belum diserahkan pus -...

4
Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPI( Rl Perwal<ilan Provinsi Bali Bal Post Edisi Hal i Belum Diserahkan Pus Lt, Gedung BLK Rusak Bangli (Bali Post) - . G9d3ng Bala_i_Latihan Kerja (BtI{) Bangli yang dibangun pemer- intah_Pusat di Kayuambua Susut kini mrrlai mengalami kerusakan. P_ada bagiarr plafonnya jeLol. Kendati demikian, Dinas Sosial Tenaga F"-tl" dan Tra_nsmlgrasi (Disosnakertrans) Bangli selaku pengelola belum bisa melakukan perbaikan terhadap gedung tersebui lanlaran bangunan itu masih tercatat sebagai aset pusat. Kepala Disosnakertrans Bangli Nen- gah Sukarta, Minggu (20/9) kemarin menjelaskan, gedung yang berada di be- lakang Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) tersebut dibangun oleh pemerintah Pusat sekitar tahun 2008 lalu. Gedung tersebut terdiri dari tiga ruang praktik, tiga ruang teori, satu ruang manajemen dan gudang. Keseluruhan gedung tersebut dibangun sebagai penunjang dari kegiatan BIJ( Diakuinya, gedung yang sudah sempat digunakan untuk menggelar beberapa kali kegiatan memang mengalami keru- sakan di beberapa bagian. Salah satunya bagian plafon yang jebol. Di samping itu toiletnya juga rusak. Kendati demikian, pihaknya mengaku tidak mampu ber- buat banyak untuk memperbaikinya. Lantaran sejauh ini bangunan itu masih tercatat sebagai aset pusat. "Bangunan itu belum diserahkan oleh pusat ke kami. Sehingga tidak ada dasar kami untuk memperbaikinya. Status penggunaannya juga belum jelas," terangnya. Dijelaskan program yang selama ini dikelola BLK Bangli terdiri dari beberapa jenis yakni konveksi (menjahit), pari- wisata (salon dan spa), konstruksi ban- gunan, las, perbengkelan (otomotif berat dan ringan), manajemen usaha (ekonomi kreatif) dan percetakan (sablon). Hanya saja untuk menyelenggara- kan program tersebut, jumlah instruk- tur yang dimiliki masih minim, yakni dua orang untuk bidang manajemen dan pariwisata. Diungkapkan dari delapan bidang usaha yang selama ini dikelola, yang paling diminati adalah usaha menjahit, perbengkelan serta pariwisata. (kmb40) I ffi * it $r ,: BLK - Kondisi Gedung BLK di Kayuambua yang sebggian mulai rusah.

Upload: doandung

Post on 18-Aug-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPI( Rl Perwal<ilan Provinsi Bali

Bal Post

Edisi

Hal

i

Belum Diserahkan Pus Lt,

Gedung BLK RusakBangli (Bali Post) -. G9d3ng Bala_i_Latihan Kerja (BtI{) Bangli yang dibangun pemer-intah_Pusat di Kayuambua Susut kini mrrlai mengalami kerusakan.P_ada bagiarr plafonnya jeLol. Kendati demikian, Dinas Sosial TenagaF"-tl" dan Tra_nsmlgrasi (Disosnakertrans) Bangli selaku pengelolabelum bisa melakukan perbaikan terhadap gedung tersebui lanlaranbangunan itu masih tercatat sebagai aset pusat.

Kepala Disosnakertrans Bangli Nen-gah Sukarta, Minggu (20/9) kemarinmenjelaskan, gedung yang berada di be-lakang Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)tersebut dibangun oleh pemerintah Pusatsekitar tahun 2008 lalu. Gedung tersebutterdiri dari tiga ruang praktik, tiga ruangteori, satu ruang manajemen dan gudang.Keseluruhan gedung tersebut dibangunsebagai penunjang dari kegiatan BIJ(

Diakuinya, gedung yang sudah sempatdigunakan untuk menggelar beberapakali kegiatan memang mengalami keru-sakan di beberapa bagian. Salah satunyabagian plafon yang jebol. Di samping itutoiletnya juga rusak. Kendati demikian,pihaknya mengaku tidak mampu ber-buat banyak untuk memperbaikinya.Lantaran sejauh ini bangunan itu masihtercatat sebagai aset pusat. "Bangunan

itu belum diserahkan oleh pusat ke kami.Sehingga tidak ada dasar kami untukmemperbaikinya. Status penggunaannyajuga belum jelas," terangnya.

