belajar menanam padi dan singkong

18
Belajar Menanam Padi dan Singkong

Upload: rizki-saputera

Post on 27-Oct-2015

93 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Belajar Menanam Padi Dan Singkong

Belajar Menanam Padi dan Singkong

Page 2: Belajar Menanam Padi Dan Singkong

Menanam Padi Dalam Pot

HASIL BERLEBIH, PERAWATAN RINGAN Kini, padi tak hanya bisa ditemukan di pedesaan. Di tengah Kota Kembang, Bandung, Jawa Barat, tanaman padi bisa ditemukan di atas rumah. Anda juga bisa menanamnya. Bagaimana caranya?

Kisah ini berawal dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) yang ingin mengubah cara pandang masyarakat terhadap hutan dan lingkungan. Dr. Ir. Mubiar Purwasasmita (62) dan Sobirin Supardiyono (64), kemudian mengenalkan sistem tanam padi yang lebih ramah lingkungan. Namanya System of Rice Intensification (SRI). ”Dengan sistem ini, para petani bisa mendapatkan hasil dua kali lipat dari biasanya. Bila dulu satu hektar sawah menghasilkan sekitar 4 - 5 ton beras, SRI bisa menghasilkan beras 6 sampai 8 ton per hektar sawah. Bahkan ada yang bisa mencapai 10 ton,” kisah Mubiar. Sebelum sistem ini diterapkan di sawah petani, tahun 2002 , mubiar dibantu beberapa petani menanam padi dalam pot. Ternyata bisa, dan

menghasilkan. Dari puluhan pot yang ditanami padi, semuanya bisa tumbuh sampai panen. Bahkan, lebih baik dari sawah. Ada satu pot yang menghasilkan sampai setengah kilogram padi! Kelebihan menanam padi dalam pot, menurut Mubiar tidak perlu digenangi air. Selain itu, cara ini mengurangi perusakan hutan, karena masyarakat tak lagi perlu meninggalkan halamannya untuk

masuk ke hutan mencari tanah subur guna membuat sawah atau ladang. RAMAH LINGKUNGAN Dikatakan Mubiar, sistem ini sangat ramah lingkungan dan murah. “Bertani memakai pupuk itu sudah kuno. Kita mengolah lahan sebagai bioreaktor atau membuat tanah menjadi pabrik pupuk. Semuanya itu sebenarnya sudah diajarkan oleh para leluhur kita,” ucap dosen Fakultas Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung ini.

Caranya, “Kita kembali menggunakan kompos dan MOL (Mikro Organisme Lokal. Red.) yang bisa dibuat sendiri dan berbiaya murah. ” Cara menanam padi pun berbeda dengan cara menanam yang ada sekarang. Bibit padi cukup diletakkan saja di tanah yang sudah dicampur kompos. Umurnya hanya 5 hari, bukan 20 hari seperti sekarang. Dengan begitu, petani hanya membutuhkan 3 kilogram bibit per hektar, bukan 30 kilogram seperti sekarang. Dari satu butir bibit padi, lanjut Mubiar, bisa tumbuh menjadi sekitar 100 batang padi. ”Bila rumpun

padi banyak, tentu akan lebih banyak beras yang bisa dihasilkan petani,” kata Mubiar yang menyebut menggenangi sawah dengan air sebagai suatu kesalahan. ”Air yang menggenang akan membuat mikro organisme mati, calon anakan padi pun bisa busuk. Semua ini berpengaruh terhadap produksi panen,” paparnya. Kompos yang digunakan dalam sistem tanam SRI, lanjut Mubiar, membuat petani tak perlu memakai pupuk. “Saya memainkan bioreaktor tanah yang bisa diaktifkan oleh kompos, bukan dengan pupuk yang ada sekarang. Bila hal ini sudah diterapkan, tak ada

lagi pabrik-pabrik pupuk besar. Sebab, di bawah tanah sudah ada pabrik-pabrik pupuk kecil yang sedang bekerja.” Menurut Mubiar, kompos bukanlah pupuk. “Kompos hanya dipakai untuk menyediakan ruang untuk air, mikroba, dan akar tanaman. Tanaman pun dapat tumbuh dengan baik karena tanah didukung mikroba yang bisa menyediakan kebutuhan tanaman.” Imbas positif penggunaan kompos, “Tak ada lagi sampah dapur atau jerami yang dibakar dan

Page 3: Belajar Menanam Padi Dan Singkong

menimbulkan polusi. Semuanya dikumpulkan dan dibuat menjadi kompos atau MOL. Harga jual hasil penanaman dengan SRI juga lebih tinggi, pasalnya bisa disebut sebagai tanaman organik. Hasil produksi dengan SRI jelas organik, namun yang dibilang organik belum tentu menggunakan SRI,” kata suami dari Mintarsih ini.

Belajar Menanam Padi Dalam Pot

MENANAM PADI DALAM POT. Hasil Berlebih dan Perawatan Ringan Kini, padi tak hanya bisa ditemukan di pedesaan. Di tengah Kota Kembang, Bandung, Jawa Barat, tanaman padi bisa ditemukan di atas rumah. Anda juga bisa menanamnya. Bagaimana caranya?

Kisah ini berawal dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) yang ingin mengubah cara pandang masyarakat terhadap hutan dan lingkungan. Dr. Ir. Mubiar Purwasasmita (62) dan Sobirin Supardiyono (64), kemudian mengenalkan sistem tanam padi yang lebih ramah lingkungan. Namanya System of Rice Intensification (SRI).

”Dengan sistem ini, para petani bisa mendapatkan hasil dua kali lipat dari biasanya. Bila dulu satu hektar sawah menghasilkan sekitar 4 – 5 ton beras, SRI bisa menghasilkan beras 6 sampai 8 ton per hektar sawah. Bahkan ada yang bisa mencapai 10 ton,” kisah Mubiar.

Sebelum sistem ini diterapkan di sawah petani, tahun 2002 , mubiar dibantu beberapa petani menanam padi dalam pot. Ternyata bisa, dan menghasilkan. Dari puluhan pot yang ditanami padi, semuanya bisa tumbuh sampai panen. Bahkan, lebih baik dari sawah. Ada satu pot yang menghasilkan sampai setengah kilogram padi!

