benih

Upload: oliviani-prihariyandanti

Post on 14-Oct-2015

62 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teknologi benih

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 Benih

    1/9

    1

    NAMA : OLIVIANI PRIHARIYANDANTI

    NIM : 1103015033

    PRODI : AGROEKOTEKNOLOGI (AGRONOMI)

    MATA KULIAH : TEKNOLOGI BENIH

    PERKECAMBAHAN BENIH

    Benih secara umum adalah istilah yang dipakai untuk bahan dasar

    pemeliharaantanaman atauhewan.Istilah ini biasanya dipakai bila bahan dasar ini berukuran

    jauh lebih kecil daripada ukuran hasil akhirnya (dewasa).

    Dalam UU Sistem Budi Daya Tanaman, benih adalah tanaman atau bagian dari

    tanaman yang digunakan untuk mengembang biakkan tanaman tersebut.[1]Dalam budi

    dayatanaman, benih dapat berupabiji maupuntumbuhan kecil hasil

    perkecambahan,pendederan,atauperbanyakan aseksual dan disebut juga bahan tanam. Benih

    atau bahan tanam yang bukan berupa biji atau yang telah disemaikan[2]dapat disebut

    sebagai bibit. Benih diperdagangkan tidak untuk dikonsumsi. Bidangperikananjuga

    memakai istilah ini untuk menyebut hewan yang masih muda yang siap dipelihara hingga

    dewasa.[3]

    Dalam penggunaan sehari-hari, benih dipakai juga untuk menyebutsel sperma,karena

    sperma berasal dari bahasa Yunani kuno, , yang berarti benih.

    PENDAHULUAN

    Secara struktural/botanis, biji (grain) dan benih (seed) tidak berbeda antara satu dengan

    lainnya, sedangkan secara fungsional benih dan biji memiliki pengertian yang berbeda.

    Karena benih merupakan komponen agronomi, maka benih termasuk kedalam bidang/ruang

    lingkup agronomi, Sejarah perkembangan perbenihan telah menempuh perjalanan yang

    cukup panjang, dimulai sejak zaman penjajahan hingga jaman kemerdekaan dan pada

    akhirnya terbentuklah Badan Benih Nasional (1971) yang bertugas merencanakan dan

    merumuskan kebijaksanaan perbenihan nasional. Bab ini membahas tentang pengertian benih

    dan biji, ruang lingkupnya, dan permasalahan-permasalahan dalam perbenihan.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Tanamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hewanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Benih#cite_note-1http://id.wikipedia.org/wiki/Benih#cite_note-1http://id.wikipedia.org/wiki/Benih#cite_note-1http://id.wikipedia.org/wiki/Tanamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendederanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perbanyakan_aseksual&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Benih#cite_note-2http://id.wikipedia.org/wiki/Benih#cite_note-2http://id.wikipedia.org/wiki/Perikananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Benih#cite_note-3http://id.wikipedia.org/wiki/Benih#cite_note-3http://id.wikipedia.org/wiki/Benih#cite_note-3http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_spermahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_spermahttp://id.wikipedia.org/wiki/Benih#cite_note-3http://id.wikipedia.org/wiki/Perikananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Benih#cite_note-2http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perbanyakan_aseksual&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pendederanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Benih#cite_note-1http://id.wikipedia.org/wiki/Hewanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman
  • 5/24/2018 Benih

    2/9

    2

    1. Pengertian BenihBiji (grain) dan Benih (seed) memiliki arti dan pengertian yang bermacam-

    macam, tergantung dari segi mana meninjaunya. Meskipun biji dan benih memiliki

    jumlah, bentuk, ukuran, warna, bahan yang dikandungnya dan hal-hal lainnya berbeda

    antara satu dengan lainnya, namun sesungguhnya secara alamiah merupakan alat

    utama untuk mempertahankan/menjamin kelangsungan hidup suatu spesies dialam.