Dijelaskan program yang selama inidikelola BLK Bangli terdiri dari beberapajenis yakni konveksi (menjahit), pari-wisata (salon dan spa), konstruksi ban-gunan, las, perbengkelan (otomotif beratdan ringan), manajemen usaha (ekonomikreatif) dan percetakan (sablon).

Hanya saja untuk menyelenggara-kan program tersebut, jumlah instruk-tur yang dimiliki masih minim, yaknidua orang untuk bidang manajemendan pariwisata. Diungkapkan daridelapan bidang usaha yang selama inidikelola, yang paling diminati adalahusaha menjahit, perbengkelan sertapariwisata. (kmb40)

I

ffi

*it$r,:

BLK - Kondisi Gedung BLK di Kayuambua yang sebggian mulai rusah.

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali

BaI Post

Edisi

Hal 6

i4qEi

,,;r11iF'q^,qw

Kejari Selidiki Sisa Dana Proyek IPAL di AbtuarvDigunakan Beli GongBangli (Bali Post) -

Kejaksaan Negeri (Kejari) Ban-gli selama ini telah merneriksasejumlah saksi terkait proyekpembangunan instalasi pengo-lahan air limbah (IPAL) di DesaAbuan Susut. Dari hasil pemerik-saan terungkap terdapat e,fisiensidana dalam proses pembar,rgunantersebut. Oleh kelompok swadayamasyarakat setempat, sisa danasenilai Rp 68 juta itu digunakanuntuk membeli seperangkat gonguntuk Pura Dalem.

Kasi Pidsus Kejari BangliBagus Putra saat ditemui belumlama ini mengatakan, untukmengetahui kejelasan dari proyektersebut, selama ini pihaknya su-dah melakukan pembriksaan ter-hadap sejumlah saksi. Di arrtaran-ya Ketua Kelompok SwadayaMasyarakat setempat, sekretaris,bendahara dan beberapa orang

lainya. Dari hasil pemeriksaantersebut diketahui bahwa IPALtersebut sudah selesai dibaneundua tahun lalu. Dari sekitar-Rp300 juta dana yang digunakanuntuk membangun IPAL, terda-pat sisa Rp 68 juta.

Adanya sisa dana tersebutdikarenakan saat proses pem-bangunannya ada upaya efisiensiyang dilakukan masyarakat."Selama proses pembangunannyamasyarakat lebih banyak gotongroyong, sehingga ada efisiensidana," terangnya. Kendati de-mikian diakuinya kualitas IPALtersebut sudah sesuai denganspesifikasi.

Selanjutnya oleh kelompokdana yang tersisa tersebut digu-nakan untuk membeli seperang-kat gong untuk Pura Dalemsetempat. Kendati ada danayang digunakan tidak sesuai

peruntukkan, namun Bagusmenilai tidak ada upaya pi[aktertentu untuk menguntung-kan diri sendiri. Pasalnya gongyang dibeli tersebut digunakanuntuk kepentingan masyarakatumum. "Dalam hal ini sava me-lihat tidak ada niat dari pihaktertentu untuk menguntungkandiri sendiri," terangnya. Kendatidemikian, pihaknya mengakuakan tetap berkoordinasi denganBPKP.

Sebagaimana yang diberitakansebelumnya, Kejari Bangli diam-diam membidik proyek pemban-gunan IPAL di Desa Abuan Susut.Korps Adhyaksa ini mengendusadanya ketidakberesan dalamproyek tersebut. Jaksa sempatmenduga pembangunan IPALtidak sesuai spesifikasi. Selain itudiduga beberapa dana tidak ses-uai peruntukkannya. (kmb40)

5

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali

W Bati Post

Pascakeluarnya SP3 Kasus Dermaga Gunaksa

asib Tiga Tersangka -inTak Jelas

SP3 untuk kasus Dermqga Gu-naksa pada Kamis (1719) lalu.Namun, Akmal mengatakantidak tahu perkembangan ketigatersangka tersebut' "DitanYa-kan saja langsung ke Keja.riKlungkung Yang menanganr'ielasnva."

