bell junk ai

Upload: agung-ngurah-ray

Post on 14-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 BELL Junk Ai

    1/20

    LAPORAN KASUS

    BELLS PALSY

    Oleh :

    I Gusti Agung Ngurah Rai J (08700295)

    Pembimbing

    Dr. UTOYO SUNARYO Sp. S

    SMF ILMU PENYAKIT SARAF

    RSUD Dr. MOH SALEH PROBOLINGGO

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA

    SURABAYA

  • 7/29/2019 BELL Junk Ai

    2/20

    2013

    SMF ILMU PENYAKIT SARAF

    FK UWKS / RSUD MOH. SALEH PROBOLINGGO

    Nama Dokter Muda : I Gusti Agung Ngurah Rai J

    NPM : 08 700 295

    Dokter Penguji / Pembimbing : dr. Utoyo Sunaryo, Sp.S

    DOKUMEN MEDIK UNTUK DOKTER MUDA

    IDENTITAS PENDERITA

    Nama pasien : Nn. Risa Umami

    Jenis kelamin : Perempuan

    Umur : 18 tahun

    Alamat : Desa Laweyan

    Suku : Jawa

    Agama : Islam

    Status marital : Belum Menikah

    Ruangan : Poli Saraf Pekerjaan : Pelajar SMA

    No. CM : 171191

    MRS : -

    Tanggal pemeriksaan : 31-07-2013

    SUBYEKTIF (S) DATA DASAR

    (Autoanamnesa)

    Keluhan utama : Mata kanan tidak bisa nutup

    Riwayat penyakit sekarang :

    Pasien mengeluh mata kanannya tidak dapat menutup sejak 1 minggu yang lalu. Sakitnya terus-

    terusan dan muncul secara tiba-tiba. Selama sakit, wajah sebelah kanan biasa saja tidak ada nyeri

  • 7/29/2019 BELL Junk Ai

    3/20

    namun ketika berkendara pasien mengeluh mata kanannya perih karena tidak dapat menutup

    sempurna. Ketika menangis mata kanan pasien sama sekali tidak dapat mengeluarkan air mata.

    Pasien juga mengeluh bibirnya mencong ke sisi yang sehat yaitu ke kiri. Nafsu makan dan

    minum biasa saja namun pasien merasa kesulitan bila makanan masuk mulut, makan tersebut

    sering keluar dari mulut sebelah kanan, salama makanan masuk ke mulut lidah sisi kanan tidak

    bisa merasakan makanan tersebut dan selama makan tidak ada kesulitan dalam menelan, dan

    tidak ada mual muntah. Kalau berbicara masih lancar tidak pelo. Pasien tidak mengeluh pusing

    dan sakit kepala. Tidak ada riwayat trauma.

    Riwayat penyakit dahulu

    Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami sakit seperti ini

    Selama ini pasien tidak pernah terjatuh hingga membentur kepala

    HT (-)

    DM (-)

    Riwayat pengobatan: pasien sempat berobat ke puskesmas dan mendapat obat tapi pasien tidak

    mengetahui obat yang didapat dan selama pengobatan tidak menemukan perbaikan

    Riwayat intoksikasi : Tidak ada alergi obat dan makanan

    Riwayat keluarga: tidak ditemukan

    Riwayat kebiasaan:pasien tidak pernah tidur di lantai dan tidak sering memakai kipas

    Riwayat sosial ekonomi: -

    OBYEKTIF (O)

    Status Interna Singkat :

    - Tensi : 110/70mmhg

    - Nadi : 100x/menit

    - RR : 19x/mnt

    - Suhu : 36C

    - Gizi : cukup

    - Kepala : a/i/c/d = -/-/-/-

    - Leher : Pembesaran tyroid & KGB = -/-

  • 7/29/2019 BELL Junk Ai

    4/20

    - Paru-paru : Vesikuler =+/+, Rhonki / Wheezing = -/-

    - Jantung : Suara S1S2 tunggal regular, murmur= -

    - Abdomen : Datar, Nyeri tekan (-), BisingUsus= + (Normal)

    - Hepar & Lien : Tidak ada pembesaran

    - ekstremitas : Akral hangat(+), Edema(-)

