batuan dan eksplorasi

9
Jenis-jenis batuan Lapisan paling luar dari bumi adalah kerak bumi (litosfer). Lapisan ini terdiri dari batu-batuan yang bahan dasarnya dari pembekuan magma. Berdasarkan proses terjadinya, batuan-batuan tersebut dapat dikelompokkan menjadi: 1. Batuan beku Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari magma yang membeku karena pendinginan. Menurut tempat membekunya, batuan beku dapat dibedakan menjadi: a. Batuan beku dalam/plutonik/abistik, yaitu batuan beku yang terbentuk di dapur magma. Teksturnya relatif kasar, karena lambatnya pembekuan yang terjadi. Misalnya: granit, diorite, gabro, sienit. b. Batuan korok/ponfiri, yaitu batuan beku yang terbentuk di celah-celah atau di dalam pipa gunung api (korok). Teksturnya agak halus, karena proses pendinginannya lebih cepat dari batuan beku dalam. Misalnya: profir granit, profir sienit, porfir diorit, porfir gabro. c. Batuan beku luar/lelehan, yaitu batuan beku yang terbentuk karena magma membeku di luar atau di permukaan bumi. Teksturnya relatif halus, karena pembekuan berlangsung lebih cepat dari batuan beku korok. Misalnya: batu apung, andesit, basalt, obsidian, riolit. 2. Batuan sedimen/endapan Batuan endapan, yaitu jenis batuan yang terbentuk dari batuan beku yang terkikis lalu mengalami proses pengangkutan dan diendapkan di tempat lain. Batuan sedimen dapat dibedakan berdasarkan kriteria proses pembentukan dan tenaga alam yang mengangkutnya. a. Berdasarkan proses pembentukannya, dibedakan menjadi: 1. Batuan sedimen klasik, yaitu batuan sedimen yang hanya mengalami proses mekanik atau hanya diangkut dari tempat

Upload: satria-ega-putra

Post on 27-Oct-2015

298 views

Category:

Documents


31 download

TRANSCRIPT

Page 1: Batuan Dan Eksplorasi

Jenis-jenis batuanLapisan paling luar dari bumi adalah kerak bumi (litosfer). Lapisan ini terdiri dari

batu-batuan yang bahan dasarnya dari pembekuan magma. Berdasarkan proses terjadinya, batuan-batuan tersebut dapat dikelompokkan menjadi:

1. Batuan beku

Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari magma yang membeku karena pendinginan. Menurut tempat membekunya, batuan beku dapat dibedakan menjadi:

a. Batuan beku dalam/plutonik/abistik, yaitu batuan beku yang terbentuk di dapur magma. Teksturnya relatif kasar, karena lambatnya pembekuan yang terjadi. Misalnya: granit, diorite, gabro, sienit.

b. Batuan korok/ponfiri, yaitu batuan beku yang terbentuk di celah-celah atau di dalam pipa gunung api (korok). Teksturnya agak halus, karena proses pendinginannya lebih cepat dari batuan beku dalam. Misalnya: profir granit, profir sienit, porfir diorit, porfir gabro.

c. Batuan beku luar/lelehan, yaitu batuan beku yang terbentuk karena magma membeku di luar atau di permukaan bumi. Teksturnya relatif halus, karena pembekuan berlangsung lebih cepat dari batuan beku korok. Misalnya: batu apung, andesit, basalt, obsidian, riolit.

2. Batuan sedimen/endapan

Batuan endapan, yaitu jenis batuan yang terbentuk dari batuan beku yang terkikis lalu mengalami proses pengangkutan dan diendapkan di tempat lain. Batuan sedimen dapat dibedakan berdasarkan kriteria proses pembentukan dan tenaga alam yang mengangkutnya.

a. Berdasarkan proses pembentukannya, dibedakan menjadi:

1. Batuan sedimen klasik, yaitu batuan sedimen yang hanya mengalami proses mekanik atau hanya diangkut dari tempat asalnya, kemudian diendapkan di tempat yang lain. Misalnya: batu pasir, batu konglomerat.

