bentuk dan kandungan bumi dan bulan (tugas geologi dasar)
TRANSCRIPT
TUGAS
GEOLOGI DASAR
NURUL AFDAL HARIS
1415141002
SAINS GEOGRAFI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
BUMI
1. Bentuk Bumi
Planet Bumi berbentuk sangat mirip dengan bulatan gepeng atau oblate
spheroid, sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang
menyebabkan buncitan pada bagian katulistiwa. Buncitan ini terjadi karena rotasi
bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih besar dibandingkan
diameter dari kutub ke kutub.
Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang mulus, meski
pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki toleransi sekitar satu dari
584, atau 0,17% dibanding bulatan sempurna (reference spheroid), yang lebih mulus
jika dibandingkan dengan toleransi sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal deviasi terbesar
pada permukaan bumi adalah gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan
Palung Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut). Karena buncitan katulistiwa,
bagian bumi yang terletak paling jauh dari titik tengah bumi sebenarnya adalah
gunung Chimborazo di Ekuador. Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga
bumi yang berasal dari dalam bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun
permukaan bumi ini. Tenaga alam eksogen berasal dari luar bumi dan bersifat
merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam relief di muka
bumi ini seperti yang kita tahu bahwa permukaan bumi yang kita huni ini terdiri atas
berbagai bentukan seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dsb. Adanya
Sumber : http://id.wikipedia.org
bentukan-bentukan tersebut, menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata.
Bentukan-bentukan tersebut dikenal sebagai relief bumi.
Sumber : http://id.wikipedia.org
http://www.sisilain.net/2011/03/struktur-dan-lapisan-bumi.html
2. Ukuran Bumi
Bumi memiliki diameter dengan ukuran sepanjang sekitar 12.756 km atau
dengan jari –jari rata 6.371 km berupa jari-jari khatulistiwa dan jari-jari kutub.
Jari-jari khatulistiwa : 6.378,1 km
Jari-jari kutub : 6.356,8 km
Bagian Kedalaman (km)
Kerak Bumi (Crust)
Mantel Atas
(Upper Mantle)
Mantel (Mantle)
Inti Luar (Outer Core)
Inti Dalam (Inner Core)
0 - 35 km
35 – 60 km
35 – 2890 km
2890 – 5100 km
5100 – 6378 km
3. Volume Bumi
Bumi memiliki volume sekitar 1,08321×1012 km3 dengan Massa bumi
5,97 ×1024 kg. Adapun volume air yang ada pada bumi itu sendiri, dapat dilihat dari
daftar pembagian sumber lokasi air berikut :
Water Source
( Sumber Air )
Water Volume. in Cubic Kilometers
( Volume air, dalam kilometer kubik )
Oceans, Seas, & Bays 1.388.000.000
(Samudera, Lautan, dan Teluk)
Ice caps, Glaciers, & Permanent Snow
(lapisan es, gletser & salju)
Ground Water (Air tanah)
Fresh (segar)
Saline (garam)
Soil Moisture (kelembapan tanah)
Ground Ice & Permafrost
Lakes (danau)
Fresh (segar)
Saline (garam)
Atmosphere (atmosfer)
Swamp Water (air rawa)
Rivers (sungai)
Biological Water (air biologis)
24.064.000
23.400.000
10.530.000
12.870.000
16.500
300.000
176.400
91.000
85.400
12.900
11.470
2.120
1.120
Volume air dalam 3 dimensi :
Gambar di samping ini menampilkan berbagi ukuran
bidang bola biru yang mewakili air yang ada di bumi
ini. Ukuran yang sangat berbeda dengan ukuran
bumi.
Volume air terbesar yang ada di bumi ini sekitaran
1.388.000.000 km3 dan1.385 km untuk diameternya.
Kemudian volume air yang selanjutnya di tampakkan
dalam 3 dimensi untuk mewakili air yang berada di
tanah, air rawa, dan air danau memiliki volume air
sekitaran 10.633.450 km3 dan membentuk lingkaran
dengan diameter272,8 km.
Dan lingkaran kecil terakhir yang mewakili air tawar
di seluruh dunia dengan volume sekitaran 93.113 km3 dan diameter bola ini sekitaran 56,2
km.
Sumber: http://water.usgs.gov/edu/earthhowmuch.html
Untuk menjawab sebuah pertanyaan apakah volume air saat bumi masih memiliki
satu benua (Pangea) sama dengan jumlah volume saat bumi memiliki beberapa benua karena
telah mengalami pergeseran dan perpisahan. Jawabannya adalah tidak terjadi perubahan
volume air, karena air hanya berpindah tempat dan berubah wujud dan akan kembali lagi ke
wujud semula karena adanya siklus air yang selalu terjadi.
Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa bagian bumi yang dapat dijadikan
tempat tinggal manusia hanyalah kurang dari 10% hamparan daratan. Luas permukaan bumi
bila rata-rata jari-jari bumi 6.378 km adalah 2.043.707.132 km2, sementara volume bumi
adalah 8.695.377.657.617 km3. Dari luas permukaan bumi tersebut hanya 21% berupa
daratan, yaitu benua dan pulau besar maupun kecil.
SATELIT (Satelit Alami Bumi : Bulan)
1. Bentuk dan Struktur Satelit Bulan
Bulan merupakan satelit terbesar ke lima yang ada di Tata Surya dengan
diameter 27%, kepadatan 60%, dan massa 1⁄81 (1.23%) dari Bumi.
Topografi Bulan telah diukur dengan menggunakan metode altimetri
laser dan analisis gambar stereo. Bentuk topografi yang paling jelas terlihat
adalah basin Kutub Selatan Aitken di sisi jauh, dengan diameter sekitar sekitar 2.240
km, yang merupakan kawah terbesar di Bulan serta kawah terbesar yang pernah
ditemukan di Tata Surya. Titik terendah pada permukaan Bulan berada pada
kedalaman 13 km. Sedangkan titik tertinggi terdapat di bagian timurlaut, yang diduga
mengalami penebalan akibat pembentukan basin Kutub Selatan Aitken. Basin raksasa
lainnya, seperti Imbrium, Serenitatis, Crisium, Smythii, dan Orientale, memiliki lebar
dan ketinggian yang lebih rendah. Ketinggian rata-rata sisi jauh Bulan kira-kira 1,9
km lebih tinggi jika dibandingkan dengan sisi dekat.
Ukuran Bulan relatif besar jika dibandingkan dengan ukuran Bumi, yakni
seperempat dari diameter dan 1/81 dari massa Bumi. Bulan adalah satelit
alami terbesar di Tata Surya menurut ukuran relatif planet yang diorbitnya,
meskipun Charon lebih besar untuk ukuran planet katai Pluto, yakni sekitar 1/9 dari
massa Pluto. Meskipun demikian, Bumi dan Bulan masih dianggap sebagai sistem
planet-satelit, bukannya sistem planet ganda, karena barisentrum kedua benda langit
ini berlokasi 1.700 km (sekitar seperempat radius Bumi) di bawah permukaan Bumi.
Sumber : http://id.wikipedia.org
2. Ukuran Satelit Alamai (Bulan)
Diameter : 3.474,8 km
Massa : 7,349 × 1022 kg
Jari-jari rata-rata : 1.737,10 km
Volume : 2,1958×1010 km3
Jari-jari khatulistiwa : 1.738, 14 km
Jari-jari kutub : 1.735,97 km
Luas Permukaan : 3.793 × 107 km2
BENUA
Benua atau Continent adalah daratan yang sangat luas yang berada di permukaan
bumi. Pada awalnya bumi terbentuk seluruh benua merupakan satu daratan yang amat luas,
belum terbagi-bagi oleh pergeseran kerak bumi yang disebut dengan Pangea, pada masa
mesozoic terbagi atas dua bagian besar yaitu Gondwana di belahan Bumi selatan
dan laurasia di belahan Bumi utara.
Kini Bumi terbagi-bagi atas beberapa benua karena peristiwa tertentu menjadi
1. Benua Asia
2. Benua Afrika
3. Benua Amerika
4. Benua Eropa
5. Benua Australia
6. Benua Antartika
A. Benua Asia
Benua Asia memiliki luas sekitar 44.579.000 km2 dan merupakan benua
terbesar yang ada di bumi dan memiliki kepadatan penduduk yang paling padat.
B. Benua Afrika
Afrika adalah benua terbesar kedua dunia dan kedua terbanyak penduduknya
setelah Asia. Dengan luas wilayah 30.224.050 km² termasuk pulau-pulau yang
berdekatan, Afrika meliputi 20,3% dari seluruh total daratan Bumi. Dengan 800 juta
penduduk di 54 negara, benua ini merupakan tempat bagi sepertujuh populasi dunia.
C. Benua Amerika
Benua Amerika adalah sebuah benua di dunia yang merujuk kepada wilayah
daratan di antara Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik. Benua ini umumnya dibagi
menjadi 3 yaitu Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Istilah ini
juga merujuk kepada wilayah Karibia, pulau-pulau sekitar Laut Karibia,
dan Greenland (namun bukan Islandia). Benua Amerika ditemukan oleh seorang
pelaut dari Italia yang hidup di Spanyol yang bernama Christopher Colombus. Nama
Amerika berasal dari nama teman Christopher yang bernama Amerigo Vespucci.
