benzen-1
TRANSCRIPT
BENZENA DAN AROMATISITAS
• Benzena ditemukan pertama oleh Michael Faraday (1825), dan struktur formula C6H6 diungkapkan oleh Misterlich (1834)
• Bau yang khas dari benzena dan senyawa-senyawa sejenis, menyebabkannya digolongkan sebagai ‘senyawa aromatis’
Dulu: istilah “aromatis” digunakan untuk mengolongkan senyawa-senyawa yang memiliki bau khas,
• Saat ini istilah “aromatis” memiliki arti khusus secara kimiawi: dihubungkan dengan adanya fenomena stabilisasi yang khas berkaitan dengan struktur kimianya, sehingga senyawa-senyawa ini bersifat stabil.
Hlm 1
BENZENA
Rumus molekul: C6H6 --- Struktur kimia = ?
Diduga merupakan senyawa tak jenuh karena jumlah atom H nya < heksana (C6H14) senyawa memiliki ikatan rangkap
Benzena tidak menunjukkan reaksi-reaksi katakteristik alkena:
TETAPI…
1)
Hlm 1
C6H6
H2C CH2
+ Br2
+ Br2
Br2
Reaksi adisi
Reaksi adisi
+ C6H5Br
Br
H2C CH2
Sikloheksamonoena
etena
BrBr
Br
C6H6
H2C CH2
+ HCl
+ HCl
HCl
Reaksi adisi
Reaksi adisi
+ C6H7Cl
Cl
H2C CH2
Sikloheksamonoena
etena
ClHContoh lain:
2)
3)
H2C CH2
C6H6
oksidasi
oksidasi2
COOH
COOH
HCO
OH
Monosikloheksena
etena+ KMnO4
+ KMnO4
+ KMnO4as. karboksilat
Hlm 2
KEKULE ( 1829 – 1896):
1. Sifat ikatan rangkap dua benzena TIDAK SAMA dengan pada alkena
2. Struktur C6H6: senyawa siklis dengan ikatan rangkap berselang-seling
(C6H6 = 1,3,5 sikloleheksatriena)
H
H
H
H
H
H
Friedrich August Kekule (1829-1896)
Lahir di Darnstad, Jerman
Menjadi Profesor Kimia pada usia 29 tahun di Univ. Gent dan Bonn Jerman.
Hlm 3
• Monosubstitusi benzena : menghasilkan satu produk keenam atom H pada 1,3,5-siklohksatriena adalah EKIVALEN
H
H
H
H
H
H
Br
Br
Br
• Disubstitusi benzena: 4 kemungkinan struktur yg terjadi;
Kenyataan: hanya 3 macam isomer, (1) dan (2) berinterkonversi dengan sangat cepat
Br
Br1
2
Br
Br1
2
(1) (2)
Br
Br
Br
Br
11
22
33
44
55
66
(3) (4)
Hlm 3- 4
Br
Br1
2
Br
Br1
2
(1) (2)
Gagasan ini bertahan selama 50 tahun,
Selanjutnya digantikan dengan TEORI RESONANSI dan ORBITAL
MOLEKUL
Diperhitungkan: panjang ikatan C=C adalah 1.34 A, dan ikatan C-C 1.47 A
Ternyata: panjang ikatan antar atom C semua sama = 1.39 A
KEKULE:
“Cincin Benzena berada dalam kesetimbangan yang cepat, dengan
struktur dimana ikatan rangkap berada pada posisi alternatifnya”
Hlm 5
KESTABILAN CINCIN BENZEN
H2/Pd
Sikloheksena Sikloheksana
H2/Pd
SikloheksanaSikloheksadiena-1,3
Sikloheksatriena-1,3,5
H2/Pd
Sikloheksana
Kalor dehidrogenasi yang dibebaskan (kkal/mol):
28.6 kkal/mol
Kira-kira 2 x 28.6 = 57.2Yang terukur 55.4 kkal/mol (Hampir sama)
Kira-kira 3 x 28.6 = 85.8Yang terukur 49.8 kkal/molSelisih = 85.8 – 49.8 = 36
…….
……..
……..
• Benzen membebaskan energi 36 kkal/mol lebih rendah dari dugaan perhitungan
• Benzena mempunyai 36 kkal/mol stabilitas ekstra
Hlm 6
Selisih energi antara sikloheksatriena dan benzen: “Energi resonansi benzen”
Yaitu : Energi yang hilang (atau: kestabilan yang diperoleh) oleh adanya delokalisasi elektron-elektron pi benzen dalam 3 ikatan rangkap C=C yang terkonjugasi
Artinya: Benzen lebih stabil diperlukan energi lebih banyak untuk suatu reaksi dimana karakter aromatik benzen hilang.
Hlm 7
Misal: Alkena dapat di dehidrogenasi pada suhu kamar dan tekanan 1 atm., sedang benzena membutuhkan suhu dan tekanan yang lebih tinggi
• Rumus Kekule tak dapat menjelaskan kestabilan yang unik dari cincin benzen
• KELEBIHAN RUMUS KEKULE: memungkinkan menghitung banyaknya elektron π (ada 6 elektron π)
• Keenam atom C membentuk segienam beraturan, elektron π terbagi sama rata diantara atom-atom tetangganya.
• Menurut kekule: 2 struktur sikloheksatriena berosilasi secara cepat
• Dalam TEORI RESONANSI: Benzena digambarkan dengan lingkaran penuh atau putus-putus untuk menunjukkan ekivalensi semua ikatan C-C
or
TEORI RESONANSI
Hlm 8
TEORI RESONANSI …
• Teori Resonansi: benzen digambarkan sebagai “a single resonance hibrid” structure
• “Kalau ada lebih dari satu bentuk resonansi suatu molekul, maka struktur sebenarnya ada diantara keduanya (“somewhere in between them”).
