bentuklahan

7
Bentuklahan (Landform) di Permukaan Bumi Bentuk lahan adalah suatu kenampakan medan yang terbentuk oleh proses alami yang memiliki komposisi tertentu dan karakteristik fisikal dan visual dengan jula ttertentu yang terjadi dimanapun bentuk lahan tersebut terdapat. Berdasarkan klasifikasi yang dikemukaan oleh Van Zuidam (1985) dan Verstappen maka bentuk muka bumi dapat diklasifikasikan menjadi 9 satuan bentuk lahan utama (geomorfologi), yang dapat masing-masing dirinci lagi berdasarkan skala peta yang digunakan. Adapun satuan bentuk lahan tersebut adalah sebagai berikut. Bentuk lahan asal struktural Bentuk lahan structural terbentuk karena adanya proses endogen atau proses tektonik, yang berupa pengangkatan, perlipatan, dan pensesaran. Gaya (tektonik) ini bersifat konstruktif (membangun), dan pada awalnya hamper semua bentuk lahan muka bumi ini dibentuk oleh control struktural. Bentuk lahan asal structural adalah sebagai berikut. 1. Pegunungan blok sesar (simbol : S1) 2. Gawir sesar (simbol : S2)

Upload: didik-darmawan

Post on 12-Aug-2015

212 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bentuklahan

Bentuklahan (Landform) di

Permukaan Bumi

Bentuk lahan adalah suatu kenampakan medan yang terbentuk oleh proses alami

yang memiliki komposisi tertentu dan karakteristik fisikal dan visual dengan jula

ttertentu yang terjadi dimanapun bentuk lahan tersebut terdapat. Berdasarkan

klasifikasi yang dikemukaan oleh Van Zuidam (1985) dan Verstappen maka

bentuk muka bumi dapat diklasifikasikan menjadi 9 satuan bentuk lahan utama

(geomorfologi), yang dapat masing-masing dirinci lagi berdasarkan skala peta

yang digunakan. Adapun satuan bentuk lahan tersebut adalah sebagai berikut.

Bentuk lahan asal struktural

Bentuk lahan structural terbentuk karena adanya proses endogen atau proses

tektonik, yang berupa pengangkatan, perlipatan, dan pensesaran. Gaya (tektonik)

ini bersifat konstruktif (membangun), dan pada awalnya hamper semua bentuk

lahan muka bumi ini dibentuk oleh control struktural. Bentuk lahan asal structural

adalah sebagai berikut.

1. Pegunungan blok sesar (simbol : S1)

2. Gawir sesar (simbol : S2)

3. Pegunungan antiklinal (simbol : S3)

4. Perbukitan antiklinal (simbol : S4)

5. Perbukitan atau pegunung ansinklinal (simbol : S5)

6. Pegunungan monoklinal (simbol : S6)

7. Pegununganatauperbukitankubah (simbol : S7)

8. Pegunungan atau perbukitan plato (simbol : S8)

9. Lembah antiklinal (simbol : S9)

10. Hogback atau cuesta (simbol : S10)

Bentuk lahan asal denudasional

Page 2: Bentuklahan

Proses denudasional (penelanjangan) merupakan kesatuan dari proses pelapukan

gerakan tanah erosi dan kemudian diakhiri proses pengendapan. Semua proses

pada batuan baik secara fisik maupun kimia dan biologi sehingga batuan menjadi

desintegrasi dan dekomposisi. Batuan yang lapuk menjadi soil yang berupa

fragmen, kemudian oleh aktifitas erosi soil dan abrasi, tersangkut kedaerah yang

lebih landai menuju lereng yang kemudian terendapkan.

Pada bentuk lahan asal denudasional, maka parameter utamanya adalah erosi atau

tingkat. Derajat erosi ditentukanoleh :jenis batuannya, vegetasi, dan relief. Bentuk

lahan asal denudasional adalah sebagai berikut.

1. Pegunungan terkikis (simbol : D1)

2. Perbukitan terkikis (simbol : D2)

3. Bukit sisa (simbol : D3)

4. Perbukitan terisolir (simbol : D4)

5. Dataran nyaris (simbol : D5)

6. Kaki lereng (simbol : D6)

7. Kipas rombakanlereng (simbol : D7)

8. Gawir (simbol : D8)

9. Lahan rusak (simbol : D9)

Bentuk lahan asal gunungapi (vulkanik)

Volkanisme adalah berbagai fenomena yang berkaitan dengan gerakan magma

yang bergerak naik kepermukaan bumi. Akibat dari proses ini terjadi berbagai

bentuk lahan yang secara umum disebut bentuk lahan gunung api atau vulkanik.

Bentuk lahan asal gunungapi adalah sebagai berikut.

