bayi baru lahir _ nursing formality

Upload: heryzanur

Post on 13-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 BAYI BARU LAHIR _ Nursing Formality

    1/9

    3/4/2016 BAYI BARU LAHIR | Nursing formality

    http://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/bayi-baru-lahir.html 1/9

    BERANDA FacebookTwitterRSSGoogle

    Home Unlabelled BAYI BARU LAHIR

    BAYI BARU LAHIRPosted by M.YUSUF. blog Wednesday, 17 October 2012 0 comments

    A. Pengertian

    Neonatus adalah masa sejak lahir hingga 28 hari (Bobak dan Jensen, 2005 : 572).

    Sedangkan Hamilton, Persis (2005 : 217) berpendapatan neonatusatau bayi atau baru lahir

    adalah dari lahir sampai usia 1 bulan periode neonatal atau neonatus adalah bulan pertama

    kehidupan dan selama periode neonatal bayi mengalami pertumbuhan dan perubahan yang

    amat menakjubkan.

    Kesimpulannya neonatusadalah bayi baru lahir yang mengalami proses kelahiran dan

    harus menyesuaikan diri ke kehidupan intra uterinke extra uterinsejak lahir hingga 28 hari

    atau usia 1 bulan.

    Karakteristik dari Neonatus

    1. Karakteristik Umum Neonatus

    a. Bentuk tubuh dan pengukuran

    Neonatuskelihatan besar pada kepala dan badannya, tungkai pendek, kecil dan

    paha kecil, leher pendek dan goyah, hidung datar, telapak kaki terlihat janggal dan

    datar, garis tangan dan kaki jelas, terdapat bantalan lemak pada telapak kaki.

    Genetalia walau kecil terlihat melebihi proporsinya. Bayi laki-laki cenderung

    lebih panjang dan berat ketimbang bayi perempuan.

    Batasan normal pada pengukuran tubuh :

    1) Lingkar kepala : 12 - 14 inci (31 - 35,5 cm)

    2) Lingkar dada : 12-13 inci (30,5 - 33 cm)

    3) Panjang badan : 19-21 inci (48 - 53 cm)

    (puncak badan sampai tumit)

    4) Berat badan : 6-9 pound (2700 pound - 4000 gr)

    b. Kesadaran Enam keadaan tentang kesadaran pada bayi baru lahir :

    1) Menangis

    Keadaan menangis bayi mengeluarkan aktifitas motorikyang tidak jelas dan aktif

    menangis. Tangis yang normal adalah kuat dan keras/nyaring.

    2) Tidur nyenyak

    Keadaan tidur tenang bayi jarang bergerak dan pernapasan lambat serta teratur.

    3) Tidur dengan gerakan mata yang tepat (REM, rapid eye movement)

    Keadaan tidur REMbayi bernafas tidak teratur dan meringis serta gerakan mata

    yang cepat.

    4) Aktif - sadar

    Keadaan aktif-sadar, bayi memperlihatkan gerakan tubuh yang aktif dengan

    ekpresi wajah tenang atau meringis.

    5) Tenang - sadar

    Keadaan sadar-tenang, bayi sadar tapi relaks. Mata terbuka dan terfokus.

    ABOUT

    ARSIP BLOG

    2013(6)

    2012(9)

    October(9)

    PANDUAN INTERVENSI NIC NOC

    GANGGUAN TEGANGAN INSEPSI

    KORONA (TIK)

