bekas paku di pagar.pptx

Upload: edwardgiru

Post on 07-Mar-2016

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MENOLAK UNDANGAN TUHAN

1BEKAS PAKU DI PAGAR

Ada seorang anak laki-laki dengan watak yang sangat buruk... Suatu hari ayahnya memberi dia sekantung penuh paku dan menyuruhnya memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali dia kehilangan kesabaran ataupun berselisih paham dengan orang lain.

Hari pertama dia memaku sebanyak 27 batang paku di pagar (yang menandakan dia telah kehilangan kesabaran ataupun berselisih paham dengan orang lain sebanyak 27 kali). Pada minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri dan jumlah paku yang dipakainya berkurang hari demi hari... Dia sadar bahwa ternyata lebih mudah menahan diri daripada memaku di pagar.

Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun... Dia menyampaikan hal tersebut dengan sangat gembira kepada ayahnya. Lalu ayahnya menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap kali dia berhasil menahan diri ataupun bersabar.

BEKAS PAKU DI PAGAR12Hari demi hari berlalu...Akhirnya tiba hari dimana dia boleh menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar... Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata...

"Anakku...Engkau sudah berlaku baik sekarang...Tetapi coba kamu lihat...Betapa banyak lubang yang ada di pagar...Pagar ini tidak akan kembali seperti semula...Begitu pula jika kamu berselisih paham ataupun bertengkar dengan orang lain...Hal tersebut akan selalu meninggalkan bekas seperti yang ada di pagar...

Kau boleh menusukkan pisau di punggung orang lain dan mencabutnya kembali. Tetapi hal itu akan meninggalkan bekas luka. Tak peduli berapa kali kau meminta maaf ataupun menyesal. Luka tersebut akan tetap berbekas dan tidak akan pernah hilang. Ingatlah bahwa luka melalui ucapan sama seperti luka fizikal. Bahkan lebih berbahaya dari yang kamu kira. Kawan-kawanmu adalah perhiasan yang jarang.

23Mereka membuatmu tertawa...Mereka memberimu semangat...Mereka bersedia mendengarkan jika kau perlukan...Mereka menuntunmu...Mereka membuka hatimu..."

Pastikan Anda mengendalikan emosi Anda pada saat Anda tergoda untuk mengatakan sesuatu, karena menyesal kemudian tidaklah mengembalikan keadaan.Setiap kemarahan akan membuatmu menjadi lebih kecil, sementara memaafkan akan mendorongmu utk berkembang jauh melebihi ukuranmu.

34Ayat bacaan:Amsal 29:22

"Si pemarah menimbulkan pertengkaran, dan orang yang lekas gusar, banyak pelanggarannya."

Sedarkah kita kalau sebuah kemarahan yang mungkin hanya meledak sekali waktu dari kita pun bisa meninggalkan "lubang" yang tidak boleh tertutup hingga waktu yang lama? Ketika diliputi kemarahan kita tanpa sadar mengeluarkan kata-kata yang akan menusuk hati orang lain seperti ditancap paku. Mungkin itu cuma akibat emosi sesaat dan karena hanya sesaat dalam waktu singkat kita pun sudah melupakannya, namun akibatnya akan meninggalkan bekas hingga waktu yang lama.

45Kemarahan akan membawa begitu banyak kesan baik bagi diri sendiri maupun terhadap orang lain. Itulah sebabnya Alkitab berulang kali menganjurkan kita untuk boleh mengawal emosi. Firman Tuhan berkata:"Si pemarah menimbulkan pertengkaran, dan orang yang lekas gusar, banyak pelanggarannya."(Amsal 29:22). Seorang yang gampang marah, kata Firman Tuhan, akan membuat banyak pelanggaran.

