belanja modal tanah

8
PERTANGGUNGJAWABAN PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA MODAL TANAH BELANJA MODAL TANAH DLM RANGKA DLM RANGKA REHABILITASI DAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI REKONSTRUKSI NAD – NIAS NAD – NIAS Muhardi Karijanto Badan Pelaksana Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias Berastagi, 31 Agustus 2007

Upload: muhardikarijanto

Post on 02-Jul-2015

151 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Belanja Modal Tanah

PERTANGGUNGJAWABAPERTANGGUNGJAWABAN N BELANJA MODAL BELANJA MODAL TANAHTANAHDLM RANGKA DLM RANGKA REHABILITASI DAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI REKONSTRUKSI NAD – NIAS NAD – NIAS

Muhardi Karijanto Badan Pelaksana Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-NiasBerastagi, 31 Agustus 2007

Page 2: Belanja Modal Tanah

POKOK-POKOK PIKIRAN DALAM PERTANGGUNGJAWABAN POKOK-POKOK PIKIRAN DALAM PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA MODAL TANAHBELANJA MODAL TANAH

POKOK-POKOK PIKIRAN DALAM PERTANGGUNGJAWABAN POKOK-POKOK PIKIRAN DALAM PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA MODAL TANAHBELANJA MODAL TANAH

1.1. Kesatuan Kebijakan Pertanahan;Kesatuan Kebijakan Pertanahan;

2.2. Kesatuan Alokasi Dana Belanja Modal Tanah;Kesatuan Alokasi Dana Belanja Modal Tanah;

3.3. Kesatuan Administrasi Pembiayaan, Pencatatan, Kesatuan Administrasi Pembiayaan, Pencatatan, dan Pelaporan Aset Tanah;dan Pelaporan Aset Tanah;

4.4. Kesatuan Penanggungjawab Pengelolaan Tanah: Kesatuan Penanggungjawab Pengelolaan Tanah: pengadaan => berfungsi => sertifikat => pengadaan => berfungsi => sertifikat => penyerahan asetpenyerahan aset

Page 3: Belanja Modal Tanah

DASAR HUKUM PERTANGGUNGJAWABAN DASAR HUKUM PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA MODAL TANAHBELANJA MODAL TANAH

1.1. UU No. 1/2004 ttg Perbendaharaan Negara;UU No. 1/2004 ttg Perbendaharaan Negara;

2.2. PP No. 24/2005 ttg Standar Akuntansi Pemerintahan;PP No. 24/2005 ttg Standar Akuntansi Pemerintahan;

3.3. Perpres No. 36/2005 jo No. 65/2006 ttg Pengadaan Tanah Perpres No. 36/2005 jo No. 65/2006 ttg Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan utk Kepentingan Umum;bagi Pelaksanaan Pembangunan utk Kepentingan Umum;

4.4. Permenkeu No. 59/PMK.06/2005 ttg Sistem Akuntansi dan Permenkeu No. 59/PMK.06/2005 ttg Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

5.5. Permenkeu No. 134/PMK.06/2005 ttg Pedoman Permenkeu No. 134/PMK.06/2005 ttg Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan APBN;Pembayaran dalam Pelaksanaan APBN;

6.6. Permenkeu No. 102/PMK.06/2006 ttg Petunjuk Permenkeu No. 102/PMK.06/2006 ttg Petunjuk Penyusunan & Revisi DIPA TA 2007;Penyusunan & Revisi DIPA TA 2007;

7.7. Peraturan Kep. BRR No. 23/PER/BP.BRR/VII/2006 ttg Peraturan Kep. BRR No. 23/PER/BP.BRR/VII/2006 ttg Pedum Pengadaan Tanah utk Rehab & Rekon;Pedum Pengadaan Tanah utk Rehab & Rekon;

8.8. Peraturan Kep. BRR No. 31/PER/BP.BRR/VII/2007 ttg Juklak Peraturan Kep. BRR No. 31/PER/BP.BRR/VII/2007 ttg Juklak Belanja Modal Tanah utk Rehab & Rekon;Belanja Modal Tanah utk Rehab & Rekon;