    Secara botanis/struktural, biji dan benih tidak berbeda antara satu dengan lainnya,

    keduanya berasal dari zygote, berasal dari ovule, dan mempunyai struktur yang sama.

    Secara fungsional biji dengan benih memiliki pengertian yang berbeda. Biji adalah

    hasil tanaman yang digunakan untuk tujuan komsumsi atau diolah sebagai bahan baku

    industri. Sedangkan benih adalah biji dari tanaman yang diproduksi untuk tujuan

    ditanam/dibudidayakan kembali.

    Berdasarkan pengertian tersebut maka benih memiliki fungsi agronomi atau

    merupakan komponen agronomi, oleh karena itu benih termasuk kedalam

    bidang/ruang lingkup agronomi. Dalam pengembangan usahatani, benih merupakan

    salah satu sarana untuk dapat menghasilkan produksi yang setinggi-tingginya. Karena

    benih merupakan sarana produksi, maka benih harus bermutu tinggi (mutu fisiologis,

    genetik dan fisik) dari jenis yang unggul. Sebagai komponen agronomi, benih lebih

    berorientasi kepada penerapan kaidah-kaidah ilmiah, oleh karena itu lebih bersifat

    ilmu dan teknologi. Ilmu benih adalah cabang dari biologi yang mempelajari tentang

    biji sebagai bahan tanam dengan segala aspek morfologi dan fisiologisnya.

    2. Ruang Lingkup dan Sejarah Perkembangan PerbenihanBenih memiliki fungsi agronomi dan merupakan komponen agronomi sehingga

    termasuk kedalam bidang/ruang lingkup agronomi. Benih merupakan salah satu

    sarana untuk dapat menghasilkan produksi yang setinggi-tingginya. Untuk

    mengetahui dan memahami masalah benih sebagai suatu ilmu dalam ruang lingkup

    agronomi diperlukan pengetahuan tentang aspek-aspek morfologis (variasi fisik pada

    benih, penyebaran benih) dan fisiologis benih (reproduksi, pembentukan dan

    perkembangan biji, perkecambahan, viabilitas, dormansi, vigor dan kemunduran

    benih). Pengetahuan dan pemahaman terhadap aspek-aspek tersebut memerlukan

    bantuan dari berbagai cabang ilmu yang terkait dengannya, seperti; botani, fisiologi

    tumbuhan, fisika, genetika, hama dan penyakit, kimia taksonomi, dan cabang ilmu

    lainnya.

  • 5/24/2018 Benih

    3/9

    3

    Sejarah perkembangan perbenihan di Indonesia dimulai pada tahun 1905 ketika

    pemerintah Hindia Belanda mendirikan Departemen Pertanian. Pendirian ini bertujuan

    untuk meningkatkan produksi tanaman rakyat dengan cara menyebarkan benih unggul

    khususnya padi. Guna menunjang penyebaran benih maka didirikanlah kebun-kebun

    benih diberbagai tempat seperti; kebun benih Crotolaria di Jogya (1924), kebun bibit

    kentang di Tosari , kebun benih padi di Karawang, kebun benih sayuran di Pacet dan

    kebun benih buah-buahan di Pasuruan (1927). Setelah kemerdekaan RI (1957),

    penyebaran benih unggul dilakukan oleh jawatan pertanian rakyat. Pada tahun 1960,

    penyebaran benih dilakukan oleh gabungan pemancar bibit (penangkar), pada saat ini

    belum ada teknologi pengolahan, penyimpanan, pengujian dan kualifikasi mutu benih.

    Selanjutnya pada tahun 1969, dirintis proyek benih secara kontinyu oleh direktorat

    pengembangan produksi padi, Direktorat Jenderal Pertanian, Departemen Pertanian. \

    Selanjutnya pada tahun 1971, dibentuk Badan Benih Nasional yang tugas

    pokoknya adalah merencanakan dan merumuskan kebijaksanaan di bidang

    perbenihan.

