batu gamping

4
Batu gamping/ batu kapur Batu kapur merupakan salah satu bahan galian industri yang sangat besar potensinya dan tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Batu kapur termasuk jenis bahan galian non logam (Shubri dan Armin, 2014). Batu kapur (gamping) dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik, secara mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar batu kapur yang terdapat di alam terjadi secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari kerangka binatang koral/kerang.

Upload: roofi-ahmad

Post on 20-Feb-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Geologi

TRANSCRIPT

Page 1: Batu Gamping

Batu gamping/ batu kapur

Batu kapur merupakan salah satu bahan galian industri yang sangat besar potensinya dan tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Batu kapur termasuk jenis bahan galian non logam (Shubri dan Armin, 2014).  Batu kapur (gamping) dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik, secara mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar batu kapur yang terdapat di alam terjadi secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari kerangka binatang koral/kerang.

Page 2: Batu Gamping

Potensi batu Kapur/Gamping di Indonesia hampir menyeluruh di wilayah Indonesia. Data secara umum jumlah batu kapur Indonesia mencapai 28,678 milyar ton. Sebagian besar cadangan batu kapur berada di Sumatra Barat dengan jumlah cadangan sekitar 23,23 milyar ton atau hampir 81,02 % dari cadangan keseluruhan di Indonesia (Madiadipoera dkk, 1990). Dari sekian banyak lokasi batu bara di Indonesia, tidak banyak yang sudah dimanfaatkan.

Batu gamping mempunyai berbagai manfaat yang sangat penting untuk kehidupan manusia, batu gamping

Mula jadi batu gamping secara mekanik bahannya hampir sama dengan secara organik. Yang membedakan adalah terjadi perombakan terhadap bahan gamping kemudian terbawa arus dan diendapkan tidak jauh dari tempat semula. Sementara secara kimia batu gamping terjadi dalam kondisi iklim dan suasana lingkungan tertentu dalam air laut atau air tawar.  

Page 3: Batu Gamping

Magnesium, lempung dan pasir adalah unsur pengotor yang mengendap saat proses pengendapan. Keberadaan pengotor memberikan klasifikasi jenis batuan gamping. Persentase unsur pengotor sangat berpengaruh terhadap warna batu gamping mulai dari warna putih susu, abu-abu muda, abu-abu tua, coklat, bahkan hitam. Warna kemerah-merahan disebabkan oleh adanya unsur mangan sementar kehitam-hitaman disebabkan oleh adanya unsur organik.

Melalui survei analitik dan survei sintetik dan dihubungkan dengan petunjuk geologi, dapat diketahui daerah-daerah yang memiliki endapan batu kapur, sehingga bisa di eksplorasi lebih lanjut.

Daerah yang memiliki endapan batu gamping sering dicirikan dengan bentuk lahan karst,

Karst merupakan istilah dalam bahasa Jerman yang diturunkan dari bahasa Slovenia (kras) yang berarti lahan gersang berbatu. Istilah ini di negara asalnya sebenarnya tidak berkaitan dengan batugamping dan proses pelarutan, namun saat ini istilah kras telah diadopsi untuk istilah bentuklahan hasil proses perlarutan. Ford dan Williams (1989) mendefini-sikan karst sebagai medan dengan kondisi hidrologi yang khas sebagai akibat dari batuan yang mudah larut dan mempunyai porositas sekunder yang berkembang baik.

Karst dicirikan oleh:

1.         Terdapatnya sejumlah cekungan (depresi) dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi, cekungan tersebut digenangi air atau tanpa air dengan kedalaman dan jarak yang berbeda-beda.

2.         Bukit-bukit kecil dalam jumlah banyak yang merupakan sisi-sisi erosi akibat pelarutan kimia pada batu gamping, sehingga terbentuk bukit-bukit (conical hills).

3.        Sungai-sungai tidak mengalami perkembangan pada permukaan. Sungai pada daerah karst umumnya terputus-putus, hilang kedalam tanah dan begitu saja muncul dari dalam tanah.

4.        Terdapatnya sungai-sungai di bawah permukaan, adanya gua-gua kapur pada permukaan atau di atas permukaan.

5.        Terdapatnya endapan sedimen lumpur berwarna merah (terrarosa) yang merupakan endapat resedual akibat pelapukan batu gamping.

6.        Permukaan yang terbuka mempunyai kenampakan yang kasar, pecah-pecah atau lubang-lubang mapun runcing-runcing (lapies)

Topografi karst adalah bentukan rupa bumi yang unik dengan kenampakan atau fenomena khas akibat proses pelarutan dan pengendapan kembali CaCO3 diatas dan dibawah permukaan bumi. Selain itu, bentang alam seperti karst juga dapat terjadi dari proses pelapukan, hasil kerja hidrolik misalnya pengikisan, pergerakan tektonik, pencairan es dan evakuasi dari batuan beku (lava). Karena proses utama pembentukanya bukan pelarutan, maka bentang alam demikian disebut pseudokarst. Sementara itu karst yang terbentuk oleh pelarutan disebut truekarst.

http://blogs.uajy.ac.id/arum08/2015/03/01/tau-lebih-lebih-tau-tentang-mineral-batu-gamping/

http://kampungminers.blogspot.co.id/2012/09/batu-gamping.html

http://hanageoedu.blogspot.co.id/2011/12/karst.html