    Status Psikiatri Singkat

    Emosi dan afek : Stabil

    - Proses berpikir : Dalam Batas Normal

    Bentuk : Realistik

    Arus : Koheren

    Isi : Halusinasi(-)

    - Kecerdasan : Dalam Batas Noormal

    - Ingatan : Dalam Batas Normal

    - Pencerapan : Dalam Batas Normal

    - Kemauan : Dalam Batas Normal

    - Psikomotor : Dalam Batas Normal

    Status Neurologik

    A. Kesan Umum :

    - Kesadaran

    kualitatif : Compos Mentis

    kuantitatif : G C S : 4-5-6

    - Pembicaraan

    disartri : (-)

    monoton : (-)

    scanning : (-)

    afasia

    - motorik : (-)

    - sensorik : (-)

  • 7/29/2019 BELL Junk Ai

    5/20

    - Amnestik (anomik) : (-)

    - Kepala

    Bentuk / besar : Bulat

    Asimetris : (-)

    Sikap paksa : (-)

    Torticollis : (-)

    - Muka

    Mask : (-)

    Myopathik : (-)

    Fullmoon : (-)

    Lain lain : (-)

    B. Pemeriksaan Khusus :

    A. Rangsangan Selaput Otak

    - Kaku Kuduk : (-)

    - Laseque Test : (-)

    - Kernig Test : (-)

    - Brudzinski Tanda Leher : (-)

    - Brudzinski Tungkai Kontra lateral : (-)

    - Brudzinski Tanda Pipi : (-)

    - Brudzinski Tanda simpisis pubis : Tidak dilakukan

    B. Saraf Otak

    Nervus I KANAN KIRI

    Anosmia

    Hiposmia

    Parosmia

    Halusinasi

    Tidak dilakukan

  • 7/29/2019 BELL Junk Ai

    6/20

    Nervus II KANAN KIRI

    Visus (+) (+)

    Yojaya penglihatan (+) (+)

    Melihat warna (+) (+)

    Funduskopi Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    Nervus III , IV , VI KANAN KIRI

    Kedudukan bola mata : Tengah Tengah

    Pergerakan bola mata :

    ke nasal (+) (+)

    ke temporal atas (+) (+)

    ke bawah (+) (+)

    ke atas (+) (+)

    ke temporal bawah (+) (+)

    Celah mata (ptosis) (+) (-)

    Pupil

    Bentuk Bulat Bulat

    Lebar 3mm 3mm

    Perbedaan lebar Isokor Isokor

    r. cahaya langsung (+) (+)

    r. cahaya konsensuil (+) (+)

    r. akomodasi (+) (+)

    r. konvergensi (+) (+)

    Nervus V KANAN KIRI

    Cabang motorik

    otot masseter (+) (+)

    otot temporal (+) (+)

    otot pterygoideus int / ext (+) (+)

    Cabang sensorik ( 1 ) (+) (+)

    ( 2 ) (+) (+)

  • 7/29/2019 BELL Junk Ai

    7/20

    ( 3 ) (+) (+)

    Refleks kornea langsung (+) (+)

    Refleks kornea konsensuil (+) (+)

    Nervus VII KANAN KIRI

    Waktu diam

    kerutan dahi (-) (-)

    tinggi alis Simetris Simetris

    sudut mata Turun Normal

    lipatan nasolabial Turun Normal

    Waktu gerak

    Mengerut dahi (-) (+)

    Menutup mata (-) (+)

    Bersiul (-) (+)

    Memperlihatkan gigi (-) (+)

    Pengecapan 2/3 dpn lidah (-) (+) ditanyakan

    Hyperakusis (-) (-)

    Sekresi air mata (-) (+) ditanyakan

    Nervus VIII KANAN KIRI

    Vestibular

    Vertigo

    Nistagmus ke

    Tinnitus aureum

    Cochlear

    Weber

    Rinne

    Schwabach

    Tuli konduktif

    Tuli perseptif

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

  • 7/29/2019 BELL Junk Ai

    8/20

    Nervus IX , X

    Bagian Motorik

    Suara biasa / parau / tak bersuara : Suara biasa

    Menelan : Bisa

    Kedudukan arcus pharynx : Normal

    Kedudukan uvula : Di tengah

    Pergerakan arcus pharynx / uvula : Normal

    Vernet rideau phenomenon : Tidak dilakukan

    Detik jantung : Normal

    Bising usus : Normal

    Bagian sensorik

    Refleks muntah (pharynx) : Tidak dilakukan

    Refleks pallatum molle : Tidak dilakukan

    NERVUS XI KANAN KIRI

    Mengangkat bahu Normal Normal

    Memalingkan kepala Normal Normal

    NERVUS XII

    Kedudukan lidah

    waktu istirahat ke Tengah Tengah

    waktu gerak ke Tengah Tengah

    Atrofi (-) (-)