2. Batuan sedimen kimia, yaitu batuan sedimen yang terbentuk karena proses pelarutan secara kimia. Misalnya: batu kapur.

3. Batuan sedimen organik, yaitu batuan sedimen yang terbentuk dari sisa-sisa binatang atau tumbuhan yang mati. Misalnya: batu bara

b. Berdasarkan tenaga pengangkutnya, dibedakan menjadi:

1. Batuan sedimen aeolis yaitu hasil proses pengangkutan tenaga angin.

2. Batuan sedimen akuatis yaitu hasil proses pengangkutan tenaga air.

Page 2: Batuan Dan Eksplorasi

3. Batuan sedimen glasial yaitu hasil proses pengangkutan tenaga es.

4. Batuan sedimen marine yaitu hasil proses pengangkutan tenaga air laut.

c. Berdasarkan tempat pengendapannya, dibedakan menjadi:

1. Batuan sedimen teritis, diendapkan di darat. Misalnya: tanah loss, tanah pasir.

2. Batuan sedimen fluvial, diendapkan di sungai. Misalnya: batu pasir.

3. Batuan sedimen limnis, diendapkan di rawa/danau. Misalnya: tanah gambut.

4. Batuan sedimen marine, diendapkan di laut. Misalnya batu karang.

5. Batuan sedimen glasial, diendapkan di daerah es. Misalnya: batu lim.

3. Batuan malihan/metamorf

Batuan malihan adalah batuan yang terbentuk karena adanya penambahan suhu dan atau tekanan yang sangat tinggi. Batuan malihan dikelompokkan menjadi:

a. Batuan malihan termik (kontak), terbentuk karena penambahan suhu yang tinggi dan perubahan secara kimia oleh intrusi magma panas. Misalnya: batu pualam.

b. Batuan malihan dinamik (sintektonik), terbentuk karena penambahan tekanan yang tinggi yang biasanya karena gaya tektonik. Misalnya: batu bara dan batu sabak.

c. Batuan malihan pneumatolitik, terbentuk karena adanya pencampuran unsur lain ke dalam batuan tersebut. Misalnya: batu kopas, turmalin (batu permata), azurit (mineral pembawa tembaga).

Page 3: Batuan Dan Eksplorasi

eksplorasi adalah prospek seharusnya dilakuakan secara berurutan disesuaikan dengan tingkatan perolehan data yang terdefinisi dan kegiatan tersebut sebaiknya melibatkan tim gabungan yang terdiri dari geologist dan explorer, mining enginering, chemist (untuk preparasi contoh).standar kegiatan eksplorasi diklasifikasikan dalamtingkatan sebagai berikut :1. tingkatan pra-eksplorasisecara umum keadaan lapisan batubara/mineral pada areal prospek sudah terindikasi dari hasil penelitian dengan memasukkan beberapa asumsi yang layak seperti jumlah dan total ke dalam pemboran, kualitas dan potensi secara komersial dari lapisan – lapisan batubara/mineral pada daerah prospek tersebut. metodelogi dan perollehan data pda tingkat ini yaitu peta geologi dan laporan.

peta topografi skala besar(land-subdivision) serial foto satelit geofisika udara pemboran minyak dan laporan metoda geofisika (bila ada) peta penerusan outcrop batubara analisa kimia contoh batuan dari outcrop

2. eksplorasi tingkat 1 (regional assesment)pada tingkat eksplorasi ini perolehan data menunjukan gambaran yag lebi jelas mengenai geologi daerah prospek. penyebaran batubara dan kualitas batubara serta ketebalan batubara yang akan ditambang (coal mining section). metodologi dan perolehan data pada tingkat ini :

pemetaan geologi regional sampai semi detail geofisika permukaan (suvei seismik refleksi) struktur areal foto photo geology dan imegery technique pemboran denga jarak titik bor ≥ 500 m core dan noncore geofisika well logging analisa kimia contoh batubara dari pemboran dan outcrop

eksplorasi tingkat 1 ini dinyatakan cukup bila lapisa batubara dan kulaitasnya secara skala potensi ekonomi telah dapat didefinisika, keputusan untuk ketingkat 2bila memungkinkan peroleha data lebih lanjut untuk keperluan penambangan atau menghentika kegiatan (termination)

3. eksplorasi tingkat 3 (mine planning)penetapan pada eksplorasi tiingkat ini adalah untuk mendapatkan informasi ekstra mengenai data geologi yang diperlukan untuk penggambaran secara detil rencana penambangan prepasasi desain tambang dan spesifikasi kualitas pasar.metode tahap eksplorasi ini adalah:

pemboran denga jarak lebih detail menelusuri arah perlapisan batubara dengan pola grid pemboran tertentu disesuaikan dengan kondisi dari hasil eksplorasi tahap sebelumnya

sifat fisik batuan penutup (OB) seperti rippability, mechanical strength, friability, blasting characteristics, cutting haracteristic dan karakteristik kesatabilan lereng.

