beberapa alasan perubahan rtrw substasni kehutanan

16
BEBERAPA ALASAN PERUBAHAN RTRW SUBSTASNI KEHUTANAN PEMANFAATAN RUANG TERUTAMA KAWASAN HUTAN TIDAK SESUAI LAGI MENGAKOMODIR BERBAGAI KEBUTUHAN RUANG UNTUK PEMBANGUNAN MEMBERIKAN KEPASTIAN TERHADAP HAK-HAK SIPIL MASYARAKAT MEMBERIKAN KEPASTIAN HUKUM TERHADAP PENGGUNAAN RUANG/KAWASAN 1

Upload: soren

Post on 04-Feb-2016

50 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BEBERAPA ALASAN PERUBAHAN RTRW SUBSTASNI KEHUTANAN. PEMANFAATAN RUANG TERUTAMA KAWASAN HUTAN TIDAK SESUAI LAGI MENGAKOMODIR BERBAGAI KEBUTUHAN RUANG UNTUK PEMBANGUNAN MEMBERIKAN KEPASTIAN TERHADAP HAK-HAK SIPIL MASYARAKAT MEMBERIKAN KEPASTIAN HUKUM TERHADAP PENGGUNAAN RUANG/KAWASAN. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: BEBERAPA ALASAN PERUBAHAN RTRW SUBSTASNI KEHUTANAN

1

BEBERAPA ALASAN PERUBAHAN RTRW SUBSTASNI KEHUTANAN

PEMANFAATAN RUANG TERUTAMA KAWASAN HUTAN TIDAK SESUAI LAGI

MENGAKOMODIR BERBAGAI KEBUTUHAN RUANG UNTUK PEMBANGUNAN

MEMBERIKAN KEPASTIAN TERHADAP HAK-HAK SIPIL MASYARAKAT

MEMBERIKAN KEPASTIAN HUKUM TERHADAP PENGGUNAAN RUANG/KAWASAN

Page 2: BEBERAPA ALASAN PERUBAHAN RTRW SUBSTASNI KEHUTANAN

2

No

Kawasan HutanSK.454/KPTS-II/1999

(ha)

SK.454/KPTS-II/1999 Updated

(ha)

1 HK 274.069 293.711

2 HL 1.061.270 1.109.039

3 HPT 419.244 463.498

4 HP 633.431 491.583

5 HPK 212.123 134.624

Total 2.600.137 2.492.455

Luas Kawasan Hutan Provinsi Sulawesi Tenggara menurut SK.454/KPTS-II/1999 dan SK.454/KPTS-II/1999 updated.

Page 3: BEBERAPA ALASAN PERUBAHAN RTRW SUBSTASNI KEHUTANAN

3

Fungsi

Usulan Perubahan Kawasan HutanJumlah LuasHK HL HPT HP HPK APL

Tubuh Air

HK 256.554 6.109 22.714 8.334 293.711

HL891.674 126.405 60.723 30.236

1.109.038

HPT 23.706 410.366 29.427 463.498

HP 8.998 275.493 52.716 154.376 491.583

HPK 3.553 43.279 87.792 134.624

APL1.158.09

7 1.158.09

7

Tubuh Air 2.809 2.809

256.554 927.931 536.771 342.325 118.708 1.468.26

2 2.809 3.653.36

0

Perbandingan luas kawasan hutan menurut SK.454/KPTS-II/1999 updated dan usulan revisi RTRWP Sulawesi Tenggara

Page 4: BEBERAPA ALASAN PERUBAHAN RTRW SUBSTASNI KEHUTANAN

4

No Perubahan Peruntukan

Usulan Perubahan Peruntukan

Rekomendasi Tim Terpadu

Luas (Ha) Luas (Ha) %

1 HK Menjadi APL 8.334 2.862 34,34

2 HL Menjadi APL 30.236 3.213 10,63

3 HPT Menjadi APL 29.427 18.221 61,92

4 HP Menjadi APL 154.375 72.800 47,16

5 HPK Menjadi APL 87.792 68.940 78,53

Jumlah 310.165 166.036 53,53

Rekomendasi Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Pada Berbagai Fungsi Kawasan Hutan

