bencana 2

21
A. PARADIGMA PENANGGULANGAN BENCANA Konsep penanggulangan bencana mengalami pergeseran paradigma dari konvensional menuju ke holistik.Pandangan konvensional menganggap bencana itu suatu peristiwa atau kejadian yg tdk dpt terelakan,dan korban harus mendapatkan pertolongan,shg fokus dari penanggulangan bersifat bantuan (relief) dan kedaruratan (emergency)

Upload: atha-poenya-chintah

Post on 10-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Askep

TRANSCRIPT

A. PARADIGMA PENANGGULANGAN BENCANA

Konsep penanggulangan bencana mengalami pergeseran paradigma dari konvensional menuju ke holistik.Pandangan konvensional menganggap bencana itu suatu peristiwa atau kejadian yg tdk dpt terelakan,dan korban harus mendapatkan pertolongan,shg fokus dari penanggulangan bersifat bantuan (relief) dan kedaruratan (emergency)

Paradigma yang berkembang adl:1. Paradigma relief atau bantuan darurat berorientasi

kepada pemenuhan kebutuhan darurat berupa:pangan,penampungan darurat,kesehatan dan penanganan krisis. Tujuan penanggulangan bencana berdasarkan pandangan ini adl menekan kerugian,kerusakan dan cepat memulihkan keadaan

2. Paradigma mitigasi,tujuan lebih diarahkan pada identifikasi daerah-daerah rawan bencana,mengenali pola-pola yg dpt menimbulkan kerawanan,dan melakukan kegiatan-kegiatan mitigasi yg bersifat struktural (membangun konstruksi) maupun non-struktural seperti penataan ruang.

lanjutan….

3.Paradigma pembangunan, mengarah pada faktor-faktor kerentanan di dlm masyarakat, upaya yg dilakukan lbh bersifat mengintegrasikan upya penanggulangn bencana dgn program pembangunan.Misalnya melalui penguatan ekonomi,penerapan teknologi,dan pengentasan kemiskinan.

Lanjutan….

4.Paradigma pengurangan resiko.Pendekatan ini merupakan perpaduan dari sudut pandang teknis dan ilmiah dgn memperhatikan kepada faktor-faktor sosial, ekonomi dan politik dlm perencanaan pengurangan bencana.Dlm paradigma ini penanggulangan bencana bertujuan utk meningkatkan kemampuan masyarakat utk mengelola dan menekan resiko terjadinya bencana.

B. TERDAPAT 3 HAL PENTING TERKAIT PERUBAHAN PARADIGMA

1. Penanggulangan bencana tidak lagi terfokus pada aspek tanggap darurat,tetapi lebih pada keseluruhan manajemen resiko

2. Perlindungan masyarakat dari ancaman bencana oleh pemerintah merupakan wujud pemenuhan hak asasi rakyat dan bukan semata-mata karena kewajiban pemerintah

3. Penanggulangan bencana bukan lagi hanya urusan pemerintah,tetapi juga menjadi urusan bersama masy dan lembaga usaha,dimana pemerintah menjadi penanggung jawab utamanya.

C. KEBIJAKAN DAN PENANGANAN BENCANA

1. Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang

Penanggulangan Bencana, maka penyelanggaraan penanggulangan bencana

diharapkan akan semakin baik,karena Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah menjadi penanggung jawab dlm penyelengaraan penanggulangan

bencana

Lanjutan…

2. Penanggulangan bencana dilakukan secara terarah mulai pra bencana, saat, tanggap darurat, dan pasca bencana

Selama enam PELITA upya penanggulanganbencana melalui mekanisme yg sepenuhnyadikendalikan pemerintah,terutama pemerintahpusat.Akibat dari dominasi pemerntah pusat didlam upaya penanggulanan bencana,makadampak yg dirasakan adalah:

Lanjutan…..