Kelebihan menanam padi dalam pot, menurut Mubiar tidak perlu digenangi air. Selain itu, cara ini mengurangi perusakan hutan, karena masyarakat tak lagi perlu meninggalkan halamannya untuk masuk ke hutan mencari tanah subur guna membuat sawah atau ladang.

Page 4: Belajar Menanam Padi Dan Singkong

RAMAH LINGKUNGAN

Dikatakan Mubiar, sistem ini sangat ramah lingkungan dan murah. “Bertani memakai pupuk itu sudah kuno. Kita mengolah lahan sebagai bioreaktor atau membuat tanah menjadi pabrik pupuk. Semuanya itu sebenarnya sudah diajarkan oleh para leluhur kita,” ucap dosen Fakultas Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung ini.

Caranya, “Kita kembali menggunakan kompos dan MOL (Mikro Organisme Lokal. Red.) yang bisa dibuat sendiri dan berbiaya murah. ” Cara menanam padi pun berbeda dengan cara menanam yang ada sekarang. Bibit padi cukup diletakkan saja di tanah yang sudah dicampur kompos. Umurnya hanya 5 hari, bukan 20 hari seperti sekarang. Dengan begitu, petani hanya membutuhkan 3 kilogram bibit per hektar, bukan 30 kilogram seperti sekarang.

Dari satu butir bibit padi, lanjut Mubiar, bisa tumbuh menjadi sekitar 100 batang padi. ”Bila rumpun padi banyak, tentu akan lebih banyak beras yang bisa dihasilkan petani,” kata Mubiar yang menyebut menggenangi sawah dengan air sebagai suatu kesalahan. ”Air yang menggenang akan membuat mikro organisme mati, calon anakan padi pun bisa busuk. Semua ini berpengaruh terhadap produksi panen,” paparnya.

Kompos yang digunakan dalam sistem tanam SRI, lanjut Mubiar, membuat petani tak perlu memakai pupuk. “Saya memainkan bioreaktor tanah yang bisa diaktifkan oleh kompos, bukan dengan pupuk yang ada sekarang. Bila hal ini sudah diterapkan, tak ada lagi pabrik-pabrik pupuk besar. Sebab, di bawah tanah sudah ada pabrik-pabrik pupuk kecil yang sedang bekerja.”

Menurut Mubiar, kompos bukanlah pupuk. “Kompos hanya dipakai untuk menyediakan ruang untuk air, mikroba, dan akar tanaman. Tanaman pun dapat tumbuh dengan baik karena tanah didukung mikroba yang bisa menyediakan kebutuhan tanaman.”

Imbas positif penggunaan kompos, “Tak ada lagi sampah dapur atau jerami yang dibakar dan menimbulkan polusi. Semuanya dikumpulkan dan dibuat menjadi kompos atau MOL. Harga jual hasil penanaman dengan SRI juga lebih tinggi, pasalnya bisa disebut sebagai tanaman organik. Hasil produksi dengan SRI jelas organik, namun yang dibilang organik belum tentu menggunakan SRI,” kata suami dari Mintarsih ini.

Page 5: Belajar Menanam Padi Dan Singkong

CARA MENANAM PADI DALAM POT:

Pertama, pilih benih padi yang bagus, jenisnya terserah, bisa Sintanur atau apa saja. Cara memilih benih yang bagus secara praktis yaitu dengan memasukan benih kedalam gelas berisi air garam (garamnya secukupnya saja). Benih yang mengapung adalah benih yang kurang baik, sedangkan benih yang tenggelam adalah benih yang baik.

Kedua, rendam dulu benih-benih tersebut dalam air tawar barang 1 (satu) hari, untuk melunakkan kulit biji benih.

Ketiga, cari wadah, bisa besek bambu atau pipiti. Masukan tanah campur kompos (buatan sendiri) ke dalam besek tadi. Tanahnya 1 bagian, komposnya 2 bagian, aduk sampai rata, basahi dengan MOL yang telah diencerkan. MOL-nya 1 bagian, airnya 15 bagian.

Keempat, tebarkan benih-benih yang telah direndam tersebut ke permukaan tanah kompos dalam besek. Biarkan benih-benih ini tumbuh. Hari kedua dan ketiga nampak akar kecambah mulai muncul, warnanya putih. Hari keenam dan ketujuh mulai tumbuh menjadi bibit padi dengan daun 2 lembar kecil-kecil.

Kelima, siapkan ember bekas atau pot ukuran besar. Isikan penuh kedalam pot ini campuran tanah dan kompos, siram dengan MOL seperti langkah ketiga. Cukup becek-becek kering, atau macak-macak. Jangan basah dengan air menggenang.

Keenam, pada hari kedelapan, pilih salah satu bibit terbaik (satu saja!), ambil hati-hati dengan pinset supaya akar-akarnya tidak potong, lalu pindahkan ke pot yang telah kita siapkan. Cara menanam bibit dalam pot ini tidak ditanam “dalam-dalam” ke dalam tanahnya, tetapi cukup ditaruh dipermukaannya saja dengan hati-hati. Sisa bibit yang lain dalam besek bisa ditanam dalam pot-pot lain.

Ketujuh, tiap hari dirawat. Bila ada rumput liar harus dicabut. Tiap 3 hari siram dengan MOL yang telah diencerkan, jangan terlalu becek. Tanah diaduk pelan-pelan agar udara bisa masuk. Hati-hati bila mengaduk tanah, jaga jangan sampai alat aduk mengenai akar padi muda ini.

Kedelapan, dan seterusnya, lakukan perawatan dengan cara yang sama. Bila cara perawatan benar, maka bibit padi yang asalnya hanya satu, telah beranak pinak menjadi sekitar 100 (seratus) batang padi yang masing-masing penuh dengan bulir

Page 6: Belajar Menanam Padi Dan Singkong

padi. Dalam waktu 3-4 bulan bulir-bulir padi bisa dipanen (tergantung dari jenis padinya).