Kaiipidsus Kejari KlungkY.tgMade Pasek, Minggu (20/9) ke-marin sudah berusaha dihubun-ei untuk dimintai konfimasi'Walau ponselnYa aktif, namunbelum mau dijawab. Sementarasebelumnya, tiga tersangka sisadalam kasus Dermaga GunaksaKlungkung Yaitu I'B. Susila. Ar-dani dan Hendrawati ini ment-pakan pembeli tanah di lahanyang akan digunakan sebagatDermaga Gunaksa.

Salih satu tersangka I.B'

{qF}

4.;rirc,q\qw

Denpasar (Bali Post) -Pascadikeluarkannya rekomendasi Surat Perintah

Penghentian Penyidikan (SPB) untuk tiga kasus korupsi dandua kasus pencucian uang dalam kasus Derrnaga Gunaksa,Klungkung, kini banyak mencuat isu tak sedap. Pasalnya,status tersangka itu sudah berlangsung sejak lama.

Akmal Kodrat, jaksa seniordi Pidsus Kejati Bali, berdalihbahwa tiga orang yang pernahditetapkan sebagai tersangka,salah satunya Anggara JuniSari, hanya diperalat oleh man-tan Bupati Klungkung WayanCandra. "Dia hanya diperalatPak Candra," katanya, akhirpekan kemarin.

Selain itu, setelah keluar re-komendasi tiga orang itu, masihada tiga tersangka lainnya yangnasibnjra belum jelas. Ketigatersangka merupakan pembeli

tanah di Dermaga Gunaksa,Klungkung, yang menerimaganti rugi dari pemerintah saatdilakukan pembebasan lahanyang tidak ada kaitannya den-gan perbuatan dari terpidanalainnya. Ketiga tersangka terse-but yaitu I.B. Susila, I GustiAyuArdani dan Ni Luh NyomanHendrawati.

Status ketiga tersangka inisempat ditanyakan kepada jaksaKejaksaan Tinggi (Kejati) BaliAkmal Kodrat usai menyampai-kan*.eluarnya lima rekomendasi

Susila yang sempat dihadirkansebagai saksi dalam perkaramantan Bupati Klungkung IWayan Candra menyatakanhanya mendengar di lokasitersebut akan digunakan inves-tor asing untuk membuat ako-modasi wisata. Karena tergiurdan ada tawaran warga Yangmenjual tanah, ia pun membelitiga bidang tanah di lokasi terse-but dengan luas masing-masing90 are, 34 ate dan 69 are. Saatitu, Susila membeli sekitar bu-lan Oktober 2007 dengan hargaRp 8 juta per are. Baru sekitar3 bulan, tepatnya Pada Januari2011, tanah yang dibelinYatersebut terkena Pembebasanlahan untuk Dermaga Gunaksa.Susila mengaku hamPir se'bagian besar tanahnYa terkena

Edisi

Hal

| 3q^in, Ll *?LzrfllzrlQ5

pembebasan dan dibayar Rp 14juta per are.

Selain tiga tersangka ini,masih ada beberapa tersangkalainnya yang kasusnya sudahdi-SPg atau dihentikan olehkejaksaan dengan alasan tidakterbukti keterlibatannya. Re-komendasi SP3 ini dikeluarkanuntuk tiga kasus korupsi Der-maga Gunaksa untuk tersangkaNi Made Anggara Juni Sari,S.T., M.Si., I Dewa Ayu BudhiArini dan I Nengah Meregeg.(kmb37)

Berita ini bisa dikomentaripada acara Citra Bali

Radio Global FM

Pukul 08.00 - 09.30 wfta!

