benarkah bia y a penyimp anan limbah radioaktif...

8
ARTIKEL BENARKAH BIA Y A PENYIMP ANAN LIMBAH RADIOAKTIF MAHAL DAN BAGAIMANA SOLUSINY A? SabatM. Panggabean Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif PENDAHULUAN Hilangnya bahan radioaktif kobal-60 dari gudang milik PT. Krakatau Steel pada hari Jumat 20 Oktober 2000 merupakan berita yang "menggemparkan" bagi sebagian pihak, terutama pihak yangmempunyai keterkaitandengankeberadaan bahan radioaktif tersebut di antaranya Badan Tenaga Nuklir Nasional (BAT AN), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), dan PT. KrakatauSteel (PT. KS), sertaPEMDA setempat, dan Media Massa. Menurut Kepala Bapeten di salah satu media cetak, kasus ini terjadi akibat biaya penyimpanan limbah radioaktif di Batanyang dianggap mahal olehpihak penghasil limbah sehingga mereka keberatan untuk mengirimkan limbah- nya ke Batan. Seperti biasanya, setiap adakasus selalu sajapihak-pihak yang terlibat mencari "kambing hitam" agar terlepas dari tanggung-jawab tersebut danbahkan kalaubisa diupayakan agar menjadi "pahlawan". Tanpa me- nyalahkan atau membenarkan salah satu pihak di dalam kasus tersebut, berikut ini akan disajikan beberapa prinsip di dalam memandang bahan radioaktifsebagai berikut: 2. Secara fisik clan kimia, unsur radioaktif tidak berbedadengan unsur sejenis yang non-radioaktif. Unsur tersebutdikatakan bersifat radioaktif apabila secara spontan memancarkan radiasi misalnya radiasialfa, beta, clan gamma baik sebagai pemancar tunggal (satu jenis radiasi saja misalnya beta) atau memancarkan radiasi lebih dari satu jenis secarabersamaan untuk menuju ke kondisi unsur yang lebih stabil. Untuk me- ngetahui unsur, senyawa, atau suatu benda merupakan bahan radioaktif hanya bisa ditentukan dengan bantuan alat pendeteksi zat radioaktif. Alat ini bekerjadengan menggunakan prinsip sebagai berikut; radiasi yang dipancarkan oleh bahan radioaktif akan ditangkapoleh detektor. Respon daTi detektor tersebut agar bisa dipahami orang, selanjutnya diubah dalam berbagai bentuk tampilan misalnya alarm atau bunyi, perubahan jarum penunjuk, atau angka -angka,yang kesemua besa- ran tersebut bergantung pada besarnya radiasiyang dipancarkan oleh bahan radioaktif tersebut. Setiap unsur radioaktif mem- punyai waktu paroh (tl/2) yang ~ t'ulellIJl-Il1t'/1/1 Va ~ Na / 2axJ

Upload: hathuan

Post on 09-Dec-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BENARKAH BIA Y A PENYIMP ANAN LIMBAH RADIOAKTIF …digilib.batan.go.id/e-jurnal/Artikel/Buletin-Limbah/vol5no2th-2000/... · dan bahkan kalau bisa diupayakan agar menjadi "pahlawan"

ARTIKEL

BENARKAH BIA Y A PENYIMP ANANLIMBAH RADIOAKTIF MAHAL DAN

BAGAIMANA SOLUSINY A?

Sabat M. PanggabeanPusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif

PENDAHULUAN

Hilangnya bahan radioaktifkobal-60 dari gudang milik PT.Krakatau Steel pada hari Jumat 20Oktober 2000 merupakan berita yang"menggemparkan" bagi sebagianpihak, terutama pihak yang mempunyaiketerkaitan dengan keberadaan bahanradioaktif tersebut di antaranya BadanTenaga Nuklir Nasional (BAT AN),Badan Pengawas Tenaga Nuklir(BAPETEN), dan PT. Krakatau Steel(PT. KS), serta PEMDA setempat, danMedia Massa. Menurut KepalaBapeten di salah satu media cetak,kasus ini terjadi akibat biayapenyimpanan limbah radioaktif diBatan yang dianggap mahal oleh pihakpenghasil limbah sehingga merekakeberatan untuk mengirimkan limbah-nya ke Batan. Seperti biasanya, setiapada kasus selalu saja pihak-pihak yangterlibat mencari "kambing hitam" agarterlepas dari tanggung-jawab tersebutdan bahkan kalau bisa diupayakan agarmenjadi "pahlawan". Tanpa me-nyalahkan atau membenarkan salahsatu pihak di dalam kasus tersebut,berikut ini akan disajikan beberapaprinsip di dalam memandang bahanradioaktif sebagai berikut: 2.

