversifikasinyaTRANSCRIPT
Beras Analog dari Berbagai Sumber Karbohidrat
Rizki Izza Naftalin 101810301016Lena Sumawati 101810301049Anita Karolina 101810301050Nanang Sugiarto 1118103010
Latar Belakang
Beras merupakan kebutuhan pokok
Kebutuhan beras meningkat seiring dengan
bertambahnya jumalh penduduk
Ketahanan pangan nasional melalui diversifikasi
Budaya masyarakat Indonesia makan nasi
Karbohidrat dari sumber lain yang dibuat menyerupai
beras
Indonesia kaya produk sumber karbohidrat selain beras (singkong, jagung, sagu dll)
Beras analog atau beras tiruan adalah beras yang terbuat dari tepung non-beras
Diversifikasi pangan menurut Peraturan Pemerintah RI No. 68 Tahun 2002 Tentang Ketahanan Pangan Pasal 1 ayat 9 dijabarkan sebagai upaya peningkatan konsumsi aneka ragam pangan dengan prinsip gizi seimbang (BBKP 2002)
BERAS ANALOG
Beras tiruan memiliki indeks glikemik rendah, sangat baik dikonsumsi oleh penderita
diabetes dan pelaku diet rendah karbohidrat.
Indeks Glikemik
Indeks Glikemik adalah ukuran seberapa besar efek suatu makanan yang mengandung karbihidrat dalam
meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi.
.
Indeks Glikemik
Indeks Glikemik Rendah (≤55)
Indeks Glikemik Sedang (56-59)
Indeks Glikemik Tinggi (≥70)
Makanan dengan indeks glikemik tinggi
• Makanan yang cepat dicerna dan diserap sehingga kadar gula darah akan meningkat dengan cepat secara signifikan
Makanan dengan indeks
glikemik rendah
•Mengalami pencernaan dan penyerapan yang lebih lambat sehingga peningkatan kadar glukosa dan insulin dalam darah akan terjadi secara perlahan-lahan
Indeks Glikemik Pada Makanan
Indeks glikemik merupakan dampak makanan terhadap kadar gula darah. Makanan
dengan indeks glikemik rendah lambat
meningkatkan kadar gula dalam darah. Dengan
demikian, makanan tersebut menyehatkan dan baik bagi
penderita diabetes.
INDEKS GLIKEMIK
Faktor yang Mempengaruhi Indeks Glikemik
Kadar serat
Kadar anti gizi
Daya osmotikTingkat keasaman
Kadar lemak dan protein
Peran Beras Analog •Meningkatkan ketahanan pangan nasional
•Mencegah krisis pangan global
•Diversifikasi pangan
•Menambah nilai manfaat sumber pangan lokal
•Alternatif sumber karbohidrat yang lebih sehat
Selain singkong , jagung juga dijadikan beras pengganti. Jagung memiliki indeks glikemik rendah . Kandungan serat dari beras analog
cukup tinggi sehingga dapat menunjang perbaikkan pencernaan.
JAGUNG DIJADIKAN SEBAGAI BERAS ANALOG
Pembuatan Beras Analog dari Jagung
Tepung jagung menurut SNI adalah tepung yang diperoleh
dengan cara menggiling biji jagung yang baik dan bersih
(SNI 01-3727-1995)
Jagung juga mengandung serat yang cukup tinggi terutama pada
bagian bekatulnya sehingga dapat berpotensi menjadi bahan baku untuk pembuatan makanan
tinggi serat (Suarni 2009).
Jagung pipilan
Pembersihan dan pengeringan (dijemur
1-2 jam) 50 C
penggilingan
Dikeringkan sampai kadar air
15-18%
Penepungan dengan ayakan
50 mesh
Tepung dikeringkan
Persiapan bahan
Pembentukan adonan
Pengondisian adonan
Ekstruksi dan pengeringan
Tahap-Tahap Ekstruksi
Pencampuran
Pemanasan (gelatinasi)
Pencetakan menjadi beras
Akhir-akhir ini masyarakat banyak mengkonsumsi jagung sebagai pengganti
beras. Hal itu dikarenakan adanya diversifikasi pangan.Selain itu , kandungan gizi dalam
jagung cukup tinggi untuk menggantika beras.
Perbandingan kandungan gizi jagung dan beras
No. Kandungan gizi Jagung Beras
1. Protein (g/100g) 9,0 7,6
2. Karbohidrat (g/100g) 72 79
3. Lemak (g/100g) 4,5 0,7
4. Energi (kal) 361 360
5. Fe (mg/100g) 4,6 0,8
Kelebihan dan Kekurangan Beras Analog
Kelebihan
• Memiliki indeks glikemik rendah• Memiliki kandungan protein yang lebih tinggi• Lebih mengenyangkan • Memiliki kandungan serat cukup tinggi• Kandungan didalamnya bisa disesuaikan
dengan kebutuhan
Perbandingan nilai gizi beras analog dengan beras biasa
Komposisi Beras analog Beras biasa
Kadar air (%) 6,48 12,58
Kadar protein (%) 8,54 7,39
Kadar lemak (%) 1,40 0,19
Kadar abu (%) 1,39 0,19
Kadar karbohidrat (%) 82,85 79,64
Energi per 100 gram (kalori) 378 360
Kekurangan
• Harga relatif tinggi Rp 9.000 – Rp 14.000• Bau dari bahan baku masih tercium• Warna lebih kecoklatan