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali

'i' -..:]i..ljy -rl

QW+ Bal Post

Edisi

Hal

i

Tak Ditertibkan

Seluruh Usaha Galian C

Sebudi llegalArnlapura (Bali Post) -

Seluruh usaha galian C di Desa Sebudi Kecamatan Selat, Kara_ngasem slatini tak lagi mengantongi izin. Meski tergolong ilegal, puluhan titik lokasi galianmasih beioperaii mengeruk kaki Gunung Agung hingga kini. Ironisnya, tidakada satu pun lembaga terkait yang berani melakukan penertiban.

Dilihat dari data izin usahapertambangan bahan galianC Karangasem, hasil pen-dataan Bagian Ekonomi Pem-kab Karangasem, sejak tahun2014 hingga kini, izin galianC hanya diterbitkan untuklokasi galian di KecamatanBebandem dan Kubu. Dari 36izin yang diterbitkan KantorPelayanan Perizinan Terpadu(KPPT), hanya dua di antaran-ya berada di Kecamatan Be-bandem. Yakni atas nama I.Nengah Birit dengan nomorizin 16/KPPT/2014 seluas satuhektar. Kedua, atas nama IGusti Made T\rsan @f Dharma

Bhuana Karya) dengan nomorizin 01/KPPT/2015 tanggal 15

Januari 2015.Sementara 34 izin lain'

nya tersebar untuk sejumlahIokasi salian di KecamatanKubu. Seperti di Desa Tulam-ben (Banjar Dinas BatudawaKelod), Baturinggit (BanjarDinas Baturinggit Kelod), Su-kadana (Banjar Dinas MekarSari, Lebah, Tigaron, Bukit'Nusu) dan TianYar (BanjarDinas Dharma Winangun).lokasi galian masing-masingseluas satu hektar. Izin untuklokasi galian di Desa Sebudi'terakhir dikeluarkan KPPT

Karangasem pada 12 Juli 2012sampai dengan 12 Juli 2013atas nama I Ketut Wirata.Meski sudah tak lagi menge-luarkan izin, pantauan di DesaSebudi belum lama ini, aktivitas galian dengan mengerukkaki Gunung Agung tersebutmasih berlangsung.

Setiap hari ribuan trukhilir-mudik mengangkut pasirhasil galian. Begitu juga den-gan aktivitas mesin dan alatberat yang meraung-raungsepanjang hari mengeruk per-mukaan bumi. Meski sudahmelewati batas hingga 500meter, namun pengerukan

tetap berlangsung hingga kinisudah mencapai kedalaman700 meter. Penjabat PerbekelDesa Sebudi I Gusti NgurahDyumatsna mengatakan saatini ada sekitar 34 titik lokasigalian C di desa setempat. Se-mentara pihaknya tidak bisaberbuat banyak, karena usahagalian C menjadi wewenangpemerintah daerah.

Kepaia I{PPI Karangasem IKetut Sumarta dihubungi Min-ggu (20/9) kemarin, mengakr.ripihaknya sudah tidak mener-bitkan izin lokasi galian di Ke-camatan Selat (Desa Sebudi).Demikian juga di KecamatanRendang, karena sudah tidakmemenuhi syarat ketinggianmaksimal 500 meter, seba-saimana diatur dalam PerdanfnW Kabupaten Nomor 17Tahun 2012. "Kalau sudah takmemenuhi syarat, tentu izin

tak bisa dikeluarkan. Munculpertanyaan kenapa masihberoperasi, soal itu mohonjangan tanya saya. Tugas sayahanya di perizinan," katanya.

Kasat Pol PP KarangasemIwan Suparta dihubugi Min-ggu kemarin mengaku belummengetahui informasi masihberoperasinya pusat galianC di Desa Sebudi. Pihaknyamenegaskan bakal mengecekkembali lokasi galian di DesaSebudi, sebelum mengambillangkah-langkah berikutnyasebagaimana diatur dalam per-da. Selain itu, pihaknya jugaberkoordinasi dengan instansiterkait lainnya, seperti KPPTKarangasem. "Kami akan cekdulu ke lokasi, kalau memangdemikian (masih beroperasitanpa izin) tentu kami akanambil tindakan tegas," kataIwan. (kmb3r)

I

t'{