D. Benua Eropa
Eropa secara geologis dan geografis adalah sebuah semenanjung atau anak
benua (jazirah). Pemisahannya sebagai benua lebih dikarenakan oleh perbedaan
budaya. Batasnya di utara adalah Samudera Arktik, di barat adalah Samudera
Atlantik, dan di selatan dibatasi oleh Laut Tengah. Batas timurnya masih belum jelas
karena pemisahan benua ini sendiri diawali oleh faktor kebudayaan. Batas yang sering
dipakai sebagai batas benua Eropa dan Asia adalah Pegunungan Ural dan Laut
Kaspia.
Benua ini adalah benua terkecil kedua setelah Australia dengan luas
10.600.000 km² sedangkan bila dihitung dari populasinya, benua ini terletak di urutan
ketiga (di bawah Asia dan Afrika) dengan 799.466.000 jiwa pada
tahun 2003(seperdelapan penduduk dunia).
E. Benua Australia
Luas daratan Australia adalah 7.617.930 km² berada di atas Lempeng Indo-
Australia. Dikelilingi oleh Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, ia dipisahkan
dari Asia oleh Laut Arafura dan Laut Timor. Benua terkecil di dunia dan negara
Benua Asia Benua Afrika
terluas keenam menurut luas keseluruhan, Kepemilikan dan keterpencilan Australia
menyebabkannya dijuluki sebagai 'benua pulau'[ dan dipandang sebagai pulau terluas
di dunia. Australia memiliki garis pantai sepanjang 34.218 km (belum termasuk
pulau-pulau di lepas pantai benua) dan pengakuan perluasan Zona Ekonomi
Eksklusif seluas 8.148.250 km². Zona ekonomi eksklusif ini tidak termasuk Teritorial
Antarktika Australia. Tidak termasuk Pulau Macquarie, Australia terletak di antara 9°
LS dan 44° LS, dan 112° BT dan 154° BT.
F. Benua Antartika
Merupakan benua yang meliputi Kutub Selatan Bumi, hampir seluruhnya
terletak di Lingkar Antarktika dan dikelilingi oleh Samudra Antarktika. Dengan luas
14.0 juta km2 (5.4 juta sq mi), antarktika adalah benua terluas kelima
setelah Eurasia, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Sebagai perbandingan,
Antartika hampir dua kali ukuran Australia. Sekitar 98% dari Antartika ditutupi oleh
es yang rata-rata ketebalan minimal 19 kilometer (12 mil), seluruh daratan meluas
tetapi di bagian utara mencapai Semenanjung Antarktika.
Benua Eropa
Benua AustraliaBenua Antartika
Nama Benua Luas Benua
Benua Asia
Benua Afrika
Benua Amerika
Benua Eropa
Benua Australia
Benua Antartika
44.579.000 km2
30,221,532 km2
42.549.000 km2
10.180.000 km²
8.468.300 km²
14.000.000 km²
Arah Gerakan Lempeng Benua
Arah Pergeseran Benua dari Pangea sampai seperti sekarang
ARAH GERAKAN LEMPENG BENUA
Di kenal dengan Teori Pangea. Teori Pangea itu sendiri merupakan sebuah teori yang
menyatakan bahwa jutaan tahun yang lalu semua benua bergabung bersama dalam satu
daratan besar yang disebut Pangea (sebelum akhirnya benua sekarang terdiri dari 5 buah
benua). Kemudian karena suatu alasan yang masih belum diketahui pasti, benua-benua pecah
dan mulai hanyut dalam arah yang berlawanan. Teori selanjutnya mengatakan bahwa benua-
benua akan terus melayang sampai mereka bertemu lagi, dalam konfigurasi yang berbeda. Di
yakini oleh beberapa ahli bahwa pangea memilik karakteristik yang sama dengan Antartica
sekarang. Teori Pangea sendiri didasari oleh teori Alfred Wegener,seorang Ilmuwan Jerman.
Pada Tahun 1920 dalam buku The Origin of Continents and sea (Entstehung Die Kontinente
und der Ozeane), Dia mendalilkan bahwa semua benua itu pada satu waktu membentuk satu
superbenua Pangaea, sebelum kemudian putus dan hanyut ke lokasi sekarang. Jadi benua
pada jaman dahulu di ibaratkan sebuah batu apung yang bergerak karena adanya pergerakan
lempeng di bagian bawah kulit bumi ini. Pangea mulai memecahkan diri nya menjadi benua
(daratan) yang lebih kecil yang bernama Laurasia (membentuk daratan belahan selatan
seperti amerika latin, Afrika, India, Antartika, Australia, Selandia baru, New guenea dll) dan
Gondwanaland (membentuk daratan belahan utara seperti Amerika dan Eropa). Sedangkan
pada akhir periode Cretaceous benua benua yang ada sudah sama dengan apa yang kita lihat
hari ini (5 benua). Pada saat benua Pangea terbentuk, daratan daratan yang menjadi benua
sekarang memiliki daratan penghubung (jembatan benua) yang menghubungkan benua
Amerika bagian selatan (latin), Afrika, India, Australia dan Antartika.
