benda asing pada tht

9
Benda asing pada telinga, hidung dan tenggorokan: Sebuah Pengalaman di Rumah Sakit tersier sentral Nepal Ramesh Parajuli Int Arch Otorhinolaryngol 2015;19:121–123 Abstrak Pengantar Sebuah benda asing (BA) adalah benda atau substansi asing apapun yang tidak seharusnya berada di lokasi yang ditemukan. Benda asing di telinga, hidung, dan tenggorkan adalah sebuah masalah umum yang sering terjadi pada anak-anak maupun dewasa. Objektif Untuk menganalisa distribusi benda asing dari tipe, lokasi, usia, gender, dan metode untuk mengeluarkannya. Metode Sebuah studi retrospektif telah dilakukan pada rumah sakit tingkat tiga di bagian pusat Nepal. Periode penelitian dari juni 2013 hingga mei 2014. Informasi didapatkan dari buku rekam medik Rumah Sakit. Hasil Dari total 134 pasien yang memiliki benda asing di teling, hidung, dan tenggorokan; 94 diantaranya adalah laki-laki dan 40 perempuan. Dari 134 tersebut, 70 (52,23%) memiliki BA di telinga, 28 (20,89%) di hidung, dan 36 (26,86%) di tenggorokan. BA yang merupakan benda hidup ada pada 28 (40%) telinga pasien dan 1 (3,5%) di hidung, tapi BA yang merupakan benda tidak hidup ada di telinga dari 42 (60%) pasien dan 27 (96,4%) di hidung pasien. Pengeluaran BA dengan atau tidak menggunakan anestesia lokal ada pada 98 (73,13%) pasien, dan hanya 36 pasien (28,86%) memerlukan anestesia umum (GA). Kelompok yang paling banyak terkena adalah <10 tahun. Kesimpulan Benda asing di telinga dan hidung lebih banyak ditemukan pada anak-anak, dan di tenggorokan lebih banyak pada orang dewasa. Kebanyakan dari benda asing tersebut dapat dengan mudah di keluarkan di IGD atau Instalasi rawat jalan.

Upload: ronaldgagola

Post on 10-Apr-2016

14 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

jurnal translate

TRANSCRIPT

Page 1: Benda Asing Pada Tht

Benda asing pada telinga, hidung dan tenggorokan: Sebuah Pengalaman di Rumah Sakit tersier sentral Nepal

Ramesh ParajuliInt Arch Otorhinolaryngol 2015;19:121–123

Abstrak

Pengantar Sebuah benda asing (BA) adalah benda atau substansi asing apapun yang tidak seharusnya berada di lokasi yang ditemukan. Benda asing di telinga, hidung, dan tenggorkan adalah sebuah masalah umum yang sering terjadi pada anak-anak maupun dewasa.

Objektif Untuk menganalisa distribusi benda asing dari tipe, lokasi, usia, gender, dan metode untuk mengeluarkannya.

Metode Sebuah studi retrospektif telah dilakukan pada rumah sakit tingkat tiga di bagian pusat Nepal. Periode penelitian dari juni 2013 hingga mei 2014. Informasi didapatkan dari buku rekam medik Rumah Sakit.

Hasil Dari total 134 pasien yang memiliki benda asing di teling, hidung, dan tenggorokan; 94 diantaranya adalah laki-laki dan 40 perempuan. Dari 134 tersebut, 70 (52,23%) memiliki BA di telinga, 28 (20,89%) di hidung, dan 36 (26,86%) di tenggorokan. BA yang merupakan benda hidup ada pada 28 (40%) telinga pasien dan 1 (3,5%) di hidung, tapi BA yang merupakan benda tidak hidup ada di telinga dari 42 (60%) pasien dan 27 (96,4%) di hidung pasien. Pengeluaran BA dengan atau tidak menggunakan anestesia lokal ada pada 98 (73,13%) pasien, dan hanya 36 pasien (28,86%) memerlukan anestesia umum (GA). Kelompok yang paling banyak terkena adalah <10 tahun.

Kesimpulan Benda asing di telinga dan hidung lebih banyak ditemukan pada anak-anak, dan di tenggorokan lebih banyak pada orang dewasa. Kebanyakan dari benda asing tersebut dapat dengan mudah di keluarkan di IGD atau Instalasi rawat jalan.

