beban kerja fisio mangbin

2
Nama : Putu Aditya Mahardika NIM : 1202305005 Deskripsi beban kerja fisioterapi Aktivitas kerja sangat erat kaitannay dengan tubuh manusia. Pekerjaan di lani pihak mempunyai arti penting bagi manusia, dengan pekerjaan berarti tubuh akan menerima beban dari luar tubuhnya. Setiap pekerjaan merupakan beban bagi yang bersangkutan. Beban tersebut dapat berupa beban yang oleh karena factor internal, eksternal maupun bebabm mental/kognitif. Dalam ergonomi, setiap beban kerja yang diterima oleh seseorang harus sesuai atau seimbang baik terhadap kemampuan fisik, kemampuan kognitif maupun keterbatasan manusia yang menerima beban tersebut.. Yang termasuk beban kerja eksternal fisioterapis adalah tugas dari pekerjaan fisioterapis itu sendiri , organisasi dan lingkungan kerja. Idealnya, dalam kegiatan hariannya seorang fisioterapis idealnya dapat memnentukan lama terapi untuksetiap pasienny itu sendiri. Hal ini tentu memberikan beban kerja yang berlebih. Fisoterapis secara bergilir memberikan terapi pada semua pasien tanpa adanya istirahat. Untuk organisasi kerja perlu diperhatian waktu kerja, jam lembur, serta shift kerja agar menjaga kesehatan fisik fisioterapi. Untuk lingkungan kerja yang diperhatikan adalah tata cahaya ruangan, ventilasi ruangan dan tata letak modalitas sehingga mempermudah dalam melakukan treatment menjadi lebih efisiens dan efektif. Beban kerja internal fisioterapis berasala dri fisioterapis itu sendiri berupa umur, jenis kelamin, kekuatan otot, serta bentuk dan ukuran tubuh. Sebagai contohny, umur dapat

Upload: mahardikaaditya

Post on 20-Feb-2016

189 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

dhgdhh

TRANSCRIPT

Page 1: Beban Kerja Fisio Mangbin

Nama : Putu Aditya Mahardika

NIM : 1202305005

Deskripsi beban kerja fisioterapi

Aktivitas kerja sangat erat kaitannay dengan tubuh manusia. Pekerjaan di lani pihak

mempunyai arti penting bagi manusia, dengan pekerjaan berarti tubuh akan menerima beban dari

luar tubuhnya. Setiap pekerjaan merupakan beban bagi yang bersangkutan. Beban tersebut dapat

berupa beban yang oleh karena factor internal, eksternal maupun bebabm mental/kognitif.

Dalam ergonomi, setiap beban kerja yang diterima oleh seseorang harus sesuai atau

seimbang baik terhadap kemampuan fisik, kemampuan kognitif maupun keterbatasan manusia yang

menerima beban tersebut..

Yang termasuk beban kerja eksternal fisioterapis adalah tugas dari pekerjaan fisioterapis itu

sendiri , organisasi dan lingkungan kerja. Idealnya, dalam kegiatan hariannya seorang fisioterapis

idealnya dapat memnentukan lama terapi untuksetiap pasienny itu sendiri. Hal ini tentu memberikan

beban kerja yang berlebih. Fisoterapis secara bergilir memberikan terapi pada semua pasien tanpa

adanya istirahat. Untuk organisasi kerja perlu diperhatian waktu kerja, jam lembur, serta shift kerja

agar menjaga kesehatan fisik fisioterapi. Untuk lingkungan kerja yang diperhatikan adalah tata

cahaya ruangan, ventilasi ruangan dan tata letak modalitas sehingga mempermudah dalam

melakukan treatment menjadi lebih efisiens dan efektif.

Beban kerja internal fisioterapis berasala dri fisioterapis itu sendiri berupa umur, jenis

kelamin, kekuatan otot, serta bentuk dan ukuran tubuh. Sebagai contohny, umur dapat

memepengaruhi kualitas kerja semakin bertambahnya umur, kecepatan kerja dan kesehatan seorang

fisioterapis akan mengalami penurunan. Salah satu contohnya juga kekuatan otot dapat

memepngaruhi kualitas dari terapi yang diberikan. Oleh karena itu, seorang fisioterapi harus

memperhatikan posisi dan sikap kerjanya untuk menghindari beban kerja yang berlebih pada

seorang fisioterapis yang bisa menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan akibat posisi dan sikap

kerja yang tidak ergonomis dalam melakukan intervensi pada pasien.

Beban kerja kognitif/mental termasuk motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan,

kepuasan, dan juga interaksi manusia-mesin Seperti contohnya untuk kepuasan dalam diri seorang

fisioterapis dalam keberhasilan meningkatkan kualitas kesehatan pasien akan berpengaruh juga

pada kualitas kerja selanjutnya dari fisoterapis. Beban mental dapat juga dilihat dari bagaimana

seorang fisioterapis harus dapat memberikan diagnose yang tepat ke pada pasien begitu juga dengan

prognosis.