    INTRANATAL CARE

    BAYI BARU LAHIR

    POST PARTUM

    LP GONORHOE

    INTRANATAL

    PANDUAN NIC NOC

    ANTENATAL CARE

    Beranda

    POPULAR POSTS

    Askep keluarga dengan Hipertensi

    SATUAN ACARA PENYULUHAN(SAP) REUMATIK

    POST PARTUM

    laporan Pendahuluan Resiko Bunuh

    Diri

    INTRANATAL CARE

    Proses Terjadinya Demam

    BAYI BARU LAHIR

    NURSING FORMALITYlaporan pendahuluan, asuhan keperewatan dan informasi -

    informasi seputar keperawatan lainya

    Ad 468 X 60

    Ads

    Best friend

    Home World News Entertainment Health Technology Auto Sport

    http://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/intranatal.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/bayi-baru-lahir.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/bayi-baru-lahir.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/intranatal-care.htmlhttp://void%280%29/http://kehidupanperawat.blogspot.co.id/search?updated-min=2012-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2013-01-01T00:00:00-08:00&max-results=9http://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/bayi-baru-lahir.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/bayi-baru-lahir.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/http://kehidupanperawat.blogspot.co.id/http://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/bayi-baru-lahir.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/bayi-baru-lahir.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/http://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2013/01/laporan-pendahuluan-resiko-bunuh-diri.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/bayi-baru-lahir.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/bayi-baru-lahir.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/bayi-baru-lahir.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/bayi-baru-lahir.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/bayi-baru-lahir.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/bayi-baru-lahir.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/http://kehidupanperawat.blogspot.co.id/http://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/bayi-baru-lahir.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2013/08/proses-terjadinya-demam.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/intranatal-care.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2013/01/laporan-pendahuluan-resiko-bunuh-diri.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/post-partum.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2013/09/satuan-acara-penyuluhan-sap-reumatik.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2013/09/askep-keluarga-dengan-hipertensi.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/http://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/antenatal-care.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/panduan-nic-noc.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/intranatal.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/lp-gonorhoe.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/post-partum.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/bayi-baru-lahir.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/intranatal-care.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/gangguan-tegangan-insepsi-korona-tik.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/panduan-intervensi-nic-noc.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012_10_01_archive.htmlhttp://void%280%29/http://kehidupanperawat.blogspot.co.id/search?updated-min=2012-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2013-01-01T00:00:00-08:00&max-results=9http://void%280%29/http://kehidupanperawat.blogspot.co.id/search?updated-min=2013-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2014-01-01T00:00:00-08:00&max-results=6http://void%280%29/http://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/bayi-baru-lahir.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/http://kehidupanperawat.blogspot.co.id/
  • 7/26/2019 BAYI BARU LAHIR _ Nursing Formality

    2/9

    3/4/2016 BAYI BARU LAHIR | Nursing formality

    http://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/bayi-baru-lahir.html 2/9

    6) Transisional

    Keadaan transisionalbayi mengalami dari satu keadaan sadar ke keadaan sadar

    lainnya.

    c. Kelenturan fisiologis

    Semua neonatusnormal memiliki kelenturan fisiologis seperti sejenis kepasifan

    baik pada stressor internal maupun stressor external, yang melindungi bayi selama

    jam-jam pertama dan beberapa hari setelah lahir terhadap d unia luar yang baru.

    d. Imunitas

    Bila ibu memiliki antibodi terhadap penyakit menular tertentu, dan antibodi

    tersebut mengalir ke bayi melalui placenta. Imunitas pasif ini berakhir beberapa

    minggu sampai beberapa bulan.

    e. Tanda-tanda vital

    Suhu turun, nadi, pernafasan pada bayi baru lahir bervariasi dalam berespon

    dengan lingkungan.

    1) Suhu tubuh bayi saat lahir sama dengan suhu tubuh ibunya (36,50C-37,20C),

    namun demikian bayi memiliki sedikit insulasilemak, luas permukaan tubuh besar

    dan sirkulasi yang relatif buruk serta belum dapat berkeringat atau menggigil

    sehingga kemampuan bayi untuk mengatur suhu masih buruk.

    2) Nadi, denyut jantung bayi baru lahir 120-150 /menit saat aktifitas (menangis,

    gerakan involunter, perubahan suhu yang tiba-tiba).

    3) Pernapasan, pernapasan pada bayi baru lahir tidak teratur kedalamannya,

    kecepatan dan iramanya 30-60 x/menit dan dipengaruhi oleh menangis,

    pernapasan mudah diamati pada gerakan abdomen (pernapasan diafragma dan

    otot-otot abdomen).

