belajar desain pondasi mesin

Upload: cindenisa

Post on 03-Apr-2018

310 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Belajar Desain Pondasi Mesin

    1/9

    BELAJAR DESAIN PONDASI MESIN (ROTATING

    EQUIPMENT FOUNDATION)

    Posted by Thomas Yanuar (http://civilandstructure.wordpress.com)

    underEngineering,Perhitungan Struktur,Perhitungan Struktur Beton

    Saya mendapat banyak email yang menanyakan bagaimana merencanakan pondasi untuk

    mesin-mesin, terutama yang mengeluarkan getaran. Untuk itu, saya tulis artikel ini sebagai

    sumbang saran bagi design engineer yang berkutat di perencanaan pondasi mesin. Dan saya

    http://civilandstructure.wordpress.com/category/engineering/http://civilandstructure.wordpress.com/category/engineering/http://civilandstructure.wordpress.com/category/engineering/http://civilandstructure.wordpress.com/category/perhitungan-struktur/http://civilandstructure.wordpress.com/category/perhitungan-struktur/http://civilandstructure.wordpress.com/category/perhitungan-struktur/perhitungan-struktur-beton/http://civilandstructure.wordpress.com/category/perhitungan-struktur/perhitungan-struktur-beton/http://civilandstructure.wordpress.com/category/perhitungan-struktur/perhitungan-struktur-beton/http://civilandstructure.files.wordpress.com/2011/04/rotating-equipment-pict2.jpghttp://civilandstructure.wordpress.com/category/perhitungan-struktur/perhitungan-struktur-beton/http://civilandstructure.wordpress.com/category/perhitungan-struktur/http://civilandstructure.wordpress.com/category/engineering/
  • 7/28/2019 Belajar Desain Pondasi Mesin

    2/9

    ingin membagi pengalaman rekayasa dan desain tentang serba serbi pondasi dangkal

    khususnya untuk pondasi mesin (rotating equipment) secara umum saja.

    Rotating equipment (RE), -saya cenderung memakai istilah RE saja diartikel ini untuk lebih

    spesifik dibanding kata mesin-, yang harus diletakkan langsung diatas pondasi beton,

    banyak macam jenisnya. Dan tiap jenis RE dapat memberikan efek yang harus

    diperhitungkan dalam mendesain pondasi pendukungnya.

    Jenis RE yang sering dijumpai dalam plant/kilang Migas/Petrokimia/Refinery misalnya

    adalah:

    1. Kompresor (Reciprocating dan Centrifugal).

    2. Turbin (Gas dan Uap/Steam)

    3. Pompa (Rotary dan Reciprocating)

    4. Genset (biasanya hanya sebagai back up dari system catu daya listrik kilang).

    Untuk rekayasa keteknikan pondasi RE ini, sebaiknya kita mempersenjatai diri dengan

    membaca beberapa referensi dari beberapa Code dan Standard internasional misalnya:

    ASME B 73.1 M, ACI 207.2R, ACI 318 dan ACI 318R, ACI 504, kemudian serial API

    seperti API STD (610, 611, 612, 613, 616, 617, 618, 672, 674, 676, 677) & API RP 6869.

    Baik juga ditambah ISO 2631-1 & 2631-2 dan PIP REIE 686 & PIP STC 01015.

    Sedangkan untuk pemahaman lebih lanjut, silahkan dibuka referensi kepustakaan seperti

    Design of Structures and Foundations for Vibrating Machines oleh Suresh C Arya, Michael

    ONeill & George Pincus, juga Foundation Engineering Handbook oleh Hans F Winterkon &

    Hsai Yang Fang, plus Foundation Design for Vibration Machines oleh Suresh C Arya,

    Roland P Drewyer & George Pincus.

    Sekedar mengingatkan dalam mendesain pondasi untuk RE yang mengeluarkan vibrasi, saya

    kutipkan pendapat suhu-suhu pondasi (Suresh C Arya, Michael ONeill dan G Pincus) bahwa

    pondasi akan mengalami akibat getaran seperti berikut ini:

    a. Vertical Excitation.

    b. Horizontal Translation.

    c. Rocking Exictation.

    d. Torsional Excitation.

    e. Coupled Horizontal Translation & Rocking Oscillation.