Apakah itu melalui kata-kata, menghempaskan sesuatu, melempar atau kekerasan secara fisikal dan lain-lain, semua itu kelak akan kita sesali, dimana sebagian besar diantaranya kerap sudah sangat sulit untuk diperbaiki. Berapa banyak orang tua yang kemudian tanpa sadar membunuh anaknya? Atau sebaliknya anak yang gelap mata membunuh orang tuanya karena tidak cepat mengawal kemarahan? Atau antara suami dan istri, antara teman, majikan dan pekerja dan lain-lain? Kalaupun tidak sampai tahap membunuh, berbagai akibat yang timbul dari emosi yang tidak terkendali itu pun sudah meninggalkan bekas yang susah untuk dihapus.

56

Sejalan dengan ayat bacaan hari ini, Daud mengatakan:"Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan."(Mazmur 37:8). Ada kalanya memang kita akan merasa kesal dan kemudian marah. Sebagai manusia yang memiliki perasaan memang kita tidak mampu menghindar dari kekesalan atau kemarahan akibat banyak hal atau ditimbulkan oleh perilaku orang lain yang menyinggung kita. Apa yang boleh kita lakukan adalah sesegera mungkin mengawalnya. Emosi seringkali berawal ringan namun bertambah parah jika kita diamkan.

Dan apabila sudah parah, emosi itu akan menjadi sulit untuk kita reda. Disanalah akhirnya berbagai kejahatan mengintai dan siap menerkam kita. Berbagai tindakan bodoh pun akan muncul tanpa terkendali karena kita sudah gelap mata dikuasai oleh emosi. Oleh karena itu kita harus mampucepat meredakan kemarahan kita sebelum terlambat, sebelum kita melakukan atau mengatakan hal-hal yang akan melukai orang lain bahkan berdampak buruk bagi diri kita sendiri.

67Yakobus mengingatkan kita agar menjadi orang yang sabar dan tidak lekas marah."Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah."(Yakobus 1:19). Kita diminta untuk mendengar dulu baik-baik dan tidak cepat menyela apalagi jika belum apa-apa sudah langsung marah. Mengapa demikian? Ayat selanjutnya berkata jelas:"sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah."(ay 20).

Lebih lanjut lewat Paulus kita juga boleh menemukan peringatan agar kita membuang jauh-jauh kemarahan dari diri kita."Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan."(Efesus 4:31). Apa yang dianjurkan bagi kita adalah sebaliknya,"Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu."(ay 32).

78

Jika anda merasa kesal dan mulai marah, segeralah redam kemarahan itu sebelum kemarahan itu menguasai diri anda."Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis."(Efesus 4:26-27). Lihatlah bahwa dibalik kemarahan yang terus meningkat naik kita sebenarnya membuka ruang seluas-luasnya kepada iblis untuk berpesta pora menghancurkan kita. Petrus berkata:"Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya."(1 Petrus 5:8). Perhatikan bahwa iblis hanya boleh berjalan berkeliling mengaum mencari mangsa.

Dia tidak akan pernah boleh menembus kita kecuali kita sendiri yang membuka celah untuk itu. Alkitab menyatakan bahwaorang yang membiarkan dirinya gampang meledak dalam amarah adalah orang bodoh:"Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak."(Amsal 20:3), atau lihatlah dalam kitab Pengkotbah:"Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh."(Pengkotbah 7:9). Dan ada banyak kejahatan yang mengintai disana.semakin lama kita membiarkan diri kita marah, maka semakin banyak pula kesempatan iblis untuk menghancurkan kita dengan berbagai bentuk kejahatan.

89

Adalah relatif jauh lebih mudah untuk meredam emosi ketika masih baru, tetapi sangatlah sulit ketika emosi itu sudah terlanjur menguasai diri kita. Sekali lagi, ingatlah bahwa paku yang ditancapkan ke dinding meski kecil sekalipun akan tetap meninggalkan lubang atau bekas disana. Dan paku-paku itu akan berterbangan keluar dari kemarahan kita dan melukai hati banyak orang. Berhentilah melukai orang lain terutama orang yang kita kasihi seperti orang tua, anak, suami/istri dan lain -lain hanya karena kita tidak boleh mengendalikan emosi kita. Kuasai diri segera ketika marah, sehingga kita tidak sampai melukai orang lain hanya karena kita tidak bisa menahan emosi.

Emosi sesaat akan membawa bekas luka di hati orang sepanjang hidupnya

9