    Fasikulasi / tremor (-) (-)

    Kekuatan lidah menekan (+) (+)

    bagian dalam pipi

    3. Extremitas

  • 7/29/2019 BELL Junk Ai

    9/20

    A. Superior

    Inspeksi

    Atrofi otot : (-)

    Pseudohypertrofi : (-)

    Palpasi

    Nyeri : (-)

    kontraktur : (-)

    konsistensi : padat kenyal

    Perkusi

    normal : normal

    reaksi myotonik : (-)

    Motorik

    Kekuatan otot

    ( N.B : 5 = normal (100%) , 4 = dpt melawan tahanan minimal (75 %), 3= dpt melawan gravitasi

    (50%), 2= dpt menggerakan sendi (25%), 1 = msh ada kontraksi otot (10%), 0 = tidak ada gerak

    sama sekali (0%).

    Lengan kanan kiri

    - M. Deltoid (abduksi lengan atas): 5 5

    - M. biceps (flexi lengan bawah): 5 5

    - M. Triceps (ekstensi lengan bawah): 5 5

    - Flexi sendi pergelangan tangan: 5 5

    - Ekstensi pergelangan tangan : 5 5

    - Membuka jari jari tangan : 5 5

    - Menutup jari jari tangan : 5 5

    Tonus otot

    - tonus otot lengan (N) (N)

    - hypotoni (-) (-)

    - Spastik (-) (-)

    - rigid (-) (-)

    - rebound Phenomen tidak dilakukan

    Refleks fisiologis

  • 7/29/2019 BELL Junk Ai

    10/20

    - B P R (+) (+)

    - T P R (+) (+)

    Refleks Patologis

    - Hoffman (-) (-)

    - tromner (-) (-)

    SENSIBILITAS

    Eksteroseptik

    - Rasa nyeri superficial

    - Rasa suhu

    - Rasa raba ringan

    Proprioseptik

    - Rasa getar

    - Rasa tekan

    - Rasa nyeri tekan

    - Rasa gerak dan posisi

    Enteroseptik

    - Refered pain

    Rasa kombinasi

    - Stereognosis

    - Barognosis

    - Grapestesia

    - Sensory extinction

    - Loss of body image

    - Two point tactile discrimination

    B. Inferior

    Inspeksi

    Atrofi otot : (-)

    Pseudohypertrofi : (-)

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

  • 7/29/2019 BELL Junk Ai

    11/20

    Palpasi

    Nyeri : (-)

    kontraktur : (-)

    konsistensi : padat kenyal

    Perkusi

    normal : normal

    reaksi myotonik : (-)

    Motorik

    Kekuatan otot

    ( N.B : 5 = normal (100%) , 4 = dpt melawan tahanan minimal (75 %), 3= dpt melawan

    gravitasi (50%), 2= dpt menggerakan sendi (25%), 1 = msh ada kontraksi otot (10%), 0 = tidak

    ada gerak sama sekali (0%).

    Tungkai KANAN KIRI

    - Flexi artic coxae (tungkai atas) : 5 5

    - Extensi artic coxae (tungkai atas) : 5 5

    - Flexi sendi lutut (tungkai bawah) : 5 5

    - Extensi sendi lutut (tungkai bawah) : 5 5

    - Flexi plantar kaki : 5 5

    - Ekxtensi dorsal kaki : 5 5

    - Gerakan jari-jari : 5 5

    Tonus otot tungkai KANAN KIRI

    - hypotoni (-) (-)

    - Spastik (-) (-)

    - rigid (-) (-)

    - rebound Phenomenon (-) (-)

    Refleks fisiologis

    - KPR (+) (+)

    - APR (+) (+)