Berapa hasilnya? Ketika saya panen padi dalam pot pada tahun 2006 yang lalu, saya coba timbang. Hasilnya dalam 1 pot mencapai 1 ons (tradisional), atau 0,1 kg, atau 100 gram padi kering panen atau gabah kering panen (GKP).

Berapa kalau diekstrapolasi sampai seluas 1 hektar? Jarak tanam padi model SRI ini umumnya 30 cm. Jadi dalam 1 meter persegi kurang lebih sebanyak 10 batang padi yang ditanam satu-satu, bukan serumpun-serumpun. Luas 1 hektar sawah sama dengan 10.000 meter persegi, jadi jumlah padinya sama dengan 100.000 batang. Total panen padi sama dengan 100 gram dikalikan 100.000 batang padi, sama dengan 10.000.000 gram atau 10.000 kg atau 10 ton gabah kering panen (GKP), atau sekitar 7,5 ton gabah kering giling (GKG), atau 5 ton beras organik yang sehat karena tanpa pupuk kimia.

M-BIO,TEKNOLOGI PERTANIAN DARI UNSIL

Pembuatan pupuk organik dengan mengaplikasikan teknologi “polybag”, ditemukan Prof. Dr. Rudi Priyadi, sejak 1996 lalu. Temuan itu melalui proses panjang, mulai dari uji lab hingga uji lapangan beberapa kali.

Bahkan, Prof. Rudi mesti terbang ke Thailand untuk mendiskusikan temuan ini dengan para pakar internasional dalam bidang pertanian organik. Penerapannya, memanfaatkan bahan organik yang bisa dijadikan pupuk bagi pertumbuhan tanaman.

Menurut guru besar bidang pertanian ini, pembuatannya sedikit berbeda dengan pembuatan kompos yang biasanya memakan waktu dua bulan. Pupuk ini hanya membutuhkan waktu seminggu. Caranya, hanya membuat pupuk organik dengan cara fermentasi (porasi) dengan aplikasi teknologi “polybag”. Porasi ini, dibuat dari sampah, jerami, kotoran hewan, dan hijau-hijauan daun. Semua bahan difermentasi oleh mikroba, mikroorganisme tertentu, dalam hal ini digunakan mikroba dari kultur “polybag” selama seminggu. Mikroba yang terdapat dalam “polybag”, yaitu Lactobacillus sp, selubizing phosphate bacteria, yeast, dan azosprillium.

Mikroba itu, mampu memfermentasikan bahan organik dalam waktu cepat dan menghasilkan senyawa organik, seperti protein, gula, asam laktat, asam amino, alkohol, dan vitamin. Contoh produk terkenal yang dihasilkan proses semacam itu,

Page 7: Belajar Menanam Padi Dan Singkong

seperti dalam makanan yang difermentasikan, yaitu tauco dari kedelai, saus kedelai, dan lainnya. Porasi yang dihasilkan bisa padat dan juga cair.

Padat, contohnya dedaunan dikumpulkan, lalu diberi cairan “polybag”. Setelah itu, diolah atau dibolak-balik. Selama seminggu, dedaunan itu akan menjadi pupuk yang bisa menyuburkan tanah dan tumbuhan.

Selain itu, dalam bentuk cair adalah dedaunan hijau, dimasukkan dalam air dalam jumlah banyak. Misalkan, ditabur “polybag” dan diaduk-aduk. Dalam waktu seminggu, cairan itu akan menjadi pupuk untuk disemprotkan.

Dengan Teknologi ini diharapkan mampu membuka jalan bagi kiprah Unsil dalam pembangunan sektor pertanian. M-Bio diharapkan akan memperkuat ketahanan pangan di Indonesia. Sebagai contoh, padi yang menggunakan cara ini menghasilkan panen mencapai 9 ton/hektare atau naik 100 persen. Saat digunakan memupuk cabai dan mentimun hasilnya juga melimpah. Bahkan, mereka mengembangkan padi dengan ditanam di polybag atau ember bekas. Caranya, yaitu timbunan tanah 70 persen, lalu dimasukkan pupuk organik 30 persennya. Setelah itu, pupuk organik dicampur M-Bio hingga akhirnya media tanah itu menjadi subur. Tanah tersebut untuk waktu tertentu disiram menggunakan pupuk cair, yang juga difermentasikan dengan M-Bio.

BAHAN-BAHAN:

1. Polybag/Plastik berdiameter 30-40 cm, tinggi 50 (bekas plastik ikan).

2. Tanah; Dari sawah, tegalan, kolam, sekitar pekarangan dll. (dilumpurkan)

3. Porasi Padat dan Cair M-Bio. (Porasi; pupuk organik hasil permentasi)

4. Bibit Padi/Benih.

Cara :

Media tanam; Tanah yang dilumpurkan dan pupuk porasi padat diaduk secara merata dengan perbandingan 70% tanah, 30% porasi, atau 60% – 40%, tergantung tingkat kesuburan tanah, Masukan ke dalam polybag/Plastik bekas ikan jangan diberi lubang dengan tinggi 30-40 cm. (khusus plastik bekas ikan, bawahnya diikat dengan tali, supaya media tanam nanti setelah panen bisa dibalikkan/memindahkan ikatan, untuk dipakai lagi).

Sebelum menanam, kita harus menyemai dahulu bibit padi ke dalam besek/wadah dengan media campuran porasi padat dan tanah halus/pasir perbandingan 1 : 1, secukupnya. Sebelum menjadi benih padi bibit padi direndam dulu oleh larutan M-Bio dengan kosentrasi 5% selama lebih kurang 1 jam.

Benih padi setelah keluar tunas kira-kira usia 5 hari dan tinggi lebih kurang 5 cm, satu helai/biji benih padi baru dipindahkan ke dalam polybag,

Page 8: Belajar Menanam Padi Dan Singkong

Cara penanaman benih padi di polybag akarnya jangan dimasukan terlalu dalam atau cukup menempel ditanah lumpur.