    4) Tekanan darah, tekanan darah biasanya sulit diukur secara akurat dengan

    sfigmomanometer konvensional, bila dengan manset selebar 1 inci (2,5 cm),

    tekanan sistolikrata-rata 80-60 / 45-50 mmHg pada saat lahir dan 100/50 mmHg

    sampai hari ke sepuluh.

    5) Kebutuhan Dasar, pada bayi baru lahir harus terpenuhi 3 yang pertama : bertahan,

    rasa aman dan nyaman, memiliki dan kasih sayang.

    2. Karakteristik Khusus Neonatusmenurut Hamilton (2005 : 217-221) :

    a. Kepala, kepala neonatus dari panjang tubuh keseluruhan. Lingkar kepala bayi

    berkisar 12 inci 4 inci (31-35,5 cm), pada tulang kepala dapat terjadi saling tindih

    yang disebut molding.

    Diantara 2 tulang atau lebih yang menjadi satu terdapat ruang yang disebut pontanela

    (ubun-ubun kecil) denyutan kadang terlihat. Fontanela anterior lebih besar (bregma)

    tertutup sampai usia 18 bulan. Fontanela posterior tertutup bulan kedua pontanela

    anterior cekung menandakan dehidrasi, fontanel menonjol menunjukkan

    peningkatan tekanan intra kranial.

    b. Kulit, kulit bayi sangat halus, merah kehitaman karena tipis dan lapisan lemak

    subkutan belum melapisi kapiler.

    Karakteristik pada kulit bayi berupa:

    1) Vernik kaseosa

    Berupa pasta seperti keju yang melindungi kulit selama kehidupan di intra uterin

    dalam cairan amnion, setelah lahir vernik kaseosahilang dalam 2 atau 3 hari.

    2) Milla

    Bintik keputihan khas pada hidung, pipi dan dahi bayi baru lahir, millabertahap

    hilang sekitar 2 minggu.

    3) Lanugo

    Adalah rambut halus yang terdapat pada bahu, bokong, dan extremitas dan

    GANGGUAN TEGANGAN INSEPSI

    KORONA (TIK)

    ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

    PANDUAN INTERVENSI NIC NOC

    ABOUT ME

    M.YUSUF. blog

    mahasiswa STIKES Karya Husada

    semarang

    View my complete profile

    SEARCH ME

    Search

    SUBSCRIBE NOW!

    https://www.blogger.com/profile/00970947206727248243http://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/panduan-intervensi-nic-noc.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2013/08/asuhan-keperawatan-jiwa.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/gangguan-tegangan-insepsi-korona-tik.html
  • 7/26/2019 BAYI BARU LAHIR _ Nursing Formality

    3/9

    3/4/2016 BAYI BARU LAHIR | Nursing formality

    http://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/bayi-baru-lahir.html 3/9

    menghilang selama minggu pertama kehidupan.

    4) Eritema toksikum

    Ini adalah jenis dari alergi kemerahan yang terlihat sebagai bercak-bercak

    kemerahan pada kulit bayi normal dan menghilang secara bertahap.

    5) Bercak mongolian

    Terkadang, terdapat area bercak lebar hitam berpigmen pada bokong atau bagian

    bawah bayi dengan warna kulit kuning, menghilang sekitar 1 atau 2 tahun

    pertama.

    6) Tanda lahir (nevi)

    Bersifat sementara dan permanen, akibat kelainan struktur pigmen, pembuluh

    darah rambut atau jaringan lainnya.