    3. Perkecambahan BenihBenih merupakan biji tanaman yang digunakan untuk tujuan pertanaman.

    Pada budidaya tanaman pangan utama yang merupakan tanaman serealia, benih

    sebagai penyambung kehidupan tanaman sangatlah penting. Oleh karena itu mutu

    benih harus diketahui sebelum petani menanam, untuk mencegah kegagalan petani.

    Menurut Sajad (1977) dalam konteks budidaya pertanian, benih dapat dipandang

    melalui empat macam titik tolak pemikiran, yaitu :

    a) Batasan structuralMendasarkan pengertian kepada segi anatomi dari biji. Proses pembentukan biji

    pada berbagai jenis tanaman tidak sama, baik disebabkan oleh faktor genetik

    maupun faktor lingkungannya. Ketidaksempurnaan dalam proses pembuahan

    bakal biji akan mengakibatkan terbentuknya biji yang tidak sempurna. Hal ini

    akan mengakibatkan produsen benih mengalami kerugian karena sasaran

    kuantitatif maupun kualitatif produksi tidak tercapai.

    b) Batasan fungsionalBertolak dari perbedaan antara fungsi benih dan biji. Di sini benih adalah biji

    tumbuhan yang digunakan oleh manusia untuk penanaman atau budidaya.

    Sebagai contoh: gabah dan benih padi mempunyai bentuk fisik yang sama tetapi

  • 5/24/2018 Benih

    4/9

    4

    berbeda dalam fungsinya. Gabah untuk diberaskan dan benih padi untuk

    disemaikan.

    c) Batasan agronomi/budidaya pertanianBatasan benih sebagai sarana budidaya pertanian mendasarkan pengertian

    bahwa di samping penggunaan sarana produksi lainnya yang maju maka benih

    yang digunakan harus memiliki tingkat kekuatan tumbuh dan daya kecambah

    yang tinggi sehingga mampu mencapai produksi secara maksimum.

    d) Batasan teknologiBatasan teknologi memberikan pengertian kepada benih sebagai kehidupan

    biologi benih. Benih tegasnya suatu tanaman mini yang tersimpan baik di

    dalam suatu wadah dan dalam keadaan istirahat.

    Materi yang membentuk kulit biji ada berbagai ragam.

    Perlakuan teknologi sangat penting untuk menyelamatkan benih

    dari kemunduran kualitasnya dengan memperhatikan sifat-sifat

    kulit bijinya. Benih juga harus diusahakan semurni mungkin

    bagi suatu varietas yang disebutkan. Batasan ini merupakan

    batasan teknologi yang membatasi bidang teknologi benih

    untuk tidak berbuat ceroboh dalam menangani benih.

    Benih yang digunakan dalam budidaya tanaman dituntut yang bermutu tinggi, yaitu

    sehat dan bersih, sebab benih harus mampu menghasilkan tanaman yang berproduksi

    optimum dengan sarana teknologi yang maju. Petani sering mengalami kerugian baik

    biaya maupun waktu akibat penggunaan benih yang kurang baik. Karena kita

    beritikad hendak melindungi petani dari kegagalan benih maka pengujian benih perlu

    dilakukan. Salah satu faktor yang mengukur kualitas benih adalah persentase

    perkecambahan.

    Menurut (Sadjad,1994) tahap awal metabiolisme untuk tumbuh benih dapat

    diungkapkan sebagai tiga tipe yaitu perombakan bahan cadagan, translokasi dari

    bagian benih kesatu bagian yang lain dan sintesa bahan-bahan yang baru. (Sutopo

    (2002) menjelaskan tahapan proses perkecambahan sebagai berikut:

    a. Tahap pertama dimulai dengan penyerapan air oleh benih, melunaknya kulitbenih dan hidrasi oleh protoplasma.

    b. Tahap kedua dimulai dengan kegitan sel-sel dan enzim-enzim serta naiknyatingkat respirasi benih.