Pemupukan memakai porasi cair M-Bio, kalau benih padi masih kecil bisa 3-4 hari sekali, baru setelah agak besar 2 hari sekali, dan pada saat anakkan harus lebih sering, karena pada saat anakkan padi banyak memerlukan pupuk/masukan yang bergizi, sama seperti halnya ibu yang sedang hamil. Baru setelah padi menguning, kira-kira 15 hari sebelum panen pemupukkan dihentikan.

MIKROBA TANAH

Tanah adalah habitat yang sangat kaya akan keragaman mikroorganisme seperti bakteri, aktinomicetes, fungi, protozoa, alga dan virus. Tanah-tanah pertanian yang subur mengandung lebih dari 100 juta mikroba per gram tanah. Produktivitas dan daya dukung tanah tergantung pada aktivitas mikroba-mikroba tersebut. Sebagian besar mikroba tanah memiliki peranan yang menguntungan bagi pertanian. Mikroba tanah antara lain berperan dalam mendegradasi limbah-limbah organik pertanian, re-cycling hara tanaman, fiksasi biologis nitrogen dari udara, pelarutan fosfat, merangsang pertumbuhan tanaman, biokontrol patogen tanaman, membantu penyerapan unsur hara tanaman, dan membentuk simbiosis menguntungan ( Isroi, 2008).

Tiga unsur hara penting tanaman, yaitu Nitrogen (N), fosfat (P), dan kalium (K) seluruhnya melibatkan aktivitas mikroba tanah. Hara N sebenarnya tersedia melimpah di udara. Kurang lebih 74% kandungan udara adalah N. Namun, N udara tidak dapat langsung diserap oleh tanaman. Tidak ada satupun tanaman yang dapat menyerap N dari udara. N harus difiksasi/ditambat oleh mikroba tanah dan diubah bentuknya menjadi tersedia bagi tanaman. Mikroba penambat N ada yang bersimbiosis dengan tanaman dan ada pula yang hidup bebas di sekitar perakaran tanaman.

Mikroba tanah lain yang berperan di dalam penyediaan unsur hara tanaman adalah mikroba pelarut fosfat (P) dan kalium (K). Tanah-tanah yang lama diberi pupuk superfosfat (TSP/SP 36) umumnya kandungan P-nya cukup tinggi (jenuh). Namun, hara P ini sedikit/tidak tersedia bagi tanaman, karena terikat pada mineral liat tanah yang sukar larut. Di sinilah peranan mikroba pelarut P. Mikroba ini akan melepaskan ikatan P dari mineral liat tanah dan menyediakannya bagi tanaman. Banyak sekali mikroba yang mampu melarutkan P, antara lain: Aspergillus sp, Penicillium sp, Zerowilia lipolitika, Pseudomonas sp. Mikroba yang berkemampuan tinggi melarutkan P, umumnya juga berkemampuan tinggi dalam melarutkan K.

Page 9: Belajar Menanam Padi Dan Singkong

Isroi ( 2008 ) mengatakan bahwa beberapa mikroba tanah juga mampu menghasilkan hormon tanaman yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Hormon yang dihasilkan oleh mikroba akan diserap oleh tanaman sehingga tanaman akan tumbuh lebih cepat atau lebih besar. Kelompok mikroba yang mampu menghasilkan hormon tanaman, antara lain: Pseudomonas sp dan Azotobacter sp.

Mikroba-mikroba tanah yang bermanfaat untuk melarutkan unsur hara, membantu penyerapan unsur hara, maupun merangsang pertumbuhan tanaman diformulasikan dalam bahan pembawa khusus dan digunakan sebagai biofertilizer untuk pertanian organik.

Langkah-langkah Menanam Padi di Pot

Menanam padi dalam pot merupakan salah satu alternatif bertani dalam kota dengan lahan yang sempit. Langkah –langkah ini telah dicoba oleh Inkan Harahap sejak 4 bulan yang lalu. Berkat keseriusan dan kesabaranya kini padi yang ditanam Inkan sudah mulai manampakkan hasilnya dan sebentar lagi padinya akan dipanen.

Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan : 1. Benih Padi Benih padi bisa diperoleh langsung dari petani dan yang perlu mendapat perhatian benih padi belum tentu semuanya bisa menghasilkan, sehingga harus benar0benar dipilih. Untuk mengujinya rendam benih padi yang sudah dipilih dkedalam rendaman air hangat atau yang sudah dicampur garam jika benihnya mengendap artinya benih itu bagus dan sebaliknya jika benih mengambang di permukaan air sebaiknya dibuang saja.

2. Merendam Benih Padi Rendam benih padi yang sudah dipilih di dalam air biasa bersuhu suam-suam kuku selama 2 malam. Cara ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan akar. Benih padi yang semula kering akan terbelah setelah direndam dalam air.

3. Media Tanam Siapkan media tanam berupa tanah dan kompos dari daun-daun yang dibusukkan. Masukkan ke dalam pot berdiameter 30 com. Taburkan setengan gemgam benih keatas media tanam. Jangan lupa tutup kembali benih padi dengan tanah jangan biarkan terlihat. Menurut Inkan setengah genggam padi bisa menghasilkan sekitar 200 butir padi. Sirami benih di padi dan sore hari. Dua hari kemudian akan muncul kecambah berwarna putih atau hijau.

4. Pindahkan ke Polybag Setelah 12 hari padi akan tumbuh setingi sekitar 7 cm. kondisi padi seperti ini sudah siap untuk dipindahkan ke dalam polybag pertimbangkan ukuran polybag jika terklalu kecil padi dikwatirkan akan kekurangan makanan. Lubangi polybag dibagian samping dan bawahnya.

Page 10: Belajar Menanam Padi Dan Singkong

5. Tumbuh Anakan 10 hari kemudian akan tumbuh 7 anakan baru setinggi 20 cm. selama pertumbuhan padi ini, Inkan tidak memberi pupuk sama sekali. Semakin membesar padi akan semakin merumpun dalam jangka waktu 1,5 bulan. Disarankan padi jangan diletakkan dilokasi yang panas melainkan harus dipilih tempat yang lembab.