1.Ketergantungan daerah thdp pemerintah pusat sngat tinggi,shngga stiap terjadi bencana betapapun kecilnya,daerah selalu meminta bantuan kpd pusat.

2.Kemampuan daerah dlm menanggulangi bencana tdk meningkat, sbgai akibat ketergantungan tsb.

3.Keterlambatan dlm penanggulangan bencana,mengingat luasnya wilayah negara Indonesia dan sebagian besar msh mengandalkan pada kemampan pusat.

Lanjutan…

4. Sejalan dgn otonomi daerah,dimana kewenangan penanggulangan bencana menjadi tanggung jawab daerah,maka sdh selayaknya pemerintah pusat mulai meningkatkan kemampuan pemerintah daerah

5. Pada bulan Januari tahun 2005 di Kobe Jepang,dilaksanakan Konferensi Pengurangan Bencana Dunia (World Conference on Disaster Reduction) yg menghasilkan beberapa substansi dasar untuk mengurangi kerugian akibat bencana,baik kerugian jiwa,sosial,eknomi dan lingkungan.Lima prioritas kegiatan untuk tahun 2005 – 2015 adalah:a.meletakkan pengurangan resiko bencana sebagai prioritas nasional maupun daerah yg pelaksanaannya harus didukung oleh kelembagaan yg kuat

Lanjutan…

b. Mengidentifikasi,mengkaji dan memantau resiko bencana serta menerapkan sistem peringatan dini

c. Memanfaatkan pengetahuan,inovasi dan pendidikan utk membangun kesadaran keselamatan diri dan ketahanan thd bencana pd semua tingkatan masyarakat

d. Mengurangi faktor-faktor penyebab resiko bencana

e. Memperkuat kesiapan menghadapi bencana pd semua tingkatan masy agar respons yg dilakukan lbh efektif

A. Faktor yg berbahaya dan Upaya Perlindungan Kepada Masyarakat

1. Jenis Bencanabahaya dari suatu bencana sgt tergantung dari jenis bencana yg menimpa,bencana yg datang tiba-tiba akan sangat banyak memakan korban manusia dan harta benda,misalnya gempa bumi atau tsunami.Bencana meterologik dpt dipredksi dan dapat dlakukan upaya preventif,persiapan dan evakuasi yg lebih terencana shg mengurangi sekecil mungkin korban jiwa dan harta

2. Daerah tempat terjadinya bencana

Daerah terjadinya bencana akan sgt empengaruhi upaya-upaya pertolongan yg diberikan,mis:daerah terpencil akan mempersulit transportasi,distribusi bantuan,evakuasi,penyediaan tmpat pengungsian dan mobilisasi pendduk.

3. Besarnya atau intensitas terjadinya bencana Besarnya atau intensitas terjadinya bencana akan sangat erat kaitannya dgn jml korban dan kerugian yg dialami oleh masyarakat yg terkena bencana,semakin besar dan sering terjadi maka akan bnyak menelan korban

4. Lingkungan daerah bencana

Lingkngan daerah bencana yg sulit dan terpencil akan sgt berpengaruh thd bala bantuan korban,pengungsian dan evakuasi korban

5. Kesiapan Petugas dalam Menghadapi Bencana Secara Nasonal telah terbentuk Tim Penanggulangan Bencana Alam yg melibatkan berbagai instansi sec lintas sektor,seperti Tim Sar,Kesehatan dan Keperawatan,Kepolisian,Kebakaran dlsb. Sehingga tim ini dapat digerakkan sewaktu-waktu ketika terjadi bencana.