  • 5/24/2018 Benih

    5/9

    5

    c. Tahap ketiga merupakan tahap dimana terjadi penguraian bahan-bahan sepertikarbohidrat, lemak dan protein menjadi bentuk-bentuk yang melarut dan

    ditranslokasikan ke titik-titik tumbuh.

    d. Tahap keempat adalah asimilasi dari bahan-bahan yang telah terurai di daerahmeristematik untuk menghasilkan energi dari kegiatan pembentukan

    komponen dalam pertumbuhan sel-sel baru.

    e. Tahap kelima adalah pertumbuhan dari kecambah melalui proses pembelahan,pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik-titik tumbuh, pertumbuhan

    kecambah ini tergantung pada persediaan makanan yang ada dalam biji.

    Proses penyerapan air oleh biji merupakan proses imbibisi yang disebabkan oleh

    perbedaan potensi air antara benih dengan media sekitarnya (Lakitan, 1996), sehingga

    kadar air dalam benih mencapai presentase tertentu yaitu (50 sd 60) persen dan akan

    meningkat lagi pada saat munculnya radikel sampai jaringan penyimpan dan kecambah

    yang sedang tumbuh mempunyai kandungan air (70 sd 90) persen (Ching, 1972 dalam

    Sutopo, 2002). Akibat terjadinya imbibisi, kulit biji akan menjadi lunak dan retak-retak

    (Kuswanto,1996).

    Proses perkecambahan dapat terjadi jika kulit benih permeable terhadap air

    dengan tekanan osmosis tertentu (Kuswanto, 1996). Serapan air dan berbagai proses

    biokimia yang berlangsung pada benih pada akhirnya akan tercermin pada

    pertumbuhan dan perkembangan kecambah menjadi tanaman muda (bibit), kecuali jika

    benih tersebut dalam keadaan dorman (Lakitan,1996).

  • 5/24/2018 Benih

    6/9

    6

    Persyaratan Benih

    Benih yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut:

    a. Benih utuh, artinya tidak luka atau tidak cacat.b. Benih harus bebas hama dan penyakit.c. Benih harus murni, artinya tidak tercampur dengan biji-biji atau benih lain serta bersih

    dari kotoran.

    d. Benih diambil dari jenis yang unggul atau stek yang sehat.e. Mempunyai daya kecambah 80%.f. Benih yang baik akan tenggelam bila direndam dalam air.

    Kemampuan potensi lapang dari benih untuk keperluan budidaya diharapkan benih tidakhanya baik tapi juga mempunyai kekuatan tumbuh. Ciri-ciri benih yang kuat sebagai berikut:

    a. dapat tahan bila disimpanb. berkecambah cepat dan meratac. tahan terhadap gangguan mikroorganismed. bibit tumbuh kuat, baik di tanah yang basah maupun keringe. bibit dapat memanfaatkan persediaan makanan dalam benih semaksimum mungkin

    sehingga dari bibit dapat tumbuh jaringan-jaringan yang baru

    f. laju tumbuhnya tinggig. menghasilkan produksi yang tinggi dalam waktu tertentu.

    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkecambahan Benih

    Perkecambahan benih dapat dipengaruhi oleh faktor dalam yang meliputi: tingkat kemasakan

    benih, ukuran benih, dormansi, dan penghambat perkecambahan, serta faktor luar yang

    meliputi: air, temperatur, oksigen, dan cahaya.

    1. Tingkat kemasakan benihBenih yang dipanen sebelum mencapai tingkat kemasakan fisiologis tidak mempunyai

    viabilitas tinggi. Pada beberapa jenis tanaman, benih yang demikian tidak akan dapat

    berkecambah. Hal ini diduga benih belum memiliki cadangan makanan yang cukup

    dan pembentukan embrio belum sempurna. Pada tingkat kemasakan yang

    bagaimanakah sebaiknya panen dilakukan agar diperoleh benih yang memiliki

    viabilitas maksimum, daya kecambah maksimum serta menghasilkan tanaman dewasa

  • 5/24/2018 Benih

    7/9

    7

    yang sehat, kuat, dan berproduksi tinggi. Hal ini perlu dilakukan penelitian,

    khususnya untuk benih-benih serealia, seperti padi, jagung, gandum, maupun sorgum.