Page 5: BEBERAPA ALASAN PERUBAHAN RTRW SUBSTASNI KEHUTANAN

5

No Perubahan Fungsi Hutan

Usulan Perubahan

FungsiRekomendasi Tim Terpadu

Luas (Ha) Luas (Ha) %

1 HK menjadi HP dan HPK 28.823 8.061 27,96

2 HL menjadi HPT dan HP 187.128 52.660 28,14

3 HPT menjadi HK dan HL 23.706 15.773 67,11

4 HP menjadi HL, HPT dan HPK 61.714 34.078 55,22

5HPK menjadi HL dan HP 3.553 4.539 127,78

Total Perubahan Fungsi 304.923 115.111 37,80

Perubahan Fungsi Kawasan Hutan

Page 6: BEBERAPA ALASAN PERUBAHAN RTRW SUBSTASNI KEHUTANAN

6

LUAS KAWASAN HUTAN PROPINSI SULAWESI TENGGARA BERDASARKAN REKOMENDASI TIM TERPADU PER KABUPATEN

No KABUPATENFUNGSI KAWASAN HUTAN (HA)

JUMLAH TOTAL KK HL HPT HP HPK

1BAU BAU

470

4,554

5,005

1,901

 

11,930

2BOMBANA

44,160

48,579

24,473

81,823

8,285

207,320

3BUTON

28,138

28,918

29,737

44,558

305

131,656

4BUTON UTARA

83,668

15,634

9,464

6,417

10,363

125,546

5KOLAKA

21,965

291,745

133,646

42,405

11,020

500,781

6KOLAKA UTARA

 

159,133

71,733    

230,866

7KONAWE

17,115

236,190

107,463

52,041

24,913

437,722

8 KONAWE SELATAN

77,588

44,251

3,707

65,017

  190,563

9KONAWE UTARA

 

209,661

80,490

63,172

29,745 383,068

10KOTA KENDARI

2,419

973

 

1,300  

4,692

11MUNA

7,401

31,829

1,136

42,947

8,940

92,253

12WAKATOBI

 

10,022      

10,022

 

282,924

1,081,48

9

466,854

401,58

1

93,571

2,326,419

Page 7: BEBERAPA ALASAN PERUBAHAN RTRW SUBSTASNI KEHUTANAN

7

Fungsi Kawasan Hutan

Up Date Penunjukan Kawasan Hutan *)

Usul Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan (Ha) Jumlah Total

(Ha)

Luas Kawasan Hutan Setelah Perubahan

(Ha)

% Luas Wilayah

Luas (Ha) % Hutan

Konservasi

Hutan Lindung

Hutan Produksi Terbatas

Hutan Produksi

Hutan Produksi Konversi

Jumlah (Ha) APL (Ha)

Hutan Konservasi 293,847

8.04

      6,109

22,714

28,823

8,335

37,158

256,689

7.03

Hutan Lindung 1,109,038

30.36

    126,405

60,723  

187,128

30,236

217,364

927,931

25.40

Hutan Produksi Terbatas 463,363

12.68

 

23,706      

23,706

29,427

53,133

536,635

14.69

Hutan Produksi 491,583

13.46

 

8,998     52,716

61,714

154,375

216,089

342,326

9.37

Hutan Produksi Konversi 134,624

3.68

 

3,553      

3,553

87,792

91,345

118,709

3.25

Jumlah 2,492,455

68.22

-

36,257

126,405

66,832 75,430

304,924

310,165

615,089

2,182,290

59.73

Air 2,809                      

APL 1,158,097                      

Total 3,653,361                  

2,182,290

 

Fungsi Kawasan Hutan

Up Date Penunjukan Kawasan Hutan *)

Rekomendasi Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan (Ha) Jumlah Total

(Ha)

Luas Kawasan Hutan Setelah Perubahan

(Ha)

% Luas Wilayah

Luas (Ha) % Hutan

Konservasi

Hutan Lindung

Hutan Produksi Terbatas

Hutan Produksi

Hutan Produksi Konversi

Jumlah (Ha) APL (Ha)