Awal terbentuknya Samudera besar di bumi ini juga di pengaruhi oleh Pangea.
Setelah perpisahan (partisi pangea) tersebut muncullah samudera yang diperkirakan terbentuk
180-200 juta tahun yang lalu yaitu Samudera Atlantik tengah antara barat laut Afrika dan
Amerika Utara serta Samudera Hindia barat daya antara Afrika dan Antartika.
Bumi tidak permanent, dalam arti, permukaan planet kita selalu dalam keadaan
bergerak yang di akibatkan oleh lempengan. Sejak tahun 1960-an, peneliti mulai mempelajari
pergerakan dari benua-benua, sebuah proses yang dinamakan plate tectonics. Dengan
mempelajari plate tectonic, peneliti juga mengerti, bagaimana dan darimana asal gempa bumi
itu bisa terjadi.
Mengenai arah pergerakan lempeng benua, ada beberapa gerakan yang dapat terjadi,
antara lain sebagai berikut :
1. Convergen (saling bertumbukan)
Zona ini terjadi apabila 2 lempeng saling bertumbukan bisa lempeng benua dengan
lempeng benua atau lempeng samudera dengan lempeng benua. Tumbukan lempeng benua
dengan lempeng benua akan menghasilkan pegunungan lipatan karena sifat lempeng benua
yang keras seperti Peg. Himalaya, sedangakan tumbukan lempeng samudera dengan lempeng
benua akan menghasilkan zona subduksi (penunjaman) karena lempeng samudera lebih rapuh
dibanding lempeng benua. Di zona subduksi ini sering membentuk deretan pegunungan api
aktif seperti di bagian selatan Indonesia. Selain itu di zona ini sering terdapat palung laut.
2. Divergen (saling berjauhan)
Zona ini merupakan daerah pembentukkan lempeng yang baru. Kerak bumi akan
semakin melebar dan Kerak Samudera akan terbentuk. Contohnya adalah Mid Ocean Ridge
Atlantic dan Lembah Retak Afrika.
3. Transform (saling berpapasan)
Zona ini terjadi apabila 2 lempeng saling berpapasan. Bidang pertemuan lempeng
transform disebur sesar. Salah satu sesar terkenal di dunia adalah Sesar San Andreas si
Amerika Utara dan Sesar Semangko di Sumatera.
Sumber : http://geograph88.blogspot.com/2014/01/arah-gerakan-lempeng-tektonik-plate.html
Adapun macam konvergen yang berupa ;
1. Konvergen Lempeng Benua – Samudera
2. Konvergen Lempeng Samudera – Samudera
3. Konvergen Lempeng Benua – Benua
A. Konvergen Lempeng Benua – Samudera
Pertemuan antara lempeng samudera dengan lempeng samudera yang
mengakibatkan salah satu lempeng akan tersubduksi ke arah mantel sehingga
pada daerah pertemuan tersebut akan terbentuk daerah kepulauan yang terdiri
dari gunung-gunung laut dan pertemuan lempeng yang seperti ini biasanya
terjadi daerah laut dalam dengan kedalaman lebih dari 11000 meter, contohnya
adalah rangkaian kepulauan yang dipenuhi gunung api sepanjang Mariana
Trench di bagian barat Samudera Pasifik.
B. Konvergen Lempeng Samudera – Samudera
Model yang kedua dari tipe lempeng kovergen adalah pertemuan
antara lempeng samudera dengan lempeng benua yang mengakibatkan
lempeng samudera tersubduksi ke arah mantel dan menyebabkan terbentuknya
gunung-gunung api aktif di daratan benua. Pada daerah tipe konvergen seperti
ini yang memiliki aktivitas seismik yang cukup tinggi, bahkan kebanyakan
gelombang Tsunami yang terjadi akibat aktivitas seismik pada tipe ini yang
ditimbulkan dari gempa-gempa besar yang dapat memicu terjadinya Tsunami.
Contoh tipe ini terdapat di daerah zona penyusupan di sepanjang pantai barat
sumatera dan di sepanjang pantai selatan Jawa.
C. Konvergen Lempeng Benua – Benua
Model terakhir dari tipe ini adalah pertemuan antara lempeng benua
dengan lempeng benua yang mengakibatkan terjadinya lipatan yang semakin
lama areanya semakin luas dan semakin tinggi, sebagai contoh adalah
pembentukan pegunungan Himalaya dan daerah dataran tinggi Tibet.
Sumber : http://imas94.wordpress.com/2011/10/08/teori-lempeng-tektonik-geografi/
http://demimaki.wordpress.com/geofisika/teori-tektonik-lempeng/