    2. Ukuran benihKarbohidrat, protein, lemak, dan mineral ada dalam jaringan penyimpanan benih.

    Bahan-bahan tersebut diperlukan sebagai bahan baku dan energi bagi embrio saat

    perkecambahan. Berdasarkan hasil penelitian, ukuran benih mempunyai korelasi

    yang positip terhadap kandungan protein pada benih sorgum. Makin besar/berat

    ukuran benih maka kandungan protein juga makin meningkat. Dinyatakan juga

    bahwa berat benih berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan dan produksi, karena

    berat benih menentukan besarnya kecambah pada pada saat permulaan dan berat

    tanaman pada saat dipanen.

    3. DormansiBenih dorman adalah benih yang sebenarnya hidup tetapi tidak mau berkecambah

    meskipun diletakkan pada lingkungan yang memenuhi syarat untuk berkecambah.

    Penyebab dormansi antara lain adalah: impermeabilitas kulit biji terhadap air atau gas-

    gas (sangat umum pada famili leguminosae), embrio rudimenter, halangan

    perkembangan embrio oleh sebab-sebab mekanis, dan adanya bahan-bahan

    penghambat perkecambahan. Benih dorman dapat dirangsang untuk berkecambah

    dengan perlakuan seperti: pemberian suhu rendah pada keadaan lembab (stratifikasi),

    goncangan (impaction), atau direndam dalam larutan asam sulfat.

    4. Penghambat perkecambahanBanyak zat-zat yang diketahui dapat menghambat perkecambahan benih. Contoh zat-

    zat tersebut adalah: herbisida, auksin, bahan-bahan yang terkandung dalam buah,

    larutan mannitol dan NaCl yang mempunyai tingkat osmotik tinggi, serta bahan yang

    menghambat respirasi (sianida dan fluorida). Semua persenyawaan tersebut

    menghambat perkecambahan tetapi tak dapat dipandang sebagai penyebab dormansi.

    Istilah induksi dormansi digunakan bila benih dapat dibuat berkecambah lagi oleh

    beberapa cara yang telah disebutkan.

    5. AirFaktor yang mempengaruhi penyerapan air oleh benih ada 2, yaitu: sifat kulit

    pelindung benih dan jumlah air yang tersedia pada medium sekitarnya. Jumlah air

    yang diperlukan untuk berkecambah bervariasi tergantung kepada jenis benih,

    umumnya tidak melampaui dua atau tiga kali dari berat keringnya.

  • 5/24/2018 Benih

    8/9

    8

    6. TemperaturTemperatur optimum adalah temperatur yang paling menguntungkan bagi

    berlangsungnya perkecambahan benih. Temperatur minimum/maksimum adalah

    temperatur terendah/tertinggi saat perkecambahan akan terjadi. Di bawah temperatur

    minimum atau di atas temperatur maksimum akan terjadi kerusakan benih dan

    terbentuknya kecambah abnormal.

    7. OksigenProses respirasi akan berlangsung selama benih masih hidup. Pada saat

    perkecambahan berlangsung, proses respirasi akan meningkat disertai dengan

    meningkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan karbon dioksida , air dan energi.

    Proses perkecambahan dapat terhambat bila penggunaan oksigen terbatas. Namum

    demikian beberapa jenis tanaman seperti padi (Oryza sativa L.) mempunyai

    kemampuan berkecambah pada keadaan kurang oksigen.