    7) Ikterik

    Warna kuning pada kulit atau skleramata disebabkan karena bilirubinberlebihan

    dalam darah dan jaringan, imaturitas hepar bayi baru lahir, menghilang sekitar

    hari ke tujuh yang biasa disebut ikterik neonatum.

    c. Rambut dan kuku

    Rambut bayi mungkin panjang dan tebal atau mungkin botak, bulu mata dan alis

    terdapat sejak lahir. Kuku jarinya mungkin panjang dan cukup tajam.

    d. Payudara

    Payudara pada bayi laki-laki dan perempuan mungkin terlihat membesar karena

    banyaknya hormon wanita dan darah ibu, kadang mensekresi colostrom.

    e. Genetalia

    Pada laki-laki testis normalnya turun selam kehidupan intrauterindan telah berada

    pada kantung skrotum pada saat lahir. Pada bayi perempuan labia minora dan

    klitorisnya mungkin membengkak saat lahir akibat tingginya hormon wanita dalam

    darah ibu. Keluaran lendir putih pada vagina kadang dengan darah (perdarahan

    withdrawal). Reflek yang ditemukan pada neonatus yang normal menurut Ladewidg

    (2005 : 174) adalah sebagai berikut

    Reflek normal pada bayi lahir, menurut Ladewidg (2005:174) :

    1) Refleks moro

    Didapat dengan cara memberikan isyarat (teriakan, gerakan mendadak) pada bayi.

    Respon bayi baru lahir berupa menghentakkan tangan dan kaki lurus kearah ke

    luar, lutut fleksi dan bayi mungkin menangis.

    2) Refleks menggenggam

    Didapat dengan cara menstimulasi telapak tangan bayi dengan sebuah obyek atau

    jari. Respon bayi berupa menggenggam dan memegang erat.

    3) Refleks menghisap

    Didapat saat sisi mulut bayi baru lahir atau dagu disentuh. Sebagai respon bayi

    akan menoleh dan membuka mulut untuk menghisap obyek.

    Reflek lain yang ditemukan menurut Bobak and Jensen (2000 : 575).

    1) Refleks tonus leher

    Reflek tonik leher atau reflek angguk diobservasi pada neonatus dalam posisi

    terlentang. Ketika kepala bayi digerakkan ke kiri atau kanan, bayi

    membentangkan tangannya kemana kepalanya digerakkan dan menekukkan

    tangan yang berlawanan. Reflek ini tidak terlihat pada bayi usia 1 hari. Reflek ini

    dapat diamati sampai bayi berusia 3-4 bulan. Reflek yang terus menerus pada

    bayi yang melebihi usia 4 bulan menunjukkan adanya kelumpuhan pada otak.

    D. Perilaku Bayi untuk Tanda-tanda Kegawatan

  • 7/26/2019 BAYI BARU LAHIR _ Nursing Formality

    4/9

    3/4/2016 BAYI BARU LAHIR | Nursing formality

    http://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/bayi-baru-lahir.html 4/9

    1. Bayi baru lahir dinyatakan sakit apabila mempunyai salah satu atau beberapa

    tanda-tanda : sesak nafas, frekuensi pernapasan 60 x/menit, gerak retraksi di dada, malas

    minum, panas atau suhu badan bayi rendah, kurang aktif, berat badan

    lahir rendah (1500-2500 gram) dengan kesulitan minum.

    2. Tanda-tanda bayi sakit berat, apabila terdapat salah satu atau beberapa

    tanda-tanda : sulit minum, sianosis sentral (lidah biru), perut kembung, periode apneu,

    kejang/periode kejang-kejang kecil, merintih perdarahan, sangat kuning,

    berat badan lahir < 1500 gram.

    E. Pemeriksaan Penunjang

    Menurut Tucker et all (1998:883) pemeriksaan penunjang berupa : sample darah, tali

    pusat, pemeriksaan screeningbayi baru lahir, hematokrit.