Secara fisik clan kimia, unsurradioaktif tidak berbeda denganunsur sejenis yang non-radioaktif.Unsur tersebut dikatakan bersifatradioaktif apabila secara spontanmemancarkan radiasi misalnyaradiasi alfa, beta, clan gamma baiksebagai pemancar tunggal (satujenis radiasi saja misalnya beta)atau memancarkan radiasi lebihdari satu jenis secara bersamaanuntuk menuju ke kondisi unsuryang lebih stabil. Untuk me-ngetahui unsur, senyawa, atausuatu benda merupakan bahanradioaktif hanya bisa ditentukandengan bantuan alat pendeteksi zatradioaktif. Alat ini bekerja denganmenggunakan prinsip sebagaiberikut; radiasi yang dipancarkanoleh bahan radioaktif akanditangkap oleh detektor. RespondaTi detektor tersebut agar bisadipahami orang, selanjutnya diubahdalam berbagai bentuk tampilanmisalnya alarm atau bunyi,perubahan jarum penunjuk, atauangka -angka, yang kesemua besa-ran tersebut bergantung padabesarnya radiasi yang dipancarkanoleh bahan radioaktif tersebut.Setiap unsur radioaktif mem-punyai waktu paroh (tl/2) yang

~t'ulellIJl-Il1t'/1/1 Va ~ Na / 2axJ

Page 2: BENARKAH BIA Y A PENYIMP ANAN LIMBAH RADIOAKTIF …digilib.batan.go.id/e-jurnal/Artikel/Buletin-Limbah/vol5no2th-2000/... · dan bahkan kalau bisa diupayakan agar menjadi "pahlawan"

ARTIKEL

berbeda-beda mulai daTi satuandetik sampai ribuan tahun ter-gantung jenis radionuklidanya.Waktu paroh (tl/2) secara gamblangdinyatakan sebagai waktu yangdiperlukan oleh suatu zat radioaktifuntuk meluruh menjadi setengahdari aktivitasnya semula.Berdasarkan 4/2 dan jenis radiasi,serta energi yang dipancarkannya,maka zat radioaktif tersebutdigunakan untuk berbagaikeperluan. MisaInya iodium-131yang biasa digunakan untuk terapikelenjar gondok mempunyai 4/2hanya sekitar 8,08 hari. Sedangkankobal-60 milik PT. KS mempunyai4/2 sekitar 5,272 tahun, bahkanamerisium-24 I yang biasadigunakan untuk mengukur isibotol mempunyai 4/2 sekitar 432,6tahun.

3. Setiap senyawa radioaktif yangdibuat atau diproduksi olehinstalasi manapun akan selalumempunyai data yang lengkap,baik itu daTi asaInya, jumlahnya,tingkat radiasinya, dan tujuanpengiriman/penggunaannya. Datatersebut harus selalu menyertaibahan radioaktif tersebut, layaknyakita yang senantiasa memiliki danmembawa KTP kemanapun kitapergi. Dengan kata lain bahanradioaktif juga mempunyai "KTP".Dengan demikian orang awamsekalipun harusnya dapatmengetahui bahan tersebut bersifatradioaktif atau tidak. Namumtentunya kita tidak mungkinmemeriksa atau membaca datauntuk memastikan bahan tersebutbersifat radioaktif atau tidak.Karena apabila temyata bahan

0

4.