  • 7/28/2019 Belajar Desain Pondasi Mesin

    3/9

    Dengan demikian, seorang design engineer harus mempertimbangkan bahwa bentuk/dimensi

    dan massa pondasi serta daya dukung tanah harus benar-benar kuat untuk menahan akibat

    getaran tersebut. Serta memperhitungkan faktor-faktor sekunder seperti kondisi sekeliling,

    antisipasi lemahnya workmanship dari pekerja lapangan dan lain sebagainya.

    Disamping itu, pengertian atas beberapa istilah teknis dan nomenklatur yang juga patut

    dipahami, seperti:

    a. High Tuned System (HTS) : adalah suatu sistem pondasi pendukung dimana kisaran

    frekwensi mesin dibawah frekwensi natural dari sistem secara keseluruhan.

    b. Low-Tuned System (LTS): adalah suatu sistem pondasi pendukung dimana kisaran

    frekwensi mesin diatas frekwensi natural dari sistem secara keseluruhan.

    c. Table Top (TT): Struktur beton bertulang berketinggian untuk menopang/sebagai dudukan

    RE.

    d. f(n): Frekwensi natural dari system pondasi mesin dalam satuan Hertz.

    e. ED: Modulus dinamis elastisitas beton dalam satuan MPa.

    f. A: Batas ijin maximum getaran amplitude puncak ke puncak (peak to peak).

    g. Grout: Material bersifat semen atau epoksi (epoxy) yang disediakan untuk keseragaman

    pondasi pendukung dan sebagai media transfer beban dari instalasi RE diatasnya ke pondasi.

    Grout diposisikan dibawah base plate/mounting plate/skid dari RE. Dan grout haruslah

    mempunyai sifat non shrink (tidak berkerut).

    Menurut saya, atas dasar kepraktisan dan keekonomisan, lebih baik menerapkan azas desain

    Low-Tuned System (LTS) terutama untuk RE yang mempunyai RPM (revolutions per

    minute) tinggi. RE dengan RPM tinggi cenderung menghasilkan frekwensi natural yang lebih

    tinggi dari pada frekwensi natural pondasi beton. Selain daripada itu, LTS memiliki efek

    vibrasi yang lebih rendah dari HTS.Namun penerapan azas LTS tidak disarankan buat RE yang mempunyai RPM rendah ataupun

    bervariasi. Untuk kasus seperti ini, azas HTS dianggap lebih baik.

    Secara umum, rule of thumb jika kita sebagai perencana tidak ada/tidak bisa mendapatkan

    data analisa dinamis (dynamic analysis) dari RE , sengaja kalimat itu saya tebalkan dan

    garis bawahi sebagai catatan penting, maka langkah berikut ini bisa kita pergunakan:

    a. Struktur pendukung atau pondasi untuk RE CENTRIFUGAL yang mengeluarkan outputKURANG dari 500 HP (horse power), maka berat pondasi didesain tidak boleh kurang dari 3

  • 7/28/2019 Belajar Desain Pondasi Mesin

    4/9

    (tiga) kali dari berat RE secara keseluruhan. Terkecuali jika ada pemberitahuan lain dari

    pabrik pembuatnya.

    b. Sedangkan untuk RE RECIPROCATING yang mengeluarkan output KURANG dari 200

    HP, maka berat pondasi didesain tidak boleh kurang dari 5 (lima) kali dari berat RE secara

    keseluruhan. Terkecuali jika ada pemberitahuan lain dari pabrik pembuatnya.

    Perbandingan rasio massa 3:1 dan 5:1 ini juga merupakan nilai empiris yang telah lama

    dipakai perbandingan untuk massa pondasi terhadap massa RE/mesin. Tentu saja nilai

    perbandingan tersebut bisa kita ubah menjadi lebih kecil dan tentu saja harus dibarengi

    dengan perhitungan dan bukti terapan dilapangan yang cukup.

    Dan meskipun pendekatan dengan metode ini merupakan best practice terhadap rule of

    thumb, sebaiknya pada pendesainan tetap dilakukan analisa dinamis untuk memprediksi

    perilaku pondasi akibat RE.