9.9. Perdirjen Perbendaharaan No. Per-66/Pb/2005.Perdirjen Perbendaharaan No. Per-66/Pb/2005.

Page 4: Belanja Modal Tanah

BELANJA MODAL TANAHBELANJA MODAL TANAH

Semua Semua pengeluaran/biaya yang pengeluaran/biaya yang digunakan untuk digunakan untuk pengadaan/pembelian/pembebasan pengadaan/pembelian/pembebasan dan penyelesaian termasuk dan penyelesaian termasuk pengeluaran untuk balik nama dan pengeluaran untuk balik nama dan sewa tanah, pengosongan, sewa tanah, pengosongan, pengurugan, perataan, pematangan pengurugan, perataan, pematangan tanah, pembuatan sertifikat, dan tanah, pembuatan sertifikat, dan pengeluaran lainnya sehubungan pengeluaran lainnya sehubungan dengan perolehan hak atas tanah dengan perolehan hak atas tanah yang bersifat administratif, misalnya yang bersifat administratif, misalnya perjalanan dinas, honor tim perjalanan dinas, honor tim pengadaan, dan bahan/ATK;pengadaan, dan bahan/ATK;

Page 5: Belanja Modal Tanah

NILAI PEROLEHAN ASET TANAHNILAI PEROLEHAN ASET TANAH

Nilai Perolehan Aset Tanah adalah semua Nilai Perolehan Aset Tanah adalah semua pengeluaran/biaya yang nyata-nyata dibebankan pengeluaran/biaya yang nyata-nyata dibebankan pada belanja modal tanah mulai dari pengadaan pada belanja modal tanah mulai dari pengadaan tanah sampai dengan tanah dimaksud dalam tanah sampai dengan tanah dimaksud dalam kondisi siap pakai;kondisi siap pakai;

Page 6: Belanja Modal Tanah

MEKANISME PEMBAYARAN MEKANISME PEMBAYARAN BELANJA MODAL TANAHBELANJA MODAL TANAH

Pembayaran pengadaan tanah untuk kepentingan Pembayaran pengadaan tanah untuk kepentingan umum dilaksanakan melalui mekanisme umum dilaksanakan melalui mekanisme pembayaran langsung (LS)pembayaran langsung (LS) kepada yg berhak kepada yg berhak..

Apabila tidak mungkin dilaksanakan melalui Apabila tidak mungkin dilaksanakan melalui mekanisme LS, dapat dilakukan melalui UP/ TUP.mekanisme LS, dapat dilakukan melalui UP/ TUP.Pengadaan tanah yang pembayarannya Pengadaan tanah yang pembayarannya dilaksanakan melalui UP/ TUP harus terlebih dilaksanakan melalui UP/ TUP harus terlebih dahulu mendapat ijin dispensasi dari Kantor Pusat dahulu mendapat ijin dispensasi dari Kantor Pusat Ditjen PBN / Kanwil Ditjen PBN sedangkan besaran Ditjen PBN / Kanwil Ditjen PBN sedangkan besaran uangnya harus mendapat dispensasi UP/ TUP uangnya harus mendapat dispensasi UP/ TUP sesuai ketentuan yang berlaku.sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 7: Belanja Modal Tanah

SYARAT2 PEMBAYARAN SYARAT2 PEMBAYARAN BELANJA MODAL TANAHBELANJA MODAL TANAHSYARAT2 PEMBAYARAN SYARAT2 PEMBAYARAN BELANJA MODAL TANAHBELANJA MODAL TANAH

1. Persetujuan Panitia Pengadaan Tanah untuk tanah yang luasnya lebih dari 1 (satu ) hektar di kabupaten/ kota;

2. Foto copy bukti kepemilikan tanah;3. Kuitansi; 4. SPPT PBB tahun transaksi; 5. Surat persetujuan harga; 6. Pernyataan dari penjual bahwa tanah tersebut

tidak dalam sengketa dan tidak sedang dalam agunan;

7. Pelepasan/ penyerahan hak atas tanah/ akta jual beli dihadapan PPAT;

8. SSP PPh final atas pelepasan hak;9. Surat pelepasan hak adat (bila diperlukan).

Page 8: Belanja Modal Tanah

Terima Kasih