6. Kondisi Bunting 2,5 bulan kemudian akan keluar pelepah atau padi menjadi gemuk kondisi ini biasanya disebut bunting dan keluar bunga putih. Calon padi ini masih berwarna hijau muda seperti bulir padi yang masih kempes.

7. Bunga Rontok Hingga usia 3 bulan bunga putih akan rontok. Bulir padi merunduk lalu berubah menjadi kuning. Saat inilah biasanya padi mulai didatangi burung. Perhatikan waktu burung-burung makan yaitu pagi dan sore hari. Cara mengusir burung sebagai berikut

a. Pasang kantong kresek plastic di antara padi tapi hanya bisa bertahan sehari. b. Rentangkan pita kaset di antara tanamn. Jika terkena angina akan terdengar bunyi gesekan pita kaset. Kalau tidak ada angina pita kaset tidak bunyi. c. Pasang orang-orangan sawah. d. Pasang kaleng-kaleng yang bisa digerakkan dengan tali jika burung datang.

8. Panen Tungu sampai padi menguning baru dipanen cara memanennya lepaskan satu persatu dari batang padi lalu jemur di bawah terik matahari. Cara mendapatkan beras sebagai berikut: a.Bisa menumbuk sendiri padi dengan lesung b.Padi dijemur sendiri lalu dibawa ke pengilingan padi.

TAK ADA HAMBATAN

Sistem penanaman padi dalam pot telah dicoba Ingkan Harahap (53). Akhir tahun lalu, 50 buah

polybags di atas rumahnya dipenuhi tanaman padi. Menurut jadwal, bulan depan Ingkan bisa mulai

panen. Menurut Ingkan, kegiatan menanam padi dan sayur-mayur dalam pot bisa dibilang hobi

barunya. ”Lahan yang saya miliki, kan, terbatas,” ujar Ingkan yang tinggal di tengah kota.

Kebetulan, rumahnya tidak semua memakai atap genting. Jadilah

Ingkan mencoba memanfaatkan bagian atas rumahnya itu sebagai

lokasi pot tanamannya. Selain itu, dengan menaruh pot berisi

tanaman di bagian atas rumah, Ingkan berharap dapat menutupi

sinar matahari. Panas di dalam rumah pun dapat berkurang.

Awalnya, ibu dua anak ini mencoba menaman lima batang tomat

dalam pot. “Ternyata tomat dapat tumbuh dengan baik dan

berbuah. Lalu, ketika saya tanam cabai, hasilnya juga baik,” ungkap Ingkan. Lama-lama, “Saya mulai

menanam beberapa jenis sayur mayur seperti kacang merah dan kangkung,” kata arsitek lulusan ITB

tahun itu.

Nah, November tahun lalu Ingkan punya keinginan untuk menanam padi. “Saya ingin punya tanaman

padi karena saya orang Indonesia yang makan beras. Saya semakin semangat setelah bertemu

dengan seorang teman saya yang kebetulan sarjana pertanian. Perasaan saya seperti bensin yang

disulut dengan api,” ujarnya.

Page 11: Belajar Menanam Padi Dan Singkong

Niatnya pun semakin besar ketika seorang saudaranya di Sumatera Utara mengirimkan bibit padi.

“Saya menyemai beberapa butir padi pada 20 November 2007 lalu. 12 hari kemudian, bibit itu saya

pindah ke polybag. Satu bibit padi, saya tanam ke polybag berukuran 40 x 40 cm. Saya menanam

sekitar 50 polybag. Tak lama kemudian, saya tambah 20 polybag lagi. Sekarang saya sudah ada

beberapa bibit berusia 3 hari yang sebentar lagi siap dipindahkan. Media yang saya gunakan adalah

1 : 1 antara tanah dan kompos.”

Menurut Ingkan, tak repot memelihara tanaman ini. “Praktis tidak ada

hambatan yang berarti selama saya menanam padi ini. Saya hanya rajin

menyiramnya dua kali sehari, pagi dan sore.” Bila jadwal tak meleset, bulan

depan Ingkan bakal memanen padi. Kalau upayanya berhasil, tentu menarik

melihat panen padi di tengah kota.

1 POT HASILKAN 1 ONS

Untuk kompos, menurut Sobirin, tak perlu beli. Cara membuatnya tak begitu

sulit. Sampah organik rumah tangga seperti sayur basi, buah busuk atau

sisa makanan ternyata bisa dimanfaatkan untuk menjadi kompos dan MOL

yang punya nilai lebih. Sayangnya, hal itu sangat jarang disadari

masyakarat. “Tak heran jika di TPS atau TPA, sampah sudah menggunung.

Bahkan di Bandung, setiap hari sampah dibuang dengan berat setara 1.000 ekor gajah,” tutur Sobirin.

Bila ada kesadaran untuk mengurangi jumlah sampah rumah tangga dengan kembali

memanfaatkannya, jelas akan mengurangi sampah di TPS dan TPA. “Proses pembuatan kompos

dan MOL mudah. Hasilnya pun bisa bermanfaat.”

Menurut Sobirin, ada dua macam cara pembuatan kompos yaitu, aerob dan anaerob. Cara aerob

adalah pembuatan kompos menggunakan udara. Tempat pembuatan kompos dibuat di atas tanah

dan di sekelilingnya diberi lubang udara. “Tempat berukuran 1 meter kubik cukup untuk membuat

kompos dengan cara ini. Kalau tidak ada, bisa juga menggunakan karung,” ucapnya.

Sementara anaerob adalah pembuatan kompos di bawah tanah dan tidak perlu ditembok. Ukurannya

sama dengan cara aerob. Keuntungannya, bahan kompos yang mengandung protein seperti kulit

udang, kulit telur bisa dimasukkan. Ada teknik menghindari bau ketika tempat pembuatan kompos ini

dibuka. ”Setiap usai mengisi bahan kompos, di atasnya dilapisi tanah sekitar 5 cm. Cara ini jangan

digunakan bila air tanah di sekitar lingkungan kita dangkal.”

Sobirin melanjutkan, semua jenis sampah organik dimasukkan saja

ke dalam tempat pembuatan kompos. ”Untuk mempercepat

pembusukan, bahan kompos disiram dengan air campuran MOL

dengan perbandingan 1 MOL : 15 air,” kata ayah 3 anak dan kakek

4 cucu ini.

