benchmarking september 2014_nuh

4
Diskusi Kelompok NUH Singapore A. Marketing 1. RS Pemerintah : tidak ada marketing, namun dikenal dengan istilah internasional relationship education (memberikan edukasi kepada pasien) 2. Ada kerjasama dengan institusi/organisasi external untuk menyediakan fasilitas seperti McD yang menyiapkan klinik khusus untuk anak yang dari luar Singapore. 3. Ada kerjasama dengan coffee bean untuk menyediakan cafeteria (coffee bean menyewa tempat untuk keperluan tsb) 4. Memandang pasien sebagai center dalam proses manajemen rS jelaskan gambar B. Patient safety 1. Identifikasi pasien dengan memakai gelang dengan data barcode yang isinya nama, usia dan jenis kelamin (warna putih, tidak dibedakan berdasarkan jenis kelamin) 2. Dalam RM dokter tidak boleh melihat data atau les pasien apa bila dia bukan DPJP pasien yang bersangkutan, contoh kasus, dokter yang dipenjara 3. Tiap ruangan memiliki hand hygiene 4. Terdapat monitoring terhadap kebiasaan hand hygiene staff, untuk mencegah infeksi MRSA (ada alat yang digunakan utk mendeteksi tangan staf) 5. Penataan ruangan disesuaikan dengan standarisasi JCI sehingga mencegah infeksi nosokomial 6. Penggunaan tali nametag, jas dokter, dasi tidak diperbolehkan untuk menghindari infeksi nosokomial 7. Dokter tidak boleh mentreatmen pasien yang diluar dari specialty nya, jika ada dokter yang demikian, maka nursing director harus menghentikan dokter tersebut dan mengalihkan pasien ke dokter yang seharusnya menangani 8. obat yang berbahaya (high alert) ditempatkan di lemari khusus 9. sarana dan prasarana sudah sesuai

Upload: andi-adriana-at

Post on 20-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

nuh

TRANSCRIPT

Diskusi Kelompok NUH SingaporeA. Marketing

1. RS Pemerintah : tidak ada marketing, namun dikenal dengan istilah internasional relationship education (memberikan edukasi kepada pasien)

2. Ada kerjasama dengan institusi/organisasi external untuk menyediakan fasilitas seperti McD yang menyiapkan klinik khusus untuk anak yang dari luar Singapore.

3. Ada kerjasama dengan coffee bean untuk menyediakan cafeteria (coffee bean menyewa tempat untuk keperluan tsb)

4. Memandang pasien sebagai center dalam proses manajemen rS ( jelaskan gambarB. Patient safety

1. Identifikasi pasien dengan memakai gelang dengan data barcode yang isinya nama, usia dan jenis kelamin (warna putih, tidak dibedakan berdasarkan jenis kelamin)

2. Dalam RM dokter tidak boleh melihat data atau les pasien apa bila dia bukan DPJP pasien yang bersangkutan, contoh kasus, dokter yang dipenjara

3. Tiap ruangan memiliki hand hygiene4. Terdapat monitoring terhadap kebiasaan hand hygiene staff, untuk mencegah infeksi MRSA (ada alat yang digunakan utk mendeteksi tangan staf)

5. Penataan ruangan disesuaikan dengan standarisasi JCI sehingga mencegah infeksi nosokomial6. Penggunaan tali nametag, jas dokter, dasi tidak diperbolehkan untuk menghindari infeksi nosokomial 7. Dokter tidak boleh mentreatmen pasien yang diluar dari specialty nya, jika ada dokter yang demikian, maka nursing director harus menghentikan dokter tersebut dan mengalihkan pasien ke dokter yang seharusnya menangani

8. obat yang berbahaya (high alert) ditempatkan di lemari khusus

9. sarana dan prasarana sudah sesuai

10. strategi membiasakan hand wash bagi pasien dengan memberikan reward berupa hadiah kepada pasien, dokter dan staf yang mengimplementasikan hand wash (dapat mobil)

11. Hygiene campaign berkalaC. Remunerasi/ pembiayaan1. Jenis pembiayaan: 1.a. Subsidi 80% bagi masyarakat yang menggunakan fasilitas askes

1.b. Pasien umum (100 % pembiayaan)

1.c.