    Patut dipertimbangkan bahwa untuk penempatan/lokasi pondasi RE haruslah terpisah dari

    pondasi dan bangunan lain. Dasar pemikirannya adalah massa pondasi RE maupun efek

    getaran yang dihasilkan akan memberikan stress/tekanan pembebanan terhadap pondasi dan

    bangunan disampingnya dan ataupun sebaliknya jika tidak ada pemisahan.

    Berbicara tentang jarak pemisahan pondasi RE terhadap struktur lain disampingnya, saya

    merekomendasikan lebar ruang antara (space) minimal sebesar 2,5 kali lebar pondasi

    berukuran terkecil.

    Nilai ini dianggap sebagai best practice serta karena stress yang diderita tanah dibawah

    struktur/pondasi lain (pada jarak ruang antara tersebut) tidak akan menimpa tanah dibawah

    pondasi RE dan sebaliknya. Pada jarak tersebut juga, dapat dihindarkan akibat negative dari

    transmisi amplitudo getaran yang merugikan lewat tanah disekeliling.

    Tetapi, jika nilai jarak antar tersebut tidak bisa diterapkan karena keterbatasan ruang, maka

    diperlukan perhitungan teknis yang dapat memberikan indikasi bahwa transmisi amplitude

    getaran masih dapat diterima. Bisa juga dipertimbangkan opsi menggunakan softboard

    (misalnya gabus/Styrofoam atau bahan yang tidak rigid) atau menggunakan lapisan slurry

    (campuran semen) yang dibuat seperti dinding atau bahkan sheetpiles yang diletakkan

    diantara pondasi yang berdekatan. Opsi-opsi diatas tergantung dari hasil perhitungan

    amplitudo getaran dan perilaku tanah. Jadi bijaklah menyikapi semua informasi yang didapat

    sebelum memutuskan.

  • 7/28/2019 Belajar Desain Pondasi Mesin

    5/9

    Jika pondasi RE ini terletak diarea paving/pavement atau disekeliling slab beton, maka perlu

    pula diberikan isolation joint disekeliling pondasi. Untuk penerapan isolation joint ini

    disarankan lebar minimum 12 mm dan kedalaman sekitar 20 mm dan material adalah sesuai

    penggunaan yaitu jenis material untuk expansion joint. Untuk itu, ACI 504R (Guide for

    Sealing Joints in Concrete Structures) bisa dijadikan rujukan.

    Dalam menentukan seberapa kedalaman yang layak dari suatu pondasi RE dari muka tanah

    khususnya untuk pondasi berbentuk blok, ada beberapa pendapat misalnya minimum 50%

    dari tebal pondasi yang harus tertanam dalam tanah. Ada juga yang berpendapat minimum

    80%.

    Saya pribadi lebih memilih nilai 80 % dengan pertimbangan faktor penambahan keamanan

    stabilitas pondasi atas getaran yang bakal diterima. Menurut saya, dengan berkedalaman lebih

    juga akan meningkatkan ketahanan lateral dan rasio-rasio peredam untuk semua mode

    vibrasi.

    Menyikapi perihal tentang tanah, perlulah dipahami kaitan pondasi yang kita desain dengan

    tekanan daya dukung tanah. Untuk pondasi dangkal, meskipun kita sudah mendesain pondasi

    pendukung sebaik mungkin namun itu semua bakal tidak terpakai jika tanah sebagai

    pendukung pondasi tidak cukup baik kualitasnya, terutama daya dukung.

    Untuk itu, diperlukan tindakan uji soil investigation, kecermatan dalam membaca hasilnya,

    kemudian kecermatan dalam menerapkannya dalam desain. Pemeriksaan terhadap kecukupan

    kuat tanah dalam kemampuan kapasitas daya dukung statis dan pertimbangan besar

    penurunan (settlement) perlulah dilakukan.

    Termasuk juga efek pembebanan dinamis terhadap tanah dan jika diperlukan, perlakuan

    lanjutan untuk meningkatkan kapasitas daya dukung dapat saja dilakukan. Banyak metoda

    yang dipakai, salah satunya seperti metoda dynamic compaction atau dynamic replacementseperti yang telah saya tulis diartikel sebelum ini.