MOL adalah kumpulan mikro organisme yang berfungsi sebagai starter pembuatan kompos organik

dan dapat dibuat dari beberapa bahan. “Ada yang pakai sampah dapur, nasi bekas, rebung, bekicot,

atau tapai singkong.”

Setelah mencoba beberapa bahan pembuatan MOL, Sobirin lebih lebih memilih tapai singkong.

Pertimbangannya tidak berbau busuk dan menjijikkan seperti bahan lain. ”Caranya, tapai singkong

direndam air dan diberi gula secukupnya, 4 hari kemudian atau bila air rendaman tapai sudah berbau

alkohol berarti sudah bisa digunakan,” beber lulusan Fakultas Geologi di Intitut Teknologi Bandung

ini.

Page 12: Belajar Menanam Padi Dan Singkong

Selain sebagai starter pembuatan kompos, “Agar tanaman semakin subur, MOL yang sebelumnya

sudah dicampur air disiramkan setiap tiga hari sekali. Ketika saya panen padi dalam pot pada tahun

2006 yang lalu, 1 pot beras menghasilkan 1 ons atau 100 gram gabah kering panen (GKP).”

Bagaimana jika tanam padi model SRI ini diterapkan di lahan yang lebih luas? “Umumnya jarak

tanam SRI ini 30 cm, sehingga dalam 1 meter persegi ada sekitar 10 bibit padi. Berarti 1 hektar

sawah berjumlah 100.000 batang padi. Total panen padi 10 ton GKP. Ini bisa menghasilkan sekitar 5

ton beras organik.”

Budidaya Tanaman Singkong / Ketela Pohon

BUDIDAYA TANAMAN SINGKONG/ KETELA POHON ( Manihot utilissima Pohl )

I. SYARAT PERTUMBUHAN

1.1. Iklim

a) Curah hujan yang sesuai untuk tanaman ketela pohon antara 1.500-2.500 mm/tahun.

b) Suhu udara minimal bagi tumbuhnya ketela kohon sekitar 10 derajat C. Bila suhunya di bawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, menjadi kerdil karena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna. c) Kelembaban udara optimal untuk tanaman ketela pohon antara 60-65%. d) Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ketela pohon sekitar 10 jam/hari terutama untuk kesuburan daun dan perkembangan umbinya.

1.2. Media Tanam

a) Tanah yang paling sesuai untuk ketela pohon adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik. Tanah dengan struktur remah mempunyai tata udara yang baik, unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Untuk pertumbuhan tanaman ketela pohon yang lebih baik, tanah harus subur dan kaya bahan organik baik unsur makro maupun mikronya. b) Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman ketela pohon adalah jenis aluvial latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol. c) Derajat keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk budidaya ketela pohon berkisar antara 4,5-8,0 dengan pH ideal 5,8. Pada umumnya tanah di Indonesia ber-pH rendah (asam), yaitu berkisar 4,0-5,5, sehingga seringkali dikatakan cukup netral bagi suburnya tanaman ketela pohon.

Page 13: Belajar Menanam Padi Dan Singkong

1.3. Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman ketela pohon antara 10–700 m dpl, sedangkan toleransinya antara 10–1.500 m dpl. Jenis ketela pohon tertentu dapat ditanam pada ketinggian tempat tertentu untuk dapat tumbuh optimal.

II. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

2.1. Pembibitan

2.1.1. Persyaratan Bibit

Bibit yang baik untuk bertanam ketela pohon harus memenuhi syarat sebagai berikut: a) Ketela pohon berasal dari tanaman induk yang cukup tua (10-12 bulan). b) Ketela pohon harus dengan pertumbuhannya yang normal dan sehat serta seragam. c) Batangnya telah berkayu dan berdiameter + 2,5 cm lurus. d) Belum tumbuh tunas-tunas baru.

2.1.2. Penyiapan Bibit

Penyiapan bibit ketela pohon meliputi hal-hal sebagai berikut: a) Bibit berupa stek batang. b) Sebagai stek pilih batang bagian bawah sampai tengah. c) Setelah stek terpilih kemudian diikat, masing-masing ikatan berjumlah antara 25–30 batang stek. d) Semua ikatan stek yang dibutuhkan, kemudian diangkut ke lokasi penanaman.

2.2. Pengolahan Media Tanam

2.2.1. Persiapan

Kegiatan yang perlu dilakukan sebelum pengolahan lahan adalah: a) Pengukuran pH tanah dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus, pH meter dan cairan pH tester. b) Penganalisaan jenis tanah pada contoh atau sempel tanah yang akan ditanami untuk mengetahui ketersediaan unsur hara, kandungan bahan organik. c) Penetapan jadwal/waktu tanam berkaitan erat dengan saat panen. Hal ini perlu diperhitungkan dengan asumsi waktu tanam bersamaan dengan tanaman lainnya (tumpang sari), sehingga sekaligus dapat memproduksi beberapa variasi tanamanyang sejenis. d) Luas areal penanaman disesuaikan dengan modal dan kebutuhan setiap petani ketela pohon. Pengaturan volume produksi penting juga diperhitungkan karena berkaitan erat dengan perkiraan harga pada saat panendan pasar. Apabila pada saat panen nantinya harga akan anjlok karena di daerah sentra penanaman terjadi panen raya maka volume produksi diatur seminimal mungkin.

2.2.2. Pembukaan dan Pembersihan Lahan

Page 14: Belajar Menanam Padi Dan Singkong

Pembukaan lahan pada intinya merupakan pembersihan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar pertanaman sebelumnya. Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada. Pembajakan dilakukan dengan hewan ternak, seperti kerbau, sapi, atau pun dengan mesin traktor.

Pencangkulan dilakukan pada sisi-sisi yang sulit dijangkau, pada tanah tegalan yang arealnya relatif lebih sempit oleh alat bajak dan alat garu sampai tanah siap untuk ditanami.