1. Kepundan (simbol : V1)

2. Kerucut gunung api (simbol : V2)

3. Lereng gunung api (simbol : V3)

4. Kaki gunungapi (simbol : V4)

5. Dataran kaki gunung api (simbol : V5)

6. Dataran kaki fluvio gunung api (simbol : V6)

7. Padang lava (simbol : V7)

Page 3: Bentuklahan

8. Lelehan lava (simbol : V8)

9. Aliran lahar (simbol : V9)

10. Dataran antar gunungapi (simbol : V10)

11. Leher gunung api (simbol : V11)

12. Boca (simbol : V12)

13. Kerucut parasiter (simbol : V13)

Bentuk lahan asal fluvial

Bentuk lahan asal proses fluvial terbentuk akibat aktivitas aliran sungai yang

berupa pengikisan, pengangkutan dan pengendapan (sedimentasi) membentuk

bentukan-bentukan deposisional yang berupa bentangan dataran aluvial (Fda) dan

bentukan lain dengan struktur horisontal, tersusun oleh material sedimen berbutir

halus. Bentuk lahan asal fluvial adalah sebagai berikut.

1. Dataran aluvial (simbol : F1)

2. Rawa, danau, rawa belakang (simbol : F2)

3. Dataran banjir (simbol : F3)

4. Tanggul alam (simbol : F4)

5. Teras sungai (simbol : F5)

6. Kipas aluvial (simbol : F6)

7. Gosong (simbol : F7)

8. Delta (simbol : F8)

9. Dataran delta (simbol : F9)

Bentuk lahan asal marin

Aktifitas marine yang utama adalah abrasi, sedimentasi, pasang-surut, dan

pertemuan terumbu karang. Bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktifitas marine

berada di kawasan pesisir yang terhampar sejajar garis pantai. Pengaruh marine

dapat mencapai puluhan kilometer kearah darat, tetapi terkadang hanya beberapa

ratus meter saja. Sejauh mana efektifitas proses abrasi, sedimentasi, dan

pertumbuhan terumbu pada pesisir ini, tergantung dari kondisi pesisirnya. Proses

lain yang sering mempengaruhi kawasan pesisir lainnya, misalnya :tektonik masa

Page 4: Bentuklahan

lalu, berupa gunungapi, perubahan muka air laut (transgresi/regresi) dan litologi

penyusun. Bentuk lahan asal marin adalah sebagai berikut.

1. Gisik (simbol : M1)

2. Dataranpantai (simbol : M2)

3. Betingpantai (simbol : M3)

4. Laguna (simbol : M4)

5. Rataanpasang-surut (simbol : M5)

6. Rataanlumpur (simbol : M6)

7. Terasmarin (simbol : M7)

8. Gosonglaut (simbol : M8)

9. Pantaiberbatu (simbol : M9)

10. Terumbu (simbol : M10)

Bentuk lahan asal pelarutan

Bentuk lahan karst dihasilkan oleh proses pelarutan pada batuan yang mudah

larut. Karst adalah suatu kawasan yang mempunyai karekteristik relief dan

drainase yang khas, yang disebabkan keterlarutan batuannya yang tinggi. Dengan

demikian Karst tidak selalu pada batugamping, meskipun hamper semua topografi

karst tersusun oleh batugamping. Bentuk lahan asal pelarutan adalah sebagai

berikut.

1. Dataran karst (simbol : K1)

2. Kubah karst (simbol : K2)

3. Lereng perbukitan (simbol : K3)

4. Perbukitan sisa karst (simbol : K4)

5. Uvala atau polye (simbol : K5)

6. Ledok karst (simbol : K6)

7. Dolina (simbol : K7)

Bentuk lahan asal Eolin (angin)

Page 5: Bentuklahan

Gerakan udara atau angin dapat membentuk medan yang khas dan berbeda dari

bentukan proses lainnya. Endapan angin terbentuk oleh pengikisan, pengangkatan,

dan pengendapan material lepas oleh angin. Endapan angin scara umum

dibedakan menjadi gumuk pasir dan endapan debu. Bentuk lahan asal eolin adalah

sebagai berikut.

1. Gumuk pasir (simbol : E1)

2. Gumuk pasikbarkan (simbol : E2)

3. Gumuk pasir pararel (simbol : E3)

Bentuk lahan asal glasial

Bentukan ini tidak berkembang di Indonesia yang beriklim tropisini, kecuali

sedikit di puncak Gunung Jaya Wijaya, Papua. Bentuk lahan asal glacial

dihasilkan oleh aktifitas es/gletser yang menghasilkan suatu bentang alam.

Semua satuan bentuk lahan tersebut memiliki karakter yang khas dan

mencerminkan cirri tertentu. Dengan demikian maka, dengan mengenal nama

satuan bentuk lahan akan dapat dibayangkan sifata laminya. Satuan bentuk lahan

ini sangat penting terutama dalam konteks kajian lingkungan, baik lingkungan

fisik, biotis, maupun kultural.

Bentuk Lahan Organik (termasuk artifiasial/campur tangan manusia)

Bentuk lahan ini merupakan kelompok besar satuan bentuk lahan yang terjadi

akibat pengaruh kuat aktivitas organisme (flora dan fauna). Contoh satuan bentuk

lahan ini adalah mangrove dan terumbukarang (simbol : O). Sedangkan bentuk

lahan akibat campur tangan manusia disebut juga dengan Antropogenik (simbol :

A). Bentuk lahan ini merupakan satuan bentuk lahan yang terjadi akibat aktivitas

manusia, sebagai contoh: waduk, kota, dan pelabuhan.