Pengantar

Sebuah benda asing (BA) adalah benda apapun yang ada di tempat yang tidak seharusnya itu berada, dimana keberadaan benda itu dapat menyebabkan kerusakan jika tidak diperhatikan secara medis.1 Ini dapat ditemukan di area telinga, hidung, dan tenggorokan (THT). BA dapat diklasifikasikan sebagai benda hidup (bernyawa) dan benda mati (tak bernyawa). Benda-benda asing yang mati lebih lanjut dapat diklasifikasikan sebagai organik atau anorganik dan higroskopis (hidrofilik) atau nonhigroscopis (hidrofobik).2 Kemunculan benda-benda asing di daerah THT adalah salah satu penyebab dari kegawatdaruratan Otolaryngologi. Benda-benda asing dapat muncul secara spontan maupun aksidental pada orang dewasa dan anak-anak. Umumnya, FBS lebih sering terjadi pada anak-anak yang lebih muda; ini mungkin karena

Page 2: Benda Asing Pada Tht

berbagai faktor seperti rasa ingin tahu untuk mengeksplorasi lubang, imitasi, kebosanan, bermain, keterbelakangan mental, kegilaan, dan attention deficit hyperactivity disorder, seiring dengan tersedianya obyek dan tidak waspadanya orang yang memperhatikan.3 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis benda-benda asing dalam hal jenis, lokasi, usia, dan distribusi gender dan cara untuk mengeluarkannya.

Metode dan Bahan

Sebuah studi retrospektif dilakukan di Departemen THT, Bedah Kepala dan Leher di sebuah rumah sakit perawatan tersier di bagian tengah Nepal. Populasi penelitian meliputi jumlah pasien dengan benda asing THT yang diajukan di Instalasi Rawat Jalan atau di ruang gawat darurat (UGD) selama masa studi 1 tahun (Juni 2013 sampai Mei 2014). Data diperoleh dari buku catatan rumah sakit. Anterior rhinoskopi dan pemeriksaan otoscopy masing-masing dilakukan untuk mendiagnosa BA dari hidung dan telinga. Pemeriksaan endoskopi hidung yang kaku atau fleksibel juga dilakukan pada kasus-kasus yang dicurigai ada BA di rongga hidung yang tidak dapat divisualisasikan dengan rhinoskopi anterior. Demikian pula, pemeriksaan di bawah mikroskop adalah metode tambahan untuk mendiagnosis sekaligus berguna untuk mengeluarkan BA di telinga. Instrumen-instrumen seperti pemeriksaan Jobson Horne, pengait benda asing, forsep Tilley dan forsep buaya digunakan ketika mengeluarkan BA dari hidung dan telinga. Selain instrumen-instrumen itu, penyemprotan dan penyedotan adalah juga metode lain untuk mengeluarkan BA di telinga. Foto polos leher dilakukan pada pasien dengan riwayat menelan BA. Nasopharyngolaryngoscopy fleksibel dan endoskopi fleksibel saluran cerna atas dilakukan pada kasus di mana BA tidak terlihat di X-ray untuk menyingkirkan kehadiran BA atau untuk menentukan lokasi cideranya. Hal ini diikuti juga dengan pengeluaran FB dari orofaring/hipofaring dan esofagus dengan laringoskopi langsung atau esophagoscopy.

Hasil

Selama masa penelitian, 134 pasien mengunjungi RS ini dengan BA di daerah THT; 94 adalah laki-laki dan 40 adalah perempuan. Dari 134 pasien, 70 (52,23%) memiliki BA di telinga, 28 (20,89%) di hidung, dan 36 (26,86%) di tenggorokan. BA telah dikeluarkan dengan atau tanpa anestesia lokal pada 98 (73,13%) pasien, dan hanya 36 pasien (26,86%) memerlukan general anestesia.

Benda asing di telinga

Sebanyak 70 pasien yang ada di rumah sakit dengan BA di telinga. Dari 70 pasien tersebut, 28 (40%) dimasuki benda asing bernyawa (hidup), dengan 22 kasus kutu, 4 kasus kecoa, 1 kasus masing-masing semut dan aural. Sisanya (42; 60%) dimasuki benda asing mati (tak hidup) di telinga mereka. Dari jumlah 42 kasus tak hidup tersebut, 15 adalah BA higroskopis dalam bentuk gram, kacang tanah, kacang biji, dan biji-bijian beras; sisanya 27 kasus adalah

Page 3: Benda Asing Pada Tht

BA nonhygroscopis dalam bentuk kapas, kertas, penghapus, batang korek api patah/cotton bud, busa, dan manik-manik.