    Beberapa patokan untuk daya dukung ijin tanah yang dapat dipertimbangkan adalah:

    a. Untuk system pondasi high-tuned: tekanan daya dukung tanah tidak melebihi 50% dari

    tekanan daya dukung ijin yang diperbolehkan terhadap beban statis.

    b. Untuk system pondasi low-tuned: tekanan daya dukung tanah tidak melebihi 75% dari

    tekanan daya dukung ijin yang diperbolehkan terhadap beban statis.Sebagai catatan, daya dukung ijin (Q all) untuk pondasi RE berat haruslah dikurangi. Hal ini

  • 7/28/2019 Belajar Desain Pondasi Mesin

    6/9

    perlu dilakukan untuk menyediakan lebih besar safety factor terhadap kemungkinan

    penurunan (settlement) akibat getaran.

    Bagaimana dengan penentuan ketebalan minimum? Disamping kita bisa mendapat masukan

    pertimbangan atas perbandingan berat dari rasio 3:1 atau 5:1, lebih spesifik dalam

    menentukan ketebalan pondasi minimum adalah azas:

    0.60 + L/30 (dalam satuan meter).

    Misalnya:

    Direncanakan panjang (L) pondasi = 1,50 meter maka ketebalan minimum adalah 0.60 + 1,5

    m/30 = 0.605 m.

    Faktor lain yang patut dipertimbangkan adalah jika ada anchor bolt yang harus ditanam

    kedalam pondasi maka meskipun ketebalan minimum sudah terpenuhi dengan azas diatas,

    ketebalan harus mengakomodasi panjang anchor bolt tertanam plus ketebalan sekitar

    minimum 100 mm diatas lapisan tulangan terbawah.

    Untuk lebar minimum, secara teknis nilai berikut ini dapat dipakai yaitu paling tidak 1,5 kali

    jarak vertical dari dasar ke garis tengah RE dan tambahkan lebar mimimum dengan area

    bebas (jarak ke tepi beton) dari base plate/mounting plate/skid RE yaitu 100 mm kesegala

    arah.

    Jadi misalnya lebar skid 1000 mm maka lebar pondasi disarankan 1000 mm + 100 mm (kiri)

    + 100 mm (kanan) = 1200 mm.

    Mengapa? Hal ini untuk mengantisipasi jika terjadi retak pinggir yang sering terjadi karena

    kekurang cermatan pekerja lapangan dalam mengkonstruksi pondasi dan jarak 100 mm ini

    dipandang cukup mengakomodasi sudut tekanan yang tercipta dari skid.

    Sekarang kita masuk kebagian penulangan dan pembetonan.

    Penulangan diperlukan untuk menahan gaya-gaya dalam dan momen yang relatif kecil dalamsuatu pondasi berbentuk blok disebabkan oleh ukuran pondasi yang masif. Untuk itu,

    minimum jumlah tulangan yang diperlukan lebih banyak diperlukan untuk mengantisipasi

    penyusutan dan temperatur beton.

    Di ACI 318 memang tidak secara spesifik menyebutkan kebutuhan tulangan minimum untuk

    pondasi blok, tetapi pemakaian nilai 0,0018 (sebagai A min tulangan) dikalikan luasan arah

    melintang beton dapat dipergunakan sebagai panduan.

  • 7/28/2019 Belajar Desain Pondasi Mesin

    7/9

    Pengecualian terhadap nilai tersebut dapat kita lihat di ACI 207.2R jika ketebalan pondasi

    ternyata setelah kita hitung melebihi 1,2 meter. Dimana ketebalan tersebut kita perlukan lebih

    pada faktor kestabilan, kekakuan dan peredaman akibat getaran serta untuk mengakomodasi

    panjang anchor bolt, maka disarankan tulangan minimum memakai diameter 22 mm dengan

    jarak maksimum antar tulangan adalah 300 mm (center to center), namun saya lebih

    menyukai pemakaian jarak tulangan 200 mm.