B. Permasalahan Dalam Penanggulangan Bencana1. Peningkatan Morbiditas

Tingginya angka kesakitan saat terjadinya bencana dibagi 2 kategori:a. Kesakitan Primer,adl kesakitan yg terjadi sbg akibat langsung dari kejadian bencana tsb,kesakitan ini dapat disebabkan karena trauma fisik,termis,psikis, dsbb. Kesakitan sekunder,kesakitan sekunder terjadi sbg akibat sampingan usaha penyelamatan thd korban bencana,yg dapat disebabkan krn sanitasi lingk yg buruk,kekurangan makanan, dsb

Lanjutan…

2. Tingginya Angka KematianKematian akibat dr bencana ada 2 kategori:a. Kematian Primer, adl langsung akibat terjadi bencana,misalnya tertimbun tnh longsor,terbawa arus gelombang,tertimpa bnda keras,dsbb. Kematian Sekunder, adl kematian yg tidak langsung disebabkan oleh bencana,melainkan dipengaruhi oleh faktor-faktor penyelamatan thd penderita cidera berat,seperti kurangnya persediaan darah,obat,tenaga medis dan para medis yg dpt bertindak cepat utk mengurangi kematian tsb.

Lanjutan…

3. Masalah Kesehatan Lingkunganmencakup mslah-mslah yg berkaitan dgn sanitasi lingkungan,tmpat penampungan yg tdk memenuhi syarat,seperti penyediaan air bersih,tempat pembuangan tinja dan air bkas,tmpat pembuanagn sampah,tnda penampungan dan perlengkapannya,kepadatan tmpat penampungan,dsb.

Lanjutan..

4.Suplai Bahan Makanan dan Obat-obatanApabila kekurangan suplai bahan makanan dan obat-obatan utk membantu korban bencana,maka kemungkinanya akan menimbulkan berbagai msalah,diantaranya:a. Kekurangan gizi dari berbagai lapisan umurb. Penyakit infeksi dan wabah,diantaranya

infeksi pencernaan (GED),infeksi pernapasan akut seperti influensa,dan penyakit yang lain.

Tujuan Penanggulangan Bencana: Adlah utk menekan angka kesakitan dan kematian yg

disebabkan oleh bencana,baik primer ataupun sekunder dan utk menekan kerugian material

Kegiatan yg dilakukan:1. Terhadap penyebab primer

* Menyelamatkan penduduk ketempat yg dianggap aman* Melakukan asuhan perawatan thd penderita yg cedera disuatu tempat yg aman* berikan pelayanan pengobatan kpd penderita akibat penyakit primer dan sekunder* Menguburkan mayat dan binatang sesegera mungkin

2. Penyebab Sekunder

Menyiapkan tempat penampungan sementarayg memenuhi syarat sanitasi lingkungan:* Sarana air bersih* Sarana jamban dan pembuangan air limbah* Pencegahan khusus yg mungkin timbul sbg dampak bencana* Menyediakan pelayanan kesehatan/perawatan umum utk memonitor kemungkinan wabah* Penyediaan sarana dan prasarana serta obat-obatan utk menghadapi kemungkinan timbulnya wabah* Menyediakan suplai makanan dgn gizi yg baik

Daerah Pengungsian :Adalah tempat yg dianggap aman untukmenampung para pengungsi yg disebabkanbencana,yg meliputi:a. Zona pengobatan/perawatan, adl tempat dilakukan pertolongan

medis dan perawatan thd korban yg dibuat secara daruratb. Zona transportasi,adl tempat ambulan/angkutan yg setiap saat dpt

mengevakuasi korban ke RSc. Zona penampungan pengungsi,adl tempat utk menampung

pengungsi yg dilanda bencana. Dengan syarat-syarat:* Merupakan tmpat yg aman* Memenuhi syarat sanitasi lingk (air bersih,Tmpat pembuangan tinja,pembuangan air limbah,tmpat sampah)* Keamanan pengungsi terjamin* ada sarana pencegahan kebakaran

Kegiatan di tempat pengungsi

1. Penyediaan dan pelayanan makanan (dapur umum)

2. Tersedia pelayanan kesehatan3. Penyediaan berbagai perlengkapan untuk

keperluan pengungsi4. Dukungan moral dan psikologi5. Penyediaan sarana rekreasi