Dari total 70 pasien, 32 (45,71%) adalah anak-anak <10 tahun.

Dari 70 kasus BA di telinga, 66 telah dikeluarkan di Instalasi Rawat Jalan dan UGD dengan atau tanpa anestesia lokal dan hanya 4 diperlukan pemeriksaan di bawah mikroskop di bawah general anestesia untuk mengeluarkan BA; semua dari mereka berusia kurang dari 10 tahun.

Benda asing di hidung

Dua puluh delapan pasien dengan BA bersarang di hidung. Dua puluh tujuh pasien (96,42%), semuanya adalah anak-anak <10 tahun, memiliki BA tak hidup dan hanya 1 pasien memiliki BA hidup (yaitu belatung), seorang pasien dewasa dengan pertumbuhan jamur karena karsinoma rahang atas (maxila). Dari 27 kasus dengan BA tak hidup, 10 pasien memiliki BA higroskopis seperti kacang, kacang tanah, jagung dan gram, dan 17 pasien memiliki BA nonhygroscopis seperti penghapus, kertas, spons, plastik dan benda-benda logam.

Dari total 28 pasien dengan BA di hidung, 27 (96,42%) adalah dari kelompok usia <10 tahun. Sebagian besar BA telah dihapus di Instalasi rawat jalan dan IGD dengan aplikasi dekongestan nasal topikal. Hanya 2 pasien memerlukan penghapusan BA di bawah general anestesia.

Benda asing di tenggorokan

Sebanyak 36 pasien yang ada dengan keluhan menelan BA. Jenis yang paling umum dari BA adalah tulang daging / bolus dalam bentuk ayam, kambing, atau daging kerbau dan lokasi yang paling sering berdampak adalah persimpangan cricopharyngeal pada 21 pasien (58,3%). Lokasi lain yang terkena dampaknya adalah rongga mulut, orofaring, hipofaring, dan esofagus.

Semua BA yang tertelan adalah benda mati, dengan 26 (72,22%) organik dan 10 (27,77%) anorganik. Benda asing organik adalah bolus daging dan tulang (ikan, ayam, daging kambing, dan daging kerbau). Benda-benda asing anorganik termasuk gigi tiruan, koin, plastik dan benda-benda logam.

Usia 60 tahun atau lebih adalah kelompok yang paling umum terlibat dengan BA di tenggorokan, dengan 10 pasien dengan BA yang berdampak di beberapa lokasi tenggorokan. Di antara semua pasien yang tertelan sebuah FB, 30 pasien (83,33%) memerlukan general anestesia untuk mengeluarkan BA.

Metode mengeluarkan benda asing

Mengeluarkan BA tidak selalu mudah. Ini membutuhkan instrumen dan keterampilan yang tepat. Dalam penelitian kami, sebagian besar benda-benda asing di hidung dan aural telah dikeluarkan di IGD atau Instalasi rawat jalan dengan atau tanpa anestesia lokal. Dari 134 benda-benda asing di THT, 36 (26,47%) memerlukan general anestesia untuk mengeluarkan BA dan sisanya (98; 73,13%) telah dikeluarkan dengan atau tanpa anestesia lokal.

Page 4: Benda Asing Pada Tht

Diskusi

Orang dewasa dan anak yang lebih tua biasanya berinisiatif untuk memeriksakan BA di THT. Tapi anak-anak yang lebih kecil dibawa ke klinik oleh orang tua atau kerabat karena cemas. Benda-benda asing mungkin bervariasi dalam bentuk, ukuran, dan komposisi, dan gejala-gejalanya dapat berkisar dari asimtomatik ke kondisi yang mengancam kehidupan secara tiba-tiba.

Dalam penelitian kami, kelompok usia yang paling umum terkait adalah usia <10 tahun, sama dengan hasil yang ditemukan dalam banyak penelitian lain.4-8 ini mungkin karena kecenderungan anak kecil untuk mengajukan benda ke dalam lubang alami tubuh, sengaja atau tidak sengaja.