    F. Masalah bayi baru lahir Menurut Saiffudin (2006 : 337) :

    1. Asfiksia

    2. Gangguan nafas

    3. Hipotermi / hipertermi

    4. BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)

    5. Dehidrasi

    6. Ikterus7. Infeksi / sepsis

    8. Tetanus neonatonum

    9. Kejang

    10. Cidera lahir

    F. Fisiologiway pada Bayi Baru Lahir

  • 7/26/2019 BAYI BARU LAHIR _ Nursing Formality

    5/9

    3/4/2016 BAYI BARU LAHIR | Nursing formality

    http://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/bayi-baru-lahir.html 5/9

    G. Penanganan Bayi Baru Lahir menurut Saiffudin (2000 : 133-136)1. Membersihkan jalan napas

    Bayi normal akan menang spontan segera setelah lahir, apabila bayi tidak langsung

    nangis, penolong segera membersihkan jalan napas, dengan cara :

    a. Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.

    b. Posisikan kepala lurus sedikit tengadah ke belakang dengan di ganjal dengan gulungan

    sepotong kain pada bahu.

    c. Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang

    dibungkus kasa steril.

    d. Tepuk kedua telapak kaki bayi 2-3 kali atau dengan pengisapan lendir.

    2. Memotong dan merawat tali pusat

    Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah placenta lahir tidak begitu menentukan

    dan tidak akan mempengaruhi bayi kecuali pada bayi kurang bulan. Apalagi bayi lahir

    tidak menangis maka tali puat segera dipotong untuk memudahkan melakukan tindakan

    resusitasipada bayi.

    Luka tali pusat dibersihkan dan dirawat dengan alkohol (70% / povidon iodin10%

    serta dibalut kasa steril yang diganti setiap hari atau setiap tali basah atau kotor.

    3. Mempertahankan suhu tubuh bayi

    Pada waktu bayi baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya dan

    membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya hangat. Bayi baru lahir harus

    dibungkus hangat. Suhu tubuh bayi merupakan tolak ukur kebutuhan akan suhu yang

    stabil dan harus dicatat.

    4. Memberi vitamin K

    Kejadian perdarahan karena defisiensi vitamin K cukup tinggi terjadi, untuk

    mencegah perdarahan tersebut semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan diberikan

    vitamin K peroral 1 mg/hari selama 3 hari, dan bayi resiko tinggi diberi vitamin K

    parenteralK 0,5 1 mg IM.

    5. Memberi obat tetes / salep mata

    Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya oftalmia neonatorum. Di daerah

    prevalensi gonorhea tinggi, setiap bayi baru lahir perlu diberi salep mata sesudah 5 jamlahir, untuk pencegahan penyakit mata akibat klamidia (penyakit menular seksual), obat

    berupa eritromisin0,5% atau tetrasiklin1%.

    6. Identifikasi bayi

    Dengan memberikan alat pengenal yang efektif kepada setiap bayi baru lahir dan

    harus tetap di tempatnya sampai waktu bayi dipulangkan, mulai dari peralatan alat yang

    digunakan, disertai sidik telapak kaki bayi dan sidik jari ibu harus dicetak dicatatan yang

    tidak mudah hilang.

    H. Konsep Tumbuh Kembang

    Pertumbuhan fisik neonatus adalah hasil dan perubahan bentuk dan fungsi dari

    organisme pada neonatus ( 0 sampai 28 hari). Sedangkan menurut Soetjiningsih (1998:18)

    pertumbuhan fisik bayi meliputi berat badan bayi rata-rata 3500 gram, untuk tinggi badan

    rata-rata 50 cm. Sedang lingkar kepala pada waktu lahir rata-rata 34 cm dan lingkar kepala

  • 7/26/2019 BAYI BARU LAHIR _ Nursing Formality

    6/9

    3/4/2016 BAYI BARU LAHIR | Nursing formality

    http://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/bayi-baru-lahir.html 6/9

    lebih besar dari lingkar dada.

    Perkembangan neonatusmenurut Atkinson (1998:131) adalah Atkinson (1998 : 131)

    mengemukakan tentang perkembangan neonatusmeliputi :

    1. Pendengaran

    Bayi akan terkejut mendengar bunyi nyaring dan akan memalingkan kepala ke arah

    sumber bunyi.