    Sedangkan jika kita harus menggunakan pier (pengertian ini beda dengan table top), maka

    jumlah tulangan minimum yang harus disediakan di pier adalah tidak boleh kurang dari 1%

    tetapi tidak boleh lebih dari 8% dikalikan luasan potongan melintang beton. Jika

    mempergunakan pedestal, maka tulangan minimum tidak boleh kurang dari %.

    Untuk pondasi dengan ketebalan minimum 500 mm, maka haruslah disediakan tulangan susut

    dan penahan temperature beton sesuai ACI 318. Untuk nilai ED dalam menghitung kekakuan

    beton, kita memakai:

    ED (dalam satuan MPa) = 6560 x kuat tekan beton berpangkat 0,5 (setengah).

    Kuat tekan beton disarankan minimum 28 MPa (atau sekitar 4000 psi). Perlu dipahami nilai

    modulus dinamis elastisitas harus lebih tinggi dari modulus statis.

    Bagaimana dengan eksentrisitas pondasi dengan RE yang berporos horizontal?

    Kita tahu bahwa eksentrisitas dapat menimbulkan gaya tidak seimbang yang berujung pada

    penambahan momen. Untuk itu perlulah kita batasi besaran eksentrisitas tersebut. Alasannya

    adalah untuk meminimalisasi momen-momen sekunder yang bisa saja secara signifikan

    mempengaruhi frekwensi natural dari pondasi. Misalnya pondasi dimaksudkan untuk mampu

    menahan gaya tidak seimbang vertical dimana gaya tidak segaris dengan titik pendukung

    elastis, yang dimana gaya tersebut menghasilkan tambahan gaya putar (rotation) terhadap

    vertical displacement.Nah jika kita tidak menetapkan batasan eksentrisitas yang diijinkan maka dikhawatirkan

    (momen sekunder plus momen utama) akan mengakibatkan 2 jenis frekwensi natural yang

    mungkin saja secara significant berbeda dengan azas tunggal frekwensi natural dalam satu

    system pondasi.

    Ada beberapa batasan yang saya anut dalam menentukan nilai eksentrisitas ijin.

    Yaitu, untuk eksentrisitas horizontal, tegak lurus terhadap bantalan poros (bearing axis),

    antara titik pusat garis berat pondasi dan pusat area kontak tanah tidaklah boleh melebihi nilai

  • 7/28/2019 Belajar Desain Pondasi Mesin

    8/9

    0,05 dikalikan lebar pondasi. Sedangkan jika searah/parallel dengan bantalan poros, maka

    tidak boleh melebihi 0,05 dikalikan panjang pondasi.

    Jika kita menggunakan pier atau pedestal, maka penerapan nilai tersebut juga harus

    disesuaikan plus pertimbangan terhadap center of gravity dari RE. Diatas semua itu, saya

    menyarankan, jika dimungkinkan, sebaiknya hindarilah eksentritas. Sedapat mungkin.

    Sedikit bahasan tentang rasio rentang frekwensi natural yang diijinkan.

    Pembatasan rentang frekwensi natural yang diijinkan dalam suatu system pondasi berkaitan

    dalam upaya menghindari bahaya yang terjadi akibat getaran yang berlebihan. Secara umum,

    rasio antara frekwensi operasi mesin (f) dengan frekwensi natural dari system pondasi f(n)

    tidak diharapkan berada pada rentang 0,7 hingga 1,3.

    Sehingga, untuk frekwensi natural HTS harus berada dibawah nilai 0,7 dan untuk LTS f/f(n)

    nilainya harus diatas 1,3. Seperti yang kita ketahui, jika rasio f/f(n) mendekat angka 1, akan

    terjadi penambahan peningkatan secara cepat terhadap amplitude getaran.

    Untuk itulah dalam menyediakan factor keamanan terhadap resonansi getaran, kita

    membatasi rentang frekwensi natural ini. Diluar rentang 0,71,3 ini, respon dinamis

    maksimum dari system hanya terbatas sedikit lebih besar dari nilai defleksi statis system

    pondasi.