tersebut bersifat radioaktif, ketikamemeriksa/membaca data yangmenempel di bahan tersebut, kitatelah terpapar atau menerimasejumlah dosis radiasi yang be-samra tergantung pada berapalama dan seberapa dekat kitaberada di dekat bahan tersebut.Untuk itu maka setiap bahanradioaktif selain harus mempunyai"KTP" tersebut juga harusmemiliki identitas lain yaitu logozat radioaktif. Logo tersebutberbentuk lingkaran yang tidaktertutup berwarna merah denganlatar belakang warna kuningseperti terlihat pada Gambar 1.Dengan melihat logo tersebutseharusnya sudah diketahui bahwabenda tersebut adalah zatradioaktif, sehingga harus men-jauhinya, bukan semakin mendekatapalagi berniat untuk me-

ngambilnya.Sejak dari pembuatan hinggapenggunaannya, bahan radioaktiftersebut biasanya telah terisolasiatau selalu berada dan memiliki"rumah" sendiri. "Rumah"tersebut umumnya terbuat daribahan timbal atau timah hitamkarena bahan tersebut dapatmenahan radiasi yang sangat bagusterutama jika dibandingkan denganbahan logam lainnya seperti seng,besi, atau semen konkrit (concretecement). "Rumah" tersebut telahdidisain sedemikian rupa sehinggadi dalam penggunaannya akanmudah untuk dibuka atau ditutupclan pancaran radiasinya telahdiarahkan ke posisi tertentu."Rumah" tersebut juga akanmemudahkan di dalam

t'lI/d/Ilt/t1t'A/1 Vd ~ No. / 2O(:X}

Page 3: BENARKAH BIA Y A PENYIMP ANAN LIMBAH RADIOAKTIF …digilib.batan.go.id/e-jurnal/Artikel/Buletin-Limbah/vol5no2th-2000/... · dan bahkan kalau bisa diupayakan agar menjadi "pahlawan"

ARTIKEL

5

memindahkan bahan radioaktiftersebut ke lokasi lain denganfisiko dosis radiasi yang diterima sipembawa sangat kecil sekali,bahkan mendekati nolo Jika menilikkasus PT. KS, diduga sementarabahan radioaktif yang dicuritersebut bukan untuk mengambilzat radioaktifnya, tetapi timbalnya.Jika hat ini bellar, maka saat ini zatradioaktif tersebut telah berada dilingkungan terbuka, bisa di tempatpembuangan sampah, di sekitarpermukiman penduduk, atautumpukan besi tua/bekas.Khusus kepada pengguna bahanradioaktif, apabila bahan tersebutsudah tidak digunakan lagi,sebaiknya diserahkan kepadainstansi yang berwenang untukmenanganinya dalam hat ini Batan.Tidak perlu pihak pengguna bahantersebut menyediakan ruangan atautempat khusus untuk menyim-pannya, aP.aiagi mereka mungkintidak memiliki pegawai PetugasProteksi Radiasi (PPR).

Mengenai biaya penyimpananlimbah radioaktif yang dikatakan mahaloleh berbagai pihak, perlu disampaikanbahwa biaya penyimpanan yangdimaksud secara garis besar meliputitahapan-tahapan antara lain trans-portasi dari penghasil limbah menujuinstalasi penyimpanan limbah yangmenurut Undang-Undang ditanganioleh Batan, penyimpanan sementara

menunggu jadwal proses selanjutnya,dismantling atau membongkarwadah/rumah tempat zat radioaktif,pengolahan limbah dengan me-nggunakan berbagai teknik yang biasadisebut dengan proses immobilisasi

limbah, dan yang terakhir adalahpenyimpanan lestari terhadap limbahyang telah diimobilisasi. Untuk ituperlu dipahami beberapa hat sebagaiberikut:1. Penyimpanan limbah radioaktif

sebenarnya tidak semudah limbahnon-radioaktif. Di dalam pe-nanganan limbah non-radioaktif,yang utama adalah agar limbahtersebut jangan sampai lepas kelingkungan, terutama akibatterjadinya pelindian (leachate).Sementara untuk limbah radioaktif,selain faktor keamanan sepertiyang disyaratkan oleh limbah non-radioaktif, faktor lain yang hamsdiperhatikan adalah bahayaradiasinya. Untuk itu, penyim-patlan limbah radioaktif yangdimaksud adalah bukan sekedarmenyimpan dalam pengertian kitasehari-hari apabila menyimpanbarang bekas di dalam gudang,tetapi penyimpanan yang dimaksudadalah dalam arti teknis. Adapuntahapan-tahapan penyimpanan lim-ball radioaktif tersebut secara garisbesar adalah sebagai berikut:

A. Pihak PPR dengan peralatanyang dimilikinya akanmemeriksa bahan radioaktiftersebut yang meliputi ukuranatau dimensinya, jells radio-nuklida, 412, tingkat radiasiyang dipancarkan, clan jellsradiasinya.