    2. Penglihatan

    Neonatus memiliki ketajaman penglihatan yang buruk dan kemampuannya

    mengubah fokus masih terbatas, sehingga benda tampak kabur, kapasitas penglihatan

    bayi membaik secara cepat selama beberapa bulan pertama dan saat mereka mampu

    menambah.

    3. Pengecapan dan penciuman

    a. Manis, maka bayi akan senyum kecil

    b. Larutan asam menyebabkan bibir dan hidung mengkerut

    c. Ekspresi seperti jijik untuk cairan pahit

    d. Mamalingkan muka ke arah bau-bauan amis

    4. Belajar dan memori

    Lebih sedikit memperhatikan stimulusberulang

    5. Temperamen

    a. Ada yang pendiam dan jarang menangis

    b. Ada yang banyak bergerak dan menendang-nendang

    c. Ada yang mengabaikan suara kecuali suara nyaring

    Sedangkan Semiun, Yustinus (2006 : 102-103) menambahkan bahwa bayi pada usia 0-12

    bulan dalam fase oral. Pada fase ini anak mampu memberi kepuasan atau kebahagiaan

    melalui mulut dengan cara menghisap, menelan, memainkan bibir, makan dan minum, dll. Bila

    tidak terpenuhi akan marah, menangis, menggigit (tahap infantil).

    Untuk fase perkembangan infantpada teori perkembangan psikososial oleh Ericson

    berada pada Trust vs Mistrus0-1 tahun. Dalam tahap ini menurutnya bayi memiliki kriteria :

    1. Komponen awal dan sangat penting untuk berkembang adalah rasa percaya yang

    mendasari kehidupan.

    2. Bayi tergantung dengan orang lain

    3. Aman dan percaya pada lingkungan merupakan kebutuhan bayi

    4. Ibu dan anak

    a. Kebutuhan fisik

    b. Kebutuhan psikologis

    c. Kebutuhan sosial

    Adapun masalah yang mungkin muncul pada tahap ini adalah sulit makan, sensitif, cemas,

    ingin melekat ibu, kebergantungan kuat.

    I. Fokus Pengkajian

    Fokus pengkajian dasar data neonatususia 2 jam samapai 3 hari menurut Doenges et. all

    (2001 : 570) :

    1. Aktivasi/istirahat

    Bayi tampak semi-koma saat tidur dalam; meringis/tersenyum adalah bukti tidur

    dengan gerakan (REM); tidur sehari rata-rata 10 jam.

    2. Sirkulasi

    Rata-rata nadi apikal120-160 dpm, 70-100 dpm (tidur) sampai 180 dpm (menangis),

    murmurjantung sering ada selama posisi transisi.

    TD 60-80 / 40-45 rata-rata tekanan istirahat kira-kira 74/46 mmHg. Tali pusat

    diklem dengan aman tanpa rembesan darah, mengerut dan menghitam pada hari ke-2

  • 7/26/2019 BAYI BARU LAHIR _ Nursing Formality

    7/9

    3/4/2016 BAYI BARU LAHIR | Nursing formality

    http://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/bayi-baru-lahir.html 7/9

    atau ke-3.

    3. Eliminasi

    Abdomen lunak tanpa distensi, bising usus aktif, urin tidak berwarna atau kening

    pucat (6-10 popok / 24 jam), pergerakan feses mekoniumdalam 24-48 jam.

    4. Makanan/cairan

    Berat badan rata-rata 2500-4000 gr, mulut : salifa banyak, lepuh cekung, palatum

    keras.

    5. Neurosensori

    Lingkar kepala 32-37 un; fontanel anterior dan posterior lunak dan datar kaput

    suksedonumdan atau moldingmungkin selama 3-4 hari. Mata dan kelopak mata mungkin

    edema; atau hemoragi retina, konjungtivitis. Telinga sejajar dengan bagian dalam dan luar

    kantusmata. Pemeriksaan neurologis : adanya refleks moro, plantar, genggaman palmar,

    babinskis. Tidak adanya kegugupan, letargi, hipotoniadan parase.