Hutan Konservasi 293,847

8.04         8,061

8,061

2,862

10,923

282,924

7.74

Hutan Lindung 1,109,038

30.36

-   36,770

15,890  

52,660

3,213

55,873

1,081,489

29.60

Hutan Produksi Terbatas 463,363

12.68

-

15,773      

15,773

18,221

33,994

466,854

12.78

Hutan Produksi 491,583

13.46  

8,998 715   24,365

34,078

72,800

106,878

401,581

10.99

Hutan Produksi Konversi 134,624

3.68  

3,553  

986  

4,539

68,940

73,479

93,571

2.56

Jumlah 2,492,455

68.22

-

28,324 37,485

16,876 32,426

115,111

166,036

281,147

2,326,419

63.68

Air 2,809                  

2,809  

APL 1,158,097                  

1,324,132  

Total 3,653,361                  

3,653,360

 

Page 8: BEBERAPA ALASAN PERUBAHAN RTRW SUBSTASNI KEHUTANAN

8

• Perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan harus dapat memberikan kepastian hukum dalam pemanfaatan ruang, memberikan kemanfaatan ruang yang optimal dan terciptanya distribusi ruang yang berkeadilan untuk kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan.

• Keberadaan permukiman dan lahan garapan masyarakat yang berada di dalam kawasan hutan yang berubah menjadi APL agar dapat memberikan hak atau penguatan hak atas lahan yang selama ini telah menjadi tempat bermukim dan bertani/berkebun, serta sebagai prasyarat agar dapat ditetapkan sebagai desa atau bagian dari desa yang definitif sehingga dapat terjangkau oleh program-progam pembangunan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh pemerintah;

REKOMENDASI KEBIJAKAN

Page 9: BEBERAPA ALASAN PERUBAHAN RTRW SUBSTASNI KEHUTANAN

9

• Optimalisasi pemanfaatan/penggunaan kawasan hutan dengan memberi peran yang lebih besar kepada pemerintah daerah dalam penataan pengelolaan sumber daya alam bagi kesejahteraan masyarakat dengan tetap memperhatikan daya dukung dan keamanan lingkungan hidup. Hal ini juga sekaligus merupakan bagian dari resolusi konflik pemanfaatan sumber daya alam oleh masyarakat yang telah berlangsung cukup lama;

• Optimalisasi kawasan hutan dalam DAS atau Pulau (minimal 30%) untuk dapat memenuhi salah satu asas penataan ruang ”berkelanjutan” yaitu bahwa penyelenggaraan penataan ruang harus dapat menjamin kelestarian dan kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan dengan memperhatikan kepentingan generasi mendatang;

Page 10: BEBERAPA ALASAN PERUBAHAN RTRW SUBSTASNI KEHUTANAN

10

• Terhadap DAS atau Pulau yang luas kawasan hutannya kurang dari 30% agar dirancang program untuk menambah tutupan hutan di luar kawasan hutan, dapat berupa pembangunan hutan rakyat, ruang terbuka hijau (hutan kota), dsb;

• Pemantapkan alokasi dan posisi kawasan lindung (Hutan Lindung dan Hutan Konservasi) di dalam pola ruang RTRWP sehingga pertumbuhan jumlah penduduk, pengembangan investasi, pemekaran wilayah administrasi pemerintahan dan sebagainya tidak lagi memberi tambahan tekanan terhadap kawasan hutan, serta mampu berperan dalam menjawab isu global tentang perubahan iklim;

Page 11: BEBERAPA ALASAN PERUBAHAN RTRW SUBSTASNI KEHUTANAN

11

• Pada kawasan yang berubah peruntukan menjadi APL untuk permukiman dan lahan garapan masyarakat yang memiliki fisiografi berat dan rawan bencana banjir/longsor, diperlukan kajian tipologi dan konsep tindakan pengelolaan konservasi tanah dan pengendalian bencana banjir/longsor, baik dengan pendekatan vegetatif dan atau pendekatan sipil teknis jika diperlukan. Khusus pada lahan garapan masyarakat perlu dilakukan pendekatan pertanian campuran (mix farming) antara jenis tanaman tahunan dan tanaman semusim. Implementasi rekomendasi hasil kajian diwujudkan dalam perencanaan daerah yang didukung oleh anggaran yang memadai;