B. Dari data tersebut kemudiandievaluasi untuk tindaklanjutpengolahannya. Pengolahanyang dimaksud biasanya men-cakup tahapan memasukkanlimbah tersebut ke dalam drumCarbon steel ukuran 100 liter.

G1J~/nL/I1f;7A11 Vat ~ No, /,2axJ

Page 4: BENARKAH BIA Y A PENYIMP ANAN LIMBAH RADIOAKTIF …digilib.batan.go.id/e-jurnal/Artikel/Buletin-Limbah/vol5no2th-2000/... · dan bahkan kalau bisa diupayakan agar menjadi "pahlawan"

ARTIKEL

F.

milicurie. Kemudian disimpanlagi selama lima tahunberikutnya, aktivitasnya masihada yaitu sebesar 12,5milicurie, demikian seterusnya.Dengan demikian, untuk jangkawaktu yang lama sekalipunaktivitasnya tidak akan pemahmencapai nol, kecuali hanyamendekati nolo Seandainyalimbah tersebut disimpan untukjangka waktu 20 tahun makaaktivitasnya masih tersisasebesar 3,125 milicurie. Selamajangka waktu tersebut dandengan kondisi lingkunganudara di Indonesia dengantingkat humiditi yang relatiftinggi akan menyebabkanwadah limbah tersebut mudahmengalami proses korosi.Apabila hat ini terjadi, makaselanjutnya akan dilakukanproses immobilisasi ulang.Tentu ha1 ini akan memerlukantenaga dan biaya lagi. Proses iniakan bisa berulang-ulangdilakukan apabila tl/2-nya besar,misalnya cesium-137 denganwaktu paroh sekitar 30,17tahun.Apabila seluruh aktivitas yaitumulai daTi identifikasi limbah,proses immobilisasi limbah,mobilisasi peralatan dan saranapendukung lainnya, serta biayamonitoring secara berkala,apalagi jika limbah tersebutmemiliki tl/2 yang relatif lama,maka biaya penyimpanan yangdimaksud di atas akanmenghasilkan angka jutaanrupiah.

Apabila radiasi yang dipan-carkannya masih tinggi,biasanya akan ditambah denganshielding timbal dengan ukurantertentu sehingga paparanradiasinya telah berada dalarnbatas arnan untuk diolah lebihIan jut. Limbah radioaktif yangberada dalarn drum 100 litertersebut kemudian dimasukkanke dalarn shell drum ukuran200 liter. Shell drum yangdimaksud terbuat daTi drum 200liter yang berisi semen konkrityang dibentuk sedemikian rupadengan perbandingan sementertentu sehingga memenuhisyarat teknis antara lain kuattekan, uji lindi, dan sebagainya.Dari pengerjaan tersebutdiharapkan limbah tersebuttelah "arnan" terhadap manusiadan lingkungan sekitarnya, yangdalarn istilah teknis disebutproses immobilisasi limbah.

C. Setelah proses immobilisasiselesai, kemudian limbahtersebut ditempatkan dalarnsuatu ruangan khusus limbahyang memiliki sistem off-gasdan penyaring udara.

D. Selanjutnya PPR akanmemonitor limbah tersebutsecara berkala untuk memas-tikan limbah tersebut masih"aman".

E. Khusus untuk zat radioaktifyang memiliki 4/2 relatif lama,misalnya kobal-60 milikPT .KS, yaitu sekitar 5 tahun,mempunyai aktivitas 50milicurie, apabila disimpanselama 5 tahun aktivitasnyamasih tersisa sebesar 25

~ t'u/d/nUI1t'A/1 Va.( ~ Na / 2OtXJ

Page 5: BENARKAH BIA Y A PENYIMP ANAN LIMBAH RADIOAKTIF …digilib.batan.go.id/e-jurnal/Artikel/Buletin-Limbah/vol5no2th-2000/... · dan bahkan kalau bisa diupayakan agar menjadi "pahlawan"

ARTIKEL

2.