    Refleks patologis

  • 7/29/2019 BELL Junk Ai

    12/20

    Babinsky (-) (-)

    Chaddok (-) (-)

    Openheim (-) (-)

    Gordon (-) (-)

    Gonda (-) (-)

    Schaeffer (-) (-)

    Rossolimo (-) (-)

    Mendel-Bechterew (-) (-)

    Stransky (-) (-)

    SENSIBILITASEksteroseptik

    - Rasa nyeri superficial

    - Rasa suhu

    - Rasa raba ringan

    Proprioseptik

    - Rasa getar

    - Rasa tekan

    - Rasa nyeri tekan

    - Rasa gerak dan posisi

    Enteroseptik

    - Refered pain

    Rasa kombinasi

    - Stereognosis

    - Barognosis

    - Grapestesia

    - Sensory extinction

    - Loss of body image

    Two point tactile discrimination

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukanTidak dilakukan

  • 7/29/2019 BELL Junk Ai

    13/20

    C. Badan

    Inspeksi : Normal

    Palpasi

    Otot perut : Dalam Batas Normal

    Otot pinggang : Dalam Batas Normal

    Kedudukan diafragma: - gerak : Normal

    - istirahat : Normal

    Perkusi : Normal

    Auskultasi : Normal

    Motorik

    - Gerak Cervical vertebrae

    Fleksi

    Ekstensi

    Rotasi

    Lateral deviation

    - Gerakan dari tubuh

    Membungkuk

    Ekstensi

    Lateral deviation

    - Refleks-refleks

    Refleks dinding abdomen

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

  • 7/29/2019 BELL Junk Ai

    14/20

    Refleks interscapula

    Refleks gluteal

    Refleks cremaster

    Refleks anal

    D. Kolumna Vertebralis

    Kelainan lokal

    Skoliosis

    Kifose

    Kifoskoliosis

    Gibbus

    Nyeri tekan / ketok lokal

    Nyeri tekan sumbu

    Nyeri tarik sumbu

    Besar otot

    Atrofi

    Pseudohipertrofi

    Respon terhadap perkusi

    Normal

    Reaksi myotonik

    Palpasi otot

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

  • 7/29/2019 BELL Junk Ai

    15/20

    Nyeri

    Kontraktur

    Konsistensi

    E. Gerakan-gerakan involunter

    Tremor

    o Waktu istirahat : (-)

    o Waktu gerak : (-)

    Chorea : (-)

    Athetose : (-)

    Myokloni : (-)

    Ballismus : (-)

    Torsion spasme : (-)

    Fasikulasi : (-)

    Myokymia : (-)

    Tidak dilakukan

  • 7/29/2019 BELL Junk Ai

    16/20

    F. Gait dan keseimbangan

    Koordinasi

    Jari tangan-jari tangan : (+)

    Jari tangan-hidung : (+)

    Ibu jari kaki-tangan : Tidak dilakukan

    Tumit-lutut : Tidak dilakukan

    Pronasi-supinasi : Tidak dilakukan

    Tapping dgn jari-jari tangan : Tidak dilakukan

    Tapping dgn jari-jari kaki : tidak dilakukan

    Gait station

    Gait

    Jalan diatas tumit

    Jalan diatas jari kaki

    Tandem walking

    Jalan lurus lalu berputar

    Jalan mundur

    Hoping

    Berdiri dengan satu kaki

    Sebutkan macam-macam gait

    Hemiplegik gait

    Spastik gait

    Cerebellar gait

    Tabetic gait

    Steppage gait

    Waddling gait

    Parkinson gaitJiggling gait

    Station gait

    Station

    Romberg test

    Fungsi luhur

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

  • 7/29/2019 BELL Junk Ai

    17/20

    Apraxia

    Alexia

    Agraphia

    Fingeragnosia

    Membedakan kanan dan kiri

    Acalculia

    Refleks-refleks primitif

    Grasp reflex

    Snout reflex

    Sucking reflex

    Palmo-mental refleks

    Susunan saraf otonom

    Miksi

    Salivasi

    Gangguan Tropik

    Kulit

    Rambut

    Kuku

    Defekasi

    Gangguan vasomotor

    Sekresi keringat

    Ortostatik hipotensi

    Pemeriksaan Penunjang

    CT scan jika ada riwayat trauma

    Elektrik stimulasi dari saraf perifer dan otot untuk kasus dimana tidak terjadi kesembuhan