Page 4: Batuan Dan Eksplorasi

kondisi air permukaan dan bawah permukaan (surface & groumd water) misalnya breakdown in water, permeability, water inflow dll

penetapan lokasi areal tambang (detail desin tambang) denga spesifikasi kualitas batubara aterteentu

perhitungan ongkos penambangan secar detail

4. eksplorasi tingkat 4 (bulk sampling/or trial mining)tahap eksplorasi tinggkat 4 adalah tahap untuk lebih meyakinkan dalam operasi penmabangan khususnya sebagai penambangan percobaan (trial minig) dimana sejumlah batubara digunakan untuk tes pembakaran atau tes kelayakan kualitas dalam pemakaian baik untuk power station atau untuk pabrik semen. tambang percobaan ditetatkan pada areal tertentu yang akan memberikan indikasi kualitas baubara yang dapat mewakili blok-blok areal yang akan ditambang pada konsesi tersebut.kegiatan pada tahapan ini : 

pemboran antara (infill drilling) penmabngan skala kecil melakuakn tes pembakaran detil rencana penambangan analisa ongkos produksi dan estimasi harga jual batubara

itu tadi merupakan tahapan eksplorasi dalam penambangan batubara, semoga dapat membantu sumber : materi perkuliahan

Page 5: Batuan Dan Eksplorasi

PENGERTIAN EKSPLORASIMenurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Eksplorasi adalah Penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak tentang keadaan, terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu; penyelidikan;penjajakan.

Menurut situs Wikipedia berbahasa Inodenisia (id.wikipedia.org)Eksplorasi adalah tindakan atau mencari atau melakukan perjalanan dengan tujuan menemukan sesuatu; misalnya daerah yang tak dikenal, termasuk antariksa (penjelajahan angkasa), minyak bumi (explorasi minyak bumi), gas alam, batu bara, mineral, gua, air, ataupun informasi.

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI)Eksplorasi adalah kegiatan penyelidikan geologi yang dilakukan untuk mengidentifikasi,menetukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukanya penambangan.

Dari ke-tiga pengertian tentang eksplorasi diatas, dapat disimpulkan bahwaEksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui ukuran,bentuk, posisi, kadar rata-rata dan esarnya cadangan serta “studi kalayakan” dari endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah diketemukan

Sedangkan Studi Kelayakan adalah pengkajian mengenai aspek teknik dan prospek ekonomis dari suatu proyek penambangan dan merupakan dasar keputusan investasi. Kajian ini merupakan dokumen yang memenuhi syarat dan dapat diterima untuk keperluan analisa bank/lembaga keungan lainnya dalam kaitannya dengan pelaksanaan investasi atau pembiayaan proyek. Studi ini meliputi Pemeriksaanseluruh informasi geologi berdasarkan lkaporan eksplorasi dan factor-faktor ekonomi, penambangan, pengolahan, pemasaran hokum/perundang-undangan, lingkungan, social serta factor yang terkait.

II. TUJUAN EKSPLORASI

Tujuan dilakukannya eksplorasi adalah untuk mengetahui sumber daya cebakan mineral secara rinci, yaitu unutk mengetahui,menemukan, mengidentifikasi dan menentukan gambaran geologi dam pemineralaran berdasarkan ukuran, bentuk, sebaran, kuantitaas dan kualitas suatu endapan mineral unruk kemudian dapat dilakukan pengembangan secara ekonomis.

III. TAHAPAN EKSPLORASI

Tahap Eksplorasi dilaksanakan melalui empat tahap,yakni :

- Survei tinjau , yaitu kegiatan explorasi awal terdiri dari pemetaangeologi regional, pemotretan udara,citra satelit dan metode survey tidak langsung lainnya untuk mengedintifikasi daerah-derah anomial atau meneraliasasi yang proespektif untuk diselifdiki lebih lanjut.Sasaran utama dari peninjauan ini adalah mengedintifikasi derah-daerah mineralisasi/cebakan skala regional terutama hasil stud geologi regional dan analisis pengindraan jarak jauh untuk dilakukannya pekerjaan pemboran.Lebih jelasnya, pekerjaan yang dilakukan pada tahapan ini adalah :