2.2.3. Pembentukan Bedengan

Bedengan dibuat pada saat lahan sudah 70% dari tahap penyelesaian. Bedengan atau pelarikan dilakukan untuk memudahkan penanaman, sesuai dengan ukuranyang dikehendaki. Pembentukan bedengan/larikan ditujukan untuk memudahkan dalam pemeliharaan tanaman, seperti pembersihan tanaman liar maupun sehatnya pertumbuhan tanaman.

2.2.4. Pengapuran

Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat masam/tanah gembut, perlu dilakukan pengapuran. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit/kaptan (CaCO3). Dosis yang biasa digunakan untuk pengapuran adalah 1-2,5 ton/ha. Pengapuran diberikan pada waktu pembajakan atau pada saat pembentukan bedengan kasar bersamaan dengan pemberian pupuk kandang.

2.3. Teknik Penanaman

2.3.1. Penentuan Pola Tanam

Pola tanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada lahan tegalan/kering, waktu tanam yang paling baik adalah awal musim hujan atau setelah penanaman padi. Jarak tanam yang umum digunakan pada pola monokultur ada beberapa alternatif, yaitu 100 X 100 cm, 100 X 60 cm atau 100 X 40 cm. Bila pola tanam dengan sistem tumpang sari bisa dengan jarak tanam 150 X 100 cm atau 300 X 150 cm.

2.3.2. Cara Penanaman

Cara penanaman dilakukan dengan meruncingkan ujung bawah stek ketela pohon kemudian tanamkan sedalam 5-10 cm atau kurang lebih sepertiga bagian stek tertimbun tanah. Bila tanahnya keras/berat dan berair/lembab, stek ditanam dangkal saja.

2.4. Pemeliharaan Tanaman

2.4.1. Penyulaman

Page 15: Belajar Menanam Padi Dan Singkong

Untuk bibit yang mati/abnormal segera dilakukan penyulaman, yakni dengan cara mencabut dan diganti dengan bibit yang baru/cadangan. Bibit atau tanaman muda yang mati harus diganti atau disulam. Pada umumnya petani maupun pengusaha mengganti tanaman yang mati dengan sisa bibit yang ada. Bibit sulaman yang baik seharusnya juga merupakan tanaman yang sehat dan tepat waktu untuk ditanam. Penyulaman dilakukan pada pagi hari atau sore hari, saat cuaca tidak terlalu panas. Waktu penyulaman adalah minggu pertamadan minggu kedua setelah penanaman. Saat penyulaman yang melewati minggu ketiga setelah penanaman mengakibatkan perbedaan pertumbuhan yang menyolok antara tanaman pertama dan tanaman sulaman.

2.4.2. Penyiangan

Penyiangan bertujuan untuk membuang semua jenis rumput/ tanaman liar/pengganggu (gulma) yang hidup di sekitar tanaman. Dalam satu musim penanaman minimal dilakukan 2 (dua) kali penyiangan.

2.4.3. Pembubunan

Cara pembubunan dilakukan dengan menggemburkan tanah di sekitar tanaman dan setelah itu dibuat seperti guludan. Waktu pembubunan dapat bersamaan dengan waktu penyiangan, hal ini dapat menghemat biaya. Apabilatanah sekitar tanaman Ketela pohon terkikis karena hujan atau terkena air siraman sehingga perlu dilakukan pembubunan/di tutup dengantanah agar akar tidak kelihatan.

2.4.4. Perempelan/Pemangkasa

Pada tanaman Ketela pohon perlu dilakukan pemangkasan/pembuangan tunas karena minimal setiap pohon harus mempunyai cabang 2 atau 3 cabang. Hal ini agar batang pohon tersebut bisa digunakan sebagai bibit lagi di musim tanam mendatang.

2.4.5. Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan sistem pemupukan berimbang antara N, P, K dengan dosis Urea=133–200 kg; TSP=60–100 kg dan KCl=120–200 kg. Pupuk tersebut diberikan pada saat tanam dengan dosis N:P:K= 1/3 : 1 : 1/3 (pemupukan dasar) dan pada saat tanaman berumur 2-3 bulan yaitu sisanya dengan dosis N:P:K= 2/3 : 0 : 2/3.

2.4.6. Pengairan dan Penyiraman

Kondisi lahan Ketela pohon dari awal tanam sampai umur + 4–5 bulan hendaknya selalu dalam keadaan lembab, tidak terlalu becek. Padatanah yang kering perlu dilakukan penyiraman dan pengairan dari sumber air yang terdekat. Pengairan dilakukan pada saat musim kering dengan cara menyiram langsung akan tetapi cara ini dapat merusak tanah. Sistem yang baik digunakan adalah sistem genangan sehingga air dapat sampai ke daerah perakaran secara resapan. Pengairan dengan sistem genangan dapat dilakukan dua minggu sekalidan untuk seterusnya diberikan berdasarkan kebutuhan.

Page 16: Belajar Menanam Padi Dan Singkong

2.4.7. Waktu Penyemprotan Pestisida

Jenis dan dosis pestisida disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Penyemprotan pestisida paling baik dilakukan pada pagi hari setelah embun hilang atau pada sore hari. Dosis pestisida disesuaikan dengan serangan hama dan penyakit, baca dengan baik penggunaan dosis pada label merk obat yang digunakan. Apabila hama dan penyakit menyerang dengan ganas maka dosis pestisida harus lebih akan tetapi penggunaannya harus hati-hati karena serangga yang menguntungkan dapat ikut mati.

2.5. Hama dan Penyakit

2.5.1. Hama

a) Uret (Xylenthropus) Ciri: berada dalam akar dari tanaman. Gejala: tanaman mati pada yg usia muda, karena akar batang dan umbi dirusak. Pengendalian: bersihkan sisa-sisa bahan organik pada saat tanam dan atau mencampur sevin pada saat pengolahan lahan.

b) Tungau merah (Tetranychus bimaculatus) Ciri: menyerang pada permukaan bawah daun dengan menghisap cairan daun tersebut. Gejala: daun akan menjadi kering. Pengendalian: menanam varietas toleran dan menyemprotkan air yang banyak.