Biaya penyimpanan limbah yangdimaksud secara perkiraan kasarmemang akan menghasilkan nilaijutaan rupiah, namun jikadibandingkan dengan aset industripengguna bahan radioaktiftersebut, misalnya PT. KS, nilaitersebut tidak ada artinya. Namumapabila dikaji lebih jauh lagi,industri-industri besar termasukPT. KS, tentunya pihak manajemenpasti telah memasukkan biayapen yimp anan/pengo lahanlimbahnya baik limbah non-radioaktif maupun limbahradioaktif ke dalam biaya produksi(internal cost) yang selanjutnyaakan ditanggung oleh konsumen.

Jika melihat contoh kasus PT.KS, yang menurut ManajerKeselamatan Kerja, Kesehatan, danLingkungan Hidup PT. KS yangdimuat di salah satu media cetak,meyatakan "kami sudah menyimpansesuai dengan rekomendasi Bapeten".Namun apabila dilakukan perhitungan,biaya penyimpan yang hams merekakeluarkan mungkin akan lebih banyakjika dibandingkan apabila dikirim keBatan. Bisa dibayangkan mereka akanmenyiapkan tempat khusus yang sesuaidengan persyaratan penyimpananlimbah radioaktif. Selain hat tersebutmereka juga hams mengurus izinpenyimpanan tersebut yang secaraberkala akan terns diperbaharui. Tentusaja kesemuanya ini pasti akanmemerlukan tenaga, waktu, dan dana.Seandainya ketika zat radioaktiftersebut sudah tidak digunakan lagi danlangsung dikirim ke Batan, makaselumh zat radioaktif tersebut sudahmenjadi tanggungjawab Batan, dan

pihak KS tidak perlu "repot-repot"

mengurus limbahnya denganmenyiapkan segala keperluan sepertitersebut di atas.

Khusus kepada Bapeten,sebaiknya setiap melakukan inspeksi,dan menemukan adanya zat radioaktifyang sudah tidak digunakan lagi,sebaiknya menyarankan untuk segeramengirimkannya ke Batan, bukanmalah menyarankan untuk menyimpanlimbah tersebut di lokasi pabrik. Halini sangat perlu untuk menghindaripersepsi seolah-olah Bapeten inginmencari peluang memperbanyak tempatyang ingin diinspeksi. Padahal sampaiakhir tahun 1999 saja mereka telahmengeluarkan izin pemanfaatan zatradioaktifsebanyak 1307 buah. Hal iniberarti sangat banyak tempat-tempatyang harus diinspeksi clan itu tersebardi seluruh Indonesia.

Seperti telah dijelaskansebelumnya, besarnya biayapenyimpanan limbah radioaktif telahdiuraikan secara garis besar. Namumsecara mendetail, tentu saja pihakBatan yang menguasainya. Untuk itupihak Batan dihimbau agar

mengajukan penawaran penyimpananlimbah kepada pemilik limbahradioaktif semurah mungkin, namum

jangan sampai meninggalkan aspekkeselamatan terhadap dampakradiasinya bagi pekerja sendiri apalagibagi lingkungan sekitar. Biayapenyimpanan ini akan menjadi murahapalagi jika dikaitkan dengan misiBatan yang non-profit oriented.

Dari seluruh uraian di atastersebut serta filosofi penangananlimbah radioatif yang ada saat ini,masalah limbah radioaktif tersebutakan sangat sulit terpecahkan. Untuk

t'vId/nL.//'1t'/1/1 Va' ~ Na / 2000 ~

Page 6: BENARKAH BIA Y A PENYIMP ANAN LIMBAH RADIOAKTIF …digilib.batan.go.id/e-jurnal/Artikel/Buletin-Limbah/vol5no2th-2000/... · dan bahkan kalau bisa diupayakan agar menjadi "pahlawan"