    8. CahayaKebutuhan benih terhadap cahaya untuk berkecambah berbeda-beda tergantung pada

    jenis tanaman. Benih yang dikecambahkan pada keadaan kurang cahaya atau gelap

    dapat menghasilkan kecambah yang mengalami etiolasi, yaitu terjadinya pemanjangan

    yang tidak normal pada hipokotil atau epikotil, kecambah pucat dan lemah.

    Kriteria Kecambah Normal dan Abnormal

    Daya kecambah benih memberikan informasi kepada pemakai benih akan kemampuan

    benih tumbuh normal menjadi tanaman yang berproduksi wajar dalam lingkungan yang

    optimum. Berikut ini adalah uraian kriteria kecambah normal dan abnormal.

    1. Kecambah normala. kecambah memiliki perkembangan sistem perakaran yang baik, terutama akar

    primer dan akar seminal paling sedikit dua.

    b. perkembangan hipokotil baik dan sempurna tanpa ada kerusakan pada jaringan.c. pertumbuhan plumula sempurna dengan daun hijau tumbuh baik. Epikotil tumbuh

    sempurna dengan kuncup normal.

    d. memiliki satu kotiledon untuk kecambah dari monokotil dan dua bagi dikotil.2. Kecambah abnormal

    a. kecambah rusak tanpa kotiledon, embrio pecah, dan akar primer pendek.

  • 5/24/2018 Benih

    9/9

    9

    b. bentuk kecambah cacat, perkembangan bagian-bagian penting lemah dan kurangseimbang. Plumula terputar, hipokotil, epikotil, kotiledon membengkok, akar

    pendek, kecambah kerdil.

    c. kecambah tidak membentuk klorofil.d. kecambah lunak.

    DAFTAR PUSTAKA

    Kartasaepoetra, 1986. Teknologi Benih Pengelolaan Benih dan Tuntunan Praktikum. Bina

    Aksara. Jakarta.

    Sjamsoe'oed Sadjad,1993. Dari Benih Kepada Benih. Gramedia Widiasarana Indonesia.Sutopo, Lita. 1985. Teknologi Benih. Sejarah Perkembangan Bidang Teknologi Benih.

    Rajawali. Jakarta. 3-7

    http://id.wikipedia.org/wiki/Benih

    http://lms.unhas.ac.id/kursus/123456_022/document/kuliah_2.html

    http://hastopirates.blogspot.com/2010/06/sejarah-perkembangan-bidang-teknologi.html

    http://www.sridianti.com/apasaja-tahapan-biji-berkecambah-pada-tumbuhan.html

    http://www.ut.ac.id/html/suplemen/luht4344/kecambah.html

    http://www.irwantoshut.net/seed_viability_factor.html

    http://id.wikipedia.org/wiki/Perkecambahan

    http://www.google.co.id/search?hl=id&tbo=p&tbm=bks&q=inauthor:%22Sjamsoe%27oed+Sadjad%22http://id.wikipedia.org/wiki/Benihhttp://lms.unhas.ac.id/kursus/123456_022/document/kuliah_2.htmlhttp://hastopirates.blogspot.com/2010/06/sejarah-perkembangan-bidang-teknologi.htmlhttp://www.sridianti.com/apasaja-tahapan-biji-berkecambah-pada-tumbuhan.htmlhttp://www.ut.ac.id/html/suplemen/luht4344/kecambah.htmlhttp://www.irwantoshut.net/seed_viability_factor.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perkecambahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perkecambahanhttp://www.irwantoshut.net/seed_viability_factor.htmlhttp://www.ut.ac.id/html/suplemen/luht4344/kecambah.htmlhttp://www.sridianti.com/apasaja-tahapan-biji-berkecambah-pada-tumbuhan.htmlhttp://hastopirates.blogspot.com/2010/06/sejarah-perkembangan-bidang-teknologi.htmlhttp://lms.unhas.ac.id/kursus/123456_022/document/kuliah_2.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Benihhttp://www.google.co.id/search?hl=id&tbo=p&tbm=bks&q=inauthor:%22Sjamsoe%27oed+Sadjad%22