2.5.2. Penyakit

a) Bercak daun bakteri Penyebab: Xanthomonas manihotis atau Cassava Bacterial Blight/CBG . Gejala: bercak-bercak bersudut pada daun lalu bergerak dan mengakibatkan pada daun kering dan akhirnya mati. Pengendalian: menanam varietas yang tahan, memotong atau memusnahkan bagian tanaman yang sakit, melakukan pergiliran tanaman dan sanitasi kebun

b) Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum E.F. Smith) Ciri: hidup di daun, akar dan batang. Gejala: daun yang mendadak jadi layu seperti tersiram air panas. Akar, batang dan umbi langsung membusuk. Pengendalian: melakukan pergiliran tanaman, menanam varietas yang tahan seperti Adira 1, Adira 2 dan Muara, melakukan pencabutan dan pemusnahan tanaman yang sakit berat.

c) Bercak daun coklat (Cercospora heningsii) Penyebab: cendawan yang hidup di dalam daun. Gejala: daun bercak-bercak coklat, mengering, lubang-lubang bulat kecil dan jaringan daun mati. Pengendalian: melakukan pelebaran jarak tanam, penanaman varietas yang tahan, pemangkasan pada daun yang sakit serta melakukan sanitasi kebun.

d) Bercak daun konsentris (Phoma phyllostica) Penyebab: cendawan yang hidup pada daun. Gejala: adanya bercak kecil dan titik-titik, terutama pada daun muda. Pengendalian: memperlebar jarak tanam, mengadakan sanitasi kebun dan memangkas bagian tanaman yang sakit .

Page 17: Belajar Menanam Padi Dan Singkong

2.5.3. Gulma

Sistem penyiangan/pembersihan secara menyeluruh dan gulmanya dibakar/dikubur dalam seperti yang dilakukan umumnya para petani Ketela pohon dapat menekan pertumbuhan gulma. Namun demikian, gulma tetap tumbuh di parit/got dan lubang penanaman.

Khusus gulma dari golongan teki (Cyperus sp.) dapat di berantas dengan cara manual dengan penyiangan yang dilakukan 2-3 kali permusim tanam. Penyiangan dilakukan sampai akar tanaman tercabut. Secara kimiawi dengan penyemprotan herbisida seperti dari golongan 2,4-D amin dan sulfonil urea. Penyemprotan harus dilakukan dengan hati-hati.

Sedangkan jenis gulma lainnya adalah rerumputan yang banyak ditemukan di lubang penanaman maupun dalam got/parit. Jenis gulma rerumputan yang sering dijumpai yaitu jenis rumput belulang (Eleusine indica), tuton (Echinochloa colona), rumput grintingan (Cynodon dactilon), rumput pahit (Paspalum distichum), dan rumput sunduk gangsir (digitaria ciliaris). Pembasmian gulma dari golongan rerumputan dilakukan dengan cara manual yaitu penyiangan dan penyemprotan herbisida berspektrum sempit misalnya Rumpas 120 EW dengan konsentrasi 1,0-1,5 ml/liter.

2.6. Panen

2.6.1. Ciri dan Umur Panen

Ketela pohon dapat dipanen pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang. Warna daun mulai menguning dan banyak yang rontok. Umur panen tanaman ketela pohon telah mencapai 6–8 bulan untuk varietas Genjah dan 9–12 bulan untuk varietas Dalam.

2.6.2. Cara Panen

Ketela pohon dipanen dengan cara mencabut batangnya dan umbi yang tertinggal diambil dengan cangkul atau garpu tanah.

2.7. Pascapanen

2.7.1. Pengumpulan

Hasil panen dikumpulkan di lokasi yang cukup strategis, aman dan mudah dijangkau oleh angkutan.

2.7.2. Penyortiran dan Penggolongan

Pemilihan atau penyortiran umbi ketela pohon sebenarnya dapat dilakukan pada saat pencabutan berlangsung. Akan tetapi penyortiran umbi ketela pohon dapat dilakukan setelah semua pohon dicabut dan ditampung dalam suatu tempat. Penyortiran dilakukan untuk memilih umbi yang berwarna bersih terlihat dari kulit

Page 18: Belajar Menanam Padi Dan Singkong

umbi yang segar serta yang cacat terutama terlihat dari ukuran besarnya umbi serta bercak hitam/garis-garis pada daging umbi.

2.7.3. Penyimpanan

Cara penyimpanan hasil panen umbi ketela pohon dilakukan dengan cara sebagai berikut: a) Buat lubang di dalam tanah untuk tempat penyimpanan umbi segar ketela pohon tersebut. Ukuran lubang disesuaikan dengan jumlah umbi yang akan disimpan. b) Alasi dasar lubang dengan jerami atau daun-daun, misalnya dengan daun nangka atau daun ketela pohon itu sendiri. c) Masukkan umbi ketela pohon secara tersusun dan teratur secara berlapis kemudian masing-masing lapisan tutup dengan daun-daunan segar tersebut di atas atau jerami. d) Terakhir timbun lubang berisi umbi ketela pohon tersebut sampai lubang permukaan tertutup berbentuk cembung, dan sistem penyimpanan seperti ini cukup awet dan membuat umbi tetap segar seperti aslinya.

2.7.4. Pengemasan dan Pengangkutan

Pengemasan umbi ketela pohon bertujuan untuk melindungi umbi dari kerusakan selama dalam pengangkutan. Untuk pasaran antar kota/ dalam negeri dikemas dan dimasukkan dalam karung-karung goni atau keranjang terbuat dari bambu agar tetap segar. Khusus untuk pemasaran antar pulau maupun diekspor, biasanya umbi ketela pohon ini dikemas dalam bentuk gaplek atau dijadikan tepung tapioka. Kemasan selanjutnya dapat disimpan dalam karton ataupun plastik-plastik dalam pelbagai ukuran, sesuai permintaan produsen.

Setelah dikemas umbi ketela pohon dalam bentuk segar maupun dalam bentuk gaplek ataupun tapioka diangkut dengan alat trasportasi baik tradisional maupun modern ke pihak konsumen, baik dalam maupun luar negeri.