Teori resonansi dapat menjawab:
• Stabilitas Benzena
• Ikatan C-C dalam benzen yang sama panjang ( 1.39 A)
• Mengapa hanya dihasilkan 1 bentuk dibromobenzena.
or
Hlm 9
Teori Orbital Molekul melengkapi gambaran tentang benzen dengan pendekatan resonansi sederhana.
Benzen: adalah molekul yang :
• planar, heksagonal, simeteris, dengan semua sudut ikatan 120o
• Masing-masing atom C terhibridisasi sp2
• Keenam ikatan σ C-C terbentuk dari overlap antara C sp2-C sp2, dan masing-masing karbon mempunyai orbital π yang tegak lurus bidang planar heksagonal
• Orbital π ber-overlap secara lateral dengan sesamanya (orbital π tetangganya) membentuk awan elektron π yang terletak di atas dan dibawah cincin.
Hlm 10
… SIFAT-SIFAT STRUKTUR KIMIA BENZENA:
• Senyawa siklis terkonjugasi dengan rumus kimia C6H6
• Molekul stabil dengan panas hidrogenasi 36 kal/mol lebih rendah daripada perhitungan
• Molekul planar (datar), heksagonal, dan simeteris, sudut ikatan C-C-C 120o
dan panjang ikatan C-C 1.39 A
• Mengalami reaksi substitusi yang tetap menjaga sistem konjugasi siklik,
TIDAK Mengalami reaksi adisi yang akan merusak sistem konjugasi
• Dalam teori RESONANSI: digambarkan sebagai struktur campuran/hibrida dari struktur yang diusulkan Kekule
• Dalam teori ORBITAL MOLEKUL: digambarkan sebagai sturuktur heksagonal planar, dengan awan elektron π berada di atas dan dibawah bidang heksagonal tersebut.
Hlm 11
•Senyawa aromatik: senyawaan yang cukup distabilkan oleh delokalisasi elektron π
•Struktur senyawa aromatik mempunyai sifat-sifat:
•Siklik dengan ikatan rangkap, dapat heksagonal, pentagonal, heptagonal, dll
•Planar dengan ikatan C-C terhibiridisasi sp2
•Pada benzena: sudut ikatan C-C-C 120o, panjang ikatan C-C 1.39 A
Hlm 12
KAIDAH AROMATISITAS HÜCKEL
Untuk menjadi aromatis molekul harus:
• Terkonjugasi secara siklik – planar,
• Mempunyai jumlah elektron π pada inti sebesar:
(4n + 2)
(n merupakan bilangan utuh 1, 2, 3, … dst.).
Hanya molekul dengan jumlah elektron π = 2, 6, 10, 14, 18, … adalah “aromatik” dan mempunyai ciri struktur senyawa aromatik
Molekul dengan jumlah elektron π 4n (mis; 4, 8, 12, 16, …) adalah bukan aromatik (disebut: “anti-aromatik”).
Hlm 12
Contoh:Siklobutadiena: 4 elektron π 4n (n = 1)
Anti aromatis
Benzen: 6 elektron π 4n + 2 (n = 1)
Aromatis
Siklooktatetraena: 4 elektron π 4n (n = 2)
Anti aromatis
Tidak planar: tak terjadi konjugasi siklik karena orbital tidak bisa overlap secara efektif dengan orbital tetangganya
Anulene (suatu monosiklik dengan ikatan rangkap terkonjugasi)
(14) anulene (16) anulene
(10)Anulene : jumlah elektron pi memenuhi aturan Huckel, tetapi tidak planar
tambahan
SiklopentadienaH
H
H
+
.
..
.
... .
... .
... .
..
H H
radikal siklopentadienil(5 elektron )
anion siklopentadienil(6 elektron )
kation siklopentadienil(4 elektron )
anti-aromatis
anti-aromatis
aromatis
-H:
-H
-H+
.
Hlm 14
Tingkat energi orbital molekul siklopentadienil. Hanya siklopentadienil dengan enam elektron pi yang mempunyai konfigurasi kulit yang penuh
Sikloheptatriena
H H
H
H
H
-H:
-H
-H+
.
+
.
..
kation sikoheptatriena( 6 elektron )
anion sikoheptatriena( 8 elektron )
radikal sikoheptatriena( 7 elektron )
.... .
.
anti-aromatis
anti-aromatis
aromatis
Aturan Huckel:
elektron π = 4n + 2
Hlm 14
SENYAWA AROMATIS POLISIKLIK
• Cincin benzen dapat mengadakan fusi membentuk senyawa aromatik polisiklik
• Beberapa contoh:
Latihan: Hitung jumlah elektron π –nya !
Anthracene Naphtacene
Hlm 16
Heterosiklis = Senyawa siklis yang inti tidak hanya tersusun oleh atom C saja, tetapi juga terdapat atom lain. Misal: N, S, O, dll.
NN
H
H
N
piridin indol pirol
N
N
HO S
imidazol furan tiofen
Hlm 17
BENZEN TERSUBSTITUSI 3 ATAU LEBIH
Br
Br
Br1,2,4-tribromobenzena
1
Br
CH3
CH3
12
34
4-Bromo-1,2-dimetilbenzena
5
CH3
CH3
123
4
1,2,3,5-tetrametilbenzena
CH3H3C
Cl
CH3
NH2
NO2
OH
CH2CH3
2-chlorotolueneortho-chlorotoluene
4-nitroanilinepara-nitroaniline
2-ethylphenolortho-ethylphenol