2. Tarif layanan diatur oleh pemerintah

3. Pembayaran jasa dokter ( fix income sehingga berapapun pasien yang dilayani, jumlah pendapatan sama

4. Namun, tariff dibedakan berdasarkan tingkat keahlian dan level spesifikasi DPJP

5. Dokter di RS ini dapat memilih untuk menjadi: Klinisi

Edukasi

Penelitian

6. Dokter tidak boleh merangkap sebagai klinisi sekaligus sebagai educator atau peneliti, demikian seterusnya

7. Tetapi, dokter tidak boleh langsung menjadi peneliti atau pengajar sebelum menjadi klinisi8. Jadi, pemerintah akan membayar

9. Informasi tentang tariff disediakan hardcopynya di setiap bagian administrasi / front office klinik/bagian10. Pasien umum/ private dapat berkonsultasi dengan financial consultant sebelum menyetujui pemberian treatment , disediakan ruangan khusus untuk keperluan ini.

11. D. SDM

1. Semua dokter adalah subspesialis dan full time

2. Nurse juga spesialis dibidangnya

3. Recruitment dokter yang berasal dari singapura melalui pemerintah, tetapi sebelumnya dokter ybs harus telah bekerja di RS regional

4. Untuk rekruitmen dokter dari Luar singapura, dilakukan beberapa test, kemudian dimagangkan setahun lalu dievaluasi

5. Dokter ada 3 kelompok besar, lihat di point 5 pada bagian C (pembiayaan)6. Hanya dokter klinisi yang boleh menangani pasien

7. Pasien tidak boleh ditangani oleh dokter yang bukan spesialis untuk kasus pasien tersebut, meskipun pasien meminta untuk dirawat oleh dokter tsb.

8. Rekruitmen dan proses pelatihan nurse berlaku sama dengan dokter9. Perawat, boleh pindah ke sub divisi lain, tetapi harus mengikuti proses rekruitmen dari awal, termasuk jenis pelatihan, jika gagal, maka tetap pada specialty semula. Jika lulus, harus menjadi perawat junior lagi di sub divisi yang baru dan mengikuti pelatihan dari awal.10. Ada system pembelajaran dari senior ke junior, sehingga junior dimungkinkan untuk berkembang, kemudian senior ybs akan meningkat pula level spesifikasinya

11. Secara garis besar, ada 2 jenis pasien: askes dan non askes. Pasien non askes dirawat oleh dokter sub spesialis dan boleh memilih dokter. Sementara pasien askes tidak boleh memilih dokter dan dirawat oleh dokter residen senior yang diawasi oleh dokter educator serta didampingi oleh dokter residen junior dan ko asisten. 12. Direktur utama (CEO) tidak berlatar belakang dokter dengan alas an untuk menghindari keberpihakan kebijakan pada spesialisasi tertentuE. SIM1. Full management information system

2. Paper less not less paper

3. Menggunakan electronic medical record

4. SIM terintegrasi pada semua unit

5. Masing-masing bertanggung jawab pada tindakan medis dan penginputan data

6. Dokter yang tidak menguasai IT dikenakan training 42 jam setahun, sedangkan untuk tenaga administrasi: 60 jam7. Update SIM dilakukan setiap tahun setelah mendengarkan masukan dari semua unit

8. Dokter atau staf lainnya yang mengakses data yang bukan kewenangannya akan dikenakan sanksi berdasarkan undangundang yang berlaku9. Untuk mengaman kan data RS, NUHS sudah menyiapkan policy hacker dan menerapkan personal data protection act (PDPA).10. REgistrasi menggunakan kartu elektronik

11. Ada Laboratory processing system (LPS) yang menggunakan mesin mutakhir, sehingga dengan 1 kali pengambilan sample darah untuk semua jenis pemeriksaan darah.

12. Penulisan resep secara elektronik dan programnya telah diformat untuk menghindari kesalahan dosis 13. Perubahan status pasien akan ditolak oleh system jika berpindah jenis pembiayaan misalnya dari askes ke non askes di tengah masa perawatan.14. Untuk critical value hasil laboratorium yang gawat maka laboran akan langsung menghubungi dokter penanggungjawab pasien. 15. SIM dibangun awalnya menggunakan jasa vendor, lalu kemudian diambil alih oleh pihak RS dengan pendampingan vendor.