    6. Pernapasan

    Takipnea sementara dapat terlihat khususnya setelah kelainan sesaria atau

    presentasi bokong. Pola pernapasan : difragmatikdan abdominaldengan gerakan sinkron

    (inspirasiyang lambat menunjukkan distiesspernapasan. Pernapasan cuping hidung.

    7. Keamanan

    Warna kulit : Akrosianosismungkin ada untuk beberapa hari selama periode transisi

    (kebiruan luas menandakan polisitemia)

    Sefalohematoma : Dapat tampak sehari setelah kelahiran. Peningkatan ukuran pada usia

    2-3 hari, kemudian direabsorpsiperlahan lebih dari 1-6 bulan.

    Ektremitas : Gerakan rentang sendi normal ke segala arah, tonus otot baik.

    8. Seksualitas

    Genetalia wanita : Labia vaginaagak kemerahan atau edema, tanda vagina atau himen

    dapat terlihat; rabas mukosa putih (smegma), rabasberdarah sedikit

    (pseudomenstruasi) mungkin ada.

    Genetalia pria : Testisturun, skrotumtertutup dan rugae, fimosisbiasa terjadi.

    9. Pemeriksaan Diagnostik

    Jumlah sel darah putih : 18.000 /mm3

    Hb : 15-20 g/dl

    Ht : 43% - 61 %

    J. Fokus Intervensi

    Fokus intervensi pada bayi baru lahir menurut Doenges et all (2001 : 572) antara lain :

    1. Resiko tinggi terhadap kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan stessor intra

    partum, stress akibat dingin dan produksi mukusberlebihan.

    a. Tujuan : Tidak ada tanda distresspernapasan

    b. KH : 1) Jalan napas paten dengan frekuensi pernapasan normal 30-60 x/menit

    2) Tidak terjadi sianosis

    c. Intervensi :

    1) Kaji frekuensi dan upaya pernapasan

    2) Hisap nasofaring sesuai kebutuhan

    3) Posisikan bayi miring dengan gulungan handuk untuk menyokong punggung

    4) Auskultasibunyi napas, perhatikan adanya craklesatau ronchi

    5) Kolaborasi dalam pemberian O2sesuai indikasi dan kondisi BBL

    2. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

    peningkatan laju metabolik, kebutuhan kalori tinggi, kelelahan, simpanan nutrisi minimal.

    a. Tujuan : Tidak terjadi perubahan nutrisi

    b. KH : 1) Tidak menunjukkan penurunan berat badan

  • 7/26/2019 BAYI BARU LAHIR _ Nursing Formality

    8/9

    3/4/2016 BAYI BARU LAHIR | Nursing formality

    http://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/bayi-baru-lahir.html 8/9

    2) Tidak ada tanda-tanda hipoglikemia

    c. Intervensi :

    1) Timbang berat badang tiap hari

    2) Observasi bayi terhadap indikasi masalah dalam pemberian makan

    3) Perhatikan jumlah dan frekuensi pemberian makan

    4) Lakukan pemberian makanan oral, berlanjut pada formula untuk bayi yang makan

    melalui botol

    5) Kolaborasi pemberian glukosadengan segera peroralatau intra vena

    3. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan trauma jaringan, ketidaadekuatan

    imunitasyang didapat.

    a. Tujuan : Tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi

    b. KH : Menunjukkan pemulihan tali pusat tepat waktu

    c. Intervensi :

    1) Tinjau ulang faktor-faktor ibu yang membuat bayi cenderung terkena infeksi

    2) Ajarkan tehnik cuci tangan yang tepat sebelum memegang bayi

    3) Kaji tali pusat dari tanda-tanda infeksi

    4) Anjurkan kepada ibu untuk menyusui dini

    5) Kolaborasi pemberian antibiotik: topikal, oral, atau parenteral

    4. Resiko tinggi terjadi cidera SSPberhubungan dengan profil darah yang abnormal.

    a. Tujuan : Bebas dari cidera

    b. KH : Menunjukkan kadar bilirubindi bawah 18 mg/dl

    c. Intervensi :