Page 6: Batuan Dan Eksplorasi

 Pemetaan Geologi dan Topografi skala 1 : 25.000 samapai skala 1 : 10.000. Penyelidikan geologi yang berkaitan dengan aspek-aspek geologi diantaranya : pemetaan geologi,parit uji, sumur uji. Pada penyelidikan geologi dilakukan pemetaan geologi yaitu dengan melakukan pengamatan dan pengambilan contoh yang berkaitan dengan aspek geologi dilapangan. Adapun pengamatan yang dilakukan meliputi : jenis litologi, mineralisasi, ubahan dan struktur pada singkapan, sedangkan pengambilan contoh berupa batuan terpilih.

 Pembuatan Sumur Uji Survey geofisika : aerimagnet Hasisnya sumber daya emas hipotetik sampai tereka.

- Prospeksi Umum, dilakukan untuk mempersempit dearah yang mengandung cebakan mineral yang potensial.

Kegiatan Penyelidikan dilakukan dengan cara pemetaan geologi dan pengambilan contoh awal, misalnya puritan dan pemboran yang terbatas, study geokimia dan geofisika, yang tujuanya adalah untuk mengidentifikasi suatu Sumber Daya Mineral Tereka (Inferred Mineral Resources) yagn perkiraan dan kualitasnya dihitung berdasarkan hasil analisis kegiatan diatas.Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap Survei Tinjau. Cakupan derah yang diselidikii lebih keci dengan skala peta antara 1 : 50.000 sampai dengan 1 : 25.000. Data yang didapat meliputi morfologi (topografi) dan kondisi geologi (jenis batuan/startigrafi dan struktur geollogi yang berkembang). Pengambilan contoh pada derah prospek secara alterasi dan mineralisasi dilakukan secara sistematis dan terperinci untuk analisa laboratorium, sehinga dapat diketahui kadar/kualitas cebakan mineral suatu daerah yang akan dieksplorasi.

- Exsplorasi awal, yaitu deliniasi awal dari suatu endapan yang teredintifikasi.- Exsplorasi rinci, yaitu tahap explorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalam tiga dimensi

terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari dari percontohan singkapan,puritan, lubang bor, shafts, dan terowongan.

Pada dasarnya pekerjaan yang dilakukan pada tahapan Exsplorasi adalah :

- Pemetaan geologi dan topografi skala 1 : 5000 sampai 1 : 1000- Pengambilan contoh dan analisis contoh- Penyelidikan geofisika, yaitu penyelidikan yang berdasarkan sifat fisik batuan, untuk dapat

mengetahui struktur bawah permukaan sefrta geometri cebakan mineral. Pada survey ini dilakukan pengukuran topografi, IP, Geomangit, Geolistrik.

- Pemboran Inti- Hasilnya sumber daya bijih emas terunjuk dan terukur.

IV. PROGRAM EKSPLORASIAgar eksplorasi dapat dilaksanakan dengan efisien, ekoomis, dan tepat sasaran,

maka diperlukan perencanaan berdasarkan prinsip-prinsip dan konsep-konsep dasar eksplorasi sebelum program eksplorasi tersebut dilaksanakan.

Prinsip-prinsip konsep dasar eksplorasi tersebut antara lain:a. Target eksplorasi

- Jenis bahan galian (spesifikasi kulitas- Pencarian model-model geologi yang sesuai

b. Pemodelan eksplorasi- Mengunakan model geologi regional untuk pemilihan daerah target

eksplorasi

Page 7: Batuan Dan Eksplorasi

- Menentukan midel geologi local berdasarkan keadaan lapangan, dan mendeskripsikan petunjuk-petunjuk geologi yang akan di mamfaatkan.

- Penentuan metode –metode eksploarasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk geologi yang diperlukan.

Selain itu, perencanaan program eksplorasi tersebut harus memenehui kaidah-kaidah dasar dan perancangan (desain) yaitu :

a. Efektif ; penggunaan alat, individu, dan metode harussesuai dengan keadaan geologi endapan yang dicari.

b. Efesien ; dengan menggunakan prinsip dasar ekonomi yaitu dengan biaya serendah-rendahnya untuk memperoleh hasil yang sebesarnya-besarnya.

c. Cost-benifical ; hasil yang diperoleh dapat digunakan (bankable)