Telinga adalah lokasi yang paling umum untuk masuknya benda-benda asing pada anak-anak, dimana mereka tidak hanya memasukkan benda di telinga mereka, tetapi juga ke telinga saudara dan teman-teman mereka. Benda-benda asing di telinga umumnya adalah kapas, kacang, manik-manik, kertas / plastik, penghapus, serangga, benih padi, dan kernel popcorn. Pasien biasanya datang dengan sakit telinga, merasa penuh, atau keluarnya sesuatu dari liang telinga. Kadang-kadang juga asimtomatik dan ditemukan secara kebetulan selama pemeriksaan rutin dengan otoskop. Sebuah insiden benda-benda asing yang hidup (yaitu kutu) dalam penelitian kami menjelaskan fakta bahwa orang-orang di desa-desa Chitwan pergi ke hutan untuk mengumpulkan pakan ternak dan rumput ternak. Banyak orang mendapatkan kutu di telinga ketika mereka pergi untuk hutan safari, disamping Chitwan adalah daerah tujuan wisata yang terkenal di negara kami dan menarik wisatawan baik domestik maupun internasional. Pemeriksaan di bawah sebuah mikroskop membantu untuk mengkonfirmasi kehadiran BA di telinga dan membantu proses pengeluarannya di bawah sedasi intravena / GA untuk meminimalkan trauma pada membran timpani dan saluran pendengaran eksternal. Hal ini berguna terutama pada anak-anak yang tidak kooperatif untuk memungkinkan pemeriksaan otoscopic yang tepat ketika terkena otitis externa. Penyemprotan telinga dapat sekaligus mengeluarkan sebagian besar benda-benda asing nonhygroscopis. Penyedotan dengan tekanan negatif dapat berguna bukan hanya ada benda asing tetapi juga ketika ada seperti sensasi sesuatu akan keluar, begitupun di hidung.

Studi kami menunjukkan bahwa ada tanda-tanda predominan munculnya benda-benda asing di hidung pada anak-anak kecil, seperti yang terlihat juga di banyak penelitian lain.1,3,7

Unilateral, berbau busuk, dan debit hidung purulen pada anak-anak perlu dianggap sebagai akibat BA sampai terbukti sebaliknya . Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan kognitifnya, kemunculan BA di lubang hidung berkurang secara signifikan, yang hanya ditemukan pada pasien dengan gangguan kejiwaan. BA di hidung atau telinga biasanya unilateral, meskipun dapat terjadi juga bilateral, seperti dalam salah satu pasien kami dengan BA gram di kedua rongga hidungnya dan kasus lain dengan BA penghapus di kedua kanalis auditori eksternalisnya. Kadang-kadang bisa ada beberapa benda asing di telinga atau hidung juga.

Page 5: Benda Asing Pada Tht

Tertelan BA adalah masalah umum. Yang paling sering tertelan benda-benda asing pada anak-anak adalah koin dan benda asing logam lainnya (bagian dari alat bermain anak), dan pada pasien orang dewasa dan lanjut usia adalah tulang daging (tulang ayam / tulang ikan / daging kambing / buffalomeat).8,9 Dalam penelitian kami, tulang daging / bolus itu adalah BA yang paling umum ditemukan di dalam tenggorokan, dan lokasi yang paling umum dikeluhkan adalah daerah cricopharyngeal. Beberapa pasien tersebut datang berkelompok, terutama saat festival keagamaan seperti Dashain dan Tihar. Konsumsi alkohol yang berat dan makan daging secara bersamaan, terutama selama festival, ditambah dengan sedikit mengunyah dahulu mungkin adalah penyebab tertelannya tulang daging / bolus pada orang dewasa. Pada usia lanjut, pasien edentulous, gerakan peristaltik yang rusak karena berkaitan dengan inkoordinasi neuromuskuler terkait usia dan kebiasaan sedikit menguyah merupakan faktor predisposisi untuk penyebab tertelannya tulang daging / bolus di kerongkongan. Selain itu, pada orang tua ada beberapa faktor patologis lainnya yang mendasari terjadinya penyempitan saluran pencernaan. Koin adalah BA paling umum di tenggorokan pada anak-anak dalam penelitian kami, yang mirip dengan beberapa penelitian lainnya7,9; ini mungkin karena fakta bahwa koin sering diserahkan kepada anak-anak kecil dan mereka tidak sengaja menelan karena kecenderungan mereka untuk mengambil barang-barang dan memasukkan kedalam mulut, kontrol menelan yang tidak memadai, dan berteriak atau menangis saat bermain atau makan.