ARTIKEL

ire disarankan adanya suatu pembahanparadigma di dalam memandanglimbah radioaktif tersebut. Pembahanparadigma yang dimaksud adalahdengan menggunakan konsep mini-misasi limbah. Dalam konsepminimisasi limbah tersebut, limbahyang dimaksud hams dianggap sebagaibahan baku. Dengan kata lain hamsdilakukan upaya pemanfaatan limbahbaik ire melalui proses penggunaankembali (reuse), daur clang (recycle),atau perolehan kembali (recovery)tergantung kondisi dan peruntukankembali limbah tersebut. Selain haltersebut ada lagi upaya yang mungkindapat dilakukan yaitu pertukaranlimbah (waste exchange) seperti ysngtelah diuraikan pada Buletin Limbahterbitan sebelumnya. Dengan demikiandiharapkan limbah yang ditimbulkanoleh salah satu pabrik, mungkin masihbisa digunakan oleh pabrik yang lain.Hal tersebut dapat dilaksanakanapabila ada wadahnya. Untuk saat inisebagai wadah yang dimaksud bisadilaksanakan oleh Batan. Batan yangdalam tugas utan1anya adalahmelakukan penelitian dan pengem-bangan (Litbang) di bidang nuklir,sudah sehamsnya memandang limbahradioaktif yang mereka terima daripihak industri tersebut untuk dapatdigunakan kembali oleh industri yanglain atau untuk keperluan lain,

daripada memandangnya sebagailimbah yang kemudian dilakukanproses immobilisasi dan selanjutnyadisimpan di dalam gudang. Hal inidimungkinkan karena pihak Batan telahmemiliki data tentang berbagaiaktivitas zat radioaktif sertapenggunaan bahan tersebut se-belumnya, dan hal ini telah didukung

0

oleh fasilitas dan SOM yang memadaiyang dimilikinya. Bisa saja limbahyang dari industri "A" misainya sudahtidak dapat digunakan lagi karenaaktivitasnya telah menurun, namunbagi industri lainnya, mungkin masihdapat digunakan, baik denganperlakuan beberapa modifikasi ter-hadap bahan tersebut agar bisadigunakan atau mungkin tanpamodifikasi sedikitpun. Jika hat inidilakukan, maka pihak Batan akan

mendapat keuntungan ganda yaitukeuntungan dari memasarkan/menjual"limbah" yang sudah dimodifikasitersebut, tersedianya bahan baku yangseharusnya dibeli namun malah dibayaroleh penghasil limbah, dan yang takkalah pentingnya adalah meningkatkankreativitas pegawai Batan sendiriterutama untuk dapat memenuhikebutuhan pasar. Jika upaya mini-misasi limbah seperti yang disarankandi atas dilaksanakan, maka biayapenyimpanan limbah radioaktif diBatan mungkin masih dapat dikurangilagi daTi yang sudah ada saat ini.

Secara keseluruhan pelak-sanaan program tersebut akan meng-hasilkan manfaat sebagai berikut:1. Penggunaan sumberdaya alam

akan lebih efektif dan efisien.2. Mencegah atau mengurangi

terbentuknya limbah dan bahan

pencemar lainnya.3. Mencegah atau mengurangi ber-

pindahnya bahan pencemar antarmedia.

4. Mengurangi terjadinya fisikokesehatan manusia dan lingkungan.

5. Mengurangi biaya pentaatanhukum.

6. Mengurangi atau terhindar dari

biaya pembersihan lingkungan.t'u/d//JLJI1t'/1'1 Vol ~ No /.zoro

Page 7: BENARKAH BIA Y A PENYIMP ANAN LIMBAH RADIOAKTIF …digilib.batan.go.id/e-jurnal/Artikel/Buletin-Limbah/vol5no2th-2000/... · dan bahkan kalau bisa diupayakan agar menjadi "pahlawan"

ARTIKEL

Semoga bahan radioaktifsemakin terasa manfaatnya bagi kitasemua, demikian juga dengan industrinuklir semakin maju dan berwawasanlingkungan.

Namun yang utama dariseluruh uraian tersebut di atas adalahapakah ada keinginan yang kuat daritingkat pimpinan atau pengambilkeputusan untuk melak -sanakanprogram minimisasi limbah tersebut.

Jika ha1 ini tidak ada makakasus hilangnya bahan radioaktif milikPT. KS mungkin akan terulang kembalipada perusahaan lain.

~t'uId/nL./I1t'/i/1 Va(:J No. / 2tXXJ

Page 8: BENARKAH BIA Y A PENYIMP ANAN LIMBAH RADIOAKTIF …digilib.batan.go.id/e-jurnal/Artikel/Buletin-Limbah/vol5no2th-2000/... · dan bahkan kalau bisa diupayakan agar menjadi "pahlawan"

0 t'uldti7L/I1t'..4I1 Va:' ~ No. / 2(X:.t;)