• Kebijakan pemanfaatan ruang pada kawasan hutan yang diubah peruntukan dan/atau fungsinya diarahkan sedemikian rupa sehingga tidak menjadi tekanan tetapi menjadi pendukung terhadap ekosistem atau fungsi kawasan hutan disekitarnya yang dipertahankan;

Page 12: BEBERAPA ALASAN PERUBAHAN RTRW SUBSTASNI KEHUTANAN

12

• Membuat regulasi yang jelas tentang mekanisme redistribusi atas kawasan hutan yang dilepas menjadi APL, sehingga tidak terjadi adanya dominasi penguasaan hak oleh pihak-pihak tertentu. Ketentuan dalam regulasi tersebut termasuk ketentuan tentang pemindahan hak (jual-beli) untuk dapat menghindari terjadinya penumpukan penguasaan hak serta dapat menjamin tidak terjadinya peluasan/perpindahan penduduk ke dalam kawasan hutan lagi karena pemindahan hak tersebut;

• Pengaturan pola jenis dan pola investasi dilakukan dengan memperhatikan kondisi masyarakat setempat agar tidak terjadi konglomerasi usaha dan penguasaan lahan yang dapat menyebabkan marjinalisasi masyarakat setempat, sehingga dapat melibatkan serta memberikan sumbangan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemantapan kawasan hutan;

Page 13: BEBERAPA ALASAN PERUBAHAN RTRW SUBSTASNI KEHUTANAN

13

• Menata kembali perizinan yang terkait dengan pemanfaatan ruang sesuai dengan keberadaan dan posisi kawasan lindung dan kawasan budidaya di dalam pola ruang RTRWP dan RTRWK yang baru dengan tetap memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku untuk memberikan kepastian hukum;

• Menyusun Rencana Detail Tata Ruang dan implementasinya perlu dikawal oleh para pihak di daerah, baik dari unsusr-unsur Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, dan masyarakat, dengan kejelasan mekanisme pengendalian pemanfaatan ruang dan mekanisme pengaduan masyarakat tentang pelanggaran pemanfaatan ruang;

Page 14: BEBERAPA ALASAN PERUBAHAN RTRW SUBSTASNI KEHUTANAN

14

• Diperlukan regulasi tentang pengaturan adanya jalan di dalam kawasan konservasi baik sebagai jalan pengelolaan maupun sebagai jalan umum;

• Sebagai konsekuensi dari perubahan peruntukan dan fungsi kawsan hutan yang ditetapkan dalam revisi RTRW maka perlu dilakukan tindakan pengamanan agar tidak lagi terjadi pemanfaatan ruang kawasan hutan secara ilegal dan pelaksanaan tata batas baru pada kawasan hutan yang mengalami perubahan.

Page 15: BEBERAPA ALASAN PERUBAHAN RTRW SUBSTASNI KEHUTANAN

15

REVISI RTRW SUBSTANSI

KEHUTANAN(Pleno Selesai)

REVISI RTRW SUBSTANSI

KEHUTANAN(Pleno Selesai)

PERSETUJUAN MENHUT

PERSETUJUAN DPR R.I.

PEMBAHASAN INTERNAL PEMPROV

PEMBAHASAN BKPRD PROV

DOKUMEN MATERI TEKNISBuku Data & AnalisisBuku RencanaAlbum Peta

DOKUMEN MATERI TEKNISBuku Data & AnalisisBuku RencanaAlbum Peta

RANCANGAN PERDA RTRW PROV SULTRARANCANGAN PERDA RTRW PROV SULTRA

EVALUASI MATERI MUATAN TEKNIS

DI KEMENTRIAN PU

RAPAT KOORDINASI

BKPRNPERSETUJUAN MENTERI PU

KONSULTASI PUBLIK

PENYEMPURNAAN HASIL DI BKPRD

PEMBAHASAN RANPERDA DI KEMENDAGRI

PENETAPAN PERDA RTRW PROV SULTRA

NET WORK PLANNING PENYELESAIAN REVISI RTRW PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Page 16: BEBERAPA ALASAN PERUBAHAN RTRW SUBSTASNI KEHUTANAN

16

TERIMA KASIH