Foto polos x-ray untuk jaringan lunak di leher adalah metode pemeriksaan radiologis yang hemat biaya dan berguna dalam mengevaluasi BA di tenggorokan. Kami menyarankan x-ray pada pasien dengan riwayat tertelan BA. Laringoskopi langsung kadang-kadang berguna dalam mengevaluasi dan mengeluarkan BA di orofaring dan hipofaring. Benda-benda asing dari saluran pencernaan biasanya diangkat oleh esophagoscopy rigid. Tapi endoskopi fleksibel saluran cerna atas berguna terutama pada kasus tertelan benda-benda asing radiolusen. Selain itu, hal ini membantu untuk mendeteksi lokasi yang terkena dampaknya terutama pada pasien dengan spondylosis servikal di mana tidak bisa ekstensi leher dan juga untuk mengeluarkan benda-benda asing, atau untuk mendorong BA ke dalam lambung (misalnya, dalam kasus bolus daging pada bagian distal esofagus).

Kesimpulan

Benda-benda asing di telinga dan hidung ditemukan lebih sering pada anak-anak, dan tenggorokan adalah lokasi yang paling umum terdapatnya pada orang dewasa dan orang tua. Sebagian besar BA di hidung dapat dengan mudah dikeluarkan di IGD atau instalasi rawat jalan. Orang tua / pengasuh harusnya tidak mengijinkan anak-anak untuk bermain dengan koin atau benda kecil lainnya untuk mencegah risiko tertelannya atau masuknya BA (Benda Asing).

Page 6: Benda Asing Pada Tht

Saran

Dengan mengetahui prevalensi terdapatnya benda-benda asing pada anak-anak maupun dewasa, dari distribusinya berdasarkan lokasi, jenis, usia, maupun cara mengeluarkan. Kita bisa lebih mencegah terjadinya kasus benda asing untuk anak-anak maupun orang dewasa. Anak-anak perlu diawasi ketat saat mereka bermain, dan orang dewasa perlu untuk lebih hati-hati ketika menenelan makanan.

Referensi

1 Sarkar S, Roychoudhury A, Roychaudhuri BK. Foreign bodies in ENT in a teaching hospital in Eastern India. Indian J Otolaryngol Head Neck Surg 2010;62(2):118–120

2 Carney AS, Patel N, Clarke R. Foreign bodies in the ear and the aerodigestive tract in children. In: Scott-Brown’s Otorhinolaryngology, Head and Neck Surgery, 7th ed. London, UK: Edward Arnold; 2008:1184–1193

3 Shrestha I, Shrestha BL, Amatya RCM. Analysis of ear, nose and throat foreign bodies in Dhulikhel hospital. Kathmandu UnivMed J (KUMJ) 2012;10(38):4–8

4 Banerjee S. Concept of foreign body—its past and present. Indian J Otolaryngol Head Neck Surg 1999;51(1, Suppl 1):23–30

5 Das SK. Aetiological evaluation of foreign bodies in the ear and nose. J Laryngol Otol 1984;98(10):989–991

6 Higo R, Matsumoto Y, Ichimura K, Kaga K. Foreign bodies in the aerodigestive tract in pediatric patients. Auris Nasus Larynx 2003; 30(4):397–401

7 Ray R, Dutta M,MukherjeeM, Gayen GC. Foreign body in ear, nose and throat: experience in a tertiary hospital. Indian J Otolaryngol Head Neck Surg 2014;66(1):13–16

8 Adhikari P, Shrestha BL, Baskota DK, Sinha BK. Accidental foreign body ingestion: analysis of 163 cases. Int Arch Otorhinolaryngol 2007;11(3):267–270

9 Pokharel R, Adhikari P, Bhusal CL, Guragain RP. Oesophageal foreign bodies in children. JNMA J Nepal Med Assoc 2008; 47(172):186–188