    1) Kaji terhadap tanda-tanda ikterus

    2) Kaji tanda-tanda SSPyang berhubungan dengan ikterus

    3) Lakukan temuan abnormal melalui pengkajian bayi baru lahir

    4) Kolaborasi pemberian vitamin K secara IM

    5. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan berhubungan

    dengan keterbatasan masukan oral, regurgitasi berlebihan, peningkatan kehilangan

    berlebihan tidak kasat mata.

    a. Tujuan : Tidak ada tanda-tanda kekurangan volume cairan

    b. KH : Bayi berkemih 2 sampai 6 kali dengan keluaran 15 sampai 60 ml/kg/hari

    c. Intervensi :

    1) Lakukan pemberian makanan oral, perhatikan jumlah yang ditelan dan yang

    dimutahkan

    2) Pantau masukan dan haluaran cairan

    3) Kurangi stressordingin

    4) Perhatikan stressordingin

    6. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ekskresi (amoniak,

    urea), iritasi kimia/bahan popok, faktor mekanis.

    a. Tujuan : Kerusakan integritas kulit tidak terjadi

    b. KH : Pola defekasibiasa/optimal

    c. Intervensi :

    1) Kaji area popok terhadap ruam yang dapat terkikis

    2) Anjurkan untuk penggantian popok

    3) Bersihkan dan keringkan menyeluruh terhadap area berak dan defekasi

    4) Anjurkan orang tua untuk mengganti popok dan tekankan pentingnya tidak

    menggunakan bedak

    5) Anjurkan untuk menghubungi pemberi pelayanan kesehatan untuk ruam popok

    berat atau menetap

    Selain fokus intervensi yang disebutkan di atas, Tucker et all (1998:886) menyatakan

  • 7/26/2019 BAYI BARU LAHIR _ Nursing Formality

    9/9

    3/4/2016 BAYI BARU LAHIR | Nursing formality

    http://kehidupanperawat blogspot co id/2012/10/bayi baru lahir html 9/9

    Categories:

    fokus intervensi pada bayi baru lahir antara lain :

    1. Potensial terhadap ketidakefektifan thermoregulasi berhubungan dengan transisi dari

    intra uterike ekstra uteri, mekanisme thermoregulasi imatur.

    a. Tujuan : Termoregulasiefektif

    b. KH : Bayi mempertahankan suhu normal 36,50C-37,50C

    c. Intervensi :

    1) Pertahankan suhu aksila36,50C, periksa setiap 30 menit selama 2 jam sampai

    stabil

    2) Kembalikan pada sinar penghangat setelah mandi

    3) Atur suhu lingkungan sesuai kebutuhan bayi

    0Suka Tweet 0

    Related Post:

    0 komentar:

    Post a Comment

    mohon kritik dan saranya , thank you....

    Enter your comment...

    Comment as: Google Accou

    Publish

    Preview

    Copyright 2012 Nursing formality. All rights reserved.

    Super SEOcreated by Blogger Tuts| Published by GalleryBloggerTemplates.com

    http://www.gallerybloggertemplates.com/2012/11/super-seo-blogger-template.htmlhttp://www.bloggertut.com/http://blog.kangismet.net/http://kehidupanperawat.blogspot.co.id/http://void%28run_pinmarklet%28%29%29/https://twitter.com/intent/tweet?original_referer=http%3A%2F%2Fkehidupanperawat.blogspot.co.id%2F2012%2F10%2Fbayi-baru-lahir.html&ref_src=twsrc%5Etfw&text=BAYI%20BARU%20LAHIR&tw_p=tweetbutton&url=http%3A%2F%2Fkehidupanperawat.blogspot.co.id%2F2012%2F10%2Fbayi-baru-lahir.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/post-partum.htmlhttp://kehidupanperawat.blogspot.co.id/2012/10/intranatal-care.html