    sempurna atau untuk mencari etiologi parese N.VII

    Pemeriksaan Laboratorium :

    pemeriksaan darah lengkap, gula darah

    titer lyme (IgM dan IgG), pemeriksaan titer serum HSV

    Negatif

    Dalam batas normal

    Dalam batas normal

  • 7/29/2019 BELL Junk Ai

    18/20

    KESIMPULAN

    Anamnesa

    Pasien mengeluh mata kanan tidak bisa menutup sejak 1 minggu yang lalu

    Sakitnya terus-terusan dan muncul secara tiba-tiba

    Mata kanan juga perih ketika berkendara karena tidak dapat menutup sempurna

    Ketika menangis mata kanan pasien sama sekali tidak dapat mengeluarkan air mata

    Pasien juga mengeluh bibirnya mencong ke sisi yang sehat yaitu ke kiri

    Pasien merasa kesulitan saat makan, makanan tersebut sering keluar dari mulut sebelah

    kanan,

    Selama makanan masuk ke mulut lidah sisi kanan tidak bisa merasakan makanan tersebut

    tidak ada kesulitan dalam menelan, dan tidak ada mual muntah

    Bicara masih lancar tidak pelo

    Trauma (-)

    Pemeriksaan fisik :

    o KU : Baik

    o Tensi : 110/70 mmhg

    o Nadi : 100 x/menit

    o RR : 19 x/mnt

    o Suhu : 36C

    o Nervus VII KANAN KIRI

    Waktu diam

    kerutan dahi (-) (-)

    tinggi alis Simetris Simetris

    sudut mata Turun Normal

    lipatan nasolabial Turun Normal

    Waktu gerak

    Mengerut dahi (-) (+)

    Menutup mata (-) (+)

  • 7/29/2019 BELL Junk Ai

    19/20

    Bersiul (-) (+)

    Memperlihatkan gigi (-) (+)

    Pengecapan 2/3 dpn lidah (-) (+) ditanyakan

    Sekresi air mata (-) (+) ditanyakan

    Diagnosa Banding :

    1. Lesi perifer

    Otitis media,Ramsay Hunt syndrome, polyneuritis, tumor

    2. Lesi sentral

    Stroke, tumor

    ASSESMENT (A)

    DIAGNOSA :

    - Diagnosis Klinis : Mata kanan tidak bisa menutup

    Produksi air mata sebelah kanan kurang

    Mulut perot ke kiri

    Makan dan minum susah

    Gangguan pengecapan 2/3 depan lidah kanan

    - Diagnosis Topik : N.VII perifer

    - Diagnosis Etiologi : Bells palsy

    PLANNING

    TERAPI

    Terapi Umum

    Kortikosteroid (Prednison 60mg)

    Tetes mata

    vitamin B12 3x500g

    Terapi Khusus

    Tidak ada terapi khusus untuk penanganan bells palsy

  • 7/29/2019 BELL Junk Ai

    20/20

    DIAGNOSA

    DIAGNOSA :

    - Pemeriksaan Laboratorium

    - Pemeriksaan darah lengkap

    - Titer lyme (IgM dan IgG), pemeriksaan titer serum HSV

    - Elektrik stimulasi dari saraf perifer dan otot untuk kasus dimana tidak terjadi kesembuhan

    sempurna atau untuk mencari etiologi parese N.VII

    EDUKASI :

    Sebaiknya tidak bepergian pada saat angin kencang atau cuaca dingin

    Pakai helm dengan pelindung wajah apabila hendak bepergian jauh dengan menggunakan

    kendaraan motor

    Rutin kontrol

    Rutin minum obat

    MONITORING :

    Rutin kontrol atau tidak

    Kelumpuhan N.VII perifer membaik atau tidak

    PROGNOSIS :

    Baik

    Faktor resiko yang berhubungan dengan prognosis yang buruk apabila:

    1) Usia > 60 tahun

    2) Paralysis lengkap

    3) Penurunan rasa kecap atau air liur mngalir ke sisi yang lumpuh

    4) Adanya nyeri telinga bagian posterior

    5) Penurunan sekresi air mata