    Meskipun demikian, pembatasan rentang frekwensi natural ini sangat sulit dicapai jika kita

    mendesain suatu system struktur yang rumit seperti halnya kombinasi kekakuan steel

    structure dengan sistim pondasi, pondasi untuk RE yang memilik beragam mode kecepatan,

    pondasi untuk RE yang sangat berat (turbo compressor yang berdimensi luar biasa besar

    misalnya), maka kita harus menyediakan perhitungan yang lebih rumit (misalnya menghitung

    maksimum kecepatan getaran dalam fasa dan 180 derajat diluar fasa, penentuan lokasi

    dimana amplitude getaran yang dominan berada dan lain sebagainya). Jika nanti ada

    kesempatan, untuk serba serbi frekwensi natural ini akan saya bahas dalam artikel tersendiri.

    Untuk itu jika kita harus menyediakan suatu platform struktur baja, terutama jika mendesain

    pondasi RE dengan memakai TT (table top), maka platform tersebut sebaiknya terpisah

    dengan system pondasi TT. Untuk bagaimana supaya platform dapat bernilai aman dan

    nyaman bagi pemakai dilapangan, design engineer sebaiknya membaca ISO 2631-1 & ISO

    2631-2. Referensi itu membahas tentang bagaimana respon seseorang terhadap getaran

    bangunan dan kurva berat respon pada kesamaan gangguan terhadap tubuh dan metoda-

    metoda bagaimana cara mengatasinya.

  • 7/28/2019 Belajar Desain Pondasi Mesin

    9/9

    Diluar semua perhitungan teknis diatas kertas, seorang engineer haruslah memiliki sense of

    engineering atau juga disebut engineering feeling. Rasa ini tidak ada kriteria bakunya

    namun bisa terbentuk dan terasah jika seorang engineer setia pada kemauan untuk berkarya

    sesuai bidangnya.

    Rasa ini juga bisa membimbing seorang engineer dalam mendesain suatu konstruksi yang

    kuat dan aman, tepat sasaran, tidak rumit, mudah dilaksanakan serta hemat biaya.

    Sedikit cerita tentang engineer copas (copy paste).

    Suatu ketika karib saya mengirim email, meminta bantuan saya memeriksa pekerjaan desain

    pondasi RE (generator/genset) yang dikerjakan staffnya. Setelah membaca hitungan desain,

    belum lagi saya memeriksa hitungan yang dikirimkan tersebut, saya langsung mendapat

    kesimpulan staff karib saya ini hanya melakukan engineering copas. Sang staff yang

    mengaku jebolan konsultan engineering, hanya mengganti angka-angka (dari suatu

    perhitungan pondasi lain) dan memberikan kesimpulan dimensi serta menyebutkan bahwa

    desain tersebut aman. Aman dari hongkong? Hehehehehe..

    Dalam perhitungan tersebut, tidak ada hubungan data teknis dari mesin generator dengan

    desain pondasi dibawahnya dan ajaibnya dibawah pondasi generator diberikan usulan

    menggunakan cerucuk dolken kayu untuk meningkatkan daya dukung tanah, yang sayangnya

    sang staff tidak menuliskan berapa daya dukung tanah yang dihasilkan dengan metodacerucuk.

    Sehingga tidak ada perhitungan settlement dan daya dukung yang ditulis hanya imajinasi

    saja. Sedangkan data teknis generator, yang seharusnya diperhitungkan untuk penentuan

    system pondasi, tidak dipakai dan hanya untuk pajangan supaya jumlah halaman teknis jadi

    panjang dan terkesan bagus.

    Saya kemudian menganjurkan karib saya untuk meminta staff tersebut mendesain ulang

    dengan kaidah-kaidah yang benar, desain harus memiliki esensi dan tidak copas. Model copas

    inilah yang kita harus hindari.

    Memang tidak sulit mengganti sekedar angka namun itu berarti kita hanya berkemampuan

    meniru, yang kosong, tak berbobot, tak ada nilainya.

    Berikut ini saya sajikan contoh perhitungan desain pondasi RE, silahkan dipelajari untuk

    mengambil intisarinya/esensinya, melakukan trial dan error, sampai kita merasa kita mampu

    melakukan desain secara mandiri.